Saturday, December 3, 2011

Raja Isa Optimistis Bangkitkan Kejayaan PSMS

Pelatih kepala PSMS Medan, Raja Isa optimistis dapat membangkitkan kembali kejayaan klub kebanggaan masyarakat Kota Medan itu seperti ketika berlaga di era kompetisi perserikatan.

"Dengan bermaterikan pemain yang ada sekarang ini, saya yakin kejayaan PSMS dapat diraih kembali seperti masa-masa lalu," katanya di Medan Jumat malam usai perkenalan skuad PSMS kepada masyarakat Medan yang akan berlaga di kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2011/2012 di Stadion Teladan Medan.

Untuk itu, lanjut dia, dukungan dari masyarakat Kota Medan terutama para sporter fanatik "Ayam Kinantan" (Julukan PSMS Medan-red) seperti Smeck Holigan, Kampak FC dan PSMS Fans Club sangat dibutuhkan.

Menurut dia, PSMS Medan adalah salah satu tim besar yang sudah punya nama di Indonesia namun dalam beberapa tahun belakangan prestasi PSMS jauh dari yang diharapkan layaknya ketika jaya-jayanya diera 1980-an.

"Selain punya nama besar, melatih PSMS tantangan buat saya. Tetapi saya butuh kerja sama semua pihak, mari sama-sama kita bangkitkan kembali PSMS dan bagi saya kritikan adalah motivasi untuk berbuat lebih baik lagi," katanya.

Sementara berbicara mengenai target di ISl, pria yang pernah menangani Persiram Raja Ampat ini mengatakan, dirinya optimistis klub yang ditanganinya itu dapat menembus delapan besar, bahkan ia juga berkeyakinan timnya dapat bertengger di empat besar.

"Kalau pemain fokus, saya yakin PSMS bisa menembus empat besar. Saya tidak mau banyak cakap, yang penting kami tetap mendapat dukungan dari semua masyarakat di kota ini dan kami yakin dapat mewujudkan harapan besar itu," katanya.

PSMS Medan sendiri akan melakoni laga perdana Minggu (4/12) melawan Mitra Kukar di Stadion Teladan Medan. Bermain di depan publik sendiri, tentunya menjadi tenaga tambahan bagi Osas Saha dan kawan-kawan.

"Dukungan dari penonton dilaga perdana melawan Mitra Kukar di Stadion Teladan sangat kami butuhkan. Kami akan petik poin tiga angka di kandang demi menyenangkan masyarakat Kota Medan," katanya.

Sementara sang kapten, Markus Haris Maulana mengatakan, berbeda dengan kompetisi sebelumnya, skuad PSMS tahun ini tampil beda dengan rata-rata diperkuat oleh pemain muka baru.

"Dengan materi pemain yang ada seperti sekarang ini, saya yakin PSMS dapat bertahan di papan atas, tentunya dukungan dari pecinta PSMS tetap kami butuhkan," katanya.

Nama-nama pemain yang memperkuat PSMS Medan di ISL 2011/2011 yakni kiper Markus Harison, Eddy Kurnia, Alrian Suhabi, Novi Handriawan, Eko Prasetyo, Ledi Utomo, Ramadhan Saputra, Rahmad, Denny Rumba, Wawan Widiantoro.

Kemudian Sasa Zecevic, Zainal Anwar, Anton Samba, Zulkarnain, Masrudin Al Massi, Alamsyah Nasution, M Antoni, dan Jimmy Mak, Luis Pena dan Inkyun Oh, Sigit Sudarmawan, Arie Supriatna, Yoseph Ostanika dan Osas Saha.
(antara)

PSMS ISL cari untung dari tiket

MEDAN - Antusias penonton yang tinggi selama perhelatan Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011 menjadi pertimbangan Panitia Penyelenggara Laga Kandang PSMS yang tampil di Indonesia Super League (ISL) menaikkan harga tiket. Harga tiket termurah mulai Rp30 ribu hingga Rp100 ribu.

Harga tiket itu berlaku mulai laga kandang kontra Mitra Kukar, Minggu nanti. Sebanyak 30 ribu lembar tiket telah dicetak dengan rincian Rp30 ribu (tribun terbuka), Rp60 ribu (tribun tertutup), dan Rp100 ribu (VIP dan VVIP). Sebagai perbandingan musim sebelumnya, tiket tribun terbuka Rp20 ribu, tertutup Rp50 ribu, dan VIP Rp75 ribu.
Sebelumnya, harga tiket PSMS Rp40 ribu untuk tribun terbuka, Rp75 ribu (tertutup), dan Rp100 ribu untuk VIP dan VVIP. Namun setelah Sekretaris Umum PSMS, Idris, mengajak wartawan berdiskusi baru-baru ini, harga tiket pun diturunkan. "Tahun lalu saja saat Divisi Utama penonton penuh. Apalagi kita berada di liga tertinggi (ISL) penonton pasti tidak ragu," katanya tadi malam.

Namun share soal harga tiket baru dilakukan setelah tiket tercetak. Pantauan Waspada Online, pada tiket masih tertera harga sebelumnya. Menanggapi ini, Ketua Panpel Safril membenarkan tiket sudah dicetak dengan harga lama. Namun pihaknya sepakat membuat diskon. "Begini, memang tiket sudah dicetak. Tapi hasil kesepakatan memutuskan kita membuat kebijakan diskon. Kita sudah berkoordinasi dengan petugas-petugas loket yang ditugaskan," ujarnya.

Namun tidak tertera stempel diskon pada tiket sehingga tidak menutup kemungkinan bisa dimanipulasi di lapangan. Klub-klub suporter memperoleh jatah 2000 tiket dengan potongan khusus pula. Saat ini, PSMS didukung tiga kelompok suporter, yakni Kampak FC, PSMS Fans Club, dan SMeCK Hooligan.

Sangat disayangkan kenaikan harga tiket terjadi saat kondisi finansial PSMS jauh membaik dibanding musim lalu. Pasalnya, musim ini Ayam Kinantan didukung sponsor utama dalam diri Bakrie Sumatera Plantations.

Sementara itu, Walikota Medan, Rahudman Harahap, mengajak masyarakat khususnya publik sepakbola Kota Medan mendukung PSMS agar dapat meraih prestasi maksimal pada kiprahnya di kompetisi ISL musim 2011/2012.

Di laga perdananya, Osas Saha cs akan menjamu Mitra Kukar di Stadion Teladan, Minggu pukul 19.00 WIB. Menurut Ketua Umum PSMS itu, tidak ada istilah selain timnya harus menang.

PSMS kenalkan skuad ISL

MEDAN - PSMS Medan yang dipersiapkan menghadapi Indonesian Super League (ISL) resmi diperkenalkan ke publik sepakbola Medan dalam launching di pelataran parkir Stadion Teladan, Jumat malam.

Sebelumnya, pemain bersama pelatih dan manajemen lebih dulu diarak naik odong-odong dari Stadion Kebun Bunga Medan. Sesampainya di Teladan, sorak sorai pun pecah saat kedatangan Markus Haris Maulana cs.

Tak lama kemudian, pemain diperkenalkan satu per satu ke hadapan publik. Mulai dari Markus selaku kapten tim sampai gelandang Korsel, In kyun Oh, naik ke atas panggung diiringi tepuk tangan penonton. Begitu juga dengan Pelatih Raja Isa dan Benny Tomasoa (manajer tim).

Sayang, MC lupa menyebutkan nama trio asisten pelatih yang selama ini bekerja keras dalam pembentukan skuad jelang kedatangan Raja Isa, yakni Suharto, Roekinoy dan Sugiar. Begitu juga dengan Sekretaris Tim yang dipercayakan kepada Fitya Hamdi. Kondisi ini pun membuat wartawan peliput spontan berteriak agar MC memanggil Suharto cs ke panggung.

Dalam sambutannya mewakili Wali Kota Medan, Kadispora Hanas Hasibuan berharap PSMS ISL dapat mengulang kejayaan masa lampau. Sementara itu, Pelatih Raja Isa berharap PSMS punya nama besar di Indonesia dan suporter juga tetap mendukung tim demi kemajuannya ke depan.

"Kita juga berharap tetap ada dukungan dari manajemen dan yang paling penting oleh media," tegas pelatih asal Negeri Jiran juga menargetkan PSMS mampu menempati posisi delapan besar.

"Tak menutup kemungkinan kita bisa berada di posisi empat besar bahkan
juara. Namun, ini tetap harus menuai dukungan dari masyarakat Kota Medan," katanya sembari mengajak masyarakat beramai-ramai memberi dukungan untuk PSMS melawan Mitra Kukar pada Minggu besok.

Skuad PSMS ISL

Markus Haris Maulana (c), Eddy Kurnia, Alrian Suhabi (kiper); Novi Handrawan, Eko Prasetyo Ariyanto, Ledi Utomo, Sasa Zecevic, Ramadhan Syahputra, Rahmad, Denny Rumba, Wawan Widiantoro (belakang); Zainal Anwar, In Kyun Oh, Anton Samba, Zulkarnaen, Masruin Al Massi, Sulaiman Alamsyah Nasution, Muhammad Antoni, Jimmy Mak (tengah), Luis Alejandro Peria, Rubben, Toni Cussel, Sigit Sudarmawan, Arie Supriatna, Yoseph Niko Ostanika, Ikpefua Osas M Saha (depan)

Pemain magang: Wiganda Pradika (PSMS U-21) dan Ananias Fingkreuw (Persipura U-21)

Kala PSMS pelihara dualisme

MEDAN - Seminggu belakangan PSMS Medan dalam ketegangan. Keabu-abuan dalam menentukan sikap menghadapi kompetisi yang terjadi di tanah air berujung pada dualisme di tubuh PSMS sendiri.

Nama PSMS Medan terdaftar di dua kompetisi yang bersebrangan, Indonesian Premier League (IPL) dan Indonesian Super League (ISL). Mengikuti tren dualisme seperti yang terjadi di klub-klub lain seperti Persija Jakarta, Arema Malang, dan Persebaya Surabaya.

Tentunya ada dua kubu dengan pemikiran yang tidak sama. Perang statement di media antara kubu ISL dan IPL menghiasi headline media massa di Medan. Karena itu, suasana pertemuan 40 klub yang difasilitasi Pengurus PSMS di Garuda Plaza Hotel (GPH) baru-baru ini dalam tensi tinggi.

Namun ketegangan hanya di awal. Rapat berjalan adem ayem dan tidak ada perdebatan yang pelik. Pertemuan membahas dualisme yang terjadi berakhir antiklimaks. Intinya tak ada yang membantah PSMS tetap berjalan di dua kompetisi. Ketua Umum Perisai Pajak, Julius Raja, mengatakan sudah terlambat memperdebatkan soal ISL atau IPL karena dua tim sudah berjalan.

"Arah PSMS sudah jelas. PSMS yang main di IPL juga sudah jalan. Biarlah PSMS yang ISL jalan dan IPL jalan. Tidak mungkin lagi kita ubah. Harusnya sebelumnya ada voting," ujarnya baru-baru ini.

Tudingan terhadap PSSI yang tidak tegas menyikapi dualisme yang terjadi tak terbantahkan lagi.

"Ini memang yang diciptakan PSSI. Dualisme-dualisme seperti ini. Ketegasan dari PSSI itu tidak ada. Kalau ada, ngapain kita berdebat di sini," tukasnya.

Meskipun juga ada suara-suara yang resah melihat dualisme yang terjadi dan mengkritisi soal pilihan ke ISL.

"Jangan hanya salahkan PSSI, salahkan juga PSMS. Dibenarkan tidak oleh FIFA ada dua kompetisi. Karena kiblat kita ke sana. Pak Idris berani tanggung jawab nggak soal pilihan ini? Kalau berbicara lebih baik dua kompetisi ini digabung. Kita saja di PSMS tidak tahu lagi di mana berkiblat. Kalau kemudian hari ISL tidak disahkan, ke laut kita," ujar Fauzi Hasballah dari Kesawan Putra.

Sebelumnya, Sekretaris Umum PSMS, Idris SE, memaparkan alasan pihaknya memilih ISL. Dikatakan, awalnya mereka sepakat PSMS memilih liga resmi tapi pembagian 70:30 yang ditawarkan konsorsium secara tidak langsung membuat PSMS terjual. Belum lagi, konsorsium juga tidak memberi uang jaminan Rp15 miliar yang diminta.

Pemahaman soal pembagian saham ini coba dikoreksi Dolly Siregar dari PS Padang Lawas. "Pembagian saham 70:30 yang dimaksud bukan soal kepemilikan. Tapi pembagian keuntungan. Dan itu sudah tertulis di MoU," ujarnya turut diamini Johnny Sembiring.

Rapat diakhiri dengan pembagian uang pembinaan sebesar Rp2,5 juta plus lima bola kepada peserta Turnamen Rahudman Cup. Rapat pun berakhir dengan senyuman tanpa solusi permasalahan. Mengendorkan kembali urat syaraf yang sebelumnya tegang antardua kubu.

Kesimpulannya kedua kubu dipersilahkan menjalankan opsi pilihannya masing-masing. Soal benar atau salah sepertinya berkiblat pada ungkapan klasik "biar waktu yang menjawab". Seakan tak sadar kalau di luar gedung rapat, dahi publik pecinta sepakbola Medan berkerut memikirkan nasib tim pujaannya.

Tak dipungkiri dua musim berlalu sejak turun kasta, ekspektasi publik Medan memang menggunung ingin melihat kembali tim pujaannya berlaga di level 1. Lalu kondisi apakah sudah menjawab ekspektasi dan layakkah ini dianggap sebuah kebanggaan?

Di mata sepakbola nasional, PSMS bukan lagi The Killer (baca pembunuh-red) yang ditakuti di era perserikatan dahulu. Seorang kawan di Malang menyebutkan PSMS bak klub "salon" yang sibuk mempercantik diri di hadapan Ketua Umum PSSI (Djohar Arifin Husin-red) dan PT Liga Indonesia.

Jajaran elit pengambil kebijakan tak kuasa mengambil sikap atas dua opsi yang ditawarkan. Atas IPL hadir dengan menyebut dirinya resmi dan sederet konsep profesional yang aplikasinya kabur. Di sisi lain, ilegalitas ISL tertutupi dengan pakem lama yang menjual dengan kehadiran tim-tim elit seperti Persipura, Sriwijaya, dan tim bertabur bintang lainnya.

Nah, jangan dilupakan iming-iming dana yang ditawarkan dua pengelola kompetisi kepada peserta. Gelontoran dana bermiliar-miliar juga pembagian saham keuntungan pastinya menggoda di tengah peraturan tanpa APBD yang segera diberlakukan. Artinya, klub-klub tak perlu bersusah payah mencari dana.

Faktanya, bukan kebanggaan yang diberikan kepada publik namun kebingungan. Kalau diajak menonton PSMS tentu pertanyaan yang muncul "PSMS yang mana? Yang ISL atau IPL?" Silahkan memilih atau menikmati keduanya….

Jadwal Kembali Berubah Arema Lawan PSMS di Laga Perdana IPL

PSSI kini mulai merasakan ruwetnya kompetisi di Indonesia, dan yang menjadi korban adalah tim dan juga pencinta sepakbola Indonesia. Setelah berulang kali merevisi jadwal Indonesian Premier League (IPL), kini mereka kembali melakukan revisi, dan salah satu tim yang mengalami perubahan jadwal adalah, Arema Indonesia.

Laga perdana tim kebanggaan warga Malang tersebut, kembali mengalami perubahan untuk kesekian kalinya, Arema dipastikan melawan PSMS Medan pada tanggal 10 Desember di laga kandang perdananya musim ini. Sebelumnya Arema dijadwalkan bakal menghadapi Bontang FC pada 8 Desember.

"Kami menerima perubahan jadwal dan tanggal pertandingan itu dari PSSI, namun kami masih menunggu surat resminya, sebab kemungkinan saja hal itu bisa berubah lagi," ujar Media Officer Arema Indonesia Noor Ramadhan.

"Perubahan jadwal yang dilakukan PSSI ini lebih dikarenakan ada niatan menata ulang kembali serangkaian jadwal IPL yang belum digelar, karena mundurnya sejumlah klub kemudian masuk ke Indonesian Super League (ISL), seperti Persipura, Persidafon dan Persib Bandung," katanya.

Sebelumnya, Arema mengalami dua kali pembatalan pertandingan, yakni ketika laga tandang (away) melawan Persipura Jayapura (26/11) dan Persidafon Dafonsoro (29/11), sebab kedua tim bersangkutan menyatakan mundur.

Selain itu, laga Arema melawan Mitra Kukar yang sedianya digelar di Stadion Gajayana, Kamis, 1 Desember juga dibatalkan dengan alasan yang sama, yakni tim bersangkutan pindah ke ISL.

"Kalau semisal ada perubahan lagi, itu semua tergantung dari PSSI," pungkas Nunun. (antara)

Jelang PSMS ISL v Mitra Belum Kantongi ITC, Bent Terancam Absen

Mitra Kukar akan bertemu PSMS Medan, Minggu, 4 Desember 2011. Sayang, dalam lanjutan Liga Super Indonesia (ISL) 2011/12 ini, Mitra terancam tanpa pemain andalannya yang pernah merumput di Liga Inggris, Marcus Bent.

Bent terancam absen karena belum mengantongi International Transfer Certification (ITC). Nasib yang sama juga dialami oleh dua pemain asing lainnya, Lee Shang Min dan Nemanja Obric. Sedangkan Pierre Njanka bisa tampil karena sudah punya ITC.

"Satu pemain, Pierre Njanka bisa turun karena sudah punya ITC. Yang tiga ini belum dapat ITC," kata Direktur Keuangan Mitra Kukar, Ari Junaedi kepada VIVAnews, Jumat, 2 Desember 2011.

Musim ini Mitra Kukar telah merekrut empat pemain asing. Namun tim berjuluk Naga Mekes itu tidak bisa menurunkan seluruhnya saat bertandang ke markas PSMS, Stadion Telandan, Minggu nanti.

Aji mengaku tidak tahu siapa saja pemain lokal yang akan diplot mengisi pos pemain asing yang absen. Namun menurutnya, perombakan akan dilakukan mengingat ketiganya masuk tim inti.

"Kami serahkan semua ke pelatih," kata Aji.

Absennya Bent tentu saja merugikan Mitra Kukar. Sebab, pengalaman pemain yang pernah merumput di Liga Inggris ini sangat dibutuhkan untuk mendobrak pertahanan Ayam Kinantan.

Dua lainnya yakni Obric dan Lee merupakan pembagi bola di lini tengah. Lee beroperasi sedikit di belakang, mengantarkan bola dari bek ke tengah, sedangkan Obric menyuplai bola ke duo striker Mitra.

"Strategi berubah, tapi kondisi tim tetap bagus. Anak-anak semangat," kata Aji. (Ikram/Marco Tampubolon/Vivanews)