Pelatih anyar PSMS Medan, Fabio Lopez, berjanji akan memberikan kenangan indah kepada pendukung Tim yang berjuluk Ayam Kinantan ini.
"Saya akan memberikan sesuatu kepada PSMS menjadi tim besar dan dapat memberikan kualitas permainan yang berbeda dengan klub lain. Materi latihan yang diberikan akan dirasakan pemain sendiri dan tak beriming-iming pemain yang pernah bergabung dengan PSMS akan menjadi incaran klub lain," pungkas pria asal Italia itu.
Sementara Manager PSMS IPL Dolly Siregar mengatakan, struktur jelas kepelatihan akan membuat PSMS mampu bersaing dengan klub lainnya di IPL musim 2011-12.
"Majunya PSMS tak terlepas dari dukungan masyarakat dan suporter, sehingga PSMS tetap menjadi tim idola Kota Medan ini. Persiapan yang minim saat laga perdana mulai bertahap sudah dilakukan pembenahan di dalam tim. Apalagi saat ini performa dan kekompakan tim sudah baik dibandingkan sebelumnya," ujar Dolly.
"Intinya, kita akan terus berjuang untuk menaikkan peringkat PSMS minimal menjadi tiga besar klasemen IPL," tandasnya. (Juang Naibaho/TribunNews)
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Tuesday, December 20, 2011
Fabio janjikan PSMS IPL bangkit
MEDAN - Fabio Lopez menerima tawaran melatih PSMS di Indonesian Premier League (IPL) dalam keadaan krusial. Allenatore asal Italia itu langsung disodori tugas berat membenahi tim yang menderita dua kekalahan kandang pada laga awalnya.
Namun Fabio tak gentar dan justru merasa tertantang dalam debut kepelatihan pertamanya di tanah air. Hal itu diungkapkannya saat memperkenalkan diri kepada publik lewat temu pers di Hotel Dhaksina Medan, Minggu.
"Musim kompetisi di Indonesia sangat berbeda dengan Eropa. Namun, secara bertahap melakukan adaptasi dengan pihak manajemen dan pemain untuk mencapai misi agar PSMS menjadi tim tangguh," ujar pelatih PSMS IPL, Fabio Lopez.
Fabio menganggap PSMS adalah salah satu klub besar di Indonesia. Hal itu merupakan salah satu yang mendasari alasan kuatnya membesut klub berlambang daun tembakau ini. Diakui, pada 2008 dirinya pernah juga ditawari PSMS saat manajemen ditangani Sihar Sitorus. Namun, Fabio menolak karena masih menjadi pelatih di Lithuania.
"PSMS itu klub besar dan 2 juta penduduk merupakan modal utama memberi dukungan kepada PSMS. Apalagi Medan merupakan salah satu kota di Indonesia sebagai lumbung pemain berkualitas," katanya.
Di debut perdananya saat melawat ke markas Arema, Fabio memang gagal mempersembahkan poin. Namun Tri Yudha cs tampil berbeda di bawah instruksinya. Di bawah asuhan Fabio, PSMS IPL diyakini skuad akan bangkit mulai Januari nanti.
Laga menghadapi Persiraja Banda Aceh selanjutnya akan menjadi ujian baginya. Nantinya, Fabio akan mengedepankan strategi menyerang menggunakan formasi 4-3-3. Kendati begitu, pria berusia 38 tahun ini mengaku formasi bisa berubah sesuai lawan yang dihadapi. Mantan pemandu bakat Fiorentina di Serie A itu menjanjikan kualitas permainan yang berbeda.
"Selama menangani tim, saya akan memberikan sesuatu kepada PSMS menjadi tim besar dan dapat memberikan kualitas permainan yang berbeda dari klub lain. Materi latihan yang diberikan akan dirasakan pemain sendiri dan tak beriming-iming pemain nantinya menjadi incaran klub lain," pungkasnya.
Sementara itu, Manajer PSMS IPL, Dolly S Siregar, mengumumkan struktur kepelatihan PSMS IPL. Dalam lanjutan kompetisi nanti, Fabio Lopez dibantu M Khaidir (asisten pelatih), Deny Paslah (pelatih kiper), dan Hasyim (pelatih fisik).
Dijelaskan Dolly, kehadiran Fabio Lopez membuat persiapan tim semakin berkembang. "Intinya, kita akan terus berjuang untuk menaikkan peringkat PSMS minimal menjadi tiga besar klasemen sementara," tandasnya.
Namun Fabio tak gentar dan justru merasa tertantang dalam debut kepelatihan pertamanya di tanah air. Hal itu diungkapkannya saat memperkenalkan diri kepada publik lewat temu pers di Hotel Dhaksina Medan, Minggu.
"Musim kompetisi di Indonesia sangat berbeda dengan Eropa. Namun, secara bertahap melakukan adaptasi dengan pihak manajemen dan pemain untuk mencapai misi agar PSMS menjadi tim tangguh," ujar pelatih PSMS IPL, Fabio Lopez.
Fabio menganggap PSMS adalah salah satu klub besar di Indonesia. Hal itu merupakan salah satu yang mendasari alasan kuatnya membesut klub berlambang daun tembakau ini. Diakui, pada 2008 dirinya pernah juga ditawari PSMS saat manajemen ditangani Sihar Sitorus. Namun, Fabio menolak karena masih menjadi pelatih di Lithuania.
"PSMS itu klub besar dan 2 juta penduduk merupakan modal utama memberi dukungan kepada PSMS. Apalagi Medan merupakan salah satu kota di Indonesia sebagai lumbung pemain berkualitas," katanya.
Di debut perdananya saat melawat ke markas Arema, Fabio memang gagal mempersembahkan poin. Namun Tri Yudha cs tampil berbeda di bawah instruksinya. Di bawah asuhan Fabio, PSMS IPL diyakini skuad akan bangkit mulai Januari nanti.
Laga menghadapi Persiraja Banda Aceh selanjutnya akan menjadi ujian baginya. Nantinya, Fabio akan mengedepankan strategi menyerang menggunakan formasi 4-3-3. Kendati begitu, pria berusia 38 tahun ini mengaku formasi bisa berubah sesuai lawan yang dihadapi. Mantan pemandu bakat Fiorentina di Serie A itu menjanjikan kualitas permainan yang berbeda.
"Selama menangani tim, saya akan memberikan sesuatu kepada PSMS menjadi tim besar dan dapat memberikan kualitas permainan yang berbeda dari klub lain. Materi latihan yang diberikan akan dirasakan pemain sendiri dan tak beriming-iming pemain nantinya menjadi incaran klub lain," pungkasnya.
Sementara itu, Manajer PSMS IPL, Dolly S Siregar, mengumumkan struktur kepelatihan PSMS IPL. Dalam lanjutan kompetisi nanti, Fabio Lopez dibantu M Khaidir (asisten pelatih), Deny Paslah (pelatih kiper), dan Hasyim (pelatih fisik).
Dijelaskan Dolly, kehadiran Fabio Lopez membuat persiapan tim semakin berkembang. "Intinya, kita akan terus berjuang untuk menaikkan peringkat PSMS minimal menjadi tiga besar klasemen sementara," tandasnya.
Pelajaran berharga dari Sime Darby
MEDAN- PSMS ISL dipaksa menelan kekalahan 0-1 dari klub Divisi Utama Malaysia, Sime Darby, dalam laga eksibisi malam ini di Stadion Teladan Medan. Gol tunggal Asrol Ibrahim di menit 19 memberi pelajaran berharga bagi tim besutan Raja Isa yang tengah mempersiapkan diri jelang lanjutan ISL 2011/2012, awal Januari mendatang.
Meski kalah, Raja Isa menanggap laga ini menjadi ajang tepat untuk mengevaluasi skuadnya sebelum menghadapi laga krusial di kompetisi kontra Persib Bandung (5 Januari) dan Pelita Jaya (9 Januari).
“Pertama saya mohon maaf kepada publik Medan tidak dapat memberikan kemenangan, tapi kekalahan ini tidak masalah. Kita dalam proses dan sama-sama tahu PSMS baru menjalani dua pertandingan di saat tim lain sudah melakoni empat laga. Ujicoba ini evaluasi yang bagus untuk tim,” ujarnya malam ini.
Kondisi lapangan yang buruk menurutnya bisa menjadi proses adaptasi skuadnya karena diyakininya lapangan di Bandung maupun Karawang tak jauh berbeda.
“Lapangan becek ini adaptasi kita terhadap main di Bandung dan Karawang nanti. Sebelumnya, di liga kita belum pernah main di lapangan becek seperti ini,” lanjut Isa.
Soal performa legiun asing anyar, Choi Dong Soo, Raja Isa tak memberikan penilaian berlebihan. Menurutnya, penampilan pemain asal Korea itu sudah lumayan untuk pemain yang baru bergabung dalam beberapa hari dengan tim.
Pada laga tersebut, Raja Isa menurunkan skema mirip dengan dua laga awal ISL, kecuali kehadiran Choi Dong Soo yang cukup banyak melakukan penetrasi di lini depan. Bersama In Kyun Oh dan Osas Saha, Dong Soo berusaha keras menembus ketatnya pertahanan tim tamu.
Namun Sime Darby yang tampil tenang dengan kerjasama apik justru memberikan serangan yang lebih greget. 19 menit laga berjalan, Asrol Ibrahim menjebol gawang tuan rumah. Lewat kerjasama apik satu dua dengan Rusli, Asrol melesakkan tembakan keras yang gagal dihalau Markus Horison.
Di babak kedua, PSMS bermain lebih agresif. Terobosan Dong Soo diteruskan umpan silang mendatar ke kotak penalti, namun sontekan In Kyun melenceng. Begitu juga dengan tandukan Sasa Zecevic semenit kemudian.
PSMS berpeluang emas menyamakan kedudukan ketika In Kyun diganjal di daerah terlarang dan wasit menunjuk titik putih di menit 52. Namun eksekusi Saha melenceng dari gawang Sime Darby.
Dua peluang terakhir diperoleh PSMS lewat tendangan bebas Dong Soo dan In Kyun di menit 87 dan 89. Namun tendangan yang cukup tajam itu tepat jatuh ke pelukan kiper lawan, Redzwan.
Pelatih Sime Darby, Ismail Zakaria mengakui strateginya cukup berhasil meski lapangan cukup buruk. “Strategi kita berjalan. Meski lapangan memang cukup becek. Kedua tim bermain cukup bagus. Kita juga memainkan banyak pemain muda,” katanya.
Meski kalah, Raja Isa menanggap laga ini menjadi ajang tepat untuk mengevaluasi skuadnya sebelum menghadapi laga krusial di kompetisi kontra Persib Bandung (5 Januari) dan Pelita Jaya (9 Januari).
“Pertama saya mohon maaf kepada publik Medan tidak dapat memberikan kemenangan, tapi kekalahan ini tidak masalah. Kita dalam proses dan sama-sama tahu PSMS baru menjalani dua pertandingan di saat tim lain sudah melakoni empat laga. Ujicoba ini evaluasi yang bagus untuk tim,” ujarnya malam ini.
Kondisi lapangan yang buruk menurutnya bisa menjadi proses adaptasi skuadnya karena diyakininya lapangan di Bandung maupun Karawang tak jauh berbeda.
“Lapangan becek ini adaptasi kita terhadap main di Bandung dan Karawang nanti. Sebelumnya, di liga kita belum pernah main di lapangan becek seperti ini,” lanjut Isa.
Soal performa legiun asing anyar, Choi Dong Soo, Raja Isa tak memberikan penilaian berlebihan. Menurutnya, penampilan pemain asal Korea itu sudah lumayan untuk pemain yang baru bergabung dalam beberapa hari dengan tim.
Pada laga tersebut, Raja Isa menurunkan skema mirip dengan dua laga awal ISL, kecuali kehadiran Choi Dong Soo yang cukup banyak melakukan penetrasi di lini depan. Bersama In Kyun Oh dan Osas Saha, Dong Soo berusaha keras menembus ketatnya pertahanan tim tamu.
Namun Sime Darby yang tampil tenang dengan kerjasama apik justru memberikan serangan yang lebih greget. 19 menit laga berjalan, Asrol Ibrahim menjebol gawang tuan rumah. Lewat kerjasama apik satu dua dengan Rusli, Asrol melesakkan tembakan keras yang gagal dihalau Markus Horison.
Di babak kedua, PSMS bermain lebih agresif. Terobosan Dong Soo diteruskan umpan silang mendatar ke kotak penalti, namun sontekan In Kyun melenceng. Begitu juga dengan tandukan Sasa Zecevic semenit kemudian.
PSMS berpeluang emas menyamakan kedudukan ketika In Kyun diganjal di daerah terlarang dan wasit menunjuk titik putih di menit 52. Namun eksekusi Saha melenceng dari gawang Sime Darby.
Dua peluang terakhir diperoleh PSMS lewat tendangan bebas Dong Soo dan In Kyun di menit 87 dan 89. Namun tendangan yang cukup tajam itu tepat jatuh ke pelukan kiper lawan, Redzwan.
Pelatih Sime Darby, Ismail Zakaria mengakui strateginya cukup berhasil meski lapangan cukup buruk. “Strategi kita berjalan. Meski lapangan memang cukup becek. Kedua tim bermain cukup bagus. Kita juga memainkan banyak pemain muda,” katanya.
Subscribe to:
Posts (Atom)