PSMS Medan tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk tampil di Liga Champion Asia (LCA) 2009. Tim bejuluk Ayam Kinantan itu terus meningkatkan kekuatan timnya dengan melakukan perburuan pemain jelang babak play off yang akan diglar 25 Februari 2009.
Menurut Pengelola PSMS Medan, Sihar Sitorus, pihaknya akan berusaha untuk memaksimalkan kuota pemain asing yang diberlakukan di LCA. Artinya PSMS bakal turun dengan empat pemain asing.
"Kami akan memanfaatkan peraturan baru soal pemain asing di LCA. Agar bisa turun dengan empat pemain asing, kami akan mencari satu pemain asing dari Asia," kata Sihar kepada Vivanews, Rabu, 31 Desember 2008.
Satu nama yang akan menjadi target PSMS adalah Teerasil Dangda. Striker Thailand yang baru saja dinobatkan sebagai top scorer Piala AFF 2008. "Kami sudah mencari agennya. Sayang, kami belum bisa kontak hingga saat ini," kata Sihar.
Sebagai runner up Liga Indonesia 2007/2008, PSMS memang mendapat kesempatan untuk menemani Sriwijaya FC di LCA 2009. Namun sebelum tampil di babak utama, PSMS harus melewati babak play off terlebih dulu.
Menurut Sihar, Teerasil merupakan striker yang punya kualitas di atas rata-rata. Dengan demikian, tak ada ruginya bila Teerasel juga tetap memperkuat Indonesia di putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2008.
Tak mudah bagi PSMS untuk mendapat tiket ke LCA. Sebab, pada babak play off, tim kebanggaan warga Sumatera Utara itu harus bertanding di kandang lawan.
PSMS akan berhadapan dengan pemenang antara Thailand Provincial Electrical vs Singapore Armed Forces. Pertandingan ini akan digelar dalam format home and away.
Ditambahkan Sihar, saat ini PSMS baru memiliki dua pemain asing. Masing-masing adalah, Mauro Pinto (Brasil) dan Esteban Gillian (Uruguay). Selain Teerasil, PSMS juga saat ini sedang mengincar mantan pemain Arema Malang, Joao Carlos (Brasil).
”Selain memburu pemain asing, kami juga masih mencari pemain-pemain lokal,” tandas Sihar. [vivanews]
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Friday, January 2, 2009
PSMS gagal pakai Luciano
JAKARTA - Keinginan PSMS Medan untuk memakai tenaga pelatih asal Brazil Luciano Leandro pada putaran kedua Superliga 2008/09, sementara ini gagal terwujud.
Mantan pelatih Persma Manado itu terganjal aturan main dari Badan Liga Indonesia (BLI), selaku pelaksana regulasi kompetisi non-amatir di tanah air.
Sesuai regulasi yang ditetapkan, seorang pelatih asing yang akan menukangi tim kontestan kompetisi paling elit di pentas sepakbola nasional, selain harus memiliki lisensi A, juga minimal pernah menukangi tim profesional selama tiga tahun.
"Sampai sejauh ini, status Luciano (Leandro) di PSMS masih kami pending. Sebab, kami masih harus melakukan verifikasi lebih mendalam," kata Joko Driyono, Direktur Kompetisi BLI ketika dihubungi Waspada, Kamis (1/1).
Dijelaskannya, hal yang akan diverifikasi menyangkut aturan minimal tiga tahun. "Sesuai surat yang kami terima dari PSMS, Luciano sebelumnya menukangi tim Macau. Tapi kami harus melakukan pendalaman lebih lanjut terkait lamanya dia membesut tim itu. Jika ternyata tidak memenuhi syarat, maka PSMS harus memberikan alternatif lain untuk pelatih kepalanya," tambah Joko.
Alternatif itu, lanjutnya, menjadikan Luciano sebagai direktur teknik tim dan menempatkan pelatih lain yang bersertifikat A sebagai gantinya. Dengan begitu, tenaga Luciano masih bisa digunakan. "Cara seperti itu memang sangat mungkin dilakukan. Sebab status Luciano sebagai pelatih kepala PSMS masih kami pending," jelas Joko.
Sihar pasrah
Menanggapi hal itu, manajer PSMS Sihar Sitorus mengaku pasrah dan tidak bisa berbuat banyak. Sebab untuk memecat Luciano, menurutnya, sangat tidak etis karena belum menunjukkan hasil kerjanya.
"Jika memang BLI tidak meloloskan Luciano, maka alternatif yang harus kami lakukan dengan menukar posisi direktur teknik yang saat ini dipagang Listiadi. Secara kebetulan, dia (Listiadi) memang bersertifikat A. Hanya saja, pada pelaksanaan sehari-hari, tetap saja Luciano yang menjadi pelatih kepala," kata Sihar.
"Saya baru mendengar dari Anda mengenai berita ini. Jika memang benar, saya sangat siap menangani PSMS. Tentunya dengan bekerjasama semua pihak, termasuk Luciano. Tapi saya harus bicara dulu dengan Pak Sihar mengenai hal ini," tuturnya.
Mantan pelatih Persma Manado itu terganjal aturan main dari Badan Liga Indonesia (BLI), selaku pelaksana regulasi kompetisi non-amatir di tanah air.
Sesuai regulasi yang ditetapkan, seorang pelatih asing yang akan menukangi tim kontestan kompetisi paling elit di pentas sepakbola nasional, selain harus memiliki lisensi A, juga minimal pernah menukangi tim profesional selama tiga tahun.
"Sampai sejauh ini, status Luciano (Leandro) di PSMS masih kami pending. Sebab, kami masih harus melakukan verifikasi lebih mendalam," kata Joko Driyono, Direktur Kompetisi BLI ketika dihubungi Waspada, Kamis (1/1).
Dijelaskannya, hal yang akan diverifikasi menyangkut aturan minimal tiga tahun. "Sesuai surat yang kami terima dari PSMS, Luciano sebelumnya menukangi tim Macau. Tapi kami harus melakukan pendalaman lebih lanjut terkait lamanya dia membesut tim itu. Jika ternyata tidak memenuhi syarat, maka PSMS harus memberikan alternatif lain untuk pelatih kepalanya," tambah Joko.
Alternatif itu, lanjutnya, menjadikan Luciano sebagai direktur teknik tim dan menempatkan pelatih lain yang bersertifikat A sebagai gantinya. Dengan begitu, tenaga Luciano masih bisa digunakan. "Cara seperti itu memang sangat mungkin dilakukan. Sebab status Luciano sebagai pelatih kepala PSMS masih kami pending," jelas Joko.
Sihar pasrah
Menanggapi hal itu, manajer PSMS Sihar Sitorus mengaku pasrah dan tidak bisa berbuat banyak. Sebab untuk memecat Luciano, menurutnya, sangat tidak etis karena belum menunjukkan hasil kerjanya.
"Jika memang BLI tidak meloloskan Luciano, maka alternatif yang harus kami lakukan dengan menukar posisi direktur teknik yang saat ini dipagang Listiadi. Secara kebetulan, dia (Listiadi) memang bersertifikat A. Hanya saja, pada pelaksanaan sehari-hari, tetap saja Luciano yang menjadi pelatih kepala," kata Sihar.
"Saya baru mendengar dari Anda mengenai berita ini. Jika memang benar, saya sangat siap menangani PSMS. Tentunya dengan bekerjasama semua pihak, termasuk Luciano. Tapi saya harus bicara dulu dengan Pak Sihar mengenai hal ini," tuturnya.
Dua asing lagi angkat koper
MEDAN - Manajemen PSMS memulangkan dua lagi pemain asing, Lamore Conteh (Siera Lione, Afrika) dan Benoit Lumineau (Prancis) karena tidak memenuhi persyaratan menghadapi putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI), Januari 2009.
Media Officer PSMS, Abdi Panjaitan di Medan, Rabu mengatakan, kedua legiun asing itu telah dipulangkan ke negaranya, karena tidak lolos mengikuti seleksi beberapa hari lalu.
Keputusan itu berdasarkan penilaian pelatih PSMS, Luciano Leandro setelah menyeleksi langsung pemain asing itu selama dua minggu, yang dilaksanakan di Stadion Teladan Medan.
"Seleksi yang dilakukan terhadap pemain luar itu ekstra ketat, baik itu fisik, tehnik bermain maupun kesehatan mereka.Manajemen PSMS sangat selektif memilih pemain asing sebelum dikontrak memperkuat tim PSMS," kata Abdi.
Lamore sebelumnya pernah memperkuat salah satu klub di Negeri Sembilan, Malaysia, sedangkan Benoit pernah bermain di Persiwa Wamena.
Pelatih PSMS, Luciano Leandro, mengatakan, manajemen PSMS sebelumnya memulangkan satu pemain asing Marcos Jo Sauza (Brazil), karena dianggap tidak memenuhi persyaratan bergabung dengan skuad PSMS.
Menurut Luciano, seleksi yang dilakukan selama dua minggu terhadap Marcos, karena pemain tersebut kemampuannya tidak memuaskan dan jauh dari yang diharapkan manajemen.
Manajemen PSMS sebelumnya juga telah mengembalikan empat pemain asing, masing-masing Nloga Cyrille (Kamerun), Allan (Brazil), Kamga (Kamerun) dan Alhaji (Kamerun).
Media Officer PSMS, Abdi Panjaitan di Medan, Rabu mengatakan, kedua legiun asing itu telah dipulangkan ke negaranya, karena tidak lolos mengikuti seleksi beberapa hari lalu.
Keputusan itu berdasarkan penilaian pelatih PSMS, Luciano Leandro setelah menyeleksi langsung pemain asing itu selama dua minggu, yang dilaksanakan di Stadion Teladan Medan.
"Seleksi yang dilakukan terhadap pemain luar itu ekstra ketat, baik itu fisik, tehnik bermain maupun kesehatan mereka.Manajemen PSMS sangat selektif memilih pemain asing sebelum dikontrak memperkuat tim PSMS," kata Abdi.
Lamore sebelumnya pernah memperkuat salah satu klub di Negeri Sembilan, Malaysia, sedangkan Benoit pernah bermain di Persiwa Wamena.
Pelatih PSMS, Luciano Leandro, mengatakan, manajemen PSMS sebelumnya memulangkan satu pemain asing Marcos Jo Sauza (Brazil), karena dianggap tidak memenuhi persyaratan bergabung dengan skuad PSMS.
Menurut Luciano, seleksi yang dilakukan selama dua minggu terhadap Marcos, karena pemain tersebut kemampuannya tidak memuaskan dan jauh dari yang diharapkan manajemen.
Manajemen PSMS sebelumnya juga telah mengembalikan empat pemain asing, masing-masing Nloga Cyrille (Kamerun), Allan (Brazil), Kamga (Kamerun) dan Alhaji (Kamerun).
Subscribe to:
Posts (Atom)