Setelah dikalahkan Pro Titan pada Kamis (14/4) lalu, PSAP Sigli kembali menuai kekalahan kedua dalam turnya di Medan pada lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011.
Pada malam ini, tuan rumah PSMS Medan menumbangkan PSAP 2-0. Kemenangan atas PSAP tersebut memastikan skuad Ayam Kinantan meraih tiga angka berkat gol dari kaki Ari Yuganda di menit 55 dan Rinaldo di menit 67.
"PSAP kualitasnya sebenarnya di atas PSMS. Terbukti PSAP terus berada di atas sejak awal musim. Yang jelas, kami bersyukur bisa menang pada pertandingan ini," ujar Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa.
Sejak menit-menit awal PSMS berupaya menekan. Namun pertahanan PSAP sangat kokoh untuk ditembus. Serangan PSMS acap patah sebelum bola masuk ke kotak penalti Gaston Castano terus mendapat pengawalan ketat dari Sylla Bamba sedikit gerah dan hampir bersitegang.
PSMS baru benar-benar mengancam di menit ke 9. Kali ini umpan silang Gaston coba ditanduk Rahmad. Namun bola sedikit melenceng. Sementara PSAP coba mengancam lewat Moussa Troure, namun tembakannya belum tepat sasaran.
Lewat skema serangan balik di menit 22 PSMS menekan lewat kerjasama Mahadi dan Gaston namun bola silang Gaston gagal diteruskan striker berusia 19 tahun ini. Menit 24, kerjasama apik Donny F Siregar dan Gaston gagal dieksekusi dengan sempurna oleh striker Argentina itu setelah tendangan kaki kanannya diamankan Maskur.
Menit 55, kerjasama Donny Siregar dan Ari Yuganda berbuah manis. Dengan tenang, Ari menendang bola ke sudut kiri atas gawang Maskur. Upaya mendambah daya gedor dilakukan Suharto dengan memasukkan Rinaldo dan Almiro Valadares.
Gol tambahan PSMS akhirnya terjadi menit 67. Rinaldo yang lolos dari jebakan offside mengelabui Maskur dan dengan mudah menceploskan bola ke gawang kosong. Tertinggal dua gol, PSAP mencoba bangkit. Menit 70, PSAP mengancam lewat Pondra. Namun tendangan volinya melebar. Begitupula dengan usaha Sayuti yang melakukan tembakan spekulasi.
Usaha terakhir dilakukan Moussa yang melewati tiga pemain PSMS. Meski terjatuh di daerah terlarang, wasit tidak menunjuk titik putih. Asisten Manajer PSAP, M Yusuf, menilai laga berjalan sangat baik.
"Namun saya menyayangkan kepemimpinan wasit. Salah satunya ketika Moussa Troure seharusnya mendapatkan penalti. Tapi, saya akui PSMS bermain baik dan absennya Osas Saha membuat permainan kami sedikit menurun," ujarnya.
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Monday, April 18, 2011
Hiburan ‘freestyle’ alihkan perhatian penonton
MEDAN - Ada pemandangan berbeda pada laga kandang terakhir PSMS Medan kontra PSAP Sigli tadi malam di Stadion Teladan Medan. Usai jeda babak pertama, sekelompok cewek berseragam menampilkan aksi cheerleaders di tengah lapangan. Di sisi lain, sekelompok pria menampilkan aksi free style dengan bola di pinggir lapangan,Ada pemandangan berbeda pada laga kandang terakhir PSMS Medan kontra PSAP Sigli tadi malam di Stadion Teladan Medan. Usai jeda babak pertama, sekelompok cewek berseragam menampilkan aksi cheerleaders di tengah lapangan. Di sisi lain, sekelompok pria menampilkan aksi free style dengan bola di pinggir lapangan.
Hiburan itu merupakan gawean kelompok suporter SMeCK Hooligan. Selain untuk menghibur penonton, terobosan itu ditujukan untuk mengalihkan perhatian penonton saat jeda babak pertama. Tujuannya tak lain untuk meminimalisir terjadinya kerusuhan. Insiden saat duel PSMS dan Persiraja tak ingin kembali terjadi.
"Waktu saat jeda itu kosong. Jadi kita manfaatkan dengan adanya hiburan. Dengan itu penonton akan terhibur dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan tim tamu seperti pelemparan," ujar Ketua Umum SMeCK Hooligan, Nata Simangunsong.
Menurut Nata, hiburan ini juga ingin menunjukkan kreativitas SMeCK. "SMeCK selalu ingin berkarya dan berkreativitas. Jadi kita ingin tunjukkan itu," ujarnya.
Keinginan SMeCK ini sebelumnya harus mendapat persetujuan panpel dan komisi pertandingan. Pasalnya hiburan seperti ini sangat jarang dilakukan pada pertandingan sepakbola. Benar saja, meski sempat bertanya-tanya para penonton terfokus pada hiburan berdurasi hampir 15 menit ini.
Sorakan-sorakan terdengar dari tribun tertutup maupun sisi tribun terbuka. Usai atraksi tepuk tangan pun bergemuruh menandakan penonton cukup terhibur. Tak ada lemparan-lemparan botol mineral seperti saat duel dengan Persiraja beberapa waktu lalu
Hiburan itu merupakan gawean kelompok suporter SMeCK Hooligan. Selain untuk menghibur penonton, terobosan itu ditujukan untuk mengalihkan perhatian penonton saat jeda babak pertama. Tujuannya tak lain untuk meminimalisir terjadinya kerusuhan. Insiden saat duel PSMS dan Persiraja tak ingin kembali terjadi.
"Waktu saat jeda itu kosong. Jadi kita manfaatkan dengan adanya hiburan. Dengan itu penonton akan terhibur dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan tim tamu seperti pelemparan," ujar Ketua Umum SMeCK Hooligan, Nata Simangunsong.
Menurut Nata, hiburan ini juga ingin menunjukkan kreativitas SMeCK. "SMeCK selalu ingin berkarya dan berkreativitas. Jadi kita ingin tunjukkan itu," ujarnya.
Keinginan SMeCK ini sebelumnya harus mendapat persetujuan panpel dan komisi pertandingan. Pasalnya hiburan seperti ini sangat jarang dilakukan pada pertandingan sepakbola. Benar saja, meski sempat bertanya-tanya para penonton terfokus pada hiburan berdurasi hampir 15 menit ini.
Sorakan-sorakan terdengar dari tribun tertutup maupun sisi tribun terbuka. Usai atraksi tepuk tangan pun bergemuruh menandakan penonton cukup terhibur. Tak ada lemparan-lemparan botol mineral seperti saat duel dengan Persiraja beberapa waktu lalu
Liga Primer Indonesia Bintang Medan Sikat Tangerang Wolves 3-1
Pelatih Bintang Medan, Michael Feichtenbeiner, menuntaskan tekadnya untuk memetik poin penuh di kandang melawan tamunya, Tangerang Wolves dalam lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI). Para pemainnya menunjukkan keperkasaan dengan menyikat Tangerang Wolves dengan skor telak 3-1 meskipun kemenangan tersebut ternoda dengan terjadinya kericuhan antar pemain diakhir laga.
Gol tuan rumah dicetak Cosmin Vansea (19’ dan 89’) dan Gaston Salasiwa (54’). Satu gol balasan Serigala Benteng dilesakkan Wallace Rodrigues da Silva (32’).
Laga seru papan bawah ini mewarnai pekan ke-15 Liga Primer Indonesia (LPI) yang berlangsung di Stadion Teladan, Medan, Sabtu (16/4) mulai pukul 19.00 WIB. Kemenangan kandang ini membuat riuh SMeCK Hooligan, pendukung setia Bintang Medan, yang sepanjang pertandingan terus menyanyi menyemangati timnya. Pertandingan dipimpin wasit Goran asal Serbia.
Sejak awal, tim tuan rumah langsung bermain menyerang dengan tusukan tajam dari duet penyerang Cosmin Vansea dan Yoseph Ostanika. Kedua striker Soldier Kinantan – begitu julukan Bintang Medan – mendapat dukungan penuh dari gelandang serang Indo-Holland, Gaston Salasiwa, maupun pemain serba bisa asal Australia, Steve Pantelidis. Tim tamu juga membalas dengan motor serangan dua penyerangnya, Wallace dan Kurniawan Dwi Yulianto.
Permainan babak pertama berakhir imbang, setelah masing-masing mencetak satu gol. Gol Bintang Medan dicetak pemain asal Serbia, Cosmin Vansea, pada menit ke-19. Tiga belas menit kemudian, Tangerang Wolves membalasnya melalui gol Wallace Rodrigues da Silva.
Memasuki babak kedua, kendali permainan dikuasai tuan rumah, yang memang tak mau dipermalukan di hadapan pendukungnya sendiri. Tekad menang ini bertuah dengan tambahan gol dari gelandang Gaston Salasiwa pada menit ke-54. Serigala Benteng makin terseok dengan bobolnya gawang mereka untuk ketiga kalinya, berkat gol kedua striker jangkung, Cosmin Vansea, pada menit ke-89.
Skor telak 3-1 bagi Soldier Kinantan tak bergeming hingga wasit Goran meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan yang berlangsung dalam cuaca cerah itu. Namun sayang, diakhir laga tersebut sempat terjadi kericuhan antar pemain kedua kubu. Kericuhan berawal ketika Kurniawan dipukul pemain tuan rumah sehingga membuat kubu Tangerang Wolves berusaha membalas perbuatan tersebut.
Ditempat terpisah, asisten pelatih Tangerang Wolves Deca Dos Santo sebenarnya telah mengingatkan agar para pemainnya mewaspadai Cosmin Vansea.
”Ternyata setelah berhadapan di lapangan, mereka malah lupa menjaganya. Akhirnya, Cosmin malah menambah gol pada menit-menit akhir,” tukas Deca usai pertandingan seperti yang dilansir halaman resmi Liga Primer Indonesia.
Menurut pria asal Brasil ini, pada babak pertama Wallace dan kawan-kawan masih dapat mengimbangi permainan taktis Bintang Medan.
“Namun, konsentrasi pemain buyar pada babak kedua membuat gawang kami kebobolan hingga dua kali,” keluh Deca Dos Santos.
Dityo Pramono menyambut gembira kemenangan Bintang Medan.
“Kami bersyukur berhasil memenangkan pertandingan di kandang, setelah sebelumnya hanya bisa seri atau kalah. Semoga hasil positif ini terus berlanjut pada pertandingan berikutnya,” ujar CEO Bintang Medan yang menjadi salah satu anggota Komite Normalisasi PSSI itu.
Raihan tiga poin bagi Bintang Medan membuat mereka bisa bernafas sedikit lega. Kini poinnya menjadi 15, untuk sementara sama dengan Solo FC yang menduduki peringkat 11 pada klasemen sementara LPI. Juga berhasil melewati raihan 14 poin Minang Kabau FC. Tapi, kedua kesebelasan itu baru bertanding besok dalam laga tandang melawan Bali Devata dan Medan Chiefs.
Sedangkan bagi Tangerang Wolves, kekalahan ini menahan mereka beranjak dari papan bawah. Meski satu peringkat lebih baik, poin mereka sama dengan peringkat ke-16, Real Mataram, yaitu 10 poin. Namun, Real Mataram dan Manado United yang berada satu peringkat di bawahnya, dapat menyalip Tangerang Wolves jika keduanya mampu mengalahkan lawan-lawannya besok sore. (medanchiefs.com)
Gol tuan rumah dicetak Cosmin Vansea (19’ dan 89’) dan Gaston Salasiwa (54’). Satu gol balasan Serigala Benteng dilesakkan Wallace Rodrigues da Silva (32’).
Laga seru papan bawah ini mewarnai pekan ke-15 Liga Primer Indonesia (LPI) yang berlangsung di Stadion Teladan, Medan, Sabtu (16/4) mulai pukul 19.00 WIB. Kemenangan kandang ini membuat riuh SMeCK Hooligan, pendukung setia Bintang Medan, yang sepanjang pertandingan terus menyanyi menyemangati timnya. Pertandingan dipimpin wasit Goran asal Serbia.
Sejak awal, tim tuan rumah langsung bermain menyerang dengan tusukan tajam dari duet penyerang Cosmin Vansea dan Yoseph Ostanika. Kedua striker Soldier Kinantan – begitu julukan Bintang Medan – mendapat dukungan penuh dari gelandang serang Indo-Holland, Gaston Salasiwa, maupun pemain serba bisa asal Australia, Steve Pantelidis. Tim tamu juga membalas dengan motor serangan dua penyerangnya, Wallace dan Kurniawan Dwi Yulianto.
Permainan babak pertama berakhir imbang, setelah masing-masing mencetak satu gol. Gol Bintang Medan dicetak pemain asal Serbia, Cosmin Vansea, pada menit ke-19. Tiga belas menit kemudian, Tangerang Wolves membalasnya melalui gol Wallace Rodrigues da Silva.
Memasuki babak kedua, kendali permainan dikuasai tuan rumah, yang memang tak mau dipermalukan di hadapan pendukungnya sendiri. Tekad menang ini bertuah dengan tambahan gol dari gelandang Gaston Salasiwa pada menit ke-54. Serigala Benteng makin terseok dengan bobolnya gawang mereka untuk ketiga kalinya, berkat gol kedua striker jangkung, Cosmin Vansea, pada menit ke-89.
Skor telak 3-1 bagi Soldier Kinantan tak bergeming hingga wasit Goran meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan yang berlangsung dalam cuaca cerah itu. Namun sayang, diakhir laga tersebut sempat terjadi kericuhan antar pemain kedua kubu. Kericuhan berawal ketika Kurniawan dipukul pemain tuan rumah sehingga membuat kubu Tangerang Wolves berusaha membalas perbuatan tersebut.
Ditempat terpisah, asisten pelatih Tangerang Wolves Deca Dos Santo sebenarnya telah mengingatkan agar para pemainnya mewaspadai Cosmin Vansea.
”Ternyata setelah berhadapan di lapangan, mereka malah lupa menjaganya. Akhirnya, Cosmin malah menambah gol pada menit-menit akhir,” tukas Deca usai pertandingan seperti yang dilansir halaman resmi Liga Primer Indonesia.
Menurut pria asal Brasil ini, pada babak pertama Wallace dan kawan-kawan masih dapat mengimbangi permainan taktis Bintang Medan.
“Namun, konsentrasi pemain buyar pada babak kedua membuat gawang kami kebobolan hingga dua kali,” keluh Deca Dos Santos.
Dityo Pramono menyambut gembira kemenangan Bintang Medan.
“Kami bersyukur berhasil memenangkan pertandingan di kandang, setelah sebelumnya hanya bisa seri atau kalah. Semoga hasil positif ini terus berlanjut pada pertandingan berikutnya,” ujar CEO Bintang Medan yang menjadi salah satu anggota Komite Normalisasi PSSI itu.
Raihan tiga poin bagi Bintang Medan membuat mereka bisa bernafas sedikit lega. Kini poinnya menjadi 15, untuk sementara sama dengan Solo FC yang menduduki peringkat 11 pada klasemen sementara LPI. Juga berhasil melewati raihan 14 poin Minang Kabau FC. Tapi, kedua kesebelasan itu baru bertanding besok dalam laga tandang melawan Bali Devata dan Medan Chiefs.
Sedangkan bagi Tangerang Wolves, kekalahan ini menahan mereka beranjak dari papan bawah. Meski satu peringkat lebih baik, poin mereka sama dengan peringkat ke-16, Real Mataram, yaitu 10 poin. Namun, Real Mataram dan Manado United yang berada satu peringkat di bawahnya, dapat menyalip Tangerang Wolves jika keduanya mampu mengalahkan lawan-lawannya besok sore. (medanchiefs.com)
Subscribe to:
Posts (Atom)