Thursday, July 14, 2011

Pengurus harus serius pulangkan Sakti cs

Kondisi PSMS yang tengah terpuruk saat ini, membuat publik Medan berharap Ayam Kinantan dapat kembali diperkuat mantan pemainnya. Nama-nama seperti Saktiawan Sinaga, Fadly Hariri, Mahyadi Panggabean, dan beberapa pemain lain yang kini berkiprah di luar Medan diharapkan kembali.

Harapan itu coba dijawab salah satu mantan pemainnya, Fadli Hariri. Fadli yang turut hadir pada perayaan ulang tahun ketiga PSMS Medan Fans Club (PFC) baru-baru ini mengatakan dua musim kebersamaannya di PSMS Medan membuatnya tidak pernah lupa kepada klub yang telah membesarkannya itu.

“Tahun 2006 saya di PSMS, lalu 2008. Sebenarnya saya ingin terus bersama PSMS tapi mungkin takdir yang mengharuskan saya harus ke klub lain. Sebagai tim besar, tempat PSMS sebenarnya bukan di Divisi Utama, tetapi di liga super sebagai kasta tertinggi sepakbola di tanah air,” ujar pemain yang kini masih terikat kontrak dengan PSM Makassar ini.

Selain itu dia menyatakan, minimnya mantan pemain yang ingin kembali bermain ke PSMS Medan terjadi bukan karena pemain telah melupakan PSMS Medan. Namun lantaran kurangnya pendekatan dari pengurus PSMS.

“Bukan karena pemain mata duitan, tapi karena kurangnya pendekatan kepada pemain. Kalau memang pemain sebagai anak dirangkul oleh manajer, saya yakin pemain Medan itu akan kembali bermain di PSMS. Karena saya pikir, tidak ada pemain Medan yang tidak mau bermain di PSMS,” paparnya.

Pekan lalu beberapa mantan pemain PSMS seperti Saktiawan Sinaga, Fadli Hariri, Jecky Pasarella, Wijay, Usman Pribadi, dan lainnya sempat bereuni di Stadion Teladan pada laga eksibisi kontra tim Pra PON Sumut.

Keljtes prihatin nasib PSMS

MEDAN - Kondisi finansial PSMS Medan yang buruk berujung pada terganjalnya pelunasan hak-hak pemain. Hal itu yang membuat para pemain berang dan bahkan mengancam melaporkannya ke FIFA. Ternyata kabar ini juga sampai ke telinga Rudy Keltjes. Ia merasa prihatin dengan kondisi PSMS saat ini.

“Saya dengar PSMS sedang ada dalam masalah ya? Bahkan sampai ada yang bilang mau dilaporkan ke FIFA. Saya harap masalah ini cepat selesai,” ujarnya.

Meski dikenal lama membesut Persebaya Surabaya, Keltjes juga sempat melatih PSMS Medan. Meskipun bukan kenangan yang manis baginya. Pertama kali di ISL 2008/2009, Ia yang memegang jabatan pelatih kepala saat PSMS terjerembab degradasi.

Musim lalu saat kembali dipercaya mengganti Zulkarnain Pasaribu, kebersamaanya hanya bertahan satu laga menyusul kekalahan kandang atas Persih Tembilahan. Kenangan yang kelam bersama PSMS tak lantas membuatnya lupa pada klub berlambang daun tembakau itu. Diakuinya PSMS merupakan klub besar dan punya pemain-pemain yang hebat.

“Sangat disayangkan jika PSMS saat ini terpuruk. Saya harap para pengurus PSMS segera dapat menyelesaikan masalah ini. Apalagi PSMS adalah tim yang berprestasi,” tukas mantan pemain Niac Mitra ini.

Belum terealisasinya pelunasan hak para pemain PSMS berupa gaji selama ini menjadi permasalahan. Para pemain yang bosan dengan janji-janji mengancam akan melaporkan pengurus PSMS ke Polisi. Sementara para legiun asing seperti Vagner Luis mengatakan akan membuat laporan ke FIFA.

Djohar pimpin PSSI, PSMS harus bangkit

MEDAN - Publik Medan berbangga dengan terpilihnya Djohar Arifin Husin sebagai Ketua Umum PSSI 2011-2015. Betapa tidak, belakangan ini Sumut kerap kalah bersaing jika berbicara prestasi. Namun dengan terpilihnya Djohar, Sumut kini tak lagi dianggap sebelah mata.

Tentu saja karena Djohar putra asli Sumut dan pernah berkiprah di PSMS Medan. Tak ayal jika para suporter PSMS berharap Ayam Kinantan bisa bangkit di masa kepemimpinan Djohar.

“Selama ini, PSMS menjadi korban dari carut-marutnya pengelolaan PSSI. Jadi kami yakin, di tangan pak Djohar, PSMS bakal lebih baik dan mudah-mudahan bisa ke liga super,” ujar Ketua PSMS Fans Club (PFC), Ahmad Zainal.

Selain itu, PFC sepakat peraturan permendagri soal pelarangan dana APBD untuk klub sepakbola diterapkan. Nantinya PSMS diharapkan dapat lebih profesional dengan tak lagi menggantungkan harapan pada APBD.

“Ketiadaan APBD untuk klub seperti PSMS tidak serta-merta membuat PSMS harus patah semangat. Penanganan secara profesional akan membuat PSMS menjadi klub yang lebih baik lagi asal didukung semua pihak,” tandas pria yang akrab disapa Ucok Lumba-Lumba itu.

Perayaan ulang tahun ke III PFC digelar di Pasar IV Marelan Perayaan HUT tadi siang juga diisi berbagai kegiatan seperti hiburan dan pemberian bantuan sosial kepada anak yatim-piatu.

Kegiatan juga dihadiri beberapa mantan pemain PSMS Medan seperti Zulkarnain, Ari Yuganda, Mahadi Rais, Fadli Hariri, dan ratusan anggota PFC. Kegiatan itu juga digelar di dekat kediaman Zulkarnain dan bertepatan dengan ulangtahun istrinya yang juga Bendahara PFC, Romauli br Silalahi.