Nasib jadi tidaknya dua legiun asing, Osas Saha dan Nyeck Nyobe, memperkuat skuad PSMS Medan dalam persiapan kompetisi Liga Indonesia 2009/2010 akan diputuskan Senin ini.
Informasi yang diperoleh wartawan di markas PSMS, Stadion Kebun Bunga Medan, Minggu menyebutkan, kemungkinan besar keputusan jadi tidaknya Saha dan Nyeck diputuskan Senin ini.
Kedua pemain berkulit hitam yang menempati posisi belakang dan depan itu menjadi pilihan dari lima legiun asing yang mengikuti tahapan seleksi PSMS. Selain Saha dan Nyeck, pemain lokal Edu Juanda juga mengikuti latihan bersama PSMS.
Pelatih PSMS Suimin Dihardja mengakui, Edu turut bersaing. Menanggapi kekhawatiran penggemar PSMS atas cedera lama Edu, Suimin menyebutkan Edu tidak mengalami cedera. "Kalau Edu masih cedera, dia pasti tidak bisa mengikuti pelatihan berat. Kita lihat saja nanti," katanya lagi.
Suimin juga membenarkan bahwa dirinya sedang mencari sosok gelandang. Posisi gelandang sangat berperan dalam sebuah tim dalam melakukan penyerangan dan membantu pertahanan.
Dikatakan, selama pelatihan pemain tidak bisa lengah karena penerapan sistem promosi dan degradasi. "Siapapun masih mendapat kesempatan untuk memperkuat skuad inti," jelasnya.
Kompetisi Divisi Utama dijadwalkan pada 25 November mendatang, sedangkan pertemuan teknik dijadwalkan pada minggu pertama November
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Monday, October 26, 2009
Buru Ayah Angkat
Proses negosiasi antara manajemen PSMS dengan dua legiun asing calon skuad PSMS, Osas Saha dan Nyeck Nyobe masih terus berlangsung. Meskipun agak alot, pihak manajemen masih akan mengajukan tawar-menawar agar keduanya bersedia diikat kontrak sesuai kemampuan PSMS.
Jumlah yang diminta kedua pemain asing tersebut, dikatakan Benny Tomasoa asisten manajer, sebenarnya sudah cukup murah. Tapi, menilik kondisi keuangan PSMS, jumlah yang diminta keduanya dengan total Rp800 juta masih cukup merepotkan.
Terlebih, PSMS hanya mengharapkan sokongan dana dari orang baik yang dilabel ayah angkat. Permasalahannya, hingga saat ini belum ada ayah angkat yang deal ingin membantu PSMS.
“Sebenarnya jumlah yang ditawarkan kedua pemain asing itu sudah cukup murah. Tapi yang jelas, kita tetap akan melakukan negosiasi. Ketua Umum menyerahkan nego dengan saya dan mungkin akan dibantu Julius Raja,” beber Benny kemarin.
Nah, santer terdengar kabar bahwa proses mengikat pemain asing tampaknya memang bakalan pahit. Pasalnya, hingga saat ini belum terlihat tanda-tanda PSMS punya dana yang cukup membayar kontrak pemain asing. “Kalau uang saya tidak tahu. Yang pasti, untuk mengikat pemain asing, kita butuhkan ayah angkat. Dan, ayah angkat inilah yang masih terus kita buru,” tambah Benny.
Dengan demikian, proses negosiasi yang dibatasi oleh kedua pemain asing tersebut hingga Senin, manajemen harus bekerja ekstra keras untuk memecahkan persoalan ini. Syukurnya, masih ada keyakinan kalau manajemen sanggup mengikat kontrak pemain asing.
“Dengan adanya pemain asing, atmosfer pecinta sepak bola Medan khususnya fans PSMS meningkat. Artinya, pemain asing itu masih punya nilai jual tinggi. Begitupun, pemain asing yang hendak kita kontrak harus maklum jugalah dengan kondisi keuangan saat ini,” terang Hendra DS sebelumnya.
Di samping itu, proses pengukuhan pemain inti PSMS masih terus digeber Suimin Diharja yang bertanggung jawab mengarsiteki tim. Sejauh ini, dikatakan Suimin sudah terlihat delapan pemain yang siap diplot sebagai pemain inti. Kemajuan itu berkaitan dengan sistem promosi-degradasi yang juga masih berlangsung.
“Kerangka tim sudah mulai terlihat. Ada delapan yang sudah oke. Namun begitu, latihan ekstra keras masih akan menjadi target para pemain. Kalau tidak, mereka bisa saja terdegradasi,” kata mantan pelatih Sriwijaya FC, PSPS dan Persikabo itu
Jumlah yang diminta kedua pemain asing tersebut, dikatakan Benny Tomasoa asisten manajer, sebenarnya sudah cukup murah. Tapi, menilik kondisi keuangan PSMS, jumlah yang diminta keduanya dengan total Rp800 juta masih cukup merepotkan.
Terlebih, PSMS hanya mengharapkan sokongan dana dari orang baik yang dilabel ayah angkat. Permasalahannya, hingga saat ini belum ada ayah angkat yang deal ingin membantu PSMS.
“Sebenarnya jumlah yang ditawarkan kedua pemain asing itu sudah cukup murah. Tapi yang jelas, kita tetap akan melakukan negosiasi. Ketua Umum menyerahkan nego dengan saya dan mungkin akan dibantu Julius Raja,” beber Benny kemarin.
Nah, santer terdengar kabar bahwa proses mengikat pemain asing tampaknya memang bakalan pahit. Pasalnya, hingga saat ini belum terlihat tanda-tanda PSMS punya dana yang cukup membayar kontrak pemain asing. “Kalau uang saya tidak tahu. Yang pasti, untuk mengikat pemain asing, kita butuhkan ayah angkat. Dan, ayah angkat inilah yang masih terus kita buru,” tambah Benny.
Dengan demikian, proses negosiasi yang dibatasi oleh kedua pemain asing tersebut hingga Senin, manajemen harus bekerja ekstra keras untuk memecahkan persoalan ini. Syukurnya, masih ada keyakinan kalau manajemen sanggup mengikat kontrak pemain asing.
“Dengan adanya pemain asing, atmosfer pecinta sepak bola Medan khususnya fans PSMS meningkat. Artinya, pemain asing itu masih punya nilai jual tinggi. Begitupun, pemain asing yang hendak kita kontrak harus maklum jugalah dengan kondisi keuangan saat ini,” terang Hendra DS sebelumnya.
Di samping itu, proses pengukuhan pemain inti PSMS masih terus digeber Suimin Diharja yang bertanggung jawab mengarsiteki tim. Sejauh ini, dikatakan Suimin sudah terlihat delapan pemain yang siap diplot sebagai pemain inti. Kemajuan itu berkaitan dengan sistem promosi-degradasi yang juga masih berlangsung.
“Kerangka tim sudah mulai terlihat. Ada delapan yang sudah oke. Namun begitu, latihan ekstra keras masih akan menjadi target para pemain. Kalau tidak, mereka bisa saja terdegradasi,” kata mantan pelatih Sriwijaya FC, PSPS dan Persikabo itu
Subscribe to:
Posts (Atom)