Thursday, December 24, 2009

SELAMAT NATAL & TAHUN BARU 2010


Natal sebentar lagi tiba, saatnya bergembira. Pastikan segala kemeriahan dan keceriaan bakal hadir untuk kamu semua. Mulai dari cerita Santa Claus dari seluruh dunia

!!!!!Kenapa?

Suimin Diharja, pelatih PSMS kemarin (22/12) mengeluhkan sakit di pundaknya. Menurutnya, inilah yang menjadi penyebab kenapa dirinya absen melatih punggawa Ayam Kinantan dalam dua kesempatan.

Kendati demikian, Suimin tak menamipik jika penyakit yang dideritanya ini terkait dengan beratnya beban yang harus dipikulnya dalam satu pekan ke depan tatkala mengarungi kerasnya persaingan di ajang Divisi Utama Liga Indonesia.

Bayangkan, Minggu (27/12) nanti PSMS akan menjamu Persiraja dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia. Biasanya, setiap kali menatap laga kandang, seluruh pemain sangat percaya diri untuk memenangi pertandingan. Tapi kali ini tidak. Bukan hanya itu, untuk dapat menghindar dari kekalahan pun Suimin dipaksa untuk memutar otaknya guna memikirkan strategi yang paling tepat sehubungan dengan minimnya pemain yang dimiliki akibat cedera yang dialami sejumlah pemain pilar.
Ditengarai, inilah yang membebani pikiran Suimin sehingga mempengaruhi kesehatannya.

Saat ini, pelatih 58 tahun itu lebih banyak berdiam diri. Di ruang kerjanya yang terdapat di Mess Kebun Bunga, tak henti Suimin mengorat-oret kemungkinan skema yang bakal diterapkannya. Pilihan-pilihan dilematis pun kian menambah berat beban pikirannya.
Pasalnya, saat ini Suimin hanya memiliki 15 pemain yang sedang berada pada top performa dan siap dimainkan ketika menjamu Persiraja Banda Aceh. Sialnya, jumlah itu sudah termasuk dua penjaga gawang. Artinya, Suimin hanya punya 13 pemain.

Ke-13 pemain itu adalah : Nyeck Nyobe, Maulana, Dodi Rahwana, Faisal Azmi, Bambang Tri Sanjaya, Tri Yudha Handoko, Affan Lubis, Jecky Pasarela, Syaiful Ramadhan, A Kamil Sembiring, Heri Suwondo, Chiko Maradona, Edu Juanda.

Dari nama itu, Edu Juanda sebenarnya masih masuk daftar tanda tanya, karena pada dasarnya cedera yang dialaminya belum pulih 100 persen. Nah, di luar 13 pemain itu, hingga saat ini masih berkutat dengan beragam problem. Utamanya adalah cedera dan sakit.
“Ya inilah fakta yang ada. PSMS selalu dituntut meraih hasil bagus. Masalahnya, saat ini tim sedang berada dalam kondisi babak belur. Harapan saya cuma satu, yakni bisa memainkan seluruh pemain yang tersisa,” kata Suimin.

“Tapi kemungkinan untuk itu sangat tipis. Kalaupun ada pemain yang mengalami peningkatan kebugaran, saya pikir waktunya takkan cukup bagi mereka untuk tampil maksimal di laga pekan ini,” lanjut kakek dua cucu itu.

Untuk menyiasati hal ini, Suimin sudah mencoba bicara kepada manajemen agar mendaftarkan sejumlah pemain magang yang dimiliki PSMS. Ada dua nama yang siap diproyeksikan menjadi skuad utama, yakni Rachi Kumar dan Usman Maghribi.

Ariel Guiteres juga dalam kondisi oke untuk didaftarkan. Tapi semua harapan itu patah, karena manajemen bilang penambahan pemain hanya bisa dilakukan di jeda paruh musim nanti.

A Kamil Sembiring Punya Kans Diturunkan

AWALNYA keberadaan A Kamil Sembiring, striker muda PSMS musim ini diplot sebagai pemain magang. Usianya baru 18 tahun. Tapi putra Jonny Sembiring ini punya garis bakat yang cukup kental sebagai seorang pebola. Karenanya, Suimin tak ragu memasukkan pemain bernomor punggung sembilan itu ke dalam skuad yang didaftarkan ke Liga.

Memang, sejauh ini Suimin belum banyak memberinya kesempatan merumput. Berbagai pertimbangan menjadi alasan utama akan hal itu.
Melawan Persiraja nanti, Kamil tampaknya punya kans yang cukup terbuka untuk diturunkan. Mungkin tidak jadi starter. Namun akan masuk line up. Begitupun, harus tergantung kesiapan terakhir si pemain sendiri. Kabarnya, Kamil sedang dalam kondisi yang tidak begitu bugar karena mengalami cedera ringan.

Peluang pengagum CR9 itu untuk diturunkan tetap ada. Cedera sejumlah pemain yang membuat hal itu jadi mungkin. “Kalau memungkinkan, Kamil bisa masuk line up. Bahkan dia juga bisa saja diturunkan. Asal dia mampu lepas dari beban yang melandanya selama ini. Saya harap dia dalam kondisi bugar saat laga nanti, jadi saya punya pilihan,” kata Suimin mengomentari anak buahnya itu.
Lantas apa kata Kamil? Merendah plus antusias, Kamil menyatakan akan berusaha menjaga kepercayaan pelatih seandainya dia diberikan kesempatan. Ya walaupun Kamil tak memungkiri kalau dirinya masih menyimpan grogi sebagai pemain muda. “Kalau saya bugar, saya akan sangat senang kalau diberikan kesempatan tampil. Tapi itu semua tergantung pelatih,” bebernya

Saha kambuh

Sial betul nasib yang dialami Osas Saha. Striker impor PSMS itu harus kembali meringis di pinggir lapangan karena cedera engkel kakinya kembali kambuh saat menjalani latihan kemarin (21/12).

Tentu ini jadi kerugian bagi tim. Pasalnya laga kandang kontra Persiraja sudah di depan mata. Sementara proses pemulihan cedera memakan waktu lebih dari satu pekan. Padahal sebelumnya Saha sudah hampir pulih dari cedera yang didapatnya saat tim bertemu dengan Persipasi beberapa waktu lalu.

Cedera yang dialami Saha kemarin tak lepas dari buruknya kondisi lapangan Stadion Teladan. Karena permukaan lapangan tak rata, pemain rentan alami cedera.

“Sebenarnya Saha sudah pulih 65 persen tetapi kondisi lapangan yang tidak rata membuat kakinya kembali terkilir, cedera yang sama, dan saya rasa malah ini lebih parah,” ujar tim medis PSMS dr Rori Pane.

Sudah barang tentu hal ini akan sedikit mengganggu simulasi yang selama ini sudah dibangun oleh Suimin Diharja, arsitek PSMS.
Suimin pun meradang dan kian khawatir. Terlebih Sony Gunawan juga bakal menepi karena mengalami cedera pinggang saat latihan kemarin.
“Dengan cederanya beberapa pemain, praktis kita hanya punya 15 pemain lapangan plus dua kiper, sangat minim, apalagi Ahmad Afandi dan Edu Juanda kondisinya belum pulih benar, kita terus koordinasi denga dokter tim dan pelatih fisik agar Edu dan Afandi bisa pulih, kalau tidak, maka usaha kita untuk masuk ISL akan semakin berat,” sebutnya.

Terkait hal itu, Rori sendiri belum dapat memastikan kapan pastinya pemain cedera akan segera pulih. Peluangnya memang cukup terbuka, yakni fifty-fify. “Belum tahu seperti apa, yang jelas kita berusaha agar pemain bisa pulih, sejauh ini peluangnya masih 50-50,” bebernya.
Upaya PSMS memperoleh hasil maksimal pada laga kandang menghadapi Persiraja Banda Aceh di Stadion Teladan Minggu (27/12) mendatang bakal terkendala, pasalnya beberapa pilar utama PSMS kembali didera cedera dan diragukan bisa tampil.

Satu persatu pemain PSMS tumbang, setelah Kapten tim PSMS Slamet Riyadi masih harus merasakan nyeri di tumit kanannya, sementara Abduh Juliandi juga masih belum bisa tampil karena cedera di pangkal paha kanannya.

Nasib sama juga dirasakan oleh kiper PSMS, Sonny Gunawan, dia pun harus merasakan sakit di pingang akibat berusaha menangkap bola dan mendarat dengan posisi hampr telungkup dan membentur tanah menonjol di lapangan, Sonny pun akhirnya harus keluar.

“Kondisi ini membuat pemain harus memulai terapi dari nol lagi, sebagai masseur kita akan upayakan agar semua pemain bias kembali pulih sebelum pertandingan melawan Persiraja, saya akan dampingi pemain pagi dan sore,” kata Rori.

Sejauh ini Rori belum bisa memastikan kapan pemain tersebut bisa sembuh, dan hanya menyebutkan peluang pemain bias pulih kembali adalah 50 banding 50. “Belum tahu seperti apa, yang jelas kita berusaha agar pemain bisa pulih, sejauh ini peluangnya masih 50-50,” bebernya.
Sebenarnya, sejak lama Suimin telah mengkhawatrikan keadaan ini, cederanya pemain akan sangat merugikan bagi tim terlebih kalau tidak ada pengganti.

Karenanya, Suimin sudah meminta kepada manajemen untuk mendaftarkan tiga nama pemain yang saat ini masih berstatus magang untuk dimasukkan ke skuad inti, seperti Usman, Raci Kumar dan Ariel Guiterez. Sayang harapan itu masih di awang-awang karena belum ada tindakan dari manajemen.

“Kita harapkan Usman, Raci dan Ariel bisa didaftarkan ke PT LI (PT Liga Indonesia), sehingga pemain yang cedera bisa tertutupi, namun belum ada jawaban pasti dari pihak manajemen, apa boleh buat, kita cuma bisa berupaya dengan kekuatan yang ada,” keluh mantan pelatih Persikabo Bogor itu.

Tidak mau larut dalam ketidakpastian, Suimin pun memulai rencana B. Keinginannya untuk menambah daya gedor serangan PSMS dengan menempatkan Nyeck Nyobe di lini depan terpaksa diurungkan, pasalnya Slamet Riyadi belum bisa dipastikan tampil begitu juga dengan Saha.
Tak ayal, pemain asal Kamerun itu harus kembali ke posisi awalnya sebagai bek, menutupi lini belakang.“Sudah diantisipasi, dan saat ini yang kita mainkan itu rencana B, tanpa Saha, kita hanya akan memainkan Jecky sebagai striker tunggal, sementara untuk menutupi lini belakang dengan absennya Slamet, Nyeck Nyobe terpaksa ditarik ke belakang,” tuturnya.

Jika sampai hari Kamis (24/12) mendatang pemain yang cedera tetap tidak bisa tampil, kemungkinan besar Suimin tetap akan memakai formasi dengan striker tunggal.”Kamis (24/12) itu simulai terakhir, kalau belum pulih, ya mau tidak mau kita akan pakai formasi ini,” pungkasnya.