Friday, March 26, 2010

PSMS Dukungan Penuh Penonton

Sore ini di Stadion Teladan Medan, PSMS akan menjamu Persih dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama 2009/2010. Laga ini pun merupakan penentu apakah PSMS masih akan berlaga di Divisi Utama atau terdegradasi ke Divisi Satu di musim yang akan datang. Begitu juga dengan laga terakhir, Selasa (30/3) nanti.

Meskipun persiapan tim sudah ditangani duet pelatih kawakan Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian (baca preview di halaman 15), namun M Affan Lubis dkk sangat membutuhkan dukungan dari masyarakat Kota Medan. Peran penonton pun kerap diidentikkan sebagai pemain ke-12 yang berpengaruh besar pada kemenangan sebuah tim.

Untuk itu Sekretaris Umum PSMS Idris SE sangat mengharapkan kehadiran masyarakat Kota Medan di dua laga kandang terakhir PSMS ini. Bahkan untuk itu Idris yang juga Ketua Panitia Divisi Utama di Medan menurunkan harga tiket. Adapun harga tiket yang diterapkan adalah Rp50.000 untuk VIP, Rp35.000 untuk tribun tertutup, dan Rp10.000 untuk tribun terbuka. Selain penurunan tiket, panitia juga akan menggelar lucky draw dengan hadiah yang cukup menarik. Selain itu, karena pertandingan digelar di hari kerja, Panpel mengundurkan jadwal dan dimulai pukul 16.30 WIB. Dengan demikian masyarakat dapat menyaksikan pertandingan sejak awal.

“Kita berharap pertandingan besok (hari ini, Red) seluruh masyarakat Kota Medan datang untuk memberi dukungan kepada PSMS. Karena dua laga kandang ini adalah hidup mati di Divisi Utama. Mari kita penuhi Stadion Teladan Medan dan menjadi saksi perjuangan skuad PSMS keluar dari ancaman degradasi,” ucap Idris yang ditemui di Stadion Kebun Bunga Medan, Kamis (25/3).

Besarnya pengaruh penonton terhadap kemenangan PSMS di dua laga kandang ini pun dibenarkan pelatih kawakan Suimin Dihardja. “Kita semua tentu berharap PSMS tidak terdegradasi dari Divisi Utama. Saya juga tidak rela kalau PSMS terdegradasi. Mari kita ramaikan Stadion Teladan sebagai dukungan moral untuk PSMS,” ucap Suimin. [jul/sumutpos]

PSMS Menunggu List Copa

JAKARTA - Menghuni papan bawah klasemen Wilayah I Divisi Utama Liga Indonesia 2009/10 membuat peluang PSMS Medan tampil di Copa Indonesia musim ini berat, karena hanya akan masuk waiting list.

Hal itu terkait dengan kebijakan PT Liga Indonesia (Liga) selaku pelaksana regulasi kompetisi non amatir sepakbola nasional, yang hanya mengikutkan 12 tim dari kasta kedua di turnamen bergengsi tersebut, yakni hanya mereka yang lolos ke babak kedua.

Sisanya berasal dari 18 tim kontestan Indonesia Super League (ISL) saat ini dan dua tim dari divisi satu, sehingga nantinya ada total 32 tim yang akan memperebutkan piala yang sebelumnya bernama Copa Dji Sam Soe ini.

“Kebijakan untuk menetapkan peserta seperti itu lebih karena pertimbangan kualitas pertandingan. Karena itu, kami haru menunggu kepastian tim divisi utama yang akan ikut ambil bagian,’ kata Joko dalam keterangan pers usai penanda tangan kerjasama dengan stasiun televisi swasta nasional RCTI selaku pemegang hak siar Piala Indonesia di Kantor Liga, Kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis.

Mengenai peluang PSMS memang belum tertutup dan masih sama seperti tim lain, sebab bisa saja mereka masuk dalam daftar tunggu. Tapi itu pun harus bersaing dengan tim lain yang juga ingin masuk dalam waiting list.

“Daftar tunggu ini memang kami berikan jatah untuk mereka yang tidak memenuhi persyaratan dari segi klasemen. Hanya saja mereka punya minat yang cukup tinggi untuk berpartisipasi di turnamen ini,” beber Joko menambahkan baru Pro Duta Sleman yang sudah resmi mengajukan diri masuk dalam daftar tunggu.

Tigor Sahlomboboy, Sekertaris Liga ditemui di tempat yang sama menyatakan, kesempatan Ayam Kinantan berada di Divisi Utama musim depan masih terbuka lebar. Sebab, Liga membatalkan rencana menambah kuota tim yang degradasi ke Divisi I. Semula, imbuh Tigor, pihaknya berencana menurunkan empat tim peringkat terbawah dari tiga grup yang ada ke divisi satu musim depan.

Aura Positif

Cerahnya kostum yang dikenakan pemain PSMS menghadirkan nuansa lain pada latihan Rabu (24/3) sore di Stadion Teladan Medan. Apakah ini pertanda kemenangan di dua laga yang akan dilakoni di akhir musim ini?

Pantauan Sumut Pos di lapangan, tampak M Affan Lubis dkk begitu bersemangat melakoni latihan di bawah arahan duet pelatih PSMS Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustiar. Kerja sama di berbagai lini pun sudah terlihat. Sejalan dengan komunikasi antar pemain yang tak pernah kosong.
Begitu pun saat memasuki game, semangat para pemain berhasil membangkitkan kembali ciri khas PSMS, permainan rap-rap. Tak ada ragu dari Hary Syahputra saat menghentikan serangan dari pemain lain. Begitu juga Tri Yudha Handoko, Faisal Azmi, Jecky Pasarella, dan M Affan Lubis yang menjadi andalan di barisan tengah.

Meskipun tidak menghasilkan gol, duet striker asing PSMS tampil ceria. Khususnya, Nyeck Nyobe yang selama ini diposisikan sebagai libero. Bahkan, dikabarkan legiun asal Kamerun ini enggan bila ditarik kembali ke lini belakang. “Memang anak-anak sudah berkomitmen untuk memenangkan dua laga kandang ini. Apalagi kita banyak kehilangan poin dan pertandingan ini adalah penentu. Kita bertekad untuk tidak lagi mengecewakan masyarakat Kota Medan,” ucap Kapten PSMS M Affan Lubis usai latihan.

Yah sepanjang putaran kedua, PSMS banyak kehilangan poin. Diawali dengan kalahkan 0-1 atas Persikabo, ditahan seri 1-1 oleh Persita, dan kalah 1-2 dari Persipasi, PSMS sudah kehilangan delapan poin. Seharusnya saat ini PSMS sudah mengoleksi 23 poin. Namun nasi sudah menjadi bubur, mencari kambing hitam pun tak ada guna.

Keinginan M Affan Lubis dkk itu pun disambut baik duet pelatih PSMS. Baik Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustiar memang lebih memusatkan perhatiannya pada persiapan tim menghadapi dua pertandingan sisa. “Ya, kita tidak akan pulang dari jalan yang sama,” ucap Amrustian mengutip pepatah yang sempat terkenal di kalangan mafia Itali.

Bahkan, kekurangan yang ada dianggap angin lalu. “Kita memang kekurangan cadangan libero dan gelandang sayap. Tapi, semangat para pemain bisa menutupi kekurangan itu. Pemain yang ada akan kita maksimalkan untuk menciptakan gol sebanyak-banyaknya,” tambahnya.
Aura positif ini pun diperkuat dengan dukungan dari luar lapangan oleh salah fans PSMS. Tampak pula mantan Pelatih PSMS, Suimin Dihardja didampingi mantan Manajer PSMS 2001 Aritonang, dan Joni Sembiring yang setia memantau perkembangan PSMS. “Kita datang menyaksikan latihan sore ini sebagai dukungan moral kepada seluruh pemain. Besar harapan kita agar dua pertandingan ini berakhir dengan kemenangan. Bagaimanapun juga, kita tidak rela bila PSMS sampai terdegradasi dari Divisi Utama,” ucap Suimin kepada Sumut Pos.

Sayang, semangat pemain maupun harapan seluruh masyarakat pecinta PSMS tidak disaksikan oleh pengurus. Tak satu pun pengurus terlihat di Stadion Teladan Medan, Rabu (24/3) sore itu. Padahal kehadiran para pengurus merupakan motivasi tersendiri bagi seluruh pemain yang bertekad untuk habis-habisan di akhir musim ini. (jul)

Masih Bernapas

MEDAN-Kalah dari PSAP Sigli memang membuat kubu PSMS murung. Divisi Satu Liga Indonesia pun tergambar dibenak pengurus dan manajemen. Namun, harapan untuk bertahan di Divisi Utama ternyata masih ada.

Ya, Ayam Kinantan masih bisa bernapas karena Persires Rengat ternyata dikalahkan oleh Pesikabo Bogor, 0-2. Hasil itu membuat PSMS naik peringkat ke tangga 9, satu strip di atas zona degradasi. PSMS dan Persires memiliki poin sama, yakni 15. Namun, Affan Lubis dkk masih unggul dalam selisih gol, yakni satu gol. Tak pelak, dua laga kandang yang masih tersisa wajib dimaksimalkan.

Meskipun begitu bukan berarti tim besutan Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian ini bisa lenggang kangkung. Masih tersisa beberapa celah yang harus dijaga untuk bertahan di Divisi Utama. Bila kedua laga kandang bisa dimaksimalkan dengan kemenangan, PSMS pun dipastikan bisa bernapas lega. Karena, PSMS masih unggul satu poin dari PSDS yang nantinya hanya mengoleksi 20 poin dari dua kemenangan di kandang.
Namun, PSMS tak bisa melepas perhatiannya dari Persires yang akan melakoni dua laga tandang di sisa musim ini. Yaitu menghadapi Semen Padang dan PSMS. Semen Padang sendiri akan menjadi lawan yang berat mengingat persaingannya dengan Persipasi untuk menjadi yang terbaik di grup 1. Semen Padang terpisah satu poin dari Persipasi di peringkat kedua dengan koleksi 35 poin.

Nah, pertemuan dengan Persires di akhir musim kompetisi tentunya menjadi penentu bagi tim besutan Manajer Hendra DS ini. Pasalnya, dengan hasil seri 0-0 atas yang diraih PSMS saat bertandang ke Persih di putaran pertama, laga menjamu Persih di Stadion Teladan Medan, Jumat (26/3) nanti diharapkan akan ditutup dengan kemenangan.

Main mata pun sangat diharamkan dalam laga ini. Pasalnya PSDS juga menyisakan dua laga kandang yang siap menyuplai tambahan enam poin untuk menyodok keduanya. Memang hanya kemenangan mutlak yang dapat menyelamatkan si Ayam Kinantan.

Itu pun diamini duet pelatih PSMS Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian. Untuk itu, pada latihan, Rabu (24/3) pagi ini keduanya akan menggelar beberapa materi berdasarkan evaluasi yang dilakukan pascalaga menghadapi PSAP, Senin (22/3) lalu. “Dari evaluasi yang kita lakukan ada kemajuan pada komunikasi antarpemain di lapangan. Meskipun masih ada kekurangan yang akan kita maksimalkan untuk meraih kemenangan di dua sisa laga ini,” ucap Amrustian.

Seperti yang disampaikan Amrustiar, dari formasi baru yang diterapkan masih terdapat ketidakdisiplinan para pemain di menit-menit akhir pertandingan. Ketidakdisiplinan itu sendiri menyangkut pada peran pemain di posisi yang ditempatinya. Untuk itu sisa waktu menjelang laga akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menutupi kelemahan itu.

“Ketidakdisiplinan itu bisa dikarenakan banyak faktor salah satunya kehabisan napas. Kalau pemain kecapaian kan bisa mengganggu konsentrasinya. Untuk itu pada latihan pagi nanti masalah ini akan kita pecahkan bersama,” tambahnya.
Komunikasi antarpemain yang menunjukkan peningkatan pun membuat Zulkarnaen Pasaribu dan Amrustian optimis menatap kemenangan di dua laga kandang nanti. “Kita optimis kalau di dua pertandingan kandang ini meraih poin penuh. Pemain juga sudah menyampaikan kepada kita untuk mati-matian membela PSMS.

Tinggal bagaimana keseriusan pengurus untuk mempertahankan PSMS di Divisi Utama,” tuturnya. (jul)

Bonus Rp30 Juta Menanti

Berbagai usaha pun dilakukan untuk mempertahankan PSMS tetap di Divisi Utama di musim berikutnya. Dari sisi teknis, tim pelatih sudah menyiapkan semua kebutuhan untuk kemenangan di dua laga kandang sisa.

Namun harus diakui, dalam kondisi saat ini faktor teknis saja tak cukup. Faktor nonteknis juga memiliki kekuatan yang tidak bisa disepelekan. Ya, faktor ini yang dapat membangkitkan semangat para pemain untuk mencapai kemenangan demi kemenangan.
Hal itu diakui Sekretaris Umum PSMS Idris SE yang dihubungi Sumut Pos, Selasa (23/3). Untuk itu sejumlah bonus pun disiapkan kepada seluruh pemain bila berhasil mempertahankan PSMS di Divisi Utama. Bonus sendiri merupakan sumbangan dari seluruh pengurus PSMS. “Ini sebagai harapan seluruh pengurus agar PSMS tidak didegradasi,” ucapnya.

Seperti yang disampaikan Idris, untuk saat ini bonus yang disiapkan oleh pengurus berupa uang pembinaan sejumlah Rp30 juta. Tidak berhenti di situ, bersama pengurus lainnya masih akan terus melakukan pendekatan kepada seluruh pihak guna memberi bonus yang lebih besar lagi. “Kita juga akan minta dukungan dari pengusaha yang ada di Kota Medan agar bersumbangsih untuk perjuangan seluruh pemain. Kita harapkan juga perhatian dari Gubernur Sumut untuk tim kesayangan masyarakat Kota Medan ini,” tambahnya.

Motivasi lainnya pun datang dari Ketua Umum KONI Medan Drs H Zulhifzi Lubis. Melalui telepon, Selasa (23/3) pria yang akrab disapa Opunk Ladon ini juga sudah menyiapkan penghargaan bila PSMS tidak terdegradasi dari Divisi Utama. Penghargaan itu tidak hanya kepada pemain juga pelatih hingga ofisial. “Kita akan menghormati perjuangan seluruh pemain. Bonus sudah kita siapkan bila PSMS berhasil bertahan di Divisi Utama. Saya juga mengimbau seluruh masyarakat Kota Medan dengan menyaksikan dua pertandingan ini sebagai dukungan kepada PSMS,” ucapnya. (jul)