Monday, September 5, 2011

PSMS jangan terganjal karena Stadion Teladan jelek

Selangkah lagi PSMS akan sukses mewujudkan harapan masyarakat yang sudah lama tidak melihat PSMS bertarung di level tertinggi kompetisi nasional. Sudah dua musim, PSMS menghilang dari persaingan klub-klub elit seperti Persija, Arema, Persib Bandung dan lainnya.

Satu ujian lagi yang harus dilewati adalah persyaratan infrastruktur.Stadion Teladan sebagai homebase Ayam Kinantan akan dinilai kelayakannya oleh AFC. Disini PSMS harus khawatir. Jika dinilai buruk, PSMS bisa terlempar dari calon peserta kompetisi Pro 1.
Ketua Komite Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus, mengatakan meski sudah lolos verifikasi administrasi, PSMS harus secepatnya membenahi infrastruktur. “Makanya yang harus dipaksakan adalah pembangunan Stadion Teladan. Kalau tidak segera diperbaiki, maka peluang bisa saja pindah ke klub lain,” beber Sihar.

Dalam verifikasi nanti PSMS harus bersaing dengan 33 calon peserta lain untuk tidak berada di klub dengan nilai stadion terburuk. Pasalnya keduanya akan sah menghuni level dua. Opsi sanksi lainnya, menurut Sekretaris Umum PSMS, Idris, PSMS tetap main di level 1 tapi tak bisa menggunakan Teladan. Artinya, PSMS harus mencari homebase baru dan bisa jadi mengulangi kejadian ISL 2008 saat menjadi musafir tanpa stadion tetap.

Keuta suporter PSMS, SMeCK Hooligan, Nata Simangunsong, kembali mendesak Pemko Medan untuk secepatnya merenovasi Teladan. “Kita sudah sama-sama tahulah seperti apa kondisi Teladan. Pak Rahudman juga sudah paham. Tapi yang kita tunggu sekarang adalah langkah realisasinya seperti apa. Ini sudah mendesak,” ujar Nata tadi malam.

Menurut Nata, peluang untuk berada di kasta utama sangat berharga untuk disia-siakan. Karena itu suporter dan masyarakat pecinta PSMS lainnya tidak mengharapkan PSMS gagal karena stadion. “Ini kesempatan PSMS masuk ke kasta utama. Jangan sampai PSMS terganjal karena masalah stadion,” ujarnya.

Sebelumnya janji-janji renovasi telah dikoarkan Walikota Medan, Rahudman Harahap. Secara bertahap pasca lebaran maupun nantinya renovasi keseluruhan akan diagendakan dalam RAPN. “100 miliar akan kita usahakan dari RAPBN untuk infrastruktur olahraga di Medan. Termasuk renovasi Teladan dan membangun sport center,” ujarnya.

Namun hal itu masih sebatas janji. Jadwal renovasi belum juga pasti. Sementara penilaian dari AFC akan segera dilakukan. Jika PSMS gagal karena stadion, masyarakat tentu akan menuntut pertanggung jawaban.

Rahudman harus serius tangani PSMS

MEDAN - Belakangan ini, masyarakat pecinta sepakbola di Medan menaruh banyak perhatian ke PSMS, klub kebanggaan Sumatera Utara di persepakbolaan nasional. PSMS baru-baru ini merger dengan dengan klub Liga Primer Indonesia atau LPI, Bintang Medan.

Merger ini diharapkan menjadi semangat baru untuk memperbaiki sepakbola daerah di Medan, khususnya dengan keberadaan PSMS di arena PSSI. Sejumlah kalangan berharap adanya perubahan untuk mengembalikan kejayaan PSMS ke depan. Itulah yang disuarakan kalangan suporter dan pemerhati PSMS.
Menurut seorang pemerhati PSMS, Rahmad Nur Lubis, penanganan PSMS ke depan harus profesional, termasuk dalam pengelolaan manajemennya. Dalam hal ini, Rahmad berpendapat bahwa Rahudman Harahap harus lebih banyak berperan dan menunjukkan keseriusannya membesarkan PSMS ke depan. "Walikota (Rahudman) harus banyak terlibat, karena Rahudman menangani PSMS belum banyak yang dia perbuat," kata Rahmad hari ini dalam diskursus dengan Waspada Online.

Rahudman Harahap saat ini menjabat sebagai walikota Medan yang beberapa waktu lalu dipilih secara aklamasi sebagai ketua umum PSMS. Sampai hari ini, Rahudman belum resmi dilantik. Sementara peralihan dari ketua umum sebelumnya, Dzulmi Eldin yang saat ini wakil walikota, belum ada laporan pertanggungjawabannnya.

Rahmad melanjutkan penilaiannya, menegaskan bahwa Rahudman harus memberikan perhatian pada pembenahan dan perbaikan Stadion Teladan. Namun juga menekankan, pentingnya transparansi dalam manajemen PSMS. "Misalnya, publik harus tau berapa nilai kontrak pemain. Harus ada transparansi," tegasnya.

Nada kritis serupa dilontarkan seorang loyalis PSMS, Ingan Pane, yang mendesak walikota Medan (Rahudman) harus segera bergerak cepat. Salah satu agenda terpenting, menurut Ingan, adalah perbaikan stadion. "Jangan sampai euforia masyarakat Medan dan Sumut dengan lolosnya PSMS, kembali kecewa karena Stadion Teladan tidak layak untuk menggelar kompetisi PSSI," Ingan mengatakan.

Setelah PSMS dinyatakan lolos verifikasi awal, seharusnya persiapan manajemennya sudah dimulai dari sekarang, kata Ingan. Pembentukan team mulai dari manajemen, pelatih dan pemain harus segera. "Sampai sekarang publik Medan hanya disuguhkan wacana," kata Ingan kecewa.

"​Target PSMS adalah juara, bukan hanya meramaikan liga pro level 1. Merger kalau hanya untuk kepentingan bisnis untuk apa? Untuk apa kalau tidak diikuti prestasi? PSMS tidak pernah juara. Dan semua elemen wajib berperan untuk mencapai target juara."

Siapa dampingi Gurning?

MEDAN - PSMS telah mengklaim kepastian merapatnya Abdul Rahman Gurning sebagai pelatih. Meski belum ada perjanjian kerjasama resmi di atas kontrak , kursi pelatih PSMS hampir pasti menjadi milik Gurning.

Namun siapa pendamping Gurning? Tiga nama berpeluang menjadi kandidat utama. Duet pelatih dan asisten pelatih PSMS musim lalu, Suharto dan Edy Syahputra serta Roekinoy yang kini menangani PSMS U-21.

Jika dianalisis ketiganya sama berpeluang. Suharto musim lalu telah membuktikan kapasitasnya. Bersama Edy, ia membawa Ayam Kinantan melangkah ke Babak Delapan Besar Liga Ti-Phone 2010/2011. Sementara Roekinoy juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Terbukti empat anak asuhnya berkesempatan mengenakan seragam timnas U-19.

Sebenarnya jika ditilik Suharto masih cukup layak menempati kursi pelatih kepala yang didudukinya musim lalu. Hanya saja persyaratan dari PSSI mengharuskan pelatih klub peserta harus berlisensi A.

Namun keputusannya ada di tangan pelatih kepala. Plt Ketua Umum PSMS Idris menegaskan hal itu sekaligus memastikan tidak akan mengintervensi ranah itu. Bahkan untuk sekedar memberi rekomendasi.
"Itu wewenang pelatih untuk menentukan siapa asistennya. Biasanya juga seperti itu. Pengurus tidak akan mengintervensi," ujarnya

Namun jika benar nanti Gurning yang memimpin PSMS, peluang terbesar ada di tangan Roekinoy. Pasalnya keduanya sudah pernah bekerja sama saat membesut tim sepakbola PON Sumut di PON 2004. Medali perunggu berhasil dibawa pulang. Gurning sepertinya sudah merasa klop jika Roekinoy yang nanti mendampinginya.

Menjawab hal itu, Roekinoy berujar singkat. “Kita lihat saja nanti,” katanya.

Mennoh merapat

MEDAN - PSMS mulai mempersiapkan susunan pemain yang akan diincar. Untuk legiun asing, Stephen Mennoh salah satunya. Gelandang Persipasi itu masuk daftar buruan PSMS. “Beberapa pemain asing yang kami incar diantaranya Mennoh. Pada dasarnya ia sudah sepakat,” ujar Sekretaris umum PSMS, Idris.

Stephen Mennoh dinilai cukup matang untuk memimpin lini tengah PSMS. Peran gelandang pekerja keras di PSMS tentu menjadi miliknya pasca tidak dipertahankkannya Faisal Azmi.

Sementara itu calon pelatih kepala PSMS, Abdul Rahman Gurning mengakui Mennoh cukup baik. Namun itu dulu saat Mennoh masih menjadi anak asuhnya di Persirata. “Kalau Mennoh pernah bersama saya di Persitara. Waktu itu dia sangat bagus. Tapi saya tidak tahu sekarang," ujarnya.

Gurning tak ingin menerka-nerka. Ia tentu ingin melihat langsung performa keduanya di lapangan. Karena itu jika memang PSMS berminat tentu harus melalui persetujuan pelatih. "Saya hanya bilang belum lihat kemampuan mereka secara menyeluruh. Bisa saja mereka sangat hebat kan, atau sebaliknya," katanya.

Selain Mennoh, PSMS juga kepincut dengan Osas Saha, Ahmad Bustomi, Zulkifli Syukur dan para pemain timnas U-23. Pembentukan skuad PSMS rencananya akan digelar pasca lebaran. Tepatnya di awal September, 30 pemain akan dikumpulkan termasuk empat pemain yang dipertahankan musim lalu, Mahadi Rais, Novi Handriawan, Zulkarnaen, dan Syahbani.

Kebun Bunga bersolek, Teladan kapan?

MEDAN- Menatap kompetisi musim depan, infrastruktur sepertinya menjadi perhatian serius bagi PSMS Medan. Tak lain karena verifikasi AFC yang menanti PSMS sebagai syarat kelulusan sebagai peserta kompetisi level 1 musim depan.

Nah, soal infrastruktur PSMS ada dua venue yang disorot. Yang pertama Stadion Kebun Bunga yang menjadi markas tim alias homebase. Selanjutnya tentu Stadion Teladan sebagai homeground PSMS. Dua venue ini harus direnovasi untuk memuluskan langkah PSMS mengisi satu tempat di level 1.

Untuk venue pertama, PSMS mulai merealisasikan langkah perbaikan. Stadion Kebun Bunga mulai bersolek. Langkah pertama mess tempat tinggal pemain dan pelatih tengah dibenahi. “Pertamanya kita benahi dulu mess pemain dan pelatih. Selanjutnya lapangan dan tribun,” ujar Sekretaris Umum PSMS, Idris.

Memang tak jauh berbeda dengan kondisi Teladan, kondisi tempat latihan PSMS itu juga tak kalah buruk. Lapangan yang tidak rata membuat para pemain rentan cedera. Beberapa pelatih PSMS sebelumnya juga sudah mengeluhkannya.

Sebelumnya renovasi untuk lapangan ini sempat dilakukan musim lalu. Ketika itu lapangan sempat coba diratakan dengan menggilingnya. Namun perubahan tak terlihat. Untuk itu menurut Idris pihaknya berencana membongkarnya dan menggantikannya dengan rumput sintetik.

Soal dana? Menurut Idris pihaknya sudah komitmen membenahi Stadion Kebun Bunga dan menganggarkan 1,8 miliar. "Kita kan juga gelar turnamen antar klub PSMS. Karena itu Kebun Bunga juga perlu dibenahi. 1,8 miliar kita sudah komitmen meskipun belum sepenuhnya ada dananya," ujarnya.

Lalu bagaimana dengan Stadion Teladan? Tak dipungkiri yang disorot tajam kondisi Stadion Teladan sebagai homeground PSMS. Namun untuk renovasi Teladan sampai saat ini belum jelas realisasinya. “Tidak usah khawatir, Pak Wali (Rahudman-red) sudah berkomitmen akan merenovasi Stadion Teladan dengan harapan PSMS bermain di kasta teratas. Habis Lebaran mungkin ada kejelasan,” tukas pria berdarah Aceh itu.