PSMS belum berhasil keluar dari ancaman degradasi Kompetisi Divisi Utama PSSI 2009-2010. Tim berjuluk Ayam Kinantan ini masih menghuni peringkat ke-9 setelah hanya mampu bermain seri 0-0 dengan tuan rumah PSDS Deli Serdang di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam, Jumat (19/2).
Kenyataan ini melengkapi catatan buruk PSMS pada ajang Kompetisi Divisi Utama dimana sudah tidak pernah meraih kemenangan dalam lima laga terakhir mereka. Kini tim besutan Kustiono baru mengoleksi 15 poin dari 14 laga yang sudah mereka jalani.
Namun bukan berarti M Affan Lubis dkk sudah tidak punya harapan. Hanya butuh 10 poin untuk bertahan di Divisi Utama. Sementara masih tersisa tiga pertandingan kandang yaitu menjamu Persih Tembilahan, Persipasi, dan Persires Rengat Maret ini. Dengan meraih hasil penuh di tiga laga kandang itu, PSMS bahkan masih berpeluang menyodok di posisi enam mengingat selisih hanya empat poin dengan Persih Tembilahan yang mengoleksi 19 poin.
Menurunkan formasi 3-5-2, PSMS harus menjadi bulan-bulanan sepanjang babak pertama. PSDS bahkan sempat mengancam lewat Ari Yuganda di menit ke-29 dan Arif Suhendra di menit ke-37. Tendangan Ari masih jatuh di samping gawang dan tendangan Arif masih terlalu lemah untuk diantisipasi penjaga gawang PSMS M Halim. PSMS pun mencoba memberi perlawanan lewat counter attack dan ampuh membuat empat peluang masing-masing dari Jecky (37′ dan 42′) dan Osas (41′ dan 44′). Namun, belum cukup kuat untuk merobek gawang PSDS yang dijaga Oki Rengga Winata.
Di babak kedua kembali kedua tim memiliki peluang emas. PSDS melalui Imam Faisal di menit ke-46 namun belum dapat menciptakan gol padahal tinggal berhadapan dengan M Halim. Gol di menit ke-65 pun dianulir wasit asal Padang Asrizal karena Imam terjebak offside. Begitu pula di kubu PSMS melalui Osas di menit ke-52′, 61′, dan 67′.
Buruknya penampilan Osas yang musim sebelumnya membela PSDS ini langsung mendapat kecaman dari penonton. Kustiono pun menarik Osas dan digantikan dengan Abdul Kamil Sembiring di menit ke-70. Namun, justru PSMS kehilangan daya serang dan tidak bisa mengubah keadaan. Pertandingan yang berjalan keras itu sempat terhenti akibat bentrok di antara pemain yang dipicu oleh Faisal Azmi namun berhasil ditengahi untuk melanjutkan pertandingan. Lima kartu kuning dikeluarkan Asrizal, dua untuk PSDS Susanto (37′) dan M Syahputra Harahap (81′) dan tiga untuk PSMS; Hary Syaputra (17′), Faisal Azmi (26′), dan Deny Wahyudi (61′).
“Memang ini hasil yang tidak kita inginkan. Namun, inilah bola. Kita kesepakatan untuk membawa PSMS lebih baik ke depan. Untuk saat ini kita bekerja keras bagaimana PSMS bertahan di Divisi Utama,” ucap Asisten Manajer Benny Tomasoa.
Asisten Pelatih PSDS, Nasib Iwan mengakui lemahnya pertahanan sehubungan dengan absennya Yetno dan Rudi Hartono. Meskipun begitu secara keseluruhan Iwan mengaku bangga dengan semangat juang yang ditunjukkan Ansyari Lubis dkk. “Absennya Rudi Hartono yang memiliki kecepatan dan Yetno memang membuat pertahanan kita sedikit rapuh. Tapi sebagai lapis kedua, penampilan Dodi juga cukup memuaskan. Mungkin kurang beruntung saja ya,” ucap Iwan
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Saturday, February 20, 2010
Saha Dievaluasi
PENAMPILAN buruk membuat striker asing PSMS Ikpefua Osas ‘Saha’ Marvellous menjadi ujian pertama Idris SE sebagai Sekretaris Umum PSMS. Ya, seperti yang disampaikan Asisten Manajer PSMS Benny Tomasoa usai pertandingan, Jumat (19/2), penampilan buruk Saha akan mendapat evaluasi dari manajemen.
Menariknya, evaluasi terhadap Saha langsung digelar Jumat (19/2) malam dengan menghadirkan seluruh unsur manajemen dan pengurus. “Yang jelas kita akan mengevaluasi Saha. Karena sama-sama kita menyaksikan bagaimana empat peluang emas terbuang sia-sia,” ucap Benny.
Bahkan, Benny yang emosional terceplos mengatakan akan melepas striker asal Nigeria itu. Namun, dirinya membantah bila rencana itu sehubungan dengan kabar adanya keinginan tim asal Yogyakarta Pro Duta untuk membopong Saha. “Sebenarnya kita dari dulu sudah mau melepas Saha. Kita sudah punya pemain penggantinya kok. Ini saya sedang konsultasi dengan Sekretaris Umum,” tambah Benny.
Artinya bola panas berada di tangan Idris SE. Pertimbangan matang diperlukan kalau tak ingin menjadi bumerang. Pasalnya, pendaftaran pemain sudah terutup pada 12 Februari lalu dan PSMS sudah mendaftarkan 20 pemain. Bahkan, tiga pemain yang dinyatakan lulus seleksi sudah dipulangkan.
Dari ke-20 pemain tadi, bisa dibilang hanya Saha yang layak mengisi posisi striker. Itu dibuktikan pada saat menantang PSDS, Jumat (19/2). Pascakeluarnya Saha yang digantikan Abdul kamis Sembiring, PSMS kehilangan daya serang. Jecky Pasarella juga belum bisa diandalkan mengingat pergerakan yang masih terlalu liar sehingga sulit membangun pemahaman dengan pemain tengah.
Jadi tak berlebihan bila keluarnya Saha berarti tumpulnya PSMS dan akan menambah beban M Affan Lubis dkk untuk meraih poin penuh di tiga laga kandang sisa Maret nanti. Untuk bertahan di Divisi Utama, dengan koleksi 15 poin PSMS membutuhkan tambahan 10 poin. Dan masyarakat Kota Medan tidak akan terima bila PSMS terdegradasi.
Bila dilihat ke belakang, Saha yang sudah mengemas tiga gol di PSMS sangat jauh dibanding saat membela PSDS musim lalu dengan koleksi 18 gol. Gol-gol itu bahkan diciptakan saat sembilan bulan dirinya belum menerima gaji. “Kalau saya bermain bola tidak nyaman pasti kacau. Ini bukan soal uang,” ucap Saha beberapa waktu lalu. Saha pun menyatakan siap bila didepak dari PSMS. “Jujur saja, ini penampilan terburuk saya. Saya juga siap bila dikeluarkan dari PSMS, itu konsekuensi seorang pemain,” tegasnya usai laga.
Menariknya, evaluasi terhadap Saha langsung digelar Jumat (19/2) malam dengan menghadirkan seluruh unsur manajemen dan pengurus. “Yang jelas kita akan mengevaluasi Saha. Karena sama-sama kita menyaksikan bagaimana empat peluang emas terbuang sia-sia,” ucap Benny.
Bahkan, Benny yang emosional terceplos mengatakan akan melepas striker asal Nigeria itu. Namun, dirinya membantah bila rencana itu sehubungan dengan kabar adanya keinginan tim asal Yogyakarta Pro Duta untuk membopong Saha. “Sebenarnya kita dari dulu sudah mau melepas Saha. Kita sudah punya pemain penggantinya kok. Ini saya sedang konsultasi dengan Sekretaris Umum,” tambah Benny.
Artinya bola panas berada di tangan Idris SE. Pertimbangan matang diperlukan kalau tak ingin menjadi bumerang. Pasalnya, pendaftaran pemain sudah terutup pada 12 Februari lalu dan PSMS sudah mendaftarkan 20 pemain. Bahkan, tiga pemain yang dinyatakan lulus seleksi sudah dipulangkan.
Dari ke-20 pemain tadi, bisa dibilang hanya Saha yang layak mengisi posisi striker. Itu dibuktikan pada saat menantang PSDS, Jumat (19/2). Pascakeluarnya Saha yang digantikan Abdul kamis Sembiring, PSMS kehilangan daya serang. Jecky Pasarella juga belum bisa diandalkan mengingat pergerakan yang masih terlalu liar sehingga sulit membangun pemahaman dengan pemain tengah.
Jadi tak berlebihan bila keluarnya Saha berarti tumpulnya PSMS dan akan menambah beban M Affan Lubis dkk untuk meraih poin penuh di tiga laga kandang sisa Maret nanti. Untuk bertahan di Divisi Utama, dengan koleksi 15 poin PSMS membutuhkan tambahan 10 poin. Dan masyarakat Kota Medan tidak akan terima bila PSMS terdegradasi.
Bila dilihat ke belakang, Saha yang sudah mengemas tiga gol di PSMS sangat jauh dibanding saat membela PSDS musim lalu dengan koleksi 18 gol. Gol-gol itu bahkan diciptakan saat sembilan bulan dirinya belum menerima gaji. “Kalau saya bermain bola tidak nyaman pasti kacau. Ini bukan soal uang,” ucap Saha beberapa waktu lalu. Saha pun menyatakan siap bila didepak dari PSMS. “Jujur saja, ini penampilan terburuk saya. Saya juga siap bila dikeluarkan dari PSMS, itu konsekuensi seorang pemain,” tegasnya usai laga.
Ayam Kinantan lapuk
Bermain di kandangnya, PSDS ‘Traktor Kuning’ Deli Serdang hanya mampu bermain imbang kala menjamu PSMS Medan dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010 di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Jumat.
Hasil kacamata 0-0 ini pun membuat kedua tim ‘saudara’ asal Sumatera Utara tersebut semakin ‘mantap’ di papan bawah klasemen. Bahkan raihan satu poin ini membuat manajemen PSMS Medan uring-uringan dan menjadikan Osas Saha sebagai kambing hitam.
Bukan tanggung-tanggung, seusai pertandingan Wakil Manajer PSMS Benny Tomasoa langsung mengeluarkan kecaman bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan mengambil keputusan terhadap Saha. “Kemungkinan Saha akan dikeluarkan dari tim,” tegas Benny sembari menilai empat peluang emas yang diraihnya gagal dimanfaatkan.
Bahkan di pertengahan babak kedua, Osas yang ditarik dari lapangan hijau sempat terlibat adu mulut dengan manajemen yang berada di bench. Untungnya aksi tegang leher itu berhasil diredam Manajer PSMS Hendra DS yang secara mengejutkan ikut mendampingi tim.
Sementara itu, Asisten Pelatih PSDS Nasib Iwan mengatakan, hasil imbang ini belum bisa mendongkrak timnya dari papan bawah dan membuat beratnya ‘PR’ bagi pelatih bang Sutris dan dirinya.
Usai pertandingan, Saha mengatakan dirinya sudah bermain maksimal, tapi tidak selamanya bermain gemilang. “Jadi jangan bilang saya tidak bermain maksimal, karena sering juga kita lagi off walau depan gawang,” kata mantan pemain PSDS itu.
Hasil kacamata 0-0 ini pun membuat kedua tim ‘saudara’ asal Sumatera Utara tersebut semakin ‘mantap’ di papan bawah klasemen. Bahkan raihan satu poin ini membuat manajemen PSMS Medan uring-uringan dan menjadikan Osas Saha sebagai kambing hitam.
Bukan tanggung-tanggung, seusai pertandingan Wakil Manajer PSMS Benny Tomasoa langsung mengeluarkan kecaman bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan mengambil keputusan terhadap Saha. “Kemungkinan Saha akan dikeluarkan dari tim,” tegas Benny sembari menilai empat peluang emas yang diraihnya gagal dimanfaatkan.
Bahkan di pertengahan babak kedua, Osas yang ditarik dari lapangan hijau sempat terlibat adu mulut dengan manajemen yang berada di bench. Untungnya aksi tegang leher itu berhasil diredam Manajer PSMS Hendra DS yang secara mengejutkan ikut mendampingi tim.
Sementara itu, Asisten Pelatih PSDS Nasib Iwan mengatakan, hasil imbang ini belum bisa mendongkrak timnya dari papan bawah dan membuat beratnya ‘PR’ bagi pelatih bang Sutris dan dirinya.
Usai pertandingan, Saha mengatakan dirinya sudah bermain maksimal, tapi tidak selamanya bermain gemilang. “Jadi jangan bilang saya tidak bermain maksimal, karena sering juga kita lagi off walau depan gawang,” kata mantan pemain PSDS itu.
Satu Pemain Hengkang
Pembentukan skuad PSMS masih belum sempurna, terlebih menyoal kontrak. Walaupun pengurus mengaku segala sesuatunya sudah mendekati sempurna, namun riak-riak skuad yang ingin kejelasan kontrak semakin santer terdengar.
Belakangan satu lagi pemain bernama M Rizal Kajub hengkang. Pemain yang musim lalu membela PSDS Deli Serdang ini dikabarkan beralih ke Semen Padang. Dengan kasus ini, mau tak mau pengurus harus segera mengikat kontrak pemain kalau ingin PSMS terbentuk tepat waktu.
Oleh karena itu, pengurus mengatakan akan segera mengikat seluruh pemain dan pelatih dalam waktu dekat. Menurut jadwal, skuad plus pelatih akan dikontrak pada awal September. Tidak lagi sosialisasi, tapi langsung dibayarkan 25 persen dari nilai kontraknya. Seperti peraturan kontrak yang diatur di Indonesia. Artinya, pada awal September nanti, skuad plus pelatih PSMS sudah bisa menerima dana segar.
Setidaknya hal ini dikatakan pengurus PSMS yang diwakili Freddy Hutabarat dan Benny Tomasoa. Pernyataan ini juga didukung oleh pengurus lainnnya, Julius Raja. “Secepatnya kontrak akan segera diberikan ke pemain dan direncanakan segera diberikan minggu pertama September mendatang,” ujar Julius Raja di Stadion Kebun Bunga kemarin.
Menurutnya, kepergian M Rizal bukanlah sebuah hal yang ditakutkan, sehingga PSMS segera memberikan penjelasan kontrak.
“Pengumuman penjelasan kontrak ini bukan karena M Rizal hengkang, tetapi lebih kepada komitmen keseriusan PSMS. Dan, sebenarnya semuanya sudah jelas, kan sudah tertuang di klausul kontrak awal dahulu. Dalam waktu dekat tinggal eksekusinya saja,” beber Julius.
Pengurus boleh saja tidak pusing dengan satu pemain yang hengkang, tapi berbeda dengan yang dirasakan pelatih PSMS Suimin Diharja. Suimin bilang, M Rizal memang telah tidak hadir selama dua kali TC di Stadion Kebun Bunga.
“Dari 27 yang mengikuti TC, satu pemain sudah tidak hadir dua kali pertemuan, kita tidak tahu alasan ketidakhadirannya, tetapi itu menunjukkan bentuk inkonsistensi yang kita tidak inginkan ada di PSMS. Kita tidak mau itu terjadi di PSMS, jadi orang seperti itu tidak akan kita pakai di tim ini,” tukasnya.
Pengurus PSMS yang terkesan lambat dalam mengantisipasi potensi hengkangnya sejumlah pemain memang belum dapat berbuat apa-apa, ketiadaan dana membuat pemain seakan terbengkalai.
Belakangan satu lagi pemain bernama M Rizal Kajub hengkang. Pemain yang musim lalu membela PSDS Deli Serdang ini dikabarkan beralih ke Semen Padang. Dengan kasus ini, mau tak mau pengurus harus segera mengikat kontrak pemain kalau ingin PSMS terbentuk tepat waktu.
Oleh karena itu, pengurus mengatakan akan segera mengikat seluruh pemain dan pelatih dalam waktu dekat. Menurut jadwal, skuad plus pelatih akan dikontrak pada awal September. Tidak lagi sosialisasi, tapi langsung dibayarkan 25 persen dari nilai kontraknya. Seperti peraturan kontrak yang diatur di Indonesia. Artinya, pada awal September nanti, skuad plus pelatih PSMS sudah bisa menerima dana segar.
Setidaknya hal ini dikatakan pengurus PSMS yang diwakili Freddy Hutabarat dan Benny Tomasoa. Pernyataan ini juga didukung oleh pengurus lainnnya, Julius Raja. “Secepatnya kontrak akan segera diberikan ke pemain dan direncanakan segera diberikan minggu pertama September mendatang,” ujar Julius Raja di Stadion Kebun Bunga kemarin.
Menurutnya, kepergian M Rizal bukanlah sebuah hal yang ditakutkan, sehingga PSMS segera memberikan penjelasan kontrak.
“Pengumuman penjelasan kontrak ini bukan karena M Rizal hengkang, tetapi lebih kepada komitmen keseriusan PSMS. Dan, sebenarnya semuanya sudah jelas, kan sudah tertuang di klausul kontrak awal dahulu. Dalam waktu dekat tinggal eksekusinya saja,” beber Julius.
Pengurus boleh saja tidak pusing dengan satu pemain yang hengkang, tapi berbeda dengan yang dirasakan pelatih PSMS Suimin Diharja. Suimin bilang, M Rizal memang telah tidak hadir selama dua kali TC di Stadion Kebun Bunga.
“Dari 27 yang mengikuti TC, satu pemain sudah tidak hadir dua kali pertemuan, kita tidak tahu alasan ketidakhadirannya, tetapi itu menunjukkan bentuk inkonsistensi yang kita tidak inginkan ada di PSMS. Kita tidak mau itu terjadi di PSMS, jadi orang seperti itu tidak akan kita pakai di tim ini,” tukasnya.
Pengurus PSMS yang terkesan lambat dalam mengantisipasi potensi hengkangnya sejumlah pemain memang belum dapat berbuat apa-apa, ketiadaan dana membuat pemain seakan terbengkalai.
Subscribe to:
Posts (Atom)