PSSB Bireuen telah mematangkan persiapannya untuk menjamu PSMS Medan dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010 di Stadion Cot Gapu Bireuen, Kamis sore ini.
Menjamu PSMS, tim Laskar Kota Juang berambisi meraih poin maksimal. Selain bermain di kandang, kemenangan juga dibidik untuk mengamankan posisi PSSB dari ancaman degradasi.
Manajer PSSB M Zaini Yusuf, Selasa mengatakan, melawan PSMS Medan merupakan partai hidup mati bagi anak-anak didik Rudi Saari. Pasalnya, Ayam Kinantan merupakan tim tangguh dan sempat ditukangi Rudi Saari yang kini menangani PSSB.
“Tidak ada pilihan lain kecuali menang. Saya telah memohon kepada pelatih untuk terus mengenjot stamina pemain supaya menang dan mengungguli lawan,” kata mantan pemain PSSB Bireuen era 1990an itu.
Menurutnya, PSMS yang kini dilatih duet Zulkarnaen dan Amrustian pasca mundurnya Kustiono, sebenarnya tidak mudah dikalahkan. Dikatakan, kekuatan PSMS sekarang ini tambah baik, makanya pemain harus hati-hati.
“Saya percaya Bang Rudi (Saari-red) lebih mengerti masalah ini. Mudah-mudahan dengan doa masyarakat, Pondra cs akan mampu mendapat hasil maksmal,” katanya seraya berharap para pecinta PSSB datang beramai-ramai mendukung tim kesayangannya itu.
Kepada Panpel, M Zaini mengharapkan untuk bekerja maksimal sehingga tidak lagi kecolongan tiket palsu agar warga semakin percaya kepada tim dan panpel itu sendiri.
Facebook PSSB
Masih menurut Zaini, manajemen PSSB telah membuka facebook PSSB dengan nama PSSB Bireuen supaya para pecinta dapat mengikuti segala perkembangan tim melalui situs itu. “Melalui facebook itu, kita berharap mendapat saran, kritik dan komentar tentang PSSB,” katanya.
Sekarang ini, lanjutnya, penggemar PSSB di facebook mencapai dua ribuan dan diperkirakan akan terus bertambah.
“Ini adalah bentuk dukungan yang luar biasa bagi manajemen PSSB. Walaupun hanya lewat facebook, tetapi itu suatu wujud kecintaan kepada PSSB,” pungkasnya
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Thursday, March 18, 2010
PSSB v PSMS Tak Ada Pilihan Selain Menang
PSSB Bireuen telah mematangkan persiapannya untuk menjamu PSMS Medan dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010 di Stadion Cot Gapu Bireuen, Kamis sore ini.
Menjamu PSMS, tim Laskar Kota Juang berambisi meraih poin maksimal. Selain bermain di kandang, kemenangan juga dibidik untuk mengamankan posisi PSSB dari ancaman degradasi.
Manajer PSSB M Zaini Yusuf, Selasa mengatakan, melawan PSMS Medan merupakan partai hidup mati bagi anak-anak didik Rudi Saari. Pasalnya, Ayam Kinantan merupakan tim tangguh dan sempat ditukangi Rudi Saari yang kini menangani PSSB.
“Tidak ada pilihan lain kecuali menang. Saya telah memohon kepada pelatih untuk terus mengenjot stamina pemain supaya menang dan mengungguli lawan,” kata mantan pemain PSSB Bireuen era 1990an itu.
Menurutnya, PSMS yang kini dilatih duet Zulkarnaen dan Amrustian pasca mundurnya Kustiono, sebenarnya tidak mudah dikalahkan. Dikatakan, kekuatan PSMS sekarang ini tambah baik, makanya pemain harus hati-hati.
“Saya percaya Bang Rudi (Saari-red) lebih mengerti masalah ini. Mudah-mudahan dengan doa masyarakat, Pondra cs akan mampu mendapat hasil maksmal,” katanya seraya berharap para pecinta PSSB datang beramai-ramai mendukung tim kesayangannya itu.
Kepada Panpel, M Zaini mengharapkan untuk bekerja maksimal sehingga tidak lagi kecolongan tiket palsu agar warga semakin percaya kepada tim dan panpel itu sendiri.
Facebook PSSB
Masih menurut Zaini, manajemen PSSB telah membuka facebook PSSB dengan nama PSSB Bireuen supaya para pecinta dapat mengikuti segala perkembangan tim melalui situs itu. “Melalui facebook itu, kita berharap mendapat saran, kritik dan komentar tentang PSSB,” katanya.
Sekarang ini, lanjutnya, penggemar PSSB di facebook mencapai dua ribuan dan diperkirakan akan terus bertambah.
“Ini adalah bentuk dukungan yang luar biasa bagi manajemen PSSB. Walaupun hanya lewat facebook, tetapi itu suatu wujud kecintaan kepada PSSB,” pungkasnya
Menjamu PSMS, tim Laskar Kota Juang berambisi meraih poin maksimal. Selain bermain di kandang, kemenangan juga dibidik untuk mengamankan posisi PSSB dari ancaman degradasi.
Manajer PSSB M Zaini Yusuf, Selasa mengatakan, melawan PSMS Medan merupakan partai hidup mati bagi anak-anak didik Rudi Saari. Pasalnya, Ayam Kinantan merupakan tim tangguh dan sempat ditukangi Rudi Saari yang kini menangani PSSB.
“Tidak ada pilihan lain kecuali menang. Saya telah memohon kepada pelatih untuk terus mengenjot stamina pemain supaya menang dan mengungguli lawan,” kata mantan pemain PSSB Bireuen era 1990an itu.
Menurutnya, PSMS yang kini dilatih duet Zulkarnaen dan Amrustian pasca mundurnya Kustiono, sebenarnya tidak mudah dikalahkan. Dikatakan, kekuatan PSMS sekarang ini tambah baik, makanya pemain harus hati-hati.
“Saya percaya Bang Rudi (Saari-red) lebih mengerti masalah ini. Mudah-mudahan dengan doa masyarakat, Pondra cs akan mampu mendapat hasil maksmal,” katanya seraya berharap para pecinta PSSB datang beramai-ramai mendukung tim kesayangannya itu.
Kepada Panpel, M Zaini mengharapkan untuk bekerja maksimal sehingga tidak lagi kecolongan tiket palsu agar warga semakin percaya kepada tim dan panpel itu sendiri.
Facebook PSSB
Masih menurut Zaini, manajemen PSSB telah membuka facebook PSSB dengan nama PSSB Bireuen supaya para pecinta dapat mengikuti segala perkembangan tim melalui situs itu. “Melalui facebook itu, kita berharap mendapat saran, kritik dan komentar tentang PSSB,” katanya.
Sekarang ini, lanjutnya, penggemar PSSB di facebook mencapai dua ribuan dan diperkirakan akan terus bertambah.
“Ini adalah bentuk dukungan yang luar biasa bagi manajemen PSSB. Walaupun hanya lewat facebook, tetapi itu suatu wujud kecintaan kepada PSSB,” pungkasnya
Janji Irwin
Pengalaman tampil perdana menjadi pelajaran tersendiri bagi penjaga gawang PSMS Irwin Ramadhan . Karena itu, dia berjanji akan memberikan yang terbaik untuk kesempatan berikutnya.
Ya, Irwin membuktikan keraguan selama ini dengan penampilan yang memukau saat menghadapi Persipasi Bekasi di Stadion Teladan Medan, Sabtu (13/3) lalu. Sekalipun untuk itu, putra dari mantan gelandang PSMS Alm Muchlis Chan ini, harus jatuh-bangun. “Sebagai pemain tentu keinginan untuk diturunkan kuat, Bang. Mungkin karena terlalu bersemangat sampai keram,” ucap Irwin yang ditemui di Mes PSMS, Senin (15/3). Karena menderita keram di babak kedua Irwin pun ditarik dan digantikan dengan M Halim.
Siapa sangka pergantian itu tidak bisa mempertahankan kedudukan 1-1 saat Irwin meninggalkan lapangan. Tak lama berselang, setelah digantikan M Halim, gawang PSMS kembali kebobolan. Hingga wasit Tardianis meniup peluit panjang, PSMS harus mengakui keunggulan Persipasi Bekasi.
Kekalahan itu tak bisa dipungkiri Irwin turut berdampak baginya. Pujian yang diberikan pun hanya ditanggapi dingin. “Mau sebagus apapun penampilan kita kalau tim kalah, tetap saja kalah. Apalagi sebagai penjaga gawang sebagai benteng terakhir tetap itu menjadi kesalahan kita, Bang,” tutur Irwin yang sempat bermain di PSDS pada 2000-2002.
Berkaca pada kejadian itu, Irwin yang mengaku sudah baikan, sudah tidak sabar untuk membalas kesalahan pada masa lalu. Dia berharap kembali diberikan kesempatan dan kepercayaan dalam mengawal PSMS saat menghadapi PSSB Bireuen, Kamis (18/3) ini. Melihat kondisi PSMS yang genting, semangat seorang Irwin telak sangat dibutuhkan. Meskipun untuk itu, dirinya harus terlebih dahulu meyakinkan duet pelatih PSMS saat ini yaitu Zulkarnain Pasaribu dan Amrustiar.
Sementara itu, sembari berjuang bertahan di Divisi Utama, pembenahan terus dilakukan untuk PSMS yang lebih baik lagi ke depan. Selain mempersiapkan tim melalui penjaringan bertingkat, beberapa program turut disiapkan oleh Pengurus PSMS sehubungan dengan masalah keuangan selama ini.
Seperti yang kita ketahui keberadaan materi pemain saat ini menjadi satu faktor buruknya performa PSMS pada musim ini. Pasalnya materi yang ada diakui karena minimnya dana yang ada untuk merekrut pemain dengan kualitas memadai. Artinya dana yang pas-pasan menjadi gambaran pemain yang pas-pasan juga.
Untuk itu Sekretaris Umum PSMS Idris SE menyiapkan beberapa pembenahan dalam mengatasi masalah finansial tersebut. Kepada Sumut Pos, Idris menyebut pembenahan tersebut akan dimulai dari Mes PSMS. “Mess pemain ini memiliki potensi untuk membantu keuangan PSMS. Jadi kita akan membenahi mess khususnya gedung dua untuk kemudian bisa dimanfaatkan,” buka Idris.
Menurut Idris, penggunaan mess pemain khususnya gedung dua masih terlalu mubazir. Pasalnya beberapa ruangan terkesan tak berfungsi. Tak heran bila saat ini gedung dua tadi mengalami kerusakan di beberapa bagian. Seperti kebocoran di saluran air yang membuat lantai dua tergenang. Begitu juga ruang pertemuan yang pemanfaatannya tidak maksimal.
Untuk itu Idris berencana melakukan perubahan terhadap fungsi gedung dua ini. “Kalau itu dicat dan dilakukan perbaikan di beberapa bahagian, saya pikir itu bisa dimanfaatkan untuk penginapan tim tamu sehingga bisa menekan biaya dibanding menyewa hotel. Otomatis itu masuk ke kas PSMS. Pemain kita gabung saja di gedung satu,” beber Idris.
Selain itu, pembenahan juga akan dilakukan kepada Stadion Kebun Bunga itu sendiri. Pembenahan itu menyangkut struktur tanah yang selama ini menyebabkan stadion menjadi keras agar lebih lembut. “Saya sudah tanya-tanya bagaimana agar stadion ini bisa lebih lembut tanpa mengubah materi dasarnya. Tapi saya yakin hal itu bisa dilakukan sehingga para pemain bisa latihan dengan nyaman nantinya,” jelas Idris.
Dari lapangan pembenahan merambat ke sarana dan prasarana lainnya. Seperti podium penonton dan tembok di sekeliling lapangan. Momen ini akan menjadi kesempatan bagi perusahaan yang ada di Kota Medan untuk mempromosikan produk maupun nama perusahaannya pada dinding di sekeliling stadion. “Dinding nantinya akan kita bersihkan kemudian kita tawarkan ke perusahaan-perusahaan untuk berpromosi. Ya kan bisa bantu-bantu keuangan PSMS juga,” tambahnya.
Ya, Irwin membuktikan keraguan selama ini dengan penampilan yang memukau saat menghadapi Persipasi Bekasi di Stadion Teladan Medan, Sabtu (13/3) lalu. Sekalipun untuk itu, putra dari mantan gelandang PSMS Alm Muchlis Chan ini, harus jatuh-bangun. “Sebagai pemain tentu keinginan untuk diturunkan kuat, Bang. Mungkin karena terlalu bersemangat sampai keram,” ucap Irwin yang ditemui di Mes PSMS, Senin (15/3). Karena menderita keram di babak kedua Irwin pun ditarik dan digantikan dengan M Halim.
Siapa sangka pergantian itu tidak bisa mempertahankan kedudukan 1-1 saat Irwin meninggalkan lapangan. Tak lama berselang, setelah digantikan M Halim, gawang PSMS kembali kebobolan. Hingga wasit Tardianis meniup peluit panjang, PSMS harus mengakui keunggulan Persipasi Bekasi.
Kekalahan itu tak bisa dipungkiri Irwin turut berdampak baginya. Pujian yang diberikan pun hanya ditanggapi dingin. “Mau sebagus apapun penampilan kita kalau tim kalah, tetap saja kalah. Apalagi sebagai penjaga gawang sebagai benteng terakhir tetap itu menjadi kesalahan kita, Bang,” tutur Irwin yang sempat bermain di PSDS pada 2000-2002.
Berkaca pada kejadian itu, Irwin yang mengaku sudah baikan, sudah tidak sabar untuk membalas kesalahan pada masa lalu. Dia berharap kembali diberikan kesempatan dan kepercayaan dalam mengawal PSMS saat menghadapi PSSB Bireuen, Kamis (18/3) ini. Melihat kondisi PSMS yang genting, semangat seorang Irwin telak sangat dibutuhkan. Meskipun untuk itu, dirinya harus terlebih dahulu meyakinkan duet pelatih PSMS saat ini yaitu Zulkarnain Pasaribu dan Amrustiar.
Sementara itu, sembari berjuang bertahan di Divisi Utama, pembenahan terus dilakukan untuk PSMS yang lebih baik lagi ke depan. Selain mempersiapkan tim melalui penjaringan bertingkat, beberapa program turut disiapkan oleh Pengurus PSMS sehubungan dengan masalah keuangan selama ini.
Seperti yang kita ketahui keberadaan materi pemain saat ini menjadi satu faktor buruknya performa PSMS pada musim ini. Pasalnya materi yang ada diakui karena minimnya dana yang ada untuk merekrut pemain dengan kualitas memadai. Artinya dana yang pas-pasan menjadi gambaran pemain yang pas-pasan juga.
Untuk itu Sekretaris Umum PSMS Idris SE menyiapkan beberapa pembenahan dalam mengatasi masalah finansial tersebut. Kepada Sumut Pos, Idris menyebut pembenahan tersebut akan dimulai dari Mes PSMS. “Mess pemain ini memiliki potensi untuk membantu keuangan PSMS. Jadi kita akan membenahi mess khususnya gedung dua untuk kemudian bisa dimanfaatkan,” buka Idris.
Menurut Idris, penggunaan mess pemain khususnya gedung dua masih terlalu mubazir. Pasalnya beberapa ruangan terkesan tak berfungsi. Tak heran bila saat ini gedung dua tadi mengalami kerusakan di beberapa bagian. Seperti kebocoran di saluran air yang membuat lantai dua tergenang. Begitu juga ruang pertemuan yang pemanfaatannya tidak maksimal.
Untuk itu Idris berencana melakukan perubahan terhadap fungsi gedung dua ini. “Kalau itu dicat dan dilakukan perbaikan di beberapa bahagian, saya pikir itu bisa dimanfaatkan untuk penginapan tim tamu sehingga bisa menekan biaya dibanding menyewa hotel. Otomatis itu masuk ke kas PSMS. Pemain kita gabung saja di gedung satu,” beber Idris.
Selain itu, pembenahan juga akan dilakukan kepada Stadion Kebun Bunga itu sendiri. Pembenahan itu menyangkut struktur tanah yang selama ini menyebabkan stadion menjadi keras agar lebih lembut. “Saya sudah tanya-tanya bagaimana agar stadion ini bisa lebih lembut tanpa mengubah materi dasarnya. Tapi saya yakin hal itu bisa dilakukan sehingga para pemain bisa latihan dengan nyaman nantinya,” jelas Idris.
Dari lapangan pembenahan merambat ke sarana dan prasarana lainnya. Seperti podium penonton dan tembok di sekeliling lapangan. Momen ini akan menjadi kesempatan bagi perusahaan yang ada di Kota Medan untuk mempromosikan produk maupun nama perusahaannya pada dinding di sekeliling stadion. “Dinding nantinya akan kita bersihkan kemudian kita tawarkan ke perusahaan-perusahaan untuk berpromosi. Ya kan bisa bantu-bantu keuangan PSMS juga,” tambahnya.
Tuan Rumah Ngotot Menang
MESKI tak pernah mencatat kemenangan dari pertemuan dengan PSMS, PSSB Bireuen tidak akan mau kehilangan muka di depan publik sendiri. Ego pelatih PSSB Bireuen Rudi Saari yang juga mantan pemain PSMS memastikan atmosfer pertandingan akan berlangsung panas. Adu gengsi sesama anak Medan tak bisa dihindari.
Tidak itu saja, Laskar Kota Juang pun dipastikan akan tampil ngotot untuk menjaga tiga poin. “Saya sudah mengintruksikan anak-anak agar bisa bermain ngotot dan memenangi pertandingan petang ini,” ujar Saari kepada Rakyat Aceh (grup Sumut Pos), Rabu (17/3). Saari mengaku telah menyiapkan strategi khusus untuk menahan laju punggawa Ayam Kinantan. Termasuk, meredam gaya rap-rap yang kemungkinan besar diusung tim yang bermarkas di Stadion Kebun Bunga Medan tersebut. “Ini pertandingan final bagi saya. Saya sudah instruksi pada pemain untuk memanfaatkan peluang sekecil apapun yang ada secara maksimal,” kata Saari. Kubu PSSB sedikit diuntungkan dengan keadaan PSMS yang labil. Pasalnya, pergantian pelatih yang mendadak, tentunya membuat pola bermain dan kesatuan tim menjadi rawan.
“Saya sebenarnya belum tahu banyak dengan kemampuan masing- masing pemain serta karakternya, jadi saya mencoba mengutamakan membakar fanatisme untuk menjadi pemain yang baik dalam upaya membawa tim memenangkan pertandingan,” kata pelatih PSMS Zulkarnaen Pasaribu kepada Sumut Pos. Zulkarnaen yang akrab dipanggil bang Zul itu mengaku, dia sangat gembira melihat kondisi para pemainnya padahal mereka sebelumnya baru melakukan perjalanan panjang dari Medan ke Bireuen melalui jalan darat. “Memang saya sempat khawatir dengan kondisi Faisal Azmi dkk, mengingat lamanya melakukan perjalanan. Ternyata kekhawatiran saya itu tidak benar setelah mereka menunjukkan latihan dengan penuh semangat,” tambahnya. Seakan tak mau kalah dengan tamu, tuan rumah juga mengusung semangat sama. “Saya optimis dengan PSSB. Dan, ada pemain yang pernah memperkuat PSMS akan dapat mengalahkan anak asuh Zulkarnain dan Amrustian,” pungkas Saari
Tidak itu saja, Laskar Kota Juang pun dipastikan akan tampil ngotot untuk menjaga tiga poin. “Saya sudah mengintruksikan anak-anak agar bisa bermain ngotot dan memenangi pertandingan petang ini,” ujar Saari kepada Rakyat Aceh (grup Sumut Pos), Rabu (17/3). Saari mengaku telah menyiapkan strategi khusus untuk menahan laju punggawa Ayam Kinantan. Termasuk, meredam gaya rap-rap yang kemungkinan besar diusung tim yang bermarkas di Stadion Kebun Bunga Medan tersebut. “Ini pertandingan final bagi saya. Saya sudah instruksi pada pemain untuk memanfaatkan peluang sekecil apapun yang ada secara maksimal,” kata Saari. Kubu PSSB sedikit diuntungkan dengan keadaan PSMS yang labil. Pasalnya, pergantian pelatih yang mendadak, tentunya membuat pola bermain dan kesatuan tim menjadi rawan.
“Saya sebenarnya belum tahu banyak dengan kemampuan masing- masing pemain serta karakternya, jadi saya mencoba mengutamakan membakar fanatisme untuk menjadi pemain yang baik dalam upaya membawa tim memenangkan pertandingan,” kata pelatih PSMS Zulkarnaen Pasaribu kepada Sumut Pos. Zulkarnaen yang akrab dipanggil bang Zul itu mengaku, dia sangat gembira melihat kondisi para pemainnya padahal mereka sebelumnya baru melakukan perjalanan panjang dari Medan ke Bireuen melalui jalan darat. “Memang saya sempat khawatir dengan kondisi Faisal Azmi dkk, mengingat lamanya melakukan perjalanan. Ternyata kekhawatiran saya itu tidak benar setelah mereka menunjukkan latihan dengan penuh semangat,” tambahnya. Seakan tak mau kalah dengan tamu, tuan rumah juga mengusung semangat sama. “Saya optimis dengan PSSB. Dan, ada pemain yang pernah memperkuat PSMS akan dapat mengalahkan anak asuh Zulkarnain dan Amrustian,” pungkas Saari
Beban Berat Duo Pelatih
Dikawal dua pelatih baru Zulkarnain Pasaribu dan Amrustiar, Kamis (18/3) sore ini PSMS akan melakoni laga lanjutan Divisi Utama 2009/ 2010 menantang PSSB Bireuen di Stadion Cot Gapu Bireuen. Tak pelak, pertandingan ini akan menjadi ujian pertama Zulkarnain dan Amrustiar. Ya, pascapergantian pelatih PSMS dari Suimin Dihardja ke Kustiono di awal putaran kedua, Ayam Kinantan seolah kehilangan tajinya. Bagaimana tidak, laga di kandang yang seharusnya lumbung poin bahkan tak bisa dimanfaatkan. Hasil terbaik yang diraih adalah seri sementara empat laga lainnya berakhir dengan kekalahan.
Semua itu membawa PSMS kian terpuruk di peringkat sembilan dengan koleksi 15 poin. Hanya unggul satu poin dari Persires Rengat dan PSDS yang masingmasing mengoleksi 14 poin. Tentu saja, bila ingin memastikan dirinya aman di Divisi Utama musim depan, M Affan Lubis dkk harus pulang dengan tiga poin. Setelah PSSB B i r e u e n , PSMS akan melanjutkan laga
tandangnya ke kandang PSAP Sigli. Partai ini pun akan menjadi sangat berat bila dilihat dari hasil pertandingan di Stadion Teladan Medan pada putaran pertama lalu. Artinya, PSMS hanya bisa berharap besar pada dua laga kandang sisa yaitu menghadapi Persih Tembilahan dan Persires Rengat.
Meskipun keduanya sudah tidak asing lagi di dunia persepakbolaan nasional, tetap saja pertandingan ini menjadi ujian bagi pelatih baru PSMS yang katanya ‘terpanggil’ secara moral untuk mengawal PSMS tetap di Divisi Utama musim berikutnya.
Menghadapi Laskar Batee Kureng (julukan PSSB Bireuen) yang menghuni peringkat delapan, Zulkarnain berencana menerapkan skema 4-4-2 untuk mematikan pergerakan pemain PSSB. Dengan mengandalkan permainan sayap dan umpan panjang, diharapkan dapat membuka peluang untuk Osas Saha dan Jecky Pasarela untuk mendobrak pertahanan lawan.
“Saya harap kita dapat mencuri poin disini,” papar Pelatih PSMS Zulkarnain Pasaribu yang dihubungi Sumut Pos, Rabu (17/3). Hanya saja, pada pertandingan sore ini, PSMS tidak akan diperkuat pemain pilarnya Deny Wahyudi karena akumulasi kartu saat menghadapi Persiraja Banda Aceh dan Persipasi Bekasi. Begitupun kubu PSMS masih bisa bernafas lega sehubungan hukuman Komdis (Komisi Disiplin) PSSI kepada Nyek Nyobe sudah berakhir.
“Kami bisa sedikit lega dengan kembalinya Nyek kedalam tim, walaupun di satu sisi kami kehilangan Deny. Namun kami optimis dan akan berusaha untuk meraih kemenangan disini. Dan anak-anak juga sudah lebih baik daripada kemarin,” ungkapnya.
Idris-Hendra Saling Puji
Perpisahan tidak berarti akhir dari segalanya. Pertemuan setelah sekian lama pun kembali menghadirkan kisah-kisah indah yang pernah ada. Ini lah yang tampak di Stadion Kebun Bunga Medan, Senin (15/3) lalu antara Sekretaris Umum PSMS Idris SE dan Manajer PSMS Hendra DS.
Keduanya merupakan siswa SMA Negeri Labuhan Deli Medan Belawan angkatan 1982/1983. Setelah menyelesaikan pendidikan Idris di IPA dan Hendra di IPS, keduanya mengaku belum pernah bertemu. Hingga jabatan masing-masing di PSMS yang mempertemukan keduanya. Tak pelak cerita lama pun terulang kembali.
Menurut Idris, selama bersekolah Hendra memiliki ciri khas. “Hendra terkenal dengan tas yang dibuat dari karung gandum, kemudian ditenteng. Hendra juga merupakan idola di sekolah, khususnya bagi pelajar putri,” kenang Idris tentang Hendra DS.
Tahu rahasianya dibongkar, Hendra hanya tersenyum kalem. Sepertinya Hendra memiliki kesan tersendiri terhadap Idris. “Orangnya pandai bergaul dan tidak pernah menyusahkan teman. Kalau nakal-nakal itu kan biasa. Dulu kita juga sering bersama-sama,” bebernya.
Semua itu membawa PSMS kian terpuruk di peringkat sembilan dengan koleksi 15 poin. Hanya unggul satu poin dari Persires Rengat dan PSDS yang masingmasing mengoleksi 14 poin. Tentu saja, bila ingin memastikan dirinya aman di Divisi Utama musim depan, M Affan Lubis dkk harus pulang dengan tiga poin. Setelah PSSB B i r e u e n , PSMS akan melanjutkan laga
tandangnya ke kandang PSAP Sigli. Partai ini pun akan menjadi sangat berat bila dilihat dari hasil pertandingan di Stadion Teladan Medan pada putaran pertama lalu. Artinya, PSMS hanya bisa berharap besar pada dua laga kandang sisa yaitu menghadapi Persih Tembilahan dan Persires Rengat.
Meskipun keduanya sudah tidak asing lagi di dunia persepakbolaan nasional, tetap saja pertandingan ini menjadi ujian bagi pelatih baru PSMS yang katanya ‘terpanggil’ secara moral untuk mengawal PSMS tetap di Divisi Utama musim berikutnya.
Menghadapi Laskar Batee Kureng (julukan PSSB Bireuen) yang menghuni peringkat delapan, Zulkarnain berencana menerapkan skema 4-4-2 untuk mematikan pergerakan pemain PSSB. Dengan mengandalkan permainan sayap dan umpan panjang, diharapkan dapat membuka peluang untuk Osas Saha dan Jecky Pasarela untuk mendobrak pertahanan lawan.
“Saya harap kita dapat mencuri poin disini,” papar Pelatih PSMS Zulkarnain Pasaribu yang dihubungi Sumut Pos, Rabu (17/3). Hanya saja, pada pertandingan sore ini, PSMS tidak akan diperkuat pemain pilarnya Deny Wahyudi karena akumulasi kartu saat menghadapi Persiraja Banda Aceh dan Persipasi Bekasi. Begitupun kubu PSMS masih bisa bernafas lega sehubungan hukuman Komdis (Komisi Disiplin) PSSI kepada Nyek Nyobe sudah berakhir.
“Kami bisa sedikit lega dengan kembalinya Nyek kedalam tim, walaupun di satu sisi kami kehilangan Deny. Namun kami optimis dan akan berusaha untuk meraih kemenangan disini. Dan anak-anak juga sudah lebih baik daripada kemarin,” ungkapnya.
Idris-Hendra Saling Puji
Perpisahan tidak berarti akhir dari segalanya. Pertemuan setelah sekian lama pun kembali menghadirkan kisah-kisah indah yang pernah ada. Ini lah yang tampak di Stadion Kebun Bunga Medan, Senin (15/3) lalu antara Sekretaris Umum PSMS Idris SE dan Manajer PSMS Hendra DS.
Keduanya merupakan siswa SMA Negeri Labuhan Deli Medan Belawan angkatan 1982/1983. Setelah menyelesaikan pendidikan Idris di IPA dan Hendra di IPS, keduanya mengaku belum pernah bertemu. Hingga jabatan masing-masing di PSMS yang mempertemukan keduanya. Tak pelak cerita lama pun terulang kembali.
Menurut Idris, selama bersekolah Hendra memiliki ciri khas. “Hendra terkenal dengan tas yang dibuat dari karung gandum, kemudian ditenteng. Hendra juga merupakan idola di sekolah, khususnya bagi pelajar putri,” kenang Idris tentang Hendra DS.
Tahu rahasianya dibongkar, Hendra hanya tersenyum kalem. Sepertinya Hendra memiliki kesan tersendiri terhadap Idris. “Orangnya pandai bergaul dan tidak pernah menyusahkan teman. Kalau nakal-nakal itu kan biasa. Dulu kita juga sering bersama-sama,” bebernya.
Subscribe to:
Posts (Atom)