Thursday, May 14, 2009

Persib Diuntungkan Bola Mati

Kehilangan trio andalannya, Gonzalez, Hilton Moreira dan Cabanas, Persib terlihat begitu sulit menciptakan gol melalui serangan-serangan yang mereka bangun. Kalaupun akhirnya Persib bisa mencetak dua gol, itu berkat kejelian mereka memanfaatkan bola-bola mati.

Dari sisi permainan kedua tim sebenarnya berimbang. Bahkan PSMS sedikit lebih unggul dalam melakukan tekanan ke gawang Persib. Hanya saja kurang baiknya penyelesaian akhir yang dilakukan pemain-pemain PSMS seperti Zada dan Costas saat mendapatkan peluang, membuat gawang Persib tetap aman.

Selain itu tetap solidnya lini pertahanan Persib yang digalang Maman, Nova dan Nyek Nyobe menjadi kesulitan sendiri bagi PSMS dalam membongkar pertahanan lawan. Tak heran jika serangan yang mereka bangun kerap kandas.

Di barisan tengah Persib, Hariono tampil gemilang. Dia menjadi tembok pertama Persib di barisan tengah yang harus ditaklukan PSMS. Tak heran jika duel lini tengah selalu mampu dimenangkan oleh Persib.

Gol yang diciptakan Nyek Nyobe lewat tendangan bebas dari jarak sekitar 25 meter merupakan gol berkelas yang sangat sulit digagalkan Markus Harison. Keunggulan itulah yang akhirnya bisa membuat kepercayaan diri Persib bertambah di saat mereka juga kesulitan menciptakan gol dari serangan yang mereka bangun.

Sedangkan gol kedua dari Bastos yang diciptakan dari titik penalti memang mengundang tanya apakah benar telah terjadi handball pada pemain belakang PSMS. Namun lepas dari perdebatan tersebut penalti yang dilakukan Bastos sangat baik. Gol kedua Persib tak pelak lagi membuat PSMS makin sulit dan terlihat mental mereka menjadi down karena sulit untuk mengejar dua gol dalam kondisi Persib yang semakin di atas angin

Kekeliruan Wasit Nodai Kemenangan Persib Atas PSMS Medan

Persib Bandung berhasil mengamankan tiga angka saat menjamu PSMS Medan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Bandung, Rabu, 13 Mei 2009. Sayang, kemenangan Maung Bandung diwarnai oleh keputusan kotroversial wasit Suprihatin.

Pada pertandingan yang disiarkan oleh antv ini, Persib berhasil mengalahkan PSMS 2-0. Hasil ini sekaligus mendongkrak posisi Persib ke urutan ke-3 dengan koleksi 54 poin dari 27 laga.

Sebaliknya, kekalahan ini peluang PSMS untuk lepas dari zona degradasi semakin sulit. Saat ini, Ayam Kinanta masih berada di posisi ke-15 dengan koleksi 24 poin dari 28 laga.

Gol pertama Persib dicetak oleh Nyec Nyobe pada menit ke-20. Sedangkan gol kedua dicetak oleh Rafael Bastos pada menit ke-54 dari titik putih penalti.

Di babak pertama, kedua tim sebenarnya tampil terbuka. Namun, kondisi lapangan yang becek menyulitkan Persib dan PSMS untuk menciptakan peluang-peluang berbahaya.

Persib mencoba menembus pertahanan PSMS pada menit-menit awal lewat serangan yang dimotori oleh Atep. Sayang genangan air beberapa kali menghambat aliran bola sehingga mampu dikuasai oleh pemain belakang PSMS.

Tak ingin mengecewakan pendukungnya seperti saat dikalahkan Pelita 1-2 beberapa waktu lalu, Persib kembali menata serangannya. Kali ini pemain-pemain Maung Bandung mulai berani melakukan eksekusi dari luar kotak penalti.

Namun aksi ini lagi-lagi tak membuahkan hasil hingga Persib mendapatkan hadiah tendangan bebas pada menit 25'. Nyeck Nyobe yang ditunjuk sebagai eksekutor, berhasil merobek jala PSMS yang dijaga oleh Markus Horison.

Tendangan pemain asal Kamerun ini meluncur deras di atas pagar betis pemain-pemain PSMS sebelum akhirnya mendarat di pojok kanan atas gawang Markus. Skor pun berubah menjadi 1-0 untuk Persib.

PSMS memilih untuk mengikuti strategi yang dijalankan oleh Persib. Mario Costas cs mulai berani melancarkan tendangan-tendangan dari luar kotak penalti. Sayang, dari sederet eksekusi yang dilakukan, tak satupun menemnui sasaran.

Hingga babak pertama berakhir kedua tim tidak mampu menciptakan gol tambahan. Skor sementara masih tetap 1-0 untuk Persib.

Babak Kedua
Di babak kedua, PSMS mencoba mengejar ketertinggalannya. Namun kondisi lapangan yang tidak menguntungkan kembali membuat serangan Mario Costas dan Leonardo Zada kerap kandas di kaki pemain bertahan Persib.

Tendangan-tendangan dari luar kotak penalti pun tak banyak membantu karena masih meluncur jauh di luar sasaran.

Saat berusaha mengejar ketertinggalannya, PSMS justru dikejutkan dengan keputusan kontrovesial wasit Suprihatin. Pengadil lapangan itu menunjuk titik putih penalti pada menit ke-54.

Sanksi ini diberikan Suprihatin menganggap Mario Pinto melakukan hands ball di kotak terlarang. Padahal, dari tayangan ulang tidak terlihat bahwa bola menyentuh tangan Pinto.

Keputusan wasit ini sempat memicu protes dari pemain PSMS. Namun wasit tetap pada pendiriannya. Rafael Bastos yang ditunjuk sebagai eksekutor pun akhirnya sukses menjalankan tugasnya sekaligus merubah skor menjadi 2-0 untuk Persib.

Ketingggalan 0-2 mulai membuat pemain PSMS frutasi. Mereka pun memilih untuk meladeni Persib dengan permainan keras. Pelanggaran demi pelanggaran kerap dilakukan oleh pemain-pemain belakang PSMS.

Menghadapi situasi ini, Persib mulai menurunkan tempo permainnya. Pasukan Jaya Hartono memilih untuk memainkan bola dari kaki ke kaki. Hasilnya, hingga pertandingan usai Maung Bandung berhasil mempertahankan kemenangan 2-0.


Susunan Pemain
Persib Bandung
Tema Mursadat/Cece Supriatna (g); Maman Abdurahman, Nova Arianto, Nyeck Nyobe, Gilang Angga, Hariono, Eka Ramdani, Atep, Siswanto/Irwan Wijasmara, Airlangga Sutjipto/Zaenal Arif, Rafael Bastos

PSMS Medan
Markus Horison (g), Reswandi, Mauro Pinto, Fadli Hariri, Rahmadhani, Agus Suprianto, Leonardo M Zada, Ruben Sanadi/Andhika Yudistira/Affan Lubis, Rahmat Affandi/I Komang Adyana, Octavianus Maniani, Mario Costas

PSMS vs SFC Main di Papua

Badan Liga Indonesia memutuskan laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) antara PSMS Medan menghadapi Sriwijaya FC pada 23 Mei mendatang, akan digelar di Stadion Mandala, Papua.

Hal ini tak lepas dari keberatan PSMS yang menganggap Stadion Jakabaring, Palembang, sama saja akan menjadi kandang SFC, padahal mereka yang bertindak sebagai tuan rumah.

Sejak awal Maret lalu, PSMS telah menggunakan Stadion Jakabaring sebagai homebase mereka untuk laga di AFC Cup, dan tiga laga di LSI.

Menanggapi keberatan ini, Manajer SFC, MC Baryadi, mengaku tak mempermasalahkannya. Jadwal tersebut kebetulan sesuai dengan dua laga mereka berikutnya yakni menghadapi Persiwa Wamena (6/6), Persipura Jayapura (10/6).

"Jadwal ini sesuai dengan perjalanan pertandingan SFC melawan Persiwa dan Persipura. Jadi, pertandingan melawan PSMS menjadi laga pembuka pertandingan di Papua," ujarnya, Rabu (13/05).

Senada dengan Brayadi, pelatih Rahmad Darmawan, juga mengakui hal tersebut sangat menguntungkan dari segi biaya.

"Dari pada bolak-balik Palembang-Papua, tentu biaya dan tenaga lebih besar lagi harus dikeluarkan. Sealin itu, anggap saja sekalian saya pulang kampung,” pungkas pelatih yang 2005 lalu meracik sekaligus membawa Persipura menjadi kampiun Liga Indonesia (Ligina) XI

Mantan Pemain PSMS, Jusuf Siregar Meninggal Dunia

Wafatnya mantan pemain PSMS, HM Yusuf Siregar (81) merupakan sebuah kehilangan besar bagi keluarga besar olah raga di Medan. "Keluarga besar PSMS benar-benar kehilangan seorang tokoh sepak bola yang sangat dihormati dan dihargai," kata mantan pemain PSMS, Parlin Siagian, di Medan, Rabu (13/5).

Yusuf Siregar yang terakhir juga berpangkat Letkol Pol (Purn) meninggal dunia di rumah duka di Jalan Masjid Gang Perwira No 1 Medan, Selasa (12/5), pukul 10.00 WIB.


Almarhum menghadap Sang Pencipta setelah sekian lama menderita sakit.Yusuf Siregar lahir di Sibolga, 8 Agustus 1928. Ia mengawali karirnya di sepak bola dengan bergabung di Klub TAM.


Menurut Parlin , dengan wafatnya Yusuf Siregar, PSMS tidak hanya kehilangan seorang tokoh yang selama ini dikenal sebagai bapak, tetapi juga kehilangan pembina yang dikenal arif dan bijaksana.


"Ketika beliau bergabung dengan PSMS pada era 1950-an tim ini sangat disegani tim lawan," katanya.


Di tim PSMS, Yusuf mendapat julukan "the killer" atau sang pembunuh di lapangan hijau.


"Kepribadian Pak Yusuf perlu dicontoh para pemain muda. Beliau dikenal memiliki disiplin tinggi, selalu tekun dan rajin berlatih, sehingga wajar beliau dijadikan tokoh sepak bola nasional," katanya.


Almarhum HM. Jusuf Siregar (81 tahun) yang meninggal dunia Selasa (12/5) telah dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Bukit Barisan Medan, Rabu (13/5).


Pemakaman Jusuf Siregar di tempat peristirahatan yang terakhir itu dihadiri sejumlah mantan pemain dan pengurus PSMS Medan, juga dihadiri oleh keluarga, serta kerabat dekat almarhum khususnya dari kalangan kepolisian.


Tampak adik almarhum, Mayjen Pol (Purn) Salim Siregar yang juga mantan Kapolda Riau juga turut hadir pada pemakaman tersebut.


Bertindak sebagai inspektur upacara pada acara pemakaman tersebut adalah AKBP Robin Hutapea dari Polda Sumut.


HM. Jusuf Siregar yang dengan pangkat terakhir Letkol Pol (Purn) meninggal dunia karena sakit di rumah duka di Jalan Masjid Taufik Gang Perwira No 1 Medan, Selasa (12/5) pukul 12.00 WIB.


Almarhum meninggalkan seorang istri Nurmilan br Rangkuti, tujuh orang anak, lima putra dan dua putri, 17 orang cucu, serta satu cicit.


Jusuf Siregar lahir di Kota Sibolga, 8 Agustus 1928, mengawali karirnya di sepak bola dengan bergabung di Klub TAM di kota tersebut.


Almarhum memperoleh penghargaan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara dari Presiden Soeharto pada 1983.


Mantan pelatih PSMS, M. Khaidir mengatakan, keluarga besar PSMS merasa kehilangan terhadap orang yang selama ini sangat dicintai dan banyak berjasa dalam memajukan olah raga sepak bola di Sumut.


Khaidir mengatakan, Jusuf Siregar tidak hanya dikenal sebagai mantan pemain PSMS, tetapi juga sebagai tokoh olah raga di daerah itu

DENGAN PERSIB PSMS, TUNDUK 2-0

Tim maung bandung "Persib" naik keperingkat ketiga klasemen sementara liga super indonesia(LSI)2009 setelah mengalahkan PSMS medan 2-0 di stadion jalak harupat soreang bandung, jabar, rabu malam.
Gol kemenangan persib di cetak bek Nyek Nyobe Gregorius Clement menit ke 25 dan rafael bastos menit ke 52 hasil 27 kali bertanding, 16 kali menang, 6 kali seri dan 5 kali kalah
Sementara PSMS Medan tertahan di peringkat 14 dengan nilai 24 hasil dari 29 kali bertanding, empat kali menang, 12 seri dan 13 kalah.
Kemenangan ini sekaligus memupus"Mimpi Buruk" persib bandung yang sempat kalah 1-2 di stadion sijalak harupat soreang bandung saat di jamu Pelita Jaa Jabar beberapa waktu lalu.
MEski meraih kemenangan, absennya duet maut Hilton Moriera dan Cristian Gonzales serta gelandang Lorenzo Cabanas yang terkena akumulasi dua kartu kuning mengurangi ketajaman line depan maung bandung yang menurunkan rafael basstos dan Airlangga
Hujan yang turun menjelang "Kick Off" membuat lapangan pertandingan menjadi licin, diawal babak pertama kedua tim harus berjuang melawan genangan air yang menghalangi lajunya si kulit bundar
Kedua tim memberondong lawan dengan tembakan"Canon Ball" dari line tengah, salah satunya gol persib yang di cetak Nyek Nyobe yang dilakukan melalui tembakan bebas dari jarak 35 meter
Ketinggalan 1-0 , PSMS tampil mengurungdengan tembakan-tembakan jarak jauh. beberapa klai Rachmat Affandi dan Mario Costas mengancam gawan Persibyang dikawal Tema Mursadat. Namun hingga babak pertama udai kedudukan bertahan 0-1 untuk persib
Memasuki babak kedua, terjadi duel line tengah yang di motori oleh eka ramdani(persib) dan Zada(PSMS) memasuki menit ke 52 pemain belakang PSMS Mauro Pinto, melakukan Handsball di kotak penalti sehingga wasitsuprihatin dari magelang menunjuk titik putih.
Keputusan penalti sempat di protes pemain medan, namun wasit tetap pada keputusannya,Rafael Bastos yang menjadi Algojo,sukses melakukan eksekusi menaklukan kiper Markus Horison sehingga Persib memimpin 2-0.**