MEDAN - PT Liga Indonesia (LI) menunjuk Mitra Kukar Kutai Kartanegara dan Persidafon Dafonsoro sebagai tuan rumah babak 8 Besar Divisi Utama 2010-2011. Menurut rencana, grup B berlangsung 13-18 Mei dan grup A pada 12-17 Mei mendatang.
Dengan ditunjuknya Mitra Kukar dan Persidafon, otomatis upaya PSMS Medan menjadi penyelenggara grup B gagal. Menurut pengurus PSMS, Julius Raja SE, Rabu, dirinya kurang sependapat Mitra Kukar menjadi tuan rumah, mengingat segi dari transportasinya kurang memadai.
Pasalnya, untuk menjangkau home base Mitra Kukar dari Balikpapan harus ditempuh jalan darat yang jaraknya ratusan kilometer. Berbeda dengan di Medan, jarak antara Bandara Polonia ke Stadion Teladan maupun hotel-hotel bisa dihitung dengan menit karena jaraknya cukup dekat.
Dari Jakarta, Asisten Manajer Tim PSMS, Drs Benny Tomasoa, mengatakan dasar pemilihan tuan rumah ini mengacu pada kelayakan stadion, fair play dan proteksi terhadap sponsor. Di samping PSMS yang berminat menjadi tuan rumah, Persiraja Banda Aceh, Gresik United, PSAP Sigli, dan Persiba Bantul terpaksa gigit jari.
Dikatakan, tuan rumah Persidafon nantinya menyediakan akomodasi, transportasi lokal, dan match fee senilai Rp10 juta untuk grup A. Khusus transfortasi, Persiraja mendapat bantuan Rp25 juta dan Gresik United Rp10 juta. Nantinya, duel grup A akan berlangsung di Stadion Mandala dan Stadion Barnabas Youwe (alternatif).
Di lain pihak, tuan rumah Mitra Kukar akan menyediakan akomodasi dan transportasi lokal serta match fee sebesar Rp20 juta. Pertandingan grup B ini sendiri akan dilaksanakan di Stadion Kudungga Tenggarong dan Stadion Segiri (alternatif).
Selain itu, partai delapan besar akan dipimpin wasit-wasit dari Liga Super Indonesia (LSI) dan disiarkan langsung ANTV. Jadwal semifinal dan final akan dilaksanakan di Solo, akhir Mei nanti.
Menanggapi Mitra Kukar resmi menjadi tuan rumah, Pelatih PSMS Suharto menilai keputusan tersebut tidak menjadi masalah. “Di manapun tempatnya, yang pasti PSMS harus siap,” katanya.
Peserta Babak 8 Besar
Grup A: Persidapon Dafonsoro, Persiraja Banda Aceh, Persiram Raja Ampat, Gresik United
Grup B: Mitra Kukar, PSMS Medan, PSAP Sigli, Persiba Bantul
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Thursday, May 5, 2011
PT LI Bingung Tentukan Tuan Rumah
AKARTA – PT Liga Indonesia (PT LI) dilanda kebingungan. Banyaknya klub yang mengajukan diri membuat mereka tak bisa memutuskan tuan rumah babak delapan besar Divisi Utama 2010-2011. Padahal, sebelumnya mereka berencana mengumumkan tuan rumah tersebut kemarin (2/5). Sebagai gantinya, PT LI akan memberikan kepastian maksimal Kamis (5/5) besok.
“Ini adalah kali pertama banyak klub yang mengajukan diri. Kalau tahun-tahun sebelumnya kan palingan 2-3 tim,” terang Tigor Shalom Boboy, corporate secretary PT LI saat ditemui di kantornya kemarin.
Dari delapan klub yang lolos, mayoritas sudah mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah. Di antaranya ialah Persidafon Dafonsoro, Persiba Bantul, Gresik United (GU), Mitra Kukar maupun PSMS Medan. PT LI pun harus benar-benar jeli untuk menentukan klub mana yang akan didapuk menjadi tuan rumah.
Mereka memberikan tiga syarat bagi sebuah tim untuk bisa menjadi tuan rumah. Tiga syarat itu ialah faktor stadion, fairness serta kesiapan untuk materi sponsor. Masalahnya, klub-klub yang mengajukan diri tersebut juga memberikan jaminan bakal bisa memenuhi tiga syarat tersebut.
“Kami juga belum memikirkan wacana apakah nantinya tuan rumah akan digelar di Jawa dan Luar Jawa,” tambah Tigor.
Dari tiga unsur tersebut, faktor netralitas bakal menjadi hal yang krusial. Pasalnya, kerap terjadi bahwa tuan rumah dianggap bakal mendapatkan keuntungan non teknis saat turun gelanggang. Hal itulah yang membuat kubu Persiba mengusulkan agar babak delapan besar dilakukan di tempat yang bebas dari klub peserta.
Namun, Tigor menyatakan bahwa hal tersebut tak akan mungkin diterapkan. Pasalnya, tuan rumah memang seringkali memberikan servis bagi tim-tim lain. Di antaranya ialah membebaskan biaya akomodasi hingga mengucurkan match fee untuk tiap peserta.
“Belum lagi masalah animo penonton. Kalau tak ada tim tuan rumah, kemungkinan stadion ramai juga menjadi lebih kecil. Yang pasti kami akan berusaha menggelar pertandingan tersebut agar adil,” tegas Tigor.
Dari pihak PSMS lewat Asisten Manajer Benny Tomasoa, keyakinan akan penunjukkan tuan rumah masih tinggi. Beberapa hal penting penunjang kelayakan dipaparkan kepada PT LI. Termasuk soal akses, kesiapan stadion hingga jaminan keamanan. “Kita berdoa saja semoga kita jadi tuan rumah. Berbagai hal penting sudah layak, tinggal menunggu kepastian dari PT LI,” kata Benny. (ru/ful)
“Ini adalah kali pertama banyak klub yang mengajukan diri. Kalau tahun-tahun sebelumnya kan palingan 2-3 tim,” terang Tigor Shalom Boboy, corporate secretary PT LI saat ditemui di kantornya kemarin.
Dari delapan klub yang lolos, mayoritas sudah mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah. Di antaranya ialah Persidafon Dafonsoro, Persiba Bantul, Gresik United (GU), Mitra Kukar maupun PSMS Medan. PT LI pun harus benar-benar jeli untuk menentukan klub mana yang akan didapuk menjadi tuan rumah.
Mereka memberikan tiga syarat bagi sebuah tim untuk bisa menjadi tuan rumah. Tiga syarat itu ialah faktor stadion, fairness serta kesiapan untuk materi sponsor. Masalahnya, klub-klub yang mengajukan diri tersebut juga memberikan jaminan bakal bisa memenuhi tiga syarat tersebut.
“Kami juga belum memikirkan wacana apakah nantinya tuan rumah akan digelar di Jawa dan Luar Jawa,” tambah Tigor.
Dari tiga unsur tersebut, faktor netralitas bakal menjadi hal yang krusial. Pasalnya, kerap terjadi bahwa tuan rumah dianggap bakal mendapatkan keuntungan non teknis saat turun gelanggang. Hal itulah yang membuat kubu Persiba mengusulkan agar babak delapan besar dilakukan di tempat yang bebas dari klub peserta.
Namun, Tigor menyatakan bahwa hal tersebut tak akan mungkin diterapkan. Pasalnya, tuan rumah memang seringkali memberikan servis bagi tim-tim lain. Di antaranya ialah membebaskan biaya akomodasi hingga mengucurkan match fee untuk tiap peserta.
“Belum lagi masalah animo penonton. Kalau tak ada tim tuan rumah, kemungkinan stadion ramai juga menjadi lebih kecil. Yang pasti kami akan berusaha menggelar pertandingan tersebut agar adil,” tegas Tigor.
Dari pihak PSMS lewat Asisten Manajer Benny Tomasoa, keyakinan akan penunjukkan tuan rumah masih tinggi. Beberapa hal penting penunjang kelayakan dipaparkan kepada PT LI. Termasuk soal akses, kesiapan stadion hingga jaminan keamanan. “Kita berdoa saja semoga kita jadi tuan rumah. Berbagai hal penting sudah layak, tinggal menunggu kepastian dari PT LI,” kata Benny. (ru/ful)
Subscribe to:
Posts (Atom)