Friday, June 5, 2009

PSMS Hanya Bawa 2 Pemain Impor ke Papua

PSMS Medan dipastikan tidak bisa tampil full team dalam dua laga terakhirnya di Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009. Pasalnya, tiga pemain asing yakni Leonardo Zada, Mauro Pinto, dan Juan Daniel Salabbery , tidak ikut dalam rombongan.

Hal ini diungkapkan oleh Pelatih PSMS, Rudy Keltjes saat dihubungi VIVAnews, Kamis, 4 Juni 2009. Menurut Rudy, hanya ada dua pemain asing yang akan tampil dalam tur Papua kali ini. Keduanya adalah Esteban Gullien dan Mario Costas.

"Kami terpaksa meninggalkan beberapa pemain karena cedera. Meski demikian, kami akan berusaha untuk bisa mendapat poin dari dua pertandingan ini," kata Rudy.

Keterangan Rudy berbeda dengan mantan asistennya, Liestiadi. Menurutnya dua pemain asing PSMS, yakni Pinto dan Salabbery memang sudah tidak bersama PSMS lagi.

Kontrak kedua pemain tersebut sudah habis 31 Mei 2009 lalu dan manajemen tidak memperpanjangnya. Nasib yang sama juga dialami oleh Liestiadi. Kontrak pria yang sempat menjadi pelatih kepala PSMS itu juga tidak diperpanjang oleh manajemen Ayam Kinantan.

Dalam tur Papua kali ini, PSMS lebih dulu menjajal kekuatan Persipura, Sabtu, 6 Juni 2009. Setelah itu Ayam Kinantan baru bertemu Persiwa Wamena, Rabu, 10 Juni 2009

PSMS Waspadai Eduard Ivakdalam

PSMS akan berhadapan dengan Persipura Jayapura, Sabtu 6 Juni 2009. Pelatih PSMS, Rudy William Keltjes mengaku tak khawatir dengan kekuatan pemain-pemain Mutiara Hitam kecuali Eduard Ivakdalam.

Menurut Rudy, kekuatan Mutiara Hitam sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tim-tim lain. Namun, kehadiran Eduard Ivakdalam di dalam tubuh jawara Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 ini membuat penampilan Boaz Solossa cs lebih matang.

"Saya tiga tahun melatih Persipura. Jadi saya tahu seperti apa Eduard. Dia pemain yang cerdik dan tipikal pemimpin di lapangan," kata Rudy saat dihubungi VIVAnews, Kamis 4 Juni 2009.

Menghadapi Persipura, PSMS dipastikan tidak bisa tampil full team. Ayam Kinantan terpaksa meninggalkan tiga pemain asingnya: Leonardo Zada, Mauro Pinto dan Juan Daniel Salabbery.

Meski demikian, Rudy mengaku bakal berusaha mencuri poin di kandang Persipura, Stadion Mandala Jayapura. Bila tak mampu mencuri poin sempurna, Rudy berharap timnya bisa mencuri hasil seri.

"Memang sulit mengalahkan Persipura di hadapan publiknya sendiri. Tapi, kami akan berusaha. Kalau tidak bisa menang, yang penting jangan sampai kalah," tandas Rudy

Rudy: Kalau Bisa Saya Ingin Buat Edu Mabuk

Pelatih PSMS Medan, Rudy Keltjes menilai penampilan Persipura Jayapura sangat bergantung pada sosok playmaker Eduard Ivakdalam. Karena itu, Rudy berhadap Edu tidak dalam top performa saat dijajal Ayam Kinantan.

"Edu merupakan sosok sentral di Persipura. Tanpa dia, Persipura tidak ada apa-apanya. Namun, sangat sulit menghambat pergerakan Edu," kata Rudy saat dihubungi VIVAnews, Kamis 4 Juni 2009.

Menurut Rudy, Edu merupakan pemain yang cerdas. Dia juga merupakan sosok pemimpin yang benar-benar dihormati oleh pemain. Tanpa Edu, Rudy yakin Persipura tidak akan mampu tampil bagus.

"Tiga tahun saya bersama Edu. Karena itu saya tahu seperti apa dia. Dia merupakan pemain yang tidak banyak bicara, tapi sangat cerdas di dalam lapangan," kata Rudy.

Saat berhadapan dengan Persipura, Ayam Kinantan dipastikan tidak bisa tampil full team. Tiga pemain asing tim kebanggaan warga Medan itu, yakni Leonardo Zada, Mauro Pinto dan Juan Daniel Salabbery tidak ikut dalam rombongan.

Dengan kekuatan yang ada, Rudy mengaku timnya bakal kesulitan mengimbangi Persipura. Satu-satunya cara untuk mendulang poin adalah dengan mematikan pergerakan Edu.

"Saya hanya berharap malam sebelum pertandingan Edu mabuk. Sehingga Edu tidak bisa tampil maksimal saat pertandingan. Kalau dia bisa saya mabukkan, saya akan lakukan itu," kata Rudy

Tambah Amunisi Menuju Papua

Sukses mengalahkan Sriwijaya FC (2/6), PSMS Medan kini menatap dua laga terakhir yang tak kalah penting. Yakni bertandang ke Papua, menghadapi Persipura Jayapura (6/6) dan Persiwa Wamena (10/6).

Meski tak mungkin lagi terdegradasi, dua laga itu sangat penting bagi PSMS. Tambahan poin bakal mengamankan posisi mereka di ajang Djarum Indonesia Super League (DISL). Sebaliknya, jika kalah PSMS terancam melakoni playoff melawan Persebaya Surabaya yang menjadi tim peringkat keempat Divisi Utama.

Masalahnya, tidak mudah meraih angka di Papua. Persipura dan Persiwa sulit ditaklukkan di kandang sendiri. Hampir semua tim tamu yang bertandang ke sana dikirim pulang dengan kekalahan.

'Saya tidak pernah takut dengan sesama tim Superliga. Karena toh PSMS bermain di level yang sama. Yang saya khawatirkan hanya kondisi tim yang kerap tak bugar. Jadwal padat masih menjadi momok bagi kita, ditambah tak konsistennya permainan anak-anak,' ujar Rudy Keltjes, pelatih PSMS.

Untuk mengantisipasi kelelahan, manajemen akan menambah pemain yang dibawa ke Papua. Kemungkinannya adalah menarik beberapa pemain dari tim PSMS U-21. Bisa juga memanggil kembali pemain yang dipinjamkan ke klub lain seperti Erwinsyah.

Yang pasti, PSMS akan membawa seluruh skuad inti termasuk sejumlah pemain asal Papua, seperti Elie Aiboy, Oktovianus, Mitchel Nere, dan Ruben Sanadi. Kehadiran pemain asal Papua ini diharapkan mampu menambah warna tersendiri bagi tim Ayam Kinantan.

'Pemain yang sebelumnya ditinggal karena akumulisi akan kita bawa. Ada Okto dan Edi Sibung yang masuk dalam daftar pemain yang dibawa. Pemain inti tentu saja akan diboyong,' kata Sihar Sitorus, manajer PSMS.

Di putaran pertama lalu, PSMS berhasil menahan imbang Persiwa dengan skor 2-2. Sedangkan saat bertemu Persipura takluk 0-1. 'Laga melawan tim Papua tentu berat. Tapi bukan berarti tak ada harapan. Dengan kerja keras semua lini, saya rasa tak ada yang tak mungkin,' tegas Sihar.