Niat PSMS Medan memulangkan kembali Saktiawan Sinaga dipastikan pupus. Pasalnya, Sakti sudah lebih dulu dibajak Arema Malang Indonesia. Kepastian itu disampaikan Media Officer Arema, Sudarmaji, baru-baru ini.
Pria yang akrab disapa Sakti itu disebutkan telah menandatangani kontrak dengan durasi selama tiga tahun bersama klub berjuluk Singo Edan tersebut. Sudarmaji mengatakan Saktiawan memang menjadi salah satu pemain incaran Arema untuk musim depan dan Alhamdulillah pihaknya mengikat kontrak dengan pemain asal Medan tersebut.
Darmaji juga mengungkapkan bahwa Arema masih membidik beberapa pemain timnas lainnya, meski dirinya enggan untuk menyebutkan nama-nama pemain tersebut. Menurutnya, dengan mengusung beberapa pemain berlabel timnas, diharapkan musim depan prestasi Singo Edan akan lebih baik lagi hingga bisa menembus tangga juara.
Lebih lanjut, Sudarmadji mengatakan dengan bergabungnya mantan pemain Semen Padang itu, saat ini Arema sudah memiliki 16 pemain yang resmi mengikat kontrak.
"Yang saya tahu, Arema sudah mengikat kontrak dengan 15 pemain lama dan satu pemain baru (Saktiawan). Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini pemain bidikan sudah beres, sehingga kerangka tim juga secepatnya tuntas," ungkap Darmaji lagi.
Sebelumnya, nama Saktiawan sempat dihubung-hubungkan dengan klub asal Medan, Bintang Medan. Selain itu, mantan striker Semen Padang itu juga diharapkan fans PSMS kembali bergabung dengan klub Ayam Kinantan.
Namun tidak adanya keseriusan pengurus memulangkan kembali beberapa pemain asal Medan yang kini berkiprah di luar daerah menghambat keinginan tersebut. Selain PSMS dan Semen Padang, Sakti sempat membela berkiprah di Persik Kediri.
Kumpulan Berita Tentang PSMS Medan Teruskan Perjuangan MU PSMS Medan "Koe" Dukung Terus PSMS Medan ....
Monday, August 22, 2011
PSMS bahas susunan pengurus
PSMS Medan, sepakat melebur dengan Bintang Medan, masih menyisakan satu aspek legal yang terus digodok, yakni soal sumber daya manusia (SDM). Dalam waktu dekat, pengurus PSMS masih menunggu susunan pengurus yang bakal diputuskan oleh Wali Kota Medan, Rahudman Harahap.
“Semua aspek sudah beres. Legalistasnya kita pakai PT Bintang Medan dan kita sudah daftarkan ke PSSI, Jumat. Memang soal susunan pengurus belum, tapi itu bisa menyusul, masih menunggu Pak Wali,” ujar Sekretaris Umum PSMS, Idris SE, baru-baru ini.
Idris menyebutkan, meski ada dua klub yang melebur jadi satu, tidak ada pembicaran yang alot soal pembagian porsi kekuasaan dalam kepengurusan. Dia mengatakan, PSMS hanyalah meminjam aspek legal Bintang Medan.
“Nggak ada yang alot, intinya dicari sosok yang mau kerja dan cinta PSMS. Dan, kami tidak ada bicara saham, karena ini permodalan dari konsorsium. Yang jelas, kepengurusan dirampingkan dan akan masuk orang-orang baru. Dalam manajemen Bintang Medan, juga tidak ada yang masuk kepengurusan, kami hanya pinjam aspek legalnya,” bebernya.
Soal Dityo Pramono yang juga CEO Bintang Medan, Idris mengaku belum tahu apakah Dityo akan masuk ke dalam kepengurusan.
“Soal Pak Dityo tergantung konsorsium bagaimana, intinya kalau dari kepengurusan PSMS lama bakal ada yang terbuang dan jumlahnya relatif, dan ini kan risiko jabatan. Lagian di PSMS bukan jabatan yang menguntungkan, dan kalaupun ada yang terbuang pasti sujud syukur orang itu karena tidak ada yang perlu diurus lagi,” imbuhnya.
Sementara itu, sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dalam pertemuan MoU kesepakatan Persiraja Banda Aceh merger dengan Aceh United yang juga dihadiri Idris, kepengurusan PSMS sudah ditentukan porsinya.
“PSMS mendapatkan 25 persen dan konsorsium LPI 75 persen, saya dengar langsung soal ini. Ke depan, jika perkembangan bagus, bisa saja LPI mendapatkan porsi lebih sedikit karena PSMS bisa menemukan investor lainnya dan bertanggung jawab terhadap klubnya sendiri. Kalau sekarang kan masih dibantu konsorsium LPI,” pungkasnya.
“Semua aspek sudah beres. Legalistasnya kita pakai PT Bintang Medan dan kita sudah daftarkan ke PSSI, Jumat. Memang soal susunan pengurus belum, tapi itu bisa menyusul, masih menunggu Pak Wali,” ujar Sekretaris Umum PSMS, Idris SE, baru-baru ini.
Idris menyebutkan, meski ada dua klub yang melebur jadi satu, tidak ada pembicaran yang alot soal pembagian porsi kekuasaan dalam kepengurusan. Dia mengatakan, PSMS hanyalah meminjam aspek legal Bintang Medan.
“Nggak ada yang alot, intinya dicari sosok yang mau kerja dan cinta PSMS. Dan, kami tidak ada bicara saham, karena ini permodalan dari konsorsium. Yang jelas, kepengurusan dirampingkan dan akan masuk orang-orang baru. Dalam manajemen Bintang Medan, juga tidak ada yang masuk kepengurusan, kami hanya pinjam aspek legalnya,” bebernya.
Soal Dityo Pramono yang juga CEO Bintang Medan, Idris mengaku belum tahu apakah Dityo akan masuk ke dalam kepengurusan.
“Soal Pak Dityo tergantung konsorsium bagaimana, intinya kalau dari kepengurusan PSMS lama bakal ada yang terbuang dan jumlahnya relatif, dan ini kan risiko jabatan. Lagian di PSMS bukan jabatan yang menguntungkan, dan kalaupun ada yang terbuang pasti sujud syukur orang itu karena tidak ada yang perlu diurus lagi,” imbuhnya.
Sementara itu, sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dalam pertemuan MoU kesepakatan Persiraja Banda Aceh merger dengan Aceh United yang juga dihadiri Idris, kepengurusan PSMS sudah ditentukan porsinya.
“PSMS mendapatkan 25 persen dan konsorsium LPI 75 persen, saya dengar langsung soal ini. Ke depan, jika perkembangan bagus, bisa saja LPI mendapatkan porsi lebih sedikit karena PSMS bisa menemukan investor lainnya dan bertanggung jawab terhadap klubnya sendiri. Kalau sekarang kan masih dibantu konsorsium LPI,” pungkasnya.
SMeCK gelar buber & sahur bersama
Kelompok suporter PSMS Medan, SMeCK Hooligan, akan menggelar acara buka puasa bersama dan sahur on the road di pelataran Stadion Teladan Medan, Sabtu ini. Dikatakan, acara dimulai pukul 17.00 dan berakhir hingga sahur pada Minggu besok.
Menurut Ketua Umum SMeCK Hooligan, Nata Simangunsong, kegiatan ini rutin digelar pada bulan Ramadhan, sejak tahun lalu. Nantinya, SMeCK akan menyajikan beberapa hiburan serta diskusi seputar sepakbola.
"Tahun lalu, kita juga buat acara seperti ini. Tapi memang konsepnya sederhana. Ada niat mau bagi-bagi sembako, tapi tahun ini belum terlaksana karena dana belum cukup," ujarnya.
Begitupun, pihaknya tetap membuka kesempatan pihak-pihak yang ingin menyumbangkan uang ataupun barang. Nantinya, SMeCK akan mengalokasikannya ke pihak yang membutuhkan di sekitar Stadion Teladan Medan.
Sementara itu, Ketua Panpel, Ari, mengatakan acara digelar dengan konsep sharing dan rencananya mengundang mantan pelatih PSMS, Suimin Diharja, dan mantan pemain PSMS 2010/2011, Donny F Siregar.
"Kita akan buka semacam sesi sharing-sharing dengan Bang Suimin Diharja dan Donny Siregar. Tentunya sharing untuk kemajuan PSMS ke depan," ujar Ari.
Menurut Ketua Umum SMeCK Hooligan, Nata Simangunsong, kegiatan ini rutin digelar pada bulan Ramadhan, sejak tahun lalu. Nantinya, SMeCK akan menyajikan beberapa hiburan serta diskusi seputar sepakbola.
"Tahun lalu, kita juga buat acara seperti ini. Tapi memang konsepnya sederhana. Ada niat mau bagi-bagi sembako, tapi tahun ini belum terlaksana karena dana belum cukup," ujarnya.
Begitupun, pihaknya tetap membuka kesempatan pihak-pihak yang ingin menyumbangkan uang ataupun barang. Nantinya, SMeCK akan mengalokasikannya ke pihak yang membutuhkan di sekitar Stadion Teladan Medan.
Sementara itu, Ketua Panpel, Ari, mengatakan acara digelar dengan konsep sharing dan rencananya mengundang mantan pelatih PSMS, Suimin Diharja, dan mantan pemain PSMS 2010/2011, Donny F Siregar.
"Kita akan buka semacam sesi sharing-sharing dengan Bang Suimin Diharja dan Donny Siregar. Tentunya sharing untuk kemajuan PSMS ke depan," ujar Ari.
Ayam Kinantan pantau 30 pemain
MEDAN - Dalam rangka pembentukan tim menjelang kompetisi mendatang, PSMS Medan mempersiapkan 30 pemain mulai 6 September mendatang. Nantinya, ke-30 pemain tersebut juga akan menjalani tes kesehatan.
Demikian disampaikan Sekretaris Umum PSMS, Idris SE, di Medan, Jumat. Idris pun menambahkan dari seluruh pemain yang dipantau itu, empat di antaranya berasal dari skuad PSMS musim 2010/2011 lalu, yakni Zulkarnain, Mahadi Rais, Novi Handriawan, dan penjaga gawang M Syahbani.
Selain itu, PSMS juga tengah mengupayakan untuk merekrut gelandang tim nasional Ahmad Bustomi, Syamsul Arif, duet Arema Indonesia yakni M Ridwan dan Nur Alamsyah serta legiun asing yang terdiri atas Osas Saha.
“Kami akan bangun tim PSMS mendatang dengan pemain-pemain berkualitas dan siap tarung di lapangan dalam kondisi apapun. Nantinya, pemain yang lolos tes kesehatan juga akan masuk pemusatan latihan,” papar Idris sembari menambahkan Ahmad Bustomi merupakan salah satu pemain top yang menjadi incarannya.
Terkait pemulangan beberapa mantan pemain PSMS yang masih bermain di luar daerah, seperti Saktiawan Sinaga, Legimin Rahardjo, dan Mahyadi Panggabean, Idris mengatakan niat itu sulit terwujud. Pasalnya, Saktiawan sudah mengikat kontrak dengan Arema Indonesia dan Legimin maupun Mahyadi kemungkinan tetap bertahan dengan klub lamanya.
Ditanya sosok pelatih PSMS untuk kompetisi mendatang, Idris yang juga mantan manajer tim musim lalu itu mengungkapkan belum diputuskan. Kendati begitu, kabar berhembus bahwa pengurus berminat mendatangkan Abdul Rahman Gurning yang sudah dilepas PSPS Pekanbaru.
Demikian disampaikan Sekretaris Umum PSMS, Idris SE, di Medan, Jumat. Idris pun menambahkan dari seluruh pemain yang dipantau itu, empat di antaranya berasal dari skuad PSMS musim 2010/2011 lalu, yakni Zulkarnain, Mahadi Rais, Novi Handriawan, dan penjaga gawang M Syahbani.
Selain itu, PSMS juga tengah mengupayakan untuk merekrut gelandang tim nasional Ahmad Bustomi, Syamsul Arif, duet Arema Indonesia yakni M Ridwan dan Nur Alamsyah serta legiun asing yang terdiri atas Osas Saha.
“Kami akan bangun tim PSMS mendatang dengan pemain-pemain berkualitas dan siap tarung di lapangan dalam kondisi apapun. Nantinya, pemain yang lolos tes kesehatan juga akan masuk pemusatan latihan,” papar Idris sembari menambahkan Ahmad Bustomi merupakan salah satu pemain top yang menjadi incarannya.
Terkait pemulangan beberapa mantan pemain PSMS yang masih bermain di luar daerah, seperti Saktiawan Sinaga, Legimin Rahardjo, dan Mahyadi Panggabean, Idris mengatakan niat itu sulit terwujud. Pasalnya, Saktiawan sudah mengikat kontrak dengan Arema Indonesia dan Legimin maupun Mahyadi kemungkinan tetap bertahan dengan klub lamanya.
Ditanya sosok pelatih PSMS untuk kompetisi mendatang, Idris yang juga mantan manajer tim musim lalu itu mengungkapkan belum diputuskan. Kendati begitu, kabar berhembus bahwa pengurus berminat mendatangkan Abdul Rahman Gurning yang sudah dilepas PSPS Pekanbaru.
Ozi Teguh gagal perkuat timnas U-19
MEDAN - Sukses membuat pelatih kepincut saat seleksi PSSI U-19, pemain PSMS muda, Ozi Teguh, harus menerima kenyataan pahit. Setelah dinyatakan lolos ke timnas U-19, Ozi tidak bisa didaftarkan untuk mengikuti Piala AFF U-19 di Myanmar, 8-21 September mendatang.
Pasalnya, usia Ozi kadaluarsa dua bulan. Hal itu sangat disayangkan Manajer timnas U-19, Kennedy Husein. Menurutnya kehadiran Ozi yang berposisi sebagai gelandang cukup dibutuhkan skuadnya.
“Ya seorang pemain asal Medan, tidak bisa kita bawa ke Myanmar. Karena usianya sudah kelewatan dua bulan dari maksimal 19 tahun usia pemain. Peraturannya jangankan dua bulan, satu hari saja lewat tidak boleh,” tukasnya.
Ozi termasuk ke dalam tiga pemain Medan yang lolos seleksi. Dua pemain lainnya Supianto (kiper) dan Suherman (bek). Ketiganya merupakan pemain PSMS muda. Padahal Ozi turut didaftarkan bersama 22 pemain lainnya. Kenyataan ini membuat manajemen timnas U-19 harus merevisi list pemainnya.
“Sudah sempat terdaftar. Memang terlambat ketahuan karena yang bersangkutan kan belum punya KTP. Kita hanya mencek dari fotokopi formulir yang diserahkan saat seleksi,” ujarnya.
Namun potensi Ozi tetap akan digunakan pasca Piala AFF nanti. “Insya Allah ke depannya ia tetap kita pakai. Apalagi program ini tampaknya akan jangka panjang untuk regenerasi PSSI,” ujarnya.
Untuk itu, timnas U-19 akan membawa cukup pemain di Myanmar nanti. Hal itu untuk mengantisipasi jika nantinya ada masalah ataupun cedera. “Itu sudah pikirkan. Karena itu kita tidak bawa pemain dengan jumlah pas-pasan. 22 pemain jumlah yang cukup,” tukasnya.
Masalah ini juga turut menjadi perhatian Pelatih timnas U-19, Zulkifli Alfat. “Saya cukup kepikiran karena Ozi. Saya pikir pemain yang berpotensi. Sangat disayangkan tidak bisa ikut serta,” tukasnya.
Timnas U-19 akan tergabung di Grup B bersama tuan rumah Myanmar, Laos, Kamboja, dan Brunei Darussalam. Turnamen akan digelar pada 8-21 September mendatang di Myanmar.
Pasalnya, usia Ozi kadaluarsa dua bulan. Hal itu sangat disayangkan Manajer timnas U-19, Kennedy Husein. Menurutnya kehadiran Ozi yang berposisi sebagai gelandang cukup dibutuhkan skuadnya.
“Ya seorang pemain asal Medan, tidak bisa kita bawa ke Myanmar. Karena usianya sudah kelewatan dua bulan dari maksimal 19 tahun usia pemain. Peraturannya jangankan dua bulan, satu hari saja lewat tidak boleh,” tukasnya.
Ozi termasuk ke dalam tiga pemain Medan yang lolos seleksi. Dua pemain lainnya Supianto (kiper) dan Suherman (bek). Ketiganya merupakan pemain PSMS muda. Padahal Ozi turut didaftarkan bersama 22 pemain lainnya. Kenyataan ini membuat manajemen timnas U-19 harus merevisi list pemainnya.
“Sudah sempat terdaftar. Memang terlambat ketahuan karena yang bersangkutan kan belum punya KTP. Kita hanya mencek dari fotokopi formulir yang diserahkan saat seleksi,” ujarnya.
Namun potensi Ozi tetap akan digunakan pasca Piala AFF nanti. “Insya Allah ke depannya ia tetap kita pakai. Apalagi program ini tampaknya akan jangka panjang untuk regenerasi PSSI,” ujarnya.
Untuk itu, timnas U-19 akan membawa cukup pemain di Myanmar nanti. Hal itu untuk mengantisipasi jika nantinya ada masalah ataupun cedera. “Itu sudah pikirkan. Karena itu kita tidak bawa pemain dengan jumlah pas-pasan. 22 pemain jumlah yang cukup,” tukasnya.
Masalah ini juga turut menjadi perhatian Pelatih timnas U-19, Zulkifli Alfat. “Saya cukup kepikiran karena Ozi. Saya pikir pemain yang berpotensi. Sangat disayangkan tidak bisa ikut serta,” tukasnya.
Timnas U-19 akan tergabung di Grup B bersama tuan rumah Myanmar, Laos, Kamboja, dan Brunei Darussalam. Turnamen akan digelar pada 8-21 September mendatang di Myanmar.
Gurning jadi bidikan utama pelatih
MEDAN - Niat PSMS Medan mencari pelatih Medan berlisensi A untuk membesut skuad di kompetisi PSSI musim depan bisa segera diwujudkan. Abdul Rahman Gurning, salah satu nama yang memenuhi persyaratan tersebut saat ini tidak terikat kontrak dengan klub manapun.
Asisten Manajer PSPS Pekanbaru, Boy Sabrin, mengakui Gurning tak lagi duduk sebagai pelatih Askar Bertuah, julukan PSPS. "Gurning dipastikan sudah tidak lagi menjadi pelatih PSPS Pekanbaru. Sebagai gantinya, kita kini tengah melakukan pendekatan dengan Mundari Karya," terang Boy.
Nah, kesempatan itu bisa dimanfaatkan PSMS untuk membajak Gurning. Menyoal kualitas kepelatihan, Gurning layak masuk hitungan. Prestasinya mengantarkan PSPS ke tangga ISL 2009/2010 dan membuat PSPS bersaing di papan tengah ISL musim lalu bisa menjadi pertimbangan.
Lalu soal karakter, Gurning juga bisa masuk kriteria. Sebagai Mantan pemain PSMS ia tentu sudah hafal betul bagaimana seharusnya PSMS bermain. Selain itu di PSPS ia juga membawa beberapa pemain kelahiran Medan yang membuat PSPS tampil dengan permainan keras.
Gurning sendiri pernah menyatakan hasratnya yang besar untuk menangani PSMS. Apalagi sepanjang karir kepelatihannya ia belum pernah membesut PSMS. Lalu apa tanggapan pengurus PSMS?
Sekretaris Umum PSMS, Idris SE mengatakan sudah mengantongi nama pelatih yang akan membesut skuad PSMS musim depan. Namun masih merahasiakan nama tersebut. “Yang pasti di orang Medan, punya lisensi A AFC. Kalau namanya nanti dulu, masih terlalu dini untuk diketahui,” pungkasnya.
Asisten Manajer PSPS Pekanbaru, Boy Sabrin, mengakui Gurning tak lagi duduk sebagai pelatih Askar Bertuah, julukan PSPS. "Gurning dipastikan sudah tidak lagi menjadi pelatih PSPS Pekanbaru. Sebagai gantinya, kita kini tengah melakukan pendekatan dengan Mundari Karya," terang Boy.
Nah, kesempatan itu bisa dimanfaatkan PSMS untuk membajak Gurning. Menyoal kualitas kepelatihan, Gurning layak masuk hitungan. Prestasinya mengantarkan PSPS ke tangga ISL 2009/2010 dan membuat PSPS bersaing di papan tengah ISL musim lalu bisa menjadi pertimbangan.
Lalu soal karakter, Gurning juga bisa masuk kriteria. Sebagai Mantan pemain PSMS ia tentu sudah hafal betul bagaimana seharusnya PSMS bermain. Selain itu di PSPS ia juga membawa beberapa pemain kelahiran Medan yang membuat PSPS tampil dengan permainan keras.
Gurning sendiri pernah menyatakan hasratnya yang besar untuk menangani PSMS. Apalagi sepanjang karir kepelatihannya ia belum pernah membesut PSMS. Lalu apa tanggapan pengurus PSMS?
Sekretaris Umum PSMS, Idris SE mengatakan sudah mengantongi nama pelatih yang akan membesut skuad PSMS musim depan. Namun masih merahasiakan nama tersebut. “Yang pasti di orang Medan, punya lisensi A AFC. Kalau namanya nanti dulu, masih terlalu dini untuk diketahui,” pungkasnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)