Monday, November 9, 2009

Saha diragukan tampil


Striker PSMS Medan, Osas Saha, diragukan tampil menghadapi laga ujicoba melawan PSAP Sigli di Stadion Kebun Bunga Medan, Rabu (11/11) sore. Legiun asing asal Nigeria itu kehilangan anak pertama yang meninggal usai dilahirkan lewat operasi caesar di Solo, Sabtu kemarin.

Namun begitu, Saha sudah memesan tiket pesawat ke Medan, Selasa (10/11), sehari sebelum pertandingan melawan PSAP. Pemain berkulit hitam yang musim lalu bersama PSDS Deli Serdang memiliki istri warga negara Indonesia menetap di Solo. Saha absen pada pertandingan melawan PS. BTN, Sabtu, saat tim berjulukan Ayam Kinantan menang 8-0.

Pelatih Suimin Dihardja mengakui bahwa dia mengharapkan kehadiran Saha pada pertandingan ujicoba melawan PSAP. Menghadapi tim asal Aceh itu, Suimin tidak berandai-andai dengan membuat eksperimen. Namun bukan berarti eksperimen tidak dibutuhkan. Buktinya, Ayam Kinantan dapat memetik kemenangan besar saat melawan BTN FC walau tidak diperkuat sejumlah pemain inti.

Suimin bereksperimen dengan mempercayakan pemain bertahan asal Kamerun Nyeck Nyobe ditempatkan sebagai striker. "Kita melihat dulu perkembangan Saha. Kalau dia dalam kondisi prima, akan diturunkan melawan PSAP," terang pelatih "Kampung" ini.

Namun tidak tertutup kemungkinan Saha diistirahatkan untuk pertandingan melawan tim dari Liga Utama Malaysia, Penang FC, Sabtu (14/11) nanti. Dua pertandingan ujicoba dalam minggu sangat penting karena keduanya adalah tim tangguh

Suimin Umumkan Nama Pemain

Daftar pemain yang bakal enyah dari skuad PSMS sudah tersimpan rapi di dalam catatan Suimin Diharja sang arsitek. Hari ini, nama pemain yang bakal didepak akan diumumkan.

Sebenarnya Jumat malam, manajemen dan jajaran pelatih sudah menggelar rapat. Namun, mereka masih bungkam mengenai siapa saja yang bakal didepak. Jumlahnya pun masih dirahasiakan dengan alasan menanti keputusan hasil rapat.

“Segala seuatu mengenai degradasi-promosi pemain masih akan kita rapatkan dengan manajemen. Tapi yang jelas secepatnya akan kita umumkan,” bilang Suimin sebelum latihan di Stadion Kebun Bunga, Jumat (6/11).

Sejatinya, nama pemain yang terancam depak sebenarnya sudah terlihat. Namun lagi-lagi hal itu hanya menjadi terkaan tanpa jawaban pasti. Yang ada, pemain mulai berdebar, sama halnya dengan pendukung PSMS yang sehari-hari setia menyaksikan PSMS berlatih. Setiap waktu, para fans selalu bertanya siapa yang bakal didepak. Pertanyaan yang masih menyisakan rasa penasaran yang teramat dalam. Bahkan tak jarang mereka menerka-nerka.

“Pencoretan pemain kalau memang demi kebutuhan tim, saya rasa wajar. Makanya kami juga penasaran siapa yang bakal keluar,” bilang Johan fans PSMS yang tak pernah absen menonton PSMS latihan sejak 2002 lalu.

Di balik sistem promosi-degradasi ini, nada-nada sumbang masih saja terdengar. Beberapa pihak dikabarkan tidak senang dengan keputusan wasit yang mengganggap kepetusan pelatih keliru.

Menanggapi hal itu, Hendra DS, manajer PSMS bilang bahwa pada dasarnya pihaknya tetap mendukung pelatih asalkan, memang menyangkut kebutuhan tim. “Selama itu baik untuk tim kita akan mendukung. Selanjutnya, segala keputusan juga akan disesuaikan dengan kemampuan, baik itu soal dana dan lainnya,” kata Hendra belum lama ini.

Nah, untuk mendegrasikan pemain, sudah barang tentu akan ada pemain yang promosi. Dalam hal ini dua nama mencuat. Mereka adalah Edu Juanda dan Ariel Guiteres. Jumlah itu masih bisa bertambah atau malah berkurang. sistem pencatutan nama keduanya kalau mau berkostum Kinantan adalah menerima kontrak dengan sistem oper kontrak. Maksudnya, pemain yang bakal masuk harus melanjutkan sisa kontrak yang pernah diterima pemain yang lebih dulu menerima kontrak. Namun, penyesuaian masih mungkin dilakukan.

“Jadi, pemain yang mau masuk ini kan kalau diibaratkan kendaraan, mereka kendaraan yang sedikit lebih mahal. Sedangkan yang keluar adalah kendaraan yang murah. Nah, penyesuaian inilah yang akan dibicarakan, baik kepada pemain bersangkutan maupun kepada manajemen,” terang Suimin.

Pemberitahuan awal, Suimin bilang sudah bicara ke pemain soal oper kontrak ini. Dan didapati jawaban secara lisan yang menyebutkan kalau pemain mau menjalani sisa kontrak pemain yang sudah lebih dulu menerima kontrak

Bentuk Gaya Rap-rap

MEDAN-Pelatih PSMS Medan, Suimin Diharja, sudah mulai membentuk kerangka tim untuk menghadapi kompetisi Divisi Utama nanti. Ada ciri khas permainan skuad berjuluk Ayam Kinantan ini, yakni, gaya bermain rap-rap (hajar terus-Red)). “Saya berharap, tim ini bisa memainkan pola bermain cepat dengan umpan-umpan pendek saja. Secara tak langsung, gaya bermain seperti itu merupakan ciri utama rap-rap. Tinggal dibumbui sedikit mental dan semangat keras pasti jadi,” kata Suimin usai latihan di Stadion Kebun Bunga Kamis (5/11) kemarin.

Nah, dalam periode satu pekan ke depan latihan akan terfokus mencipta style of play ini. Utamanya dalam satu tim. Maka itu Suimin mengharapkan kepada seluruh pemain mampu mengadopsi gaya permainan yang diinginkannya.

Inspiras atas minimnya skill mumpuni, Suimin berharap kepada skuad PSMS mampu menunjukan gaya bermain dengan umpan-umpan pendek dan cepat. Gaya ini sebenarnya biasa diadopsi klub-klub di Liga Inggris.

Bila ditilik, masih banyak pemain yang kehilangan dalam mengontrol bola. Maka sulit memainkan skema permainan manis dengan peran utamanya pemain yang berposisi sebagai winger. Maka itu, gaya bermain cepat dengan umpan satu-dua menjadi pilihan Suimin, yang sebenarnya kalau diaplikasikan dengan baik oleh pemain akan menghasilkan permainan ciamik.

Untuk itu ruh permainan wajib dicari. Dengan masuknya Edu Juanda meski baru berstatus seleksi, pilihan sudah terlihat. Edu akan ditemani Afan Lubis yang akan diplot sebagai jenderal lini tengah. Arah dan pola serangan, mereka berdualah yang akan menentukan.
Menarik memang untuk didalami. Gaya rap-rap PSMS yang sempat pudar belakangan ini bisa kembali dibangkitkan. Catatan akan hal itu masih melekat di sosok Edu Juanda. Kalau pemain mungil ini jadi masuk skuad, rap-rap pun bisa kembali dihidupkan. Pada masa jayanya, Edu termasuk pemain yang turut serta menyemarakkan rap-rap.

”Edu dan Afan pemain penting di lini tengah. Maka itu, harapan saya adalah memuluskan langkah Edu bermain di PSMS musim ini. Dan saya berharap tidak ada lagi rintangan. Semuanya demi kebaikan tim ini,” lanjut Suimin.

Sementara pengumuman akan adanya degradasi-promosi pemain, tampaknya belum bakal terlaksana. Dikatakan Suimin, hal itu akan diutarakan begitu sinyal gajian diterima. Sejauh ini, skuad masih menanti gaji yang sedang diurus administrasinya. “Jadi, begitu kita ketahui besok gajian, maka malamnya saya akan rapat dengan manajemen tim. Kalau seandainya Ketua Umum mau ikut dalam rapat itu akan lebih bagus.
Karena pada pengumuman itu ke manajemen, saya akan presentasikan keputusan yang dibuat jajaran pelatih. Jadi semuanya terbuka dan tanpa intervensi,” pungkas Suimin

Bentuk Gaya Rap-rap

MEDAN-Pelatih PSMS Medan, Suimin Diharja, sudah mulai membentuk kerangka tim untuk menghadapi kompetisi Divisi Utama nanti. Ada ciri khas permainan skuad berjuluk Ayam Kinantan ini, yakni, gaya bermain rap-rap (hajar terus-Red)). “Saya berharap, tim ini bisa memainkan pola bermain cepat dengan umpan-umpan pendek saja. Secara tak langsung, gaya bermain seperti itu merupakan ciri utama rap-rap. Tinggal dibumbui sedikit mental dan semangat keras pasti jadi,” kata Suimin usai latihan di Stadion Kebun Bunga Kamis (5/11) kemarin.

Nah, dalam periode satu pekan ke depan latihan akan terfokus mencipta style of play ini. Utamanya dalam satu tim. Maka itu Suimin mengharapkan kepada seluruh pemain mampu mengadopsi gaya permainan yang diinginkannya.

Inspiras atas minimnya skill mumpuni, Suimin berharap kepada skuad PSMS mampu menunjukan gaya bermain dengan umpan-umpan pendek dan cepat. Gaya ini sebenarnya biasa diadopsi klub-klub di Liga Inggris.

Bila ditilik, masih banyak pemain yang kehilangan dalam mengontrol bola. Maka sulit memainkan skema permainan manis dengan peran utamanya pemain yang berposisi sebagai winger. Maka itu, gaya bermain cepat dengan umpan satu-dua menjadi pilihan Suimin, yang sebenarnya kalau diaplikasikan dengan baik oleh pemain akan menghasilkan permainan ciamik.

Untuk itu ruh permainan wajib dicari. Dengan masuknya Edu Juanda meski baru berstatus seleksi, pilihan sudah terlihat. Edu akan ditemani Afan Lubis yang akan diplot sebagai jenderal lini tengah. Arah dan pola serangan, mereka berdualah yang akan menentukan.
Menarik memang untuk didalami. Gaya rap-rap PSMS yang sempat pudar belakangan ini bisa kembali dibangkitkan. Catatan akan hal itu masih melekat di sosok Edu Juanda. Kalau pemain mungil ini jadi masuk skuad, rap-rap pun bisa kembali dihidupkan. Pada masa jayanya, Edu termasuk pemain yang turut serta menyemarakkan rap-rap.

”Edu dan Afan pemain penting di lini tengah. Maka itu, harapan saya adalah memuluskan langkah Edu bermain di PSMS musim ini. Dan saya berharap tidak ada lagi rintangan. Semuanya demi kebaikan tim ini,” lanjut Suimin.

Sementara pengumuman akan adanya degradasi-promosi pemain, tampaknya belum bakal terlaksana. Dikatakan Suimin, hal itu akan diutarakan begitu sinyal gajian diterima. Sejauh ini, skuad masih menanti gaji yang sedang diurus administrasinya. “Jadi, begitu kita ketahui besok gajian, maka malamnya saya akan rapat dengan manajemen tim. Kalau seandainya Ketua Umum mau ikut dalam rapat itu akan lebih bagus.
Karena pada pengumuman itu ke manajemen, saya akan presentasikan keputusan yang dibuat jajaran pelatih. Jadi semuanya terbuka dan tanpa intervensi,” pungkas Suimin

Tantang BTN, Tolak Tawaran Persiraja

BERHUBUNG kompetisi semakin dekat, PSMS pun menambah jumlah uji cobanya. Berkaitan dengan agenda itu, satu lagi klub asal NAD, Persiraja Banda Aceh ingin juga mengetes kemampuan Ayam Kinantan. Tapi hal itu masih dipertimbangkan, karena jadwal uji coba PSMS sudah cukup ketat dengan waktu yang berdekatan.

Hari ini, dijadwalkan PSMS akan menjamu skuad Bank Tabungan Negara (BTN) di Stadion Kebun Bunga. Kemudian, 11 November, PSMS dijadwalkan akan melakoni laga kontra peserta Divisi Utama pula yakni PSAP Sigli. Kemudian pada 14 November, PSMS harus meladeni gempuran Penang FC klub Liga Super Malaysia.

Di saat jadwal padat, kemarin datang lagi utusan dari Persiraja yang menyampaikan undangan uji coba. Hal itu lantas ditolak secara halus oleh Suimin Diharja arsitek tim. Menurutnya, jadwal uji coba yang terlalu padat dan waktunya berdekatan bisa membahayakan kondisi pemain.
“Sepertinya kita tidak bisa meladeni semua undangan ujicoba. Karena jadwal sudah padat, dan kompetisi sudah mau bergulir,” kata Suimin kemarin.
Apalagi, Persiraja mengharapkan PSMS untuk bertanding tanggal 9 November mendatang, atau hanya selisih dua hari sesudah uji coba kontra BTN dan dua hari sebelum meladeni PSAP Sigli. Menurut Suimin, egoisme tim untuk menang, cenderung terjadi pada laga uji coba yang mempertemukan lawan satu kompetisi plus melawan klub luar negeri. “Jadwal cukup padat, apalagi tim lawan kita nanti cukup berat, jadi kalau ditambah dengan Persiraja, saya takut pemain cedera, dan saya tak mau ambil resiko,” katanya.

“Kita tidak mau dengar umpatan dan cemoohan oknum-oknum tertentu yang bilang macam-macam kalau seandainya kita setujui harapan Persiraja, apalagi kita juga nggak mengharapkan pengurus gusar kalau nanti ada beberapa pemain yang bakal cedera dan tidak bisa main di Divisi Utama padahal sudah dibayar cukup besar,” pungkas Suimin.

PSMS Jago Uji Coba

PSMS musim ini tampaknya bisa mendapat predikat baru sebagai tim yang jago uji coba. Bagaimana tidak, selama uji coba yang pernah digelar, PSMS tidak pernah kalah. Yang terbaru, Afan Lubis dkk malah membantai Bank Tabungan Negara (BTN) FC, 8-0, di Stadion Kebun Bunga, Sabtu (7/11).

Hasil ini tentunya membusungkan dada pengurus, pelatih, dan pemain PSMS. Namun, tolak ukur kemampuan PSMS sesungguhnya baru bisa dibuktikan dalam partai uji coba selanjutnya melawan PSAP Sigli atau Penang FC.

Ya, meski dalam uji coba, BTN bukanlah lawan yang setara. Pemain PSMS bisa begitu leluasa bermain dan berekspresi. Maka, jangan heran kalau Nyeck Nyobe yang seharusnya berposisi sebagai bek berhasil mencetak empat gol pada laga itu.

Pada babak pertama, Nyeck mengemas dua gol lewat umpan Faisal Azmi dan satu gol lainnya dikemas berkat cerobohnya lini belakang BTN. Tak lama Jecky Pasarela gantian mendapatkan kesempatan mencetak gol. Di babak pertama, PSMS unggul 3-0.

Usai jeda, PSMS masih buas. Terlihat betul laga itu tak seimbang. Begitupun, Ayam Kinantan masih kerap kehilangan kans menambah gol. Beberapa kesalahan tak perlu kerap diperagakan pemain.

Syukurnya PSMS masih bisa membuat gol. Nyeck Nyobe menambah dua gol lagi di babak kedua. Seakan tak mau kalah dengan Nyobe, Jecky yang sejatinya striker pun menambah pundi golnya.

Tak tanggung-tanggung, tiga gol dilesakkan pemain ini. Skor 8-0 bertahan hingga laga usai. Kemenangan versus BTN itu merupakan rekor kemenangan terbesar plus menambah daftar belum terkalahkannya PSMS di sepanjang uji coba.

Uji coba kemarin juga menghasilkan kartu merah perdana yang tercatat atas nama Maulana bek PSMS. Memang, aroma rap-rap mulai terlihat pada laga itu memasuki babak kedua. Entah emosi atau letih, awalnya BTN yang bermain cukup keras di babak pertama. Afan Lubis dan Ariel sempat merasakan kerasnya laga sehingga sempat menyibukkan dokter tim.

“Uji coba yang dilakoni ke depannya, memfokuskan kepada keserasian antarlini. Mencakup pembentukan karakter tim,” bilang Suimin usai laga.

Sayang, usai laga Suimin belum juga mengumumkan nama pemain yang dicoret. “Sudah ada namanya. Sabarlah, masih kita perbaiki kontraknya. Senin nanti (9/11) pasti kita umumkan,” jelas Suimin.

Pada saat bersamaan, Aritonang mantan manajer PSMS pada 2000-an menyatakan bahwa skuad PSMS tidak boleh besar kepala dahulu dengan kemenangan ini. “Intinya harus terus mengasah kemampuan dan profesionalitas. Menang di uji coba bukan jaminan. Setidaknya kalau mau mengukur kemampuan, melawan PSAP nanti bisa sedikit jadi acuan kekuatan PSMS,” beber manajer yang dua kali mengantarkan PSMS ke delapan besar Divisi Utama, dan dua kali semifinal itu.