Badan Liga Indonesia (BLI) menetapkan jadwal playoff Liga Super Indonesia digelar Selasa, 30 Juni 2009. Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang ditunjuk sebagai venue.
Satu tiket LSI musim depan akan diperebutkan oleh PSMS Medan dengan Persebaya Surabaya melalui fase playoff. Ayam Kinantan harus melalui pertandingan hidup mati lantaran berada di posisi 15 LSI 2008/2009, kalah bersaing dengan PKT Bontang dan Persitara Jakarta Utara.
Persebaya wajib menjalani playoff karena kalah bersaing dengan PSPS Pekanbaru di perebuitan posisi 3 Divisi Utama. Ketua BLI, Andi Darussalam Tabusala mengungkapkan, playoff digelar setelah pertandingan final Copa Indonesia pada Minggu, 28 Juni 2009.
"Sebenarnya tidak ada pertimbangan khusus terkait perubahan jadwal playoff. Tapi, itu diputuskan akhir bulan. Agenda PSMS cukup padat karena harus bermain di AFC Cup," jelas Andi kepada wartawan GOSport, Arta Tidar.
BLI sebelumnya merencanakan playoff digelar Minggu, 21 Juni 2009. Namun, mereka menyiapkan beberapa skenario menyangkut kontestan playoff yang waktu itu potensial diikuti PSMS, PKT atau Persitara.
Agenda padat memang dimiliki Ayam Kinantan. Rahmad Afandi cs harus menghadapi Chonbury FC, Thailand, di babak 16 besar Piala AFC, Selasa 23 Juni 2009. Andi menambahkan, Gelora Sriwijaya akan dipakai sebagai tempat menggelar playoff.
"Jakabaring cukup representatif. Stadion itu selama ini digunakan sebagai home ground PSMS. Tapi, tempatnya cukup netral. Bagaimana pun, status PSMS hanya menyewa tempat," terangnya.
Namun, pertandingan tersebut masih menyisakan problem perizinan. BLI mengaku belum mengantongi izin dari aparat kepolisian.
"Masalah izin memang belum. Tapi, secepatnya akan diurus. Semoga tidak terjadi apa-apa, mengingat situasi dan kondisi sekarang. Kami sebenarnya akan menggunakan Stadion Si Jalak Harupat (Soreang Bandung) sebagai tempat pertandingan, tapi terbentur izin," katanya.
Ditunjuknya Palembang sebagai venue direspon positif Ayam Kinantan. Pelatih PSMS, Rudi Keltjes mengatakan, klubnya sudah mengenal karakter lapangan.
"Kami senang bila playoff digelar di sana, meski mau bermain di mana pun sama saja. Tapi, itu nanti. Fokus klub kini adalah AFC Cup. PSMS menjadi satu-satunya klub Indonesia yang tersisa di Asia. Itu juga satu-satunya cara kami berprestasi musim ini," ujarnya.
Rudi mengakui, jalan PSMS pada babak 8 besar Copa Indonesia cukup berliku. Ayam Kinantan kalah 0-2 dari Persipura Jayapura pada leg 1.
"Kami tampaknya sulit menang di Jayapura pada leg 2. Tapi, kami tidak mau menyerah. Kami mulai konsentrasi di playoff usai AFC Cup. Kami harus berpikir per pertandingan," jelasnya.
“Kami cuma mendapat kabar dari BLI, bahwa playoff main 30 Juni, sedang tempat masih tentatif. Dari awal, kami berharap pertandingan dilangsungkan di tempat netral dan nyaman, dan kami berharap di Palembang,” ujar Media Officer PSMS, Abdi Panjaitan.