Monday, June 15, 2009

Persipura vs PSMS, Mission Impossible

SMS Medan harus bisa membalikkan keadaan dengan menang 3-0 atau lebih saat dijamu Persipura Jayapura, Senin (15/6) ini di Stadion Mandala kalau ingin melaju ke semifinal Copa Indonesia. Pasalnya, pada leg pertama lalu yang digelar di Stadion Teladan, anak asuh Rudi Keltjes ini kandas 0-2. Jadi, sebuah mission impossible akan tersaji jika benar Ayam Kinantan ingin menundukkan Mutiara Hitam.

Terlebih, usai juara Indonesian Super League (ISL), mental pasukan Papua tentunya semakin meninggi. Sebaliknya, PSMS sedang dilingkari kekhawatiran karena harus melawati babak playoff kalau ingin bertahan di ISL. Dan, perlu menjadi catatan, Persipura juga punya ambisi untuk meraih double winner musim ini, sama seperti yang dilakukan Sriwijaya FC musim lalu.

Jauh-jauh hari manajemen PSMS sudah memutuskan untuk tak terlalu ngotot meraih kemenangan di leg kedua delapan besar Copa Indonesia ini. Fokus utama lebih diarahkan kepada laga di 16 besar AFC sua Chonburi dan babak playoff versus Persebaya.

Meskipun pelatih PSMS Rudi Keltjes yakin, bahwa anak asuhnya akan mampu merepotkan Persipura. Kartu AS kunci sukses Persipura sudah dikantongi Rudi Keltjes. Dan pada laga lanjutan ISL 6 Juni lalu, PSMS sudah berhasil menahan permainan cepat Persipura. Sayang, PSMS dikalahkan penalti.

Nah, pada pertemuan kali ini, taktik dan strategi yang sama tentu saja akan kembali diusung. Dan tampaknya pihak Persipura tidak menyadari hal ini. Karena segenap skuad mereka tentu saja akan menganggap enteng PSMS. “Saya dan pemain punya mimpi untuk meraih double winner musim ini. Sriwijaya mampu melakukannya kenapa kami tidak. Tapi tentu saja hal itu tak mudah, meskipun sudah unggul 2 gol dari PSMS, mereka tetap saja akan menjadi lawan yang sulit dikalahkan. Saya tegaskan kepada para pemain agar tidak anggap enteng lawan,” beber Jackson.

Dan, PSMS tak mau tinggal diam. Meskipun dipastikan tak diperkuat 5 pemain intinya, Rudi Keltjes tetap punya strategi. Yang utama, tentu saja PSMS akan tampak lebih bertahan. Meskipun kemungkinan dia hanya akan menempatkan 3 pemain bertahan di bawah. Sisanya, taktik serangan balik lewat Elie Aiboy dan Oktovianus Maniani.

“Mau tak mau memang kita harus membawa pulang sejumlah pemain inti untuk istirahat. Tapi begitu, saya yakin Persipura akan sulit melawan PSMS kalau anak-anak menjalankan taktik yang saya terangkan,” terang Rudi.

Menariknya, PSMS akan tampil tanpa bantuan satu pun pemain asingnya. Dari tiga pemain asing yang dimiliki PSMS saat ini, seluruhnya sudah diboyong ke Medan untuk istirahat dan menggelar latihan di sana.
Saat ini legiun asing PSMS yang tersisa adalah Loenardo Zada, Esteban Guillen, dan Mario Costas. Peran ketiga pemain asing ini belakangan cukup terlihat bagi PSMS.

Nah, saat melawan Persipura nanti, ketiga andalan PSMS ini bakal absen. Lantas problema mencetak gol tampaknya akan segera menjadi kendala bagi PSMS. Terlebih peran Costas sebagai ujung tombak akan digantikan Andika Yudistira, yang notabanenya bukan seorang striker murni. Harapan mencetak gol tampaknya terletak dari sayap. Peran Elie Aiboy dan Oktovianus bisa menjadi pelipur lara.
Tapi, tampaknya segala sesuatunya akan lebih berat, pasalnya sang arsitek Rudi Keltjes juga dipastikan akan absen mendamping tim dan diwakilkan oleh asisten saat ini, Doni Latuperissa. Apakah akan ada keajaiban? Semoga saja.

Terlebih Zada yang yang bertindak sebagai pengatur serangan PSMS. Umpan-umpan yang diciptakan Zada kerap menjadi santapan empuk Costas. Tak hanya itu, Zada juga piawai mencetak gol.

Sebagai seorang gelandang serang, rasanya torehan 12 gol di ISL cukup membuktikan ketajamannya. Jumlah itu cukup pula mengantarkan Zada sebagai top skor PSMS musim ini.

Esteban juga punya peran yang vital. Sejak bergabung ke PSMS tengah musim lalu, Esteban langsung diangkat jadi kapten tim menggantikan Affan Lubis. Jabatannya sebagai kapten langsung bisa mengangkat moral pemain muda PSMS. Bertugas di lini tengah, Esteban juga bisa menjadi seorang penyuplai bola yang cukup baik. Tak jarang Esteban juga bahkan menyumbang gol penting dari second line.

Costas juga mulai menampakkan kemajuan. Penyerang asal Argentina itu saat ini rajin mencetak gol. Dari sejumlah laga terakhirnya, Costas selalu mengemas gol. Teramasuk dua gol ke gawang Persitara beberapa waktu lalu. Pemain yang sempat merumput di liga Kolombia itu juga tajam di ajang AFC Cup. Perannya jugalah yang membawa PSMS bisa melaju ke babak 16 besar AFC Cup.

Persipura Sementara Unggul Atas PSMS

Persipura Jayapura unggul 2-1 atas PSMS Medan sampai babak 1 di Stadion Mandala Jayapura, Senin 15 Juni 2009. Ini merupakan laga leg 2 babak 8 besar Copa Indonesia 2009.

Dalam laga yang disiarkan langsung tvone itu, gol Persipura diciptakan Ricardo Salampessy (menit 22) dan Boaz Salosa (penalti 44). Sedangkan gol balasan tim tamu dilesakkan oleh Komang Adnyana di menit 27.

Tim Mutiara Hitam yang sudah mengantongi aggregat 2-0 di kandang PSMS, terlihat tidak bermain santai dan terus menggempur pertahanan lawannya itu. Bahkan dalam waktu 10 menit, tercatat lima kali serangan berbahaya dilakukan oleh tim tuan rumah.

Gol Ricardo tercipta dari sundulan hasil umpan tendangan penjuru. Meski pemain PSMS menumpuk, Ricardo berhasil menyarangkan bola ke sudut kiri jala Galih Sudaryono.

Tidak mau kalah, PSMS pun memberi perlawanan lewat serangan balik. Hasilnya di menit 26, serangan Otto membuat Persipura harus menghentikannya dengan ganjalan keras. Dan mau tak mau, hal itu membuahkan tendangan bebas buat PSMS.

Dengan tenang, Komang mengeksekusi bola mati itu. Si kulit bundar melayang dan tepat bersarang di jala tuan rumah. Gol cantik ini sempat membuat PSMS bernapas lega karena bisa memperkecil ketertinggalan.

Sayangnya, hal itu tak bertahan lama. Di menit akhir babak pertama, pemain PSMS malah melakukan handsball di kotak penaltinya sendiri. Tanpa ampun, wasit pun memberi hadiah penalti buat tim Mutiara Hitam.

Ditunjuk sebagai eksekutor adalah Pemain Terbaik Liga Super Indonesia musim ini, Boaz. Pemain berkulit hitam itu mengeksekusi bola dengan baik dan membuat kedudukan sementara 2-1 untuk Persipura.

Ayam Kinantan krisis pemain

PSMS Medan terancam kehilangan pemain pilar karena sakit menjelang duel melawan Persipura Jayapura pada leg kedua 8 Besar Copa Dji Sam Soe Indonesia 2008/2009 di Stadion Mandala Jayapura, Senin besok.

Menurut pelatih PSMS Rudy William Keltjes, empat pemainnya yakni Aun Carbini, Agus Supriyanto, Elie Aiboy dan Leonardo ‘Zada’ Martins menderita demam tinggi usai menjalani laga tandang melawan Persiwa Wamena di pekan terakhir Liga Super, Rabu lalu.

“Mereka demam akibat perubahan cuaca dari Jayapura ke Wamena. Cuaca Jayapura cukup panas tapi di Wamena justru dingin. Saat bertanding melawan Persiwa, mereka sampai batuk-batuk di lapangan,” kata Rudy.

Bila belum fit, Rudy tidak akan menurunkan keempat pemain tadi. Ia tak ingin mengambil resiko karena PSMS masih akan menjalani playoff Liga Super melawan tim Divisi Utama Persebaya Surabaya dan Piala AFC.

“Saya akan melihat kondisi terakhir keempat pemain itu. Jika belum sembuh, saya sudah siapkan pemain lain yang akan menggantikan posisi mereka,” imbuh Rudy yang pernah menangani Persipura.

PSMS harus bekerja keras untuk merebut tiket ke semifinal setelah menderita kalah 0-2 pada leg pertama di Medan. Kekalahan itu membuat mereka harus menang minimal 3-0 untuk menyingkirkan Persipura. Sebaliknya, Persipura lebih berpeluang lolos dan cukup bermain imbang untuk menghadapi pemenang antara Persija Jakarta Pusat dan Deltras Sidoarjo.

Hanya, pelatih Jacksen F. Tiago tak ingin timnya terlena. Mereka juga tidak merayakan pesta juara Liga Indonesia secara berlebihan. Jacksen tegaskan setelah meraih trofi di Liga, kini Persipura membidik Copa Dji Sam Soe Indonesia. “Saya selalu mengingatkan tugas kami belum selesai karena masih ada lagi yang harus direbut, yaitu Copa Dji Sam Soe Indonesia,” tegas Jacks

PSMS tinggal 13 pemain

Persipura Jayapura berada di atas angin menjelang leg kedua babak 8 besar melawan PSMS Medan di Stadion Mandala Jayapura, Senin ini. Tim Mutiara Hitam unggul 2-0 di leg pertama dan dijagokan melaju ke semifinal.

Latihan ringan yang disajikan jawara Liga Super Indonesia 2009 di Stadion Mandala, Minggu, berkapasitas sekitar 15.000 penonton mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat setempat. Arsitek Persipura Jaksen F Tiago yang baru diberi penghargaan masyarakat Jayapura menyampaikan optimis melaju ke semifinal untuk mengawinkan gelar tahun ini.

Sebaliknya, PSMS mengalami tekanan berat pasca empat pemain asing yakni Esteban Guillen, Leonardo Zada, Mario Costas dan Mauro Pinto meninggalkan Jayapura dan dipastikan absen bersama empat pemain lainnya. Alhasil, skuad PSMS kini hanya tinggal 13 pemain dan asisten pelatih Donny Latuperisa. Demikian dilaporkan Setia Budi Siregar dari Jayapura.

Tersisanya 13 pemain menjadikan PSMS sebagai tim underdog. Menanggapi absennya legiun asing PSMS itu, Donny menyebutkan sebagai salah satu rangkaian persiapan menghadapi babak 16 besar Piala AFC dan laga playoff Liga Super Indonesia, 30 Juni mendatang.

Mereka yang tersisa adalah Elie Aiboy, Oktovianus Maniani, Ruben Sanadi, Michel Nere, Johannes Cho, Fadli Hariri, Aun Carbiny, Edi Sibung, Dodi Cahyadi, Andika Yudisthira, I Komang Adyana dan dua penjaga gawang Markus Horison dan Galih Sudaryono.

Doni pun akan menjadi pendamping tim PSMS menyusul pelatih Rudy Keltjes tidak ikut ke Jayapura. Dikatakan, lima pemain asal Papua akan menjadi andalan untuk meladeni serangan Boaz Salossa cs. "Pertandingan ini menjadikan duel sesama Papua. Diharapkan karakter permainan cepat dan menyerang Persipura dapat diladeni para pemain PSMS yang tampil tanpa beban," tutur Doni

Lokasi Play Off Masih Belum Jelas

Badan Liga Indonesia (BLI) kembali mengubah rencana dalam menentukan venue bagi babak play off Liga Super Indonesia (LSI) musim depan. Setelah sebelumnya, Direktur BLI, Andi Darussalam Tabusala menunjuk Stadion Gelora Jakabaring, Palembang, kini muncul opsi lain, yakni Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Bandung.

Andi membenarkan telah menetapkan Jakabaring sebagai opsi pertama. Namun karena PSMS selama ini tampil di sana, maka BLI melempar opsi kedua yang lebih netral.

“Dari sisi netralitas, selama ini Jakabaring lekat dengan home ground PSMS Medan. Jadi, dengan pertimbangan itu, kami mengajukan opsi kedua, yakni Stadion Jalak Harupat, di Soreang, Jawa Barat.Toh, lebih netral dari PSMS maupun Persebaya Surabaya,” kata Andi kepada Artha Tidar, wartawan GOSport, Sabtu, 13 Juni 2009.

Babak play off akan mempertemukan PSMS Medan yang menempat peringkat ke-15 klasemen tetap LSI 2008/2009 dengan Persebaya yang merupakan peringkat ke-4 Divisi Utama 2008/2009. Keduanya akan bertarung dalam satu laga untuk memperebutkan satu tempat di LSI musim depan.

Menurut Ketua Andi, play off digelar setelah pertandingan final Copa Indonesia 2008/2009 selesai, Minggu 28 Juni 2009.

"Sebenarnya tidak ada pertimbangan khusus terkait perubahan jadwal play off. Tapi, akhirnya diputuskan pada akhir Juni. Agenda PSMS cukup padat karena harus bermain di Piala AFC," jelas Andi.

BLI sebelumnya merencanakan play off digelar Minggu, 21 Juni 2009. Namun, mereka menyiapkan beberapa skenario menyangkut kontestan play off yang waktu itu masih potensial diisi oleh PSMS, PKT, atau Persitara.

PSMS sendiri memang memiliki jadwal yang cukup padat. Antara lain, Ayam Kinantan harus menghadapi wakil Thailand, Chonbury FC, di babak 16 Besar Piala AFC pada Selasa (23 Juni). Inilah yang menjadi alasan BLI untuk kembali merubah jadwal.

BLI Belum Kantongi Izin Si Jalak Harupat
Meski mengajukan Stadion Si Jalak Harupat sebagai opsi kedua, BLI ternyata belum mengantongi izin keamanan dari pihak berwajib setempat. Menurut Andi, izin baru diurus, Senin, 15 Juni 2009.

Meski demikian, Andi mengaku optimistis. "Kami masih mengusahakan izinnya. Saya akan mengurusnya pada Senin (15/6) nanti. Tapi, saya yakin izin akan kita miliki. Semoga tidak terjadi apa-apa, mengingat situasi dan kondisi sekarang," katanya

PSMS Bingung dengan Jadwal Play Off

Perubahan jadwal play off mendapat tanggapan keras dari kubu PSMS Medan. Menurut Media Officer PSMS, Abdi Panjaitan, perubahan ini cukup merugikan timnya dan sebaliknya menguntungkan pihak Persebaya dibanding PSMS.

Menurut Abdi, PSMS awalnya hanya mendapat kabar bahwa play off digelar 30 Juni 2009. Tempatnya sendiri masih tentatif. Namun usai Liga Indonesia (LSI) 2008/2009, 10 Juni lalu, Direktur Badan Liga Indonesia (BLI), Andi Darussalam Tabusala menetapkan Stadion Jakabarin Palembang sebagai venue play off.

“Dari awal, kami berharap pertandingan dilangsungkan di tempat netral dan nyaman, kami berharap di Palembang. Ternyata, setelah resmi diumumkan di Palembang, statusnya kini berubah lagi ke Soreang."

"Kami rugi karena perubahan ini tidak bersifat mengikat dan kepastiannya juga masih berpeluang berubah. Padahal, kami harus menyiapkan segala sesuatunya sejak awal. Lantas, mana informasi yang bisa kami pegang sebagai acuan idealnya,” ujar Abdi kepada Artha Tidar, wartawan GOSport, Sabtu, 13 Juni 2009.

Selain harus bertanding di babak playoff, PSMS juga masih harus tampil di babak 16 besar AFC Cup 2009. Pada even ini, Ayam Kinantan akan berhadapan dengan wakil Thailand, Chonbury FC, 23 Juni 2009.

PSMS Bingung dengan Jadwal Play Off

Perubahan jadwal play off mendapat tanggapan keras dari kubu PSMS Medan. Menurut Media Officer PSMS, Abdi Panjaitan, perubahan ini cukup merugikan timnya dan sebaliknya menguntungkan pihak Persebaya dibanding PSMS.

Menurut Abdi, PSMS awalnya hanya mendapat kabar bahwa play off digelar 30 Juni 2009. Tempatnya sendiri masih tentatif. Namun usai Liga Indonesia (LSI) 2008/2009, 10 Juni lalu, Direktur Badan Liga Indonesia (BLI), Andi Darussalam Tabusala menetapkan Stadion Jakabarin Palembang sebagai venue play off.

“Dari awal, kami berharap pertandingan dilangsungkan di tempat netral dan nyaman, kami berharap di Palembang. Ternyata, setelah resmi diumumkan di Palembang, statusnya kini berubah lagi ke Soreang."

"Kami rugi karena perubahan ini tidak bersifat mengikat dan kepastiannya juga masih berpeluang berubah. Padahal, kami harus menyiapkan segala sesuatunya sejak awal. Lantas, mana informasi yang bisa kami pegang sebagai acuan idealnya,” ujar Abdi kepada Artha Tidar, wartawan GOSport, Sabtu, 13 Juni 2009.

Selain harus bertanding di babak playoff, PSMS juga masih harus tampil di babak 16 besar AFC Cup 2009. Pada even ini, Ayam Kinantan akan berhadapan dengan wakil Thailand, Chonbury FC, 23 Juni 2009.