Sunday, February 25, 2018

Djajang mencari pemain lokal


Keinginan pelatih PSMS Medan, Djajang Nurjaman yang lebih akrab disapa Djanur, untuk mendatangkan dua wonderkid asal Bandung, Gian Zola dan Beckham Putra tak berjalan mulus. Pasalnya, dua kakak beradik yang pernah merasakan tangan dingin Djanur itu, masih terikat kontrak dengan Maung Bandung julukan lain Persib untuk durasi yang cukup lama. "Sebenarnya nama Zola ini terucap saat saya ditanya pemain muda yang diinginkan. Karena saya tau betul karakter mainnya enerjik dan punya skill yang bagus dan gak jauh beda dengan adiknya Beckham," kata Djanur saat ditemui di sela latihan, Jumat (23/02/18) sore. Beckham Putra Nugraha dan Gian Zola Nasrullah. Copyright: Persib Beckham Putra Nugraha dan Gian Zola Nasrullah. "Tapi sebelumnya, saya sudah ngomong dengan mereka dan saya tahu sampai saat ini mereka masih terikat kontrak dengan Persib, bahkan hingga dua tahun ke depan," sambungnya. Disinggung nama pemain muda U-23 yang akan melengkapi skuatnya, sebagaimana regulasi PT LIB sebanyak 7 pemain, Djanur mengaku telah mengantongi satu nama. "Sudah ada satu nama yakni Franky Kagoya mantan pemain Yahukimo dan PSPS. Pemain kelahiran Papua ini saya temui saat seleksi di Jawa Tengah. Dia juga sempat memperkuat PSPS di 16 besar Liga 2 kemarin. Saya sudah janji bawa dia ke sini dan saya yakin dia punya talenta," ungkapnya. Djajang Nurdjama dan Gulom Urunov. Copyright: Kesuma Ramadhan/INDOSPORT Djajang Nurdjama dan Gulom Urunov. Sedangkan dua pemain muda lain, pelatih berusia 53 tahun itu mengaku akan memberdayakan pemain lokal dari Medan dengan menggunakan sistem seleksi. "Kandidatnya sudah ada, namun akan kita seleksi lagi sebelum bergabung. Tapi kalau untuk Franky, besok (Sabtu, 24/2/18) sudah langsung gabung dan akan ikut bersama kita ke Jogja," paparnya. Seperti diketahui, saat ini sudah ada lima pemain muda U-23 yang bergabung dalam skuat PSMS, yakni Frets Butuan, M Alwi, Feridyan Wahyu, FirzaAndika dan pemain baru Franky Kagoya. Sementara dua pemain lagi rencananya akan ditentukan usai agenda TC di Jogja.

Saturday, February 24, 2018


Friday, February 23, 2018

Sihar sitorus berencana membangun stadion bertarap internasional disumut


Mantan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Sihar Sitorus, berencana untuk membangun sebuah stadion sepakbola level internasional di Sumatera Utara. Hal itu didasari dari pengalamannya sejauh ini, di mana klub-klub profesional di Indonesia masih bermasalah dalam hal infrastruktur terutama stadion. Padahal, salah satu syarat untuk memenuhi lisensi klub profesional adalah harus memiliki infrastruktur yang baik. "Ini sebenarnya rencana saya sejak lama. Nantinya, sama seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno di mana bisa menjadi kompleks olahraga. Jadi, di kawasan stadion ada sarana untuk olahraga lainnya," kata Sihar. Lebih lanjut, presiden klub Pro Duta FC ini menuturkan, pihaknya membutuhkan lahan seluas 50 hektar untuk membangun stadion tersebut. Rencananya, stadion ini akan dibangun di Sumatera Utara (Sumut). TERKAIT Sehingga nantinya, masih menurut Sihar, stadion itu bisa digunakan sebagai kandang dari klub-klub di Sumut untuk berkompetisi di level nasional maupun internasional. Salah satunya adalah PSMS Medan, yang saat ini masih kesulitan memiliki kandang yang layak untuk berlaga di Liga 1 2018. "Kami melihat juga dari regulasi, karena stadion itu enggak boleh lebih dari dua jam perjalanan antara bandara menuju ke stadion. Berarti perencanaannya ya antara Kualanamu dan Medan. Kemungkinan di Deli Serdang," bebernya. Mengenai dari mana sumber biayanya, pria kelahiran Jakarta, 13 Juli 1968, ini pun memberikan penjelasannya. "Saya kan juga sedang mencalonkan diri menjadi wakil Gubernur Sumut. Kalau memang terpilih, mungkin bisa dianggarkan lewat APBD karena ini nanti juga untuk kepentingan masyarakat. Karena salah satu fungsi olahraga itu bisa mengurangi suhu tekanan sosial atau masalah sosial. Ini bisa menjadi fasilitas Pemprov (Pemerintah Provinsi) yang pendapatannya bisa kembali ke kas Pemprov," ucapnya. "Tak perlu stadion yang kapasitasnya besar, cukup 10 ribu-20 ribu penonton tapi standarnya kualitas internasional. Kalaupun tak menggunakan dana APBD, kami akan berupaya mencarikan investor. Kalau memang ada dananya, pembangunan stadion bisa selesai dalam waktu dua tahun," pungkasnya.

Status stadion teladan


Kendati Stadion Teladan belum dinyatakan lolos verifikasi, manajemen PSMS Medan optimistis mereka bisa menjadi tuan rumah laga pembuka Liga 1 2018 melawan juara bertahan Bhayangkara FC. Manajemen PSMS kini hanya menunggu perwakilan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk verifikasi terakhir, Senin (26/2). Stadion Teladan kini sudah siap 99 persen, dan tinggal menguji lampu ketika tim verifikator. Manajemen juga kemarin telah membentuk panitia pelaksana (panpel) pertandingan untuk Liga 1. “Kepanitiaan sudah menggelar rapat mempersiapkan segala sesuatu untuk laga kandang Liga 1. Kami mengajukan agar laga pembuka digelar di Medan. Kemungkinan lawan perdana kami Bhayangkara sebagai juara Liga 1 tahun lalu. Kemungkinannya 55 persen,” kata CEO PSMS Dodi Taher. “Setelah kami cek kondisi Stadion Teladan terakhir, sudah cukup oke. Segala pembenahan sudah kami lakukan, terutama item-item yang diminta PT Liga Indonesia Baru. Bahkan kalau saya lihat Stadion Manahan Solo, Teladan justru lebih bagus. Jadi saya yakin lulus verifikasi Senin nanti.” Selain itu, Dodi yang juga merangkap ketua panpel mengungkapkan, manajemen menerapkan sistem baru untuk pembelian tiket, serta menggandeng pihak ketiga. “Tiket tidak lagi pakai kertas. Jadi sudah pakai gelang tangan dan barcode dengan pemindai. Selain itu kami juga bekerjasama dengan pihak ketiga untuk penjualan tiket secara online. Jadi selain di loket, juga đijual lewat website,” jelasnya. Dodi menambahkan, panpel PSMS belajar banyak dari penyelenggaraan Piala Presiden. Nantinya penjualan tiket akan diumumkan secara transparan di tengah laga. Namun panpel belum menentukan harga tiket.

Tuesday, February 20, 2018

PSMS SEDANG MENCARI PEMAIN MUDA


Pelatih PSMS Medan Djadjang Nurdjaman mengaku kini fokus mendatangkan tiga pemain muda untuk menyesuaikan regulasi Liga 1 2018 yang mewajibkan setiap klub memiliki tujuh penggawa berusia di bawah 23 tahun. Skuat PSMS kini sedang diliburkan setelah tampil di perebutan peringkat tiga Piala Presiden akhir pekan kemarin. Mereka akan kembali memulai latihan besok sebagai persiapan menghadapi Liga 1 yang direncanakan bergulir pada 10 Maret. Djadjang mengungkapkan, pemain muda di bawah usia 23 tahun sangat dibutuhkan PSMS, mengingat saat ini Ayam Kinantan hanya punya empat saja, yakni Frets Butuan, Firzha Andika, Fredyan Wahyu dan M Alwi.

Renovasi Stadion Teladan Medan Hampir Rampung


Stadion Teladan Medan sudah hampir rampung direnovasi. Sejumlah infrastruktur dan fasilitas pendukung lapangan yang bakal digunakan untuk kompetisi Liga 1 itu sudah terpasang. “Sudah ada pemasangan lampu sebanyak 800 bola lampu, pemasangan AC, kemudian penyaringan air,” ujar Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan HM Husni, Minggu (18/2). Husni mengklaim semua proses pemasangan perlengkapan untuk kebutuhan stadion sudah hampir selesai. Dia mengaku optimis pekerjaan renovasi Stadion Teladan dapat diselesaikan tepat waktu, meski sebelumnya tim verifikator menyatakan stadion tersebut belum laik untuk menggelar pertandingan Liga 1. Pihaknya memperkirakan progres pengerjaannya saat ini sudah mencapai 85 persen, dan tinggal finishing dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan saja. “Ya, tinggal penghijauan saja. Yang lainnya tinggal sedikit-sedikit lagi. Saya yakin selesai sesuai waktunya,” ucap Husni. Renovasi stadion yang dioperasi sejak tahun 1953 dilakukan melibatkan oleh sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yakni Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Penataan Ruang, Dinas Pekerjaan Umum serta Dinas Pemuda dan Olahraga. Wali Kota Medan Dzulmi Eldin sebelumnya mengaku optimis Stadion Teladan dapat dipergunakan sebagai home base PSMS Medan untuk menggelar pertandingan Liga 1 2018. Sebab, satu-persatu catatan yang diberikan Tim Verifikasi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah dipenuhi.

Monday, February 19, 2018

Fantastis, Hasil Penjualan Tiket Piala Presiden Mencapai Rp20 Miliar


Animo masyarakat Indonesia terhadap Piala Presiden 2018 sangat luar biasa. Hal tersebut terbukti dari penjualan tiket. Sudah 31 hari turnamen pramusim paling bergengsi di Indonesia berjalan. Menurut Ketua Steering Committee Piala Presiden, Maruarar Sirait, pendapatan yang diperoleh dari penjualan tiket selama kompetisi berlangsung adalah Rp 20 miliar. "Selama 31 hari kompetisi berlangsung, pemasukan dari tiket adalah sebesar Rp 20.299.447.000," ucap Maruarar Sirait sebelum kick-off partai final di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (17/2/2018). Khusus untuk laga puncak antara Persija Jakarta dan Bali United, seperti dikutip BolaSport.com, pemasukan dari tiket mencapai Rp 5 miliar. "Luar biasa antusiasme penonton final Piala Presiden 2018. Mereka yang hadir dan membeli tiket berjumlah 68.272 orang," kata Ara, sapaan Maruarar Sirait. Tak hanya jumlah penonton dan penghasilan tiket yang besar, Piala Presiden tahun ini juga ibarat pesta rakyat di Indonesia. Ara menyebut rata-rata seriap laga ditonton oleh 19.232 orang

18 Tim Peserta Liga 1 Indonesia 2018


Berikut 18 Tim Peserta Liga 1 Indonesia 2018 1. Bhayangkara FC 2. Bali United 3. PSM Makassar 4. Persija Jakarta 5. Madura United 6. Persipura Jayapura 7. Barito Putera 8. Borneo FC 9. Arema FC 10. Mitra Kukar 11. Sriwijaya FC 12. PS TNI 13. Persib Bandung 14. Persela Lamongan 15. Perseru Serui 16. Persebaya Surabaya 17. PSMS Medan 18. PSIS Semarang

Sunday, February 18, 2018

Penyerang PSMS MEDAN


Meski hanya sanggup menjadi juara empat di turnamen Piala Presiden 2018, para pendukung PSMS Medan boleh optimis dengan peluang klub kesayangan mereka di Liga 1 Indonesia 2018. Apalagi, tim asuhan pelatih Djadjang Nurdjaman ini sekarang diperkuat penyerang eksplosif, Sadney Urikhob. Pendatang baru di akhir tahun 2017 ini cukup mencuri perhatian dalam beberapa laga terakhir bersama PSMS. Di final juara tiga, ia terlihat berlari-lari lincah sambil sesekali memperlihatkan gerakan-gerakan berbahaya. Meskipun PSMS dihajar Sriwijaya FC dnegan skor 0-4, Urikhob adalah salah satu penggawa Ayam Kinantan dengan performa terbaik di laga tersebut. Sebelumnya, Urikhob telah memberikan salam perkenalan yang manis kepada para pencinta sepak bola Indonesia. Satu golnya ke gawang Persebaya Surabaya di babak perempat-final cukup membantu PSMS lolos ke semifinal. Bersama rekannya asal Pantai Gading, Wilfried Yessoh, Urikhob siap menebar ancaman bagi para pemain belakang klub-klub Liga 1 nantinya. Masuk ke Asia Tenggara lewat Thailand Pemain kelahiran Windhoek ini pada tahun lalu bergabung dengan klub Polisi Tero FC di kasta tertinggi Liga Thailand, Thailand Premier League (TPL). Kepindahannya itu sempat membuat heboh media-media sepak bola Negeri Gajah Putih, karena ia membelot dari klub peserta TPL lain, Power FC. Keputusannya terbilang tepat, karena Power FC yang sebelumnya dikenal sebagai Osotspa, ternyata mengalami kebangkrutan sehingga harus terdegradasi ke kasta keempat. Nasib sial itu merupakan yang kedua kalinya menimpa Urikhob. Sebelumnya, ia memperkuat Saraburi FC, klub yang juga harus menghentikan kegiatan operasionalnya akibat terkena krisis keuangan. Padahal ketika memperkuat Saraburi dan Power FC, aksi-aksi pemain kelahiran 19 Januari 1992 ini sempat memesona publik Thailand. Selama tiga tahun bermain di kasta teratas Thailand, pemain tim nasional Namibia ini telah mencetak dua puluh gol. Asia Tenggara memang menjadi tempat bertualang yang pas bagi penyerang sayap yang telah membela tim nasional Namibia sejak tahun 2011 ini. Sebelum datang ke Thailand, Urikhob hanya membela klub-klub di Afrika. Hingga musim 2014/2015, ia membela klub Civics FC yang berbasis di ibu kota Namibia, Windhoek. Sebelum itu, ia bermain untuk klub Afrika Selatan, Amazulu FC, meski terbilang kurang sukses. Urikhob juga tercatat pernah membela Ramblers dan Orlando Pirates Windhoek di Liga Namibia. Menariknya, Urikhob sepertinya merupakan talenta yang sangat dibanggakan oleh negaranya. Salah satu media di Namibia, yaitu Namibian Sun, selalu memuat cerita petualangan pemain ini di Asia Tenggara. Dari kisah sedihnya diputus kontrak oleh Saraburi dan Power FC, hingga suka citanya bergabung dengan PSMS Medan, semua terangkum di kolom-kolom situsweb Namibian Sun. “Seperti anak-anak Namibia pada umumnya, karier saya dimulai di jalan-jalan berdebu kota Windhoek,” tutur Urikhob seperti dikutip Namibian Sun. “Saat ini, saya sedang menjalani masa-masa menyenangkan di PSMS, klub bersejarah Indonesia. Saya akan menunjukkan kemampuan terbaik saya.