Wednesday, May 27, 2009

Sumut bidik final Medco

Pengda PSSI Sumut kembali memasang target menembus babak final pada Kompetisi Nasional U-15 Piala Medco 2009, Agustus mendatang. Pada 2008, Sumut juga memasang target serupa, namun hanya sampai di babak delapan besar.

"Kita memang mengalami kegagalan menembus final pada 2008, tapi kegagalan itu tidak akan membuat kita takut kembali memasang target serupa demi kemajuan prestasi sepakbola usia dini Sumut," ujar Ketua Umum Pengda PSSI Sumut Drs Chaerullah SIP MAP pada temu pers di Sekretariat PSSI Sumut, Selasa.

Dikatakan, kegagalan Sumut tampil di final pada 2008 disebabkan banyak hal, termasuk mundurnya beberapa pemain menjelang keberangkatan tim ke babak 16 besar. "Kita harapkan hal seperti itu tidak terjadi lagi. Untuk menghindari kejadian serupa, kita akan libatkan orangtua untuk sama-sama mendukung kesuksesan Sumut," pinta Chaerullah.

Sebelumnya, PSSI Sumut telah menetapkan susunan pengurus tim Piala Medco 2009 yang dimanajeri Goklas Butar-Butar SH, Wakil Manajer Sugeng Rahayu, Sekretaris Suwarno dan Bendahara Ronal Sirait SH. Untuk pelatih, Koances Simatupang masih tetap dipercaya mengarsiteki tim Sumut dibantu asisten pelatih Syahril WP.

Dalam kesempatan itu, Goklas menyatakan tekadnya memenuhi target PSSI Sumut menembus babak final. "Kita akan membentuk tim yang solid dan urusan ini akan kita serahkan sepenuhnya kepada pelatih. Saya berjanji, tidak akan ada intervensi untuk penjaringan pemain," ujar Goklas.

Wakil Manajer Sugeng Rahayu yang juga Bendahara PSSI Sumut menambahkan, seleksi tim akan digelar 29 Mei hingga 1 Juni di Stadion Teladan Medan. "Setiap Sekolah Sepakbola (SSB) di Sumut dihimbau untuk mengirimkan pemain-pemain terbaiknya mengikuti seleksi," jelas Sugeng

PSSA Asahan ikuti Divisi I

PSSA Asahan memastikan diri mengikuti Divisi I Liga Indonesia, Juni mendatang. Kepastian itu ditegaskan Manajer PSSA Asahan, Drs Jamal Abd Nasir Siregar, baru-baru ini.

"Surat pendaftaran tim telah kita layangkan melalui faks. Ini merupakan bukti PSSA bakal meramaikan Divisi I Liga Indonesia 2009," terang Jamal yang juga Kadisporabudpar Asahan.

Disinggung terkait isu terjadinya kemelut antara manajemen PSSA dengan Pengcab PSSI Asahan, Jamal dengan tegas membantah. "Tidak ada itu. Kita baik-baik saja. Bahkan, Pengcab PSSI Asahan pimpinan H Erwis Edi Pauja Lubis SH MAP mendukung penuh," tukas Jamal.

Selain Pengcab PSSI Asahan, tambahnya, KONI Asahan turut memberikan support kepada PSSA mengikuti Divisi I Liga Indonesia dimaksud. Manajer tim berjuluk ‘Naga Berkisar' itu menilai, isu kemelut antara kedua top organisasi sepakbola di Asahan itu diduga sengaja dihembuskan oknum-oknum tertentu.

"Kita tidak melihat adanya kemelut. Mungkin itu sengaja dibesar-besarkan," pungkas Jamal.

Wakil Manajer PSSA, Nurkarim Nehe, yang juga Sekum Pengcab PSSI Asahan mengakui telah melakukan perombakan tim yang akan membawa timnya bertarung di Divisi I Liga Indonesia.

"Perombakan bertujuan memperkuat tim telah disetujui Ketum PSSA Asahan. Selanjutnya, akan digelar seleksi ketat terhadap pemain lokal maupun luar daerah dalam waktu dekat," tukas Nehe.

PSMS pilih Stadion Kanjuruhan

Tiadanya kepastian dari Panitia Pelaksana (Panpel) Jayapura, PSMS Medan akhirnya memilih Stadion Kanjuruhan, Malang, sebagai markas mereka saat menghadapi Sriwijaya FC dalam lanjutan Liga Super Indonesia, 2 Juni nanti.

Sebelumnya, PSMS memilih Stadion Mandala, Jayapura karena keberatan menggunakan Stadion Gelora Jakabaring Palembang sebagai tempat pertandingan dengan alasan akan merugikan mengingat stadion itu merupakan home base SFC.

Sejak awal Maret lalu, skuad Ayam Kinantan telah menggunakan Stadion Jakabaring sebagai kandang untuk laga di AFC Cup dan lanjutan putaran kedua Superliga.

"Lebih baik di Malang. Jadi, lebih menghemat tenaga dan finansial," ujar salah satu pengurus PSMS, Selasa, menambahkan sebelum duel melawan SFC, mereka akan bertanding dengan Persija Jakarta.

Jika sebelumnya SFC diuntungkan dengan pemindahan ke Jayapura, kali ini Charis Yulianto cs terpaksa mengikuti kemauan PSMS dan terbang ke Malang. Padahal, dua laga terakhir SFC akan menghadapi tim asal Papua, yakni Persiwa Wamena (6/6) dan Persipura Jayapura (10/6).

"Kemenangan atas PSMS sangat penting. Itu akan menentukan posisi tim kami di urutan keberapa akhir musim nanti," kata Pelatih SFC, Rahmad Darmawan

Setetes harapan buat PSMS medan


Harapan PSMS untuk lolos dari ancaman degradasi di ajang kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 kembali terbuka. Setelah pada pertandingan melawan Persitara Jakarta Utara di Stadion Surajaya Lamongan kemarin (26/5) sore menang telak dengan skor 0-3.

Sementara bagi Persitara perburuan untuk selamat semakin berat karena calon tim lawan yang akan dihadapi adalah Persib Bandung. Sedang Tim Maung Bandung ini juga sedang berburu poin untuk merebut posisi runner up dari Persiwa Wamena. “Karena kekalahan ini pula, rencana kita bermain di Bandung terpaksa juga kita batalkan. Kita mungkin tetap bertanding di Lamongan saja,” kata pelatih Persitara Doddy Sahetapy.

Jika lawan PSMS kemarin sore Persitara memetik poin penuh, informasinya manajemen berencana saat menjamu Persib Bandung 30 Mei mendatang cukup di Stadion Siliwangi, Bandung. Alasannya, karena hasil apapun dari pertandingan tersebut Persitara tetap lolos dari degradasi. Sisi lain, diharapkan bisa meraup keuntungan karena dipastikan laga itu disaksikan penonton yang biasa memenuhi stadion Siliwangi.

Persitara kemarin tampil tidak seperti tiga pertandingan sebelumnya. Motovasi dan semangat bertanding terlihat sekali menurun drastik. Ini tidak bisa disalahkan karena stamina pemain benar-benar habis terkuras. Terutama usai meladeni Persiwa yang harus dilakukan dua sesion. Pertandingan malam hari terpaksa ditunda esok harinya, karena pada saat memasuki pertandingan babak II lampu stadion Surajaya padam.

Sebenarnya PSMS juga tidak jauh beda. Penampilan tim kesebelasan yang diarsiteki Rudy William Keltjes ini juga terlihat capai. Contohnya Oktovianus Maniani, pemain mungil yang selalu diandalkan karena memiliki kecepatan lari yang luar biasa, kemarin tampak sering terengah-engah dan berhenti di tengah jalan ketika sedang membantu serangan. Kondisi yang sama juga terlihat pada kelincahan John Tarkpor, yang sama-sama memiliki stamina yang bagus. Pemain bernomor punggung itu kemarin tampil menurun.

Adapun tiga gol PSMS dua di antaranya diborong Mario Costas pada menit 36 dan 39. Enam menit menjelang pertandingan babak II yang dipimpin M. Syafei dari Bandung berakhir, Leonardo Martin Zada menambah kemenangan untuk PSMS. “Jangan tanya soal bagaimana kita bisa memenangkan pertandingan. Kita lebih untung itu saja. Anda lihat sendiri, ke dua tim kesebelasan tampil dengan stamina yang loyo. Hanya, kalau kita akhirnya bisa memenangkan pertandingan, itu karena kita lebih segar. Kita capai, tapi Persitara ternyata lebih capai lagi,” kata Rudy Keltjes, usai pertandingan.

Sementara Doddy, pelatih Persitara menambahkan, semoga dengan waktu empat hari untuk persiapan menjamu Persib Bandung anak asuhnya bisa menjalankan recovery dengan baik. Karena tekat Persitara tetap ingin lepas dari ancaman degradasi. “Kita memang terlalu capai. Untuk itu kita akan manfaatkan waktu recovery nanti dengan sebaik-baiknya,” tuturnya

Ga bosen2Nya wasit, Kerjain PSMS Medan

Salah satu barisan pendukung PSMS, Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeck) Holigan, sangat menyayangkan keputusan Wasit Syafei yang memimpin pertandingan PSMS kontra Persitara kemarin malam.

Nata Simangunsong, pentolan SMeck Holigan mengaku sangat kecewa dengan sikap wasit selama PSMS merantau keluar kandang. “Melawan Persitara, PSMS menunjukkan bahwa sebenarnya mereka bermain tidak jelek. Tapi kita lihat wasit masih saja melakukan kerugian kepada PSMS,” koarnya saat Smeck menggelar nonton bareng di Aula ITM Selasa (26/5) kemarin.

Berbicara soal hasil, SMeck mengutarakan rasa bangganya. Faktor Rudi Keltjes sang arsitek dinilai cukup positif. “Masalahnya hanya satu, kembalikan PSMS ke kandangnya,” kata Nata lagi.

“Manajemen dan pengurus harus segera diperbaiki. Kami dari SMeck pasti mendukung. Yang penting PSMS jangan degradasi,” lanjut Nata.
Tak hanya SMeck, Rudi Keltjes juga kecewa berat. Seandainya keputusan aneh wasit tidak ada, PSMS bisa menang lebih dari 3 gol. “Saya sama sekali tidak puas dengan keputusan ini. Seharusnya bisa unggul lebih besar lagi,” kata Rudi.

Fadli Hariri, pemain belakang PSMS juga geram. “Kita berhasil menang, tapi sayang masih ada yang merugikan PSMS,” bebernya.

Sihar Sitorus, manajer PSMS juga tak tinggal diam atas keputusan wasit yang menganulir dua gol PSMS. “Pasti akan kita pertanyakan keputusan itu kepada BWSI,” bilang Sihar

Taklukkan Persitara, PSMS Naik Dua Tingkat

PSMS Medan akhirnya berhasil mengamankan tiga poin setelah berhasil menekuk Persitara Jakarta Utara tiga gol tanpa balas. Gol PSMS dicetak Mario Costas dengan dua gol dan Leonardo Zada.

Gol Costas dicetak pada menit ke-35 dan 39. Sedangkan pelengkap dari Zada terjadi di menit ke-84. Dengan kemenangan ini, PSMS berhasil dua tingkat diperingkat ke-15 dengan total poin 27. Tim besutan Rudy Keltjes ini berhasil menggusur Deltras Sidoarjo dan Persita Tangerang.

Sedangkan bagi kubu Persitara, kekalahan ini membuat posisi mereka tak beranjak di peringkat ke-14, atau unggul tiga poin dari PSMS. Kontan hasil ini membuat manajer Laskar Si Pitung Harry 'Gendhar' Ruswanto, kecewa. Namun Gendhar menilai hasil ini imbas dari keletihan pemainnya.

"Fisik kedodoran karena waktu lawan Persiwa pertandingan harus dilanjutkan pagi hari. Hal itu membuat pemain fisiknya sedikit kedodoran," ujar Gendhar kepada Vivanews.

Namun pelatih Ayam Kinantan Rudi W Keltjes lebih menilai faktor semangat yang membuat timnya berhasil meraih kemenangan. Pasalnya, faktor kelelahan juga dialami PSMS Medan yang harus menempuh perjalanan jauh dari Medan ke Lamongan.

"Tim kami juga mengalami kelelahan setelah menempuh perjalan dari Medan ke Lamongan. Hanya semangat tim kami lebih bagus dilapangan sehingga bisa menguasai pertandingan," ujar pelatih PSMS Medan Rudy W Keltjes.

Cukur Persitara

PSMS Medan berhasil keluar dari zona degradasi setelah melumat tuan rumah Persitara yang merupakan pesaing mereka tiga gol tanpa balas pada lanjutan Liga Super Indonesia di Stadin Surajaya, Selasa (26/5).

Kemenangan ini membuat PSMS naik ke posisi 15 yang merupakan posisi play-off degradasi dengan nilai 27. Pasukan Rudy William Keltjes itu cuma terpaut tiga angka dari Persitara yang duduk di urutan 14.

PSMS langsung tampil menyerang sejak awal laga. Alhasil mereka berhasil mencetak gol melalui Mario Costas di pertangahan babak pertama, namun dianulir wasit karena off-side.

Di menit ke-36, PSMS akhirnya mampu membuka keunggulannya ketika tendangan Esteban Guillian yang membentur tiang gawang disambar Costas yang berdiri bebas.

Selang tiga menit kemudian, Costas menggandakan keunggulan PSMS setelah ia menanduk umpan silang Elie Aiboy yang baru masuk ke lapangan satu menit sebelumnya.

Tertinggal dua gol membuat Persitara meningkatkan frekuensi serangannya di babak kedua dengan dimotori Rahmad Rivai dan John Takpork. Namun mereka kesulitan menembus kokohnya pertahanan PSMS.

Justru PSMS mampu menambah satu gol lagi saat laga tersisa enam menit saat umpan tarik Elie dengan baik disambar Leonardo Martin Zada