Monday, December 21, 2009

Mantapkan Simulasi

MEDAN-Posisi PSMS di klasemen sementara wilayah I Divisi Utama Liga Indonesia akhirnya terperosok ke peringkat enam. Meski masih punya tabungan dua lagaebih banyak, namun kondisi ini tetap saja merisaukan para fans.

Memang tidak begitu jauh perbedaan nilai dari pemuncak klasemen sementara, yang dikuasai Persih Tembilahan. Tim asal Riau itu kini punya 12 angka dari tujuh laga yang telah dilakoni. Sedangkan PSMS baru mengumpulkan 8 angka dari lima kali main.
Nah, agar tak tergelincir kian dalam, PSMS harus mampu memetik tiga angka saat menjamu Persiraja Banda Aceh di Stadion Teladan, 27 Desember nanti. Ya, raihan tiga angka adalah harga mati.

Agar hal itu tak meleset kubu PSMS terus mematangkan simulasi guna meraih hasil maksimal di kandang sendiri.
Suimin Diharja pelatih PSMS berencana memasang strategi anyar. Sebenarnya tidak terlalu baru, karena Suimin berencana bertarung dengan gaya rap-rap sepanjang melakoni laga di kandang sendiri.

Hal itu selama ini belum terlihat dengan apik, walaupun dua laga di kandang berhasil dengan kemenangan.
Prinsipnya, biar main jelek asal menang! Walaupun pada kenyataannya, Suimin tetap menginginkan skuad bermain apik. Tapi apa daya, materi pemain PSMS saat ini mayoritas dihuni pemain muda yang belum syarat pengalaman. Begitupun, tanpa lelah simulasi untuk itu terus digeber.
“Saat ini kita sangat membutuhkan kemenangan. Biarlah main jelek asalkan kita mampu mengamankan tiga angka di laga kandang. Hal ini berhubung skuad yang kita miliki masih dihuni pemain minim pengalaman,” beber Suimin.
Beruntung pemain tidak ada yang pesimis dengan kondisi yang ada. Semangat muda plus gairah bermain apik di hadapan ribuan pendukung sendiri, begitu memotivasi.

Tidak ada cara lain kecuali meraih tiga angka di kandang sendiri. Seluruh pemain dalam kondisi siap tempur karena punya waktu cukup panjang untuk recovery,” ujar Syaiful Ramadhan striker kidal PSMS.

Karenanya, pada latihan kemarin sore yang dipimpin asisten pelatih Suyono, masih memfokuskan kepada pressing permainan.
Hal ini bertujuan untuk menguasai jalannya laga agar kesempatan untuk mencetak gol lebih terbuka.
Latihan masih terfokus pada pressing permainan yang dikombinasikan dengan latihan fisik, baik dengan bola maupun tanpa bola,” kata Suyono yang mewakili Suimin.

Di klasemen, memang posisi PSMS begitu rawan kian tenggelam kalau sampai kandas atau hanya meraih hasil seri.
Selain Persih, Persipasi juga sudah mengumpulkan 12 angka dan berada di peringkat dua. (ful)
Di peringkat tiga, berkutat semen Padang dengan 10 angka dan masih punya dua tabungan laga. Sedangkan posisi 4 dihuni Persita yang sudah mengemas 9 angka dari 4 laga. Artinya, Persita punya tabungan tiga laga dan tentu saja sangat mungkin menambah keunggulan poin dari PSMS.

Slamet Riyadi Tekad ISL seorang Veteran

Siapa yang tak kenal Slamet Riyadi, salah satu pemain senior PSMS yang berposisi sebagai pengawal lini belakang. Di lengan kanannya terlilit ban kapten, sebagai tanda bahwa Slamet adalah pemimpin rekan-rekannya di lapangan.

Usia bukan halangan bagi Slamet untuk tetap menunjukkan kelasnya sebagai seorang pesepakbola profesional. Lahir 30 Juni 1975, tentu saja bukan usia muda bagi pemain bola zaman sekarang. Namun hal itu tak berpengaruh banyak pada kondisi kebugarannya. Bahkan dari lima laga terakhir bersama PSMS, Slamet sukses menyumbang satu gol lewat tandukan kepalanya.

Suami dari Rofiko Rabiatul Adawiah yang telah dikarunia dua anak, Diah Ajeng Pratiwi dan Zikrillah Qolbi Elok itu, tak juga dapat dipungkiri bahwa dia adalah salah satu ruh tim. Tanpa kehadirannya di lini belakang, PSMS bakal pincang. Hal itu terbukti saat PSMS dihajar Persipasi 3-1 beberapa waktu lalu. Saat itu Slamet terpaksa ditarik keluar karena mengalami cedera tumit.

Bahkan hingga kini, Slamet masih berkutat dengan masalah di tumit kakinya itu. “Saya masih terus menjalani terapi pemulihan cedera saya. Besar harapan saya agar bisa segera pulih sebelum laga melawan Persiraja nanti,” beber mantan pemain Timnas Merah Putih di ajang SEA Games 1999 dan Piala Asia 2000 itu.

Pemain yang mengawali karir menggocek si kulit bundar sejak SD itu, juga punya karisma dan pemahaman bagus di dalam lapangan. Komunikasinya dengan rekan satu tim, plus kemampuannya bernegosiasi dengan wasit juga layak membuatnya diangkat menjadi kapten tim.
Di PSMS musim ini, Slamet juga punya harapan serupa dengan seluruh skuad yang ada. Yakni kembali membawa Ayam Kinantan berkokok kembali di ajang Indonesian Super League (ISL). Miris rasanya membiarkan klub yang punya sejarah besar ini harus main di kompetisi kasta kedua. Itulah sebabnya Slamet rela menerima bayaran yang tidak setinggi ketika dia masih bermain untuk klub lain.

“Apapun ceritanya, kami seluruh skuad PSMS punya target serupa untuk membawa tim ini main di ISL,” tandas pemain yang ngefans kepada Rio Ferdinand itu

Sulit Dapatkan Replika

Tak hanya di Medan, pendukung PSMS juga tersebar di berbagai kota di negeri ini. Salah satunya di kawasan Jabodetabek. Di sana ada PSMS Medan Fans Klub, yang sebenarnya juga ada di Medan.

Ya walaupun berjauhan, tetap saja fans di sana selalu ingin tahu apa kabar dari tim kesayangannya itu. Bukan perkara mudah untuk menyatukan massa yang kebanyakan perantauan asal Medan untuk punya satu komitmen : “mendukung PSMS”.

Begitupun, nyatanya PSMS FC punya massa yang lumayan banyak di sana. Walhasil, ketika PSMS harus melawat ke kawasan Jabodetabek untuk menghadapi, Persipasi, Persita Tangerang hingga Persikabo Bogor, PSMS tidak akan pernah sendirian.

Tekad besar mereka adalah selalu berusaha menghijaukan stadion tim tuan rumah dengan kehadiran dan dukungan kepada PSMS. Masalahnya, beberapa fans di sana mengaku kesulitan mendapatkan replika kostum PSMS terbaru.

Dalam beberapa kesempatan, PSMS FC kerap menanyakan bagaimana caranya memperoleh replika kostum PSMS dari Medan.

Ya, untuk marchendise satu ini, sebenarnya di Medan ada salah satu toko sport bernama Kagaya yang dapat izin memperbanyak reflika PSMS.
Namun tidak serta merta mirip dengan yang aslinya. Kostum PSMS saat ini disponsori Specs. Namun pada replikanya, tidak ada logo Specs. Selebihnya, motif dan warna tentu saja serupa dengan yang dipergunakan pemain PSMS di ajang Divisi Utama.

Nah, dari reflika yang terjual, pihak Kagaya Sport juga diharuskan menyisihkan Rp1000 untuk PSMS. Karena PSMS saat ini sudah dipatenkan, sehingga reflika PSMS tidak boleh dijiplak sembarang orang tanpa izin tertulis dari manajemen PSMS. “Setiap satu kostum yang laku, akan disisihkan Rp1000 ke PSMS. Tujuannya tentu saja untuk membantu keuangan PSMS musim ini,” terang Hengki Ahmad bos Kagaya Sport.
Maka itu, pihak fans di Jabodetabek berencana membeli reflika kostum PSMS dari Medan. “Saat ini kami masih memakai kostum musim lalu. Maka itu kami ingin menggantinya dengan kostum terbaru. Ya, karena pada dasarnya kami punya tekad untuk terus mendampingi PSMS bertanding di daerah kami dengan menghijaukan sebagian stadion,” kata Pio Sembiring anggota PSMS Medan Fans Club

Awasi Persikabo

MEDAN- Laga antara PSMS melawan Persikabo memang masih lama lagi. Keduanya akan saling berhadapan pada 8 Januari nanti. Kendati demikian, bukan berarti kekuatan tim asal Kabupaten Bogor ini akan dilewatkan begitu saja.

Kubu Ayam Kinantan tetap menaruh perhatian khusus kepada calon lawannya itu. Apalagi, Suimin Diharja, pelatih PSMS, sempat beberapa musim menukangi Persikabo.
Tak pelak, laga antara PSDS kontra Persikabo yang berlangsung di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam, kemarin (18/12) mendapat sorotan khusus pelatih bertubuh subur itu.

Sayangnya, ketika Suimin ingin menonton laga antara PSDS kontra Persikabo kemarin, kondisi kesehatan Suimin belum sepenuhnya pulih. Tak ayal hasrat menggebu untuk menyaksikan laga itu pun diurungkan.
Walau Suimin gagal menyaksikan laga antara PSDS kontra Persikabo, bukan berarti PSMS tak mengutus orang untuk menyaksikan pertandingan kemarin.

Suyono, asisten pelatih PSMS mendapat kepercayaan untuk memantau kekuatan sang calon lawan. “Di babak pertama, Persikabo main cukup bagus. Sayangnya, justru di babak pertama pula strategi PSDS dapat berjalan dengan lancar, hingga akhirnya mendikte permainan Persikabo secara keseluruhan,” kata Suyono.

Dalam catatanya, Suyono menangkap bahwa Persikabo punya pemain dengan kemampuan krosing yang cukup baik. Di samping itu, striker asing milik Persikabo Roger Bathoum yang pernah merumput bersama PSMS beberapa tahun lalu, masih menunjukkan kelasnya sebagai striker yang patut diperhitungkan.

“Pada pertandingan kemarin pemain bawah PSDS sangat disiplin mengawal pergerakan Roger. Jadi tak heran bila dia (Roger Bathoum, Red) mengalami kesulitan untuk melepaskan diri dan mencari peluang. Artinya, kalau Roger dapat lebih tenang, bukan tak mungkin kehadiran pemain ini akan menyulitkan lini pertahanan PSDS,” tambah Suyono.

Karena hal tersebut di atas, Suyono optimis jika Slamet Ryadi dkk mampu memetik poin penuh atas Persikabo, meskipun pertandingan itu berlangsung di kandang lawan.

“Kalau permainan Persikabo tak berubah, tak akan sulit untuk mencuri poin dari mereka,” lanjut Suyono.
Terlepas dari hal tersebut di atas, sesungguhnya laga kontra Persiraja Banda Aceh adalah laga yang paling dekat untuk dilakoni Slamet Riyadi dkk.
Raihan tiga angka wajib hukumnya untuk diraih saat tampil di hadapan pendukung sendiri. “Selain ingin memberi hiburan kepada para fans, kemenangan atas Persiraja diharapkan dapat mendongkrak posisi PSMS di klasemen sementara Divisi Utama Wilayah I,” bilang Suyono.

Digusur PSAP

MESKI Persikabo Bogor kandas di tangan PSDS, namun posisi PSMS di klasemen sementara harus tergurus. Pasalnya, di tempat terpisah PSAP menang 1-0 atas Persipasi, sehingga tim besutan Kustiono itu naik ke peringkat empat klasemen dengan raihan 10 poin.

Walau posisi PSMS melorot, namun setidaknya PSMS memiliki satu laga lebih banyak dibanding PSAP yang sudah melakoni enam laga.
Selain PSAP, Persita juga meraih tiga angka saat melawat ke markas Persiraja. Walhasil, Persita juga berhasil merangkak naik peringkat. Persita yang baru melakoni empat laga kini memiliki 9 angka.

Artinya, kini PSMS harus terlempar dari posisi empat besar ke posisi lima. Dengan demikian, tidak ada kata lain selain meraih tiga angka saat menjamu Persiraja nanti.

Di atas kertas, laga itu bisa diamankan oleh PSMS yang punya waktu recovery lebih panjang disbanding Persiraja. Di samping itu, Persiraja yang sudah melakoni enam laga baru saja kandas. Secara psikologis hal itu tentu saja menguntungkan Slamet Riyadi dkk.
“Harus bisa meraih kemenangan saat melakoni laga kandang. Saat ini tim lain semakin menunjukkan permainan terbaiknya. Kita juga harus demikian,” kata Suimin menyoal persaingan yang semakin ketat.

Untuk itu, target semula untuk mengamankan setiap laga kandang yang dilakoni memang harus diselaraskan dengan permainan apik seluruh skuad Ayam Kinantan. Di atas kertas, Suimin yakin mampu meraih 15 poin di kandang musim ini, termasuk dua angka yang diraih saat melawan ke Rengat dan Tembilahan.

Dengan demikian, langkah PSMS untuk kembali ke ajang Indonesia Super Legue (ISL) akan semakin mudah, karena Suimin pun memiliki target yang tak kalah hebatnya di putaran kedua nanti. Terutama saat Slamet Riyadi dkk main di kandang sendiri.

Kejar Target

EDAN- Posisi PSMS di klasemen sementara wilayah barat Divisi Utama Liga Indonesia, semakin terancam geser. Saat ini PSMS berada di urutan 4 dengan raihan 8 angka dari hasil dua seri, dua menang dan sekali kandas.

Kalau pada laga selanjutnya PSMS tidak mampu mengamankan poin penuh, dapat dipastikan PSMS akan semakin tenggelam. Pasalnya, sejumlah pesaing PSMS terlihat gesit menuju puncak klasemen yang sekarang ini dipegang Persipasi Bekasi.

Sialnya, beberapa pesaing PSMS masih punya tabungan laga. Persikabo Bogor misalnya. Klub asuhan Iwan Setiawan itu kini baru melakoni tiga laga dengan raihan 7 poin, dan sekarang berada di peringkat 5 setingkat di bawah PSMS.

Bakal lengsernya PSMS dari empat besar klasemen sementara, tergantung hasil dari laga PSDS kontra Persikabo yang akan digelar sore ini di Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam. Kalau Persikabo sampai menang, mau tak mau PSMS harus merelakan posisinya di empat besar kepada Persikabo.

Maka itu, PSMS harus kejar target dengan menyapu bersih semua laga kandang dengan gemilang. Setidaknya itu yang sudah direncanakan Suimin Diharja, arsitek tim. Di atas kertas, Suimin menargetkan mampu meraih 15 angka di kandang pada putaran pertama plus dua angka dari away ke Rengat dan Tembilahan.

Nah, di putaran kedua Suimin juga berharap mampu meraih poin penuh di lima laga kandangnya plus satu laga away ke markas PSDS. “Di atas kertas, saya punya hitung-hitungan sapu bersih semua laga kandang,” ungkap Suimin, kemarin. Dengan hitungan seperti ini, Suimin yakin, babak delapan besar sudah di tangan. “Ya, kalau semua berlangsung sesuai target, di akhir musim PSMS mampu meraih 33 poin. Dan, itu saya rasa sudah cukup meloloskan kita ke babak delapan besar,” sambung Suimin.

PSMS sendiri sudah melakoni dua laga kandang dan berhasil meraih poin penuh. Di setengah musim ini, ada tiga partai kandang tersisa. Yakni kontra Persiraja Banda Aceh (27/12), PSDS Deli Serdang (31/12) dan Semen Padang (12/1)
Hadangan selanjutnya tentu saja Persiraja Banda Aceh. Sebelum melakoni laga itu, PSMS punya waktu dua pekan untuk membenahi kelemahan. Diharapkan, seluruh pemain PSMS sudah berada dalam baik.

Terlebih saat ini ada tiga pemain kunci didera cedera. Slamet Riyadi, Edu Juanda, dan Osas Saha. Dengan kata lain, Suimin beranggapan, kondisi tim memang sangat menentukan berhasil atau tidaknya target yang dicanangkan. Ya, poinnya adalah fisik pemain tidak bermasalah. Kalau soal permainan, itu bisa diatur dan diolah sambil jalan.

“Saya harap seluruh skuad sudah berada dalam kondisi terbaiknya, terutama yang cedera. Hingga, skema dan strategi yang kita buat tak terganggu. Saya tidak minta pemain main super cantik tapi akhirnya kalah. Yang penting bisa mengamankan tiga angka. Itulah harapan kita semua,” pungkas pelatih berusia 58 tahun itu

Menanti Duet Nyeck-Saha

Melawan Persiraja Banda Aceh 27 Desember nanti, ada kemungkinan Suimin bakal kembali memplot Nyeck Nyobe untuk dimainkan di lini depan. Kalau Osas Saha pulih tepat waktu dari cedera engkelnya, Nyeck tampaknya bakal ditemani oleh Saha.

Simulasi untuk itu sudah mulai diterapkan dalam latihan selama ini. Syaratnya, Saha harus pulih secepat mungkin. Beruntung ada kemajuan berarti dalam proses pemulihan cederanya.

Kalau simulasi itu jadi diterapkan, lantas kemana Jecky Pasarela akan ditempatkan? Selama main di kandang, Jecky menujukkan performa apik dan sudah mengemas dua gol. Sudah barang tentu Jecky akan kembali dimainkan sebagai starter kalau kondisi fisik dan performanya stabil.
Nah, untuk urusan satu ini Jecky harus membiasakan diri bermain di lini kedua sebagai second striker. “Kita butuh pressing di semua lini. Terutama di lini depan. Pemain harus mampu menekan sejak awal dan mencetak lebih dari satu gol. Agar target sapu bersih di kandang berhasil masuk dalam genggaman,” kata Suimin menyoal kemungkinan reposisi pemain itu.

Masalahnya, selama latihan dengan skema itu, Nyeck belum pernah berduet langsung dengan Saha, karena pemain asal Nigeria itu masih dibekap cedera. Begitupun, dukungan dari seluruh pemain sangat menentukan hasil terbaik pada laga kandang selanjutnya. Selanjutnya, mari kita lihat saja bagaimana hasilnya

Pantau Persikabo

Menurut rencana, skuad PSMS akan bertolak ke Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam, untuk menyaksikan partai antara PSDS kontra Persikabo Bogor sore ini. Tujuannya jelas, guna memantau permainan kedua tim.

Hal itu diutarakan Suimin sore kemarin. Menurutnya, Persikabo merupakan tim yang masuk dalam daftar saingan berat. Maka itu, pantauan harus dilakukan berhubung skuad tidak ada jadwal latihan hari ini karena libur 1 Muharam.

Walau pernah menukangi Persikabo selama dua musim, Suimin masih merasa perlu memantau kekuatan tim asuhan Iwan Setiawan tersebut. Pasalnya, PSMS akan segera melakoni laga away ke Bogor pada 8 Januari mendatang, setelah sebelumnya ditantang Persita Tangerang pada 4 Januari.

Kemarin, Suimin juga sempat menyambangi hotel di mana skuad Persikabo menginap untuk sekadar anjangsana dan bertegur sapa, dengan skuad yang dahulu sempat diasuhnya.

Persikabo saat ini merupakan tim yang tangguh. Mereka baru tiga kali main dan meraih 7 angka hasil dari dua menang dan sekali imbang. Artinya masih ada sisa pertandingan yang menguntungkan Persikabo. “Sudah lama tidak melihat Persikabo bertanding. Kebetulan mereka main lawan PSDS, kan dekat. Saya harap kita bisa nonton langsung calon lawan kita bertanding,” kata Suimin.

Masalahnya, hal ini tampaknya belum seratus persen terlaksana. Pasalnya dana untuk membayar tiket masuk nonton pertandingan itu belum tersedia. “Manajer ke luar negeri karena satu urusan. Belum tau jadi tidak nonton PSDS lawan Persikabo karena dana untuk tiket masuk nonton belum didapat,” beber Fityan Hamdi sekretaris tim kemarin

Digusur PSAP

MESKI Persikabo Bogor kandas di tangan PSDS, namun posisi PSMS di klasemen sementara harus tergurus. Pasalnya, di tempat terpisah PSAP menang 1-0 atas Persipasi, sehingga tim besutan Kustiono itu naik ke peringkat empat klasemen dengan raihan 10 poin.

Walau posisi PSMS melorot, namun setidaknya PSMS memiliki satu laga lebih banyak dibanding PSAP yang sudah melakoni enam laga.
Selain PSAP, Persita juga meraih tiga angka saat melawat ke markas Persiraja. Walhasil, Persita juga berhasil merangkak naik peringkat. Persita yang baru melakoni empat laga kini memiliki 9 angka.

Artinya, kini PSMS harus terlempar dari posisi empat besar ke posisi lima. Dengan demikian, tidak ada kata lain selain meraih tiga angka saat menjamu Persiraja nanti.

Di atas kertas, laga itu bisa diamankan oleh PSMS yang punya waktu recovery lebih panjang disbanding Persiraja. Di samping itu, Persiraja yang sudah melakoni enam laga baru saja kandas. Secara psikologis hal itu tentu saja menguntungkan Slamet Riyadi dkk.
“Harus bisa meraih kemenangan saat melakoni laga kandang. Saat ini tim lain semakin menunjukkan permainan terbaiknya. Kita juga harus demikian,” kata Suimin menyoal persaingan yang semakin ketat.

Untuk itu, target semula untuk mengamankan setiap laga kandang yang dilakoni memang harus diselaraskan dengan permainan apik seluruh skuad Ayam Kinantan. Di atas kertas, Suimin yakin mampu meraih 15 poin di kandang musim ini, termasuk dua angka yang diraih saat melawan ke Rengat dan Tembilahan.

Dengan demikian, langkah PSMS untuk kembali ke ajang Indonesia Super Legue (ISL) akan semakin mudah, karena Suimin pun memiliki target yang tak kalah hebatnya di putaran kedua nanti. Terutama saat Slamet Riyadi dkk main di kandang sendiri

Suimin: Biar Main Jelek, Asal Menang

Posisi PSMS di klasemen sementara wilayah I Divisi Utama Liga Indonesia akhirnya terperosok ke peringkat enam. Meski masih punya tabungan dua lagaebih banyak, namun kondisi ini tetap saja merisaukan para fans.

Memang tidak begitu jauh perbedaan nilai dari pemuncak klasemen sementara, yang dikuasai Persih Tembilahan. Tim asal Riau itu kini punya 12 angka dari tujuh laga yang telah dilakoni. Sedangkan PSMS baru mengumpulkan 8 angka dari lima kali main.

Agar tak tergelincir kian dalam, PSMS harus mampu memetik tiga angka saat menjamu Persiraja Banda Aceh di Stadion Teladan, 27 Desember nanti. Ya, raihan tiga angka adalah harga mati. Agar hal itu tak meleset kubu PSMS terus mematangkan simulasi guna meraih hasil maksimal di kandang sendiri.

Suimin Diharja pelatih PSMS berencana memasang strategi anyar. Sebenarnya tidak terlalu baru, karena Suimin berencana bertarung dengan gaya rap-rap sepanjang melakoni laga di kandang sendiri. Hal itu selama ini belum terlihat dengan apik, walaupun dua laga di kandang berhasil dengan kemenangan.

Prinsipnya, biar main jelek asal menang, walaupun pada kenyataannya, Suimin tetap menginginkan skuad bermain apik. Tapi apa daya, materi pemain PSMS saat ini mayoritas dihuni pemain muda yang belum syarat pengalaman. Begitupun, tanpa lelah simulasi untuk itu terus digeber.

“Saat ini kita sangat membutuhkan kemenangan. Biarlah main jelek asalkan kita mampu mengamankan tiga angka di laga kandang. Hal ini berhubung skuad yang kita miliki masih dihuni pemain minim pengalaman,” beber Suimin.

Beruntung pemain tidak ada yang pesimis dengan kondisi yang ada. Semangat muda plus gairah bermain apik di hadapan ribuan pendukung sendiri, begitu memotivasi.

Tidak ada cara lain kecuali meraih tiga angka di kandang sendiri. Seluruh pemain dalam kondisi siap tempur karena punya waktu cukup panjang untuk recovery,” ujar Syaiful Ramadhan striker kidal PSMS.

Karenanya, pada latihan kemarin sore yang dipimpin asisten pelatih Suyono, masih memfokuskan kepada pressing permainan. Hal ini bertujuan untuk menguasai jalannya laga agar kesempatan untuk mencetak gol lebih terbuka.

Latihan masih terfokus pada pressing permainan yang dikombinasikan dengan latihan fisik, baik dengan bola maupun tanpa bola,” kata Suyono yang mewakili Suimin.

Di klasemen, memang posisi PSMS begitu rawan kian tenggelam kalau sampai kandas atau hanya meraih hasil seri. Selain Persih, Persipasi juga sudah mengumpulkan 12 angka dan berada di peringkat dua.

Di peringkat tiga, berkutat semen Padang dengan 10 angka dan masih punya dua tabungan laga. Sedangkan posisi 4 dihuni Persita yang sudah mengemas 9 angka dari 4 laga. Artinya, Persita punya tabungan tiga laga dan tentu saja sangat mungkin menambah keunggulan poin dari PSMS