Akhirnya PSMS berada di zona merah. Prestasi menyesakkan ini dipastikan setelah Ayam Kinantan tidak mampu membukukan kemenangan dari tim tuan rumah PSSB Birueun. Yakni, setelah kalah 1-2 dalam lanjutan putaran kedua kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia grup I di Stadion Cot Gapu Birueun Kamis (18/3).
Sangat menyedihkan karena ini merupakan kesempatan untuk menambah koleksi poin yang dimiliki M Affan Lubis dkk selain dua laga kandang yang akan dilakoninya di akhir musim ini. Yaitu, menjamu Persih Tembilahan dan Persires Rengat. Tak pelak, peluang terakhir adalah saat menantang PSAP Sigli, Senin (22/3). Seandainya pada pertandingan itu PSMS juga tidak mampu memetik kemenangan, degradasi ke Divisi Satu sudah menjadi kepastian yang tak terbantahkan. Jumat (19/3) pagi ini PSMS akan bertolak ke Sigli.
Kekalahan atas PSSB membuat sekretaris umum PSMS Idris SE begitu juga duo pelatih PSMS Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustiar terpukul sekaligus kecewa. Pasalnya, strategi yang diterapkannya tidak mampu dicerna oleh pemain sejak pertandingan dimulai. Mental yang baru saja diangkat begitu mudah anjlok hanya dengan kebobolan di awal babak pertama.
“Kalah terutama di Medan berarti kiamat bagi PSMS dan harus ikhlas bermain di kasta ketiga di Liga Indonesia (Divisi Satu, Red) pada kompetisi tahun depan,” kata Idris saat dihubungi Sumut Pos, Kamis (18/3).
Adalah Penjaga gawang Muhammad Halim membuat kesalahan fatal, ketika dia kurang sigap memanfaatkan bola dari savety first Hari Syahputra di menit ke-17 sehingga membuat pemain depan PSSB Birueun, Pondra berhasil mencuri sekaligus menjebol gawang PSMS. PSSB pun unggul 1-0.
Hari Syahputra yang ikut membantu serangan di menit ke-21 berhasil menyamakan kedudukan dengan memanfaatkan umpan silang dari Osas Saha. Gol Hari Syahputra itu sekaligus pula membuat kembalinya kepercayaan diri pemain. Hanya saja, menjelang menit empat menit lagi babak pertama bubaran penjaga gawang M Halim kembali membuat kesalahan. Gagal mengantisipasi kedatangan bola yang tidak terlalu keras menciptakan kemelut di muka gawang yang dimanfaatkan M Rizal Juzli untuk membawa PSSB kembali unggul 2-1.
Herannya Zulkarnain tidak langsung menggantikan M Halim dengan Irwin Ramadhan yang tampil baik saat menjamu Persipasi Bekasi di Stadion Teladan, Sabtu (13/3) lalu. Akibatnya pemain-pemain belakang PSMS Nyeck Nyobe dkk mulai kehilangan konsentrasi. Tekanan pun membuat mereka tidak dapat lagi bermain lepas.
Ditambah lagi keputusan wasit asal Bandung Ahmad Suparman yang membuat keputusan yang menguntungkan tim tuan rumah membuat skuad PSMS terbawa emosi. Akibatnya empat pemain PSMS seperti Ahmad Maulana Putra, Dodi Rahwana, Syaiful Ramadhan dan Tri Yudha Handoko mendapat kartu kuning
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Friday, March 19, 2010
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
Sudah jatuh tertima tangga. Itulah pepatah yang tepat menggambarkan kondisi PSMS saat ini. Bagaimana tidak, kekalahan 1-2 atas PSSB Bireuen, Kamis (18/3) merupakan kehilangan akan kesempatan untuk keluar dari ancaman degradasi musim ini.
Padahal pertandingan ini diharapkan dapat mendukung enam poin yang dipastikan diraih dari Persih Tembilahan dan Persires Rengat yang akan dihadapi di Stadion Teladan Medan di akhir musim ini. Namun yang didapat justru kekecewaan. Sekalipun menyisakan tiga pertandingan lagi, namun laga menghadapi PSAP Sigli tidaklah mudah. Tinggallah harapan pada dua laga kandang belaka.
Yang lebih menyakitkan, kekalahan dari PSSB Bireuen ini disertai pula hukuman kepada PSMS. Hukuman itu diberikan sehubungan dengan dikartukuningkannya empat pemain Ayam Kinantan. Mereka adalah Ahmad Maulana Putra, Dodi Rahwana, Syaiful Ramadhan, dan Tri Yudha Handoko.
Karena itu, peraturan manual mengharuskan PSMS membayar denda sebesar Rp10 juta. Jumlah yang cukup besar di tengah keterpurukan prestasi saat ini. Tak pelak hal ini pun mengecewakan seluruh masyarakat Kota Medan.
Seperti yang disampaikan Sekretaris Tim Ir Fityan Hamdy, hukuman empat kartu dalam satu pertandingan dalam peraturan manual liga dinyatakan sebagai sikap tidak sportif. “Memang tidak harus dibayar sebelum bertanding melawan PSAP Sigli. Kita akan menunggu siding Komisi Disiplin (Komdis),” ucap Fityan.
Sebelumnya, PSMS juga pernah kena hukuman serupa yaitu saat menantang Persita Tangerang di putaran pertama lalu. Saat itu PSMS ditekuk 1-3.
Padahal pertandingan ini diharapkan dapat mendukung enam poin yang dipastikan diraih dari Persih Tembilahan dan Persires Rengat yang akan dihadapi di Stadion Teladan Medan di akhir musim ini. Namun yang didapat justru kekecewaan. Sekalipun menyisakan tiga pertandingan lagi, namun laga menghadapi PSAP Sigli tidaklah mudah. Tinggallah harapan pada dua laga kandang belaka.
Yang lebih menyakitkan, kekalahan dari PSSB Bireuen ini disertai pula hukuman kepada PSMS. Hukuman itu diberikan sehubungan dengan dikartukuningkannya empat pemain Ayam Kinantan. Mereka adalah Ahmad Maulana Putra, Dodi Rahwana, Syaiful Ramadhan, dan Tri Yudha Handoko.
Karena itu, peraturan manual mengharuskan PSMS membayar denda sebesar Rp10 juta. Jumlah yang cukup besar di tengah keterpurukan prestasi saat ini. Tak pelak hal ini pun mengecewakan seluruh masyarakat Kota Medan.
Seperti yang disampaikan Sekretaris Tim Ir Fityan Hamdy, hukuman empat kartu dalam satu pertandingan dalam peraturan manual liga dinyatakan sebagai sikap tidak sportif. “Memang tidak harus dibayar sebelum bertanding melawan PSAP Sigli. Kita akan menunggu siding Komisi Disiplin (Komdis),” ucap Fityan.
Sebelumnya, PSMS juga pernah kena hukuman serupa yaitu saat menantang Persita Tangerang di putaran pertama lalu. Saat itu PSMS ditekuk 1-3.
Subscribe to:
Posts (Atom)