Tuesday, June 2, 2009

Adu Gengsi Raksasa Andalas

Duel ke-14 penguasa Sumatera antara PSMS Medan dan Sriwijaya FC (SFC) malam ini memang bukan untuk perebutan takhta.

Namun,kedua tim punya kepentingan berbeda. Dilihat dari dua laga terakhir, duo Andalas ini samasama mencatatkan tren positif. Kemenangan 3-0 atas Persitara Jakarta Utara dan hasil imbang dengan Persija Jakarta 1-1 membuat PSMS siap memberi perlawanan kepada Charis Yulianto dkk. SFC pun tidak kalah mentereng, dengan terus menunjukkan grafik peningkatan.

Seusai melibas raksasa China Shandong Luneng 4-2 di Liga Champions Asia, giliran Persibo Bojonegoro yang diberi pelajaran dihajar SFC 5-0 di leg pertama babak 8 besar Piala Indonesia. Tapi, pada laga di Stadion Kanjuruhan, Malang, pekan ini,PSMS sangat membutuhkan kemenangan demi menghindari jerat degradasi.

Sementara SFC tak lagi memiliki potensi menjadi kampiun musim ini.Kontradiksi inilah yang memunculkan pertanyaan: akankah ada kemungkinan solidaritas antartim Andalas? Tidak mudah memang menjawabnya. Apalagi, melihat rivalitas kedua tim yang sudah mulai menapaki fase kritis.Sebagai tim tertua di Sumatera, Ayam Kinantan sempat merasa terganggu dengan kehadiran Laskar Wong Kito.

Sebagai tim metamorfosa dari Persijatim Solo FC, pasukan Rahmad Darmawan ternyata langsung menarik perhatian. Double winner musim lalu jadi bukti sahih bagaimana SFC telah mencuri perhatian dan menurunkan gengsi Ayam Kinantan sebagai tertua di Sumatera. Tapi, saat kedua tim bertemu hari ini, pendukung Kota Medan boleh jadi berharap agar Laskar Wong Kito tak terlalu menebar ambisi serius.

Toh kemenangan juga tak akan membuat mereka menjadi kampiun sehingga tidak seharusnya ”persaudaraan”dikorbankan. Namun, Arsitek PSMS Rudy Williams Keltjes tak berharap kepada tim lain. Baginya, kemenangan harus diraih atas jerih payah sendiri,bukan belas kasihan pihak ketiga.

Mantan arsitek Deltras Sidoarjo dan Persipura Jayapura ini mengaku siap memberikan komando kepada skuad asuhannya untuk mengamankan tiga poin. Formasi 3-4-3 pun didaulat sebagai strategi jitu untuk memaksimalkan hasil menghadapi tim asuhan Rahmad. ”Pemain sudah pulih dan skema itu (3-4-3) pasti kami mainkan besok karena enggak ada cara lain bagi kami untuk mengamankan tiga poin,”ujar Rudy.

Di lain pihak,Rahmad berjanji timnya tetap akan bermain maksimal dan mengedepankan permainan kolektivitas.”Yang jelas anakanak harus konsentrasi dan jangan sampai kecolongan.Yang terpenting adalah kolektivitas tim,” paparnya. Apalagi, pilar-pilar utama SFC,mulai dari barisan tengah dan depan dalam kondisi siap tempur.

Hanya ada dua pemain di barisan pertahanan yang bakal absen, yakni Tsimi Jaqcues dan Ambrizal lantaran akumulasi kartu. ”Kami sudah mengantisipasi hal tersebut sejak kami latihan di Palembang kemarin. Bahkan, sebelum melawan Persibo, kami sudah mencoba memasang Maully Lessy dan mencoba pola 3-4-3 dengan menggunakan tiga bek tengah. Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik,”tuturnya

Elie-Okto Mulai Banjir Tawaran

Dua pemain PSMS Medan Elie Aiboy dan Oktovianus Maniani mulai banjir tawaran. Secara terbuka keduanya mengaku sudah mendapat pinangan dari beberapa tim Divisi Utama dan Liga Super.

Elie, misalnya, mengaku ada beberapa tim yang telah melakukan pendekatan. Sayangnya, mantan pemain Persija Jakarta ini belum mau menyebut tim yang sudah melakukan lobi itu. ”Memang ada beberapa klub yang tidak bisa saya sebutkan namanya dan berapa nilai kontraknya.

Karena, saya masih terikat kontrak dengan PSMS beberapa waktu lagi sehingga harus saya hargai,” kata Elie kepada Harian Seputar Indonesia kemarin. Untuk urusan kontrak, prioritas bagi dia terletak pada sikap profesionalitas yang ditunjukkan manajemen klub tersebut.

Karena itu, dia tak terlalu memusingkan apakah klub itu berasal dari tim Liga Super ataupun klub kasta kedua, Divisi Utama. ”Terserah, mau klub Divisi Utama atau Liga Super, itu bukan prioritas dan saya tidak akan pilih-pilih. Yang terpenting, manajemen klub tersebut bisa secara profesional dan transparan menyebutkan nilai kontrak,” ucapnya.

Kerap Kurang Greget


Rudi William Keltjes, arsitek PSMS Medan tak habis pikir kenapa para pemainnya masih saja kerap tampil kurang greget. Padahal saat ini PSMS sedang berada dalam posisi genting, di ambang jurang degradasi.

Lihat saja saat skuad Ayam Kinantan bertemu Macan Kemayoran julukan Persija, Sabtu (30/5) lalu. Persija yang seolah memberi jalan bagi PSMS untuk menang, dengan hanya menurunkan pemain cadangan, tak juga mampu dimaksimalkan pemain PSMS. Kedua tim harus puas berbagi angka akibat hasil imbang 1-1. Padahal, PSMS lebih dulu unggul lewat kaki Zada di tengah babak pertama.

Sikap cepat puas begitu kentara ditunjukkan anak-anak Medan. Padahal Persija main jelek dengan kesalahan-kesalahan pemain belakangnya. Wajar saja Rudi Keltjes sangat kecewa dengan hasil itu.

“Saya bingung, padahal segala cara dan upaya sudah saya terapkan ke dalam tim ini. Tapi pemain masih saja kurang greget. Saya sampai berpikir apakah saya yang tidak cocok menangani tim ini,” beber Rudi usai laga kontra Persija Sabtu lalu.

Meski demikian, PSMS tentunya tak ingin menyerah begitu saja. Hasil imbang kontra Persija memang terasa kurang bagus, tapi cukuplah untuk menambah raihan satu angka. Meskipun tak mempengaruhi posisi PSMS di klasemen sementara. PSMS saat ini tetap nangkring di peringkat 15 dengan raihan 28 angka. Syukur Deltras dibantai Persib Bandung 6-1, sehingga Deltas tetap berada di bawah PSMS. Seandainya Deltras menang, posisi PSMS rawan geser.

Selasa (2/6) ini, PSMS akan kembali menghadapi cobaan. Sriwijaya merupakan batu sandungan selanjutnya yang harus segera ditangani. PSMS bertindak sebagai tuan rumah atas laga itu. Namun markas yang dipilih PSMS saat ini tak lagi Gelora Jakabaring Palembang, melainkan Stadion Kanjuruhan Malang.

Fokus tim segera dialihkan kepada laga ini. Kemenangan kembali ditarget, meskipun hal itu tentu saja tidak mudah. “Selain memberikan menu latihan seperti biasa, saya juga mengutarakan kepada para pemain agar bermain lebih profesional lagi. Sebagai pemain yang dibayar mahal oleh klub, skuad PSMS harusnya membuktikan bahwa mereka layak dipakai tenaganya. Dan itu semua memang kembali kepada pemain. Semoga PSMS bisa meraih hasil memuaskan pada laga ini,” terang Keltjes.

Syukurnya seluruh skuad PSMS saat ini tak ada yang cedera. Tapi Oktovianus dan Edi Sibung harus rela diparkir karena kedua pemain tengah menerima hukuman akumulasi dua kartu kuning.

Absennya dua pilar PSMS itu, cukup membuat timpang persiapan tim. Meskipun Rudi sudah menyiapkan gantinya. Tapi sampai saat ini Rudi masih belum memastikan siapa yang bakal melapis Okto. Opsi ada dua pilihan, bisa saja Mitchel Nere atau Andika yang akan diplot sebagai starter.

Madina MJ Jr atasi PSMS Jr ( Berita Khusus)

Peluang tim tuan rumah PS Madina MJ Jr melaju ke putaran selanjutnya semakin terbuka, setelah menekuk PSMS Jr 2-1 dalam lanjutan kompetisi Liga Remaja U-17 Piala Suratin 2009 Zona Sumatera Utara di Stadion Kompi- B Manggadua Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, Senin.

Dengan keberhasilan mendulang poin penuh itu, anak-anak asuhan Manajer H Waskito Daulay kini mengoleksi nilai 4 atau sama dengan tim PSSA Asahan Jr yang berhasil menundukkan Thamrin Metropolitan Graha Jr 3-0.

Sementara dua tim tamu lainnya PSMS Jr memperoleh nilai 3 yakni menang 2-0 atas TMG Jr dan kalah 1-2 dari Madina MJ Jr. TMG sama sekali belum memperoleh nilai karena dalam dua pertandinganya mengalami kekalahan dari PSMS Jr dan PSSA.

Disaksikan Ketua Panitia Piala Suratin 2009 Sugeng Rahayu dan Kadispora Madina Syahdan Lubis AP, Madina MJ Jr polesan pelatih Edi Saputra tampil percaya diri. Dua gol tim Madina MJ Jr dihasilkan lewat kaki stiker Apriansyah menit 51 dan Didit Ukhrawi menit 70. Gol balasan PSMS Jr dicetak Richo AD Siahaan.

"Kita menyisakan satu pertandingan dan peluang semakin terbuka menuju putaran selanjutnya," kata Ketua Umum yang juga Manajer PS Madina MJ Jr H Waskito Daulay menambahkan Selasa ini timnya menjajal TMG Jr.

Pada pertandingan pertama yang dipimpin wasit Rorim Situmeang, PSSA Asahan Jr juga membuka peluang setelah dalam laga keduanya berhasil menundukkan TMG Jr 3-0. Ketiga gol kemenangan tim asuhan Drs Jamal Abdul Nasir Siregar diciptakan hatrik Diki Syahputra masing-masing di menit 27, 42 dan 79.

Ayam Kinantan belum aman

Langkah PSMS Medan mempertahankan diri di Liga Super Indonesia belum aman, karena hanya bermain imbang 1-1 dengan Persija Jakarta di Malang, Sabtu (30/5) lalu.

Dengan hasil tersebut, tidak ada pilihan lain bagi tim Ayam Kinantan untuk meraih kemenangan dalam tiga sisa laganya. Demikian ditegaskan pelatih PSMS Rudi William Keltjes ketika dihubungi Waspada, Senin. Pasukan The Killer harus mampu memenangkan pertandingan khususnya Selasa (2/6) ini melawan Sriwijaya FC, kemudian Persipura Jayapura (6/6) dan Persiwa Wamena (10/6) di kandang kedua tim.

"Saya tidak mau lagi anak-anak terbawa ritme permainan lawan. Saya sudah berusaha menekan kepada pemain supaya memanfaatkan setiap peluang yang ada, tidak seperti ketika menghadapi Macan Kemayoran," katanya.

"Ketiga laga ini, khususnya melawan Persipura dan Persiwa cukup berat. Tentunya Fadli Hariri dan kawan-kawan harus bekerja keras untuk meraih poin demi target bertahan di Liga Super Indonesia tercapai," tambah Keltjes.

PSMS memang belum aman dari jeratan degradasi. Dengan koleksi 28 poin dari 31 laga, skuad Ayam Kinantan masih harus berjuang tetap berada di kasta tertinggi sepakbola nasional. Meski demikian, tambahan tiga poin cukup bagi PSMS mengunci babak playoff melawan Persebaya Surabaya. Bahkan bila Persitara Jakarta Utara gagal meraih poin di tiga sisa laganya, PSMS dipastikan lolos degradasi.

Pertanggungjawaban
Pengurus Ayam Kinantan pun harus meminta pertanggungjawaban pelatih dan manajemen tim menyusul penampilan buruk apalagi bila mereka gagal bertahan di Liga Super Indonesia musim depan.

Komisaris PT PSMS Drs Benny Tomasoa mengaku sangat prihatin dengan hasil buruk yang dialami The Killer di Liga Super Indonesia. Pengurus harus memanggil pelatih dan manajemen tim, juga pemain untuk meminta penjelasan penampilan M Affan Lubis cs terpuruk seperti itu.

"Segala upaya sudah dilakukan manajemen. Gaji pemain tidak ada masalah, bonus juga disiapkan dan upaya lain telah dilakukan, tapi kok bisa hasilnya memalukan begitu," ujar Benny.

"Sebenarnya tidak masalah PSMS gagal merebut juara, asalkan bisa tetap bertahan di Liga Super tanpa harus playoff," tambah Benny lagi.

Hindari Degradasi, PSMS Bidik Sriwijaya FC

PSMS Medan akan berharapan dengan Sriwijaya FC, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa, 2 Juni 2009. Lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 ini merupakan laga hidup mati bagi Ayam Kinantan.

PSMS yang saat ini mengantongi 28 poin masih menyisakan tiga pertandingan. Selain lawan SFC, Ayam Kinantan juga bertemu Persipura (6 Juni) dan Persiwa Wamena (10 Juni).

Asisten Pelatih PSMS, Liestiadi mengatakan, PSMS butuh minimal 3 poin untuk bisa lepas dari zona degradasi. Karena itu, Ayam Kinantan akan berjuang mati-matian di tiga laga yang tersisa.

"Kami akan berusaha untuk merebut poin di seluruh pertandingan yang tersisa. Paling tidak kami harus bisa menambah tiga poin untuk bisa lepas dari degradasi," kata Liestiadi saat dihubungi VIVAnews, Senin, 1 Juni 2009.

Menurut Liestiadi, peluang terbesar PSMS untuk mendapatkan tiga angka adalah lawan SFC. Pasalnya, dalam duel ini, Ayam Kinantan akan bertindak sebagai tuan rumah.

"Dua pertandingan lainnya, yakni lawan Persipura dan Persiwa akan digelar di Papua. Semua juga tahu, kalau sulit untuk mendapat poin bila tampil di sana," kata Liestiadi.

PSMS memang belum aman dari jeratan degradasi. Dengan koleksi 28 poin dari 31 kali laga, PSMS masih harus berjuang untuk bisa tetap berada di kasta tertinggi sepakbola nasional.

Meski demikian, tambahan tiga poin cukup bagi PSMS untuk mengunci babak playoff sebagai perjuangan menuju LSI musim depan. Bahkan bila Persitara gagal meraih poin di tiga sisa laganya, PSMS dipastikan lolos degradasi.

LIVE antv 18.30 WIB; Laga Penentuan Bagi Ayam Kinantan

PSMS Medan akan menjamu Sriwijaya FC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa, 2 Juni 2009. Pertandingan ini akan menjadi penentu nasib Ayam Kinantan di pentas Liga Super Indonesia (LSI).

PSMS masih menyisakan tiga pertandingan lagi di pentas LSI 2008/2009. Selain lawan Sriwijaya FC, dua duel lainnya akan digelar di tanah Papua kontra Persipura dan Persiwa Wamena.

Menurut Asisten Pelatih PSMS, Liestiadi, pertandingan lawan SFC merupakan kesempatan mereka untuk merebut poin penuh. Pasalnya, PSMS akan menjadi tuan rumah dalam duel yang akan disiarkan langsung oleh antv ini.

"Semua juga tahu sangat sulit mendapat poin bila tampil di Papua. Dua tim yang ada disana, Persipura dan Persiwa cukup tangguh bila tampil di hadapan publiknya," kata Liestiadi saat dihubungi VIVAnews, Senin, 1 Juni 2009.

PSMS memang membutuhkan poin untuk tetap bertahan di pentas LSI. Saat ini PSMS baru mengantongi 28 poin dari 31 pertandingan. Koleksi ini membuat posisi PSMS masih rentan untuk terlempar ke divisi utama musim depan.

"Ini merupakan partai hidup mati kami. Kalau ingin tambahan poin, saya pikir pertandingan inilah saatnya," kata Liestiadi.

Tak ingin gagal mendapatkan poin penuh, pelatih PSMS, Rudy Keltjes pun akan menurunkan pemain-pemain terbaiknya. Strategi jitu juga sudah disiapkan mantan pelatih Persipura itu, termasuk mencari pengganti bagi dua pemainnya yang absen, Octavianus Maniani dan Edi Simbung.

Keduanya harus absen karena akumulasi kartu. "Saya pikir pelatih sudah punya pengganti bagi pemain-pemain tersebut. Yang pasti, PSMS pasti akan tampil all out lawan SFC," tandas Liestiadi.

SFC juga tak mau kalah. Laskar Wong Kito akan berusaha memetik poin maksimal untuk mengamankan posisinya di posisi 4 besar. Karena itu pelatih Rahmad Darmawan juga sudah menyiapkan strategi jitu bagi pemain-pemainnya.

Perkiraan pemain:

PSMS Medan: Markus Horison (g), Aun Carbiny, Afan Lubis, Asri Akbar,Mauro Pinto, Leonardo Zada, Esteban Gullien, Andhika Yudistira, Mario Costas, Eliie Aiboy, Rahmad Affandi

Sriwijaya FC: Ferry Rotinsulu (g); Christian Warobay, Charis Yulianto, Jacques Joel Tsimi, M Nasuha; Slamet Riyadi, Wijay, Zah Rahan, Benben Berlian, Anoure Obiora, Keith Kayamba

RUdi Siapkan strategi


PSMS Medan sedang bergairah. Kemenangan 3-0 atas Persitara Jakarta Utara dan menahan imbang Persija Jakarta 1-1 membuat mereka siap menantang Sriwijaya FC (SFC) besok.

Saat melawan Persija, kondisi PSMS sebenarnya tidak bisa dibilang baik. Sederet pemain pilar tidak bisa diturunkan karena berbagai alasan. Bek tengah Mauro Pinto, bek kanan Reswandi, dan gelandang jangkar Agus Supriyanto adalah sederet nama yang tidak bisa merumput dalam laga klasik melawan Macan Kemayoran.

Absennya tiga nama ini membuat Pelatih PSMS Rudy Williams Keltjes membatalkan rencana menggunakan skema 3-4-3 yang membuat Persitara tersungkur dan memilih ke pakem lama 4-3-2-1. Akibatnya, daya ledak Ayam Kinantan menjadi sedikit berkurang. Melawan SFC di Stadion Kanjuruhan, Malang, Rudy akan kembali menggunakan pola 3-4-3.

Formasi yang diharapkan bisa meredam sekaligus menjungkalkan Laskar Wong Kito, julukan SFC, demi gengsi penguasa Andalas. ”Saya ingin pasang tiga pemain bertahan dan menempatkan empat pemain gelandang serta tiga striker. Formasi ini lebih tepat buat kami dengan melihat kondisi beberapa pemain sudah pulih,” ujar Rudy