Wednesday, August 25, 2010

Mbom Julien Tolak Tawaran Nilai Kontrak PSMS Kekurangan Pemain Lini Depan

Usai seleksi pemain selama dua bulan, PSMS Medan masih belum menemukan sosok striker yang pas. Terlebih Jacky Pasarela striker yang awalnya diandalkan PSMS memilih hengkang ke PSM Makassar. Kondisi musim lalu berpeluang terjadi.

Ya, musim lalu PSMS tak memiliki striker mumpuni. Sehingga sepanjang musim PSMS termasuk salah satu tim yang paling tak produktif. Hal itu diperparah dengan kualitas pemain secara keseluruhan yang biasa-biasa saja. Begitu juga dengan skuad saat ini.

Sekum Ayam Kinantan Idris SE, menyadari hal itu. Menurutnya proses merekrut pemain tak bisa lagi dengan cara seleksi. Karena hal itu butuh waktu panjang. “Jika tidak segera diatasi, permasalahan tahun lalu akan kembali terulang. PSMS kekurangan penyerang. Padahal target PSMS Medan tahun depan adalah naik ke Indonesia Super League,” kata Idris Selasa (24/8). Dikatakannya, dari puluhan pemain yang ikut seleksi tak satupun layak dijadikan striker.

Dan hal itu pun coba diatasi pengurus. Lini depan pun dibenahi. Satu pemain lokal asal Semen Padang bernama Febri Setiadi Hamzah sudah diundang untuk dilirik kemampuannya. Selasa lalu Febri sudah dites di Stadion Teladan.

Selain Febri, PSMS juga melirik pemain asing yang dianggap tepat untuk mengisi kekosongan lini depan. Martial Poungoeu asal Kamerun menjadi pilihan. Walau demikian, proses nego dengan legiun asing masih gelap.

Awalnya, PSMS sempat melirik mantan striker timnas U-21 bernama Donny Pane. Namun hal itu urung dilakukan karena berbagai alasan.

Sementara itu, satu legiun asing yang sempat membawa PSMS meraih runner-up Mbom Julien dengan tegas menolak bergabung dengan PSMS. Hal ini dikarenakan nilai kontrak yang kurang tepat. Beredar kabar, Mbom meminta kontrak senilai Rp700 juta namun PSMS menyanggupi Rp500 juta. Dan jumlah yang disanggupi PSMS itu juga belum pasti, karena pengurus masih tergantung keputusan Ketua Umum PSMS Dzulmi Eldin yang juga wakil wali kota Medan.

“Tampaknya saya urung membela PSMS. Nilai kontrak tidak sesuai. Saya butuh kepastian,” kata Mbom via sambungan telepon kemarin. (mag-5/sumutpos)

PSMS Medan Negosiasi Pemain Masih Alot

Usai diseleksi, skuad PSMS Medan musim mendatang kini tengah negosiasi kontrak. Satu pekan sudah waktu diberikan pengurus untuk negosiasi. Sementara ini pemain lokal yang didulukan, legiun asing menyusul sesudahnya.

Meski sudah diberi waktu satu pekan, namun proses negosiasi masih terlihat alot. Tidak semua pemain terlihat gembira soal nilai kontrak yang ditawarkan pengurus. Senin (23/8) kemarin, nego terakhir digelar di Stadion Kebun Bunga. Satu persatu pemain dipanggil masuk ruang pengurus untuk mengetahui masa depannya.
Di ruangan, negosiator dari pengurus terdiri dari Idris SE Sekum PSMS, wakil sekretaris Agus Suriono dan tim talent scouting.

“Belum tahulah bang, mereka tanya berapa kita minta dan mereka (pengurus-red) juga tawarkan harga. Ya saya masih mikir-mikir, pengurus juga berunding sepertinya. Kita lihat saja nanti,” ujar pemain yang enggan disebutkan namanya.

Idris bilang, negosiasi harga dilakukan pihaknya untuk mengetahui nilai kontrak yang nantinya akan disepakati. “Setelah disepakati, baru nanti kita tentukan nilai kontraknya. Kita beri kesempatan pemain untuk berpikir nilai yang kita tawarkan,” beber Idris.

Meski kemarin terakhir negosiasi, namun pengurus belum mengumumkan skuad yang sudah oke akan nilai kontraknya.

Usai mengurus nego kontrak pemain lokal, pengurus segera melobi kontrak pemain asing. Hal itu dijadwalkan bulan ini juga. “ Ya, secepatnya kita akan kontrak, tapi kita lihat dulu perkembangannya. Kita kan juga sedang menunggu satu pemain lain Robert Acosta yang datang 28 Agustus nanti,” sambung Idris.

Untuk menjamin keabsahan kontrak, pengurus menyatakan akan menyiapkan notaris. Ini tidak dilakukan musim lalu. “Semua kontrak ditandatangani di depan notaris. Notarisnya sudah ada, tapi namanya nanti sajalah,” pungkas pria berdarah Aceh ini.

Pada sesi latihan kemarin, pemain asing yang tersisa hanya tiga orang. Empat lainnya tampaknya sudah dipulangkan pengurus karena tak sesuai dengan kebutuhan tim. Tiga pemain asing tersisa adalah Etouguo, Martial Poungoeu, serta Bruno Kasmir. Ketiga pemain tersebut juga belum tentu mendapatkan kontrak, karena masih tahap dipantau kemampuannya. (mag-5/sumutpos)