Monday, November 28, 2011

Kapten Timnas Malaysia Merapat ke PSMS ISL

Kapten timnas senior Malaysia, Mohd Safiq Rahim dipastikan bakal mengikuti jejak rekan senegaranya, Safee Sali, bermain di kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim kompetisi 2011-12.

Hal itu disampaikan Pelatih PSMS Medan, Raja Isa usai mendampingi timnya bermain dalam turnamen segitiga yang digelar Persija Jakarta, Minggu, 27 November 2011.

Mantan pelatih PSM Makassar tersebut mengatakan telah melakukan pembicaran dengan manajer Safiq dan sudah terjadi kesepakatan. Safiq Rahim yang sebelumnya merumput bersama Selangor FA tersebut setuju untuk bermain sepakbola di Indonesia. Raja Isa mengatakan saat ini kepastian memboyong Safiq ke ISL tersebut tinggal menunggu putusan akhir manajemen PSMS Medan.

"Saya sudah berusaha mendatangkan satu pemain Malaysia, Safiq untuk PSMS Medan. Saya sendiri sudah berbicara dengan manajer Safiq Rahim dan sudah setuju. Sekarang tinggal menunggu putusan akhir PSMS," ujar Raja Isa di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Menurut Raja Isa, kesempatan mendatangkan gelandang kelahiran 1987 tersebut makin terbuka mengingat PSMS masih memiliki jatah satu pemain asing Asia yang belum dipergunakan. Sebelumnya, Raja Isa juga dikabarkan berencana menggandeng penyerang U-23 Malaysia, Baddrol Bachtiar yang kemarin di ajang SEA Games XXVI tampil gemilang.

Sayangnya, Baddrol batal digaet untuk bermain di ISL lantaran terlanjur mengikat kontrak dengan klub liga Malaysia, Kedah FC sebelum dihubungi manajemen PSMS. Raja Isa menjelaskan, upaya mendatangkan beberapa bintang Malaysia tersebut dilakukan karena di Indonesia setiap pelatih tim dituntut dapat berbuat maksimal dengan waktu cepat.

"Saya sudah memiliki pengalaman melatih klub-klub di Indonesia. Di sini suasananya sangat sulit bagi pelatih menangani tim karena banyak permintaan. Indonesia umumnya menginginkan semuanya serba instan. Tapi saya yakin bisa berbuat maksimal di PSMS," ujar Raja Isa. (Muhammad Hasits/Ali Usman/Vivanews)

PSMS IPL kantongi izin Teladan

Laga PSMS versi IPL kontra Persebaya Surabaya, Minggu sore ini, sempat terancam batal digelar. Perizinan penggunaan Stadion Teladan menjadi kendala. Namun di saat-saat injury time, lampu hijau penggunaan Teladan diperoleh.

Pelaksana Teknis, Freddy Hutabarat, saat dikonfirmasi mengatakan sudah tidak ada masalah soal izin Teladan. Izin penggunaan Teladan diperoleh di malam hari.

"Sudah oke, tidak ada masalah. Kita sudah berupaya temui Rahudman (Ketum PSMS). Memang tidak secara langsung. Tapi lewat ajudannya dia sudah menyatakan persetujuannya," ujarnya baru-baru ini.

Menurutnya, Rahudman sudah menginstruksikan Kadis Pertamanan, Erwin Lubis, menandatangani perizinan penggunaan stadion teladan. "Kalau secara tertulisnya tidak masalah menyusul. Jadi pastinya Teladan kita gunakan nanti," katanya.

Padahal kemarin, skuad besutan M.Khaidir ini tidak dapat melakoni ujicoba lapangan sebagai lazimnya harus dilakukan sebelum laga. Para pemain yang sudah tiba di stadion mendapatkan kenyataan pintu stadion terkunci. Tak hanya tuan rumah, Persebaya juga tak bisa melakoni ujicoba lapangan.

Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam juga sempat menjadi opsi alternatif. Namun kondisi sangat tidak memungkinkan karena PSMS hanya punya waktu 24 jam untuk mengurus surat izin penggunaan stadion dan izin keramaian.

"Ada dua stadion yang memenuhi standar menggelar kompetisi di Sumut. Selain Teladan alternatifnya tentu Baharoeddin Siregar. Apalagi dengan waktu yang sangat sempit kita harus mengurus surat izin keramaian juga," ujar Manajer Operasional, Johnny Sembiring.

Sementara itu, Manajer tim PSMS IPL, Aritonang, mengatakan skuad PSMS IPL murni sebagai upaya pengembalian PSMS ke jalur yang resmi, dalam hal ini kompetisi IPL di PSSI.

" Secara dejure kekuatan IPL ini sah secara legal. Sebelumnya target PSMS sudah benar. Bergerak di IPL dan ketua umum sudah mengatakan demikian. Tiba-tiba kondisi berbalik. Ini bukan tandingan tapi melangkah di jalan yang legal. Kita meluruskan dengan membentuk tim ini," ujarnya.

PSMS IPL telat bangkit

Dengan modal persiapan tiga hari, PSMS asuhan M Khaidir gagal memetik poin pada laga perdananya di pentas Indonesian Premier League (IPL). Menjamu Persebaya Surabaya, minimnya persiapan menjadikan PSMS kesulitan mengembangkan permainan dan dipaksa menyerah 1-2 di Stadion Teladan Medan, sore tadi.

Sepanjang laga, tuan rumah lebih banyak tertekan. Tiga menit awal, barisan belakang PSMS yang dipimpin Fadli Hariri dibuat kerepotan dengan permainan cepat Persebaya. Ball possession menjadi milik tim tamu dan Jecky Pasarella cs hanya sesekali melancarkan serangan.

Persebaya mendapat peluang emas di menit 20 ketika Feri Irawan lolos dari jebakan offside. Namun, umpan mendatarnya kepada Arif masih mampu dihalau barisan pertahanan Ayam Kinantan.

Lima menit berselang, tandukan Arif membentur mistar gawang Decky Ardian. Selanjutnya, Decky dipaksa jatuh bangun mementahkan dua tembakan penyerang tim tamu. Gencarnya serangan Persebaya akhirnya tak kuasa dibendung kala pertandingan yang turut disaksikan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, memasuki menit 31.

Jala gawang PSMS bergetar pertama kali setelah tembakan setengah voli Feri Irawan gagal dihalau Decky. Tak lama berselang, Feri benar-benar menjadi momok bagi lini pertahanan tuan rumah.

Jelang babak pertama berakhir, Feri mencatatkan namanya di papan skor untuk kedua kali hasil tendangan kerasnya menembus sudut kiri atas gawang PSMS. Sebaliknya PSMS hampir tak menciptakan peluang yang membahayakan. Menit 41, Jecky yang hengkang dari PSMS ISL nyaris membuka harapan timnya andaikan sepakannya tidak melebar tipis.

Guna perbaikan performa, Khaidir melakukan perubahan strategi yang membuat permainan Tri Yudha Handoko cs berangsur membaik. Di sini, PSMS mulai berani memainkan bola dan berbuah positif di menit 66.

Lewat tendangan mendatar ke tiang jauh, Jecky Pasarella memecahkan kebuntuan PSMS. Pascagol Jecky, PSMS bak terbangun dari tidurnya. Kendati demikian, skor 1-2 tetap bertahan hingga peluit panjang.

Menanggapi kekalahan skuadnya, Khaidir mengatakan timnya sudah berjuang maksimal kendati dirinya tidak memungkiri persiapan singkat mempengaruhi stamina dan team work di laga perdana tersebut.

"Kita memang kalah, tapi saya tidak terlalu kecewa karena anak-anak sudah berusaha tampil maksimal. Kita baru tiga kali latihan, pemain tidak punya tenaga dan kecepatan. Semoga di laga berikutnya, anak-anak bangkit dan merebut kemenangan," katanya.

Pelatih Persebaya, Divaldo Alves, mengatakan cukup puas dengan kemenangan tim strateginya cukup berhasil menguras tenaga lawan dengan permainan ball possession.

Di Banda Aceh, tuan rumah Persiraja harus puas bermain imbang 3-3 dengan Persija Jakarta.

Raja Isa incar Safiq Rahim

Pelatih PSMS Medan yang berlaga di Indonesian Super League (ISL), Raja Isa, mengungkapkan tim Ayam Kinantan akan berusaha mendatangkan kapten timnas Malaysia, Safiq Rahim.

Dalam keterangannya kepada wartawan usai turnamen segitiga memperingati HUT Persija ke-83, Raja Isa mengatakan saat ini PSMS masih memiliki kuota pemain asing asal Asia setelah merekrut bek asal Korea Selatan.

“Saya akan berusaha mendatangkan kapten Malaysia, Safiq Rahim, ke Medan. Kami masih memiliki satu kuota pemain Asia. Saya harap kuota ini akan diisi Safiq,” ujar pelatih asal Negeri Jiran itu.

“Saya juga sudah berbicara dengan manajer Safiq dan dia setuju. Sekarang semua tergantung kepada manajemen PSMS,” lanjut mantan Pelatih Persipura Jayapura, PSM Makassar, dan Persiram Raja Ampat itu lagi.

Sebelumnya, Ayam Kinantan ingin merekrut striker muda Malaysia yang tampil di SEA Games 2011, Baddrol Bakhtiar. Namun, Baddrol sudah terikat kontrak dengan klub Liga Malaysia, Kedah FC.

Di lain pihak, Safiq saat ini sedang menjalani trial selama dua pekan di klub Divisi Championship Inggris, Cardiff City. Sejak pertengahan pekan lalu, Safiq sudah bertolak ke Cardiff.

Memangnya Idris siapa bisa seenaknya?

MEDAN - Keputusan PSMS Medan berlaga di dua kompetisi baik Indonesian Premier League (IPL) dan Indonesian Super League (ISL) benar-benar menunjukkan inkonsistensi. Menjejakkan kaki di dua kompetisi yang bersebrangan tentu bukan sebuah keputusan yang apik.

Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, kembali menegaskan status IPL sebagai liga resmi di bawah naungan PSSI dalam temu pers saat menyaksikan laga perdana Ayam Kinantan asuhan M Khaidir kontra Persebaya Surabaya di Stadion Teladan Medan, tadi malam. "Saya hanya ingin menjelaskan Ketua Umum PSSI hanya satu, yakni Djohar Arifin Husin. Karena itu, kompetisi IPL yang sah berada di bawah naungan PSSI. Kalau ada orang lain yang menyelenggarakan di luar, itu tidak sah. Tidak masalah walaupun 17 klub yang awalnya setuju kini berkurang jadi 13 klub. Kita hanya mau mengurus klub yang mau diurus," ujarnya tegas.
Bak berkepribadian ganda, PSMS memenuhi keputusan PSSI ikut liga legal dan juga membelot ke kompetisi ilegal (ISL) dengan tim yang sudah dipersiapkan sejak lama di bawah asuhan Raja Isa, Suharto, Roekinoy, dan Sugiar. "Terbukti PSMS sudah hadir di kompetisi IPL. Kalau ada tim lain yang di luar tim ini, itu urusan klub PSMS. Pemilik PSMS yang sah itu 40 klub anggotanya. Kalau ada yang bawa nama psms lain, bukan PSSI yang menghukum, tapi diserahkan ke PSMS sendiri," ujarnya didampingi Ketua Umum PSSI Sumut, Darwin Syamsul, dan Freddy Hutabarat selaku Pelaksana Teknis atau CEO.

Melihat kondisi PSMS yang tidak menentu, Djohar tanpa sungkan menuding Idris (Pelaksana Teknis PSMS lainnya) sebagai penyebab. Sebelumnya, Idris menolak kerjasama dengan konsorsium dan mengarahkan Osas Saha berkiprah di ISL. "Pemilik PSMS itu klub, bukan Idris yang seakan-akan bertindak Psms itu miliknya. Sebagai mantan pemain PSMS, saya heran. Siapa Idris ini? Kok bisa dia membawa PSMS sesuka hati tanpa ada izin dari klub anggotanya," tuding Djohar berharap dualisme ini segera diselesaikan klub-klub pemilik PSMS.

"Perlu masukan klub-klub kepada Walikota Rahudman Harahap yang juga Ketua Umum PSMS. Selama ini, dia dapat informasi dari satu pihak dan karenanya klub-klub harus pro aktif," lanjut Djohar lagi.

Lalu bagaimana dengan nasib pemain yang memilih berlaga di kompetisi di luar IPL? "Statuta mengatur itu. Kalau pun ada hukuman nanti mungkin lebih ke klub. Karena pemain kan hanya korban, mereka hanya bermain," pungkasnya.

Di sisi lain, beredar kabar pengurus PSMS yang dikomandoi Idris tengah melakukan manuver dengan mengundang 40 klub anggotanya untuk membicarakan kesinambungan PT PSMS pada 29 November nanti. Uniknya, Idris tidak punya kapasitas di PT PSMS.

Sebelumnya, Idris mengaku pihaknya telah memilih membawa PSMS ke ISL dengan alasan konsorsium tidak menyediakan dana yang diminta. Karena itu, Idris juga mengaku tidak ada kepastian dan jaminan keuangan dengan konsorsium.

Sementara itu, salah satu petinggi konsorisum justru membantah keras. Menurut Widjajanto, mantan CEO Liga Primer Indonesia (LPI) yang mengantarkan merger Bintang Medan dengan PSMS, pencairan dana untuk PSMS sudah siap Rp15 miliar. "Tapi kita tak mungkin bisa mencairkan dana seenaknya saja, harus ada laporan dan pengajuan. Sampai saat ini, pihak PSMS termasuk Idris belum mengajukan anggaran secara resmi. Hanya minta secara lisan. Tak mungkin bisa seperti itu," kepada Waspada Online Widjajanto menegaskan dengan heran karena menyayangkan cara manajamen yang dilakukan oleh pihak Idris selama ini.

Ketum PSSI: PSMS bukan milik Idris!

EDAN - Keputusan PSMS Medan berlaga di dua kompetisi baik Indonesian Premier League (IPL) dan Indonesian Super League (ISL) benar-benar menunjukkan inkonsistensi. Menjejakkan kaki di dua kompetisi yang bersebrangan tentu bukan sebuah keputusan yang apik.

Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, kembali menegaskan status IPL sebagai liga resmi di bawah naungan PSSI dalam temu pers saat menyaksikan laga perdana Ayam Kinantan asuhan M Khaidir kontra Persebaya Surabaya di Stadion Teladan Medan, tadi malam. "Saya hanya ingin menjelaskan Ketua Umum PSSI hanya satu, yakni Djohar Arifin Husin. Karena itu, kompetisi IPL yang sah berada di bawah naungan PSSI. Kalau ada orang lain yang menyelenggarakan di luar, itu tidak sah. Tidak masalah walaupun 17 klub yang awalnya setuju kini berkurang jadi 13 klub. Kita hanya mau mengurus klub yang mau diurus," ujarnya tegas.
Bak berkepribadian ganda, PSMS memenuhi keputusan PSSI ikut liga legal dan juga membelot ke kompetisi ilegal (ISL) dengan tim yang sudah dipersiapkan sejak lama di bawah asuhan Raja Isa, Suharto, Roekinoy, dan Sugiar. "Terbukti PSMS sudah hadir di kompetisi IPL. Kalau ada tim lain yang di luar tim ini, itu urusan klub PSMS. Pemilik PSMS yang sah itu 40 klub anggotanya. Kalau ada yang bawa nama psms lain, bukan PSSI yang menghukum, tapi diserahkan ke PSMS sendiri," ujarnya didampingi Ketua Umum PSSI Sumut, Darwin Syamsul, dan Freddy Hutabarat selaku Pelaksana Teknis atau CEO.

Melihat kondisi PSMS yang tidak menentu, Djohar tanpa sungkan menuding Idris (Pelaksana Teknis PSMS lainnya) sebagai penyebab. Sebelumnya, Idris menolak kerjasama dengan konsorsium dan mengarahkan Osas Saha berkiprah di ISL. "Pemilik PSMS itu klub, bukan Idris yang seakan-akan bertindak Psms itu miliknya. Sebagai mantan pemain PSMS, saya heran. Siapa Idris ini? Kok bisa dia membawa PSMS sesuka hati tanpa ada izin dari klub anggotanya," tuding Djohar berharap dualisme ini segera diselesaikan klub-klub pemilik PSMS.

"Perlu masukan klub-klub kepada Walikota Rahudman Harahap yang juga Ketua Umum PSMS. Selama ini, dia dapat informasi dari satu pihak dan karenanya klub-klub harus pro aktif," lanjut Djohar lagi.

Lalu bagaimana dengan nasib pemain yang memilih berlaga di kompetisi di luar IPL? "Statuta mengatur itu. Kalau pun ada hukuman nanti mungkin lebih ke klub. Karena pemain kan hanya korban, mereka hanya bermain," pungkasnya.

Di sisi lain, beredar kabar pengurus PSMS yang dikomandoi Idris tengah melakukan manuver dengan mengundang 40 klub anggotanya untuk membicarakan kesinambungan PT PSMS pada 29 November nanti. Uniknya, Idris tidak punya kapasitas di PT PSMS.

Sebelumnya, Idris mengaku pihaknya telah memilih membawa PSMS ke ISL dengan alasan konsorsium tidak menyediakan dana yang diminta. Karena itu, Idris juga mengaku tidak ada kepastian dan jaminan keuangan dengan konsorsium.

Sementara itu, salah satu petinggi konsorisum justru membantah keras. Menurut Widjajanto, mantan CEO Liga Primer Indonesia (LPI) yang mengantarkan merger Bintang Medan dengan PSMS, pencairan dana untuk PSMS sudah siap Rp15 miliar. "Tapi kita tak mungkin bisa mencairkan dana seenaknya saja, harus ada laporan dan pengajuan. Sampai saat ini, pihak PSMS termasuk Idris belum mengajukan anggaran secara resmi. Hanya minta secara lisan. Tak mungkin bisa seperti itu," kepada Waspada Online Widjajanto menegaskan dengan heran karena menyayangkan cara manajamen yang dilakukan oleh pihak Idris selama ini.

Djohar & Widja terpilih anggota AFC

JAKARTA - Kabar gembira datang dari markas Federasi Sepakbola Asia (AFC) di Kuala Lumpur, terkait pengukuhan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin sebagai anggota Ad-Hoc Komite Liga Profesional AFC.

Selain Djohar, perwakilan FIFA di Asia itu juga mengukuhkan CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjajanto dan Rudi Maswi (Persipura Jayapura) sebagai anggota Ad-Hoc yang bertugas memastikan pelaksanaan regulasi kompetisi di Asia.

"Kita bersyukur karena AFC memberikan kepercayaan kepada Indonesia menjadi anggota kompetisi profesional di kawasan Asia," ujar Djohar baru-baru ini.

Dengan demikian, lanjut sesepuh olahraga Sumut tersebut, standar regulasi kompetisi profesional bisa lebih mudah buat Indonesia. Sebab semua aturan mainnya bisa langsung bisa didapatkan, termasuk kiat-kiat memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.

Masih kata Djohar, satu hal yang menggembirakan dari pengukuhan kali ini adalah hasil penilaian AFC yang memastikan Persipura tetap mendapat jatah playoff Asian Champions League (ACL) dan Arema Indonesia di Piala AFC.
"Semua penilaian dan keputusan Exco AFC berangkat dari hasil club licensing requirement. Ini cukup menggembirakan," tandas Djohar.

Menurut Widjajanto, pemilihan dirinya sebagai anggota Ad-Hoc mewakili pengelola kompetisi, sedangkan Rudi Maswi adalah wakil dari klub dengan Djohar sebagai perwakilan dari federasi.

"Ini merupakan pertanda, jika AFC memberikan apresiasi kepada Indonesia. Satu hal yang pasti, jangan sampai ada lagi keinginan menggulirkan kompetisi di luar PSSI, karena sudah pasti AFC tidak akan memberi pengakuan," tegas Widjajanto.

Seperti diketahui, PT Liga Indonesia yang menjadi pengelola kompetisi era kepengurusan Nurdin Halid tetap ngotot menggulirkan kompetisi Indonesia Super League (ISL). Padahal, PSSI telah mencabut mandat pengurus lama.

Tidak hanya menolak untuk diaudit dengan alasan sedang audit sendiri, pengelola kompetisi yang dipimpin Andi Darussalam Tabusalla itu juga menolak memberi hasil audit kepada PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin. Sebaliknya, melaporkan hasilnya kepada pengurus lama yang sudah diganti melalui Kongres PSSI di Solo beberapa waktu lalu.

PSMS tetap lakoni IPL

Laga perdana Indonesian Premier League (IPL) harus dilakoni PSMS Medan kontra Persebaya Surabaya di Stadion Teladan Medan, Minggu besok. Waktu yang sempit dan tim yang baru terbentuk dalam tiga hari belakangan merupakan kondisi yang cukup ironis.

Namun PSMS IPL bentukan klub-klub anggota Ayam Kinantan tetap melaju. Manajer Operasional PSMS, Jhonny Sembiring, memastikan pihaknya sudah mencetak tiket sebanyak 7000 lembar untuk laga yang dihelat pukul 16.15 WIB itu.

"PSMS IPL definitif bertanding lawan Persebaya. Untuk pertama ini, kita tidak tekankan pada hasil pertandingan. Yang penting, penyelamatan klub sudah kami dilakukan. Semua perlengkapan tim dan pendukung juga sudah dipersiapkan secara matang," ujarnya, Jumat.

Terkait persiapan tim, Pelatih PSMS IPL, M Khaidir, bekerja keras meramu pemain yang baru bergabung. Pasalnya, baru 14 dari 30 pemain yang dipanggil dan beberapa di antaranya adalah mantan gelandang PSMS musim lalu, Tri Yudha Handoko, Aswin Sitorus, dan Mahmud Aziz.

Selain itu, sejumlah pemain yang berada di skuad PSMS ISL dikabarkan akan hijrah ke IPL. Mereka adalah Achmad Kurniawan (kiper), Jecky Pasarella (striker), dan bek asal Korea Selatan, Ku Kyung Hyen.

Khaidir sendiri tak memungkiri persiapan yang amat singkat ini bukan waktu ideal membentuk kekuatan yang diharapkan. Namun menyeruak keyakinan dalam benaknya, skuadnya diperkirakan bakal mengimbangi Persebaya.

"Kalau dibilang sulit, tentu. Tapi ini tantangan untuk membentuk tim yang mumpuni. Durasi dua hari tentu bukan waktu ideal, tapi saya yakin bisa mengimbangi lawan karena pemain paham betul karakter permainannya," ujarnya.

Pada latihan perdana di Stadion TD Pardede itu, Khaidir menekankan pada penggenjotan fisikal dan kerjasama tim. Khaidiri juga menambahkan tinggal kerjasama tim yang akan dioptimalkan.

Dari kubu PSMS ISL, pemburuan pemain terus dilakukan Raja Isa. Kepada wartawan, pelatih PSMS asal Malaysia itu mengaku pihaknya akan memutuskan kerangka tim setelah tampil pada turnamen segitiga HUT Persija di Jakarta, 27-29 November nanti.

"Kita akan putuskan kerangka tim terbaik usai laga tersebut. Makanya kita sangat serius dalam turnamen segitiga itu. Banyak hal yang akan kita ambil dari sana," bilang Raja Isa.

Tak hanya itu, Raja Isa juga mengaku tengah memburu gelandang timnas Malaysia, Shafiq Rahim. Wakil Ketua FAM, Hamid Muhammad Amin, pun mengaku telah berkomunikasi dengan sang pelatih.

"Kalau harganya standar untuk pemain asing. Saya rasa manajemenlah yang membahas," bilang Raja menegaskan butuh sosok Shariq untuk memperkuat skuadnya.

Meski Rahudman 'selingkuh', PSMS selamat

MEDAN -‎ Laga PSMS IPL kontra Persebaya Surabaya, Minggu (27/11) sempat terancam batal digelar. Perizinan penggunaan Stadion Teladan menjadi kendala. Namun di saat-saat 'injury time', lampu hijau penggunaan Teladan diperoleh.

​Pelaksana Teknis PSMS, Freddy Hutabarat saat dikonfirmasi mengatakan sudah tidak ada masalah soal izin Teladan. Izin penggunaan Teladan diperoleh di malam hari. "Sudah oke, tidak ada masalah. Kita sudah berupaya temui Rahudman. Memang tidak secara langsung. Tapi lewat ajudannya dia sudah menyatakan persetujuannya," ujarnya, hari ini.‎​
Menurutnya, Rahudman sudah menginstruksikan Kadis Pertamanan, Erwin Lubis menandatangani perizinan penggunaan stadion teladan. "Kalau secara tertulisnya tidak masalah menyusul. Karena tidak mungkin malam ini. Jadi pastinya Teladan kita gunakan besok," katanya.

Padahal sore harinya skuad besutan M Khaidir ini tidak dapat melakoni ujicoba lapangan sebagai lazimnya harus dilakukan sebelum laga. Para pemain yang sudah tiba di stadion mendapatkan kenyataan pintu stadion terkunci. Tak hanya tuan rumah, Persebaya yang rencananya tiba sore ini juga tak bisa melakoni ujicoba lapangan.

Stadion Baharoeddin Siregar Lubuk Pakam juga sempat menjadi opsi alternatif. Namun kondisi sangat tidak memungkinkan karena PSMS hanya punya waktu 24 jam untuk mengurus surat izin penggunaan stadion dan izin keramaian. "Ada dua stadion yang memenuhi standar menggelar kompetisi di Sumut. Selain Teladan alternatifnya tentu Baharoeddin Siregar. Apalagi dengan waktu yang sangat sempit kita harus mengurus surat izin keramaian juga," ujar Manajer Operasional, Johnny Sembiring.

Untuk itu jadwal ujicoba lapangan dialihkan ke besok. "Kita ujicoba lapangan di setengah 8, selanjutnya Persebaya yang ujicoba lapangan," katanya.

Sementara itu Manajer Tim, Aritonang mengatakan skuad PSMS IPL murni sebagai upaya pengembalian PSMS ke jalur yang resmi, dalam hal ini kompetisi IPL di PSSI. "Secara dejure kekuatan IPL ini sah secara legal. Sebelumnya target PSMS sudah benar. Bergerak di IPL dan ketua umum sudah mengatakan demikian. Tiba-tiba kondisi berbalik. Ini bukan tandingan tapi melangkah di jalan yang legal. Kita meluruskan dengan membentuk tim ni. Soal melanggar statuta bukan urusan kita," ujarnya.

Menurut pria yang sebelumnya memanajeri PSMS selama lima musim ini pihaknya telah mengirimkan daftar pemain. 18 pemain didaftarkan. "Dalam waktu tiga hari kita sudah berusaha mencari pemain yang layak. Sudah kita kirimkan jam 1 berkas pendaftarannya. Namun akan tetap berkembang. Tapi nantinya ini berkembang. Makanya didaftarkan dulu secukupnya. Lalu nanti kita akan berusaha mencukupi kuota," pungkasnya.

Lumat PSMS, Sriwijaya Puncaki Trofeo Persija

Sriwijaya FC tampil superior atas PSMS Medan pada laga kedua Trofeo Persija. Tim Laskar Wong Kito sukses melumat PSMS 3-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu 27 November 2011.

Menggunakan sistem turnamen segitiga Trofeo TIM di Italia, Sriwijaya bertemu PSMS di 45 menit laga kedua. Dan tim besutan Kashartadi tersebut menunjukkan dominasinya atas PSMS.

Pertandingan baru berjalan 13 menit, Risky Novriansyah, sukses membobol gawang PSMS yang dikawal Markus Haris Maulana usai menerima umpan tarik Keith Kayamba Gumbs.

Sriwijaya menggandakan keunggulan melalui tendangan penalti Ponaryo Astaman pada menit ke-28. Penalti diberikan setelah bek Zainal Anwar melanggar pemain anyar Sriwijaya, Siswanto, di kotak penalti.

Satu menit sebelum pertandingan usai, Risky sukses mencetak gol keduanya ke gawang PSMS. Usai mengecoh satu pemain PSMS, mantan pemain Persijap Jepara tersebut melepaskan tendangan menyilang yang tidak mampu dibendung Markus.

Kemenangan 3-0 untuk Sriwijaya untuk sementara memuncaki klasemen Trofeo Persija. Sriwijaya unggul satu poin atas Persija Jakarta yang hanya menang lewat tendangan penalti atas PSMS di laga pertama.

Dalam Trofeo Persija setiap kemenangan yang diraih melalui adu penalti hanya bernilai dua poin. Sedangkan kemenangan di waktu reguler dihargai tiga poin.

Susunan Pemain

Sriwijaya FC: Fery Rotinsulu (GK); Supardi, Nova Arianto, Thierry Gauthesi, Mahyadi Panggabean; M Ridwan, Ponaryo Astaman, Lim Joon-Sik, Siswanto; Kayamba Gumbs, Risky Novriansyah.

PSMS Medan: Markus Haris Maulana (GK); Sasa Zecevic, Novi Handriawan, Rahmad, Wawan Widiantoro; Zainal Anwar, Anton Samba, Zulkarnaen, Inkyun Oh; Luis Pena, Sigit Sudarmawan. (Haryanto Tri Wibowo/Vivanews)

Trofeo Persija 2011 Tuan Rumah Tundukkan PSMS Lewat Adu Penalti

Persija Jakarta menundukkan PSMS Medan lewat adu penalti 5-4 (1-1) pada pertandingan pertama turnamen segitiga ulang tahun Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu 27 November 2011.

Persija unggul terlebih dulu melalui gol Bambang Pamungkas di awal babak pertama. Berawal dari umpan silang Ramdani Lestaluhu, Bambang melepaskan tendangan voli yang tidak bisa dihentikan kiper PSMS Markus Haris Maulana.

Bertanding di depan ribuan fans Persija, tidak membuat PSMS gentar. Tim Ayam Kinantan tersebut berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-26 melalui Osas Saha. Setelah lolos jebakan offside, pemain asal Nigeria tersebut dengan tenang melepas tendangan yang melewati kiper Galih Sudaryono.

Kedudukan imbang 1-1 bertahan hingga 45 menit pertandingan, dan tendangan adu penalti harus digelar untuk menentukan siapa pemenangnya.

Satu penendang Persija, Ramdani Lestaluhu, gagal melakukan eksekusi dengan baik. Sedangkan di kubu PSMS, Rahmad dan Wawan Widiantoro, tendangannya gagal menggetarkan gawang Persija di adu penalti.

Dengan hasil ini Persija untuk sementara memimpin klasemen turnamen segitiga ulang tahun ke-83 Persija. Selanjutnya PSMS akan menghadapi Sriwijaya FC di laga kedua Trofeo Persija.

Susunan Pemain

Persija: Galih (GK); Ismed Sofyan, Precious, Fabiano, Leo Saputra; Amarzukih, Hasim Kipuw, Ramdani Lestaluhu; Bambang Pamungkas (C), Johan Juansyah (Alan Martha, 34), Pedro Javier.

PSMS Medan: Markus Haris Maulana (GK); Sasa Zecevic, Novi Handriawan, Rahmad, Wawan Widiantoro; Zainal Anwar, Anton Samba, Zulkarnaen, Inkyun Oh; Luis Pena, Esteban Cassino (Ikpefua Osas Saha, 15).

Tendangan Penalti

Persija:
Bambang Gol
Javier Pedro Gol
Ramdani Lestaluhu Gagal
Hasim Kipuw Gol
Fabiano Beltrame Gol
Precious Gol

PSMS:
Luis Pena Gol
Inkyun Oh Gol
Rahmad Gagal
Novi Handriawan Gol
Osas Gol
Wawan Widiantoro Gagal
(Haryanto Tri Wibowo/Vivanews)

PSMS Resmi Jadi Dua

Seperti klub-klub lain di tanah air, PSMS juga kena tren dualisme. Soal ini disebabkan dua kompetisi yang bakal bergilir di negeri ini. Satu punya PSSI yang namanya Indonesian Primer League (IPL), satunya lagi gawean PT Liga Indonesia dengan kompetisi Indonesian Super League (ISL).

Nah, versi yang diketuai Rahudman Harahap, PSMS akan dibawa tanding di ISL. Persiapan yang digeber pun sudah cukup baik.

Tiba-tiba lahir PSMS yang ingin bertanding di IPL. PSMS ini diprakarsai oleh 40 klub pemilik dan diberi nama PSMS IPL, bukan PSMS 1950 sebagaimana diisukan selama ini. Bahkan PSMS IPL sudah menjalani latihan perdana di Stadion TD Pardede, kemarin. Ketua pelaksana teknis PSMS IPL, Freddy Hutabarat mengatakan, landasan pembentukan PSMS IPL dikarenakan itikad membawa klub menjajal kompetisi legal yang digelar PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).

30 dari 40 klub disebutnya sudah resmi membubuhkan tanda tangan persetujuan pembentukan klub. Secara yuridis, PSMS IPL dinilai sah karena sudah memenuhi kuorum (1/2 n + 1).

“PSMS IPL mutlak demi penyelamatan klub ini. Bagaimanapun ISL adalah kompetisi ilegal. Secara prinsip kami menolak klub yang dimiliki 40 klub ini dibawa ke arah yang salah,” ujarnya kemarin.

Pembentukan perangkat manajemen pun harus dilakukan buru-buru. Namun, nama-nama yang tak asing bagi telinga publik sepak bola Medan mengisi kursi manajerial yang bersifat sementara seperti Freddy Hutabarat sebagai ketua pelaksana teknis sekaligus diproyeksikan sebagai CEO, Deputy CEO Dolly Siregar, Manajer dan Wakil Manajer HMT Aritonang dan Alexander Gho, Manajer operasional Jhonny Sembiring dan Ketua Panpel, Halim Panggabean.

Manajer operasional, Jhonny Sembiring memastikan sudah mencetak tiket sebanyak 7 ribu buah. “PSMS IPL definitif bertanding lawan Persebaya. Untuk pertama ini, kita tidak tekankan pada hasil yang akan dicapai. Yang penting penyelamatan klub sudah kami lakukan. Semua perlengkapan tim dan pendukung sudah dipersiapkan secara matang,” ujarnya.

Seperti diketahui, berdasarkan jadwal IPL, PSMS akan menghadapi Persebaya pukul 16: 15 WIB di stadion Teladan besok. Untuk persiapan, , latihan perdana dipimpin pelatih kepala M. Khaidir dan asisten Edy Syahputra di Stadion TD Pardede, 14 dari 30 pemain sudah bergabung, diantaranya Aswin Sitorus, Tri Yudha Handoko, Mahmud Aziz dan pemain lainnya.

Diklaim, pemain lainnya yang bakal bergabung ialah kiper yang selama ini mengikuti persiapan di PSMS liga super Achmad Kurniawan, Jecky Pasarela, dan Ku Kyung Hyen akan bergabung. Memang kemarin, dari latihan PSMS liga super, Jecky Pasarela dan Ku Kyung Hyun tidak datang. Jacky izin dengan alasan sedang berkabung lantaran kakeknya meninggal dunia. “Itu izin jecky yang saya terima dari Sarah (rekan Jecky)., saya menyetujuinya,” ungkapnya pelatih PSMS Raja Isa.

Sementara Ketua Umum PSMS, Rahudman Harahap menegaskan bahwa tidak ada PSMS lain. Hal itu diungkapannya saat melepas skuad PSMS menuju Jakarta untuk bertanding di turnamen segitiga HUT Persija. “Ah gak ada itu, PSMS itu ya PSMS Medan. Tidak ada yang lain,” kata pria yang juga Wali Kota Medan itu di Stadion Teladan.
(saz/sumutpos)

Ladeni Persebaya, PSMS IPL Andalkan Pemain Lokal

PSMS IPL mengandalkan pemain lokal menghadapi Persebaya Surabaya pada laga kedua tim di Indonesian Premier League (IPL) di Stadion Teladan Medan pada Minggu (27/11).

"Mayoritas pemain kita merupakan pemain asal Medan, persiapan juga cukup singkat. Meski demikian kita optimistis menghadapi Persebaya Surabaya besok, apalagi kita main di kandang," kata pelatih PSMS IPL , M Khaidir di Medan, Sabtu.

Ia mengatakan, meski menghadapi tim yang diperkuat striker timnas U-23 Andik Vermansyah tersebut, ia mengaku timnya sama sekali tidak gentar. Ia juga mengaku telah membekali pemainnya dengan beberapa strategi yang diyakini mampu meredam kecepatan Andik Vermasyah.

"Kami tidak mau muluk-muluk, hasil seri saya rasa sudah sangat baik mengingat persiapan kita yang hanya empat hari menghadapi IPL itu," kata pelatih yang pernah menangani Persigo Gorontalo itu.

Fanatisme dan dukungan penonton diharapkan mampu membangkitkan motivasi berlipat pemain pada pertandingan tersebut. Apalagi PSMS IPL bermain di Stadion Teladan Medan yang memang selalu menjadi momok bagi tim-tim lawan.

"Kami jelas tidak mau jadi tamu di kandang sendiri. Saya yakin, bermain di kandang sendiri, pemain bisa termotivasi untuk lebih baik. Walaupun Persebaya sudah menggelar persiapan lama, kami tetap yakin dengan kemampuan tim ini," katanya.

Manajer PSMS IPL HMT Aritonang mengatakan, menghadapi Persebaya, pihaknya menyiapkan 18 pemain yang merupakan hasil seleksi "dadakan" selama tiga hari. Seleksi dadakan tersebut dilakukan demi menghindarkan sanksi yang akan dihadapi PSMS jika tidak melakoni IPL.

"Sebelumnya ada 30 pemain yang mengikuti seleksi, namun setelah seleksi digelar yang terpilih 18 orang saja. Namun meski dadakan, pemain yang lolos seleksi cukup berkualitas,"katanya.

Mantan manajer yang sebelumnya juga pernah mengangkat PSMS dari divisi I ke Divisi Utama tahun 2001 itu juga mengatakan, kendati sudah terpilih beberapa pemain, seleksi tetap dilakukan berjalan dengan masa kompetisi.

"Jumlah yang terpilih belum final. Pemain yang tidak lolos saat ini bisa saja lolos diseleksi berjalan berikutnya," katanya. (antara)