Monday, October 24, 2011

Giliran Makor & Traore ikut seleksi

MEDAN - PSMS Medan kembali menambah amunisinya dalam proses pembentukan skuad menghadapi Liga Prima Indonesia 2011/2012. Setelah sepekan sebelumnya pemain lokal, kini Ayam Kinantan mendatangkan dua pemain asing.

Mereka adalah Oliver Makor (Persija Jakarta) dan Traore Youssouf yang merumput di klub Divisi 1 Yaman, Chabab Al Baydaa. Namun keduanya baru bergabung dalam tim pada latihan Senin ini.

"Mereka belum bisa kita mainkan karena baru tiba jam 2 malam kemarin," ujar bakal Asisten Pelatih PSMS, Suharto, Minggu.

Uniknya, tak jauh berbeda dengan legiun asing yang sebelumnya didatangkan, usia Makor tak lagi muda. Makor yang berposisi gelandang telah menginjak usia 38 tahun, sedangkan Traore Youssouf berusia 22 tahun.

Namun Suharto punya pertimbangan sendiri. Menyadari usia yang tak lagi muda, Suharto menilai Makor masih bertenaga. Selain itu, Suharto juga telah berdiskusi dengan mantan Pelatih Persija, Rahmad Darmawan, mengenai kualitas Makor.

"Dia pemain reguler di Persija musim lalu. Dia banyak menyuplai bola untuk Greg Nwokolo. Saya udah banyak bicara dngan Rahmad. Katanya, Makor pekerja keras," tambah Suharto.

Namun tak lantas Suharto melabeli Makor bakal langsung lolos seleksi. Bersama Traore, ia akan lebih dulu melewati tahap pemantauan sama seperti pemain lain. Selain kedatangan pemain seleksi, PSMS juga mencoret dua nama, yakni Jodi Gustiawan dan Sardianata. Keduanya yang baru bergabung pekan lalu ini gagal membuat Suharto dan anggota tim seleksi tertarik.

"Ya kita memberi keputusan kepada Jodi dan Sardianata. Mereka belum mampu bersaing dengan pemain yang sudah lebih dulu bergabung. Kalau kemampuannya sama atau bahkan tidak lebih baik, untuk apa kita ambil," kata Suharto.

Khusus Edi Kurnia, tim seleksi akan memberikan kesempatan beberapa hari ke depan untuk mantan penjaga gawamg Bontang FC itu menunjukkan aksi terbaiknya. Pasalnya, Edi baru dua hari menjalani seleksi di PSMS. Begitupun, Edi bermain cukup apik pada laga ujicoba melawan PS Kwarta, Sabtu (22/10) lalu.

Dalam ujicoba tersebut, PSMS gagal melanjutkan tren positif kemenangan. Menghadapi PS Kwarta, PSMS hanya mampu bermain imbang tanpa gol. Meski terus menyerang, barisan depan PSMS yang dikomandoi Osas Saha gagal membobol gawang lawan.
Gagal meraih kemenangan, beruntung Suharto tak lantas kecewa. Menurutnya, bukan mencari kalah atau menang, namun yang terpenting baginya adalah evaluasi tim. Suharto menegaskan bahwa hasil pertandingan bukan tujuan utama, melainkan ajang pemantauan pemain sebagai bahan evaluasi.

PSMS datangkan tiga kiper baru

MEDAN - Krisis kiper di tubuh PSMS Medan mulai mendapat jalan keluar. Selain mendatangkan wajah baru di bawah mistar, Ayam Kinantan juga tengah membidik beberapa nama. Wajah baru yang dimaksud adalah Edi Kurnia.

Mantan kiper Bontang FC ini dihadirkan untuk menjawab permasalahan PSMS di sektor kiper. Edi pada latihan tadi sore sudah terlihat berlatih bersama Syahbani, Alrian dan kiper magang Eko.

Namun Edi tak lantas melenggang mulus sebagai punggawa di bawah mistar. Ia berstatus seleksi dan performanya masih harus dipantau. Apalagi PSMS tengah mengincar satu nama sarat pengalaman, yakni Achmad Kurniawan (AK).

Mantan kiper Arema Malang dan Persita Tangerang ini akan masuk kategori langsung lolos jika bersedia bergabung. Pelaksana Teknis, Benny Tomasoa, memastikan kehadiran AK di Mes Kebun Bunga dalam waktu dekat.

"Sadar betul, PSMS krisis kiper saat ini. Achmad Kurniawan pasti kita datangkan. Pengalaman, mentalitas, dan skillnya menjadi solusi krisis di bawah mistar. Kita sudah deal," ujar Benny baru-baru ini.

Selain itu ada nama lain yang diam-diam dibidik. Calon pelatih kiper Sugiar kabarnya tengah membidik Dedi Iman. Meskipun sudah dipanjar Persebaya, Dedi berhasrat besar bisa memperkuat PSMS musim ini.

"Ya, memang demikian bang. Kemarin malam saya dihubungi bang Sugiar tapi belum ada deal. Saya sangat tertarik, karena Persebaya baru sebatas panjar. Saya ingin kembali ke Medan dan membela PSMS," ujar Dedi saat dikonfirmasi.

Sektor kiper yang bakal menggemuk dengan kehadiran tiga kiper itu tentu saja berdampak pada nasib Syahbani dan Alrian, dua kiper yang sejak awal mengikuti seleksi PSMS.

Sementara itu, PSMS kembali menguji performa skuadnya dengan menjajal ujicoba. Kali ini PS Kwarta akan dijajal kekuatannya oleh Osas Saha cs di Stadion Kebun Bunga Medan sore ini. Sebelumnya, PSMS menjajal Tim Pra PON Sumut dalam tur ke Bah Jambi yang berakhir dengan kemenangan 3-0 dan Bank Sumut yang dikalahkan 5-0.

Ujicoba kontra PS Kwarta ini juga akan menjadi ajang unjuk gigi bagi pemain seleksi yang bergabung belakangan. Sardianata dan Jodi Gusman baru bergabung di awal pekan ini. Begitu juga dengan kiper Edi Kurnia yang bergabung kemarin, demikian pula Jecky Pasarella yang sebelumnya tidak turun bertanding di Bah Jambi.

Anggota tim seleksi lainnya, Suharto, mengatakan pihaknya akan fokus memantau pemain yang baru bergabung. "Ya kita lihat juga dalam ujicoba ini. Ujicoba ini mungkin akan menjadi dasar pertimbangan lolos tidaknya," katanya.

Khaidir masuk bursa pelatih PSMS

MEDAN - Pascamenolak pelatih asing Roberto Bianchi, perburuan pelatih kepala PSMS Medan kembali memanas. Nama Muhammad Khaidir kembali masuk nominasi. Dengan alasan fanatisme kedaerahan yang harus tetap terjaga, PSMS memprioritaskan pelatih lokal.

Hal itu yang membuat nama Khaidir kembali mencuat. Khaidir merupakan nama lokal yang tak asing lagi dengan PSMS. Kursi pelatih PSMS pernah didudukinya tahun 2004 dan 2005. Sebelumnya, ia menjadi asisten pelatih selama dua musim.

Khaidir kembali terlihat hadir melihat latihan PSMS di Kebun Bunga. Ini merupakan ketiga kalinya pria berkumis tebal itu hadir. Khaidir, dua musim terakhir membesut Persigo Gorontalo, pun tidak membantah ketertarikannya kembali bersama Ayam Kinantan.

"Sebetulnya Persigo masih minta saya, tapi jarak yang jauh menjadi pertimbangan. Keluarga inginnya saya di Medan saja," ujarnya malam ini.

Pembicaraan ke arah itu diakui Khaidir sudah terjalin dengan pengurus. Diakui, dirinya bersedia menukangi Osas Saha cs seandainya negosiasi nilai kontrak lancar dan beberapa syarat termasuk adanya penambahan pemain dipenuhi.

Secara legalitas, Khaidir memang memenuhi syarat. Lisensi A AFC telah dikantonginya sejak 2008. Bahkan arah pembicaraan diakui mantan Pelatih PSDS Deliserdang ini juga menyinggung desas-desus pelatih kepala hanya diperlukan legalitasnya.

"Kalau saya tak bisa kerja lagi atau sakit-sakitan, mungkin saja. Tapi hingga saat ini saya terus berkiprah (di kepelatihan-red)," tuturnya sembari menegaskan tidak akan ada pelatih yang mau mengisi posisi pelatih PSMS dengan konsekuensi seperti itu.

Namun, kendala yang dihadapi Khaidir juga terkait kedinasannya di Kodam I BB. "Kalau sudah ada kesepakatan, ya pasti saya urus dulu kedinasan," ujarnya lagi.

Jika nantinya Khaidir jadi bergabung, perombakan skuad tak akan dilakukannya. Disadarinya jadwal yang padat berarti PSMS membutuhkan banyak pemain. Khaidir sendiri mengatakan tidak mungkin melakukan pencoretan pemain.

“Kasihan mereka, apalagi kompetisi nantinya padat dan kita membutuhkan rotasi pemain," tutup Khaidir.