Tuesday, June 30, 2009

Persebaya vs PSMS, Hidup Mati

PSMS akan melakoni laga penghabisan musim ini dengan meladeni perlawanan Persebaya di babak play off degradasi super liga, Selasa (30/6) malam di Stadion Siliwangi, Bandung, malam ini. Kalau kandas, PSMS harus rela turun kelas ke divisi utama musim depan.

Musim kompetisi 2008/2009 memang menjadi saat yang kurang menguntungkan bagi dua tim tradisional di kancah Liga Indonesia itu. Persebaya terseok-seok untuk lolos ke Indoensian Super League (ISL). Meski di putaran pertama mampu menjadi pimpinan klasemen sementara wilayah timur, Green Force-julukan Persebaya-hanya mampu finis di tempat keempat.

Sementara, prestasi Ayam Kinantan harus terjun bebas di ISL edisi pertama. Setelah menyandang predikat runner-up Divisi Utama musim 2007/2008, kini tim musafir dari Sumatera Utara itu harus puas duduk di peringkat 15.

Karenanya, tak ada pilihan bagi kedua tim untuk saling mengalahkan demi memperebutkan satu tiket tersisa di ISL 2009/2010. Dibandingkan Persebaya, PSMS bisa dikatakan lebih beruntung dari sisi persiapan. Dalam bulan ini, mereka harus menghadapi tim-tim kuat di pentas ISL, Copa Indonesia, maupun AFC Cup.
Di sisi lain, Persebaya terakhir bertanding di akhir Mei lalu. Dalam bulan Juni ini, mereka hanya memainkan sekali pertandingan uji coba saja. Itupun dengan tim yang levelnya ada di bawahnya.

Karenanya, pelatih PSMS Medan Rudy William Keltjes merasa beruntung dengan kondisi tersebut. “Kalau sebulan ini bertanding bisa jadi mengurangi feeling ball mereka,” katanya sebelum mencoba lapangan Stadion Siliwangi kemarin (29/6).
Rudi berencana kembali memasang formasi dengan tiga striker sekaligus. Di depan, sebagai ujung tombak masih akan dipercayakan kepada legiun asing asal Argentina, Mario Costas. Kalau jadi memasang tiga striker, Elie Aiboy dan Oktovianus Maniani masih akan diandalkan mendampingi Costas. Tapi, bisa jadi PSMS Medan turun tanpa Markus Horison karena cedera setelah kepalanya mengalami benturan saat menghadapi Chonburi FC di Thailand (23/6) lalu. “Persebaya musim ini tidak tangguh-tangguh sekali. Kalau anak-anak mau main keras, saya yakin Persebaya akan gentar,” kata Rudi.

Di sisi lain, Pelatih Persebaya Aji Santoso mengatakan bahwa kondisi timnya saat ini berada dalam kondisi siap tempur. “Permainan anak-anak mengalami peningkatan baik dalam menyerang dan bertahan,” tuturnya

Ribuan Bonek Serbu Bandung

Gelombang kedatangan sekitar 6.000 Bonek—julukan suporter Persebaya— ke Bandung mulai mengalir hari ini untuk mendukungtim kesayangannya melawan PSMS pada playoff besok.

Stadion Siliwangi jadi tujuan ribuan Bonek. Karena di tempat itulah Persebaya akan menentukan nasibnya musim depan. Jika mampu melibas PSMS, tim berjuluk Bajol Ijo itu berhak naik kasta ke Liga Super musim depan. Dari data yang dihimpun Harian Seputar Indonesia, beberapa elemen suporter pendukung Persebaya seperti Yayasan Suporter Surabaya (YSS), Balgo, dan Persebaya Fans Club (PFC) akan berangkat dengan jumlah bervariasi.

Pagi tadi, pukul 05.30 WIB, sebanyak 2.000 Bonek yang dikomandoi YSS bertolak menuju Bandung dengan menggunakan gerbong kereta api khusus suporter yang disediakan PT KAI. Menurut Pembina YSS Wastomi Suheri, suporter yang terkoordinasi itu berangkat secara bersama-sama dengan dibebani biaya Rp130.000 per orang untuk biaya transportasi pergi-pulang serta tiket masuk stadion.

“Untuk makan, mereka membiayai sendiri. Untuk penginapan, kami sudah disediakan 10 tempat berkoordinasi dengan Viking (pendukung Persib Bandung) yang juga mendukung Persebaya,” ujar Wastomi. Meski kloter pertama hanya memberangkatkan 2.000 orang, jumlah Bonek yang datang ke Bandung dipastikan lebih besar lagi.

Sebab, berdasarkan pengalaman, jumlah suporter yang berangkat sendiri-sendiri tanpa koordinasi jumlahnya malah lebih banyak. Apalagi, jarak Bandung–Surabaya masih bisa dijangkau dengan perjalanan darat yang memudahkan Bonek menembusnya.

“Selama ini yang tidak terkoordinasi jumlahnya bisa lebih besar. Apalagi ini partai hidup-mati Persebaya untuk lolos ke Liga Super,” tutur Wastomi. Untuk menampung serbuan Bonek, Badan Liga Indonesia (BLI) sudah mencetak 13.000 tiket. Meski tidak menggunakan sistem kuota, regulasi sementara kedua kubu suporter mendapatkan jatah tiket yang sama. Tapi, bisa juga berubah jika pada hari pertandingan nanti ternyata jumlah suporter Persebaya lebih banyak dari PSMS.

“Intinya, jumlah suporter harus sesuai dengan kapasitas stadion. Kalau memang nanti suporter Persebaya lebih banyak dari PSMS, jatahnya akan kami limpahkan ke Persebaya,” ujar Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono. Di stadion, panpel berencana memisahkan kedua suporter. Para pendukung Persebaya diberi hak menempati tribune sisi utara. Sementara fans PSMS disediakan tempat di tribune selatan.

Namun, perkembangan terakhir, jumlah suporter PSMS tidak akan lebih dari 1.000 orang, karena jarak perjalanan Medan–Bandung cukup jauh. Sementara itu, skuad Persebaya sudah tiba di Bandung kemarin pagi. Seusai istirahat, sore harinya Endra Prasetya dkk melakukan latihan ringan untuk menjaga kebugaran.

Rencananya,pagi ini Persebaya mendapat kesempatan untuk menjajal rumput Stadion Siliwangi. “Tidak ada masalah dengan kondisi pemain. Semua dalam kondisi siap tempur,” tandas Pelatih Persebaya Aji Santoso. Yang cukup menggembirakan selain bergabungnya pemain timnas U-23 Lucky Wahyu, kondisi gelandang energik Taufik juga sudah membaik.

Sebelumnya, Taufiq sempat tidak tampil dalam laga uji coba dua hari sebelum berangkat karena cedera hamstringnya belum pulih. “Taufik bilang sudah siap. Mudah-mudahan kondisinya fit 100% saat pertandingan nanti,” ucap Aji

PSMS Waspada Nonteknis Persebaya

Laga perebutan satu tiket Indonesian Super League (ISL) 2009/2010 berlangsung besok (30/6). Namun, persaingan antara Persebaya dan PSMS Medan sebagai kontestan babak playoff mulai terasa kemarin (28/6).

Simak saja ungkapan kekhawatiran Pelatih PSMS Medan Rudy Keltjes terkait faktor nonteknis di laga tersebut. Kepada Jawa Pos, mantan pelatih Persebaya itu menyatakan optimistis bisa membekuk Green Force -julukan Persebaya- dalam laga tersebut.

Tapi, optimisme itu berlaku, jika dia membandingkan kekuatan timnya dengan Green Force secara teknis. Artinya, berdasar hitung-hitungan di lapangan, Keltjes yakin bahwa timnya berpeluang besar meraih kemenangan. 'Asal tidak ada faktor nonteknis dari Persebaya, saya yakin kami mampu menang,' tuturnya.

Memangnya, seberapa jauh faktor nonteknis Persebaya bisa berperan? Pria yang pernah menjadi pemain timnas Indonesia itu enggan menyebutkan dengan gamblang. Dia hanya menyatakan sering mendengar cerita rekan-rekannya bahwa sepak bola di Jatim kental dengan faktor nonteknis di luar perkiraan. 'Hal itulah yang patut kami waspadai,' jelas ayah pemain Persibo Bojonegoro, Steven Keltjes, tersebut.

PSMS dijadwalkan tiba di Bandung beberapa jam lebih lambat ketimbang Persebaya. Jika Persebaya tiba di Kota Kembang kemarin pagi (28/6), Ayam Kinantan -julukan PSMS- baru tiba tadi malam. 'Ini (siang kemarin, Red) kami masih di Jakarta,' jelas Keltjes.

Di sisi lain, Aji Santoso, pelatih sementara Persebaya untuk partai playoff, menyadari bahwa PSMS merupakan tim yang cukup tangguh. Dia juga tak asing dengan karakter anak-anak Medan ketika dibesut Keltjes. Salah satunya, permainan yang cepat dan keras.

Meski demikian, Aji tak ingin sibuk mengevaluasi kekuatan lawan. Sebab, dia ingin lebih berfokus pada perbaikan di Persebaya. 'Tapi, bukan berarti kami tidak mengantisipasi kekuatan lawan,' tuturnya.

Dia menjelaskan, karakter keras PSMS tersebut harus diladeni dengan permainan keras pula. Tapi, lanjut mantan kapten timnas Indonesia itu, meladeni permainan keras tidak berarti siap berkelahi di lapangan. 'Namun, anak-anak saya harapkan berani dalam bermain bola,' paparnya.

Senada dengan Aji, andalan lini belakang Persebaya, Anderson da Silva, mengungkapkan bahwa timnya siap menghadapi permainan keras PSMS Medan. Ungkapan Anderson tersebut cukup mendasar. Sebab, dia pernah menjadi anak asuh Keltjes ketika keduanya sama-sama berada di bawah bendera PSS Sleman pada 2007. 'Karakter Keltjes memang keras. Jadi, kami juga harus siap dengan permainan keras PSMS,' jelasnya

PSMS Waspada Nonteknis Persebaya

Laga perebutan satu tiket Indonesian Super League (ISL) 2009/2010 berlangsung besok (30/6). Namun, persaingan antara Persebaya dan PSMS Medan sebagai kontestan babak playoff mulai terasa kemarin (28/6).

Simak saja ungkapan kekhawatiran Pelatih PSMS Medan Rudy Keltjes terkait faktor nonteknis di laga tersebut. Kepada Jawa Pos, mantan pelatih Persebaya itu menyatakan optimistis bisa membekuk Green Force -julukan Persebaya- dalam laga tersebut.

Tapi, optimisme itu berlaku, jika dia membandingkan kekuatan timnya dengan Green Force secara teknis. Artinya, berdasar hitung-hitungan di lapangan, Keltjes yakin bahwa timnya berpeluang besar meraih kemenangan. 'Asal tidak ada faktor nonteknis dari Persebaya, saya yakin kami mampu menang,' tuturnya.

Memangnya, seberapa jauh faktor nonteknis Persebaya bisa berperan? Pria yang pernah menjadi pemain timnas Indonesia itu enggan menyebutkan dengan gamblang. Dia hanya menyatakan sering mendengar cerita rekan-rekannya bahwa sepak bola di Jatim kental dengan faktor nonteknis di luar perkiraan. 'Hal itulah yang patut kami waspadai,' jelas ayah pemain Persibo Bojonegoro, Steven Keltjes, tersebut.

PSMS dijadwalkan tiba di Bandung beberapa jam lebih lambat ketimbang Persebaya. Jika Persebaya tiba di Kota Kembang kemarin pagi (28/6), Ayam Kinantan -julukan PSMS- baru tiba tadi malam. 'Ini (siang kemarin, Red) kami masih di Jakarta,' jelas Keltjes.

Di sisi lain, Aji Santoso, pelatih sementara Persebaya untuk partai playoff, menyadari bahwa PSMS merupakan tim yang cukup tangguh. Dia juga tak asing dengan karakter anak-anak Medan ketika dibesut Keltjes. Salah satunya, permainan yang cepat dan keras.

Meski demikian, Aji tak ingin sibuk mengevaluasi kekuatan lawan. Sebab, dia ingin lebih berfokus pada perbaikan di Persebaya. 'Tapi, bukan berarti kami tidak mengantisipasi kekuatan lawan,' tuturnya.

Dia menjelaskan, karakter keras PSMS tersebut harus diladeni dengan permainan keras pula. Tapi, lanjut mantan kapten timnas Indonesia itu, meladeni permainan keras tidak berarti siap berkelahi di lapangan. 'Namun, anak-anak saya harapkan berani dalam bermain bola,' paparnya.

Senada dengan Aji, andalan lini belakang Persebaya, Anderson da Silva, mengungkapkan bahwa timnya siap menghadapi permainan keras PSMS Medan. Ungkapan Anderson tersebut cukup mendasar. Sebab, dia pernah menjadi anak asuh Keltjes ketika keduanya sama-sama berada di bawah bendera PSS Sleman pada 2007. 'Karakter Keltjes memang keras. Jadi, kami juga harus siap dengan permainan keras PSMS,' jelasnya

PSMS Yakin Kalahkan Persebaya di Play Off LSI

Pelatih PSMS Medan, Rudy William Keltjes optimistis timnya berhasil mengalahkan Persebaya di babak play off Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009, Selasa, 30 Juli 2009. Kuncinya, Ellie Aiboy cs harus tampil rileks saat bertemu Green Force.

"Kami akan tampil dengan kekuatan penuh. Yang penting pada pertandingan nanti pemain tampil tanpa beban," kata Rudy saat dihubungi VIVAnews, Senin, 29 Juni 2009.

PSMS akan berlaga kontra Persebaya untuk memperebutkan satu tempat di LSI 2009/2010. PSMS terpaksa tampil di babak play off setelah menempati peringkat ke-15 di LSI musim 2008/2009. Sedangkan lawannya, Persebaya merupakan peringkat 4 Divisi Utama 2008/2009.

Pada pertandingan yang akan digelar di Stadion Siliwangi, Bandung ini, kedua tim akan tampil full team. Pasalnya Badan Liga Indonesia (BLI) telah memutihkan seluruh kartu kuning yang menimpa baik pemain PSMS dan Persebaya.

Pertandingan akan digelar dalam sistem knock out. Artinya siapapun yang menang langsung mendapat jatah untuk tampil di LSI musim depan. Dibanding lawannya, recovery PSMS tergolong lebih singkat. Pasalnya, selain harus
tampil di LSI, PSMS juga harus menyelesaikan pertandingan di Copa Indonesia dan AFC Cup 2009. Di Copa Indonesia, PSMS terganjal di babak 8 besar setelah dikandaskan Persipura dengan agregat gol 1-6.

Di pentas AFC Cup, langkah PSMS terganjal di babak 16 besar. Pada perebutan tiket 8 besar tersebut, PSMS kalah dari tim Thailand Chonburi 4-0. Ayam Kinantan baru tiba di Indonesia, 24 Juni 2009 dan merapat ke Bandung, 28 Juni 2009.

Menanggapi hal ini, Rudy mengaku tidak khawatir. Menurutnya, waktu yang ada sudah mereka gunakan secara maksimal untuk mengembalikan kondisi pemainnya.

"Kami sudah siap untuk berhadapan dengan Persebaya. Semuanya sudah kami persiapkan, semoga semuanya berjalan sesuai rencana," tandas mantan pelatih Persipura itu.

Pada pertandingan ini Persebaya akan bertindak sebagai tuan rumah. Dengan demikian, Green Force mendapat kesempatan untuk menggunakan kostum kebesarannya, hijau-hijau.

PSMS Medan 3-5-2
Markus Horison (g), Fadli Hariri, Aung Carbiny, Reswandi, Octavianus Maniani, Edi Sibung, Esteban Gullien, Leonardo Zada, Rahmadani, Ellie Aiboy, Mario Costas

Saturday, June 27, 2009

PSMS Pakai Putih

STATUS tuan rumah pertandingan playoff pada 30 Juni nanti disandang Persebaya Surabaya. Kepastian itu menyusul hasil manager meeting antara Persebaya, PSMS Medan, dan Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) di Jakarta, kemarin.
Dengan status tuan rumah tersebut Persebaya pun berhak menggunakan kostum kebesarannya warna hijau. Sedang PSMS yang sejatinya juga memiliki warna kebesaran sama dengan Persebaya harus rela menggunakan seragam keduanya alias putih.

Dengan status itu pula, suporter Persebaya berhak menempati tribun utara Stadion Siliwangi, Bandung-tempat digelarnya playoff. Sebaliknya, suporter PSMS menempati sisi selatan.

“Sudah seharusnya memang Persebaya yang menggunakan kostum warna hijau. Sebab, Persebaya lebih tua dibanding PSMS,” kata Cholid Ghoromah, ketua harian Persebaya.

Ya, dari sisi usia, Persebaya memang jauh lebih tua dibanding PSMS. Green Force-julukan Persebaya-berdiri pada 1927. Atau sama artinya usia mereka kini 82 tahun. Di sisi lain, PSMS baru berdiri pada 1950 dan saat ini baru berusia 59 tahun. “Kami tidak terlalu mempersoalkan masalah kostum. Memang sih, kami berharap bisa menggunakan kostum warna hijau. Tapi, warna putih tetap baik buat kami,” sebut salah satu tim ofisial PSMS yang kemarin mewakil manajemen Ayam Kinantan-julukan PSMS-dalam manager meeting.

Bagi PSMS, dengan kostum warna putih, semangat mereka untuk memenangkan playoff tetap tidak luntur. Mereka tetap optimis bisa memukul Persebaya di Stadion Siliwangi 30 Juni nanti.

Persebaya sendiri tidak gentar dengan gertakan rivalnya tersebut. Tim asal Kota Pahlawan itu justru semakin bersemangat menghadapi playoff setelah diputuskan berhak mengenakan kostum warna hijau. Sebab, bagi Persebaya, kostum warna hijau adalah kehormatan yang harus selalu dibela dan dijaga.(fim/jpnn)

“Hak menggenakan kostum warna hijau ini jelas sangat berarti bagi kami. Ini adalah motivasi besar bagi kami. Dengan status inilah kami akan membuktikan kalau kami layak berada di ISL,” tegas Cholid

Siasat Cerdik Persebaya

PERSEBAYA Surabaya bisa sedikit bernafas lega dalam menghadapi playoff melawan PSMS Medan 30 Juni mendatang. Pasalnya, semua pemain Green Force-julukan Persebaya- dipastikan tidak ada yang terjerat hukuman Komisi Disiplin (Komdis) hingga partai playoff.

Dan itu sama artinya seluruh pemain Persebaya bisa tampil di playoff. Hal itu seiring aturan yang diterapkan Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI). Di mana, BLI memutuskan bahwa seluruh pemain yang tidak mendapat hukuman Komdis boleh dimainkan pada saat playoff.

Kepastian tidak adanya pemain Persebaya yang terjerat hukuman Komdis menyusul hasil sidang lembaga peradilan PSSI tersebut kemarin. Dalam sidangnya kemarin, Komdis menunda semua persidangan yang bersangkutan dengan pemain Persebaya.

“Persebaya mengajukan surat pemberitahuan kalau pemain yang dipanggil Komdis tidak bisa hadir,” kata Hinca Pandjaitan, ketua Komdis.
Menurut Hinca, Persebaya beralasan bahwa timnya sedang berkonsentrasi menghadapi pertandingan playoff. “Playoff tersebut sangat penting bagi Persebaya. Kami tidak ingin persiapan kami terganggu. Karena itu, kami meminta sidang yang terkait dengan pemain Persebaya ditunda,” aku Cholid Ghoromah, ketua harian Persebaya.

Siasat Persebaya itupun berhasil. Sebab, Komdis akhirnya menunda sidang terkait pemain Persebaya. Dalam sidang kemarin, setidaknya ada tiga pemain Persebaya yang dipanggil Komdis. Ada Endra Prasetya, Andi Oddang, dan Sunaji.

Endra sejatinya akan dimintai keterangan terkait tindakannya yang mendorong asisten wasit ketika Persebaya dijamu Persibo Bojonegoro (10/5) lalu. Sedang Andi Oddang dan Sunaji dipanggil terkait kegagalan Andi mengeksekusi penalti dalam pertandingan Persisam Samarinda lawan Persebaya (23/5).

“Kami sebenarnya ingin mendengar secara detail mengenai sikap mereka. Untuk Endra sebenarnya tidak tertutup adanya sanksi. Sebab, ada tingkah laku buruk di lapangan,” sebut Hinca.

Namun, Komdis memutuskan menunda sidang tersebut. Sebab, Komdis tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan lantaran butuh informasi lebih. “Mekanismenya memang ada kesempatan untuk mengajukan penundaan. Kami memberi kesempatan untuk hadir dalam panggilan kedua,” ujar Hinca

Under Pressure

Tampaknya PSMS sedang berada dalam tekanan ekstra ketat, menjelang digelarnya laga play off degradasi akhir Juni mendatang. Mental juara begitu menentukan bagi PSMS untuk tetap menancapkan tajinya di kasta sepak bola tertinggi tanah air.

Bayangkan saja, setahun penuh berjibaku di Indonesian Super League (ISL), nasib PSMS ditentukan hanya dalam satu laga di babak playoff tersebut. Persebaya yang menjadi seteru, sangat siap menjegal. Apa kata masyarakat Medan kalau sampai PSMS degradasi?

Nah, membayangkan hal itu, tentu saja tanggung jawab besar diemban segenap punggawa PSMS. Bahkan Rudi Keltjes, arsitek PSMS, seolah tidak ingin diganggu. Fokusnya saat ini hanya satu: menyiapkan tim dengan sebisanya.

Berkali-kali Rudi bilang, bahwa dirinya yakin bisa mengandaskan perlawanan Persebaya, dengan materi saat ini. “Materi kita lebih bagus. Saya yakin PSMS bisa mengalahkan Persebaya. Asalkan fair saja,” bebernya beberapa waktu lalu.
Menjawab tekanan itu, manajer PSMS, Sihar Sitorus mencoba berlaku optimis. Saat dihubungi Kamis (25/6) kemarin, Sihar mengatakan, bahwa tim yang dibesutnya ini bisa memanej tekanan tersebut.

“Saya yakin, mereka punya cukup mental untuk menetralisir tekanan. Keyakinan saya 100 persen,” kata Sihar.

Untuk itu, PSMS saat ini sudah menggeber persiapan di Jakarta. Yang utama dilakukan adalah mengembalikan kebugaran, disulul fokus kepada taktik dan strategi. Selebihnya, Rudi yakin benar anak asuhnya mampu berbuat banyak.
Lantas apakah akan ada bonus kalau PSMS bisa bertahan di ISL? Rupanya, Sihar enggan menjawab masalah satu ini. Malah dirinya kecewa kalau terus ditanyakan masalah bonus. “Saya sensitif kalau ditanyakan masalah bonus. Apakah pemain tidak menanamkan rasa syukur,” katanya.

Artinya, skuad PSMS harus berjuang tanpa pamrih. Demi kebesaran PSMS, mereka harus berjuang hingga tetes darah terakhir.

Bentengi Pemain Andalan

PSMS boleh saja terkeok-keok di ISL. Tapi, bukan berarti jagoannya dilupakan klub-klub lain. Beberapa pemain inti PSMS sudah didekati klub besar ISL. Manajemen lantas membentengi, agar pemain bagus tak berlabuh di klub lain.
Saat ini, Zada, playmaker PSMS paling laku diincar klub papan atas ISL. Tercatat ada Persela, Persija, dan Pelita Jaya yang ngebet mendapatkan geladang asal Brasil itu.

Tapi Sihar Sitorus, manajer PSMS menganggap bahwa hal itu hanya gosip atau baru sampai tahapan ingin saja. Belum ada klub yang benar-benar serius. “Kalau memang benar ingin merekrut pemain kita, mereka pasti menghubungi saya. Sampai saat ini tampaknya belum ada yang bicara langsung ke manajemen,” beber Sihar.

Sebelumnya, beberapa pemain PSMS seperti, Galih Sudaryono, Fadli Hariri, Markus Horison, hingga Oktovianus Maniani juga sudah ditawar. Tapi kebanyakan dari pemain muda PSMS sudah terikat kontrak hingga 3 tahun dengan PT Togos Gopas, yang mengelola PSMS musim ini.

Masalahnya, apakah seluruh pemain PSMS akan tetap bertahan atau ditarik ke Pro Duta Bandung, klub yang sudah dibeli Sihar Sitorus. Ditanyakan hal itu, Sihar bungkam. “Rahasia,” katanya singkat.

Artinya, sejumlah pemain inti PSMS musim ini dapat dipastikan bakal diboyong ke Pro Duta. Tapi Sihar enggan menyebutkan nama-nama dari pemain tersebut. Tapi yang paling mungkin pindah ke Pro Duta, adalah pemain yang punya kontrak panjang bersama PT Togos Gopas.

Bentengi Pemain Andalan

PSMS boleh saja terkeok-keok di ISL. Tapi, bukan berarti jagoannya dilupakan klub-klub lain. Beberapa pemain inti PSMS sudah didekati klub besar ISL. Manajemen lantas membentengi, agar pemain bagus tak berlabuh di klub lain.
Saat ini, Zada, playmaker PSMS paling laku diincar klub papan atas ISL. Tercatat ada Persela, Persija, dan Pelita Jaya yang ngebet mendapatkan geladang asal Brasil itu.

Tapi Sihar Sitorus, manajer PSMS menganggap bahwa hal itu hanya gosip atau baru sampai tahapan ingin saja. Belum ada klub yang benar-benar serius. “Kalau memang benar ingin merekrut pemain kita, mereka pasti menghubungi saya. Sampai saat ini tampaknya belum ada yang bicara langsung ke manajemen,” beber Sihar.

Sebelumnya, beberapa pemain PSMS seperti, Galih Sudaryono, Fadli Hariri, Markus Horison, hingga Oktovianus Maniani juga sudah ditawar. Tapi kebanyakan dari pemain muda PSMS sudah terikat kontrak hingga 3 tahun dengan PT Togos Gopas, yang mengelola PSMS musim ini.

Masalahnya, apakah seluruh pemain PSMS akan tetap bertahan atau ditarik ke Pro Duta Bandung, klub yang sudah dibeli Sihar Sitorus. Ditanyakan hal itu, Sihar bungkam. “Rahasia,” katanya singkat.

Artinya, sejumlah pemain inti PSMS musim ini dapat dipastikan bakal diboyong ke Pro Duta. Tapi Sihar enggan menyebutkan nama-nama dari pemain tersebut. Tapi yang paling mungkin pindah ke Pro Duta, adalah pemain yang punya kontrak panjang bersama PT Togos Gopas.

Wednesday, June 24, 2009

Usai Sudah

MEDAN- Usai sudah kisah manis PSMS Medan di kancah Asia. Kekalahan telak 4-0 atas tuan rumah Chonburi FC di Stadion Rajamanggala Selasa (23/6), memupus harapan PSMS kembali mengukir sejarah di AFC Cup. Pasukan Rudi Keltjes pun harus pulang tertunduk, sembari memikirkan laga di babak playoff ISL 30 Juni mendatang melawan Persebaya.

Sejatinya, sejak awal, PSMS sudah sadar bahwa mereka kalah kelas. Dari mulai materi pemain hingga keuntungan tuan rumah karena laga di gelar di markas Chonburi.

Sebagai juara Grup G, Chonburi memang mendapatkan keuntungan dengan diperbolehkan menggelar laga di kandang sendiri, sesuai peratuaran AFC. Sedangkan PSMS hanya finish di urutan kedua penyisihan Grup F di bawah South China.

Sebelumnya, manajemen PSMS telah berusaha semaksimal mungkin untuk mengetahui kekuatan Chonburi yang menjadi runner up Liga Thailand 2008 itu. Asisten pelatih Doni Latuperissa diutus lebih dulu berangkat ke Thailand. Laporan dari Doni diharap dapat memberikan masukkan pada Pelatih Rudi Keltjes agar PSMS bisa tampil maksimal.

Begitu juga ketika PSMS cenderung melepas laga Copa Indonesia saat bentrok Persipura di Jayapura. Pemain inti dipulangkan lebih dulu ke Medan. Setidaknya ada lima pemain yang dipulangkan ke Medan, yakni Zada, Esteban, Rahmadani, Costas, dan Agus Suprianto. Semua ini dilakukan agar PSMS dapat menyiapkan tim agar lebih solid. Sayang, usaha dari manajemen tidak berhasil sesuai rencana. Harapan mengukir sejarah masuk delapan besar pun harus usai.

Dan, Rudi Keltjes arsitek PSMS mencoba untuk berjuang habis-habisan, walaupun pada kenyatannya PSMS-lah yang harus kandas. Dalam situs resmi AFC Senin (22/6) lalu, Rudi Keltjes berbicara bahwa PSMS merupakan klub yang tak diunggulkan dalam laga ini. Namun dia ingin mencoba menyulitkan tuan rumah, tapi gagal.

Pada laga itu, striker asing Chonburi, Mohammed Cone berhasil menciptakan hat-trick. Dari awal, striker satu ini memang patut diwaspadai, tapi sayang, materi pemain PSMS tak kuasa menahan laju skuad Chonburi.

Cone membuat Markus jatuh bangun mulai menit 18. Dengan serangan bertenaga, Cone berhasil membuat tuan rumah bersorak. Hingga turun minum, PSMS hanya kebobolan satu gol, meskipun harus jatuh bangun.

Di babak kedua, saat kondisi skuad PSMS mulai drop, tuan rumah semakin menaikkan tempo serangan. Pada menit 66, Cone lagi-lagi menjadi ancaman bagi gawang PSMS. Skor 2-0 untuk The Shark-julukan Chonburi.

Tak puas hanya mencetak dua gol, Chonburi kembali memperdaya barisan pertahanan PSMS. Edi Sibung dkk tak kuasa menahan laju striker Chonburi yang tampil luar biasa di hadapan publik sendiri. Buntutnya, lima menit sebelum bubar, PSMS kembali kebobolan. Kali ini gelandang Chonburi, Ekaphan Inthasen yang melesakkan gol setelah berhasil melewati Edi Sibung. Skor 3-0 bagi Chonburi.

Cone melengkapi hat-triknya di masa-masa 3 menit injuri time, sekaligus mengantarkan kemenangan telak 4-0 bagi Si Hiu.

Meskipun mendapatkan serangan demi serangan, PSMS bukannya tak melawan. Beberapa kali PSMS pernah mengancam gawang Chonburi. Sayang, pemain Chonburi memang masih terlalu tangguh. Buktinya di menit 13 Reswandi mencoba mengancam gawang Chonburi yang dikawal Kosin, lewat tendangan bebas. Sayang, Kosin masih sigap menangkal bola.

Elie Aiboy, Zada, dan Esteban Guillen juga mencoba memperdaya Kosin. Tapi, upaya mereka sia-sia belaka. Hingga akhir laga, skor bertahan 4-0. Dengan demikian, Chonburi dengan mulus melangkah ke babak perempat final.

“Materi pemain memang kalah kelas. Mau bilang apa lagi. Kita sudah berusaha sekuat tenaga,” ungkap Keltjes singkat.

Maafkan Kami…

SIHAR Sitorus, manajer PSMS, mengucapkan banyak terimakasih atas dukungan segenap masyarakat Medan kepada PSMS yang dibesutnya musim ini. Meskipun dukungan itu tak sebanding dengan prestasi yang ditorehkan klub berjuluk Ayam Kinantan tersebut.

Usai laga kontra Chonburi kemarin malam, Sihar tidak ingin berkomentar banyak. Baginya kekalahan ini merupakan hal yang pahit, meskipun harus tetap dihadapi dengan kepala tegak.

“Hasil ini merupakan kenyataan pahit bagi kami. Tapi, kami tetap menerimanya dengan lapang dada. Kami sudah berusaha, tapi inilah kemampuan kami,” katanya. “Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Medan, karena kami belum dapat memberikan kebanggaan yang setimpal dengan dukungan yang kami terima selama ini,” lanjut Sihar.

Hanya itulah yang bisa dilakukan manajemen PSMS musim ini. Sebenarnya prestasi PSMS tidak begitu jelek. Kehilangan kandang dan dukungan langsung dari fans setia PSMS tentu saja jadi dampak paling terasa.

Secara kemampuan, PSMS kerap menyulitkan klub-klub besar ISL. Di kancang Asia PSMS malah mencipta sejarah, berhasil lolos ke putaran kedua. Belum ada klub Indonesia yang bisa melangkah sejauh ini.

Seandainya PSMS main di Stadion Teladan dengan skuad yang ada selama ini, tentu prestasinya akan lain.

Tapi inilah kenyataannya. PSMS masih harus melakoni satu laga lagi di babak playoff ISL bentrok Persebaya. Kalau kalah turun kasta ke Divisi Utama.

Kalau menang juga masih belum aman. Karena, Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) akan meningkatkan keketatan peraturan. Kalau Stadion Teladan tak kunjung diperbaiki, PSMS tak lagi bisa melanglangbuana numpang di kandang klub lain. Kira-kira seperti itulah peraturan baru yang akan dikeluarkan BLI. Intinya, Stadion Teladan harus segera dipoles

Impian PSMS buyar

BANGKOK - Impian mencetak sejarah dengan menembus babak delapan besar Piala AFC akhirnya gagal dicapai PSMS Medan setelah kalah telak 0-4 dari Chonburi FC asal Thailand di Stadion Rajamangala, Bangkok, malam tadi.

Turun dengan komposisi Markus Horison sebagai penjaga gawang, Reswandi, Aun Carbiny, Edi Sibung, Fadli Hariri, Esteban Javier Guillen, Leonardo Martins Zada, Rachmadani, Agus Supriyanto, Mario Costas dan Elie Aiboy, skuad besutan Rudy Williams Keltjes terlihat kalah kelas dari lawannya.

Setelah beberapa kali menghalau serangan-serangan tuan rumah, gawang Markus akhirnya kebobolan juga setelah striker Chonburi Mohamed Kone mencetak gol di menit ke-18. Tertinggal, PSMS nyaris menyamakan skor ketika tendangan spekulasi Reswandi melayang tipis di atas mistar gawang Kosin Hathairattanakool.

Berbagai upaya dicoba anak-anak Kinantan sepanjang babak pertama, namun kerap gagal di barisan pertahanan Chonburi. Secercah harapan sempat muncul andai saja aksi Elie Aiboy di menit 27 tidak digagalkan Kosin yang sempat memperkuat Persib Bandung beberapa musim lalu.

Memasuki 45 menit kedua, Keltjes memasukkan pemain muda Oktovianus Maniani guna menambah daya gedor tim. Aksi impresif Otto pun beberapa kali membuat lawan kewalahan meladeni kegesitan dan kegigihan winger mungil asal Papua tersebut.

Tapi Kone tak tinggal diam. Pada menit ke-66, striker berkulit hitam itu menaklukkan Markus untuk kedua kali. Keadaan tak berdaya PSMS diperburuk dengan kartu merah yang dihadiahi wasit kepada Edi Sibung. Praktis dengan 10 pemain, Elie Aiboy cs sulit mengimbangi Chonburi yang juga pemimpin klasemen di liga negerinya.

Gol ketiga tim asuhan Kiatisuk Senamuang tercipta pada menit-menit akhir pertandingan oleh gelandang Ekaphan Inthasen. Di saat kehabisan stamina dan lengah, Kone memanfaatkan situasi untuk melengkapi hatriknya pada masa injury time.

Hasil 16 Besar Piala AFC, Selasa (23/6):
Busaiteen (Bahrain) vs AL Karamah (Syria) 1-2
Zawra'a Club (Irak) vs Arbil (Irak) 1-3
Kuwait SC (Kuwait) vs Dempo SC (India) 3-1
Al Maged (Syria) vs Neftchi (Uzbekistan) 1-3
Al Arabi (Kuwait) vs Safa SC (Libanon) 2-1
Becamex Binh Duong (Vietnam) vs Kedah (Malaysia) 8-2
Chonburi FC (Thailand) vs PSMS Medan (Indonesia) 4-0
South China (Hongkong) vs Home United FC (Singapura) 4-0

Tuesday, June 23, 2009

Buat Prestasi Lebih Tinggi

PSMS Medan akan menjalani misi berat malam ini. Ayam Kinantan ingin mencatatkan sejarah lebih tinggi di pentas Piala AFC 2009. Untuk itu, menang wajib diwujudkan PSMS saat dijamu Chonburi FC di babak 16 besar di Stadion Rajamangala, Bangkok, Thailand.

"Bicara realistis, Chonburi sebenarnya pantas menang dalam laga nanti. Mereka tim kuat dan diperkuat lima pemain timnas Thailand. Tapi, kami akan melawan mereka," kata Rudy Keltjes, pelatih PSMS.

Apalagi, mantan pelatih Deltras Sidoarjo itu menyatakan sudah memiliki gambaran kekuatan Chonburi. Beberapa waktu lalu, asisten pelatih PSMS, Donny Latuperisa, telah mengintai permainan Chonburi kala bermain dengan Thai Port di Liga Thailand.

Dari hasil pemantauan tersebut, Donny memberikan masukan berarti terkait strategi permainan yang dikembangkan tim yang diarsiteki Kiatisuk Senamuang itu. "Dia (Kiatisuk) adalah pemain jenius di masanya. Tapi, kami bakal bertarung mati-matian membela nama bangsa. Kami ingin membuat sejarah buat sepak bola Indonesia," tegas Rudy.

Untuk menghadapi pertarungan malam ini, PSMS menyiapkan 19 pemain. Pemain yang diusung ke Thailand tersebut pun sudah siap mental untuk mengalahkan Chonburi. Kesiapan itu juga dilandasi semangat mereka sebagai penyuntik motivasi menghadapi laga playoff kontra Persebaya Surabaya pada 30 Juni nanti.

Terpisah, kubu Chonburi pun ingin memenangkan pertandingan malam ini. Apalagi, mereka bermain di negeri sendiri yang tentunya bakal mendapat sokonga

Ambisi PSMS Medan Pukul Sang Raja

Materi pemain PSMS Medan memang tak seimbang dibanding klub Thailand Chonburi FC. Tak heran jika perjuangan PSMS Medan melawan Chonburi FC di babak 16 besar AFC Cup akan sangat berat.

Sekedar fakta, Sabtu lalu, Chonburi FC yang berjuluk The Sharks, baru saja mengalahkan klub Thai Port, 2-1 dalam pertandingan terakhir Thai Premiere League (TPL) putaran pertama.

Thai Port merupakan peringkat pertama di klasemen sementara TPL. Posisinya dilengserkan oleh Chonburi FC yang sukses menang di kandang Thai Port. Sementara ini, Chonburi FC menjadi raja putaran pertama TPL.

Tim berkostum biru-biru ini bahkan diperkuat lima tenaga pemain nasional yang masih aktif. Tidak itu saja, The Sharks kini dilatih legenda Thailand, Kiatisuk “Zico” Senamuang.

Pria seangakatan Kurniawan Dwi Julianto ini terbukti ampuh menangani Kosin Hathairattanakool cs menjadi juara paruh musim.

Artinya, faktual yang melekat pada tim dari negri gajah putih ini bisa memperbesar peluang mereka di babak 16 besar AFC Cup yang menggunakan sistem knockout ini.

“Ini bukan masalah berhitung strategi. Bermain dalam tim nasional, jelas berbeda dengan klub. Chonburi boleh punya banyak pemain timnas, tapi kolektivitas bermain mereka juga dipengaruhi oleh kerja pemain asing,” ujar pelatih PSMS Rudi Keltjes kepada Artha Tidar, wartawan GOSport.

Rudi tidak sekedar berdalih soal materi pemain. PSMS meski hanya memilki Eli Aiboy dan Markus Horrison yang berstatus legiun timnas, ia berani optimis mampu mengimbangi Chonburi FC.

“Mereka punya determinasi yang baik saat momentum mendapat bola dan kehilangan bola. Tapi, sisi bek sayap kanan mereka yang diisi Surat Sukha sering overlaping namun lemah saat kembali. Ini yang akan kita manfaatkan. Rencananya Oktovianus Maniani yang punya kecepatan, akan kita pasang disitu,” tambah Rudi.

Pada pertandingan yang akan digelar di Stadion Rajamangla, sore nanti, Rudi mengaku akan mengistirahatkan Elie Aiboy sebagai bagian dari strategi. Rudi juga menyiapkan pola 3-4-3 dengan modifikasi 3-5-2 saat diserang.

Kiatisuk sendiri malah memilih merendah saat ditanya peluang timnya lolos ke babak selanjutnya. Meski diunggulkan namun Kiatisuk tak ingin jumawa.

“PSMS mungkin sedang dalam situasi padat pertandingan di kompetisinya. Tapi, melawan klub asal Indonesia, bukan bagian rencana bagi Chonburi FC. Saya pernah beberapa
kali melawan klub Indonesia dan jujur mereka masih yang terbaik di Asia Tenggara,” ujar Kiatisuk.

Namun pria yang pernah merumput di klub Huddersfield (Inggris) ini, juga tak kalah yakin timnya punya peluang memanfaatkan posisi sebagai tuan rumah.

“Jika berjalan lebih dari 90 menit, itu merupkan beban, apalagi kami tampil sebagai tuan rumah. Kami berharap, bisa menyelesaikan pertandingan tanpa perpanjangan waktu,” tambah Kiatisuk.

Kiatisuk sendiri berencana tak menyertakan bek asal Jepang Yoshiaki Maruyama dan striker Brasil Anderson dalam skuadnya kali ini.

“Semua pemain PSMS adalah tim. Semua berpeluang mengalahkan kami. Jadi, tak ada istilah menjaga satu orang saja. Semua harus diwaspadai,” tutupnya.

Perkiraan pemain:

PSMS Medan: 84-Markus;7-Reswandi, 6-Aun, 3-Fadly;26-Rachmdani, 22-Agus, 5-Esteban,17-Leonardo;30-Alejandro, 9-Andikha, 49-Oktavianus

Chonburi FC: 18-Kosin;3-Nathapong,4-Kiatprawut,25-Jantakam,27-Surat;17-Pimrat,24-Ekhapan,19 Adol Lahso,7-Arthit;10-Pipob,22-Kone

PSMS, Incar Prestasi

MEDAN- Terseok-seok di kancah Indonesian Super League (ISL), bukan berarti PSMS tak punya taji di kompetisi kasta kedua Asia, AFC Cup. Di kompetisi ini, PSMS sudah berhasil menorehkan sejarah dengan maju ke babak 16 besar.
Nah, lawan yang bakal dihadapi di babak ini merupakan wakil dari Thailand, Chonburi FC. Target manajemen PSMS pun lolos ke delapan besar, sebuah upaya mencipta prestasi baru dalam dunia sepak bola nasional.

Meskipun pada kenyataannya, seandainya PSMS lolos ke babak delapan besar nanti, belum tentu skuad dan manajemen yang sama yang akan melakoni laga di babak delapan besar. Pasalnya, usai playoff degradasi ISL mendatang, PSMS saat ini dapat dipastikan akan berganti manajemen baru, dan tentu saja skuad baru.
Tapi Sihar Sitorus, manajer PSMS tak menghiraukan masalah itu. Baginya prestasi tetaplah prestasi, tak peduli apa yang akan terjadi ke depannya. “Andai kata PSMS berhasil melangkah ke delapan besar dan tidak lagi tim yang saya pimpin yang berlaga di partai itu, bukankah prestasi tetaplah sebuah prestasi,” beber Sihar kemarin.

Artinya, PSMS akan mencoba main nothing to lose, karena memang sebenarnya PSMS tanpa beban. Walaupun skuad berjuluk Ayam Kinantan asuhan Rudi Keltjes ini akan bertandang ke Stadion Rajamanggala, kandang Chonburi, Selasa (23/6) ini.

Ditanyakan akan kekuatan lawan, Sihar belum tahu pasti. Meskipun sudah mengutus mata-mata dengan mengirimkan asisten pelatih PSMS, Doni Latuperissa. “Belum ada kabar dari Thailand. Tapi mungkin jajaran pelatih sudah tahu pasti. Menurut analisis saya, kira-kira kurang lebih kita bagaikan melawan Timnas Thailand lah,” lanjut Sihar.

Meski demikian, optimisme masih membara dari kubu PSMS. Rudi Keltjes sejalan dengan manajemen dengan mencoba mengukir sejarah. Dan syukurnya pemain juga merasakan hal yang sama. “Sudah terlanjur masuk 16 besar, tak ada salahnya kembali mencoba masuk 8 besar. Tak ada yang tak mungkin, dan kita akan berupaya untuk meraih kemenangan,” kata Rudi.

Saat ini, skuad PSMS sudah berada di Thailand dengan kekuatan 18 pemain. 3 pemain asing PSMS dalam kondisi baik dan diharapkan bisa mengangkat prestasi tim

Sedikit Tentang Chonburi

CHONBURI FC adalah sebuah klub sepak bola dari Provinsi Chonburi. Dan, tidak bisa dipungkiri berasal dari klub sepak bola dari Assumption College Sriracha. Mereka pertama kali berpartisipasi di Piala Sepak Bola. Kemudian, bekerja sama dengan Sannibat-Samutprakan (Klub Divisi 1) dan dinamakan sebagai Chonburi-Sannibat-Samutprakan FC.

Pada 2002, klub bergabung dengan Liga Keprovinsian dalam nama Chonburi FC setelah dipisah dari Sannibart Samutprakarn FC. Klub mempunyai nama panggilan sebagai ‘The Shark.’ Pada Tahun 2005 mereka memenangkan gelar Pro League dan pindah ke Liga Utama Thailand. Kesebelasan asal suku bangsa Chonburi ini menyelesaikan kompetisi di posisi kedelapan Liga Utama Thailand 2006.

Pada tahun 2006, mereka diundang untuk bermain di Piala Singapura dan berhasil mencapai ke final, mengalahkan tim lokal Home United FC, Albirex Niigata FC dan Balestier Khalsa di sepanjang jalannya. Di final, mereka kalah 2 – 3. Di tambahan waktu setelah memimpin 2 – 0. Di tahun 2007, mereka diundang lagi untuk berpartisipasi di Piala Singapura, namun mereka dikalahkan di babak pertama melawan Balestier Khalsa, dalam ulangan dari semifinal musim lalu. Chonburi FC kalah 3 – 2 dalam pertandingan reguler. Mereka telah membentuk hubungan dengan Manchester City FC.

Monday, June 22, 2009

PPL Gratizz, Komisi 0,5 Dollar per Lead

Ada kabar Gembira nih teman-teman...! Mau dollar Gratiz gak???
Kalo Mau coba Ikutin Progam PPL (Pay Per Lead) berikut ini !

Saya baru dapat kabar dari Senior Asian Brain, kalo ada program Dollar gratis yg baru diluncurkan untuk waktu terbatas....Kita dikasih Komisi $ 0,5 dollar per orang yg daftar gratis lwt Link kita. Ya, sekitar Rp. 5.000,-/orang. Lumayan kan? Kalo ada 100 orang yg daftar lewat link kita, ya tinggal hitung sendiri komisinya.

Waktunya hanya sampai 29 Juni 2009. Cara kerjanya gampang. Kita tinggal daftar gratis pada Progam PPL tersebut ; isi nama, email, dan buat password sendiri.

Setelah itu kita tinggal ambil link affiliate kita yg disediakan di member area. Lalu kita promosikan ke teman-teman. Jika mereka daftar gratis juga, kita akan dapat komisi sekitar $ 0,5 dollar/orang (Baca aturan mainnya setelah daftar).

Berikut Proses pendaftarannya :
1. Klik link saya : http://www.imbuzzsoftware.com/?afid=22631

2. Cari tombol Sign-up di sana. Lalu Isi biodata anda berupa nama, email, dan password sendiri.

3. Setelah anda Sign-up, nanti akan muncul halaman penawaran terbatas yg cukup panjang. Saran saya, lewatkan saja dulu penawaran tsb jika anda tidak tertarik beli. Langsung arahkan mouse anda ke halaman paling bawah yg ada petunjuk seperti ini :

klik tulisan "No, thanks I'am not interested..."
Penawaran ini akan muncul 2x, anda lakukan cara yg sama dg klik link seperti di ats lagi.

4. Setelah itu anda akan dibawa ke halaman member area seperti berikut :
Klik Link "My Account" untuk melihat link affiliate anda. klik Link "Click here..." untuk melihat aturan main program ini.

Gunakan Link affiliate anda untuk mempromosikannya ke teman atau kenalan anda sebanyak-banyaknya..

Ingat, Waktunya terbatas sampai 29 Juni 2009. Jadi manfaatkan peluang Dollar Gratis ini sebaik-baiknya...!

Saya Pernah mengikuti Program yg mirip seperti ini dan telah dibayar sebesar $ 220. Setelah dirupiahkan, yg masuk ke rekening BCA saya sekitar Rp. 2,5 juta.

Semoga Anda juga Beruntung..!


Okey, Selamat berpromosi teman-teman...!

Sukses untuk Anda yg Mau Berusaha..!

Saya ada info Dollar Gratis dari Program PPL. Lumayan, kita bisa dapat

Ada kabar Gembira nih teman-teman...! Mau dollar Gratiz gak???
Kalo Mau coba Ikutin Progam PPL (Pay Per Lead) berikut ini !

Saya baru dapat kabar dari Senior Asian Brain, kalo ada program Dollar gratis yg baru diluncurkan untuk waktu terbatas....Kita dikasih Komisi $ 0,5 dollar per orang yg daftar gratis lwt Link kita. Ya, sekitar Rp. 5.000,-/orang. Lumayan kan? Kalo ada 100 orang yg daftar lewat link kita, ya tinggal hitung sendiri komisinya.

Waktunya hanya sampai 29 Juni 2009. Cara kerjanya gampang. Kita tinggal daftar gratis pada Progam PPL tersebut ; isi nama, email, dan buat password sendiri.

Setelah itu kita tinggal ambil link affiliate kita yg disediakan di member area. Lalu kita promosikan ke teman-teman. Jika mereka daftar gratis juga, kita akan dapat komisi sekitar $ 0,5 dollar/orang (Baca aturan mainnya setelah daftar).

Berikut Proses pendaftarannya :
http://www.imbuzzsoftware.com/?afid=22631

2. Cari tombol Sign-up di sana. Lalu Isi biodata anda berupa nama, email, dan password sendiri.

3. Setelah anda Sign-up, nanti akan muncul halaman penawaran terbatas yg cukup panjang. Saran saya, lewatkan saja dulu penawaran tsb jika anda tidak tertarik beli. Langsung arahkan mouse anda ke halaman paling bawah yg ada petunjuk seperti ini :





klik tulisan "No, thanks I'am not interested..."
Penawaran ini akan muncul 2x, anda lakukan cara yg sama dg klik link seperti di ats lagi.

4. Setelah itu anda akan dibawa ke halaman member area seperti berikut :


Klik Link "My Account" untuk melihat link affiliate anda. klik Link "Click here..." untuk melihat aturan main program ini.

Gunakan Link affiliate anda untuk mempromosikannya ke teman atau kenalan anda sebanyak-banyaknya..

Ingat, Waktunya terbatas sampai 29 Juni 2009. Jadi manfaatkan peluang Dollar Gratis ini sebaik-baiknya...!

Saya Pernah mengikuti Program yg mirip seperti ini dan telah dibayar sebesar $ 220. Setelah dirupiahkan, yg masuk ke rekening BCA saya sekitar Rp. 2,5 juta.


Semoga Anda juga Beruntung..!


Okey, Selamat berpromosi teman-teman...!

Sukses untuk Anda yg Mau Berusaha..!
Ada kabar Gembira nih teman-teman...! Mau dollar Gratiz gak???
Kalo Mau coba Ikutin Progam PPL (Pay Per Lead) berikut ini !

Rudy Diincar Persebaya

Lawan PSMS di playoff Indonesia Super League (ISL), Persebaya, tampaknya sudah mulai mengganggu konsentrasi Ayam Kinantan. Bagaimana tidak, tim asal Surabaya itu malah membuat rumor akan merekrut Pelatih PSMS Rudi William Keltjes.

Ya, Persebaya memang sedang gencar menggelindingkan wacana perekrutan pelatih. Selain Rudi, sebelumnya dua nama pelatih muda Fandi Ahmad dan Jaya Hartono digadang Pengurus Persebaya sebagai bidikannya untuk musim depan.
Namun, sejauh ini, Persebaya hanya sebatas menghembuskan rumor itu saja. Pengurus Green Force belum bisa melangkah lebih jauh untuk melancarkan upaya menggaet salah satu dari tiga kandidat itu.

Hal itu tak lepas dari permasalahan finansial Persebaya. Prediksi menyebut bahwa tim asal Kota Pahlawan ini dan tim-tim berlatar belakang perserikatan di tanah Jawa lainnya tidak akan jauh dari problem pendanaan.

Ini tak lepas dari ketentuan Permendagri 59/2007 yang melarang tim-tim profesional seperti Persebaya mendapatkan dana APBD. Kalau sudah begitu, ke depan, pemasukan unsur sponsor dan penonton akan menjadi tulang punggung finansial Persebaya.

Karenanya, Ketua Harian Persebaya Cholid Ghoromah mengaku bahwa pengurus telah memperhitungkan peta kekuatan finansial Persebaya nanti. Namun, Cholid masih menutup perhitungan tersebut kepada media.

“Nanti dulu saja setelah playoff. Saat ini kami konsentrasi tim harus ke playoff dulu. Rencana itu memang ada. Tapi yang jelas, kami masih melakukan berbagai pertimbangan,” kata Cholid.

Terlepas dari itu, Cholid menyebut Rudy adalah sosok yang cocok melatih Persebaya. “Sebenarnya, Rudy merupakan pelatih yang kaya pengalaman dan punya karakter untuk membina pemain muda Persebaya,” terangnya.
Di sisi lain, Rudy saat dihubungi kemarin mengaku sangat respek dengan ungkapan Cholid. Jika memang Persebaya memiliki visi dan misi untuk berprestasi, dia mengaku mau menangani tim asal Kota Pahlawan itu.

“Sebagai orang Surabaya, tentunya saya juga akan membantu Persebaya,” jelas mantan pemain Niac Mitra di era 1980-an tersebut.

Kedekatan secara emosional antara Rudy dan Persebaya memang tidak bisa dipungkiri. Sejauh ini, Rudy juga masih masuk sebagai salah satu pelatih di tim Suryanaga yang berkompetisi di Internal Persebaya Kelas Utama. Selain itu, Rudy juga merupakan mantan punggawa Persebaya. Karena itu, Rudy menampik anggapan bahwa kubu Persebaya mencoba memecah konsentrasi calon lawannya dengan menghembuskan kabar keinginannya merekrut Rudy. “Saya terbiasa dengan kompetisi Galatama, jadi tidak mungkin ini hanya untuk memecah konsentrasi,” ujarnya.

Namun, Persebaya juga tidak boleh terlalu gembira dengan sambutan positif Rudy tersebut. Sebab, disisi lain, mantan pelatih PSS Sleman itu juga melambungkan wacana bergabung dengan tim tetangga, Arema Malang.

“Kalau Arema mengundang saya gabung, tentu sebuah kepercayaan tinggi dari manajemen Arema. Sebab saya tahu, Arema adalah tim besar yang mendapat dukungan luar biasa dan serius dari manajemen,” terang Rudy kepada Malang Post

Markus cs janji tampil dengan ciri khas

PSMS Medan memastikan diri akan tampil dengan ciri khasnya, fanatik dan force saat menghadapi Chon Buri Thailand dalam laga 16 Besar Piala AFC di Bangkok, Rabu (24/6) mendatang.

Laga kedua tim seyogyanya digelar 20 Juni kemarin, namun ditunda karena Chun Buri masih melakukan pertandingannya di Liga Thailand. PSMS sendiri baru bertolak ke negari Gajah Putih itu pada Minggu (21/6) ini dengan kekuatan penuh.

“Calon lawan The Killer itu akan diperkuat lima pemain nasionalnya,” ujar pelatih PSMS Rudy William Keltjes di Medan, Sabtu.

"Chon Buri memang tim bagus dan banyak pemain bertalenta, tapi kami tidak takut dan siap meladeni mereka," kata Keltjes menambahkan misi timnya membawa nama bangsa dan negara.

Tetapi Keltjes mengakui Markus Horison dan kawan-kawan tetap semangat kendati perjuangan mereka tidak mendapat support dari PSSI serta pejabat pemerintahan di Medan maupun Sumut.

“Anak-anak akan bertanding dengan motivasi tinggi guna menunjukkan mereka bukan pemain manja. Markus cs juga sudah melupakan kegagalan-kegagalan di Liga maupun di Copa, sehingga fokus bermain dengan performa terbaik guna mewujudkan ambisi meraih tiket delapan besar," imbuh Keltjes.

Keltjes juga mengaku sudah mendapat informasi tentang kekuatan dan kelemahan Chon Buri dari asistennya, Donny Latuperissa, yang telah berangkat lebih dahulu ke Bangkok. Dilaporkan Donny, Chon Buri memiliki pemain berkelas dan skill di atas rata-rata.

Menyinggung kerja sama tim, Keltjes mengatakan kerja sama pemain di lapangan terjalin sangat baik dan bertambah solid baik dalam serangan maupun pertahanan. Selain itu, para punggawa Ayam Kinantan pun telah mengasah kemampuan melakukan tendangan penalti.

Saturday, June 20, 2009

PSMS, Pemain Muda Rawan Hengkang

Di tengah persiapan PSMS menghadapi laga lanjutan AFC dan playoff Indonesia Super League (ISL), terdengar kabar tak sedap. Sihar Sitorus, manajer PSMS, dikabarkan telah menggelontorkan dana Rp8 miliar ke Produta Bandung.
Hal ini menegaskan kalau Sihar bakal membesut tim yang tahun ini promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia itu. Jika demikian, maka Sihar tentunya akan meninggalkan PSMS dan memilih fokus kepada tim yang telah dibelinya. Pertanyaanya, apakah Sihar akan membawa serta sejumlah pemain yang saat ini bersinar di PSMS?

Memang, saat ini terdapat sejumlah pemain potensial PSMS yang memiliki kontrak panjang bersama PT Togos Gopas, yang merupakan sponsor PSMS di ISL musim ini. Sebagai Dirut PT Togos Gopas, Sihar Sitorus punya kuasa akan pemain yang sudah membubuhkan tanda tangannya.

Nama-nama seperti Fadli Hariri, Aun Carbiny, Rachmadani, Oktovianus Maniani, hingga Galih Sudaryono merupakan segelintir pemain muda yang memiliki kontra jangka panjang bersama PT Togos Gopas dengan kisaran masa kerja hingga 3 tahun.

Sangat besar kemungkinan PSMS akan kehilangan pemain potensial itu, karena para pemain telah menyatakan akan menghargai kontrak.
Menanggapi hal itu, Sihar masih enggan berkomentar. Dirinya masih belum dapat memastikan apakah pihaknya akan menarik seluruh barisan muda PSMS ke Pro Duta. “Untuk yang satu ini saya belum bisa menjawab,” beber Sihar singkat.

Ke depan, Pro Duta sendiri akan rencananya akan bermarkas di Jogyakarta. “Kan tidak mungkin di Medan. Jadi saya akan pilih Jogjakarta saja,” lanjut Sihar.
Padahal, Pro Duta sebenarnya bisa saja bermarkas di Medan. Toh Sihar sudah membeli klub itu. Sama halnya dengan kasus Persijatim yang berubah nama jadi Sriwijaya FC karena sudah berpindah kepemilikan.

Fadli Hariri, bek PSMS mengatakan siap saja ke mana pun dirinya akan membela tim barunya. Sebagai anak Medan, Fadli sebenarnya ingin tetap membela PSMS, namun kontraknya yang mencapai 3 tahun bersama PT Togos Gopas mau tak mau harus diselesaikan. Jadi, kemungkinan besar Fadli akan membela Pro Duta dan ikhlas main di Divisi Utama. Sama halnya dengan Oktovianus yang menyebutkan bahwa dia akan menghargai kontraknya bersama Togos Gopas. “Saya ingin juga membela klub asal kota saya, Persipura. Tapi tampaknya hal itu tak akan terjadi dalam waktu dekat, karena saya masih terikat kontrak dengan PT Togos Gopas,” bebernya beberapa waktu lalu.

Galih Tolak Tawaran Persija

GALIH Sudaryono, kiper kedua PSMS mengaku sudah mendapatkan tawaran dari klub besar ISL, Persija Jakarta. Danurwindo, pelatih Persija yang langsung berbicara kepadanya usai laga Persija v PSMS di akhir kompetisi ISL lalu yang berakhir imbang 1-1.

“Sejauh ini baru Persija yang sudah tampak serius menginginkan saya. Kemarin usai laga lawan Persija, Danurwindo langsung mendatangi saja dan menawarkan apakah saya ingin main di Persija,” terang Galih beberapa waktu lalu.
Sebuah prestasi besar juga tampaknya di tengah karir Galih yang sedang meroket dalam beberapa tahun belakangan. Usai membela Timnas U-20 di ajang Sea Games, nama Galih memang berkibar.
Setelah bermain setengah musim untuk PS Sleman, Galih diboyong ke PSMS dan sempat menjadi kiper utama selama setengah musim, sebelum akhirnya Markus Horison datang di putaran kedua.

Pindah ke Persija tentu saja akan semakin mendongkrak karirnya. Tapi sayang, Galih sudah menyatakan menolak pinangan Persija. Apa pasal? Tentu saja lagi-lagi karena sudah terikat kontrak dengan Togos Gopas, perusahaan yang menjadi sponsor PSMS musim ini di ISL. “Baru saja saya perbarui kontrak dengan Togos Gopas. Sebelum ISL berakhir kemarin, saya sudah teken kontrak baru. Artinya, saya siap main untuk PT ini, yang kabarnya sudah membeli Pro Duta,” kata Galih.
Dengan demikian, artinya Galih akan memilih bermain di kasta lebih rendah dari ISL. Dan hal itu tidak terlalu mengganggu pikirannya. “Saya memikirkan masa depan juga, dan jujur saja tentu mengenai materi. Karena saya lihat klub lain di ISL termasuk Persija juga sedang kesulitan keuangan. Saya memilih ambil amannya saja,” pungkas pengidola Buffon kiper Timnas Italia itu. (ful)

Keltjes bantah didepak

asih tetap fokus menyiapkan anak asuhnya, pelatih PSMS Medan Rudy William Keltjes membantah dipecat manajemen Ayam Kinantan ketika dihubungi Waspada, Kamis.

Keltjes membantah dirinya didepak manajemen Ayam Kinantan menjelang melakoni laga playoff memperebutkan satu tiket Superliga musim depan dengan menghadapi tim divisi utama Persebaya Surabaya.

Menurutnya, sejauh ini dirinya tidak ada masalah dengan manajemen tim. Ia bahkan mengaku sedang melakukan persiapan untuk terbang ke Thailand, menghadapi tuan rumah Chonbury FC di babak 16 besar Piala AFC.

"Kabar pemecatan itu tidak benar. Saat ini saya sedang berada di Medan bersama tim dan siap berangkat ke Thailand. Kami memang fokus menghadapi dua laga, yakni di babak 16 Piala Asia dan playoff Superliga," sebut Rudy saat dikonfirmasi terkait berita pemecatan dirinya.

Rumor pemecatan itu mencuat setelah dianggap gagal meloloskan PSMS dari jurang degradasi karena tetap berada di zona playoff. Selain itu, lawan yang akan dihadapi nanti adalah Persebaya yang juga daerah asalnya hingga dikhawatirkan Rudy bertindak tidak fair.

Terkait itu, Rudy mengaku tidak akan kompromi dengan tim kota asalnya karena dirinya seorang pelatih sepakbola profesional. Ia pun memastikan dirinya tetap akan bekerja profesional dalam mengantar timnya menghadapi setiap laga, termasuk dalam duel playoff nanti yang sesuai rencana digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, 30 Juni mendatang.

"Memang saya warga Surabaya, tapi yang menafkahi saya saat ini adalah PSMS. Sebagai pelatih profesional, saya tentu akan bekerja maksimal untuk membantu skuad tim di mana saya berada. Sama sekali tidak beralasan, kalau nanti saya akan 'main mata' dengan Persebaya," tegasnya.

Bintang Emas Copa Dji Sam Soe, Tinggal sisakan Okto

KEGAGALAN tim PSMS Medan melaju ke babak semifinal Copa Indonesia berpengaruh besar dengan nasib beberapa pemain dan pelatih yang sebelumnya masuk 10 nominasi Anugerah Bintang Emas Copa Djie Sam Soe 2008/2009 untuk terpilih masuk lima nominasi pada enam kategori umum.

Terbukti, pada meeting juri nasional dan regional tahap kedua di kantor PT HM Sampoerna Jakarta baru-baru ini, para dewan juri yang terdiri dari wartawan olahraga dari berbagai penjuru tanah air termasuk Waspada, mengugurkan sederet nama pemain PSMS termasuk pelatih dan hanya menyisakan pemain muda Octavianus Maniani (Okto) pada kategori best rising star (debutan).

Padahal saat penjurian tahap pertama yang digelar di Hotel The Sultan Jakarta Mei lalu, selain Otto, ada enam pemain lain yang masuk 10 nominasi yakni Markus Horison, Galih Sudaryono (best kiper), Aun Carbini (best defender), Elie Aiboy, Asri Akbar (best midfielder) dan Rahmad Affandi (best striker).

Keputusan para dewan juri tidak meloloskan para pemain PSMS masuk lima nominasi bintang emas, tentunya sangat beralasan dan penuh pertimbangan. Terutama karena tim kebanggaan warga Kota Medan itu gagal lolos ke semifinal.
Karena itu, secara otomatis para pemain sudah tidak dapat dinilai. Apalagi, sederet nominasi yang timnya lolos ke semifinal memiliki kans yang tidak kalah dengan Markus cs. Begitu pun, para juri tetap mempertahankan Okto.

Pemain asal Papua ini dianggap masih layak disejajarkan atau bersaing dengan empat nominasi lainnya, yakni Syamsul Arif (Persibo), Boaz Salossa (Persipura), Immanuel Wanggai (Peripura) dan Johan Juanyah (Persijap). Selain memenuhi kriteria sebagai calon pemain debutan terbaik, Okto pun merupakan pemain termuda yang merumput di ajang Copa dengan usianya yang belum genap 20 tahun.

Sementara itu, Persipura dan Sriwijaya FC (SFC) mendominasi nominasi Anugerah Bintang Emas. Persipura berhasil meloloskan enam pemainnya masing-masing Jendri Pitoy (best goalkeeper), Boaz (best striker/best rising star), Alberto Goncalves (best striker), Eduard Ivakdalam (best midfielder), Ricardo Salampessy, Bhio Pauline Pierre (best defender), Immanuel Wanggai (best rising star) dan Jackson F Tiago (best head coach).

SFC meloloskan Ferry Rotinsulu, Dede Sulaiman (best goalkeeper), Anoure Obiora (best striker), Zah Rahan (best midfielder), Charis Yulianto, Ambrizal (best defender), M Nasuha (best rising star) dan Rahmad Dharmawan (best head coach).

Friday, June 19, 2009

Prestasi PSMS Menurun

Untuk tingkat Asia, PSMS berbangga melaju ke babak 16 besar. Namun pada kompetisi tingkat nasional, tim berjulukan Ayam Kinantan tidak dapat berbuat banyak. Nyaris degradasi dari Liga Super Indonesia dan bertarung mempertahankan gengsi di babak playoff melawan Persebaya Surabaya, kemudian terdepak di Copa Dji Sam Soe Indonesia.

Ini bukan hanya menjadi perhatian kalangan sepakbola Medan dan umumnya Sumatera Utara. Kalangan pemerhati sepakbola Papua dan wartawan ibukota juga menyesalkan anjloknya prestasi PSMS tersebut. Tentunya kita berharap ke depan dapat lebih baik lagi, karena PSMS adalah tim yang telah memiliki nama bukan hanya tingkat nasional, tetapi internasional.

Jarot Supriadi, salah satu asisten pelatih Persipura menilai, manajemen PSMS salah menempatkan orang yang duduk di posisi penting dalam tim. Daniel Siahaan, wartawan harian olahraga Go Sport Jakarta, sepakat dengan Jarot. "Ya memang. Kita berharap PSMS dapat bangkit dan tetap bertahan di kompetisi bergengsi nasional ini," terangnya.

Di Medan banyak pemerhati dan pembina sepakbola yang sudah memiliki akses di tingkat nasional, hendaknya dapat menyatukan persepsi dalam mengembalikan kejayaan tim Ayam Kinantan. Itu cukup berasalan. Sebab, Jayapura yang hanya 1/3 dari Kota Medan yang berpenduduk dua juta jiwa lebih, tapi prestasi klubnya luar biasa.

Itu hendaknya menjadi perhatian bagi insan sepakbola Medan agar prestasi daerah ini bisa lebih baik lagi

PSMS Setuju Utus Mata-Mata

Keinginan Pelatih PSMS Medan Rudy Keltjes untuk mengirim matamata ke Chonburi FC mendapat tanggapan serius dari manajemen Ayam Kinantan. Manajer PSMS Sihar PH Sitorus menilai usul itu cukup bagus.

Sihar mengatakan keputusan manajemen melepas laga babak 8 besar Piala Indonesia harus ditebus dengan tampil bagus saat babak 16 besar Piala AFC melawan Chonburi, Selasa (23/6). “Kami tentu berharap sejarah persepakbolaan Indonesia di tingkat internasional bisa terukir indah.

Kami sangat menginginkan PSMS bisa mewujudkan hal tersebut dengan mengalahkan Chonburi di babak 16 besar nanti,” ujar Sihar. Menurutnya, mengutus orang ke Thailand merupakan langkah yang cukup bagus. “Kami juga belum mengetahui jadwal Chonburi di liga Thailand apakah ada sebelum 23 Juni mendatang,” ungkapnya.

PSMS Setuju Utus Mata-Mata

Keinginan Pelatih PSMS Medan Rudy Keltjes untuk mengirim matamata ke Chonburi FC mendapat tanggapan serius dari manajemen Ayam Kinantan. Manajer PSMS Sihar PH Sitorus menilai usul itu cukup bagus.

Sihar mengatakan keputusan manajemen melepas laga babak 8 besar Piala Indonesia harus ditebus dengan tampil bagus saat babak 16 besar Piala AFC melawan Chonburi, Selasa (23/6). “Kami tentu berharap sejarah persepakbolaan Indonesia di tingkat internasional bisa terukir indah.

Kami sangat menginginkan PSMS bisa mewujudkan hal tersebut dengan mengalahkan Chonburi di babak 16 besar nanti,” ujar Sihar. Menurutnya, mengutus orang ke Thailand merupakan langkah yang cukup bagus. “Kami juga belum mengetahui jadwal Chonburi di liga Thailand apakah ada sebelum 23 Juni mendatang,” ungkapnya.

Penggunaan Pemain Asing di Playoff, Regulasi BLI Untungkan PSMS

Persebaya Surabaya tak bisa berbuat banyak untuk menanggapi aturan pertandingan playoff yang lebih menguntungkan lawannya, PSMS Medan. Regulasi Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) itu menyebutkan bahwa kedua tim bisa menggunakan pemain asing sesuai dengan level kompetisi yang diikuti.

Artinya, PSMS mendapatkan kebebasan memasang lima pemain asingnya. Sebab, sesuai dengan ketentuan kompetisi yang diikuti PSMS, Djarum Indonesia Super League (DISL), setiap tim boleh menggunakan lima pemain asing.

Sementara itu, Persebaya yang berlaga di divisi utama hanya bisa memasang tiga pemain asing. Padahal, sejauh ini, tim yang bermarkas di Kota Pahlawan tersebut memiliki empat pemain asing. Yakni, Jairon Feliciano, Batoum Roger, Mourad Faris, dan Anderson da Silva.

Menanggapi aturan tersebut, pelatih Aji Santoso menyatakan tidak bisa berbuat banyak. "Kalau sudah menjadi aturan yang ditetapkan, mau apa lagi?" ujarnya setelah memimpin latihan Persebaya di Gelora 10 Nopember. Tapi, secara teknis, hal tersebut tidak dipermasalahkan oleh Aji. Dia menuturkan bahwa Persebaya tetap tampil fight di laga penentuan itu.

Lagi pula, pelatih yang juga mantan pengusaha sepatu bola tersebut punya pengalaman cukup bagus soal efektivitas pemain lokal. Ketika membesut Persik Kediri di putaran kedua DISL, Aji mampu membawa mereka bertengger di empat besar. Meski, Macan Putih -julukan Persik- hanya menggunakan seorang pemain asing, Ronald Fagundes, saat itu.

Menurut Aji, kualitas pemain asing PSMS memang cukup bagus. Apalagi, papar dia, saat ini PSMS sangat fokus pada laga playoff tersebut. "Indikasinya, mereka sengaja menyimpan semua pemain asing yang dimiliki saat pertandingan Copa Indonesia melawan Persipura," jelasnya.

Meski begitu, dia tetap berhasrat memaksimalkan potensi pemain Persebaya sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Soal persiapan, dia menyatakan bahwa Endra Prasetya dkk mulai menunjukkan progres atas latihan yang selama ini diberikannya. "Sebelumnya, memang pemain canggung dengan latihan yang saya berikan. Tapi, saat ini mereka mulai bisa mengikuti," terang pelatih asal Kepanjen, Malang, tersebut.

Bahkan, Aji menyebut kondisi fisik pemain Green Force sudah mencapai 70 persen dan akan terus ditingkatkan. Salah satu cara untuk mencapai target itu, pemain diberi menu latihan fisik, seperti berlari 50 meter sebanyak lima kali di sela latihan strategi dan teknik. Karena itu, dia menganggap anak asuhnya siap melakoni uji coba pada 25 Juni nanti. "Sangat mungkin dengan tim internal Persebaya, yang setidaknya punya karakter mirip PSMS," katanya.

Namun, hingga kini potensi dua penyerang Persebaya belum tergarap secara maksimal dalam latihan organisasi atau strategi tim. Kondisi tersebut dibenarkan oleh Aji. Penyebabnya, selama ini dia masih fokus memoles lini belakang dan tengah.

Thursday, June 18, 2009

Markus tak takut MU

Penjaga gawang PSMS Medan, Markus Horison Ririhina, menyatakan tak gentar berhadapan dengan tim sebesar Manchester United jika terpilih sebagai salah satu pemain tim Indonesia All Stars untuk laga persahabatan di Jakarta.

"Terpilih masuk tim nasional, apalagi untuk berhadapan MU merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan bagi pemain. Saya tak akan gentar menghadapi MU," ujar Markus, Selasa.

Tim Indonesia All Stars akan berhadapan dengan MU pada laga persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 20 Juli mendatang. Markus, kelahiran Pangkalan Brandan 14 Maret 1981 mengatakan, tak pernah bermimpi terpilih sebagai anggota Timnas.

Pemain bertinggi badan 185 sentimeter ini telah memperkuat Timnas sejak lima tahun terakhir dan bersaing dengan Ferry Rotinsulu (Sriwijaya FC), Jendri Pitoy (Persipura) dan Dian Agus Prasetyo (Pelita Jaya).

Meski demikian Markus mengaku hati kecilnya tetap memiliki keinginan untuk terpilih menghadapi MU. Tentang materi Timnas sendiri, Markus mempercayakan sepenuhnya kepada hasil pilihan masyarakat.

Markus mengungkapkan, pasca Liga Super Indonesia timnya kini sedang bersiap-siap menghadapi dua pertandingan penting, yakni melawan Chonbury FC Thailand di ajang Piala AFC dan playoff LSI melawan Persebaya Surabaya.

Tuesday, June 16, 2009

BLI Putuskan Play Off Digelar di Soreang

Badan Liga Indonesia (BLI) belum juga mengantongi izin untuk menggelar play off di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung. Meski demikian, BLI tidak akan merubah keputusannya dan memindahkan duel ke tenmpat lain.

Demikian dikemukakan Direktur Bidang Kompetisi BLI, Joko Driyono saat dihubungi VIVAnews, Selasa, 16 Juni 2009. "Play off sudah pasti di Jalak Harupat. Saat ini kami sedang mengurus perizinannya," kata Joko.

Play off Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 akan mempertemukan PSMS Medan dan Persebaya Surabaya. PSMS merupakan tim yang berada di peringkat ke-15 LSI, sedangkan Persebaya adalah pemegang peringkat ke-4 Divisi Utama.

Awalnya, Dirketur BLI, Andi Darussalam Tabussala menunjuk Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, sebagai venue play off. Namun karena identik dengan kandang PSMS, BLI akhirnya memindahkannya ke Si Jalak Harupat, Bandung.

BLI telah mengurus izin pertandingan sejak Senin, 15 Juni 2009. Namun hingga hari ini belum ada kepastian apakah izin tersebut terbit atau tidak.

Meski belum mengantongi izin, Joko mengaku optimistis duel tak akan mengalami kendala. Pasalnya, pihaknya pengda (pengurus daerah) PSSI Jawa Barat, memberi sinyal positif atas duel tersebut.

"Dari komunikasi dengan Pengda Jawa Barat, semuanya tidak ada kendala lainnya. Artinya tinggal menunggu surat izin turun saja," kata Joko.

Ayam Kinantan kini fokus AFC

Pupus sudah harapan untuk merebut Piala Copa Djie Sam Soe Indonesia 2009. Kini PSMS akan penuh berkonsentrasi untuk menguji kemampuan di babak 16 besar Piala AFC dengan berhadapan wakil Thailand, Chon Burry, pada 23 Juni mendatang.

"Kita sudah berupaya maksimal. Ketiadaan pemain sangat menyulitkan, setelah seluruh pemain asing dan beberapa pemain lokal berkonsentrasi menghadapi Piala AFC," kata asisten pelatih Donny Latuperisa, Senin kepada Waspada di Jayapura.

Hanya Markus Horison dan Michel Nere yang duduk di bangku cadangan. Markus tidak diturunkan, karena kiper tim nasional Indonesia itu juga dipersiapkan menghadapi Piala AFC. Apakah Ayam Kinantan memang melepaskan Copa?

"Realitas saja, kita sudah kalah di kandang dan tampil di kandang Persipura mustahil untuk menang. Mereka unggul segalanya baik dari materi pemain maupun dukungan penonton," tambahnya.

Donny juga menyesalkan sikap PSSI yang membuat jadwal terlalu dekat antara Liga Super Indonesia, Copa, bahkan Piala AFC. "Kita dikejar-kejar oleh jadwal padat, sehingga berdampak pada kebugaran pemain," terang mantan kiper nasional itu.

Di Piala AFC yang digelar di Thailand, Ayam Kinantan akan tampil dengan kekuatan penuh. Selasa ini, skuad PSMS tiba dari Jayapura dan kembali berlatih esok harinya. Di samping itu, PSMS juga memiliki tugas berat menghindari degradasi melawan Persebaya Surabaya dalam laga playoff, 30 Juni mendatang.

"Tentunya PSMS berupaya tidak terdepak dari Liga Super Indonesia. Karena itu, kami berharap dukungan masyarakat Sumatera Utara agar dapat mewujudkan hal itu. Tanpa dukungan, sulit bagi tim mencapai hasil terbaik pada Piala AFC dan playoff nanti," imbuh Donny lagi

Persipura Melenggang ke Empat Besar

Persipura Jayapura menjaga peluang merengkuh gelar ganda (double winner) musim ini. Persipura berhasil melaju ke semifinal Copa Indonesia 2009 setelah di leg 2 unggul 4-1 atas tamunya, PSMS Medan.

Gol Persipura dicetak Ricardo Salampessy (menit 22), Boaz Solossa (penalti 44', 88') dan Eduard Ivakdalam (68'). Sedangkan gol balasan tim tamu dilesakkan oleh Komang Adyana di menit 27. Dengan kemenangan ini, Tim Mutiara Hitam berhak lolos ke semifinal setelah unggul dengan agregat 6-1.

Bertanding di Stadion Mandala, Senin 15 Juni 2009, tim besutan Jacksen Ferreira Tiago memang terus mengurung pertahanan tim Ayam Kinantan. Gol Ricardo tercipta dari sundulan hasil umpan tendangan penjuru. Meski pemain PSMS menumpuk, Ricardo berhasil menyarangkan bola ke sudut kiri jala Galih Sudaryono.

PSMS langsung merespon. Berawal dari serangan balik yang dilakukan Oktavianus "Otto" Maniani di menit 26, berhasil membuahkan tendangan bebas. Dengan tenang, Komang berhasil mengeksekusi bola mati yang gagal dihalau kiper Jendri Pitoy.

Namun, Persipura kembali membuktikan diri sebagai jawara Liga Super Indonesia 2008/2009. Berwal dari handsball Aun Carbiny, Boaz berhasil mengeksekusi penalti sekaligus menutup babak pertama buat keunggulan Persipura 2-0.

Babak Kedua

Memasuki babak kedua, Persipura tetap memegang kendali permainan. Pertandingan babak kedua baru berjalan tiga menit, Persipura langsung membuat peluang lewat Ian Luis Kabes. Beruntung tendangan Kabes masih bisa ditip Galih.

Pada menit 65 Boaz kembali mengancam. Sayangnya, tendangan sudut Boaz yang meluncur ke arah gawang masih bisa dihalau Edi Sibung. Tiga menit berselang, Persipura berhasil memperlebar jarak.

Lagi-lagi berawal dari handsball Aun Carbiny, Eduard Ivakdalam berhasil mengeksekusi tendangan bebas dengan cantik. Sepakan kapten Persipura itu meluncur deras ke sisi kanan jala Galih yang hanya bisa terpaku. Kedudukan sementara 3-1.

Boaz kembali membuktikan diri layak menyandang gelar sebagai Pemain Terbaik Indonesia tahun ini. Berawal dari bola sodoran Ivakdalam, Ernest Jeremiah memberikan umpan terukur buat Boaz yang tinggal berhadapan dengan Galih. Dengan tenang, Boaz berhasil menceploskan bola sekaligus mengubah kedudukan menjadi 4-1.

Gol itu menjadi yang kelima milik Top Skorer LSI 2008/2009 ini di ajang Copa Indonesia. Meski terus menciptakan peluang, namun Persipura gagal menambah pundi-pundi golnya. Hingga 90 menit pertandingan, kedudukan 4-1 tak berubah untuk Persipura.

Persipura akan menjamu Deltras Sidoarjo di semifinal leg 1, 19 Juni 2009. Deltras lolos ke semifinal setelah unggul agregat 4-3 atas Persija Jakarta.

Susunan Pemain
Persipura: Jendry Pitoy; Victor Igbonefo, Jack Komboy, Bio Pauline Pierre, Ian Louis Kabes; Imanuel Wanggai (Gerard Pangkali, 84'), Eduard Ivakdalam , Ricardo Salampessy (Stevie Bonsapia, 74'), Tinus Pae (Ortizan Solossa, 61'); Boaz Solossa, Ernest Jeremiah.

PSMS Medan: Galih Sudaryono; Fadly Hariri, Aun Carbiny, Ruben Sanaoy, Dodi Cahyadi; Edi Sibung, Komang Adyana, Yohanes Tjoe, Elly Iboy (Mitchell Nere, 70'); Oktavianus 'Otto' Maniani, Andhika Yudhistira.

Monday, June 15, 2009

Persipura vs PSMS, Mission Impossible

SMS Medan harus bisa membalikkan keadaan dengan menang 3-0 atau lebih saat dijamu Persipura Jayapura, Senin (15/6) ini di Stadion Mandala kalau ingin melaju ke semifinal Copa Indonesia. Pasalnya, pada leg pertama lalu yang digelar di Stadion Teladan, anak asuh Rudi Keltjes ini kandas 0-2. Jadi, sebuah mission impossible akan tersaji jika benar Ayam Kinantan ingin menundukkan Mutiara Hitam.

Terlebih, usai juara Indonesian Super League (ISL), mental pasukan Papua tentunya semakin meninggi. Sebaliknya, PSMS sedang dilingkari kekhawatiran karena harus melawati babak playoff kalau ingin bertahan di ISL. Dan, perlu menjadi catatan, Persipura juga punya ambisi untuk meraih double winner musim ini, sama seperti yang dilakukan Sriwijaya FC musim lalu.

Jauh-jauh hari manajemen PSMS sudah memutuskan untuk tak terlalu ngotot meraih kemenangan di leg kedua delapan besar Copa Indonesia ini. Fokus utama lebih diarahkan kepada laga di 16 besar AFC sua Chonburi dan babak playoff versus Persebaya.

Meskipun pelatih PSMS Rudi Keltjes yakin, bahwa anak asuhnya akan mampu merepotkan Persipura. Kartu AS kunci sukses Persipura sudah dikantongi Rudi Keltjes. Dan pada laga lanjutan ISL 6 Juni lalu, PSMS sudah berhasil menahan permainan cepat Persipura. Sayang, PSMS dikalahkan penalti.

Nah, pada pertemuan kali ini, taktik dan strategi yang sama tentu saja akan kembali diusung. Dan tampaknya pihak Persipura tidak menyadari hal ini. Karena segenap skuad mereka tentu saja akan menganggap enteng PSMS. “Saya dan pemain punya mimpi untuk meraih double winner musim ini. Sriwijaya mampu melakukannya kenapa kami tidak. Tapi tentu saja hal itu tak mudah, meskipun sudah unggul 2 gol dari PSMS, mereka tetap saja akan menjadi lawan yang sulit dikalahkan. Saya tegaskan kepada para pemain agar tidak anggap enteng lawan,” beber Jackson.

Dan, PSMS tak mau tinggal diam. Meskipun dipastikan tak diperkuat 5 pemain intinya, Rudi Keltjes tetap punya strategi. Yang utama, tentu saja PSMS akan tampak lebih bertahan. Meskipun kemungkinan dia hanya akan menempatkan 3 pemain bertahan di bawah. Sisanya, taktik serangan balik lewat Elie Aiboy dan Oktovianus Maniani.

“Mau tak mau memang kita harus membawa pulang sejumlah pemain inti untuk istirahat. Tapi begitu, saya yakin Persipura akan sulit melawan PSMS kalau anak-anak menjalankan taktik yang saya terangkan,” terang Rudi.

Menariknya, PSMS akan tampil tanpa bantuan satu pun pemain asingnya. Dari tiga pemain asing yang dimiliki PSMS saat ini, seluruhnya sudah diboyong ke Medan untuk istirahat dan menggelar latihan di sana.
Saat ini legiun asing PSMS yang tersisa adalah Loenardo Zada, Esteban Guillen, dan Mario Costas. Peran ketiga pemain asing ini belakangan cukup terlihat bagi PSMS.

Nah, saat melawan Persipura nanti, ketiga andalan PSMS ini bakal absen. Lantas problema mencetak gol tampaknya akan segera menjadi kendala bagi PSMS. Terlebih peran Costas sebagai ujung tombak akan digantikan Andika Yudistira, yang notabanenya bukan seorang striker murni. Harapan mencetak gol tampaknya terletak dari sayap. Peran Elie Aiboy dan Oktovianus bisa menjadi pelipur lara.
Tapi, tampaknya segala sesuatunya akan lebih berat, pasalnya sang arsitek Rudi Keltjes juga dipastikan akan absen mendamping tim dan diwakilkan oleh asisten saat ini, Doni Latuperissa. Apakah akan ada keajaiban? Semoga saja.

Terlebih Zada yang yang bertindak sebagai pengatur serangan PSMS. Umpan-umpan yang diciptakan Zada kerap menjadi santapan empuk Costas. Tak hanya itu, Zada juga piawai mencetak gol.

Sebagai seorang gelandang serang, rasanya torehan 12 gol di ISL cukup membuktikan ketajamannya. Jumlah itu cukup pula mengantarkan Zada sebagai top skor PSMS musim ini.

Esteban juga punya peran yang vital. Sejak bergabung ke PSMS tengah musim lalu, Esteban langsung diangkat jadi kapten tim menggantikan Affan Lubis. Jabatannya sebagai kapten langsung bisa mengangkat moral pemain muda PSMS. Bertugas di lini tengah, Esteban juga bisa menjadi seorang penyuplai bola yang cukup baik. Tak jarang Esteban juga bahkan menyumbang gol penting dari second line.

Costas juga mulai menampakkan kemajuan. Penyerang asal Argentina itu saat ini rajin mencetak gol. Dari sejumlah laga terakhirnya, Costas selalu mengemas gol. Teramasuk dua gol ke gawang Persitara beberapa waktu lalu. Pemain yang sempat merumput di liga Kolombia itu juga tajam di ajang AFC Cup. Perannya jugalah yang membawa PSMS bisa melaju ke babak 16 besar AFC Cup.

Persipura Sementara Unggul Atas PSMS

Persipura Jayapura unggul 2-1 atas PSMS Medan sampai babak 1 di Stadion Mandala Jayapura, Senin 15 Juni 2009. Ini merupakan laga leg 2 babak 8 besar Copa Indonesia 2009.

Dalam laga yang disiarkan langsung tvone itu, gol Persipura diciptakan Ricardo Salampessy (menit 22) dan Boaz Salosa (penalti 44). Sedangkan gol balasan tim tamu dilesakkan oleh Komang Adnyana di menit 27.

Tim Mutiara Hitam yang sudah mengantongi aggregat 2-0 di kandang PSMS, terlihat tidak bermain santai dan terus menggempur pertahanan lawannya itu. Bahkan dalam waktu 10 menit, tercatat lima kali serangan berbahaya dilakukan oleh tim tuan rumah.

Gol Ricardo tercipta dari sundulan hasil umpan tendangan penjuru. Meski pemain PSMS menumpuk, Ricardo berhasil menyarangkan bola ke sudut kiri jala Galih Sudaryono.

Tidak mau kalah, PSMS pun memberi perlawanan lewat serangan balik. Hasilnya di menit 26, serangan Otto membuat Persipura harus menghentikannya dengan ganjalan keras. Dan mau tak mau, hal itu membuahkan tendangan bebas buat PSMS.

Dengan tenang, Komang mengeksekusi bola mati itu. Si kulit bundar melayang dan tepat bersarang di jala tuan rumah. Gol cantik ini sempat membuat PSMS bernapas lega karena bisa memperkecil ketertinggalan.

Sayangnya, hal itu tak bertahan lama. Di menit akhir babak pertama, pemain PSMS malah melakukan handsball di kotak penaltinya sendiri. Tanpa ampun, wasit pun memberi hadiah penalti buat tim Mutiara Hitam.

Ditunjuk sebagai eksekutor adalah Pemain Terbaik Liga Super Indonesia musim ini, Boaz. Pemain berkulit hitam itu mengeksekusi bola dengan baik dan membuat kedudukan sementara 2-1 untuk Persipura.

Ayam Kinantan krisis pemain

PSMS Medan terancam kehilangan pemain pilar karena sakit menjelang duel melawan Persipura Jayapura pada leg kedua 8 Besar Copa Dji Sam Soe Indonesia 2008/2009 di Stadion Mandala Jayapura, Senin besok.

Menurut pelatih PSMS Rudy William Keltjes, empat pemainnya yakni Aun Carbini, Agus Supriyanto, Elie Aiboy dan Leonardo ‘Zada’ Martins menderita demam tinggi usai menjalani laga tandang melawan Persiwa Wamena di pekan terakhir Liga Super, Rabu lalu.

“Mereka demam akibat perubahan cuaca dari Jayapura ke Wamena. Cuaca Jayapura cukup panas tapi di Wamena justru dingin. Saat bertanding melawan Persiwa, mereka sampai batuk-batuk di lapangan,” kata Rudy.

Bila belum fit, Rudy tidak akan menurunkan keempat pemain tadi. Ia tak ingin mengambil resiko karena PSMS masih akan menjalani playoff Liga Super melawan tim Divisi Utama Persebaya Surabaya dan Piala AFC.

“Saya akan melihat kondisi terakhir keempat pemain itu. Jika belum sembuh, saya sudah siapkan pemain lain yang akan menggantikan posisi mereka,” imbuh Rudy yang pernah menangani Persipura.

PSMS harus bekerja keras untuk merebut tiket ke semifinal setelah menderita kalah 0-2 pada leg pertama di Medan. Kekalahan itu membuat mereka harus menang minimal 3-0 untuk menyingkirkan Persipura. Sebaliknya, Persipura lebih berpeluang lolos dan cukup bermain imbang untuk menghadapi pemenang antara Persija Jakarta Pusat dan Deltras Sidoarjo.

Hanya, pelatih Jacksen F. Tiago tak ingin timnya terlena. Mereka juga tidak merayakan pesta juara Liga Indonesia secara berlebihan. Jacksen tegaskan setelah meraih trofi di Liga, kini Persipura membidik Copa Dji Sam Soe Indonesia. “Saya selalu mengingatkan tugas kami belum selesai karena masih ada lagi yang harus direbut, yaitu Copa Dji Sam Soe Indonesia,” tegas Jacks

PSMS tinggal 13 pemain

Persipura Jayapura berada di atas angin menjelang leg kedua babak 8 besar melawan PSMS Medan di Stadion Mandala Jayapura, Senin ini. Tim Mutiara Hitam unggul 2-0 di leg pertama dan dijagokan melaju ke semifinal.

Latihan ringan yang disajikan jawara Liga Super Indonesia 2009 di Stadion Mandala, Minggu, berkapasitas sekitar 15.000 penonton mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat setempat. Arsitek Persipura Jaksen F Tiago yang baru diberi penghargaan masyarakat Jayapura menyampaikan optimis melaju ke semifinal untuk mengawinkan gelar tahun ini.

Sebaliknya, PSMS mengalami tekanan berat pasca empat pemain asing yakni Esteban Guillen, Leonardo Zada, Mario Costas dan Mauro Pinto meninggalkan Jayapura dan dipastikan absen bersama empat pemain lainnya. Alhasil, skuad PSMS kini hanya tinggal 13 pemain dan asisten pelatih Donny Latuperisa. Demikian dilaporkan Setia Budi Siregar dari Jayapura.

Tersisanya 13 pemain menjadikan PSMS sebagai tim underdog. Menanggapi absennya legiun asing PSMS itu, Donny menyebutkan sebagai salah satu rangkaian persiapan menghadapi babak 16 besar Piala AFC dan laga playoff Liga Super Indonesia, 30 Juni mendatang.

Mereka yang tersisa adalah Elie Aiboy, Oktovianus Maniani, Ruben Sanadi, Michel Nere, Johannes Cho, Fadli Hariri, Aun Carbiny, Edi Sibung, Dodi Cahyadi, Andika Yudisthira, I Komang Adyana dan dua penjaga gawang Markus Horison dan Galih Sudaryono.

Doni pun akan menjadi pendamping tim PSMS menyusul pelatih Rudy Keltjes tidak ikut ke Jayapura. Dikatakan, lima pemain asal Papua akan menjadi andalan untuk meladeni serangan Boaz Salossa cs. "Pertandingan ini menjadikan duel sesama Papua. Diharapkan karakter permainan cepat dan menyerang Persipura dapat diladeni para pemain PSMS yang tampil tanpa beban," tutur Doni

Lokasi Play Off Masih Belum Jelas

Badan Liga Indonesia (BLI) kembali mengubah rencana dalam menentukan venue bagi babak play off Liga Super Indonesia (LSI) musim depan. Setelah sebelumnya, Direktur BLI, Andi Darussalam Tabusala menunjuk Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, kini muncul opsi lain, yakni Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Bandung.

Andi membenarkan telah menetapkan Jakabaring sebagai opsi pertama. Namun karena PSMS selama ini tampil di sana, maka BLI melempar opsi kedua yang lebih netral.

“Dari sisi netralitas, selama ini Jakabaring lekat dengan home ground PSMS Medan. Jadi, dengan pertimbangan itu, kami mengajukan opsi kedua, yakni Stadion Jalak Harupat, di Soreang, Jawa Barat.Toh, lebih netral dari PSMS maupun Persebaya Surabaya,” kata Andi kepada Artha Tidar, wartawan GOSport, Sabtu, 13 Juni 2009.

Babak play off akan mempertemukan PSMS Medan yang menempat peringkat ke-15 klasemen tetap LSI 2008/2009 dengan Persebaya yang merupakan peringkat ke-4 Divisi Utama 2008/2009. Keduanya akan bertarung dalam satu laga untuk memperebutkan satu tempat di LSI musim depan.

Menurut Ketua Andi, play off digelar setelah pertandingan final Copa Indonesia 2008/2009 selesai, Minggu 28 Juni 2009.

"Sebenarnya tidak ada pertimbangan khusus terkait perubahan jadwal play off. Tapi, akhirnya diputuskan pada akhir Juni. Agenda PSMS cukup padat karena harus bermain di Piala AFC," jelas Andi.

BLI sebelumnya merencanakan play off digelar Minggu, 21 Juni 2009. Namun, mereka menyiapkan beberapa skenario menyangkut kontestan play off yang waktu itu masih potensial diisi oleh PSMS, PKT, atau Persitara.

PSMS sendiri memang memiliki jadwal yang cukup padat. Antara lain, Ayam Kinantan harus menghadapi wakil Thailand, Chonbury FC, di babak 16 Besar Piala AFC pada Selasa (23 Juni). Inilah yang menjadi alasan BLI untuk kembali merubah jadwal.

BLI Belum Kantongi Izin Si Jalak Harupat
Meski mengajukan Stadion Si Jalak Harupat sebagai opsi kedua, BLI ternyata belum mengantongi izin keamanan dari pihak berwajib setempat. Menurut Andi, izin baru diurus, Senin, 15 Juni 2009.

Meski demikian, Andi mengaku optimistis. "Kami masih mengusahakan izinnya. Saya akan mengurusnya pada Senin (15/6) nanti. Tapi, saya yakin izin akan kita miliki. Semoga tidak terjadi apa-apa, mengingat situasi dan kondisi sekarang," katanya

PSMS Bingung dengan Jadwal Play Off

Perubahan jadwal play off mendapat tanggapan keras dari kubu PSMS Medan. Menurut Media Officer PSMS, Abdi Panjaitan, perubahan ini cukup merugikan timnya dan sebaliknya menguntungkan pihak Persebaya dibanding PSMS.

Menurut Abdi, PSMS awalnya hanya mendapat kabar bahwa play off digelar 30 Juni 2009. Tempatnya sendiri masih tentatif. Namun usai Liga Indonesia (LSI) 2008/2009, 10 Juni lalu, Direktur Badan Liga Indonesia (BLI), Andi Darussalam Tabusala menetapkan Stadion Jakabarin Palembang sebagai venue play off.

“Dari awal, kami berharap pertandingan dilangsungkan di tempat netral dan nyaman, kami berharap di Palembang. Ternyata, setelah resmi diumumkan di Palembang, statusnya kini berubah lagi ke Soreang."

"Kami rugi karena perubahan ini tidak bersifat mengikat dan kepastiannya juga masih berpeluang berubah. Padahal, kami harus menyiapkan segala sesuatunya sejak awal. Lantas, mana informasi yang bisa kami pegang sebagai acuan idealnya,” ujar Abdi kepada Artha Tidar, wartawan GOSport, Sabtu, 13 Juni 2009.

Selain harus bertanding di babak playoff, PSMS juga masih harus tampil di babak 16 besar AFC Cup 2009. Pada even ini, Ayam Kinantan akan berhadapan dengan wakil Thailand, Chonbury FC, 23 Juni 2009.

PSMS Bingung dengan Jadwal Play Off

Perubahan jadwal play off mendapat tanggapan keras dari kubu PSMS Medan. Menurut Media Officer PSMS, Abdi Panjaitan, perubahan ini cukup merugikan timnya dan sebaliknya menguntungkan pihak Persebaya dibanding PSMS.

Menurut Abdi, PSMS awalnya hanya mendapat kabar bahwa play off digelar 30 Juni 2009. Tempatnya sendiri masih tentatif. Namun usai Liga Indonesia (LSI) 2008/2009, 10 Juni lalu, Direktur Badan Liga Indonesia (BLI), Andi Darussalam Tabusala menetapkan Stadion Jakabarin Palembang sebagai venue play off.

“Dari awal, kami berharap pertandingan dilangsungkan di tempat netral dan nyaman, kami berharap di Palembang. Ternyata, setelah resmi diumumkan di Palembang, statusnya kini berubah lagi ke Soreang."

"Kami rugi karena perubahan ini tidak bersifat mengikat dan kepastiannya juga masih berpeluang berubah. Padahal, kami harus menyiapkan segala sesuatunya sejak awal. Lantas, mana informasi yang bisa kami pegang sebagai acuan idealnya,” ujar Abdi kepada Artha Tidar, wartawan GOSport, Sabtu, 13 Juni 2009.

Selain harus bertanding di babak playoff, PSMS juga masih harus tampil di babak 16 besar AFC Cup 2009. Pada even ini, Ayam Kinantan akan berhadapan dengan wakil Thailand, Chonbury FC, 23 Juni 2009.

Friday, June 12, 2009

Playoff PSMS vs Persebaya di Palembang

Badan Liga Indonesia (BLI) menetapkan jadwal playoff Liga Super Indonesia digelar Selasa, 30 Juni 2009. Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang ditunjuk sebagai venue.

Satu tiket LSI musim depan akan diperebutkan oleh PSMS Medan dengan Persebaya Surabaya melalui fase playoff. Ayam Kinantan harus melalui pertandingan hidup mati lantaran berada di posisi 15 LSI 2008/2009, kalah bersaing dengan PKT Bontang dan Persitara Jakarta Utara.

Persebaya wajib menjalani playoff karena kalah bersaing dengan PSPS Pekanbaru di perebuitan posisi 3 Divisi Utama. Ketua BLI, Andi Darussalam Tabusala mengungkapkan, playoff digelar setelah pertandingan final Copa Indonesia pada Minggu, 28 Juni 2009.

"Sebenarnya tidak ada pertimbangan khusus terkait perubahan jadwal playoff. Tapi, itu diputuskan akhir bulan. Agenda PSMS cukup padat karena harus bermain di AFC Cup," jelas Andi kepada wartawan GOSport, Arta Tidar.

BLI sebelumnya merencanakan playoff digelar Minggu, 21 Juni 2009. Namun, mereka menyiapkan beberapa skenario menyangkut kontestan playoff yang waktu itu potensial diikuti PSMS, PKT atau Persitara.

Agenda padat memang dimiliki Ayam Kinantan. Rahmad Afandi cs harus menghadapi Chonbury FC, Thailand, di babak 16 besar Piala AFC, Selasa 23 Juni 2009. Andi menambahkan, Gelora Sriwijaya akan dipakai sebagai tempat menggelar playoff.

"Jakabaring cukup representatif. Stadion itu selama ini digunakan sebagai home ground PSMS. Tapi, tempatnya cukup netral. Bagaimana pun, status PSMS hanya menyewa tempat," terangnya.

Namun, pertandingan tersebut masih menyisakan problem perizinan. BLI mengaku belum mengantongi izin dari aparat kepolisian.

"Masalah izin memang belum. Tapi, secepatnya akan diurus. Semoga tidak terjadi apa-apa, mengingat situasi dan kondisi sekarang. Kami sebenarnya akan menggunakan Stadion Si Jalak Harupat (Soreang Bandung) sebagai tempat pertandingan, tapi terbentur izin," katanya.

Ditunjuknya Palembang sebagai venue direspon positif Ayam Kinantan. Pelatih PSMS, Rudi Keltjes mengatakan, klubnya sudah mengenal karakter lapangan.

"Kami senang bila playoff digelar di sana, meski mau bermain di mana pun sama saja. Tapi, itu nanti. Fokus klub kini adalah AFC Cup. PSMS menjadi satu-satunya klub Indonesia yang tersisa di Asia. Itu juga satu-satunya cara kami berprestasi musim ini," ujarnya.

Rudi mengakui, jalan PSMS pada babak 8 besar Copa Indonesia cukup berliku. Ayam Kinantan kalah 0-2 dari Persipura Jayapura pada leg 1.

"Kami tampaknya sulit menang di Jayapura pada leg 2. Tapi, kami tidak mau menyerah. Kami mulai konsentrasi di playoff usai AFC Cup. Kami harus berpikir per pertandingan," jelasnya.

“Kami cuma mendapat kabar dari BLI, bahwa playoff main 30 Juni, sedang tempat masih tentatif. Dari awal, kami berharap pertandingan dilangsungkan di tempat netral dan nyaman, dan kami berharap di Palembang,” ujar Media Officer PSMS, Abdi Panjaitan.

Thursday, June 11, 2009

Pemain Inti Mulai Diincar

Tim inti PSMS musim ini dipastikan akan segera hengkang ke tim lain, jika tidak ada tindak lanjut dari manajemen untuk musim depan.Pasalnya, sejumlah klub perserta Super Liga sudah mulai melirik beberapa para pemain PSMS.

Menariknya, saat ini skuad lokal PSMS mengaku sudah menuai banyak tawaran dari klub lain. Nama-nama seperti Markus Horison, Fadli Hariri, Andika Yudistira hingga Zada sudah tampaknya sudah mulai tergoda dengan godaan klub lain.
Meskipun sebenarnya di benak anak-anak Medan, mereka ingin membela PSMS dan memenangkan kompetisi hingga berhasil juara. Fadli misalnya. Pemain bernomor punggung tiga itu mengaku sudah ditawar empat klub Super Liga. Meskipun dia tak ingin menyebutkan nama timnya.

“Secara pribadi saya ingin terus membela PSMS. Tapi kalau tak ada kejelasan di akhir musim, saya tentu berpikir masa depan. Mau tak mau saya akan hengkang,” katanya.

Markus juga menyatakan serupa. Kiper berusia 28 tahun itu mengaku sudah ditawar dua klub peserta Super Liga. Namun Markus sama sekali belum bertindak apa-apa sampai kontraknya berakhir Juli mendatang. “ Sudah ada dua klub yang ingin tenaga saya. Tapi saya belum kepikiran pindah,” katanya.

Kalau manajemen musim depan tak serius membentuk atau menjaga pemain inti potensial PSMS agar tak hengkang, bukan tak mungkin ekspansi besar-besaran bintang PSMS jilid dua akan kembali terjadi.

Sementara itu, perasaan Reswandi, pemain belakangan PSMS saat ini sedang gusar. Ibunda eks pemain Sriwijaya itu dirawat intensif di ruamh sakit akibat penyakitnya kambuh. Tak hanya itu, istrinya juga saat ini sedang hamil mempersiapkan dan menanti kelahiran anaknya. Untuk itu, Reswandi pun memutuskan pulang ke Medan, Senin (7/6). “Reswandi harus pulang untuk melihat kondisi ibu dan istrinya. Kita harus maklumi dan berharap tidak terjadi apa-apa,”kata Hendrik Lumbanraja Asistem Manajer PSMS

Fokus Copa

PSMS saat ini lebih fokus menuju laga playoff dan putaran kedua delapan besar Copa Indonesia melawan Persipura 15 Juni mendatang ketimbang menghadapi Persiwa Wamena, Rabu (10/6) besok, dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL).

Hal itu menyusul kekecewaan manajemen dengan buruknya kinerja BLI (Badan Liga Indonesia). Rudi mengatakan jadwal yang carut marut di lakoni PSMS menjadi alasan utama buruknya kondisi fisik pemain PSMS.

“Dari awal saya selalu minta kepada BLI untuk memundurkan jadwal satu hari saja, tapi sampai tak pernah diberi izin. Sebaliknya tim lain yang minta izin selalu diberi. Kenapa bisa begitu?” kata Rudi.

Karena itu, dari pada tampil habis-habisan melawan Persiwa, lebih baik fokus kepada laga selanjutnya yang jadwalnya sangat berdekatan. Bayangkan saja, melawan Persiwa di ajang ISL akan digeber 10 Juni, dan melawan Persipura di ajang Copa Indonesia dimainkan 15 Juni. Kemudian anak-anak Medan harus terbang lagi ke Surabaya untuk melakoni laga playoff tanggal 20 Juni. Tiga hari kemudian, tepatnya 23 Juni harus kembali terbang ke Thailand menghadapi Chonburi FC di babak 16 besar AFC Cup.

Makanya, sambung Rudi, PSMS harus pandai-pandai menjaga kondisi kebugaran para pemain. Jika tidak, maka laga yang lebih penting akan terbuang dengan kekalahan. Untuk itu, fokus utama PSMS coba dialihkan kepada Copa Indonesia. Rudi berjanji akan memberikan kejutan kepada tim tuan rumah, meskipun cukup berat bagi PSMS untuk bisa membalikkan keadaan. Di Medan, saat leg pertama lalu, PSMS kandas 2-0, dan kalau mau melaju ke semifinal maka PSMS harus bisa menang dengan skor 3-0.

“Saya sudah hafal benar main Persipura. Kemarin kita hanya kalah 0-1 dan anak-anak Persipura tidak berkembang mainnya. Taktik yang saya berikan kepada anak-anak sudah benar, hanya saja kita kalah strategi. Dan kita akan perbaiki hal itu di leg kedua delapan besar Copa nanti,” terang Rudi.

Setelah laga di leg kedua Copa, lantas perhatian utama PSMS pada laga di babak playoff kontra Persebaya. PSMS memang sudah dapat dipastikan akan finish di peringkat 15 di akhir kompetisi. Bisa saja PSMS naik satu tingkat ke peringkat 14 dan terhindar dari playoff, tapi syaratnya berat. Yakni harus menang lawan Persiwa dan berharap keberuntungan dari PKT yang berada di peringkat 14, kalah lawan Pelita Jaya. Sepertinya keinginan itu bakal sulit terwujud, karena PKT bermain di kandang sendiri, sedangkan PSMS harus berjuang di kandang lawan.

“Saya juga sudah siapkan ancang-ancang saat melawan Persebaya. Sebuah keuntungan bisa bertemu Persebaya, karena mereka saat ini jujur saja di bawah kita. Asal anak-anak serius, mudah-mudahan bisa terlepas dari degradasi,” pungkas Rudi.

PSMS pastikan 'playoff'

WAMENA - Laga penentu di akhir kompetisi Liga Super Indonesia 2008/2009 terasa pahit bagi anak-anak PSMS Medan setelah kalah 0-5 dari tuan rumah Persiwa di Stadion Pendidikan Wamena, tadi sore.

Alhasil, skuad besutan Rudy Williams Keltjes tersebut wajib memainkan laga playoff melawan Persebaya Surabaya guna menentukan peraih satu tempat tersisa untuk kompetisi musim depan. Duel hidup mati tersebut akan dihelat di Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, 19 Juni mendatang.

"Kami harus mengakui Persiwa memang susah dikalahkan di kandangnya. Tapi daripada meratapi kekalahan, lebih baik kami fokus menyiapkan tim jelang playoff," kata Keltjes.

Kepastian memainkan laga playoff dikarenakan PSMS tertahan di posisi 15 klasemen akhir. Nasib mereka sedikit lebih baik dibanding PSIS Semarang, Persita Tangerang dan Deltras Sidoarjo yang langsung terkena degradasi.

Posisi ketiga tim ini akan diganti tiga tim promosi dari Divisi Utama, yakni Persisam Samarinda, Persema Malang dan PSPS Pekanbaru. Persebaya sendiri terpaksa menjalani playoff setelah menempati posisi empat.

Di Jayapura, Persipura mengukuhkan statusnya sebagai jawara LSI 2008/09 setelah menutup laga kompetisi paling bergengsi di tanah air dengan melumat Sriwijaya FC 4-1.

Tampil di hadapan puluhan ribu pendukung fanatiknya, Mutiara Hitam tampil agresif dan membuka gol di menit 23 hasil sontekan Alberto ‘Beto' Goncalves. Sukses mencetak gol membuat Persipura kian bersemangat.

Hasilnya, Ernest Jeremiah berhasil menggandakan keunggulan timnya pada menit 38 hasil memanfaatkan umpan terukur Ian Kabes. Peluang memperkecil defisit sebetulnya diperoleh SFC setelah mendapat hadiah penalti di menit 61. Sayangnya, Ngon A Djam gagal menjalankan tugasnya dengan baik akibat tendangannya diblok Jendry Pitoy.

Kegagalan mengeksekusi penalti itu rupanya sedikit meruntuhkan semangat para pemain SFC. Boaz Salossa memanfaatkan kondisi tersebut guna mencetak dua gol. SFC baru memecah kebuntunannya setelah Budi Sudarsono yang tampil dari bangku cadangan mencetak gol di menit 86.

Usai pertandingan, penyerahan gelar dan hadiah Rp2 miliar kepada Persipura diserahkan langsung oleh Ketua Umum PSSI Nurdin Halid. Selain itu, Boaz juga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik LSI tahun ini

Tuesday, June 9, 2009

Persipura lirik Okto

MEDAN - Sukses winger lingah PSMS Medan, Octavianus Maniani, menunjukkan penampilan ciamik sepanjang kompetisi, membuat Persipura Jayapura meliriknya untuk musim depan.

Adalah penampilan Okto saat bentrok dengan Persipura di laga lanjutan putaran kedua Superliga 2008/09 pada Sabtu (6/6) lalu membuat sejumlah pemain Mutiara Hitam melirik pemain muda berbakat satu ini.

Maklum saja, karena pergerakan mantan pemain PON Papua ini cukup merepotkan barisan pertahanan tuan rumah. Ia bahkan beberapa kali mampu melewati hadangan Ricardo Salampessy yang mengawal sektor kanan pertahanan Persipura.

Tidak hanya itu, sayap kidal ini pun sukses mencetak gol di laga tersebut. Sayang, golnya dianulir wasit karena ia dianggap berdiri offside sebelum menjebloskan bola ke gawang Jendri Pitoy.

"Tampaknya manajemen sudah harus melirik dia (Okto-red), sebab dia sudah layak masuk ke Persipura. Semua pasti setuju dengan saya jika merujuk pada penampilannya di lapangan," jelas kapten Persipura, Eduard Ivakdalam, mengomentari penampilan Okto.

Sayang, meski mengaku cukup tertarik, tapi manajemen Mutiara Hitam belum bersedia membicarakan hal ini. Maklum, karena konsentrasi mereka masih tertuju pada laga puncak melawan Sriwijaya FC di laga penutup Superliga, Rabu besok.

Ancaman Bagi PSMS "Motivasi Tinggi Persebaya Hadapi 'Play Off'"

ara pemain Persebaya kembali menjalani latihan untuk persiapan menghadapi pertandingan 'play off' setelah satu pekan diliburkan.

Dalam latihan yang dipimpin tiga asisten pelatih Hartono, Ibnu Grahan dan Kasiyanto tersebut, dua pemain belum bergabung, yakni Andi Odang dan Nurcholis.

Sedangkan pelatih kepala Aji Santoso yang diberi mandat menangani tim, baru akan memimpin sesi latihan mulai Kamis (11/6), setelah kontraknya dengan Persik Kediri berakhir Rabu (10/6).

"Kendati Aji Santoso belum gabung, tapi dia terus memantau perkembangan tim. Program latihan pemain juga dikonsultasikan dengan dia," tambah Hartono.

"Kami tidak menduga, kalau ternyata kondisi fisik anak-anak tetap bagus, meskipun sepekan tidak berlatih. Motivasi mereka juga masih menggebu-gebu untuk melahap porsi latihan pagi dan sore," tambahnya.

Mantan pemain Persebaya ini, mengaku belum mendengar kabar soal kemungkinan diundurnya jadwal play off. Pengunduran jadwal itu dikhawatirkan mengganggu konsentrasi dan motivasi pemain.

"Pengaruhnya buat pemain jelas ada, tapi mudah-mudahan (pengunduran jadwal) itu tidak terjadi," ujarnya

Monday, June 8, 2009

Persita Degradasi, PSMS di Bibir Playoff

Persita Tangerang dipastikan lengser ke Divisi Utama untuk musim depan. Sedangkan PSMS Medan tinggal menunggu waktu untuk tampil di babak playoff Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009.

Persita Tangerang dipastikan turun kasta setelah gagal merebut kemenangan pada pertandingan ke-33. Berhadapan dengan Arema Malang di Stadion Kanjurhan, Malang, Sabtu, 6 Juni 2009, Persita keok di tangan tuan rumah Arema Malang 1-4.

Kekalahan ini membuat Persita tak mampu mendongkrak posisinya. Dengan koleksi 25 poin dari 33 laga, Pendekar Cisadane berada di peringkat ke-17 klasemen sementara. Meski menang di laga terakhirnya, Persita dipastikan tak akan mampu keluar dari zona degradasi.

Sementara itu, nasib naas juga dialami oleh PSMS Medan. Pasalnya, peluang Ayam Kinantan untuk tampil di babak playoff terbuka lebar setelah gagal merebut kemenangan di pertandingan ke-33.

Berhadapan dengan juara LSI 2008/2009, Persipura Jayapura, di Stadion Mandala, Jayapura, Sabtu, 6 Juni 2009, PSMS juga keok dengan skor 0-1. Kekalahan ini membuat PSMS kesulitan untuk menghindari babak playoff mengingat dua pesaing terdekatnya PKT dan Persitara sukses merebut 3 poin.

Tampil di kandang, Stadion Mulawarman, Bontang, PKT sukses mempermalukan PSIS Semarang, 3-0. Sedangkan Persitara kembali mengejutkan dengan membantai saudara sekotanya Persija Jakarta 4-2.

Dengan kemenangan ini PKT unggul tiga poin atas PSMS Medan. Untuk lolos dari degradasi, PKT hanya butuh hasil seri di pertandingan terakhir.

Persitara bernasib lebih baik. Kemenangan atas Persijat membuat Persitara tak perlu memeras keringat di partai terakhir. Tambahan tiga angka telah membuat Persitara aman untuk tetap berlaga di LSI musim depan.