Thursday, January 22, 2009

Ayam Kinantan Lolos

PSPS 0 - 0 PSMS
Ayam Kinantan Lolos PSMS Medan memastikan satu tiket babak ke babak 16 besar Piala Indonesia. Ayam Kinantan unggul agregat 4-2 atas PSPS Pekanbaru setelah bermain imbang 0-0 di Stadion Rumbai kemarin.

Hasil seri pada leg kedua babak 24 besar di markas Askar Bertuah membuat PSMS optimistis mampu bersaing dengan Sriwijaya FC (SFC), Persipura Jayapura, Persija Jakarta, serta Pelita Jaya FC yang mendapat bye sejak awal. Direktur Teknik PSMS Luciano Leandro mengungkapkan, skor kacamata sudah lebih dari cukup. Sebab, PSPS bermain terbuka serta ngotot.

”Hasil seri sudah bagus. PSPS bermain bagus dan taktis. Mereka disiplin dan rapat dalam bertahan. Kami memiliki beberapa peluang, tapi gagal berbuah gol. Secara keseluruhan kami puas, apalagi pemain menjalankan seluruh instruksi saya. Strategi sebenarnya berjalan bagus. Kami hanya kurang beruntung,” ungkap Luciano kepada Sindo kemarin.

Luciano menambahkan, PSMS siap bersaing di babak 16 besar. Ayam Kinantan mengaku tidak silau dengan kekuatan big four serta klub lainnya yang sudah memastikan satu kuota. ”Kami siap menghadapi mereka. Kami bermain semakin bagus dari waktuke waktu. Tidak mudah menghadapi PSPS, apalagi motivasi mereka naik karena mendapat dukungan suporter. Kami tetap bekerja keras. Bagaimanapun, PSMS bersaing di Liga Super,” lanjutnya.

Namun, tiket babak 16 besar Ayam Kinantan harus dibayar mahal. Sebab, striker Andika Yudhistira mengalami patah tangan kiri sehingga terancam absen cukup lama. ”Pertandingan itu sangat keras. Kami harus kehilangan Andika yang mengalami patah siku tangan kiri. Dia harus istirahat panjang. Situasi ini jelas merugikan kami. Sebab, peran Andika sangat vital,” paparnya.

Sementara itu, pihak Askar Bertuah mengaku kecewa dengan hasil seri tersebut. Sebab, PSPS harus tereliminasi lantaran gagal memenuhi target minimal dua gol untuk lolos ke babak 16 besar. Pelatih PSPS Abdurahman Gurning menyatakan klub kurang beruntung karena mereka telah berhasil mengusai jalannya pertandingan.

”Kami memiliki banyak peluang, tapi penyelesaian akhir masih bermasalah. Pemain sudah bermain maksimal. Tapi, hasil seri tidak cukup. Kami sedih karena gagal lolos. Tapi, kami harus fokus pada target utama, yaitu lolos ke Liga Super. Peluang ke sana masih terbuka. Kami dirugikan beberapa keputusan wasit,” katanya.

Pendukung Askar Bertuah Lecehkan Elie Aiboy


Pendukung Askar Bertuah Lecehkan Elie Aiboy
Ejekan bernada rasisme terhadap Elie Aiboy kental mewarnai suasana Stadion Rumbai saat PSPS Pekanbaru menjamu PSMS Medan pada leg kedua babak 24 besar Piala Indonesia.

Elie mengungkapkan, pemain lawan juga berhak mendapat penghormatan. ”Sama-sama manusia, tidak seharusnya mereka berlaku seperti itu. Suporter berhak bersikap apa saja di stadion, tapi ketentuan yang berlaku harus dipahami. Saya memang tidak terpengaruh oleh provokasi tersebut. Tapi, sikap suporter menjadi salah satu cermin masa depan sepak bola Indonesia,” ungkap Elie kepada Sindo kemarin.

”Aku punya anjing kecil, kuberi nama Elie. Dia senang bermain-main sambil berlari-lari”. Petikan lagu tersebut dinyanyikan oleh Askar The King –pendukung PSPS– pada menit ke-49, menit ke-54, serta menit ke-75. Suara-suara seperti monyet juga kerap muncul saat amunisi timnas Indonesia tersebut menggiring bola. Rasisme menjadi elemen yang sedang dipangkas.

Beberapa suporter klub Liga Super mulai menghilangkan kata- kata berbau SARA saat mendukung tim kesayangannya berlaga. Komdis PSSI juga sudah bersikap tegas terhadap suporter yang menyuarakan rasisme. Persikmania– suporter Persik Kediri– menjadi contoh kelompok suporter yang pernah mendapat peringatan keras Komdis. Elie menambahkan, suporter harus bersikap dewasa.

”Kata-kata seperti itu mungkin wajar, tapi tidak bisa dimaafkan kalau dikaitkan dengan aturan yang ada. Peraturannya kan sudah jelas, tidak boleh berlaku rasis di lapangan. Saya berusaha menerima kenyataan karena belum semua suporter mengerti hal itu. Sebenarnya kedewasaan suporter bisa menjadi cermin budaya masyarakat setempat,” tuturnya.

Nada kurang senang juga dilontarkan Direktur Teknik PSMS Luciano Leandro. Meski PSMS akhirnya lolos karena unggul agregat 4-2 setelah menahan imbang PSPS 0-0, Luciano mengatakan tidak sepantasnya suporter PSPS berlaku rasis.

”Sikap rasisme dalam sepak bola tidak diperbolehkan. Saya pikir sikap suporter PSPS terlalu berlebihan. Teror memang hal yang wajar, tapi harus tahu batasannya. Elie harus dihormati. Dia manusia seperti yang lainnya juga. Elie juga pemain timnas,” tandasnya. Sementara itu, Pelatih PSPS Abdurahman Gurning mengaku terkejut dengan sikap suporter tersebut.

Namun, refleksi harus dilakukan lantaran perlakukan serupa kerap dijumpai klub berjuluk Askar Bertuah tersebut. ”Saya heran terhadap mereka. Tidak biasanya mereka bersikap seperti itu. Teror seperti itu terkesan biasa, apalagi kami diperlakukan serupa saat di Medan. Kami berharap semua pihak menyadari dan mau mengubah sikap,” tandasnya.

Imbang Di Leg Kedua, PSMS Melaju

Ditahan imbang tanpa gol tuan rumah PSPS Pekan Baru di leg kedua, PSMS Medan melaju ke babak berikut.
Imbang Di Leg Kedua, PSMS Melaju
PSMS Medan memastikan satu tiket di babak 16 besar turnamen Copa Indonesia 2008/09, setelah di leg kedua babak 24 besar bermain imbang tanpa gol dengan tuan rumah PSPS Pekan Baru, di Stadion Rumbai, Pekan Baru, Rabu (21/1).

Dengan demikian, anak asuh pelatih Listiadi ini sukses melaju ke babak selanjutnya dengan agregat 4-2. Itu karena di laga pertama yang berlangsung di kandang Ayam Kinantan, mereka berhasil unggul dengan skor akhir 4-2.

Nantinya, PSMS masih harus menunggu lawan yang akan dihadapi melalui mekanisme undian. Yang pasti, beberapa tim yang sudah memastikan lolos, termasuk tim divisi utama seperti Persebaya Surabaya dan Persiba Bantul, berpotensi menjadi lawan di babak tersebut.

"Siapa pun lawan kami nantinya tidak jadi soal. Kami tentu siap meladeni. Termasuk jika harus bertemu sesama tim Superliga," kata Abdi Panjaitan, juru bicara PSMS Medan dihubungi GOAL.com, Rabu (21/1) malam.

Ditambahknnya, karena sasaran utama manajemen tim adalah diajang Superliga, kompetisi paling elit di pentas sepakbola nasional, maka pihaknya tidak ada target di Copa. Meski demikian lanjut Abdi, bukan berarti laga di turnamen ini akan dilepas begitu saja.

Patah Tulang Sikut, Andika Divonis Absen Hingga Empat Bulan

Patah tulang sikut tangan kanan, Andika Yudhistira divonis absen dari lapangan hijau setidaknya empat bulan.
Patah Tulang Sikut, Andika Divonis Absen Hingga Empat Bulan

Sukses PSMS Medan melaju ke babak 16 turnamen Copa Indonesia 2008/09 setelah menyingkirkan PSPS Pekan Baru, harus dibayar mahal kubu Ayam Kinantan.

Hal tersebut terkait dengan cedera patah sikut tangan kanan yang dialami striker andalannya, Andika Yudhistira Lubis (foto), saat melakoni pertandingan kedua melawan tuan rumah PSPS di Stadion Rumbai, Pekan Baru, Rabu (21/1).

Insiden yang membuat bomber muda PSMS Medan itu harus keluar lapangan lebih awal dan dilarikan ke sebuah rumah sakit rujukan panitia pelaksana (Panpel) pertandingan tersebut, bermula saat berebut bola di
udara dengan tiga pemain tuan rumah, pertengahan babak pertama.

Karena tumpuan saat mendarat tidak begitu sempurna, Andika terjatuh yang mengakibatkan sikut lengan kanannya patah. Ia pun akhirnya tidak bisa menyelesaikan pertandingan dan harus mendapat perawatan tim medis.

"Menurut dokter tim, Andika harus istirahat tiga hingga empat bulan, untuk memulihkan cedera patah sikutnya. Dengan begitu, ia sudah pasti tidak bisa tampil di laga awal putaran kedua Superliga," kata Abdi Panjaitan, juru bicara PSMS Medan, dihubungi GOAL.com, Rabu (21/1) malam.

Karena itu lanjutnya, besok pagi (22/1) Andika tidak akan ikut dalam rombongan yang menuju Cipayung, Jakarta, guna melakukan persiapan tampil di putaran kedua kompetisi paling elit di pentas sepakbola nasional. Sebab dia akan menjalani perawatan di Medan.

"Andika akan pulang ke Medan. Nantinya dia akan menjalani terapi di sana. Semoga saja cederanya bisa segera sembuh dan secepatnya bergabung dengan tim. Sebab, tenaganya cukup dibutuhkan," jelasnya sembari menambahkan jika pihaknya harus segera mendatangkan dua amunisi asing untuk menutup kelemahan yang ada.

PSMS waspadai dendam Laskar Bertuah





MEDAN - Kemenangan 4-2 PSMS Medan atas PSPS Pekanbaru pada leg pertama Copa Indonesia di Stadion Teladan, masih belum aman. Bahkan anak-anak Ayam Kinantan wajib ekstra hati-hati dengan dendam Laskar Bertuah di Stadion Rumbai Pekanbaru, Rabu (21/1) sore ini.

PSMS bertolak via Bandara Polonia Medan, Selasa, pk 15.25 dengan kekuatan penuh termasuk Andika Yudisthira yang telah menuntaskan hukuman kartu merah ketika bertandang ke Persiraja Banda Aceh.

"Kita akan tampil maksimal," terang pelatih kepala PSMS Liestiadi didampingi Penasehat Teknis PSMS Luciano Leandro.

Dia mengakui kemenangan yang diperoleh belum benar-benar aman. Dua gol yang berhasil diciptakan PSPS merupakan modal berharga untuk melakukan penyerangan di markas sendiri. Itu sudah diperlihatkan Laskar Bertuah ketika menyisihkan Semen Padang.

Pada leg pertama, mereka kalah 0-1 di Padang, namun pasukan Abdul Rahman Gurning membalas dengan dua gol tanpa balas. Luci menambahkan, PSPS akan tampil menyerang untuk menciptakan gol secepat mungkin. Permainan menyerang PSPS akan diladeni anak-anak Ayam Kinantan yang sudah membuktikan mampu menciptakan empat gol ke gawang Andi Setiawan.

Luci mengakui dua gol balasan ke gawang Ghali Sudaryono ketika bertanding di Medan sudah dievaluasi dengan harapan mereka dapat menjaga posisi dan saling koordinasi. Dia tidak memungkiri stamina pemain PSMS menurun drastis 15 menit jelang bubaran.

Setelah tiga hari recovery, Luci mengakui ada beberapa pemain yang belum fit. Malah, Elie Aiboy yang dikhawatirkan staminanya menurun pasca mengikuti pelatihan nasional menunjukkan kemampuan maksimal dengan assist-assist yang membahayakan lawan.

Gol keempat PSMS yang diciptakan Octovianus berkat umpan terobosan matang dari Elie. Di Stadion Rumbai, umpan-umpan Elie kembali diharapkan dapat merepotkan pertahanan PSPS.

Di lini tengah, Leonardo Martins Zada masih menjadi andalan. Pemain asal Brazil yang menciptakan hatrik ke gawang PSPS bukan hanya menciptakan gol, namun dapat menyuplai bola ke lini depan. Di depan, Luci memiliki Michele Nere yang sempat turun menggantikan Rahmad Afandi. Namun Luci belum dapat memberi kepastian Michele atau Andika yang diturunkan pada leg kedua mendampingi Elie.

Teks/credit foto:
Elie Aiboy (tengah) dan Leonaro Martins tetap diharapkan tuahnya di Pekanbaru.

PSMS waspadai dendam Laskar Bertuah


Cetak E-mail

MEDAN - Kemenangan 4-2 PSMS Medan atas PSPS Pekanbaru pada leg pertama Copa Indonesia di Stadion Teladan, masih belum aman. Bahkan anak-anak Ayam Kinantan wajib ekstra hati-hati dengan dendam Laskar Bertuah di Stadion Rumbai Pekanbaru, Rabu (21/1) sore ini.

PSMS bertolak via Bandara Polonia Medan, Selasa, pk 15.25 dengan kekuatan penuh termasuk Andika Yudisthira yang telah menuntaskan hukuman kartu merah ketika bertandang ke Persiraja Banda Aceh.

"Kita akan tampil maksimal," terang pelatih kepala PSMS Liestiadi didampingi Penasehat Teknis PSMS Luciano Leandro.

Dia mengakui kemenangan yang diperoleh belum benar-benar aman. Dua gol yang berhasil diciptakan PSPS merupakan modal berharga untuk melakukan penyerangan di markas sendiri. Itu sudah diperlihatkan Laskar Bertuah ketika menyisihkan Semen Padang.

Pada leg pertama, mereka kalah 0-1 di Padang, namun pasukan Abdul Rahman Gurning membalas dengan dua gol tanpa balas. Luci menambahkan, PSPS akan tampil menyerang untuk menciptakan gol secepat mungkin. Permainan menyerang PSPS akan diladeni anak-anak Ayam Kinantan yang sudah membuktikan mampu menciptakan empat gol ke gawang Andi Setiawan.

Luci mengakui dua gol balasan ke gawang Ghali Sudaryono ketika bertanding di Medan sudah dievaluasi dengan harapan mereka dapat menjaga posisi dan saling koordinasi. Dia tidak memungkiri stamina pemain PSMS menurun drastis 15 menit jelang bubaran.

Setelah tiga hari recovery, Luci mengakui ada beberapa pemain yang belum fit. Malah, Elie Aiboy yang dikhawatirkan staminanya menurun pasca mengikuti pelatihan nasional menunjukkan kemampuan maksimal dengan assist-assist yang membahayakan lawan.

Gol keempat PSMS yang diciptakan Octovianus berkat umpan terobosan matang dari Elie. Di Stadion Rumbai, umpan-umpan Elie kembali diharapkan dapat merepotkan pertahanan PSPS.

Di lini tengah, Leonardo Martins Zada masih menjadi andalan. Pemain asal Brazil yang menciptakan hatrik ke gawang PSPS bukan hanya menciptakan gol, namun dapat menyuplai bola ke lini depan. Di depan, Luci memiliki Michele Nere yang sempat turun menggantikan Rahmad Afandi. Namun Luci belum dapat memberi kepastian Michele atau Andika yang diturunkan pada leg kedua mendampingi Elie.

Teks/credit foto:
Elie Aiboy (tengah) dan Leonaro Martins tetap diharapkan tuahnya di Pekanbaru.(Waspada/Austin Antarik

PSMS tembus 16 Besar





MEDAN - PSMS Medan bermain tanpa gol menghadapi tuan rumah PSPS Pekan Baru di Stadion Rumbai, Rabu (21/1) sore, pada leg kedua Copa Indonesia 2008/2009.

Dengan begitu Ayam Kinantan menembus babak perdelapanfinal (putaran 16 besar) Copa Indonesia dengan agregat 4-2, sehingga berkesempatan kembali berlaga di Stadion Teladan Medan.

Keberhasilan ini disambut gembira manajer tim Sihar Sitorus dalam menyongsong babak playoff Liga Champions Asia dan putaran kedua Liga Super Indonesia. "Pemain tampil maksimal dan disiplin dalam menjaga posisi masing-masing," terang pelatih kepala Liestiadi didampingi penasehat teknis Luciano Leandro kepada Waspada.

Di hadapan 7000-an pendukung Laskar Bertuah, Liestiadi mempertahankan skuad saat leg pertama di Stadion Teladan, kecuali Dani dan Andika Yudisthira yang menggantikan Septian Hadi dan Rahmat Affandi karena cedera. Andika menjadi starter di lini depan dibantu Elie Aiboy dan Leonardo Martins Zada berhasil mengejutkan barisan pertahanan PSPS.

Pasukan Abdul Rahman Gurning yang bertekad memetik kemenangan sebanyak mungkin berupaya mengurung pertahanan Ayam Kinantan. Taktik counter attack di mana pertahanan PSMS main dengan disiplin mulai lini depan, tengah dan belakang dalam menghalau serangan lawan. Penampilan semangat juang Ayam Kinantan membuat frustasi Dzumafo Herman Cs.

"Pemain belakang bermain disiplin, begitu juga lini tengah dan depan," ujarnya. Penjaga gawang Ghali Sudaryono menjadi penyelamat dalam menghalau peluang-peluang Laskar Bertuah. Edi Sibung, Aun Carbiny, Reswandi dan Dani tampil disiplin menjaga pergerakan Dzumafo, Bikoi dan Agus Rianto di lini depan.

"Ini merupakan langkah positif dalam menyongsong pertandingan berikutnya," tambah Luciano. Mantan pemain Persija Jakarta asal Brazil itu mengakui padatnya jadwal pertandingan menguras stamina pemain.

Tunggu di Teladan
Tunggu kami di Teladan! Ungkapan itulah yang disampaikan skuad Ayam Kinantan saat berhasil melaju ke perdelapanfinal.

Pasalnya, PSMS hanya balik ke Medan jika melakoni pertandingan Copa Indonesia. Kamis (22/1), skuad PSMS tidak kembali ke Medan namun bertolak ke Bogor untuk mengikuti pelatihan dalam menghadapi babak playoff Liga Champions Asia dan Liga Super Indonesia.

Teks/credit foto:
Aun Carbiny menyulitkan pemain PSPS mendekati gawang Ayam Kinantan.

PSMS tembus 16 Besar

Cetak E-mail


MEDAN - PSMS Medan bermain tanpa gol menghadapi tuan rumah PSPS Pekan Baru di Stadion Rumbai, Rabu (21/1) sore, pada leg kedua Copa Indonesia 2008/2009.

Dengan begitu Ayam Kinantan menembus babak perdelapanfinal (putaran 16 besar) Copa Indonesia dengan agregat 4-2, sehingga berkesempatan kembali berlaga di Stadion Teladan Medan.

Keberhasilan ini disambut gembira manajer tim Sihar Sitorus dalam menyongsong babak playoff Liga Champions Asia dan putaran kedua Liga Super Indonesia. "Pemain tampil maksimal dan disiplin dalam menjaga posisi masing-masing," terang pelatih kepala Liestiadi didampingi penasehat teknis Luciano Leandro kepada Waspada.

Di hadapan 7000-an pendukung Laskar Bertuah, Liestiadi mempertahankan skuad saat leg pertama di Stadion Teladan, kecuali Dani dan Andika Yudisthira yang menggantikan Septian Hadi dan Rahmat Affandi karena cedera. Andika menjadi starter di lini depan dibantu Elie Aiboy dan Leonardo Martins Zada berhasil mengejutkan barisan pertahanan PSPS.

Pasukan Abdul Rahman Gurning yang bertekad memetik kemenangan sebanyak mungkin berupaya mengurung pertahanan Ayam Kinantan. Taktik counter attack di mana pertahanan PSMS main dengan disiplin mulai lini depan, tengah dan belakang dalam menghalau serangan lawan. Penampilan semangat juang Ayam Kinantan membuat frustasi Dzumafo Herman Cs.

"Pemain belakang bermain disiplin, begitu juga lini tengah dan depan," ujarnya. Penjaga gawang Ghali Sudaryono menjadi penyelamat dalam menghalau peluang-peluang Laskar Bertuah. Edi Sibung, Aun Carbiny, Reswandi dan Dani tampil disiplin menjaga pergerakan Dzumafo, Bikoi dan Agus Rianto di lini depan.

"Ini merupakan langkah positif dalam menyongsong pertandingan berikutnya," tambah Luciano. Mantan pemain Persija Jakarta asal Brazil itu mengakui padatnya jadwal pertandingan menguras stamina pemain.

Tunggu di Teladan
Tunggu kami di Teladan! Ungkapan itulah yang disampaikan skuad Ayam Kinantan saat berhasil melaju ke perdelapanfinal.

Pasalnya, PSMS hanya balik ke Medan jika melakoni pertandingan Copa Indonesia. Kamis (22/1), skuad PSMS tidak kembali ke Medan namun bertolak ke Bogor untuk mengikuti pelatihan dalam menghadapi babak playoff Liga Champions Asia dan Liga Super Indonesia.

Teks/credit foto:
Aun Carbiny menyulitkan pemain PSPS mendekati gawang Ayam Kinantan. (Waspada/MO PSMS)