Wednesday, November 30, 2011

PSMS ISL jamu Mitra Kukar

MEDAN - PSMS Medan siap menjamu Mitra Kukar mengawali laganya di Indonesia Super League (ISL) musim 2011/2012 di Stadion Teladan Medan, Minggu nanti. CEO PSMS, Idris SE, menyebutkan laga perdana Ayam Kinantan tersebut memiliki dua misi.

Pertama memberi hiburan berupa kemenangan kepada publik sepakbola Medan dan kedua revans atas kekalahan di putaran 8 Besar Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011 lalu.

"Kenangan manis ini ataupun revans diwajibkan buat PSMS apabila tampil di kandangnya, tidak boleh kalah siapapun lawannya," ujar Idris baru-baru ini.

Sejak era Ramli Yatim cs (1950-an) hingga sekarang zamannya Markus Haris Maulana cs, masyarakat Kota Medan tidak mau melihat Ayam Kinantan kalah di Stadion Teladan. Menanggapi tuntutan itulah, Idris sudah mempersiapkan tim dengan merekrut pelatih asal Malaysia, Raja Isa, plus meminang pemain-pemain berkualitas.

"Siapapun pemainnya, pasti diseleksi tanpa terkecuali. Inilah yang membuat saya bersama ofisial lainnya optimis menghadapi Mitra Kukar nanti, hingga PSMS bakal mengakhiri pertandingan sebagai pemenang," lanjutnya.

Disinggung mengenai hasil turnamen segtiga Trofeo Persija di Jakarta baru-baru ini, Idris mengaku pihaknya memang tidak memasang target karena turnamen itu lanjutan persiapan PSMS sebelum tampil di ISL. Untuk ISL nanti, khususnya di Medan, target PSMS adalah menang.

Dalam kesempatan itu, Idris juga mengajak publik sepakbola Medan memberi dukungannya kepada Osas Saha cs saat melakoni laga perdananya di pentas ISL nanti.

Markus Jadi Kapten PSMS ISL


Raja Isa, pelatih PSMS Medan menunjuk Markus Haris Maulana sebagai kapten tim. Kiper 29 tahun ini dinilai sebagai sosok yang mumpuni memimpin Ayam Kinantan-julukan PSMS-dalam setiap laga. Memiliki moril dan mentalitas tanding serta mampu mengordinasi dengan baik rekan-rekannya.

Raja Isa, menjelaskan penunjukkannya terhadap Markus, lantaran, kiper asal Pangkalan Brandan itu cukup senior dalam hal usia dan kematangan emosional di antara seluruh pemain.

"Kami sudah menunjuk Markus sebagai kapten. Dia ikonnya Medan, dan kami melihat dia bisa memimpin dan menjembatani pemain yang muda-muda dengan senior," ungkapnya.

Posisi kapten dijabat kiper, menurut Raja Isa hal yang wajar, meskipun tak banyak penjaga gawang mengemban tugas ini. Dia menyebutkan tokoh kiper sepakbola timnas Italia, Dino Zoff yang sukses menjadi kapten di jamannya. "Dino Zoff mampu membawa Italia juara Piala Dunia. Dan Markus pasti bisa memimpin tim rekan-rekannya layaknya Dino Zoff," ungkapnya.

Pelatih kiper PSMS, Sugiar mengatakan sudah mendiskusikan soal penunjukkan Markus. "Kita sudah sepakat, Markus kami harapkan bisa jadi pemimpin yang baik untuk seluruh pemain," timpalnya.

Markus Horison sendiri, mengatakan, ini kali pertama dia terpilih sebagai kapten dalam sejarah memperkuat klub-klub yang dibelanya. Ban kapten di PSMS ISL sudah tampak menjadi miliknya, karena sudah terpasang di lengannya saat PSMS mengikuti turnamen segitiga di Jakarta, Minggu (27/11).

"Ini klub pertama yang saya jadi kaptennya. Ini sebuah kepercayaan ke saya dan akan saya jaga. Bukan beban bagi saya, tapi peran menarik yang menuntut tanggungjawab tinggi. Saya harus bisa jadi panutan di dalam dan luar lapangan ," ungkapnya kepada tribun.

Sebagai panglima skuad, mantan kiper Arema, Persib dan Persik Kediri ini, jabatan kapten bukanlah beban. "Yang pasti sebagai kapten, saya harus bisa jadi orang tua di dalam dan di luar lapangan. Saya juga harus bisa lebih dekat ke pelatih dan menjembatani komunikasi dengan pemain," pungkasnya. (Randy Hutagaol/TribunMedan)

Klub-klub Pemilik PSMS Persoalkan Kapasitas Idris

CEO PSMS Medan, Idris mengundang 40 klub sub ordinat PSMS. Agenda di undangan tersebut akan membahas perihal kesinambungan PT PSMS. Sebagaimana diketahui legalitas PT PSMS sedang bermasalah.

Keberadaannya dinilai fiktif karena ketiadaan akta notaries yang absah. Undangan ini jelas saja menuai kecaman dari beberapa pemilik klub. Sebab secara hirarki organisasional, Idris dinilai tidak memiliki kapasitas sebagai pengundang.

Penelusuran Tribun, awalnya agenda tersebut disisipkan pada surat undangan technical meeting babak 16 besar yang dilayangkan kepada 40 klub. Surat bernomor 19/PANPEL-TP/XI/2011 pada poin ketiga sub ketiga bertuliskan “membicarakan kelangsungan PT PSMS”. Surat undangan ditandatangani Ketua Panitia Pelaksana turnamen Rahudman Cup, Yongkie Haurissa dan Wakil Sekretaris Zulkifli.

Akhirnya, surat undangan terpisah dibuat dengan agenda sama. Uniknya pengundang adalah Idris SE sebagai Sekretaris Umum PSMS Medan. Pertemuan akan dihelat hari ini, Selasa (28/11) malam di Garuda Plaza Hotel.

Ketua PS Bintang Utara, Azar Tanjung menyoal kapasitas Idris sebagai pengundang. “Apa wewenang Idris dengan agenda pembicaraan kesinambungan PT PSMS. Sepatutnya pihak pengundang adalah dewan direksi atau dewan komisaris. Idris kan hanya sebagai pemilik klub saja,” ujarnya.

Azar juga menolak penyebutan Idris sebagai sekretaris umum PSMS. “Darimana jalannya ia sekretaris umum. Kami tidak mengakuinya. Itu kan musim dan sudah demisioner. Sekarang masih Rahudman Harahap yang jadi Ketum PSMS. Susunan pengurus baru belum kami terima secara tertulis, masih lisan,” katanya. Ia menyebutkan Direktur PT PSMS yang paling layak membuat pertemuan tersebut.

Saat dikonfirmasi pada Direktur PT PSMS, Dolly Sinumba Siregar justru mengaku tidak mendapat undangan itu. “ Saya tidak diundang pada pertemuan itu. Saya pikir rencana itu keliru, kapasitas Idris sebagai apa? Kepengurusan Idris kan sudah demisioner,” katanya Dolly yang juga Ketua PS Padang Lawas.

Pernyataan menohok bersuar dari Freddy Hutabarat, Ketua PS Medan Putera. Ia yang juga mengaku tidak mendapat undangan mewanti-wanti agar klub-klub mampu bersikap bijak. “Mungkin undangannya belum sampai. Tapi kalau memang enggak sampai, berarti ada kesengajaan. Lihat saja besok (bc. hari ini) saya sebagai ketua klub yang sah akan tetap hadir meski tak diundang,” ujarnya dengan nada tinggi.

Freddy berharap, klub-klub yang hadir bersikap bijak menentukan sikap dan tidak tergiur iming-iming uang dengan kedok dana pembinaan yang rencananya dipersiapkan. “ Tolong tanya hati nurani masing –masing. Lihatlah secara jernih, mana yang benar dan mana yang salah,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris PS Deli Putra Azzam Nasution mencoba bersikap lebih tenang. Menurutnya, kekisruhan yang terjadi perlu dicarikan jalan keluarnya.

“Tentunya saya akan hadir di rapat itu dan mengharapkan semua klub nanti yang hadir menentukan komitmen kompetisi mana yang dipilih,” harap Azzam.

Soal sikap, PS Deli Putra mengaku belum menentukan sikap. Namun menurutnya, sepakbola adalah soal degradasi dan prestasi. “Kompetisi mana yang dipilih bukan masalah. Tapi klub-klub harus menentukan sikap. Ini soal kelanjutan perjalanan PSMS,” tandasnya. (Randy Hutagaol/TribunMedan)

Penonton Hujat PSMS di Stadion Teladan

MEDAN-Tak diragukan, minimnya persiapan PSMS IPL alias PSMS ‘Dadakan’ bentukan CEO Fredy Hutabarat, Manajer H MT Aritonang dan Pelatih Kepala M Khaidir menjadikan klub berjuluk Ayam Kinantan ini menjadi pecundang pada laga perdana.

Akibat kekalahan itu, tak jarang para penonton yang menyaksikan laga kontra Persebaya di Stadion Teladan Medan, Minggu (27/11) meneriakkan kata-kata bahwa julukan PSMS telah berubah dari Ayam Kinantan menjadi “Ayam Potong”.

Makian dan teriakan terus terlontar saat pemain PSMS melakukan kesalahan. Kegusaran penonton semakin tinggi saat Persebaya berhasil mengoleksi gol pertama pada menit ke-31. Setelah itu, setiap pemain PSMS melakukan kesalahan, maka yang keluar dari mulut penonton adalah hujatan, seperti “Woi pelatih, pecat aja itu, maen pun kayak …… !!!’
Belum lagi saat gol kedua Persebaya tercipta pada menit ke-40. Setelahnya, setiap serangan Persebaya yang mengarah ke gawang PSMS, maka teriakan kembali terlontar. “Hadoh, jadilah PSMS ini ayam potong” atau “PSMS jadi ayam potong aja.”

Bahkan mengibaratkan pertandingan tinju, ada pula penonton yang meneriakkan “Lempar handuk saja” yang mengartikan menyerah saja. Dan lima menit sebelum pluit panjang berakhir, banyak suporter yang berteriak: “Wasit, habiskan aja waktunya. Kasian” ungkap mereka.

Sementara itu pada masa jeda, terkait adanya dua kompetisi di Indonesia, Ketua PSSI Prof Djohar Arifin mengatakan bahwa kompetisi yang sah adalah IPL. “Ketum PSSI itu cuma satu yakni Djohar Arifin. Karena itu, liga yang sah adalah IPL. Kalau ada yang menyelenggarakan liga di luar IPL, maka itu tak sah,” tegasnya.

Tentang sanksi apa yang akan diberikan kepada klub-klub yang mengikuti liga tak sah itu, Djohar hanya mengatakan, PSMS punya hak untuk bermain di mana saja.

“PSMS itu yang punya klub-klub PSMS. Bagi PSSI ada PSMS yang ikut ke jalur yang tak sah itu tak ada masalah. Itu berpulang kepada klub-klub PSMS, mereka yang harusnya menentukannya. Soal sanksi, itu nanti akan diselesaikan melalui statuta,” ujarnya.

Namun, selaku mantan pemain PSMS, ia mengaku kecewa dengan keputusan yang dilakukan oleh seorang oknum pengurus PSMS yang membawa tim Ayam Kinantan berlaga di ajang ISL.

Saat disebut jika keputusan itu adalah juga keputusan Wali Kota Medan, yang juga Ketua Umum PSMS, Johar Arifin mengatakan bahwa Rahudman Harahap tidak mengetahui kondisi real di lapangan.

“Menurut saya, Pak Wali Kota hanya mendengarkan dan mendapat informasi dari satu pihak saja. Sebaiknya klub-klub PSMS melakukan interaksi, koordinasi dan berkomunikasi dengan Ketum PSMS,” harapnya.

Mengenai legalitas PSMS dadakan ini, ia menjelaskan, saat ini PSMS masih meminjam status dari PT Bintang Medan Metropolitan. “Diharapkan, seiring berjalan waktu, kubu PSMS mampu membentuk perusahaan sendiri. Setelah perusahaan itu ada, maka PT Bintang Medan akan keluar dari PSMS,” jelas Djohar. (saz)

Khaidir minta tambah amunisi

EDAN - Kegagalan memetik poin di laga perdana Indonesian Premier League (IPL) kontra Persebaya Surabaya, Minggu lalu, membuat PSMS besutan M Khaidir menyiapkan langkah pembenahan. Apalagi laga berikutnya PSMS akan menjamu Persija Jakarta di Stadion Teladan, Kamis (1/12) lusa.

Pembenahan tentunya menyoal perbaikan performa di lapangan. Laga perdana kemarin menyisakan banyak catatan yang harus diperbaiki. Khaidir pun menyiapkan amunisi tambahan dengan tujuan yang dimaksud. Sembilan pemain baru akan segera diseleksi dalam waktu yang cukup sempit.

“Ada sembilan pemain yang lokal yang bergabung hari ini. Seleksi ini akan terus berjalan jadi tidak berhenti di sini. Artinya kalau ada pemain yang layak direkrut kami yakin kondisi tim akan lebih baik,” ujarnya.

Tiga di antaranya merupakan mantan pemain Sutrisno (eks Persigo-red), Anton Irawan dan Doni Irawan (eks Persebaya-red). Namun tidak hanya mengandalkan pemain lokal, amunisi asing tentu mutlak dibutuhkan. Dengan materi yang ada, kehadiran legiun asing bisa menjadi solusi.

“Saya sudah mengusulkan nama pemain asing masing-masing satu di posisi stoper, gelandang dan pemain depan. Tapi kami belum bisa menyebutkan namanya, yang jelas harapan kami konsorsium menyetujui,” ujar mantan Pelatih PSDS Deli Serdang ini.

Apakah Juninho termasuk salah satunya? Sebelumnya pemain bernama lengkap Orlando De Melo Juninho itu terlihat hadir saat pertemuan dengan pemain di Hotel Dhaksina, Sabtu lalu. Terbuang dari tim besutan Raja Isa, Juninho tampaknya mencoba nasib di skuad Khadir.

Namun Khaidir memastikan Juninho batal gabung. Juninho tidak memenuhi persyaratan regulasi soal pemain asing yang minimal harus bermain di Divisi I liga negaranya. Sebaliknya karier klub Juninho di klub asal hanya Divisi II.

“Sepertinya Juninho nggak (masuk), karena sesuai verifikasi PSSI yang menyebutkan tim asal pemain itu harus Divisi I,” sebutnya lagi.

Chief Executive Officer (CEO) PSMS IPL, Freddy Hutabarat, menyebutkan ada tiga pemain asing yang hampir dipastikan bisa bergabung ke PSMS.

“Ada tiga orang. Lagi diurus konsorsium termasuk ITC (international transfer certificate) nya. Kita akan upayakan sudah bisa turun minimal dua,” katanya.

Apa urusan Idris undang klub PSMS?

MEDAN - Keruwetan kondisi PSMS Medan semakin menjadi-jadi. Dua kubu yang berseteru hingga memunculkan dua skuad PSMS di kompetisi IPL maupun ISL menjadi episode baru yang semakin membingungkan masyarakat.

Dengan alasan ingin menjelaskan permasalahan yang terjadi kepada 40 klub, CEO PSMS yang berlaga di ISL, Idris mengundang 40 klub pemilik PSMS. Pertemuan itu rencana digelar dalam waktu dekat di Garuda Plaza Hotel (GPH). Panitia terlihat tengah sibuk menyebarkan undangan kepada klub-klub pemilik PSMS.
Lalu apa tanggapan klub?
Ketua PS Padang Lawas, Dolly Siregar, malah menyebutkan dirinya tidak menerima undangan. Lagipula ia mempertanyakan kapasitas Idris mengundang 40 klub. "Abang tidak diundang adinda, rencana itu keliru, kapasitas Idris apa? Kepengurusan PSMS kan sudah demisioner",” ujarnya kepada Waspada Online tadi malam.

Memang PSMS belum merampungkan struktur kepengurusan. Artinya satu-satunya pengurus hanya Ketua Umum PSMS, Rahudman Harahap. Kabarnya, dalam undangan kepada klub ditandatangani Idris sebagai Sekretaris Umum. Sementara itu, klub pemilik PSMS lainnya, Deli Putra mengaku menerima undangan. "Kita sudah terima undangan. Agendanya dua poin yakni membahas babak lanjutan 16 besar Piala Rahudman dan soal kelanjutan PSMS ini," kata Azzam Nasution dari Deli Putra.

Menurut Azzam, dualisme di PSMS menjadi permasalahan serius yang harus diselesaikan. “Tentunya saya akan hadir dan klub lain juga harus hadir. Tegaskan komitmen mau ke ISL atau IPL. Kalau memang ke ISL atau IPL bukan masalah. Tapi klub-klub harus menentukan sikap. Ini soal kelanjutan perjalanan PSMS," pungkasnya.

Sementara itu Idris soal wewenang berdalih hanya berusaha mempelopori klub menyelesaikan permasalahan. “Jika memang salah saya siap disalahkan. Namun, jika memang ada prospek bagus atau memang benar, ayo didukung,” ungkapnya.

“Jika memang kita salah, misalnya kenapa pilih ke ISL, kita jelaskan apa yang menjadi alasan. Atau kenapa tak ke IPL, kita sama-sama tau, klub-klub yang ikut ke IPL itu kebanyakan klub ‘abal-abal’ atau klub buatan atau lagi klub dadakan,” tuturnya.

Pertemuan juga tak menutup kemungkinan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) soal keberlangsungan PT PSMS ke depan. “PT PSMS selama tiga tahun terakhir tak hidup. Nah, kali ini kita ingin membuat gerakan untuk menghidupkan kembali PT PSMS, dimulai dari orang-orang yang mau berkontribusi,” ujarnya.

Uang kontrak pemain menyusul (PSMS ISL)

MEDAN - Kabar baik menyambangi skuad PSMS Medan yang berlaga di Indonesian Super League (ISL). Pemain yang selama ini resah menanti kejelasan dikabarkan sudah menandatangani kontrak pascatampil di Trofeo HUT Persija di Jakarta, Minggu lalu.

CEO PSMS, Idris SE, mengaku telah mengontrak sejumlah pemain dan pelatih setelah mendapat dana dari sponsor. Saat diklarifikasi kepada beberapa pemain di Mess Kebun Bunga, Senin, nyatanya Osas Saha cs mengaku belum menerima uang kontrak karena membubuhkan tanda tangannya di atas kertas tanpa memperoleh uang, hanya sebatas uang muka.

Menanggapi ini, Idris mengatakan akan memberikan uang kontrak di Medan secara tunai atau transfer rekening. Disebutkan, kontrak 20 pemain dan tim pelatih mencapai Rp12,5 miliar. Jumlah yang jauh lebih besar dari kebutuhan musim lalu saat berlaga di level Divisi Utama yang total memerlukan Rp11,3 miliar.

Dua sponsor yang akan digandeng tampaknya membuat PSMS semakin percaya diri menyoal finansial. Kepastian diikatnya Baksi Sumatera Plantation Kisaran dan satu sponsor lain yang masih dinego bahkan membuat jumlah total keseluruhan kontrak menanjak jauh dari musim lalu.

“Total jumlah kontrak pemain dan pelatih berjumlah Rp12,5 miliar. Kita harus menjaga kerahasiaan pemain dan pelatih, itu tak etis. Namun, jumlah kontrak itu sudah sesuai dengan pembicaraan sebelumnya,” ungkap Idris enggan menyebutkan rata-rata kontrak masing-masing pemain.

Idris pun menyebutkan kontrak pemain bervariasi dan tinggi rendahnya nominal tergantung kemampuan di mata pelatih. “Jika pemain yang ini baik, maka kita sesuaikan kontraknya dengan budget yang ada. Itu tentunya dikonsultasikan dan atas rekomendasi pelatih, dalam hal ini Raja Isa,” pungkasnya.

Raja Isa Tetapkan Tiga Pemain Asing PSMS ISL

PSMS Medan yang berkompetisi di Indonesian Super League (ISL), menuntaskan misi pemadatan skuad usai perhelatan turnamen segitiga di stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (27/11/2011) lalu.

Dua laga "trofeo" Persija Anniversary di stadion GBK menjadi ajang uji kemampuan pemain asing. Fokus utama filterisasi pemain telah menetapkan tiga pemain asing Asia dan non Asia menjadi bagian skuad.

Ketiganya ialah Sasa Zesevic, stopper asal Serbia, gelandang Korea Selatan In Kyun Oh dan bomber asal Nigeria, Osas Ikpefua Marvelous Saha. Ketiganya telah direkomendasikan kepada manajemen untuk diikat kontrak semusim. Khusus pemain lokal, semua masuk zona aman alias tidak ada pencoretan.

Raja Isa mengatakan "grand design" pemain asing yang dibakukannya yakni 2-1-2 (dua stopper, satu gelandang dan dua penyerang). Hal ini disesuaikan dengan lima kuota maksimal pemain asing di kompetisi Indonesia Super League (ISL).

“Dua pemain Asia dan tiga non Asia. Praktis saya akan cari dua asing lagi," pungkasnya. (Randy Hutagaol/TribunMedan)

Tuding Fredy Hutabarat tak Pernah Bantu PSMS Idris Cemooh PSMS IPL

CEO PSMS Idris akan mengundang 40 klub pemilik PSMS. Menurutnya, pertemuan ini penting karena berhubungan dengan keikutsertaan PSMS pada kompetisi musim ini.

Terkait tudingan yang mengatakan bahwa dirinya tak memiliki wewenang untuk menggelar pertemuan itu, Idris justru berkilah bahwa niatnya untuk bertemu dengan perwakilan 40 klub pemilik PSMS adalah untuk membeberkan apa yang terjadi di PSMS sekarang ini.

“Jika memang salah, saya siap disalahkan. Namun, jika memang ada prospek bagus atau memang benar, ayo didukung,” ungkapnya melalui telepon selular, Senin (28/11). Menurutnya, jika memang ada masukan dari klub-klub PSMS yang dinilai berguna demi kemajuan PSMS ke depan, Idris mengatakan bahwa dirinya akan memprioritaskannya.

“Jika memang kita dinilai salah karena bergabung dengan ISL, maka akan kita jelaskan apa yang menjadi penyebabnya. Atau kenapa tidak ke IPL? Kita sama-sama tahu, jika klub-klub yang ikut IPL itu kebanyakan klub ‘abal-abal’ karena dibuat secara dadakan,” tandas Idris.

Idris juga mengungkapkan, jika pada pertemuan nanti tak menutup kemungkinan dilakukan rapat umum pemegang saham (RUPS) PT PSMS, dengan tujuan menentukan kelangsungan PT PSMS.

“Sebagaimana kita ketahui bersama jika selama tiga tahun terakhir PT PSMS tak hidup. Nah, kali ini kita ingin membuat gerakan untuk menghidupkan kembali PT PSMS, dimulai dari orang-orang yang mau berkontribusi,” ujarnya.

Secara lisan Ketum PSMS Rahudman Harahap memang sudah mengamini PSMS ke ISL.

“Jadi yang ‘lain-lain’ itu jangan mengganggu lagi. Dan PSMS sudah ada yang membiayai, kalau memang ada yang salah ya diperbaiki,” tambah Idris lagi.

Selanjutnya Idris menyesalkan sikap-sikap oknum pengurus PSMS yang dinilainya hanya mencari popularitas, tanpa pernah memberi kontribusi kepada tim berjuluk Ayam Kinantan itu.

“Yang pasti, ini bukan PSMS versi Fredy Hutabarat. Kita mau tau, apa sih yang sudah dilakukannya untuk PSMS? Ketika PSMS kesulitan dana, dia hanya berdiam diri. Bahkan ketika pengurus berniat meminjam uang kepadanya, jangankan membantu atau memberi, memperlihatkan respon positif pun tak pernah,” beber Idris.

Di tempat terpisah, terkait undangan yang diajukan Idris kepada klub pemilik PSMS, pengurus klub PS Deli Putra Drs Azzam Nasution MAP mengatakan bahwa dirinya sudah menerima undangan tersebut.

“Kita pasti datang, karena ini menyangkut kelanjutan nasib PSMS ke depan. Masalah dualisme antara berlaga di ISL atau IPL, saya rasa semua klub memiliki hak untuk memberi masukan kepada manajemen tim sekarang ini. Yang pasti, sebelum berlaga, semua masalah harus dituntaskan,” bilang Azzam. (saz/sumutpos)

PSMS IPL Datangkan Sembilan Pemain

Usai takluk 1-2 atas Persebaya di Stadion Teladan, Minggu (27/11), PSMS melakukan pembenahan dengan mendatangkan sembilan pemain baru yang bakal diseleksi. Ini dilakukan untuk menatap laga berat selanjutnya menjamu Persija, Kamis (1/12) mendatang di Stadion Teladan.

Pelatih Kepala PSMS M Khaidir menuturkan, sembilan pemain baru ini tetap akan melalui proses seleksi untuk menambah kekuatan di pertandingan berikutnya. “Hari ini (Kemarin, Red), sembilan pemain bergabung untuk mengikuti seleksi dan semua pemain lokal,” ungkapnya, Senin (28/11).

Melihat kondisi PSMS saat ini, memaksa Khaidir melakukan seleksi berjalan.

“Tidak sampai di sini saja, kami juga akan terus mendatangkan pemain lainnya nanti, karena ini seleksi berjalan. Kalau layak, direkrut. Yang jelas kami harus bisa memperbaiki kondisi yang ada sekarang menjadi lebih baik,” ujar pelatih yang pernah mengarsiteki Persigo dan PSMS itu.

Adapun beberapa pemain yang datang kemarin di antaranya mantan pemain Persigo Gorontalo Sutrisno, eks pemain Persebaya Anton Irawan serta Doni Arwana.

Menurutnya, PSMS yang harus berpacu dengan waktu membuatnya harus melakukan seleksi berjalan.
Pentingnya penambahan pemain berkualitas juga seiring sejalan dengan harapan akan sosok legiun asing yang diharapkan bisa mempertajam setiap lini yang ada.

M Khaidir yang paham situasi krusial ini telah meminta pihak manajemen untuk mendatangkan pemain yang mumpuni. “Saya sudah mengusulkan nama pemain asing masing-masing satu di posisi stoper, gelandang dan pemain depan. Tapi kami belum bisa menyebutkan namanya, yang jelas harapan kami konsorsium menyetujui,” ungkap prajurit TNI AD berpangkat pembantu letnan dua (Pelda) itu.

Namun, wacana untuk mendatangkan gelandang Brasil berpasor Portugal Orlando De Melo Juninho dipastikan batal lantaran pemain 22 tahun itu hanya bermain di klub Divisi II liga di negara asal.

Menurut peraturan, pemain asing harus merupakan mantan pemain dari Divisi I klub di negara asal.
Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) PSMS Freddy Hutabarat menyebutkan, ada tiga pemain asing yang hampir dipastikan bisa bergabung ke PSMS. “Sudah ada tiga orang, dan sekarang konsorsium sedang mengurusinya, termasuk kelengkapan ITC (international transfer certificate) nya, “ ungkap Freddy. (saz/sumutpos)