Friday, November 4, 2011

Demam, AK Absen Latihan

Ahmad Kurniawan (AK) yang rencananya akan didaulat jadi kiper utama PSMS musim ini absen latihan kemarin sore. Menurut pelatih kiper Sugihar, AK sakit demam.

Maka Sugihar terlihat hanya melatih Sahbani, Edi Kurnia dan Alrian. “AK sakit, demam. Ia tak ikut ke sini (Stadion Teladan, Red), ia berada di Mes Kebun Bunga untuk beristirahat,” ujar Sugihar memastikan.

Sementara itu, tiga legiun asing yang sudah dicoret dari daftar pemain seleksi PSMS, sore itu masih terlihat bergabung dan mengikuti sesi latihan. Ada pun ketiga pemian tersebut yakni Youssouf Troure, Stembiasho dan Oliver Paul Makor.
Dari konfirmasi yang dilakukan wartawan kepada bakal asisten pelatih PSMS Roekinoy, ia membenarkan ketiga pemain asing ini masih mengikuti sesi latihan. “Ya, mereka ikut latihan walau mereka sudah mengetahui mereka bukan lagi bagian dari penilaian,” ujarnya.

Roekinoy juga menuturkan, ketiga pemain ini diketahui belum mendapatkan klub lain untuk bergabung atau mengikuti seleksi. “Sembari menunggu klub lain, mereka ikut latihan bersama kita. Mereka juga mengaku senang dengan atmosfir latihan yang dilakukan PSMS,” katanya.

Berkembang informasi, ketiga pemain asing ini masih bertahan di PSMS karena belum dijemput oleh agennya. Hal ini dikuatkan dengan pernyataan bakal asisten pelatih Suharto yang menyatakan sudah menghubungi para agen pemain tersebut, yang menerangkan ketiga pemain tersebut tak memenuhi kriteria pemain yang dibutuhkan PSMS. “Saya sudah melakukan kontak dengan para agen mereka. Mungkin dalam waktu dekat mereka akan dijemput. Untuk sementara mereka akan terus ikut latihan bersama kita,” jelas Suharto. (saz)

Teknis Tak Terurus

MEDAN- PSMS belum mengurus satupun aspek teknis untuk mengarungi kompetisi musim ini. Padahal kompetisi IPL yang rencananya akan diikuti akan bergulir lagi pada 27 November 2011.

Belum jelasnya kontrak pemain, pelatih kepala yang hingga saat ini juga belum ada hingga aspek paling krusial bagi keberlangsungan manajemen PSMS, yakni belum adanya Chief Executive Officer (CEO) PSMS, merupakan salah satu yang tak terurus.

Ketum PSMS Rahudman Harahap awalnya menyatakan PSMS akan berlaga di Indonesian Premier League (IPL). Tapi ada oknum pengurus yang ingin PSMS main di divisi utama. Hal ini lantas membingungkan.

Pelaksana teknis PSMS Iswanda Nanda Ramli tetap yakin, pertemuan Ketum PSSI Djohar Arifin dan Ketum PSMS pada Jumat (28/10) lalu, bisa menjadi satu pegangan kuat. Karena saat itu Ketum PSMS yang juga Wali Kota Medan itu secara tegas telah menyatakan agar PSMS berlaga di kompetisi resmi PSSI yang digelar PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).

“IPL bukan lagi masalah menurut saya. Saya yakin komitmen pak wali akan terlaksana. Lagipula, beliau secara langsung menyatakan itu kepada Ketum PSSI, jadi saya rasa masalah itu sudah fix,” ungkap Nanda, Kamis (3/11).

Menurutnya, saat ini kondisi persiapan PSMS masih berjalan. Setiap fungsionaris yang ditugaskan terus menjalankan fungsinya masing-masing, termasuk Nanda sendiri dan pelaksana teknis PSMS yang lain.

Soal belum adanya sodoran kontrak bagi pemain hingga saat ini, menurutnya hal tersebut terjadi karena PSMS belum membakukan susunan pemain yang memang masih dalam proses seleksi. “Tugas kita (Pelaksana teknis, Red) saat ini menangani tim. Perkembangan yang ada selalu kami laporkan ke Ketum. Tapi, saya juga tahu dan memaklumi, ketidakjelasan kontrak tentu menyebabkan adanya kemungkinkan pemain mengambil sikap dan akhirnya memutuskan hengkang. Seleksi juga memang belum selesai, saat ini semua itu bisa terjadi,” terang Nanda.

Nanda juga beranggapan, setelah tim pemandu bakat selesai melakukan seleksi kepada para pemain, barulah pihaknya melaporkan kepada Ketum untuk ditindaklanjuti pencairan dananya dengan konsorsium. “Saya yakin pemain mengerti kondisi ini. Bang Suharto juga mengatakan telah membicarakan masalah tersebut kepada mereka,” jelasnya.

Namun, sebagai pelaksana teknis yang ditugaskan, pihaknya mengaku tidak bisa memberikan keputusan apa pun selain memberikan penjelasan tentang kondisi PSMS saat ini kepada Ketum PSMS. “Keputusan di tangan Ketum. Yang kami bisa lakukan terus-menerus adalah berkomunikasi dengan beliau,” kata Nanda lagi. (saz)

Perburuan Pemain Masih Berlanjut

S kembali memanggil sejumlah pemain untuk seleksi. Kemarin, empat pemain datang terdiri dari dua pemain asing dan dua pemain lokal. Adapun keempat pemain ini yakni Dyangga Yureztyo berposisi gelandang dari PS Bengkulu, Hary Yahya berposisi gelandang dari PSIR Rembang, Inkyun Oh berkewarganegaraan Korea di posisi gelandang dari PS Bengkulu dan Abu Bakar berposisi gelandang dari Sierra Leone.

Pada latihan Kamis (3/11) sore di Stadion Teladan, pemain asal Korea yang kini berjumlah dua orang termasuk Ku Kyung Hyun berposisi stopper dari Tangerang Wolves dan Inkyun Oh dinilai bermain cukup apik.

Hal ini diungkapkan mantan pelatih PSMS Amrustian yang pada saat itu datang menyaksikan latihan. Pada kesempatan itu, ia mengatakan pergerakan pemain yang berposisi stoper (Ku Kyung Hyun, Red) sangat baik menutup, memotong pergerakan dan bola lawan. “Passing yang dilakukannya juga rata-rata sangat terukur. Performanya cukup baik,” ungkapnya.

Namun menurutnya, koordinasi antar pemain di lini belakang belum cukup baik. Amrustian menuturkan, hal ini mungkin disebabkan faktor baru bergabungnya legiun asing tersebut. “Komunikasi serta koordinasinya sangat minim, banyak faktor yang mempengaruhi itu. Mungkin belum begitu akrab atau mengenal nama, belum begitu menyatu dengan teman-teman karena masih dalam tahap adaptasi dan sebagainya,” terangnya.

Ia berharap yang terbaik bagi PSMS. “Mungkin ke depan akan bisa lebih baik. Hal ini juga bisa dipicu karena ia mungkin takut berkoordinasi atau berkomunikasi karena takut dianggap seperti memerintah teman-temannya. Tapi itu saya rasa hanya masalah waktu dan proses adaptasi saja,” ujar Amrustian. (saz)

Kesan pertama duo Korsel menjanjikan

MEDAN - Persaingan merebut tempat di skuad PSMS Medan semakin memanas. Enam wajah baru terlihat pada latihan di Stadion Teladan tadi sore. Tim seleksi tampaknya harus bekerja keras sebagai ujung tombak perekrutan.

Dua nama Ku Kyung Hyun dan Bayu Sutha lebih dulu datang kemarin. Namun karena latihan libur, keduanya baru hari ini memulai aksinya. Selain dua stopper itu, terlihat bergabung dua mantan pemain PS Bengkulu, Dyangga Yureztyo dan Inkyun Oh, mantan gelandang Sierra Leone, Abu Bakar, plus mantan gelandang PSIR Rembang, Ari Yahya.

Dari enam pemain tersebut, duo Korsel memberikan kesan pertama yang menjanjikan. Berbeda posisi Ku Kyung Hyun dan Inkyun Oh cukup nyetel meski baru pertama kali bergabung dengan lainnya.

Salah satu yang memuji performa keduanya adalah mantan Pelatih PSMS, Amrustian. Pelatih yang kini membesut peserta Divisi Utama, PSBL Langsa ini memberikan komentar positif.

“Kalau pendapat saya dua Korea itu baik yang berposisi stopper maupun gelandang memang betul-betul tipe pemain Korea. Yang di belakang mampu menutup celah dan pandai membaca serangan lawan. Sementara yang gelandang punya umpan yang baik. Mereka punya kemampuan di atas rata-rata,” ujar Amrustian.

Namun diyakini Amrustian masalah komunikasi masih menjadi kendala awal keduanya untuk berkoordinasi dengan pemain lainnya. “Biasanya terkendala bahasa untuk berkomunikasi dengan pemain lainnya,” ujar pria yang sempat melatih PSMS dua musim lalu ini.

Sementara tim seleksi PSMS belum mau berkomentar banyak soal penampilan para pemain baru yang datang.

“Belum bisa dinilai karena baru pertama latihan. Kita akan lihat lagi dalam beberapa hari ke depan. Terutama ujicoba,” ujarnya.

Penantian kontrak belum tuntas

MEDAN - Sudah cukup lama para pemain menghuni mes Kebun Bunga. Namun kontrak yang diharapkan belum juga menghampiri. Janji Pelaksana Teknis yang seyogianya menyodorkan kontrak pekan ini tampaknya belum juga terang.

Anggota Pelaksana Teknis PSMS, Iswanda Ramli, mengatakan kontrak pemain belum bisa diberikan karena seleksi masih berlangsung. Tim seleksi yang terdiri dari Suharto, Roekinoy dan Sugiar masih memilah-milah pemain yang layak menghuni kaus tim hijau PSMS. Belakangan cukup banyak wajah-wajah baru yang hadir.

“Bang Suharto masih menyeleksi pemain, setelah selesai, baru kami laporkan kepada ketua umum untuk ditindaklanjuti pencairan dananya dengan konsorsium,” kata pria yang akrab disapa Nanda itu baru-baru ini.

Nanda tak memungkiri soal kekhawatiran pemain bakal kabur jika tak juga diikat secara resmi. Tentu saja lewat goresan tanda tangan di atas kontrak. Namun ia meyakini tim seleksi yang juga bakal asisten pelatih mampu meyakini pemain yang ada.

“Memang bisa saja pemain pergi karena ketidakjelasan ini, tapi saya yakin pemain paham kondisinya dan Suharto telah membicarakannya dengan mereka,” ujarnya.

Menurut Nanda, dirinya bersama Pelaksana Teknis lainnya terus mengawasi jalannya seleksi dan melaporkan setiap perkembangannya kepada Ketua Umum PSMS.

“Kalau kami (pelaksana teknis) saat ini bertugas menangani tim. Apa perkembangannya, kami lalu melaporkannya kepada ketum,” ungkapnya.

Dalam koridor Pelaksana Teknis, pihaknya tak bisa memberikan kebijakan tanpa persetujuan Ketua Umum. “Keputusan di tangan ketum. Yang kami bisa lakukan terus-menerus adalah komunikasi dengan beliau,” tandasnya.

Senada itu, Pelaksana Teknis PSMS lainnya Benny Tomasoa mengatakan pihaknya terus member laporan seperti apa perkembangan PSMS.

“Kami terus berkomunikasi dengan ketum. Semua berharap dan berdoa yang terbaik buat PSMS. Mudah-mudahan PSMS tidak terkendala untuk berkompetisi di IPL musim ini, dan kami yakin dengan beliau,” harapnya.

PSMS butuh karakter Mennoh

MEDAN - PSMS Medan tidak bisa memungkiri ketergantungannya akan sosok Stephen Mennoh. Enerjik dan lihai membongkar pertahanan lawan plus umpan terukurnya membuat Ayam Kinantan berharap banyak padanya.

Gelandang asal Liberia itu juga diharapkan kembali bergabung menjadi bagian dari skuad PSMS musim ini. Sebelumnya, Mennoh sempat mengikuti seleksi. Namun gerah aroma ketidakpastian kontrak, ia memilih kembali ke Bekasi bersama klub lamanya, Persipasi.

Calon Asisten Pelatih PSMS, Suharto, tak memungkiri pihaknya masih berharap Mennoh kembali ke Kota Medan. Suharto menilai karakter dan visi permainan Mennoh dinilai cocok dengan gaya bermain PSMS.

"Mennoh masih kami harapkan bergabung. Mental dan visi bermainnya saya rasa sangat tepat untuk tim ini,” ujarnya baru-baru ini.

Begitupun, jika nantinya Mennoh tetap lolos dari genggaman, opsi meminang John Takpor juga bisa mengimbanginya. Kalau Mennoh urung kembali ke Medan, Suharto mengaku John Tarkpor (Persebaya 1927) sepadan dengan Mennoh.

“Kalau sudah dapat antara satu dari nama tersebut, saya rasa barisan tengah PSMS sudah bagus dan cukup solid," pungkas Suharto lagi.

Anggota tim seleksi lainnya, Roekinoy, membenarkan sudah kembali menjalin komunikasi dengan Mennoh. Meski dikabarkan kembali ke Persipasi, nyatanya Mennoh belum menjalin ikatan dengan klub asal Bekasi itu.

“Sudah ada komunikasi dengan Mennoh. Dia pun bersedia datang lagi ke sini. Lagipula, dia ke Bekasi bukan karena ingin kembali ke Persipasi tapi ada agenda lain," ungkap Roekinoy.

Ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Mennoh juga membenarkan akan segera datang ke Medan, kendati belum menentukan tanggal pasti. Sebelumnya, PSMS sempat berharap banyak pada sosok mantan gelandang Persija Jakarta, Oliver Makor. Namun performa Makor dianggap belum bisa menggantikan peran Mennoh.