Saturday, May 30, 2009

Merawat Asa Ayam Kinantan

Peluang bertahan di Djarum Indonesia Super League (DISL) belum tertutup bagi PSMS Medan. Tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut masih sangat berpeluang mencicipi atmosfer DISL musim depan.

PSMS pun sadar betul akan situasi tersebut. Mereka ingin terus merawat harapan tersebut sekaligus mewujudkan asa bertahan di DISL. Karena itu, PSMS ingin terus menabung poin dalam empat laga tersisa. Tak terkecuali saat berhadapan dengan Persija Jakarta di Stadion Gajayana, Malang, sore nanti (30/5) (siaran langsung Antv pukul 15.30 WIB).

"Kami memang belum habis. Kami akan terus berjuang agar lolos dari degradasi. Untuk itu, kami tidak sekadar mendapatkan satu poin saat bertemu Persija kali ini," tegas Rudy Keltjes, pelatih PSMS Medan.

Satu poin memang cukup berarti bagi PSMS. Namun, kemenangan jauh lebih bermakna. Karena itu, Affan Lubis dkk ingin memperoleh kemenangan tersebut saat dijamu Persija.

Dengan kemenangan, PSMS bisa menyamai poin Persitara Jakarta Utara yang berada satu setrip di atasnya. Jika tiga angka bisa diraih dari Persija, posisi PSMS bisa terkatrol keluar dari zona degradasi maupun playoff.

"Kemenangan atas Persitara di pertandingan sebelumnya membuat kami sangat termotivasi. Semoga motivasi itu mampu membawa kami memenangkan pertandingan besok (hari ini, Red)," ujar Rudy.

Kans PSMS untuk memenangkan pertarungan melawan Persija pun masih sangat terbuka. Sebab, motivasi Persija kini tak sebesar sebelumnya. Mereka sudah kehilangan mimpinya menjadi juara DISL edisi perdana ini. Bahkan, untuk finis di urutan kedua pun, mereka sudah tak lagi bisa.

Konsentrasi Macan Kemayoran -sebutan Persija- pun saat ini sudah beralih. Mereka kini fokus membidik juara Copa Indonesia IV. "Memang sudah tidak ada yang kami kejar di DISL. Tapi, kami tidak ingin malu. Kami tetap ingin memenangkan setiap pertandingan," sebut Ismed Sofyan, salah seorang pilar Persija

Pantang Kalah

Jika ingin meraih posisi agar aman dari zona degradasi tak ada kata lain bagi punggawa Ayam Kinantan selain memenangkan empat sisa laga. Nah, besok petang (30/5), PSMS Medan akan mencoba mendulang poin penuh saat bentrok Persija Jakarta di Stadion Gajayana Malang markas sementara Persija.

Jika kalah, harapan untuk bertahan di ajang Indonesian Super League (ISL) musim depan bakal tipis. Tapi, kemenangan 3-0 PSMS Medan atas Persitara Jakarta Utara, pada laga Selasa (26/5), tampaknya menambah kepercayaan diri pemain PSMS.

Pelatih PSMS Medan, Rudy William Keltjes mengatakan, tim asuhannya telah siap tempur. “Kemenangan dari Deltras kemarin semoga menambah tren positif bagi anak-anak, apalagi kami sangat membutuhkan kemenangan untuk menghindari zona degradasi. Tapi bukan masalah gampang mengalahkan mereka, selain kualitas pemain yang bagus mereka juga solid di semua lini. Namun kami tak akan menyerah dan akan berusaha keras mencuri poin dari mereka,” kata Rudy.

Mantan pelatih Persipura itu juga mengungkapkan, tim asuhannya akan tampil all out. Sayangnya, mereka tak akan diperkuat dua pemainnya Reswandi dan Agus Supriyanto yang terkena akumulasi kartu kuning. Tapi, PSMS mendapat keuntungan karena Persija harus terusir dari markasnya di Stadion Gelora Bung Karno karena tak diberi izin dari kepolisian. Berlaga di tempat netral dianggap sebagai keuntungan. PSMS yang sudah terbiasa main di kandang orang, tampaknya akan bisa berbuat banyak. Meskipun yang dihadapi klub besar bertabur bintang.

“Selalu ada harapan untuk meraih tiga angka. Walaupun yang dihadapi klub penuh bintang. Tapi ingat, kita bermain di divisi yang sama, jadi tak ada yang harus dikhawatirkan,” beber Keltjes. “Sebagai pelatih, saya instruksikan kepada anak-anak agar mampu meraih kemenangan.,”sambung Keltjes.

Costas Ditarget


Sadar bakal mendapatkan tekanan berat dari Permainan skuad Persija, pelatih PSMS, Rudi Keltjes berencana kembali menggunakan perpaduan menyerang dan bertahan. Format satu striker kembali diusung dengan hanya menempatkan Mario Costas sebagai target man.

“Melawan Persija saya akan menerapkan kembali skema lama. Melawan klub dengan kemampuan menyerang seperti Persija, saya rasa skema lama masih lebih bagus. Sebab anak-anak juga sudah sering menerapkan skema lama, susah juga kalau harus diganti-ganti, karena memang kita tak punya waktu cukup,” kata pelatih asal Situbondo itu

Jelang Bentrok Persija

MEDAN- Ujicoba skema diterapkan pelatih PSMS Rudi Keltjes, saat klub kebanggaan warga Medan itu berhasil mengandaskan Persitara Jakarta Utara Selasa (26/5) lalu. Dan kemungkinan strategi serupa akan kembali diterapkan saat dijamu Persija Jakarta Jumat (29/5) nanti di Stadion Gelora Kartini Jepara.

Perubahan yang dilakukan Keltjes adalah dari segi sistem formasi, dari semula 4-3-3 menjadi 3-4-3. Peran sayap kembali dimaksimalkan di samping penambahan daya gedor, dengan tetap mempertahankan tiga striker.

“Sistem 3-4-3 tampaknya lebih pas diterapkan PSMS saat ini. Anak-anak lebih mengerti sistem menyerang dan bertahan, meskipun masih cukup kasar dalam penerapan. Tapi setidaknya determinasi anak-anak sudah mulai terlihat,” kata Rudi Keltjes usai laga kontra Persitara Selasa lalu.

Dan tak menutup kemungkinan, Persija Jakarta juga akan mendapatkan kesulitan dengan sistem yang diterapkan PSMS. Apalagi Persija juga harus rela melanglang buana karena Stadion Gelora Bung Karno tak bisa dipakai karena tak dapat izin dari kepolisian.

Memang, pada laga kontra Persitara, PSMS main cukup baik, tenang dan sedikit taktis. Keberanian pemain belakang untuk membantu serangan ternyata cukup berhasil. Tiga gol berhasil disarangkan, meski seharusnya bisa lebih karena dua gol dianulir secara tak jelas oleh Syafei wasit yang memimpin laga itu.

Kalau PSMS kembali memakai sistem 3-4-3 kontra Persija, sebenarnya cukup beresiko. Pasalnya Persija merupakan tim besar yang memiliki segudang pemain berkualitas di atas rata-rata pemain PSMS. Lini depan Macan Kemayoran masih yang terbaik saat ini. Ujung tombak Persija dihuni striker haus gol bak Bambang Pamungkas hingga Greg Nwokolo. Barisan gelandang mereka juga bisa mencetak gol lewat kaki Ponaryo Astaman atau gelandang impor berkuncir Valentino.

Hal itu tentu saja sudah diantisipasi oleh Keltjes. Meskipun memakai sistem serang, toh Keltjes tak ingin membiarkan barisan pertahanannya ompong. Saat menghadapi Persitara lalu, Keltjes sejatinya tetap memasang empat bek secara bersamaan. Meraka adalah Aun Carbiny, Mauro Pinto, Fadli Hariri, hingga Edi Sibung. Namun peran Pinto tampaknya lebih ditempatkan sebagai gelandang bertahan berdampingan dengan Esteban.

Di lini tengah dan depan juga ada sedikit perubahan. Oktovianus Maniani yang masih berperan sebagai winger, dipaksa juga untuk lebih rajin mengemas gol dengan tusukan-tusukan ke kota penalti lawan. Kalau Okto melakukan serangan, Ruben Sanadi siap melapis di sisi kiri dibawah area Okto. Elie Aiboy juga demikian, meskipun dia lebih sering dapat peran sebagai pengumpan.

Apapun itu, target tiga angka harus dicapai saat melawan Persija. Persija yang harus bermusafir ria tentu lebih mudah dikalahkan. Terlebih berdasarkan data sementara, Persija memang jarang menang di partai-partai terakhirnya yang digelar di luar kadang mereka. (ful)

Rahmat Affandi dan Asri Akbar Menghilang

PSMS tampaknya akan semakin kekurangan pilarnya, di saat klub berjuluk Ayam Kinantan itu berjuang menjauhi zona degradasi. Rahmat Affandi striker yang telah menyarangkan 9 gol bagi PSMS tak lagi berada bersama tim, sama halnya dengan Asri Akbar yang telah lama kembali ke kampung halamannya.

Ditanyakan akan keberadaan mereka kepada Rudi Keltjes, arsitek PSMS itu tak terlalu memikirkannya. “Fandi sudah sejak lama tak lagi bersama tim. Beberapa pekan lalu, dia izin sakit. Saat itu tim hendak melawat ke Malaysia. Usai kembali dari Malaysia, dia bilang sudah sehat, namun tak kunjung bergabung bersama tim. Saya tidak tahu lagi kabarnya setelah itu,” beber Rudi Keltjes baru-baru ini.

Yang cukup menarik adalah menghilangnya Asri Akbar. Pencetak dua gol ke gawang Persiba Bantul di babak 16 besar Copa Indonesia lalu, menurut Rudi Keltjes telah kembali ke kampung halamannya di Takalar Sulawesi Selatan.

Menurut Rudi, kepulangan Asri karena disuruh istrinya yang tak ingin melihat Asri Akbar menjadi seorang pesepakbola. Istri Asri lebih ingin melihat Asri menjadi seorang pedagang saja. “Kalau Asri memang sudah tak lagi bergabung dengan PSMS. Dia disuruh istrinya pulang kampung untuk menjadi saudagar. Kalau sudah begitu mau bilang apa lagi. Kan artinya memang sudah tak lagi ada komitmen kuat di sepak bola,” kata Rudi.

Kalau Rahmat Affandi, sepertinya masih ada kesempatan untuk kembali bersama tim. Rudi Keljtes sendiri mengaku masih menantinya, meskipun pasti ada hukuman disipilin kepadanya. “Beberapa waktu lalu, Fandi ada hubungi saya, tapi tidak saya angkat karena sedang latihan. Setelah itu tak ada lagi kabar,” pungkas Rudi