Wednesday, February 24, 2010

Persiraja (2) vs PSMS (0)

PSMS harus membayar mahal dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama 2009/2010 saat menantang Persiraja di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, Selasa (23/2) kemarin. Selain ditundukkan 0-2, Nyeck Nyobe pun kena ganjar kartu merah dan dipaksa meninggalkan lapangan.
Asisten Manager PSMS, Benny Tomasoa tak mampu menyembunyikan kekecewaannya. Meskipun pada dasarnya dirinya puas akan penampilan M Affan Lubis dkk di lapangan sore itu. “Ya, mau dibilang apa lagi, kita sudah kalah, tapi saya akui, anak-anak sudah bermain bagus. Ada beberapa peluang yang tercipta, sayang tidak bisa dimanfaatkan. Dan kita akui, Persiraja juga tampil bagus di depan pendukungnya,” ucap Benny yang dihubungi Sumut Pos, usai pertandingan.

Sekretaris Umum PSMS, Idris SE pun mengakui materi pemain menjadi penyebab kekalahan si Ayam Kinantan atas Persiraja Banda Aceh. Demikian pula dengan kegagalan meraih kemenangan di lima laga terakhir putaran kedua Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010 ini. “Kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pelatih atas kegagalan ini, tetapi memang materi pemain kita juga tidak memadai, tapi kita berharap pertandingan selanjutnya bisa lebih baik,” ungkap Idris.

Seperti yang disampaikan Pelatih PSMS Kustiono, skuad sudah bermain bagus. Tekanan yang dilakukan Persiraja sejak menit pertama pun berhasil digagalkan oleh barisan belakangan yang dikawal Nyeck Nyobe dkk. Adapun gol kemenangan Persiraja keduanya tercipta dari bola mati. “Para pemain sebenarnya sudah bermain bagus. Peluang juga kita punya beberapa, namun memang belum bintangnya,” ucap Kustiono.
Adapun gol Persiraja tercipta lewat kaki Zulkarnain di menit ke-10 dan 62’. Keduanya merupakan bola mati. Di menit ke sembilan, Persiraja berhasil membuka peluang lewat dari tendangan pojok, dan tendangan pojok ketiga berhasil dimanfaatkan pemain tengah Persiraja Zulkarnain menit ke 10 lewat heading cantiknya. Skor berubah untuk keunggulan Persiraja 1-0.

Ketinggalan satu gol, PSMS berusaha untuk bangkit, lewat umpan panjang, M Afan Lubis dkk berupaya membuka peluang, namun, kawalan ketat skuad Lantak Laju, julukan Persiraja hanya membuat serangan PSMS kandas di tengah lapangan, sementara suplai bola yang minim kepada dua striker PSMS, Ikpefua ‘Saha’ Osas Marvellous dan Jecky Pasarella membuat kedua pemain tersebut tak bisa berbuat apa-apa.

Malah, serangan-serangan yang dilakukan PSMS berbalik, di menit 15 Roger batoum hampir saja menambah keunggulan namun kawalan ketat Ahmad Maulana berhasil menghentikan laju mantan pemain Persikabo Bogor itu. Menit 19, giiliran PSMS membalas lewat Saha, tapi sayang, tendangan pemain asal Nigeria itu tidak mencapai sasaran dan mampu dibendung penjaga gawang Persiraja Sukirmanto.

Kepemimpinan wasit sekali lagi merugikan PSMS, ketika Tri Yudha Handoko dilanggar di kotak penalti, namun Tarjianis tidak menganggap hal itu pelanggaran. Sontak, bek PSMS Nyek Nyobe naik pitam dan mendorong wasit dan akhirnya diganjar kartu merah menit 29’. Hingga turun minum, kedudukan belum berubah untuk keunggulan tuan rumah.

Berlangsung di bawah guyuran hujan, PSMS tetap memainkan pola menyerang di babak kedua. Hal itu berhasil menggoyang Persiraja yang memainkan skema bertahan. Menit ke-60 Syaiful Ramadhan hampir menyamakan kedudukan. Namun serangan balik yang dilancarkan Persiraja di menit ke-62 menjadi mimpi buruk bagi PSMS, Zulkarnain lagi-lagi berhasil menjebol gawang M Halim dan mencetak gol keduanya pada pertandingan ini lewat sundulan buah tendangan pojok.

Untuk mempertajam lini serang, Kustiono melakukan tiga kali pergantian pemain, Ahmad Afandi masuk menggantikan Daniel, di susul Syaiful Ramadhan yang keluar dan digantikan Heri Suwiondo. Dan terakhir, Kamil Sembiring menggantikan Tri Yudha Handoko. Namun, skema tersebut tidak juga mengubah keadaan, kedudukan berakhir untuk keunggulan Persiraja 2-0

Tendang Wasit, Solidaritas ala Nyeck

SEKALI lagi keputusan wasit menjadi pemicu kerusuhan dalam pertandingan sepak bola. Namun kali ini, wasit Tarjianis yang mendapat ganjarannya. Bukan dari pihak berwajib seperti yang terjadi pada wasit Dery Wahyudi yang memimpin pertandingan PSIS menghadapi Mitra Kukar, tapi dari pemain PSMS yaitu Nyeck Nyobe.

Menurut Pelatih Kustiono, aksi brutal Nyeck Nyobe dipicu oleh keputusan Tarjianis yang tidak melihat pelanggaran yang dilakukan pemain belakang Persiraja terhadap Tri Yudha Handoko. Apalagi pelanggaran itu terjadi di kotak terlarang dan seharusnya PSMS mendapatkan kesempatan tendangan penalti.

“Waktu itu Yudha masuk dari tengah lapangan hampir melewati barisan belakang kalau tidak dijegal pemain belakang Persiraja. Tapi wasit membiarkan saja, ya Nyeck marah,” tutur Kustiono.

Tak terima dengan keputusan wasit ditambah Yudha yang terkapar membakar emosi Nyeck yang selama ini bersikap tertutup. Tendangan kerasnya pun bersarang di bokong Tarjianis hingga menyebabkan wasit asal Padang itu jatuh tersungkur. Sekalipun sedikit menyesalkan, Kapten PSMS M Affan Lubis dapat memaklumi aksi Nyeck tersebut. “Dia itu kan pendiam sebenarnya, tetapi tindakannya itu merupakan klimaks dari perlakuan wasit yang selama ini selalu merugikan tim kami,” ujar Afan.

Menurutnya, ada tipe pemain bola yang masih bisa bersabar dengan tindakan berat sebelah wasit tersebut, tetapi ada juga tipe pemain yang meledak-ledak. “Mungkin saya bisa sabar, tetapi tidak begitu dengan pemain lain, itu sebagai bentuk kekesalan karena selama ini dia rasakan, wasit yang berat sebelah,” beber Afan lagi.

Nyeck Nyobe sendiri mengaku kesal atas perlakukan wasit. Dia mengaku heran dengan nasib PSMS yang selalu dikerjai. “Selama 10 tahun saya main bola, belum pernah saya jumpai tim saya selalu dikerjai wasit seperti ini,” tambah Afan menirukan kalimat Nyeck. Sebelumnya, suporter pendukung Persiraja Banda Aceh; Skull dan Laskar Rencong dilaporkan menguras lapangan yang becek. Aksi itu dilakukan sebagai protes ke PSMS sehubungan dengan permintaan Asisten Manajer Benny Tomasoa yang meminta pertandingan untuk sementara ditunda.

Alasannya hujan membuat lapangan tergenang air. Selama 10 menit pertandingan tertunda.
“Kalau wasit bilang masih bisa main dengan kondisi begitu, sah-sah saja, tapi pemain yang merasakan bisa atau tidak, dan kami sampaikan keluhan mereka kemari (Pelaksana Pertandingan),” ungkap Benny.

Untuk melaksanakan aksi itu mereka memanfaatkan berbagai alat yang bisa mereka temui seperti ember diambil dari stadion. Anehnya, aksi suporter tersebut terjadi tanpa ada halangan dari panitia pelaksana yang seharusnya menghentikan aksi tersebut.

Memalukan! Ayam Kinantan kalah lagi

Tindakan ceroboh palang pintu Nyeck Nyobe membuat PSMS Medan keluar dengan kepala tertunduk dari Stadion Harapan Bangsa (SHB) Banda Aceh, Selasa. Bermain dengan 10 orang sejak menit 30, PSMS ditundukkan Persiraja Banda Aceh 2-0.

Laga lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010 itu berlangsung di bawah guyuran hujan deras. Sejak peluit pertama berbunyi, air menggenangi lapangan dan permainan kedua tim tidak berkembang.

Gol yang ditunggu-tunggu publik Banda Aceh pun lahir di menit ke-10 lewat jasa Zulkarnaen yang memanfaatkan kemelut di depan gawang M Halim. Bola tersebut berawal dari sepak pojok Erik Saputra yang kemudian dimaksimalkan oleh Zulkarnaen.

Petaka menimpa pasukan Ayam Kinantan setelah Nyeck Nyobe terkena kartu merah oleh wasit Tardanis. Bek tangguh PSMS tersebut kedapatan mendorong wasit hingga terjatuh, karena protes tidak diberi hadiah tendangan bebas. Sejak menit ke-30, skuad asuhan Kustiono pun terpaksa bermain dengan 10 orang.

Perjuangan Ahmad Maulana cs untuk menyamakan kedudukan pun kerap menemui batu sandungan. Bahkan dengan kondisi kurang pemain, Deni Wahyudi cs kelimpungan menghentikan pergerakan striker tuan rumah, Amos Marah dan Bautoum Roger.

Belum sempat menyamakan kedudukan, tuan rumah kembali memperbesar keunggulan lewat tandukan Zulkarnaen di menit 62 yang kembali memanfaatkan umpan dari Erik Saputra. Kendati telah memainkan Heri Suwondo, Afandi Lubis dan Abdul Karim Sembiring, nasib PSMS tidak tertolong lagi dan makin terpuruk di papan klasemen