Tuesday, January 6, 2009

Pemain tak terganggu

Medan- Persoalan demi persoalan terus menganggu persiapan PSMS jelang laga di ajang superliga. Terakhir, PSMS Medan kembali di terpa masalah yakni izin pelatih luziano leandro yang tak kunung di keluarkan Badan Liga Indonesia(BLI. Bagaimana kondisi pemain dan kesiapan Tim ?
Kata profesinal terus di gaungkan oleh BLI dalam perhelatan ISL kali ini, Termasuk stadion, dan segnap pendukung lainnya harus profesional. oleh karenanya segenap pemain PSMS Medan pun berusaha berlaku profesional pula.
Meski saat ini kubu Ayam kinantan tengah di dera masalah, namun konsentrasi pemain sepertinya tidak terganggu" Saya lihat teman-teman tak terpengaruh dengan persoalan ini.Mental dan kesipan bertanding tetap mengebu-gebu" Ujar fadri Hariri
Persiapan tim, termasuk gelar seleksi pemain pun harus berjalan dengan normal. sebab Luciano Leandro saja memang tidak terganggu atau mempersoalkan masalah tersebut
" Yang pasti, saya dan managemnet masih menunggu keputusan tertulis dari BLI terkait izin saya. Meski demikian, semua yang diminta BLI sudah saya lengkapi" Bilang Luciano
Hal senada juga di utarakan Rahmat Affandi. striker bernomor punggung 16 terebut bilang, bahwa suasana dalam kubu ayam kinantan kondusif, program latihan berjalan normal" kata fandi.
Sedangkan palang pintu PSMS Aun carbiny mengungkapkan bahwa permasalahan yang menimpa Luciano tak berdampak negatif terhadap kesiapan tim
Sampai saat ini Luciano masih memimpin latihan, jadi saya kira tidak ada yang berpengaruh, karena kita semua sudah tidak sabar untuk merumput kembali" timpal Dodi Cahyadi

Status Luciano di PSMS Masih Tanda Tanya

MEDAN, - Manajemen PSMS Medan sampai saat ini masih tetap menunggu keputusan Badan Liga Indonesia (BLI) terkait status pelatih Luciano Leandro di putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2009.

Juru bicara manajemen PSMS, Abdi Panjaitan mengatakan hal itu ketika dihubungi dari Medan, Senin (5/1), saat ditanyakan mengenai status Luciano asal Brasil itu.

Sebelumnya, Direktur Kompetisi BLI, Joko Driyono di Jakarta, Kamis (1/1) mengatakan, sampai saat ini status pelatih PSMS, Luciano, masih dipending, masih dilakukan verifikasi secara mendalam terkait lamanya dia membesut tim frofesional sebelumnya.

Menurut dia, sesuai dengan ketentuan, seorang pelatih asing yang akan menangani tim kontestan pada putaran kedua ISL 2009 itu, harus memiliki lisensi A dan pernah menukangi tim profesional selama tiga tahun.

Ia mengatakan, sebelumnya menerima surat dari PSMS yang menyebutkan Luciano pernah melatih klub Macao, Brasil.Untuk itu BLI melakukan pengecekan terkait lamanya dia membesut tim tersebut.

Panjaitan mengatakan, Luciano sebenarnya tidak ada masalah, dia memang benar pernah melatih klub Macao itu di negara asalnya. Bahkan, jelasnya, Luciano juga telah memperlihatkan kepada manajemen PSMS, mengenai dokumen bahwa dia pernah melatih klub profesional tersebut.

"Jadi, tidak masalah mengenai Luciano. BLI hanya ingin mengetahui lebih jelas tentang pelatih asing itu," kata Panjaitan.

Ketika ditanya kemungkinan pelatih Luciano akan digantikan Listiadi yang menjabat direktur teknik di PSMS, Panjaitan mengatakan, belum ada rencana mengganti Luciano.

"Tidak ada penggantian pelatih PSMS tersebut. Namun bisa saja Listiadi akan mendampingi Luciano, tapi bukan mengganti pelatih yang berasal dari luar negeri itu," katanya. (ANT)

Persita dan PSMS Berebut Siliwangi

Persita dan PSMS Berebut Siliwangi Label klub musafir masih melekat pada Persita Tangerang dan PSMS Medan. Penyebab nya, pada putaran kedua Liga Super 2008/2009 mendatang,kedua tim dipastikan tidak bisa tampil di depan publik sendiri.

Bersama Persitara Jakarta Utara,pada putaran pertama lalu,mereka harus rela berganti-ganti home ground.Pendekar Cisadane–julukan Persita–terpaksa menjalani home di Stadion Bumi Kartini atau Stadion Manahan. Sebab, markas mereka di Stadion Benteng tidak memenuhi standar kualitas yang ditetapkan BLI.

Demikian juga dengan PSMS.Tim berjuluk Ayam Kinantan ini harus rela berpindah-pindah tempat mulai dari Stadion Utama Gelora Bung Karno sampai Stadion Jatidiri, Semarang. ”Pemain tetap membutuhkan tenaga ekstra karena harus berpindah tempat. Biaya kami juga akan bertambah.Kami belum bisa kembali ke Benteng. Renovasi stadion belum kelar.

Lampu belum terpasang seluruhnya. Baru tiangnya yang berdiri. Namun,lampunya belum beli. Sejak awal dana kami terbatas. Butuh dana sekitar Rp3 miliar untuk lampu, termasuk tiang penyangga,” ungkap Manajer Tim Persita Andi Mulyadi kemarin. Pada putaran kedua,Persita berencana menggunakan Stadion Siliwangi sebagai home ground.

Menurut Andi,manajemen telah melakukan survei. Hasilnya, mereka siap menyisihkan dana sewa stadion minimal Rp25 juta per pertandingan. ”Pada putaran kedua, kami akan bermain di Siliwangi. Persib Bandung sudah memilih Stadion Si Jalak Harupat. Kemarin kami sudah melakukan survei ke sana dan berbicara dengan pengelola.

Tidak ada masalah.Kami berharap tidak lagi berpindah-pindah seperti pada putaran pertama,” harapnya. Nasib serupa dialami PSMS. Klub berjuluk Ayam Kinantantersebut tetap berlabel musafir karena renovasi Stadion Teladan belum selesai.”Lampu belum dipasang.Dana klub terbatas.

Kami baru melayangkan surat kepada pemerintah daerah. Perbaikan baru sebatas menyangkut ruangan-ruangan dan beberapa bagian stadion. Otomatis Stadion Teladan belum bisa digunakan pada putaran kedua. Kami harus mencari home ground kembali,” ujar Pengelola PSMS Sihar Sitorus. Sihar menambahkan, Siliwangi akan dipilih sebagai home ground. ”Home ground memang belum ditetapkan.

Namun, kami berencana menggunakan Stadion Siliwangi. PSMS juga membidik Stadion Lebak Bulus. Kami juga sebenarnya berminat menggunakan Stadion Benteng, tapi renovasi di sana juga belum selesai.Pada dasarnya kami tidak masalah, asalkan stadion itu lolos kualifikasi BLI,”katanya

PSMS berkorban demi Esteban

TANGERANG - Pemain Persikota Tangerang Mustopa Aji, berupaya hengkang menyusuli jejak mantan kaptennya, Esteban Guillen, yang kini memperkuat PSMS Medan.

Beda dengan Mustopa yang belum menemukan solusi, kepindahan Esteban berjalan lancar setelah manajemen tim Ayam Kinantan mau berkorban demi mendapatkan tenaganya pada putaran kedua kompetisi Djarum Indonesia Super Liga 2008/2009.

Manajemen PSMS memberikan gaji enam bulan Esteban yang belum dibayarkan Persikota, akibat tim itu mengalami kendala dana hingga harus dibubarkan mengikuti DISL putaran kedua.

Esteban merupakan satu-satunya pemain asing yang dikontrak manajemen tim Persikota pada musim kompetisi 2008 akibat keterbatasan keuangan. Setelah kepergiannya, giliran Mustopa yang mengaku ingin memperkuat tim lain.

Namun Mustopa terganjal administrasi, karena pihak manajemen tidak memberikan surat keterangan untuk memuluskan karirnya. Asisten pelatih Persikota Agus Suryanto yang dihubungi Senin (5/1), membenarkan Mustopa akan pindah ke salah satu tim di Jawa Timur dan kontraknya ditandatangani dalam waktu dekat.

Hanya saja pihak manajemen Persikota tidak memuluskan langkahnya. Bahkan manajemen enggan memberikan surat keterangan seperti diminta penyerang yang sebelumnya pernah duet di lini depan bersama Aliyudin, yang sekarang memperkuat Persija Jakarta.

Selain Mustopa Aji, pemain lainnya Tomi Oropka juga mengalami nasib serupa. Meski tim lain sudah melakukan negosiasi menyangkut nominal kontrak setengah musim kompetisi, tapi Persikota berupaya mengganjalnya.