Monday, March 8, 2010

PSMS ingin daftarkan Ariel Guiterez

Absennya bek Persatuan Sepakbola Medan Sekitarnya, Nyeck Nyobe, karena sanksi untuk beberapa pertandingan membuat PSMS tengah mencari penggantinya. Ariel Guiterez, pemain asal Chile, menjadi kandidat kuat untuk direkrut. Meskipun berposisi sebagai gelandang, PSMS butuh tambahan pemain asing berkualitas untuk direkrut.

Ariel menjadi kandidat kuat mengingat sulitnya mencari pemain asing berkualitas dengan harga yang murah. Apalagi waktunya juga sempit, karena PSMS akan menjalani laga kontra Persipasi pada 13 Maret mendatang di Stadion Teladan.

“Tidak mudah memang mencari pemain asing yang berkualitas. Daripada jauh-jauh, kita sedang mengupayakan Ariel Guiterez untuk bisa memperkuat PSMS di sisa lima pertandingan ini,” papar sekretaris umum PSMS, Idris, sore ini.

Ariel memang bukan wajah baru bagi PSMS. Saat masih ditangani Suimin Diharja sebelum paruh musim, Ariel menjadi bagian dari tim meskipun statusnya belum jelas. Ia selalu mengikuti latihan bersama pemain-pemain lainnya, meskipun urung diturunkan karena belum didaftarkan.

Namun keinginan pengurus PSMS akan terganjal dengan batas deadline pendaftaran pemain paruh musim yang telah berakhir 12 Februari lalu. “Meskipun pendaftaran pemain sudah lewat, kita akan terus upayakan. Langkahnya kita akan pendekatan dengan PSSI. Manajemen yang akan mengurus kelengkapan dokumennya, kabarnya biayanya sekitar 30 juta rupiah,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, arsitek PSMS, Kustiono menyambut baik rencana tersebut. Menurutnya yang terpenting semua dilakukan untuk mendongkrak performa tim. “Ya itu semua keputusan manajemen dan pengurus, yang jelas kita berharap kita bisa maksimal di sisa laga ini,” pungkasnya

Saha batal dibuang

Performa striker Persatuan Sepakbola Medan Sekitarnya, Osas Saha, yang menurun dalam beberapa laga terakhir Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010 sempat membuat posisinya terancam sebagai ujung tombak lini depan PSMS. Namun penampilan apiknya saat laga ujicoba kontra PPLP Sumut, Sabtu (6/3) kemarin di Lapangan PPLP Sunggal membantah spekulasi yang menyebutkan Saha bakal didepak. Tiga gol diceploskannya dan membawa Ayam Kinantan unggul 4-1.

Mantan striker PSDS tersebut memang tampil mengesankan sore itu dan sukses meyakinkan pengurus PSMS untuk tetap memakai jasanya hingga akhir musim. Penegasan tersebut disampaikan sekretaris umum PSMS, Idris.

“Kita butuh tambahan poin di lima sisa laga terakhir. Untuk itu kita harapkan Saha mampu membantu PSMS mewujudkannya. Dan ia berjanji untuk itu,” ujarnya, sore ini.

Menurut Idris, menurunnya performa Saha akibat masalah dokumen Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) yang belum selesai. “Saha bermain buruk mungkin karena bentuk protesnya atas pengurusan izin KITAS yang belum selesai. Memang ada kesalahan dalam mengurus surat izin tinggalnya kemarin. Agennya mungkin kekurangan biaya hingga terhenti. Tapi kini manajemen yang ambil alih,” lanjutnya.

Berlarutnya pengurusan KITAS striker berusia 23 tahun, lanjut Idris, dikarenakan ulah salah satu oknum pengurus yang awalnya menjanjikan akan menyelesaikan biaya pengurusan dokumen. Namun oknum tersebut ingkar janji.

“ Ada pengurus yang menjanjikan untuk melengkapi biaya mengurus dokumen tersebut. Tapi hingga sekarang belum juga dipenuhi,” papar Idris.

Untuk itu setelah berbicara empat mata dengan Saha, pengurus berjanji akan segera menyelesaikan masalah tersebut. Sementara Saha diminta untuk meningkatkan performanya di lapangan. Memang cukup riskan jika Saha didepak. PSMS sedang krisis striker saat ini. Penampilan striker baru PSMS, Obidiah juga masih jauh dari harapan

Punggawa PSMS ke Kondangan

Pesepakbola cenderung identik dengan keringat yang bercucuran. Dengan kata lain, kesan bersih dan rapi seakan jauh dari dirinya. Namun hal itu tidak terlihat pada Sabtu (6/3) siang.

Ya, pada siang tersebut, tampak ada yang berbeda di mes PSMS, beberapa pemain berpakaian rapi layaknya selebritis. Ternyata, dari Tri Yudha Handoko, diketahui bila siang itu mereka akan menghadiri undangan pernikahan salah seorang supporter PSMS.

“Ke undangan anak Smeck (Suporter Medan Cinta Kinantan) Hooligan, Ibnu. Gak enak kalau gak datang, apalagi dia langsung yang mengundang,” ucap alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Sumatera Utara ini.

Yudha pun berangkat ditemani Faisal Azmi dan Jecky Pasarella dengan mengendarai mobil Toyota Avanza Biru. Kepada Sekretaris Tim Fityan Hamdy ketiganya berjanji akan tiba di mes pukul 14.30 WIB. Pasalnya sore itu PSMS menggelar laga uji coba ketiga menghadapi tim sepakbola PPLP Sumut di lapangan PPLP Sunggal. Sebelumnya PSMS sudah menggelar dua laga uji coba. Menghadapi Bank Sumut FC, Kamis (4/3) PSMS menang 3-0 dan menang 2-0 atas Sinar Sakti FC, Jumat (5/3).

Pemanggilan Ditunda Lagi

Tampaknya pemanggilan sidang Komdis PSSI atas asisten Manajer PSMS Benny Tomasoa dan Panitia Pelaksana Pertandingan PSMS menghadapi Persita Tangerang di Stadion Teladan (14/2) kembali diundur hingga tanggal yang belum ditentukan.

Demikian Benny Tomasoa yang hingga Kamis (4/3) masih berada di Kota Medan. Dirinya bahkan tidak mengetahui alasan pengunduran sidang. “Enggak tahu kenapa, saya kembali batal dipanggil komdis, padahal harusnya hari ini (kemarin, Red),” katanya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, lanjutan putaran kedua Divisi Utama 2009/2010 dimana PSMS menjamu Persita di Stadion Teladan Minggu (14/2) lalu berakhir ricuh. Penyebabnya keputusan wasit asal Bandung Isna Triana yang tidak menjatuhkan hukuman penalti saat striker PSMS Ikpefua Osas Marvellous dan Jecky Pasarella ditekel di kotak penalti oleh pemain Persita.

Benny yang tidak terima dengan keputusan Isna langsung merengsek ke lapangan dengan maksud mempertanyakan keputusan wasit tersebut. Namun, upaya itu digagalkan petugas keamanan yang berada di lapangan. “Waktu itu saya mengejar wasit karena ingin menanyakan kenapa dia tidak memberikan ganjaran penalti bagi PSMS karena Jecky dan Saha ditekel di kotak penalti, saya berhak untuk menanyakan hal itu,” tutur Benny.
Penundaan ini merupakan kali kedua setelah pemanggilan pertama yang dijadwalkan Kamis (25/2) lalu juga batal.

Formasi Tim Mulai Pas Gulung

-Hasil dua kali uji coba mulai memperlihatkan formasi ideal bagi PSMS. Ya, karena itu, sebagai Pelatih PSMS Kustiono tidak akan melakukan perubahan formasi untuk menghadapi laga ujicoba terakhir, Sabtu (6/3) ini menghadapi tim sepakbola PPLP Sumut di Lapangan PPLP Sunggal.

“Saya tidak akan mengubah formasi besok (hari ini, Red). Saya kira tujuan untuk fokus pada bola dari kaki ke kaki ini sudah bisa dipahami pemain dengan komposisi yang baru ini. Tinggal bagaimana para pemain mempertahankan irama saat ini di setiap pertandingan. Besok (hari ini, Red) kita coba lihat,” ucap Kustiono usai laga kontra Sinar Sakti.

Setelah menundukkan Bank Sumut FC 3-0 di laga uji coba pertama, Kamis (4/3), PSMS kembali menggulung Sinar Sakti dengan skor 2-0 pada laga uji coba kedua di Stadion Teladan, Jumat (5/3) sore. Gol kemenangan PSMS masing-masing disumbangkan oleh Ahmad Afandi dan Tri Yudha Handoko.

Turun dengan lapisan keduanya, PSMS tampak sedikit kesulitan untuk membangun serangan di awal babak pertama. Setelah penyesuaian, serangan pun berhasil dibangun. Blunder yang dilakukan penjaga gawang Sinar Sakti Rozy Arya Kesuma dimanfaatkan dengan baik oleh Ahmad Afandi untuk membawa PSMS unggul 1-0.

Masuknya Faisal Azmi dan Jecky Pasarella di babak kedua memberi warna lain pada permainan Ayam Kinantan. Tidak membutuhkan waktu lama, Tri Yudha Handoko menambah kemenangan PSMS menjadi 2-0. Dengan memanfaatkan umpan matang dari Faisal Azmi, Yudha yang berdiri bebas langsung melepas tendangan keras tampa bisa diantisipasi oleh Rozy. Oqochukwu Daniel, bahkan, hampir memperbesar keunggulan kalau saja tendangannya tidak melewati mistar gawang.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, laga uji coba ini dimanfaatkan Kustiono untuk melakukan perubahan pada komposisi pemain. Di hari pertama Kamis (4/3) mantan pelatih PSAP Sigli ini menarik Jecky Pasarella yang semula striker untuk mengisi posisi wing kanan. Begitu juga Faisal Azmi yang ditarik sebagai gelandang kiri.

Namun di laga uji coba kedua ini Kustiono tidak menurunkan Saha. Untuk itu, Abdul Kamil Sembiring pun disandingkan dengan Daniel dibantu oleh Tri Yudha Handoko dari baris tengah. Bambang Tri Sanjaya, Syaiful Ramadhan dan Chico Maradona sengaja diturunkan menggantikan posisi Nyeck Nyobe yang juga tidak diturunkan.

“Namanya uji coba pemain lapis kedua dimaksimalkan dulu, tujuannya apakah dia layak jadi starter, karena meningat posisi Nyeck Nyobe yang absen pada beberapa pertandingan ke depan, ya kita siapkan cadangan,” jelas Kustiono.

Meskipun begitu, Kustiono mengakui bila skuad binaannya masih lemah dalam finishing touch. Seperti halnya di laga uji coba pertama, saat menghadapi Sinar Sakti, Jumat (5/3) sore itu pun masih banyak peluang yang terbuang percuma.
“Meski banyak peluang tercipta, namun hanya dua saja saja yang bias dimaksimalkan,” kata Kustiono. (jul)

Saha Tantang Kustiono, Obidiah Kayak Kuda Kepang

LAGA uji coba PSMS menghadapi Sinar Sakti FC di Stadion Teladan, Jumat (5/3) sore diawali dengan cek-cok antara Ikpefua Osas ‘Saha’ Marvellous dan Pelatih PSMS Kustiono. Keduanya sempat adu mulut, sebelum akhirnya ditengahi oleh Kiper Pelatih PSMS, Jampi Hutauruk.

“Tadi dia tidak latihan pagi, kemarin juga. Kalau saya izinkan dia latihan bagaimana nanti dengan pemain lainnya. Mereka bakal bilang saya takut lah. Ini sekaligus menjadi contoh bagi seluruh pemain untuk disiplin,” jelas Pelatih PSMS Kustiono sebelum laga uji coba digelar.

Kustiono juga menyesalkan sikap Saha yang mencampuradukkan masalah administrasi dengan persoalan teknis, sehingga bisa berpengaruh pada tim. “Kalau pemain tidak suka dengan pelatih itu biasa. Tapi, kalau pelatih yang tidak suka dengan pemain berarti ada yang tidak benar. Saya tidak senang cara dia berlatih bersama PSMS, bukan tidak suka dengan dia,” tegas mantan pemain Mercubuana ini.

Keputusan Kustiono itu pun didukung oleh manajemen PSMS. Manajer PSMS, Hendra DS bahkan menyarankan Kustiono untuk membuat laporan tertulis sehingga bisa dilakukan tindakan. “Ini kan masih lisan, kita tunggu laporan tertulisnya dari pelatih. Kita pasti akan memberikan tindakan terhadap pemain yang tidak disiplin. Bisa pemotongan gaji,” tegas Hendra.
Sementara itu Saha yang dikomfirmasi justru menyampaikan tantangan. Striker ini sempat menghardik Kustiono yang sedang berbincang dengan Sumut Pos dan mengingatkan agar mantan pelatih PSAP Sigli itu untuk tidak berkomentar yang tidak-tidak.

Perihal absen di dua latihan pagi, Saha mengakui karena tidak memiliki ongkos. “Tadi pagi (kemarin) latihan di Kebun bunga, aku tak punya uang untuk ke sana. Aku belum gajian, seribu rupiah pun aku tidak ada pegang. Saya sampai utang sama tukang becak untuk bisa latihan,” beber pemain yang menetap di kawasan Jalan Air Bersih Medan itu.

Keputusan Kustiono tidak memberinya kostum latihan dilihat sebagai sikap yang tidak profesional. “Dia tidak profesional seperti itu karena aku juga bisa latihan sendiri. Malah lebih baik berlatih sendiri karena tidak ada yang bisa aku dapat dari cara dia (Kustiono, Red) melatih. Kalau aku salah ayo ke PSSI, buat laporan. Aku tidak takut,” tambah Saha.

Sementara itu, manajemen PSMS resmi membatalkan rencana kontrak mengikat pemain asing yang didatangkan dari Sriwijaya FC Okoye Emeka Obidiah. Jumat (5/3) siang tampak Okoye bertolak dari Mess PSMS di Stadion Kebun Bunga Medan diantar oleh Nyeck Nyobe.“Tadi malam sudah kita sampaikan pada Obidiah. Kayak kuda kepang pulak kutengok mainnya,” ucap Manajer PSMS Hendra DS.

Keputusan untuk membatalkan kontrak Obidiah lanjut Hendra dibuat berdasarkan pantauan pribadinya dan tentu saja sesuai laporan pelatih PSMS Kustiono. “Dia memang tidak memenuhi kualitas untuk mengenakan kostum PSMS. Tapi, saya salut dengan dia. Orangnya tahu diri. Itu dia sendiri yang mengundurkan diri kok,” ucap Kustiono.

Saha Tampil Ceria

PSMS kembali meraih hasil positif dalam laga uji cobanya. Kali ini, PPLP Sunggal dilumat tim besutan Kustiono ini dengan skor 4-1. Dalam laga tersebut, striker asing PSMS, Osas "Saha" Mervellous berhasil menciptakan hat-trick. Satu gol PSMS lainnya diciptakan M Affan Lubis.

Menariknya, pada laga yang digelar di lapangan PPLP Sunggal tersebut, Saha sejak babak pertama tampil ceria. Senyum selalu tersungging di senyumnya yang menjadikan pemain asal Nigeria ini favorit penonton.

Saha membawa PSMS unggul lebih dulu setelah sukses mengesekusi tendangan penalti yang diakibatkan pelanggaran terhadap kapten PSMS M Affan Lubis. Diselingi gol oleh M Affan Lubis, Saha kembali menyumbangkan dua gol di babak kedua melalui aksi solo run dan memanfaatkan bola blunder di depan gawang PPLP Sumut. Rangga menutup pertandingan dengan melesakkan satu gol balasan untuk PPLP Sumut.

Usut punya usut, peningkatan prestasi Saha ini ternyata didasari oleh kehadiran Sekretaris Umum PSMS Idris SE dalam laga tersebut. Pasalnya, kedatangan Idris membawa kabar baik sehubungan Keterangan Izin Tinggal Sementara (Kitas) yang selama ini menjadi beban pikiran Saha.

“Ada kesalahan dalam pengurusan Kitasnya, dari pihak agennya mungkin kekurangan biaya untuk pengurusan sehingga belum kelar sampai sekarang. Jadi Ketua Umum (Drs Dzulmi Eldin, Red) yang terus mengikuti perkembangan, tadi menginstruksikan agar kita mengambil alih pengurusan Kitas Saha,” jelas Idris kepada Sumut Pos di sela-sela pertandingan.

Seperti yang diberitakan sebelumnya pengurusan Kitas yang tak kunjung selesai berpengaruh pada buruknya penampilan Saha di lapangan. Bagaimana tidak overstay yang mencapai empat bulan ini membuat Saha harus membayar dalam jumlah besar. Belum lagai ancaman dideportasi. Padahal, manajemen sudah berjanji Kitas Saha akan diurus setelah menghadapi Semen Padang di awal putaran kedua lalu.

Di lain pihak, Idris juga tengah memeprsiapkan rencana untuk merekrut satu pemain asing sebagai penganti bek PSMS Nyeck Nyobe yang mendapatkan kartu merah ketika PSMS bentrok dengan Persiraja Banda Aceh 23 Februari lalu, mantan pemain PSMS Ariel Guiterez pun menjadi salah satu kandidat.

“Ya, kita kesulitan cari pemain asing yang berkualitas, daripada jauh-jauh, kita sedang mengupayakan Ariel Guiterez untuk bisa memperkuat PSMS di sisa lima pertandingan ini,” papar pria berdarah Aceh ini.

Memang menurutnya, perlu upaya keras dari PSMS untuk bisa memasukkan Ariel di akhir kompetisi ini, pasalnya pendaftaran pemain di putaran kedua sudah berakhir 12 Februari lalu.

“Tapi, kita akan terus upayakan, kita akan lakukan pendekatan ke PSSI, kita harap ada pertimbangan. Selain itu manajemen akan mengurus kelengkapan dokumennya, kabarnya biayanya sekitar 30 juta rupiah,” ungkapnya.

Pelatih PSMS Kustiono pun menyambut baik penampilan Saha sore itu. Tak ada lagi permusuhan seperti yang tampak saat akan menghadapi Sinar Sakti FC pada laga ujicoba kedua di Stadion Teladan Medan, Jumat (5/3) lalu. Ketika itu Kustiono tidak mengizinkan Saha mengenakan kostum latihan karena absen pada dua latihan pagi.

“Jadi saya bukan tanpa alasan menghukum Saha waktu itu dan semua sudah selesai. Kalau tidak dia (Saha, Red) tidak saya kasih main hari ini,” ucap Kustiono.

Namun mantan Pelatih PSAP Sigli ini tak dapat menyembunyikan kekesalannya atas Dodi Rahwana yang dinilai melakukan kesalahan fatal sehingga PSMS kebobolan satu gol. Apalagi dua laga uji coba sebelumnya berakhir dengan kemenangan telak tampa kebobolan. “Ini kesalahan Dodi,” ketusnya.

Terhadap ketiga laga uji coba, Kustiono sendiri mengaku target yang diinginkan sudah tercapai. Untuk itu dirinya akan melanjutkan materi yang baru pada latihan Senin (8/3) sore di Stadion Teladan Medan

“Keep to the ball yang ingin kita capai sudah nampak ya. Jadi minggu depan saya akan bawa materi menyerang dan mengejar bola yang sudah hilang,” beber pelatih berusia 48 tahun ini.

Kedua materi itu diharapkan dapat memberi perlawanan saat menghadapi Persipasi Bekasi dalam lanjutan Divisi Utama 2009/2010, Sabtu (13/3) mendatang. Saat ini PSMS berada di peringkat sembilan dengan koleksi 15 poin