Wednesday, September 14, 2011

PSMS Siap Ke Kasta Tertinggi

PSMS Medan akhirnya bernafas lega. Memorandum of Undertanding (MoU) alias nota kesepahaman sudah ditandangtangani dua belah pihak. Wali Kota Medan, Drs Rahudman Harahap selaku Ketua Umum PSMS Medan dengan Widjajanto, yang nota bene CEO LPI di kantor Walikota, Jumat (12/8). MoU itu merupakan tonggak awal kerjasama yang pada dasarnya siap menalangi pusaran finansial. Konkritnya total Rp 20 miliar yang terdiri dari budgeting cap Rp 15 M dan participation deposit Rp 5 M absah ditanggulangi. Ada enam pelaku perusahaan yang berkecimpung di dalamnya. Diantaranya Bintang Medan FC, Medan Chiefs FC, Petronas dan beberapa lainnya. Bernaung dibawah label konsorsium bernama PT Medan Bestari Metropolitan. Sekretaris Umum PSMS, Idris S.E memastikan tahap awal untuk mendaratkan PSMS di kasta tertinggi telah terbuka lebar. Pertemuan berdurasi satu jam tersebut menyepakati dua poin mendasar. Pertama, PSMS akan merger dengan Bintang Medan dan menyasar kompetisi tertinggi tetap berlabel PSMS Medan. Kedua, penggunaan stadion Teladan Medan, dan Stadion Bahareddin Siregar sebagai alternatif. "Masih dua poin itu yang jadi kesepakatan fundamental. Selanjutnya akan lebih teknis dan tentu sifatnya saling menguntungkan," ujarnya. Hal-hal teknis, lanjut Idris termasuk kemungkinan merger dengan PSMS. Sebuah langkah yang tidak ditabukan sebab tidak dipastikan tidak melanggar filosofi dan kesejarahan klub. Kerjasama diletakkan pada asas bisnis dengan skala profit oriented. Dalam tataran manajerial akan direncanakan akan diisi komposisi fifty-fifty. Mantan pemain PSMS sekaligus Ketua PSSI Djohar Arifin mengatakan pengawinan memudahkan pemenuhan lima syarat yang diminta AFC/FIFA. Adapun kelima persyaratan itu yakni status legal dari pemerintah telah dimiliki PSMS. Finance (dana) semuanya menjadi tanggung jawab penuh pihak konsorsium. “Dengan demikian PSMS tidak akan menggunakan APBD lagi pada masa mendatang,” jelasnya. Selanjutnya yang ketiga, jelas Djohar, masalah infra strukur. Artinya, Walikota Medan selaku Ketua Umum PSMS akan memperbaiki Stadion Teladan sehibngga sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan AFC/FIFA. “Perbaikan Stadion Teladan akan dilakukan segera namun secara bertahap,” ungkapnya. (Randy Hutagaol/Sofyan Akbar/tribunmedan)

PSMS Medan Wali Kota Isyaratkan Renovasi Stadion Teladan

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM selaku Ketua Umum PSMS mengatakan MoU dengan Konsorsium di bawah payung PT Medan Bestari Metropolitan menjemput kompetisi nir APBD. Langkah pokok yang akan dilakukannya ialah renovasi stadion Teladan. Kelayakan stadion juga menjadi tuntutan Konsorsium dan menjadi komitmen Rahudman sejak awal. “Hari ini dibuat akad nikahnya di depan Ketua Umum PSSI dan disaksikan langsung pihak Konsorsium LPI. Ini yang pertama di Indonesia, selanjutnya mungkin akan menyusul dengan klub-klub LPI yang ada di kota-kota lainnya,” kata Rahudman tersenyum. Rahudman menuturkan alokasi biaya perbaikan bersumber dari APBN. Pemerintah Kota (Pemko) Medan akan menampungnya dalam APBD 2012. Merupakan pe-er (bc. Pekerjaan Rumah) yang sudah menunggu sejak lama. Namun baru menemukan momentum saat pemaktuban kriteria baku AFC/FIFA terkait kompetisi profesional. “Jadi kita berharap pihak konsorsium tidak hanya melibatkan pengusaha saja tetapi orang-orang Medan harus terlibat di dalamnya sehingga dikelola dengan manajemen yang baik saya hanya mengatur dari segi organisasinya,” jelasnya. (Raden Armand Firdaus/Sofyan Akbar/tribunmedan)

Langkah Benahi Manajemen 30 Pengurus PSMS Didepak?

Upaya membenahi manajemen PSMS mulai digelar. Dikatakan Sekum PSMS Idris SE, manajemen dan pengurus PSMS akan dirampingkan. Kalau yang lalu-lalu ada sekitar 39 pengurus, maka musim depan PSMS hanya akan diurus sembilan pengurus saja. Artinya akan ada pembuangan 30 pengurus. Idris mengutarakan hal itu kemarin saat sedang melakukan penyerahan berkas klub-klub sebagai persyaratan keikutsertaan berkompetisi di level profesional. “Kami tinggal membahas susunan kepengurusan. Kalau untuk syarat yang lain tidak masalah. Tapi untuk pengurus, PSMS akan melakukan perampingan dari sekitar 39 menjadi hanya sekitar sembilan orang saja,” ujar Idris. Hanya akan ada sembilan orang pengurus PSMS, dan Idris juga menegaskan, jumlah tersebut merupakan wajah-wajah baru. “Mereka wajah-wajah baru dan paham sepak bola. Intinya kami sengaja merampingkan, alasannya biar tidak susah koordinasi. Tapi, keputusan baru dilakukan setelah menerima arahan dari Wali Kota Medan Rahudman Harahap,” sambungnya. Namun Idris enggan berkomentar ketika ditanyakan apakah beberapa nama muka lama di PSMS tetap dipertahankan atau tidak. Namun menurutnya, penyegaran di tubuh PSMS diperlukan. “Apalagi saya yakin, sosok-sosok pengurus yang baru ini akan betul-betul mendukung,” jelasnya. Soal tenggat waktu yang diberikan PSSI kepada klub-klub untuk menyerahkan persyaratan keikutsertaan sebelum tanggal 22 Agustus mendatang, Idris mengaku tidak masalah. “Sudah komplet, tinggal susunan manajemen saja. Dan itu tidak susah. Kemungkinan besok (hari ini) atau lusa (Jumat 19/8) sudah bisa diserahkan,” ungkapnya. Selain itu, pihaknya juga mengaku telah mengantongi nama calon pelatih yang akan mengarsiteki PSMS di musim mendatang. Beredar kabar, besar kemungkinan mantan pelatih PSPS Pekanbaru Abdul Rahman Gurning akan menjadi arsitek tim berjuluk Ayam Kinantan itu. Tapi hal ini belum dipastikan. (ful/sumutpos)

Gurning Berdayakan Pemain Lokal Medan

Abdulrahman Gurning resmi menjadi pelatih kepala PSMS Medan terhitung 21 Agustus 2011. Meski masih berpijak di ranah awal, "blue print" skuad PSMS sudah didesainnya. Yakni komposisi 60-70 pemain lokal (Medan) dan perekrutan asisten pelatih juga asal Medan. Gurning, demikian sapaan menyebutkan alokasi komposisi besar bagi pemain lokal sebagai wujud pemberdayaan putra daerah. Namun, bukan berarti ditoleransi dengan kriteria mudah. "Jika kualifikasi pemain lokal tak bisa penuhi kriteria tetap saja tak dipakai. Semuanya didasarkan pada penilaian obyektif, bukan like or dislike," ujarnya. Beberapa pemain asing musim lalu direncanakan akan dipanggilnya. Ia menilik beberapa pemain yang layak adu di kompetisi tertinggi. Namun belum dirinci, apakah akan memakai rekomendasi empat nama versi pengurus PSMS atau berdasarkan penilaian objektif. Terkait pemain asing, dikatakannya akan lebih ketat. Dua pemain asing dengan kualitas teknik dan leadership ability lebih dari cukup. Ia pun punya spesifikasi penilaian untuk itu. Sementara itu, pos asisten akan didapuk orang yang loyal, asli Medan, bahkan pernah membesut PSMS. Sejumlah nama mencuat akan mendampinginya. Yang paling kencang ialah nama duo pelatih PSMS musim lalu, Suharto dan Edy Syahputra. "Haha..saya baru ditunjuk, jadi belum ada yang saya pilih. Tapi yang terpenting dia (asisten) orang yang loyal. Soal kemampuan itu nomor dua bagi saya," pungkasnya tertawa. (Randy Hutagaol/Sofyan Akbar/tribunmedan)

25 Pemain Seleksi PSMS Kumpul

Seluruh pemain berjumlah 25 yang ikuti seleksi di PSMS akan segera berkumpul di Stadion Kebun Bunga, Rabu (14/9). Termasuk tiga pemain asing, bek Pierre Njangka, playmaker Stephen Mennoh dan striker Ikpefua Osas Marvellous Saha. Hal itu diungkapkan Roekinoy salah satu pelatih yang dipercaya memandu seleksi kemarin. “Karena urusan administrasi dengan klub lama mereka sudah selesai. Termasuk tiga pemain asing jadi mudah-mudahan sudah bisa kumpul,” ungkap Roekinoy di Mes Kebun Bunga Medan, Selasa (13/9). Roekinoy mengakui, tim yang berjuluk Ayam Kinantan tersebut hanya memiliki waktu relatif singkat untuk melakukan persiapan. Hal ini diikuti kepastian kompetisi yang masih belum jelas apakah akan jadi digelar pada 8 Oktober 2011 mendatang. “Tapi jika kompetisi diundur hingga November 2011 ini, maka PSMS diuntungkan. Namun, PSMS juga harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk,” jelasnya. Kinoy sapaan akrabnya, mengaku yakin Abdul Rahman Gurning akan mampu memperbaiki tim yang ada. “Saya pernah mendampingi Gurning di PON 2004 lalu. Saya yakin, dia sebagai pelatih akan mampu membawa PSMS lebih baik,” lanjutnya. Mantan pelatih PSMS yang disebut-sebut sebagai kandidat asisten pelatih PSMS Suharto, mengemukakan pemikiran realistis. Menurutnya, usai jeda kompetisi musim lalu, pemain punya banyak masa libur ditambah bulan puasa, sehingga wajar stamina mereka menurun. “Pemantapan fisik pemain tak akan bisa dimaksimalkan sebelum kompetisi bergulir. Jadi harus dilakukan sambil kompetisi berjalan. Untuk bisa maksimal, kita membutuhkan waktu tiga bulan persiapan. Kita akan berkoordinasi dengan pelatih untuk bisa mensiasati latihannya,” tuturnya. Menurutnya, kendati PSMS belum juga menentukan pemain, Suharto juga melihat, belum ada satupun tim lain yang sudah melakukan persiapan matang. “Beberapa pemain yang diproyeksikan berasal dari tim kasta kedua Liga Indonesia musim lalu yakni Divisi Utama. Namun, pelatih kepala punya hak menentukan pemain yang diinginkan. Jika pemain tersebut sudah punya nama, belum tentu sesuai dengan karakter yang diinginkan pelatih. Kendati demikian, ada yang bukan pemain ternama, kalau karakternya sesuai harapan pelatih, bisa saja direkrut,” katanya. (saz/sumutpos)