Monday, November 14, 2011

Mantan PSMS calonkan Iswanda Ramli

- Memastikan diri ikut Indonesian Premier League (IPL), PSMS Medan masih belum membentuk perangkat manajemen maupun menentukan Chief Executive Officer (CEO). Gerah dengan kondisi yang tidak pasti, Keluarga Besar Mantan PSMS mendesak CEO segera ditentukan.

Kepada wartawan, mantan PSMS dan pelatih PSMS, Parlin Siagian, beserta Halim Panggabean (PS Putera Buana) dan Suyud Ngadimin (PS Perisai Putra) mendesak Ketua Umum PSMS Rahudman Harahap segera menunjuk figur defenitif CEO.

"CEO jangan sampai salah tunjuk orang. Dampaknya bisa merusak kesepakatan dengan konsorsium.Kita tidak ingin PSMS jalan di tempat lagi. karena itu kita harapkan Ketua Umum (Rahudman-red) segera menunjuk CEO," ujar Ketua Keluarga Besar Mantan Pemain PSMS, Ismail Ruslan, di Jl Candi Borobudur tadi malam.

Figur Iswanda Nanda Ramli dianggap cocok untuk menempati posisi CEO. " Kami mendukung Nanda sebagai CEO," ucapnya.

Bahkan komentar pedas dilayangkan Mantan PSMS soal beberapa calon CEO lain dari Pelaksana Teknis. Nama Idris dan Benny Tomasoa sempat disebut-sebut sebagai calon CEO.“Kami tak ingin di antara mereka ada yang jadi CEO," tukasnya.

Di tempat yang sama, Halim Panggabean menuturkan bahwa kepengurusan yang memulai kerjasama dengan konsorsium, harusnya menindaklanjuti hingga tuntas. Seretnya pendanaan dapat dipahami karena kepengurusan yang juga belum dirampungkan.

"Sederhana saja, tunjuk CEO segera. Supaya klub bisa jalan," katanya.

Persebaya lawan perdana PSMS

MEDAN - Kompetisi Indonesian Premier League (IPL) semakin mantap melangkah. Kontroversi seputar adanya dualism kompetisi tak membuat IPL surut. Manager Meeting IPL di Jakarta baru-baru ini pun resmi menyerahkan manual liga yang selama ini kerap menjadi hambatan klub dalam bergerak.

Iswanda Ramli mengatakan pertemuan di Jakarta untuk PSMS memang memiliki dua agenda. Selain membahas soal kesepakatan persyaratan yang diminta PSMS kepada konsorsium, juga membagikan manual liga.

Dari jadwal IPL, lanjutnya, Ayam Kinantan ini akan melawan Persebaya Surabaya pada partai tertanggal 26 November 2011 di Stadion Teladan Medan. Setelah itu, laga berikutnya PSMS juga melakoni laga tandang melawan Persija Jakarta.

Artinya ada perubahan komposisi jumlah klub yang berlaga di IPL yang otomatis merubah penjadwalan. Pada pertemuan sebelumnya PSMS dijadwalkan bertandang ke Persiwa Wamena di laga perdananya. Wacana beredar Persiwa lebih memilih ikut serta di Indonesian Super League (ISL) bentukan PT Liga Indonesia.

Persebaya yang dihadapi PSMS tentunya Persebaya 1927 yang dipimpin Cholid Goromah. Sementara kubu Wisnu Wardhana berencana mendaftarkan Persebaya bentukan lainnya ke Divisi Utama.

Fokus tingkatkan ‘ball possession’

MEDAN - Setelah sepekan absen berujicoba, PSMS Medan kembali menguji kerangka skuad yang ada. PS Pratama menjajal Osas Saha cs di Stadion Teladan baru-baru ini. Hasilnya Ayam Kinantan unggul tipis 1-0.

PSMS tampil tanpa striker asingnya Osas Saha. Begitupun cukup banyak peluang tercipta yang gagal dikonversi menjadi gol. Satu-satunya gol tercipta lewat kaki Zainal Anwar. Tendangan terarahnya ke sudut kiri gawang lawan tak mampu dihalau kiper lawan.

"Saha sengaja kita simpan, untuk melihat permainan striker lokal kita yang ada saat ini," ujar bakal Asisten Pelatih PSMS, Suharto, Minggu.

Tim seleksi memfokuskan pemantauan pada ball possession (penguasaan bola). Selain itu switch play, press and cover pemain.

"Tadi banyak peluang namun mereka belum bisa memanfaatkannya. Memang kita belum terfokus dengan finishing touch. Tetapi bukan berarti tidak diperhatikan," imbuh Suharto yang juga mantan Pelatih PSMS musim lalu.

Menurutnya, tim seleksi akan dilakukan pencoretan pemain kembali. Dirinya akan melakukan rapat dengan tim pelatih untuk membahas hal itu. Saat ditanyakan berapa pemain yang akan dicoret, dirinya enggan menyebutkannya.

"Kemungkinan dua atau bahkan empat pemain yang akan dieliminasi. Namun belum dirapatkan dengan tim pelatih. Untuk posisinya pemain bawah, tengah dan depan," ungkapnya.

Saat ditanya mengenai pertandingan ujicoba yang dilakukan, Suharto mengatakan sudah 70 persen dari materi yang dinginkannya tercapai. Menurutnya, kekurangan tim akan dibenahi dan apa yang telah sempurna ditingkatkan agar lebih sempurna lagi.

Banderol Rp1 M ditolak Markus

MEDAN - Meskipun tak memungkiri keinginannya memperkuat PSMS Medan, belum ada komunikasi yang terjalin antara Markus Horison dan klub. Namun sempat beredar kabar PSMS enggan merekrut Markus karena harganya terlampau tinggi. Santer beredar Markus mematok harga Rp1 miliar.

“Saya sempat kecewa juga dikabarkan mematok harga Rp1,1 miliar. Saya tak pernah menerima nilai segitu di klub saya bermain. Bahkan di Persib yang klubnya dari sisi anggaran tidak mengkhawatirkan saja, saya dihargai sekitar Rp900 juta. Silakan cek soal itu ke klub-klub saya sebelumnya," katanya malam ini.

Markus mendengar kabar itu dari teman-temannya di Medan."Saya tahu soal angka Rp1,1 miliar dari teman-teman di Medan,” bebernya meyakini jika ada komunikasi dengan PSMS, bisa saja nominal itu turun.

“Tergantung komunikasi, namun ya sampai sekarang belum ada berbicara dengan pihak PSMS. Saya juga tahu saat ini masih ada yang belumtuntas di kubu PSMS soal kerja sama dengan konsorsium. Sepanjang ada komunikasi, saya siap membela PSMS,” jelasnya.

Markus juga menegaskan, jika kedatangannya ke Sumut dalam beberapa minggu ini hanya mengunjungi keluarga bukan bernegosiasi ke PSMS. Rabu depan,Markus juga diagendakan bertemu Plt Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho.

“Saya hanya pulang kampung. Memang ada agenda ketemu Gubsu, beliau suka bola dan saya yakin suka PSMS. Ya sekadar silaturahim saja. Tapi masih melihat jadwal, beliau juga sibuk,” pungkasnya.

Ferry Aman Saragih minta kepastian

MEDAN - Delapan pemain yang sebelumnya dikabarkan hengkang telah kembali ke Mess Kebun Bunga usai menjalani libur Idul Adha. Mereka pun telah bergabung dalam latihan kemarin sore. Namun satu nama tak tampak dalam deretan pemain tersebut.

Adalah Ferry Aman Saragih yang sampai saat ini tak terlihat. Ferry termasuk pemain yang ikut meminta izin pulang ke kampung halaman. Namun jauh sepekan sebelumnya mantan kapten Deltras Sidoarjo ini sudah lebih dulu absen latihan. Pertanda hengkangkah Ferry?

Saat dikonfirmasi via telepon malam ini, Ferry mengaku masih berada di Jakarta. Acara keluarga yang baru berlangsung Minggu (12/11) mendatang tak memungkinkannya kembali.

"Saya masih di Jakarta. Acara pembaptisan adik saya baru berlangsung Minggu ini. Sebelumnya acaranya di rumah," kata gelandang berrambut nyentrik ini membantah dirinya lari dari PSMS.

"Mungkin banyak yang pikir saya lari. Tapi kepergian saya sudah memperoleh izin dari pelatih. Saya sudah izin ama Bang Kinoy (Roekinoy-red) seminggu," ujarnya.

Ia juga membantah isu yang menyebutkan dirinya dipinang Persisam Putra Samarinda. "Kok bisa ada kabar seperti itu? Wong saya di rumah saja kok," ujarnya.

Lagipula ia mengatakan masih berkomitmen memprioritaskan PSMS sebagai pilihan utama. Meskipun banyak tawaran dari klub lain.

"Tawaran dari klub lain sih banyak. Tapi sejauh ini saya masih ingin bermain untuk PSMS. Apalagi saya juga didukung keluarga," ujarnya.

Namun Ferry tak memungkiri kekecewaannya karena kontrak yang masih mengawang. Di luar urusan keluarga yang tidak bisa ditinggalkannya, hal itu pula yang membuatnya enggan pulang.

"Saya akan kembali ke Medan. Tapi maunya ada titik terang soal kontrak. Selama ini kita hanya menunggu. Beberapa kali manajemen berjanji. Tapi dari Selasa ke Rabu, lalu Kamis tanpa ada kepastian," ungkapnya.

Padahal sebelumnya ia dijanjikan seminggu berada di Medan langsung dikontrak. Kenyataannya sampai sekarang kontrak tak kunjung disodorkan.

"Saya bukannya sok. Tapi saya pikir bukan hanya saya yang berpikiran seperti ini. Saya yakin yang lain juga mau secepatnya ada kejelasan," pungkasnya.

Langkah PSMS ke IPL makin terang

MEDAN - Keragu-raguan keikutsertaan PSMS Medan di Indonesian Premier League (IPL) semakin surut. Kehadiran pada manager meeting klub IPL di Jakarta baru-baru ini memperkuat komitmen sebelumnya bahwa Ayam Kinantan tak lagi abu-abu memilih IPL.

Pada meeting itu, PSMS diwakili Iswanda Ramli dan Fityan Hamdi. Keduanya merupakan bagian dari Pelaksana Teknis. Kabar positif disampaikan Iswanda Ramli. Kerjasama PSMS dan konsorsium semakin terang setelah syarat yang diajukan PSMS soal garansi dana dipenuhi.

Namun tak lantas diberikan begitu saja, konsorsium meminta PSMS menyelesaikan aspek teknis. Dalam hal ini perangkat tim harus sudah terbentuk dalam waktu 2x24 jam ke depan.

"Perangkat tim ini termasuk soal pemilihan pelatih kepala yang harus segera ditunjuk. Intinya dalam dua kali 24 jam semua harus selesai. Setelah itu baru konsorsium akan memenuhi kewajibannya memberikan anggaran Rp15 miliar,” ujar pria yang akrab disapa Nanda itu.

Selain itu PSMS bersama peserta IPL lainnya akan menerima uang sebesar Rp2 miliar dari PSSI. “Uang Rp2 miliar itu akan diberikan satu miliar di putaran pertama dan kemudian di putaran kedua,” ujarnya.

Artinya PSMS juga harus menyelesaikan kontrak pemain yang sampai hari ini masih menjadi penantian pemain. "Semua harus selesai dan kami juga ingin segera selesai agar tim dan persiapannya bisa lebih baik, dan tidak terganggu persoalan non teknis," jelasnya.

Perwakilan PSMS lainnya, Fityan Hamdi, turut menjelaskan soal pembagian saham antara PSMS dan konsorsium yakni 30:70.

"Tidak benar ada bahasa PSMS terjual. Persentase saham itu hanya membahas profit sharing bukan kepemilikan klub. Kita berharap, dengan finalisasi dan ikut IPL ini tidak ada lagi masalah dan kita bisa fokus ke pemantapan skuad," ujar Fityan yang mengaku menggantikan Idris yang berhalangan hadir ke Jakarta.