Tuesday, February 9, 2010

Pelatih Utak-atik Susunan Pemain

Laga kontra Persikabo Bogor di Stadion Teladan Medan, Rabu (10/2), tinggal menyisakan hitungan jam, namun performa punggawa Ayam Kinantan masih stagnan dan belum menunjukkan permainan rap-rap yang sesungguhnya. Padahal, pertandingan tersebut sangat menentukan langkah PSMS apakah bisa naik kasta atau malah terjerembab lagi ke Divisi I.

Pasca kekalahan dari Semen Padang, M Affan Lubis dkk hanya menyisakan sembilan pertandingan. Sementara saat ini PSMS hanya mengoleksi 13 poin di putaran pertama. Untuk bisa bersaing lolos ke Indonesia Super League (ISL) PSMS membutuhkan tambahan 25 poin di putaran kedua. Artinya PSMS harus bisa meraih kemenangan minimal delapan pertandingan dan satu hasil seri.

Tapi, dalam latihan game beberapa hari terakhir ini para pemain hanya menghasilkan tiga gol. Diawali gol Ikpefua Osas Marveleus Saha, M Affan Lubis, dan satu gol tercipta melalui penalti. Jacky Pasarella juga belum bisa mencetak gol. Cedera lutut yang dideritanya membuat pergerakan Jacky menjadi lambat. Begitu juga keberadaan tiga pemain baru belum banyak memberikan kontribusi.

Pelatih PSMS, Kustiono pun sudah beberapa kali harus mengutak-atik susunan pemain, terutama di lini tengah untuk memaksimalkan pressing. Menurut Kustiono, hal itu dilakukan untuk mencari skema terbaik untuk mengamankan kemenangan menghadapi Persikabo.
“Saya memang sudah menemukan kerangka tim yang baku, tapi perlu pergantian pola, karena kita harus bisa menjebol gawang lawan sebanyak-banyaknya. Jadi di babak kedua kita memperlambat tempo, dengan memaksimalkan counter attack, pola itu saya harap bisa mengamankan kemenangan,” bebernya.

Skema tersebut, katanya, juga untuk membuat tim bisa maksimal bertanding selama babak kedua, untuk itu pemain-pemain yang menjadi pengganti juga terus dilatih ketajamannya. “Yang jelas kita menerapkan skema win-win solution, kita tetap optimis bisa meraih angka penuh,” pungkas Kustiono.

Kustiono juga ingin menempatkan pemain lokal di posisi striker untuk menambah ketajaman serangan. Namun sepertinya hal itu sulit diwujudkan. Selain belum adanya pemain baru, tenggat pendaftaran pemain juga sudah dekat yaitu Jumat (12/2). Sementara untuk ketiga pemain yang direkomendasikan sudah dipastikan belum dapat turun pada pertandingan menjamu Persikabo Bogor.

“Kalau untuk Persikabo Bogor, kita belum bisa menurunkan ketiga pemain yang direkomendasikan lulus seleksi. Mereka harus berusaha menunjukkan penampilannya yang terbaik dahulu,” ucap Sekretaris Tim PSMS, Fityan Hamdy.

Sementara itu, Manajer PSMS, Hendra DS yang datang menyaksikan latihan sore di Stadion Teladan Medan kemarin, geleng-geleng kepala sembari mengeluhkan permainan pemain yang belum meningkat.

“Belum nampak lagi rap-rapnya. Kalau skill pemain sih sudah bagus tapi sikap ngotot belum ada. Padahal, sebahagian besar pemain kan orang Medan,” keluh Hendra DS.

Apakah hal itu karena gaji telat dibayar? Hendra sudah mengultimatum Sekretaris Tim PSMS, Fityan Hamdy untuk membayar gaji pemain, Selasa (9/2) hari ini. “Paling lama besok malam. Saya baru tahu kalau sebagian pengurus ada di Jakarta makanya pembayaran gaji telat,” kata Hendra.

Markus Horison Ingin Kembali

Ambisi manajemen untuk membangun PSMS agar kembali ditakuti lawan bukan hanya isapan jempol belaka. Salah satunya ingin menarik kembali kiper Timnas, Markus Horison. Makanya, pasca mundur dari Arema Indonesia manajemen melalui Sekretaris Tim, Fityan Hamdy sudah menjalin komunikasi melalui telepon.

Menurut Manajer PSMS, Hendra DS, dia sudah mendengar keinginan Markus untuk kembali membela PSMS. Tapi, Markus masih terikat kontrak dengan Arema.

“Ya kan tidak mungkin kalau kita yang membayar denda dua kali lipat dari kontrak Markus. Bayangkan kalau kontraknya Rp700 juta berarti kita harus bayar Rp1,4 miliar. Lebih bagus buat kompetisi kan. Tapi kalau memang pengunduran dirinya sudah diterima manajemen Arema, artinya statusnya sudah free, kita jelas wellcome. Kita pun yang akan menghubungi,” tukas Hendra DS.

Sementara Fityan mengaku, Markus sudah menyampaikan keinginannya bertemu di Stadion Teladan Medan sembari menyaksikan latihan PSMS. api, hingga usai latihan Markus tak kunjung terlihat

Berkat Komentar di Facebook

Aksi dukungan melalui jejaring sosial ternyata cukup ampuh untuk membawa perubahan di PSMS. Buktinya, akibat komentar pendukung PSMS melalui facebook saat latihan Senin (8/2) di Stadion Teladan Medan, punggawa Ayam Kinantan tidak lagi minum air isi ulang. Tiga kotak air mineral dan dua kotak minuman kesehatan sudah tersedia di lapangan.

Seperti diketahui sebelumnya setiap sesi latihan skuad PSMS hanya minum air isi ulang. Akibatnya, banyak pecinta Ayam Kinantan melakukan kritik melalui facebook.

Namun Sekretaris Tim PSMS, Fityan Hamdy membantah bila keberadaan minuman mineral dan kesehatan itu bukan karena kiritk pecinta PSMS di facebook. “Selama ini juga kalau latihan di Stadion pemain kita minuman kesehatan kok. Cuma memangbelakangan saya dengar seperti itu, pemain minum air isi ulang,” tutur Fityan

Ditilang Polisi, Telat Latihan

M Affan Lubis telat latihan. Pasalnya, gelandang PSMS itu ditilang polisi di Jalan Ir Juanda saat hendak latihan di Stadion Teladan Medan, Senin (8/2). Keterlambatan Affan langsung mengundang reaksi dari Pelatih PSMS, Kustiono.

Sekretaris Tim PSMS, Fityan Hamdy diminta segera menghubungi Afan. “Kalau memang nggak bisa tepat waktu untuk apa. Tidak perlu setia dengan pelatih, saya hanya minta setia untuk PSMS lah. Atau ditendang aja,” kata Kustiono.

Fityan kemudian menjawab, “Katanya dia kena tilang. Tapi sudah di jalan kok.” Kejadian serupa juga pernah dialami oleh Maulana serta pemain asing Osas Saha yang ditilang polisi di seputaran Medan Plaza, tepatnya Jalan Iskandar Muda Medan.