Thursday, December 10, 2009

Saha main lawan Persipasi

BEKASI - Setelah absen dalam liga pertandingan perdana PSMS Medan, striker Ikpefua Marvellous Osas Saha dipastikan main melawan tuan rumah Persipasi Bekasi dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia Grup I di Stadion Bekasi, Jumat besok.

Kepastian tersebut diperoleh kubu PSMS kemarin malam, setelah Ketua PT Liga Indonesia Andi Darussalam Tabusalla melalui surat No 080/BLI-Kompetisi/DU/XII-09 tertanggal 7 Desember 2009 mengesahkan status striker asal Nigeria tersebut
Dengan demikian, striker berusia 23 tahun yang tetap ikut dalam rombongan ke Bekasi, makin mantap mempersiapkan diri menjelang debutnya musim ini.

Kepada Waspada, pelatih PSMS Suimin Dihardja pun mengaku lega dan siap memainkan sang goal getter handal tersebut.

"Saat lawan Persipasi nanti, kemungkinan besar saya akan memasang dua penyerang sejajar dibanding saat menghadapi PSAP Sigli dan PSSB Bireuen," kata pelatih kampung itu.

Atas rampungnya izin KITAS Saha, pemain bernomor punggung 10 itu akan diduetkan dengan Jecky Pasarella di lini depan dengan alternatif Syaiful Ramadhan. "Mungkin Saha, mungkin juga Syaiful. Kita lihat perkembangan hingga menjelang pertandingan nanti. Di lini belakang, saya hanya mengganti Selamet Riyadi bila belum pulih dari cedera," katanya.

Suimin juga mengingatkan para pemain harus membuat permainan yang dapat membuat frustasi lawan. "Sudah seharusnya kita bermain ngotot serta mental anak-anak tidak boleh sedikitpun terpengaruh terhadap permainan lawan," imbuh Suimin lagi.

Salah seorang pengurus PS Pemko Medan Drs Azam Nasution MAP yang dihubungi di Medan menilai, Persipasi bukanlah tim yang istimewa hingga tidak tertutup peluang PSMS mengalahkan mereka walau bermain di kandangnya.

Karena itu, Azam berharap anak-anak Ayam Kinantan segera menemukan kembali permainan aslinya. Bila ini terjadi, tentunya Persipasi akan mengalami kesulitan menerobos pertahanan Nyeck Nyobe cs.

"Saya tahu ciri khas tim yang dipegang Suimin. Biasanya, bola cepat dari kaki ke kaki, mengandalkan kekuatan dan kecepatan pemain serta determinasi yang tinggi. Inilah ciri permainan modern," tutup Azam

Ayam Kinantan incar kemenangan

Manajer Tim PSMS Drs Hendra DS menegaskan, Ayam Kinantan mengincar kemenangan away pertama saat dijamu Persipasi Bekasi dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Bekasi, Jumat (11/12) mendatang.

"Sebenarnya dalam pertandingan nanti adalah bagaimana pemain mampu mengatasi dirinya sendiri, karena kalau dilihat semua tim di kompetisi ini kekuatannya hampir merata," katanya di Medan, Selasa.

Menurut Hendra, kemenangan di laga tandang ini adalah harapan dari manajemen. "Tim mana yang tidak mau menang? Karenanya, pemain yang harus menunjukkan hal itu," katanya.

Hendra berharap pemainnya bisa meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar pemain. "Kami sudah melakukan evaluasi dari pertandingan-pertandingan sebelumnya. Pemain akan tampil maksimal," janjinya.

Kemenangan pada laga tandang ketiga PSMS ini jelas akan menjadi modal tambahan guna menghadapi laga berikutnya. Menanggapi masih absennya Ikpefua Marvellous Osas Saha, Hendra menegaskan tidak banyak berpengaruh terhadap kekuatan timnya. Apalagi, sejumlah pemain pelapis sudah disiapkan, namun akan lebih solid jika Saha sudah bisa main.

"PSMS optimis bisa merebut poin di Bekasi, tapi kami juga harus mewaspadai kekuatan lawan," ujarnya.

Diakui Hendra, manajemen telah mengusung motivasi dan semangat tinggi Jecky Pasarella cs untuk meredam tuan rumah Persipasi. Dua kemenangan tipis dari PSAP Sigli dan PSSB Bireuen pun telah menumbuhkan motivasi anak asuhnya.

"Semua pemain Persipasi perlu diwaspadai, tapi PSMS tidak perlu menerapkan pengawalan khusus. Anak-anak harus bermain disiplin dan tidak boleh memberi kesempatan lawan mengembangkan permainan," tambahnya.

Hingga empat pertandingan, anak-anak Ayam Kinantann telah mengantongi delapan poin dari dua kali menang dan dua kali seri serta menempati urutan kedua klasemen grup I di bawah Semen Padang

Ayam Kinantan incar kemenangan

Manajer Tim PSMS Drs Hendra DS menegaskan, Ayam Kinantan mengincar kemenangan away pertama saat dijamu Persipasi Bekasi dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Bekasi, Jumat (11/12) mendatang.

"Sebenarnya dalam pertandingan nanti adalah bagaimana pemain mampu mengatasi dirinya sendiri, karena kalau dilihat semua tim di kompetisi ini kekuatannya hampir merata," katanya di Medan, Selasa.

Menurut Hendra, kemenangan di laga tandang ini adalah harapan dari manajemen. "Tim mana yang tidak mau menang? Karenanya, pemain yang harus menunjukkan hal itu," katanya.

Hendra berharap pemainnya bisa meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar pemain. "Kami sudah melakukan evaluasi dari pertandingan-pertandingan sebelumnya. Pemain akan tampil maksimal," janjinya.

Kemenangan pada laga tandang ketiga PSMS ini jelas akan menjadi modal tambahan guna menghadapi laga berikutnya. Menanggapi masih absennya Ikpefua Marvellous Osas Saha, Hendra menegaskan tidak banyak berpengaruh terhadap kekuatan timnya. Apalagi, sejumlah pemain pelapis sudah disiapkan, namun akan lebih solid jika Saha sudah bisa main.

"PSMS optimis bisa merebut poin di Bekasi, tapi kami juga harus mewaspadai kekuatan lawan," ujarnya.

Diakui Hendra, manajemen telah mengusung motivasi dan semangat tinggi Jecky Pasarella cs untuk meredam tuan rumah Persipasi. Dua kemenangan tipis dari PSAP Sigli dan PSSB Bireuen pun telah menumbuhkan motivasi anak asuhnya.

"Semua pemain Persipasi perlu diwaspadai, tapi PSMS tidak perlu menerapkan pengawalan khusus. Anak-anak harus bermain disiplin dan tidak boleh memberi kesempatan lawan mengembangkan permainan," tambahnya.

Hingga empat pertandingan, anak-anak Ayam Kinantann telah mengantongi delapan poin dari dua kali menang dan dua kali seri serta menempati urutan kedua klasemen grup I di bawah Semen Padang

Mantan pemain kecam blunder Sony-Deni

Mantan pemain PSMS Medan Drs OK Khaidar Aswan mengecam blunder gol yang bersarang di gawang tim Ayam Kinantan, ketika menang 3-2 atas PSSB Bireuen di Stadion Teladan kemarin.

"Kedua gol PSSB itu sangat tidak pantas. Blunder yang benar-benar tidak wajar sepertinya telah dilakukan kiper Sony Gunawan dan bek Deni Wahyudi," kecam Khaidar.

Akibat blunder Sony-Deni, PSSB sempat memimpin lebih dahulu menit 24 memanfaatkan kelemahan Deni di sisi kanan pertahanan PSMS. Bola yang disodorkan Deni ke Sony justru membuat kiper nomor 1 tim Ayam Kinantan itu membuang bola ke gawangnya sendiri.

"Selain aneh, gol itu juga sangat jelek. Kita tidak dapat mengerti apa sebenarnya yang terjadi antara Deni dan Sony," sesal mantan gelandang PSMS yang menjuarai divisi utama Persirakatan PSSI pada 1984 dan 1985 tersebut.

Gol kedua tim tamu pun prosesnya nyaris sama. Saat kedudukan 1-1, penyerang PSSB Pondra berhasil mencuri bola blunder Deni untuk kemudian memperdaya Sony.

Buruknya koordinasi di benteng pertahanan PSMS yang digalang Slamet Riyadi itu, menurut Khaidar, perlu mendapat perhatian serius tim manajemen dan pelatih Suimin Diharja. "Apa yang telah terjadi, itu yang harus dijawab," pintanya.

Jika memang blunder karena keterbatasan kualitas teknis, menurut Khaidar, itu menjadi tugas dan tanggung jawab Suimin untuk membenahinya. "Tapi jika sudah menyangkut moral dan mental, manajemen mesti turun tangan. Jika di Teladan saja bisa begitu, bagaimana nantinya saat tandang," katanya lagi.

Selain mengecam blunder Sony-Deni, dia pun memuji perubahan kebijakan Suimin terhadap peran Edu Juanda. "Suimin sepertinya sudah mengarahkan Edu menjadi jendral lapangan tengah. Bagaimanapun PSMS perlu playmaker, supaya bisa mengatur tempo dan ritme permainan," jelas Khaidar.

Kendati saat menjamu PSSB peran jendral lapangan belum maksimal dilakoni Edu, Khaidar tetap yakin, performa gelandang senior PSMS itu nantinya bakal terus meningkat. "Jika terus mendapat kepercayaan jadi jendral lapangan tengah, kualitas Edu nantinya bisa saja menyamai Ansyari Lubis. Itu yang kita harapkan, supaya PSMS berjaya kembali," harapnya

Percaya Diri

Sore ini skuad PSMS akan bertolak ke Bekasi untuk melakoni laga kontra Persipasi, dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia Jumat (11/12) mendatang. 16 pemain dibawa serta termasuk Osas Saha, pemain yang keabsahan dokumennya sedang diusahakan manajemen.
Skuad berangkat dengan motivasi dan mental menjulang. Meraih enam angka di kandang sendiri cukuplah untuk membakar semangat untuk kembali meraih hasil baik.

Apalagi soal masalah gaji yang belum dibayar dan menghantui pemain sebelum keberangkatan, sudah mendapat sinyal positif dari manajer PSMS Hendra DS. “Ketua Umum sudah menyatakan akan segera membayarkan gaji sesaat sebelum berangkat. Jadi rencana berangkat pagi dibatalkan untuk menanti pemberian gaji. Itu lebih baik juga agar ketika sampai di Bekasi bisa langsung istirahat,” terang Hendra.

Bermain tanpa beban plus motovasi tinggi untuk memenuhi target mencuri poin tampaknya bukan perkara sulit.

Suimin Diharja pun sudah mempersiapkan ramuan khusus. Ya, arsitek Kinantan itu sudah membaca strategi dan peta kekuatan calon lawannya itu. Kebetulan, saat PSMS menjamu PSSB Bireuen kemarin, Persipasi bermain di Deli Serdang melawan PSDS. Karena jarak yang dekat, Suimin mengutus Subono AT ke Stadion Baharoedin Siregar untuk mengamati kekuatan lawan. Subono yang juga seorang pelatih itu lantas memberikan sejumlah bocoran akan kekuatan Persipasi.

“Yang jelas Persipasi itu solid. Materi mereka dihuni sejumlah mantan pemain Timnas. Pemain asingnya ada tiga. Di kandang lawan saja mereka bisa main bagus dan menang. Kita harus ekstra waspada,” kata Suimin di sela-sela latihan di Stadion Kebun Bunga kemarin.

Besar kemungkinan Suimin akan kembali menerapkan skema pertahanan merapat alias compact defend. Rencana akan menggunakan formasi 3-6-1 atau 4-5-1. Di samping itu, skuad juga diharapkan mampu menerapkan ball posisition sepanjang laga. “Jadi kita tidak boleh buru-buru. Pemain harus bisa menunjukkan kesabarannya dalam menguasai bola. Compact defend salah satu cara ampuh meredam tekanan lawan,” tambah kakek dua cucu itu.

Sepanjang melakoni laga away kontra Rengat dan Tembilahan lalu, skema ini cukup berhasil diterapkan skuad. Terlebih kalau Nyeck Nyobe dikembalikan ke posisi asalnya di lini belakang. Syaratnya Saha harus sudah bisa main

Dua Laga, Panpel Raih Rp125 Juta

SUDAH dua laga kandang digelar Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan kandang PSMS di Stadion Teladan. Melawan PSAP Sigli (3/12) dan PSSB Bireuen (7/12) lalu. Meski mengaku sudah bekerja maksimal, namun kekurangan di sejumlah lini masih terlihat.

Pertama dari buruknya sistem pengamanan dan sweeping panitia akan masuknya benda-benda keras ke dalam stadion. Dengan demikian, aksi pelemparan dari penonton masih terjadi. Sangsi dari Komisi Disiplin PSSI pun terancam mendarat di PSMS.

Dari segi pemasukan tiket juga tidak memuaskan. Dari laporan Ketua Panpel Hardi Mulyono kepada pers baru-baru ini, dijelaskan bahwa tiket yang terjual saat melawan PSAP hanya sekitar 2000 lembar. Yakni 410 di tribun tertutup dan 1700-an di tribun terbuka.

Harga tiket di tribun tertutup Rp50 ribu sedangkan tribun terbuka Rp20 ribu. Total pemasukan Panpel hanya berkisar Rp71.385.000.
Melawan PSSB Bireuen lebih parah lagi. Panpel mengaku hanya meraih pemasukan sekitar Rp54 juta. Hal ini dijelaskan Hendra DS saat digelar rapat evaluasi kemarin di Garuda Plaza Hotel. “Melawan PSSB cuma meraih Rp54 juta. Maka itu pada rapat evaluasi kemarin, dibahas juga mengenai tiketing ini. Mungkin bakal ada sistem baru yang diterapkan untuk menambah jumlah penonton,” terang Hendra.

Dengan demikian, Panpel baru mengumpulkan Rp125 juta dari pemasukan tiket dalam dua laga kandang. Parahnya lagi, Panpel menyebut bahwa hasil pemasukan itu merupakan hasil kotor belum dikurangi biaya teknis pelaksanaan termasuk pajak.

Julius Raja, Kordinator Teknis Panpel yang bertanggung jawab atas kondisi di dalam lapangan secara keseluruhan, juga berharap agar penonton bersikap damai. “Masih banyak kekurangan dari pelaksanaan pertandingan di kandang kemarin. Kita berharap penonton tidak bersikap anarkis,” kata Julius.

Julius juga menyebutkan pihaknya sudah disurati Komisi Disiplin PSSI. “Kita sudah terima surat dari Komdis, tapi saya akan jelaskan bahwa sebenarnya bukan kita yang lebih dulu memicu keributan,” pungkas Julius

Saha Selangkah Lagi

Meski belum ada kepastian bisa dimainkan melawan Persipasi Bekasi Jumat (11/12) nanti, Osas Saha tetap diikutkan dalam rombongan. Kabar terakhir menyebutkan urusan dokumen pengesahan Saha sebagai pemain PSMS sudah berjalan lebih dari 50 persen.
Dijelaskan Hendra DS manajer, urusan pengesahan administrasi Saha sudah diserahkan kepada asisten manajer Benny Tomasoa. Sejauh ini, urusan Saha sudah sampai tahapan pengesahan ke pihak PT Liga Indonesia.

Agen Saha juga dilibatkan dalam pengurusan dokumen-dokumen tersebut. Termasuk Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) yang memang terkenal rumit dan mahal pengurusannya.

“Sudah diurus. Sebenarnya waktu melawan PSSB kemarin Saha sudah hampir bisa main. Hanya tinggal menanti fax dari PT LI terkait pemberitahuan bahwa Saha memang sudah bisa turun. Namun PT LI menunda hal itu karena masih ada dokumen yang belum lengkap,” kata Hendra. Melawan Persipasi, Suimin pun berharap Saha bisa dimainkan. Karena yakin pengurus dokumen Saha sudah diurus, maka Suimin tak ragu memasukkan Saha dalam daftar pemain yang diboyong.

“Kemarin saat melawan PSSB Saha hampir bisa main. Kita tinggal menanti fax pemberitahuan dari PT LI. Tapi rupanya belum difax juga. Artinya, pengurusannya memang sudah dijalani. Kalau benar-benar serius mengurusnya, saya yakin Saha bisa main,” beber Suimin.
Tanpa kehadiran Saha sejauh ini, lini depan PSMS memang belum tajam. Dari empat laga yang sudah dilakoni, PSMS baru menyarangkan 5 gol dan 3 kebobolan. Terlebih stok lini depan sangat terbatas. Tak ayal, dalam beberapa pertandingan Nyeck Nyobe yang seharusnya berposisi sebagai bek tulen diplot jadi striker.

“Kalau Saha main, skema serangan kita akan lebih kaya. Jecky dan Yudha bisa membantu dari lini kedua. Taktik strategi pun tidak mudah terbaca lawan,” pungkas pelatih berusia 58 tahun itu