Sadar dengan kekurangan kualitas pemain yang dimiliki, PSMS akan melakukan satu langkah taktis. Ya, manajemen PSMS memutuskan untuk mencari pemain baru guna menambal kekurangan tersebut. Dan, langkah yang dipakai adalah seleksi pemain.
Seleksi pemain yang dimaksud manajemen adalah seleksi secara tertutup. Dengan kata lain, tidak seperti seleksi awal pembentukan tim yang digelar beberapa waktu lalu. Jadi, beberapa pemain yang dilirik manajemen, akan dipanggil dan mengikuti seleksi tertutup ini.
Nah, hari ini, rencananya dua pemain akan diseleksi oleh tim pelatih PSMS. Kedua pemain itu adalah Harry Syahputra – yang berposisi sebagai bek – dan Defi Ariandi, mantan pemain Persikad Depok yang berposisi sebagai gelandang.
Hal itu dikatakan Benny Tomasoa asisten manajer PSMS, Minggu (17/1). Menurut Benny, perekrutan pemain baru sudah cukup mendesak. Selain demi kebutuhan tim agar lebih berkualitas, PSMS juga dikejar-kejar deadline dari PT Liga Indonesia.
Dikejar waktu karena putaran kedua dipastikan akan bergulir pada 8 Februari mendatang. Di masa tenggang inilah, peserta Divisi Utama mendapatkan waktu untuk mendatangkan pemain baru.
“Kalau tak ada halangan, kita akan segera seleksi dua pemain. Harry Syahputra dan Defi Ariandi. Kalau pelatih setuju merekrut kedua pemain tadi, pembicaraan selanjutnya akan segera dilakukan,” kata Benny.
Hal ini juga akan segera dikoordinasikan kepada jajaran pelatih. Ya, karena keputusan merekrut pemain memang idealnya ditangan pelatih karena dialah yang paham akan kebutuhan timnya.
Dan, seleksi itu dilakukan tertutup karena manajemen tak ingin program latihan terganggu dengan agenda seleksi.
“Seleksi kita buat tertutup saja. Karena kita tak ingin program latihan skuad terganggu. Jadi sifatnya, kita cari pemain, kita hubungi dan kita wajibkan seleksi,” lanjut Benny.
Menurut arsitek tim Suimin Diharja, tim yang diasuhnya kini sangat membutuhkan seorang striker yang haus gol dan palang pintu andal. Di lini tengah, Suimin juga butuh seorang pengatur serangan yang punya visi tajam mengobrak-abrik pertahanan lawan. Namun sejauh ini, yang coba didatangkan manajemen, baru pemain yang bertugas di sektor belakang. Kedua pemain tadi, Harry dan Defi memang lebih punya karakter kuat menjaga pertahanan. Termasuk Defi yang menurut Benny bisa main sebagai gelandang bertahan, bek kanan, dan bek kiri.
“Sejauh ini baru dua pemain yang bisa kita tawarkan. Karena kami juga belum mendapatkan kejelasan soal perekrutan pemain,” tambah Benny. Ya, urusan soal kontrak pemain baru dan evaluasi seluruh tim setelah melewati putaran pertama baru akan dilakukan pada 23 Januari nanti.
Terkait kontrak dua pemain seleksi tadi, Benny juga menyatakan bahwa keduanya siap menerima kontrak yang nilainya tidak besar. Kabarnya, Harry rela dibayar Rp150 juta untuk setengah kompetisi. Khusus Harri, PSMS memang tampaknya harus segera melakukan kontrak kalau memang membutuhkan pemain belakang. Pasalnya, Harry dikabarkan juga tengah diincar Persikab Bandung.
“Setelah kami berembuk dengan tim manajer, kami putuskan untuk memanggil Harry untuk dilihat kemampuannya. Pasalnya dia juga tengah diburu Persikab Bandung karena kualitasnya memang telah diketahui, karena sempat main di Timnas masa Ivan Kolev,” pungkas Benny
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Monday, January 18, 2010
Kembali berlatih
Skuad PSMS akan kembali melakoni latihan, hari ini di Stadion Kebun Bunga. Meski belum ada mengenai kejelasan nasib seluruh perangkat tim, namun sikap profesional akan terus dijunjung.
“Libur satu pekan saya rasa cukuplah untuk mengembalikan semangat, dan menghilangkan kejenuhan pemain. Senin ini harus sudah latihan lagi, agar kondisi kebugaran tetap terjaga,” kata Suimin Diharja arsitek tim kemarin.
Usai melakoni kompetisi di putaran pertama dengan lawan terakhir Semen Padang lalu, memang skuad PSMS diliburkan selama satu pekan. Tak ada aktivitas sama sekali di Stadion Kebun Bunga.
Namun sejak hari ini, Stadion Kebun Bunga dipastikan akan kembali bergelora. Walaupun pada hati masing-masing perangkat tim masih bertanya-tanya apakah akan dipertahankan masuk skuad dalam menyongsong putaran kedua nanti.
Menurut Suimin, yang nasibnya juga masih belum jelas, sepanjang dia masih dipercaya dan belum ada kepastian akan kontraknya di PSMS, dia akan tetap menjalankan program latihan seperti biasa. Bahkan kalau seandainya Suimin harus didepak, dia siap asalkan alasan pemecatannya itu untuk kebaikan tim. Sejauh ini memang beredar rumor tak mengenakkan akan dia dan beberapa perangkat tim, yang kabarnya hendak didepak dari PSMS karena kerap merecoki keuangan PSMS.
“Kalau saya harus angkat kaki dari tim ini, saya ikhlas. Asalkan itu demi kebaikan tim. Kalau untuk alasan lain, saya tak terima. Karena niat saya adalah mencoba mengembalikan nama besar PSMS di kancah sepak bola nasional,” koar pelatih 58 tahun itu.
Sementara, kabar tak sedap mengenai rencana perombakan manajemen dan skuad, Suimin enggan mengomentari lebih jauh.
“Anak-anak harus konsentrasi sepanjang belum ada kejelasan hitam di atas putih akan nasib mereka di tim ini. Begitu juga dengan saya. Latihan harus tetap berjalan normal,” pungkas Suimin
“Libur satu pekan saya rasa cukuplah untuk mengembalikan semangat, dan menghilangkan kejenuhan pemain. Senin ini harus sudah latihan lagi, agar kondisi kebugaran tetap terjaga,” kata Suimin Diharja arsitek tim kemarin.
Usai melakoni kompetisi di putaran pertama dengan lawan terakhir Semen Padang lalu, memang skuad PSMS diliburkan selama satu pekan. Tak ada aktivitas sama sekali di Stadion Kebun Bunga.
Namun sejak hari ini, Stadion Kebun Bunga dipastikan akan kembali bergelora. Walaupun pada hati masing-masing perangkat tim masih bertanya-tanya apakah akan dipertahankan masuk skuad dalam menyongsong putaran kedua nanti.
Menurut Suimin, yang nasibnya juga masih belum jelas, sepanjang dia masih dipercaya dan belum ada kepastian akan kontraknya di PSMS, dia akan tetap menjalankan program latihan seperti biasa. Bahkan kalau seandainya Suimin harus didepak, dia siap asalkan alasan pemecatannya itu untuk kebaikan tim. Sejauh ini memang beredar rumor tak mengenakkan akan dia dan beberapa perangkat tim, yang kabarnya hendak didepak dari PSMS karena kerap merecoki keuangan PSMS.
“Kalau saya harus angkat kaki dari tim ini, saya ikhlas. Asalkan itu demi kebaikan tim. Kalau untuk alasan lain, saya tak terima. Karena niat saya adalah mencoba mengembalikan nama besar PSMS di kancah sepak bola nasional,” koar pelatih 58 tahun itu.
Sementara, kabar tak sedap mengenai rencana perombakan manajemen dan skuad, Suimin enggan mengomentari lebih jauh.
“Anak-anak harus konsentrasi sepanjang belum ada kejelasan hitam di atas putih akan nasib mereka di tim ini. Begitu juga dengan saya. Latihan harus tetap berjalan normal,” pungkas Suimin
Niat untuk merobak team hanya sebatas "wacana"
Niat PSMS untuk memburu pemain baru, tampaknya harus berpacu dengan waktu. Pasalnya, putaran kedua dipastikan akan diputar kembali pada 8 Februari mendatang. Lewat masa itu, maka transfer pemain akan ditutup.
Nah, masalahnya adalah hingga saat ini PSMS belum melakukan pembenahan apapun. Dengan kata lain, Ayam Kinantan masih jalan di tempat. Pasalnya, pengurus dan manajemen malah baru akan menggelar rapat evaluasi pada 23 Januari mendatang.
Dijelaskan asisten manajer Benny Tomasoa, pihak manajemen sejauh ini belum berani melakukan pendekatan lebih kepada pemain yang sudah menjadi target. Alasan utama adalah karena belum jelasnya titah pengurus.
Parahnya, kabar mengenai akan digusurnya beberapa orang di manajemen hingga jajaran kepelatihan masih saja terdengar. Ini yang masih menjadi tanda tanya besar di kubu manajemen.
“Kami belum tahu bagaimana nasib kami ke depannya. Maka itu kami pun belum berani memberikan kepastian kepada pemain yang awalnya sudah dihubungi untuk gabung bersama PSMS,” kata Benny.
Intinya, saat ini PSMS harus lebih gesit lagi mengurus persiapan PSMS dalam menatap putaran kedua nanti. Kerja ekstra keras wajib digalakkan kalau ingin memberikan hasil terbaik bagi seluruh pecinta PSMS di kota ini.
“Saya sudah hubungi PT LI, dikabarkan bahwa jadwal putaran kedua akan segera dikeluarkan. Menurut PT LI, pada 8 Februari mendatang kompetesi akan segera diputar kembali,” lanjut Benny.
Kurang begitu jelas apa yang akan dilakukan pengurus PSMS. Buktinya hingga saat ini belum ada kepastian rencana menatap putaran kedua. Meski belum ada kepastian, seluruh skuad PSMS masih akan tetap melakukan latihan rutin yang akan kembali digelar Senin ini.
Suimin Diharja arsitek tim menegaskan hal itu. “Kita kesempatan libur satu pekan kepada seluruh skuad. Setelah itu kami akan tetap melakukan latihan rutin. Sepanjang masa libur itu, kami jajaran pelatih akan menyiapkan evaluasi selama putaran pertama,” kata Suimin.
Hal ini dianggap sangat penting untuk menjaga performa pemain menatap putaran kedua. Apalagi Suimin menilai, performa anak asuhannya menunjukkan perkembangan yang pesat. “Kita tidak ingin penampilan anak-anak menurun, karena di putaran kedua nanti, kita harapkan hasil yang maksimal sesuai target bisa ke Liga Super musim depan,” ungkap ayah tiga anak dan kakek dua cucu itu.
Di samping itu, Osas Saha legiun impor PSMS yang dikabarkan akan hengkang pada putaran kedua nanti menyatakan sikapnya untuk tetap bertahan di klub berjuluk Ayam Kinantan itu. Dihubungi kemarin, Saha menyatakan dia akan tetap menghargai kontraknya bersama PSMS. “Benar, ada klub yang menyatakan tertarik merekrut saya. Namun, saya pastikan akan tetap di PSMS, karena saya menghormati kontrak,” tutur pemain asal Nigeria itu
Nah, masalahnya adalah hingga saat ini PSMS belum melakukan pembenahan apapun. Dengan kata lain, Ayam Kinantan masih jalan di tempat. Pasalnya, pengurus dan manajemen malah baru akan menggelar rapat evaluasi pada 23 Januari mendatang.
Dijelaskan asisten manajer Benny Tomasoa, pihak manajemen sejauh ini belum berani melakukan pendekatan lebih kepada pemain yang sudah menjadi target. Alasan utama adalah karena belum jelasnya titah pengurus.
Parahnya, kabar mengenai akan digusurnya beberapa orang di manajemen hingga jajaran kepelatihan masih saja terdengar. Ini yang masih menjadi tanda tanya besar di kubu manajemen.
“Kami belum tahu bagaimana nasib kami ke depannya. Maka itu kami pun belum berani memberikan kepastian kepada pemain yang awalnya sudah dihubungi untuk gabung bersama PSMS,” kata Benny.
Intinya, saat ini PSMS harus lebih gesit lagi mengurus persiapan PSMS dalam menatap putaran kedua nanti. Kerja ekstra keras wajib digalakkan kalau ingin memberikan hasil terbaik bagi seluruh pecinta PSMS di kota ini.
“Saya sudah hubungi PT LI, dikabarkan bahwa jadwal putaran kedua akan segera dikeluarkan. Menurut PT LI, pada 8 Februari mendatang kompetesi akan segera diputar kembali,” lanjut Benny.
Kurang begitu jelas apa yang akan dilakukan pengurus PSMS. Buktinya hingga saat ini belum ada kepastian rencana menatap putaran kedua. Meski belum ada kepastian, seluruh skuad PSMS masih akan tetap melakukan latihan rutin yang akan kembali digelar Senin ini.
Suimin Diharja arsitek tim menegaskan hal itu. “Kita kesempatan libur satu pekan kepada seluruh skuad. Setelah itu kami akan tetap melakukan latihan rutin. Sepanjang masa libur itu, kami jajaran pelatih akan menyiapkan evaluasi selama putaran pertama,” kata Suimin.
Hal ini dianggap sangat penting untuk menjaga performa pemain menatap putaran kedua. Apalagi Suimin menilai, performa anak asuhannya menunjukkan perkembangan yang pesat. “Kita tidak ingin penampilan anak-anak menurun, karena di putaran kedua nanti, kita harapkan hasil yang maksimal sesuai target bisa ke Liga Super musim depan,” ungkap ayah tiga anak dan kakek dua cucu itu.
Di samping itu, Osas Saha legiun impor PSMS yang dikabarkan akan hengkang pada putaran kedua nanti menyatakan sikapnya untuk tetap bertahan di klub berjuluk Ayam Kinantan itu. Dihubungi kemarin, Saha menyatakan dia akan tetap menghargai kontraknya bersama PSMS. “Benar, ada klub yang menyatakan tertarik merekrut saya. Namun, saya pastikan akan tetap di PSMS, karena saya menghormati kontrak,” tutur pemain asal Nigeria itu
PSMS perlu pembinaan Pemain Muda
Berkaca dari musim-musim sebelumnya, PSMS selalu harus bersusah payah bongkar pasang skuad ketika hendak melakoni musim baru. Ironisnya, tim berjuluk Ayam Kinantan ini kerap kesusahan mencari pemain lokal berkualitas yang punya komitmen tinggi kepada PSMS.
Hal ini sudah sejak lama dibahas. Namun, tak ada penyelesaian karena tak adanya pembinaan pemain usia muda. Musim ini, urusan pembinaan pemain muda mulai kembali dibicarakan. Dan, biaya yang dibutuhkan tak kurang dari Rp1 miliar.
Freddy Hutabarat, Ketua Bidang Kompetisi dan Pembinaan PSMS menyatakan akan membicarakan dan segera mengajukan profosal yang memuat konsep pembinaan pemain muda jangka panjang.
Namun tentu saja tak semudah membalikkan telapak tangan. Freddy menganggap hal ini selalu menghadirkan kendala klasik, yakni pendanaan. Ya, dibutuhkan dana yang tak sedikit untuk membina pemain muda sehingga layak menjadi pemain profesional.
Meski demikian, Freddy yakin pihaknya mampu melaksanakan pembinaan jangka panjang dengan budget yang lebih ringan namun hasilnya maksimal. Dibeberkannya, cara pembinaan pemain muda yang sedang dikonsepnya antara lain adalah dengan mencari bakat di berbagai pelosok Sumatera Utara.
Setiap bakat yang ditemukan, diberikan kesempatan berlatih di tim muda PSMS dengan waktu yang telah ditentukan. Sebelumnya, apabila tim pelatih pemain muda yakin ada bakat besar pada diri seseorang pemain, maka manajemen akan langsung mengikat kontraknya lebih dari satu tahun.
“Banyak pemain berbakat di Medan. Setelah kita temukan, kita ikat kontrak jangka panjang hanya untuk berlatih dan berlatih. Kalau sudah matang, pemain tadi bisa kita promosikan ke tim inti atau bahkan dijual ke klub lain dengan harga yang tinggi,” beber Freddy.
Kalau hal ini disetujui nantinya, berarti pembinaan pemain muda yang awalnya diinginkan oleh Ketua Umum PSMS Dzulmi Eldin akan sejalan dan selaran. Tapi itu tadi, masalah dana sangat mengganggu.
Dituturkan Freddy, sedikitnya dibutuhkan dana Rp1 miliar untuk membina pemain muda hingga benar-benar jadi pemain berkelas. “Rp1 miliar itu angka ideal bagi pembinaan. Mahal memang, tapi hasilnya pasti bagus.Kalau seandainya ini direstui, kami siap melaksanakannya dengan pertanggungjawaban yang sebaik-baiknya. Bila perlu diaudit setiap saat kemana saja aliran dananya,” lanjut Freddy.
“Kalau ini berjalan, saya yakin PSMS tak akan pernah kekurangan pemain. Malah kita bisa melakukan penjualan pemain ke klub lain yang membutuhkan pemain. Lebih dari itu, nama besar Medan sebagai penghasil pemain berkualitas pun akan tetap harum,” pungkasnya
Hal ini sudah sejak lama dibahas. Namun, tak ada penyelesaian karena tak adanya pembinaan pemain usia muda. Musim ini, urusan pembinaan pemain muda mulai kembali dibicarakan. Dan, biaya yang dibutuhkan tak kurang dari Rp1 miliar.
Freddy Hutabarat, Ketua Bidang Kompetisi dan Pembinaan PSMS menyatakan akan membicarakan dan segera mengajukan profosal yang memuat konsep pembinaan pemain muda jangka panjang.
Namun tentu saja tak semudah membalikkan telapak tangan. Freddy menganggap hal ini selalu menghadirkan kendala klasik, yakni pendanaan. Ya, dibutuhkan dana yang tak sedikit untuk membina pemain muda sehingga layak menjadi pemain profesional.
Meski demikian, Freddy yakin pihaknya mampu melaksanakan pembinaan jangka panjang dengan budget yang lebih ringan namun hasilnya maksimal. Dibeberkannya, cara pembinaan pemain muda yang sedang dikonsepnya antara lain adalah dengan mencari bakat di berbagai pelosok Sumatera Utara.
Setiap bakat yang ditemukan, diberikan kesempatan berlatih di tim muda PSMS dengan waktu yang telah ditentukan. Sebelumnya, apabila tim pelatih pemain muda yakin ada bakat besar pada diri seseorang pemain, maka manajemen akan langsung mengikat kontraknya lebih dari satu tahun.
“Banyak pemain berbakat di Medan. Setelah kita temukan, kita ikat kontrak jangka panjang hanya untuk berlatih dan berlatih. Kalau sudah matang, pemain tadi bisa kita promosikan ke tim inti atau bahkan dijual ke klub lain dengan harga yang tinggi,” beber Freddy.
Kalau hal ini disetujui nantinya, berarti pembinaan pemain muda yang awalnya diinginkan oleh Ketua Umum PSMS Dzulmi Eldin akan sejalan dan selaran. Tapi itu tadi, masalah dana sangat mengganggu.
Dituturkan Freddy, sedikitnya dibutuhkan dana Rp1 miliar untuk membina pemain muda hingga benar-benar jadi pemain berkelas. “Rp1 miliar itu angka ideal bagi pembinaan. Mahal memang, tapi hasilnya pasti bagus.Kalau seandainya ini direstui, kami siap melaksanakannya dengan pertanggungjawaban yang sebaik-baiknya. Bila perlu diaudit setiap saat kemana saja aliran dananya,” lanjut Freddy.
“Kalau ini berjalan, saya yakin PSMS tak akan pernah kekurangan pemain. Malah kita bisa melakukan penjualan pemain ke klub lain yang membutuhkan pemain. Lebih dari itu, nama besar Medan sebagai penghasil pemain berkualitas pun akan tetap harum,” pungkasnya
Subscribe to:
Posts (Atom)