Thursday, January 26, 2012

PSMS evaluasi kekalahan dari Persema

MEDAN – Memori buruk kembali hadir di Malang untuk PSMS yang berlaga di Indonesian Premier League (IPL) setelah dikandaskan Persema Malang, Senin (25/1) lalu. Namun bukan hanya evaluasi dari pelatih, para pemain juga mencoba mengevaluasi diri menyoal hasil buruk itu. Agar menjadi perbaikan menghadapi laga lanjutan IPL.

Striker andalan PSMS, Jecky Pasarella mengakui ia dan rekan-rekannya kehilangan konsentrasi pasca dua gol cepat di awal laga. Ketika itu Laskar Ken Arok-julukan Persema-sudah unggul dua gol sampai menit 19 lewat lewat Dennis Kacanovs dan Emile Bamba.

"Tim awalnya main bagus. Tapi dua gol di awal itu bikin hilang konsentrasi," ujar Jecky malam ini.

Striker berusia 26 tahun itu mengakui para pemain panik dengan serangan agresif lawan di menit-menit awal. Tercatat tiga tendangan sudut sudah terjadi di menit-menit awal.

"Main di saat itu di bawah tekanan. Apalagi, Karena kita main tandang, semangat lawan cukup besar untuk menciptakan gol cepat. Baru beberapa menit, beberapa corner sudah terjadi, dan membuat tim agak panik," ungkap mantan pemain PSM Makassar itu menambahkan kepanikan itu membuat pihaknya hilang konsentrasi dan kesulitan membangun serangan.

“Salahnya, setelah diserang, bukan memainkan serangan dari ke kaki yang dimainkan, tapi ketika menguasai bola, kepanikan itu membuat pemain membuang jauh bola. Main dulu, percaya diri akan timbul dengan begitu,” jelas pemain berusia 26 tahun itu.

Pemain PSMS lainnya, Juanda Mayadi mengakui pihaknya lalai menjalankan instruksi dari Pelatih Fabio Lopez.

"Pemain tidak mengikuti intruksi pelatih. Di luar yang diterapkan pelatih. Padahal antisipasi skema lawan sudah dimainkan di latihan. Saya masuk di babak kedua, formasi itu berubah,. Tapi sayang, keberuntungan belum berpihak ke PSMS. Banyak peluang, tapi tidak ada yang jadi gol," bebernya.

Adaptasi main malam yang tidak dilakukan juga diyakini menjadi kendala. "Kami kayak baru pertama main di liga. Saya yakin itu terjadi karena adaptasi tidak dilakukan di malam sebelumnya," ujar Tri Yudha.

Sasa & In Kyun siap tampil

MEDAN - Menghadapi Persela Lamongan pada 29 Januari mendatang, PSMS dipastikan tanpa dua pemain pilarnya. Adalah Novi Handriawan yang dihadiahi kartu merah dan Luis Alejandro Pena karena sanksi akumulasi, dua yang dimaksud. Beruntung kabar tidak sedap itu mampu ditutupi dengan siap tampilnya beberapa pemain yang sebelumnya cedera.

Di sektor gelandang, gelandang lincah In Kyun Oh sudah siap tampil. Cedera yang didapatkannya ketika bentrok dengan Arema tidak lagi bermasalah. Ia pun siap ditampilkan menghadapi Persela, Minggu nanti.

Sementara di sektor belakang, Sasa Zecevic yang sebelumnya mengalami cedera di hidung akibat sikutan striker Arema, Marcio Souza dipastikan tampil. Setelah mengalami Rontgen di salah satu rumah sakit di Surabaya, hidungnya sudah tak lagi bermasalah.

Hal itu dipastikan dari keterangan dokter tim, dr Raja, di penginapan The Killer Sahid Hotel Surabaya baru-baru ini.

“Untuk Sasa sudah tidak ada masalah. Tapi In Kyun paling tidak dua kali lagi terapi sebelum bertanding. Kemungkinan besar dia bisa bermain,” ujarnya.

Begitupun Raja Isa tetap harus mencari pengganti Novi dan Pena. Ia mengakui lini belakang yang cukup memusingkan menyusul absennya Novi. Sedangkan lini tengah, ia masih punya beberapa pilihan menggantikan Pena.

“Sebenarnya di posisi (gelandang-red) ini tidak begitu memusingkan saya, berbeda di barisan bawah. Karena pemain gelandang kita cukup banyak dan kalau memang memungkinkan bisa saja di tengah kita rubah strategi dengan menempatkan lima pemain saja dan dua di depan," tambah pelatih berkebangsaan Malaysia itu.

PSMS antisipasi lapangan becek

- Hujan yang terus menerus mengguyur Lamongan, berdampak buruk pada kondisi Stadion Surajaya, markasnya Persela. Stadion ini yang nantinya akan menjadi venue pertarungan Persela kontra PSMS Medan dalam lanjutan Indonesian Super League (ISL), Minggu (29/1) mendatang.

Dikhawatirkan tim yang bertanding tak dapat mengembangkan permainan dengan kondisi Stadion Surajaya becek dan berlumpur. Kondisi itu jelas terlihat dalam beberapa laga kandang terakhir Laskar Joko Tingkir-julukan Persela.

Seperti saat menjamu PSAP, Stadion Surajaya sangat memprihatinkan. Bahkan tuan rumah Persela terpaksa mengungsi dari Lamongan untuk menjalani latihan rutin di Gresik karena lapangan stadion yang rusak.

Pasukan Miroslav Janu rencananya akan berlatih di Gresik selama tiga hari."Kami harus berlatih di Kabupaten Gresik karena kondisi Stadion Surajaya saat ini sedang diperbaiki," kata Bendahara Persela, Samsul.

Kondisi ini menjadi perhatian serius PSMS. Tim besutan Raja Isa sendiri akan memulai latihan nanti di Surabaya setelah sebelumnya rehat dua hari. Untuk beradaptasi dengan kondisi Surajaya, Raja Isa akan mencari lapangan yang becek dan berlumpur.

Kondisi lapangan juga akan berpengaruh pada perubahan taktik di lapangan. Pelatih asal Malaysia itu kemungkinan akan menginstruksikan skuadnya bermain dengan bola-bola panjang.

"Tidak mungkin main bola pendek karena bola akan tersangkut lumpur. Yah bisa saja kita akan menerapkan permainan kampung atau lebih trend disebut bermain rap-rap, tetapi strategi ini memerlukan staminan yang baik dari Zulkarnaen dan kawan-kawan", ujarnya.

Raja Isa juga akan memberikan instruksi khusus kepada duet Osas Saha dan Choi Dong Soo. Kepada keduanya ia meminta agar lebih berinisiatif melakukan tembakan spekulasi dari luar kotak penalti dan mengurangi akselerasi di lapangan.