Wednesday, May 23, 2012

Laga Piala Indonesia PSMS Lawan Persiraja Ditunda


Laga PSMS Medan versus Persiraja Banda Aceh dalam pertandingan leg kedua Piala Indonesia 2012 yang semula dijadwalkan, Rabu (23/5), ditunda. Kedua tim direncanakan akan bertarung di Stadion Teladan, Medan, Rabu (30/5). Ketua Panpel Persiraja, Syukriansyah AR Rasyidi kepada Serambi kemarin membenarkan penundaan jadwal leg kedua Piala Indonesia 2012. Alasan penundaan ada kemungkinan terkait dengan pertandingan pertama Liga Selection melawan Inter Milan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (24/5). Sedangkan Inter Milan kembali melawan Indonesia Selection, Sabtu (26/5). “Kita sudah diberitahu penundaan ini oleh pihak PT LPIS. Memang tidak disebutkan alasan penundaan, tapi ada kaitan dengan pertandingan melawan tim Inter Milan. Karena biasanya kalau ada pertandingan penting seperti itu, maka pertandingan lain ditunda. Biar para pemain dan pelatih bisa fokus menonton pertandingan melawan Inter Milan,” ungkap Syukriansyah. Menurut Syukriansyah, penundaan ini sangat menguntungkan Persiraja yang melawan PSM Makassar dalam lanjutan Indonesia Premier League (IPL) musim 2011/2012 di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging, Makassar, Sabtu (26/5). Karena tim besutan Herry Kiswanto bisa langsung fokus ke PSM usai melawan Bontang FC, Kalimantan Timur, Sabtu (19/5). “Kalau usai melawan Bontang, lalu Persiraja terbang ke Medan untuk menghadapi PSMS, Rabu (23/5), maka sangat merepotkan. Karena Persiraja harus terbang lagi ke Makassar untuk melawan PSM, Sabtu (26/5). Ini sangat melelahkan para pemain dan energi habis hanya bolak-balik di perjalanan. Jadi, penundaan ini sangat menguntungkan Persiraja dan pemain punya waktu istirahat yang cukup,” ujar Syukriansyah. (hd/serambi)

Tuesday, May 22, 2012

Manajemen PSMS ISL Ingkar Janji


Duel kontra Persela Lamongan Minggu (20/50) kemarin malam di Stadion Teladan merupakan laga yang cukup berat bagi PSMS Medan ISL. Padahal sebelum laga, kekhawatiran menyeruak. Motivasi pemain dikhawatirkan menurun dengan kondisi finansial klub yang tengah morat marit. Namun kali ini pemain mendapat suntikan doping yang diyakini menjadi motivasi ekstra. Selain tekad kuat mengamankan posisi tim kebanggaan warga Medan itu dari zona degradasi, umbaran bonus dengan total 50 juta rupiah menjadi pembeda. Rinciannya 25 juta dari manajemen, 15 juta dari Ketua Umum KONI Sumut, Gus Irawan serta sisanya dari suporter. Nah, artinya manajemen menambah panjang daftar janjinya. Selain pinjaman dengan range 5 juta-10 juta sebagai ganti sementara gaji yang belum tuntas, umbaran bonus sebagai apresiasi bagi pemain yang telah bersusah payah menghadirkan kemenangan semakin membuat pemain berharap banyak. Namun apa nyana. Hingga Senin (21/5) tanggal yang dijanjikan, baik pinjaman maupun bonus tak juga mengucur ke dompet pemain. Beberapa pemain tampak kesal. Salah seorang pemain yang tak ingin disebutkan namanya mengaku pinjaman belum juga diberikan pengurus hingga pukul 21.00 WIB. “Mereka belum kasih. Pertama katanya sebelum pertandingan. Lalu hari Senin. Besok (hari ini-red) sudah hari Selasa,” katanya kecewa. Sementara itu beberapa lainnya tampak mengumpat lewat status blackberry messenger (BBM)nya. “Kita dibohongi lagi kawan,” begitu statusnya. Jika kondisi ini tak cepat direspon manajemen bukan tidak mungkin semangat pemain yang telah meningkat akan kembali turun. Artinya ini menjadi tugas berat bagi Caretaker pelatih kepala PSMS, Suharto untuk mempersiapkan timnya menghadapi Arema Indonesia pada 26 Mei mendatang di Stadion Teladan. (mag-18/sumutpos)

Monday, May 21, 2012

PSMS 4-3 Persela – Come Back Mencekam


Dramatis. Kata itu cukup menggambarkan perjuangan PSMS melewati duel 90 menit yang menegangkan saat bentrok dengan Persela, Minggu (20/5) kemarin di Stadion Teladan. Tertinggal dua gol di babak pertama, Ayam Kinantan bangkit dan sukses mengamankan poin penuh dengan berbalik unggul 4-3. Gol Sasa Zecevic saat injury time yang memantik sorak sorai kemenangan PSMS malam itu. Namun gol Sasa pula yang akhirnya membuat suasana Teladan menjadi mencekam. Kubu Persela tak menerima gol Sasa yang disahkan wasit. Pasalnya bola yang memantul dari tiang tak lantas bersarang di gawang. Namun wasit Suharto melihat bola telah lebih dulu melewati garis gawang. Tak terima dengan keputusan itu Pemain Persela mengejar wasit. Suasana sempat reda sejenak. Namun ketika peluit panjang dibunyikan keributan kembali pecah. Gelandang Persela asal Korsel In Kyun mengejar wasit dan dengan membabi buta menendang wasit. Aksi ini diikuti pemain Persela lainnya. Kejadian ini membuat suasana tak terkendali. Selain pemain Persela, official kedua tim juga terlibat baku hantam. Pemain Persela pun sempat tertahan di lapangan selama 15 menit. Saat mereka beranjak ke ruang ganti lemparan botol air mineral pun mengiringi. Selain itu para suporter yang marah juga menunggu rombongan Persela di luar stadion. Kondisi ini membuat para pemain Persela memilih mengamankan diri ke ruang ganti. Namun di luar kondisi mencekam itu, performa tim besutan Suharto memang sangat mencekam bagi Persela. Betapa tidak, Laskar Joko Tingkir sukses mengunci permainan PSMS di babak pertama. Dimotori Gustavo Lopez dan In Kyun Oh, yang sepertinya tahu betul celah mantan klubnya. In Kyun pula yang menjadi kreator gol pertama PSMS yang diciptakan Park Chung Yul di menit ke 5. PSMS yang coba mengejar ketertinggalannya terus menggempur. Namun bukannya mengejar ketertinggalan, gawang Edi Kurnia malah kembali bobol lewat gol Mario Costas di penghujung babak pertama. Tertinggal dua gol PSMS seakan sudah habis. Namun nyatanya Sasa Zecevic cs di tengah kondisi finansial klub yang memburuk bermain dengan semangat yang berbeda dari babak pertama. Benar saja, Zulkarnain sukses mengawali comeback PSMS tujuh menit babak kedua berjalan. Gol itu membuat skuad besutan Suharto semakin bersemangat. Striker muda PSMS, Nico Malau menyamakan skor sepuluh menit berselang. Costas coba meruntuhkan semangat PSMS dengan kembali membobol gawang PSMS di menit 62. Tandukannya menggetarkan gawang Edi Kurnia. Kondisi ini membuat Suharto memasukkan Muhammad Antony menggantikan Shin yang kurang maksimal di menit 74. Lagi-lagi Nico membangkitkan asa untuk menang. Tandukannya memanfaatkan umpan Zulkarnain bersarang di gawang Ali Barkah. Selanjutnya gelombang serangan PSMS membuat Persela menumpuk pemainnya di belakang. Beberapa kali usaha Natsja Ceh membahayakan gawang Persela. Sampai akhirnya PSMS mendapat tendangan bebas di penghujung laga di sisi kiri pertahanan Persela. Set pieces dilancarkan mantan pemain timnas Slovenia itu dan ditanduk Sasa. Bola membentur mistar dan memantul kebawah. Skor 4-3 membuat PSMS memutus rekor tak terkalahkan Persela. “Di babak pertama anak-anak kurang komunikasi dan koordinasi antar lini kacau. Itu yang menjadi fokus di babak kedua untuk diperbaiki. Dan hasilnya anak-anak tampil lebih baik. Mereka juga punya kemauan untuk menang,” katanya. Sementara itu Pelatih Persela, Miroslav Janu menolak memberikan komentar. Awalnya ia berjanji akan datang ke press room kepada salah seorang wartawan. Namun kemudian ia tak datang dan saat dijemput salah seorang official PSMS ia menolak. (mag-18/jpnn)

PSMS 4-3 Persela – Come Back Mencekam


Dramatis. Kata itu cukup menggambarkan perjuangan PSMS melewati duel 90 menit yang menegangkan saat bentrok dengan Persela, Minggu (20/5) kemarin di Stadion Teladan. Tertinggal dua gol di babak pertama, Ayam Kinantan bangkit dan sukses mengamankan poin penuh dengan berbalik unggul 4-3. Gol Sasa Zecevic saat injury time yang memantik sorak sorai kemenangan PSMS malam itu. Namun gol Sasa pula yang akhirnya membuat suasana Teladan menjadi mencekam. Kubu Persela tak menerima gol Sasa yang disahkan wasit. Pasalnya bola yang memantul dari tiang tak lantas bersarang di gawang. Namun wasit Suharto melihat bola telah lebih dulu melewati garis gawang. Tak terima dengan keputusan itu Pemain Persela mengejar wasit. Suasana sempat reda sejenak. Namun ketika peluit panjang dibunyikan keributan kembali pecah. Gelandang Persela asal Korsel In Kyun mengejar wasit dan dengan membabi buta menendang wasit. Aksi ini diikuti pemain Persela lainnya. Kejadian ini membuat suasana tak terkendali. Selain pemain Persela, official kedua tim juga terlibat baku hantam. Pemain Persela pun sempat tertahan di lapangan selama 15 menit. Saat mereka beranjak ke ruang ganti lemparan botol air mineral pun mengiringi. Selain itu para suporter yang marah juga menunggu rombongan Persela di luar stadion. Kondisi ini membuat para pemain Persela memilih mengamankan diri ke ruang ganti. Namun di luar kondisi mencekam itu, performa tim besutan Suharto memang sangat mencekam bagi Persela. Betapa tidak, Laskar Joko Tingkir sukses mengunci permainan PSMS di babak pertama. Dimotori Gustavo Lopez dan In Kyun Oh, yang sepertinya tahu betul celah mantan klubnya. In Kyun pula yang menjadi kreator gol pertama PSMS yang diciptakan Park Chung Yul di menit ke 5. PSMS yang coba mengejar ketertinggalannya terus menggempur. Namun bukannya mengejar ketertinggalan, gawang Edi Kurnia malah kembali bobol lewat gol Mario Costas di penghujung babak pertama. Tertinggal dua gol PSMS seakan sudah habis. Namun nyatanya Sasa Zecevic cs di tengah kondisi finansial klub yang memburuk bermain dengan semangat yang berbeda dari babak pertama. Benar saja, Zulkarnain sukses mengawali comeback PSMS tujuh menit babak kedua berjalan. Gol itu membuat skuad besutan Suharto semakin bersemangat. Striker muda PSMS, Nico Malau menyamakan skor sepuluh menit berselang. Costas coba meruntuhkan semangat PSMS dengan kembali membobol gawang PSMS di menit 62. Tandukannya menggetarkan gawang Edi Kurnia. Kondisi ini membuat Suharto memasukkan Muhammad Antony menggantikan Shin yang kurang maksimal di menit 74. Lagi-lagi Nico membangkitkan asa untuk menang. Tandukannya memanfaatkan umpan Zulkarnain bersarang di gawang Ali Barkah. Selanjutnya gelombang serangan PSMS membuat Persela menumpuk pemainnya di belakang. Beberapa kali usaha Natsja Ceh membahayakan gawang Persela. Sampai akhirnya PSMS mendapat tendangan bebas di penghujung laga di sisi kiri pertahanan Persela. Set pieces dilancarkan mantan pemain timnas Slovenia itu dan ditanduk Sasa. Bola membentur mistar dan memantul kebawah. Skor 4-3 membuat PSMS memutus rekor tak terkalahkan Persela. “Di babak pertama anak-anak kurang komunikasi dan koordinasi antar lini kacau. Itu yang menjadi fokus di babak kedua untuk diperbaiki. Dan hasilnya anak-anak tampil lebih baik. Mereka juga punya kemauan untuk menang,” katanya. Sementara itu Pelatih Persela, Miroslav Janu menolak memberikan komentar. Awalnya ia berjanji akan datang ke press room kepada salah seorang wartawan. Namun kemudian ia tak datang dan saat dijemput salah seorang official PSMS ia menolak. (mag-18/jpnn)

Dramatis. Kata itu cukup menggambarkan perjuangan PSMS melewati duel 90 menit yang menegangkan saat bentrok dengan Persela, Minggu (20/5) kemarin di Stadion Teladan. Tertinggal dua gol di babak pertama, Ayam Kinantan bangkit dan sukses mengamankan poin penuh dengan berbalik unggul 4-3. Gol Sasa Zecevic saat injury time yang memantik sorak sorai kemenangan PSMS malam itu. Namun gol Sasa pula yang akhirnya membuat suasana Teladan menjadi mencekam. Kubu Persela tak menerima gol Sasa yang disahkan wasit. Pasalnya bola yang memantul dari tiang tak lantas bersarang di gawang. Namun wasit Suharto melihat bola telah lebih dulu melewati garis gawang. Tak terima dengan keputusan itu Pemain Persela mengejar wasit. Suasana sempat reda sejenak. Namun ketika peluit panjang dibunyikan keributan kembali pecah. Gelandang Persela asal Korsel In Kyun mengejar wasit dan dengan membabi buta menendang wasit. Aksi ini diikuti pemain Persela lainnya. Kejadian ini membuat suasana tak terkendali. Selain pemain Persela, official kedua tim juga terlibat baku hantam. Pemain Persela pun sempat tertahan di lapangan selama 15 menit. Saat mereka beranjak ke ruang ganti lemparan botol air mineral pun mengiringi. Selain itu para suporter yang marah juga menunggu rombongan Persela di luar stadion. Kondisi ini membuat para pemain Persela memilih mengamankan diri ke ruang ganti. Namun di luar kondisi mencekam itu, performa tim besutan Suharto memang sangat mencekam bagi Persela. Betapa tidak, Laskar Joko Tingkir sukses mengunci permainan PSMS di babak pertama. Dimotori Gustavo Lopez dan In Kyun Oh, yang sepertinya tahu betul celah mantan klubnya. In Kyun pula yang menjadi kreator gol pertama PSMS yang diciptakan Park Chung Yul di menit ke 5. PSMS yang coba mengejar ketertinggalannya terus menggempur. Namun bukannya mengejar ketertinggalan, gawang Edi Kurnia malah kembali bobol lewat gol Mario Costas di penghujung babak pertama. Tertinggal dua gol PSMS seakan sudah habis. Namun nyatanya Sasa Zecevic cs di tengah kondisi finansial klub yang memburuk bermain dengan semangat yang berbeda dari babak pertama. Benar saja, Zulkarnain sukses mengawali comeback PSMS tujuh menit babak kedua berjalan. Gol itu membuat skuad besutan Suharto semakin bersemangat. Striker muda PSMS, Nico Malau menyamakan skor sepuluh menit berselang. Costas coba meruntuhkan semangat PSMS dengan kembali membobol gawang PSMS di menit 62. Tandukannya menggetarkan gawang Edi Kurnia. Kondisi ini membuat Suharto memasukkan Muhammad Antony menggantikan Shin yang kurang maksimal di menit 74. Lagi-lagi Nico membangkitkan asa untuk menang. Tandukannya memanfaatkan umpan Zulkarnain bersarang di gawang Ali Barkah. Selanjutnya gelombang serangan PSMS membuat Persela menumpuk pemainnya di belakang. Beberapa kali usaha Natsja Ceh membahayakan gawang Persela. Sampai akhirnya PSMS mendapat tendangan bebas di penghujung laga di sisi kiri pertahanan Persela. Set pieces dilancarkan mantan pemain timnas Slovenia itu dan ditanduk Sasa. Bola membentur mistar dan memantul kebawah. Skor 4-3 membuat PSMS memutus rekor tak terkalahkan Persela. “Di babak pertama anak-anak kurang komunikasi dan koordinasi antar lini kacau. Itu yang menjadi fokus di babak kedua untuk diperbaiki. Dan hasilnya anak-anak tampil lebih baik. Mereka juga punya kemauan untuk menang,” katanya. Sementara itu Pelatih Persela, Miroslav Janu menolak memberikan komentar. Awalnya ia berjanji akan datang ke press room kepada salah seorang wartawan. Namun kemudian ia tak datang dan saat dijemput salah seorang official PSMS ia menolak. (mag-18/jpnn)

Dramatis. Kata itu cukup menggambarkan perjuangan PSMS melewati duel 90 menit yang menegangkan saat bentrok dengan Persela, Minggu (20/5) kemarin di Stadion Teladan. Tertinggal dua gol di babak pertama, Ayam Kinantan bangkit dan sukses mengamankan poin penuh dengan berbalik unggul 4-3. Gol Sasa Zecevic saat injury time yang memantik sorak sorai kemenangan PSMS malam itu. Namun gol Sasa pula yang akhirnya membuat suasana Teladan menjadi mencekam. Kubu Persela tak menerima gol Sasa yang disahkan wasit. Pasalnya bola yang memantul dari tiang tak lantas bersarang di gawang. Namun wasit Suharto melihat bola telah lebih dulu melewati garis gawang. Tak terima dengan keputusan itu Pemain Persela mengejar wasit. Suasana sempat reda sejenak. Namun ketika peluit panjang dibunyikan keributan kembali pecah. Gelandang Persela asal Korsel In Kyun mengejar wasit dan dengan membabi buta menendang wasit. Aksi ini diikuti pemain Persela lainnya. Kejadian ini membuat suasana tak terkendali. Selain pemain Persela, official kedua tim juga terlibat baku hantam. Pemain Persela pun sempat tertahan di lapangan selama 15 menit. Saat mereka beranjak ke ruang ganti lemparan botol air mineral pun mengiringi. Selain itu para suporter yang marah juga menunggu rombongan Persela di luar stadion. Kondisi ini membuat para pemain Persela memilih mengamankan diri ke ruang ganti. Namun di luar kondisi mencekam itu, performa tim besutan Suharto memang sangat mencekam bagi Persela. Betapa tidak, Laskar Joko Tingkir sukses mengunci permainan PSMS di babak pertama. Dimotori Gustavo Lopez dan In Kyun Oh, yang sepertinya tahu betul celah mantan klubnya. In Kyun pula yang menjadi kreator gol pertama PSMS yang diciptakan Park Chung Yul di menit ke 5. PSMS yang coba mengejar ketertinggalannya terus menggempur. Namun bukannya mengejar ketertinggalan, gawang Edi Kurnia malah kembali bobol lewat gol Mario Costas di penghujung babak pertama. Tertinggal dua gol PSMS seakan sudah habis. Namun nyatanya Sasa Zecevic cs di tengah kondisi finansial klub yang memburuk bermain dengan semangat yang berbeda dari babak pertama. Benar saja, Zulkarnain sukses mengawali comeback PSMS tujuh menit babak kedua berjalan. Gol itu membuat skuad besutan Suharto semakin bersemangat. Striker muda PSMS, Nico Malau menyamakan skor sepuluh menit berselang. Costas coba meruntuhkan semangat PSMS dengan kembali membobol gawang PSMS di menit 62. Tandukannya menggetarkan gawang Edi Kurnia. Kondisi ini membuat Suharto memasukkan Muhammad Antony menggantikan Shin yang kurang maksimal di menit 74. Lagi-lagi Nico membangkitkan asa untuk menang. Tandukannya memanfaatkan umpan Zulkarnain bersarang di gawang Ali Barkah. Selanjutnya gelombang serangan PSMS membuat Persela menumpuk pemainnya di belakang. Beberapa kali usaha Natsja Ceh membahayakan gawang Persela. Sampai akhirnya PSMS mendapat tendangan bebas di penghujung laga di sisi kiri pertahanan Persela. Set pieces dilancarkan mantan pemain timnas Slovenia itu dan ditanduk Sasa. Bola membentur mistar dan memantul kebawah. Skor 4-3 membuat PSMS memutus rekor tak terkalahkan Persela. “Di babak pertama anak-anak kurang komunikasi dan koordinasi antar lini kacau. Itu yang menjadi fokus di babak kedua untuk diperbaiki. Dan hasilnya anak-anak tampil lebih baik. Mereka juga punya kemauan untuk menang,” katanya. Sementara itu Pelatih Persela, Miroslav Janu menolak memberikan komentar. Awalnya ia berjanji akan datang ke press room kepada salah seorang wartawan. Namun kemudian ia tak datang dan saat dijemput salah seorang official PSMS ia menolak. (mag-18/jpnn

Stadion Teladan Siap Direnovasi


Realisasi renovasi Stadion Teladan akhirnya terwujud lewat bantuan Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenegpora). Kepastian itu disampaikan Ketua komite pelaksaan renovasi stadion Teladan Medan, Zulhifzi Lubis Hal tersebut disampaikan Zulhifzi setelah tim pemantau dari Kemenegpora berkunjung ke Medan, Senin 14 Mei 2012 lalu. Rencananya, proses renovasi mulai berlangsung pada Juni 2012 mendatang. "Benar, kami nanti akan memulai renovasi awal Juni nanti. Kami akan alihkan segala aktivitas di stadion Teladan," ujar Zulhifzi. Pria yang akrab disapa 'Opung' itu menjelaskan, dana renovasi sebesar Rp 10,9 Milliar yang dikucurkan Kemenpora bersumber dari APBD untuk merenovasi tribun tertutup, VIP, lapangan, mixzone, drainase, ruang ganti dan media centre. Pekerjaan renovasi tersebut akan diperkirakan rampung pada Desember 2012 dan menghabiskan dana yang nilainya ditaksir mencapai Rp 18,9 Milliar. Dana tersebut dialokasikan untuk memperbaiki sektor lapangan yang sering tergenang air saat hujan turun. "Sesuai jadwal lama, pengerjaan renovasi berlangsung selama enam bulan. Terpenting adalah bagian lapangan. Kami akan membuat lapangan yang cukup bagus agar tidak tergenang air saat hujan deras," janji Zulhifzi yang juga menjabat sebagai Ketua KONI Medan ini. Sokongan dana untuk merenovasi markas PSMS Medan itu tidak hanya datang dari Kemenegpora, tetapi juga dari Pemerintah Kota Medan yang akan membantu renovasi tribun terbuka yang dinaungi Dinas Perumahan dan Pemukiman Medan dengan anggaran sebesar Rp 14 Milliar dengan pengerjaan penambahan kapasitas pada tribun terbuka. "Antara Dana dari Kemenegpora dan Pemkot Medan berbeda, kontraktornya juga berbeda, saya menaungi pembangunan dari dana Menpora, sedangkan dana dari Pemkot Medan nantinya ditangani oleh Dinas Perkim Medan," "Rencananya akan ditambahkan empat tingkat di tribun terbuka, saat ini sedang dalam proses tender untuk tribun terbuka," dia menambahkan.

PSMS" Kemenagan yang dramatis....


MEDAN - Sempat tertinggal dua gol, PSMS Medan tampil penuh semangat di babak kedua untuk bangkit dan meraih kemenangan dramatis atas Persela Lamongan 4-3 dalam lanjutan Indonesian Super League (ISL) di Stadion Teladan Medan, tadi malam. Sayangnya, laga ini diwarnai dua kartu merah dari wasit Suharto asal Tangerang untuk penjaga gawang Ali Barkah dan Danu Rosade (Persela Lamongan) karena menerjang dan memukulnya, akibat tidak menerima keputusannya. Sikap tercela kedua pemain Laskar Joko Tingkir itu karena memprotes keputusan wasit yang memberi tendangan bebas kepada tuan rumah. Setelah diberi penjelasan, mereka menerima keputusan tersebut. Namun begitu menghasilkan gol yang kemudian menjadi penentu kemenangan PSMS, spontan anak-anak asuhan pelatih Miroslav Janu serempak mengejar wasit. Pemukulan dan terjangan diterima kembali oleh Suharto begitu meniup peluit panjang. Melihat gelagat negatif itu, petugas keamanan memasuki lapangan untuk menyelamatkan Suharto dari kejaran pemain Persela. Ironisnya, petugas keamanan juga ikut dilawan pemain Persela, termasuk pihak panpel, sehingga terjadi keributan dan saling memukul. Keributan selama 20 menit itu akhirnya bisa diamankan setelah pihak panpel dan petugas keamanan menggiring pemain Persela memasuki ruang ganti. Gol penentu kemenangan PSMS itu sendiri tercipta lewat sundulan kepala Sasa Zecevic yang memanfaatkan tendangan bebas Nastja Ceh. Sebelumnya, tim tamu mengejutkan PSMS pada menit kelima melalui gol cepat Park Chul Hyung. Menit 37, Mario Costas memperbesar keunggulan Persela. Pada babak kedua, PSMS langsung menggebrak pertahanan Laskar Joko Tingkir. Hasilnya, tujuh menit laga berjalan, sundulan kepala Zulkarnaen memperkecil kekalahan PSMS. Tak lama berselang, giliran Yoseph Nico Malau membuat seisi Stadion Teladan bergemuruh setelah mampu menyamakan skor lewat gol spektakulernya. Mendapat umpan dari Denny Rumba, Nico mengelabui dua pemain bertahan sebelum melepaskan tembakannya yang hanya bisa dipandangi Ali Barkah memasuki gawangnya. Namun, kegembiraan PSMS tidak bertahan lama karena Costas lagi-lagi membawa Persela unggul. Kembali tertinggal, Ayam Kinantan terus menekan Persela. Kerja keras skuad asuhan Suharto akhirnya berbuah hasil di menit 82. Untuk kedua kali, Nico Malau menjadi mimpi buruk bagi Persela lewat tandukannya. Di sisa waktu, kedua tim saling jual beli serangan. Ternyata PSMS lebih beruntung hingga akhirnya Sasa Zecevic menjadi penentu kemenangan lewat golnya di masa injury time.

Lawan Persela, PSMS janji main keras


MEDAN - Skuad PSMS Medan menjanjikan bakal tampil habis-habisan menghadapi Persela Lamongan pada lanjutan Indonesian Super League (ISL) di Stadion Teladan Medan, Minggu (20/5) nanti. Demi mencapai kemenangan, Ayam Kinantan akan tampil dengan ciri khasnya sebagaimana mereka ikrarkan usai latihan di Stadion Teladan, Kamis. PSMS kini berada di peringkat 14 dengan nilai 26, sehingga menargetkan 15 poin dari lima laga sisa. Setelah melawan Persela, PSMS akan ditantang Arema Malang (26 Mei), Persib Bandung (17 Juni), Pelita Jaya (23 Juni), dan terakhir PSAP Sigli (28 Juni). “Untuk mendapatkan hasil maksimal, pemain sudah siap berbuat apa saja. Bila perlu, jangankan mandi keringat , mandi darah pun siap demi mencapai kemenangan,” tekad gelandang PSMS, Alamsyah Nasution. “Jangankan cedera, terbaring di rumah sakitpun kami siap demi PSMS,” katanya sama sekali tidak merasa sungkan untuk bermain di posisi apa saja, asal Ayam Kinantan menang melawan Laskar Joko Tingkir. Dua pemain lainnya, Rahmad dan Zulkarnaen, juga sepakat dengan Alamsyah. Keduanya mengatakan juga tidak memikirkan resiko demi kemenangan PSMS dari Persela dan tim lainnya. Libero Sasa Zecevic dan Novi Handriawan pun menyatakan kesiapannya untuk bermain ‘kayu’ guna menyelamatkan gawang Edi Kurnia dari kebobolan. “Itu adalah resiko kami sebagai pemain. Bila bertanding di kandang lawan, kami selalu dikasari tim tuan rumah, tetapi sanksinya tidak ada. Kenapa kami tidak melakukan hal serupa nanti di Stadion Teladan?!” tukas Novi. “Lagipula, seatraktif apapun permainan sebuah tim, tak bisa dipungkiri bahwa yang terpenting adalah hasil akhir pertandingan,” tambah Novi. Publik sepakbola di Teladan tidak hanya ingin melihat permainan yang baik, tetapi ingin melihat timnya bisa membawa kemenangan. Palang pintu PSMS itu optimis bisa meraih nilai penuh atas Laskar Joko Tingkir. Sebab, sejak menahan tuan rumah Gresik United dua pekan lalu, mereka termotivasi memenangkan semua laga sisa, khususnya di kandang. “Kami seluruhnya termotivasi penuh untuk menang. Selain itu beberapa pemain yang selama ini cedera juga sudah sembuh, termasuk saya sendiri,” klaim Anton Samba, pemain paling rajin shalat lima waktu itu. ​

PSMS IPL buru pemain timnas


JAKARTA - Kabar yang menyebutkan beberapa pemain dari kompetisi Indonesian Super League (ISL) akan dicoret dari klubnya menyusul keputusan membela timnas, langsung mendapat respon dari manajemen PSMS Medan yang berlaga di kompetisi Indonesian Premier League (IPL). Itu terlihat dengan kehadiran CEO PSMS IPL Freddy Hutabarat dan Manajer Operasional Johny Sembiring di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, baru-baru ini. Keduanya mengaku baru menemui Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin dan menyampaikan keinginan PSMS menampung pemain timnas yang dipecat dari klub. “Kami dengar beberapa pemain ISL akan dipecat klubnya karena keputusan tetap ikut membela timnas. Ini bukan sikap arogan kalau kami ingin merekrut pemain timnas yang kehilangan klub, tetapi hal ini adalah salah satu upaya mendongkrak posisi tim dari bawah ke papan tengah klasemen,” ungkap Freddy yang langsung diamini Johny. Sangat diharapkan, lanjut Freddy, pemain dimaksud bisa memperkuat Ayam Kinantan minimal dalam lima laga terakhir yang semuanya akan dimainkan di hadapan publik sendiri. Tentu dengan keyakinan adanya tambahan amunisi tersebut akan mampu memenuhi harapan terhindar dari zona degradasi. “Karena itulah kami sangat siap menampung pemain timnas yang kehilangan klub. Sebab bagaimanapun, kualitas mereka tidak perlu diragukan lagi. Secara kebetulan, kami memang butuh suntikan amunisi baru untuk memperbaiki posisi,” tambah Freddy. Ditanya jumlah pemain timnas yang akan direkrut, Freddy mengaku tidak membatasi. Menurutnya, semakin banyak sudah pasti akan semakin bagus buat PSMS. Meski diakuinya dana yang dibutuhkan tidak sedikit, sekiranya harus merekrut banyak pemain timnas. Seperti diketahui, saat ini setidaknya ada tiga pemain ISL yang membela timnas, yakni Oktavianus Maniani (Persiram Raja Ampat), Titus ‘Tibo’ Bonai (Persipura Jayapura), dan Patrich Wanggai (Persidafon Dafonsoro). Ketiga pemain tersebut dikabarkan terancam pemecatan dari klubnya, karena tetap membela skuad Garuda. Johny berharap dalam waktu dekat ada pemain timnas yang bisa bergabung dengan Ayam Kinantan. Pasalnya, PSMS akan memainkan leg kedua Piala Indonesia menghadapi Persiraja Banda Aceh pada 23 Mei mendatang. “Peluang melaju ke babak berikutnya pada ajang Piala Indonesia musim ini masih cukup terbuka. Syaratnya kita harus mengalahkan Persiraja dengan skor 1-0 di Stadion Teladan, setelah leg pertama pekan lalu kami kalah tipis 3-2,” pungkas Johny.

Saturday, May 19, 2012

Stadion Teladan Medan Direnovasi Awal Juni


Kandang PSMS Medan, Stadion Teladan Medan akan segera direnovasi pada awal juni 2012 mendatang melalui dana yang bersumber dari APBD yang dikucurkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebesar Rp.10,9 Milliar. Ketua pelaksana pengerjaan renovasi tersebut, Zulhifzi Lubis mengatakan, pihak pengawas dari Kemenpora telah berkunjung ke stadion Teladan guna memproses pengerjaan dan menetapkan jadwal renovasi. “Tim pengawas dari Kemenpora sudah datang Senin (14/5) ke Medan. Mereka menetapkan renovasi akan dilaksanakan awal juni,” ujar Pria yang akrab disapa Opung tersebut. Bagian yang akan direnovasi mencakup lapangan, rumput, Tribun tertutup, VIP, Mixzone , Media Centre , drainase, ruang ganti pemain, dan beberapa item lainnya. “Untuk renovasi tribun terbuka, sedang dalam proses tender. Pengerjaan dijadwalkan akan selesai pada Desember mendatang sesuai deadline yang telah ditetapkan,” katanya. Opung mengatakan pihaknya telah melarang kegiatan yang dilakukan di Stadion Teladan selama tahap renovasi. Namun memberikan dispensasi untuk PSMS yang akan menggelar pertandingan kandang kontra Persela Lamongan (20/5) dan Arema Malang (26/5) di Stadion Teladan

Tuesday, May 15, 2012

Gaji Pemain PSMS Semakin Kabur


Masalah non teknis terhambatnya gaji pemain masih menghinggapi PSMS Medan. Penunggakan yang sudah akan memasuki bulan keempat ini bahkan semakin tak jelas kepastiannya. Sampai sekarang manajemen PSMS belum bisa menjanjikan kejelasan. Padahal PSMS akan menjalani dua laga lanjutan ISL 2011/2012 menghadapi Persela Lamongan (20/5) dan Arema (26/5). Bisa dibayangkan betapa kondisi psikologis pemain terus terkikis dan diyakini akan melemahkan tekad untuk memaksimalkan angka. CEO PSMS, Idris SE mengakui permasalahan gaji pihaknya masih mengharapkan gelontoran dana dari sponsorship utama Bakrie Sumatera Plantation dan PT Liga Indonesia. “Kami sudah konfirmasi ke mereka tapi masih terus diundur. Kami masih mengharapkan dana dari sponsorship. Yang bisa kami lakukan sekarang adalah menunggu dan terus berkoordinasi karena merekalah sumber pendanaan kita. Namun masih terdapat sedikit kendala yang kita tidak tahu secara jelas,” katanya saat dihubungi wartawan Minggu (13/5) kemarin. Bahkan kemungkinan terburuk, gaji pemain bisa tertunda hingga akhir kompetisi. “Belum bisa dipastikan. Bisa paling lambat dibayar di akhir kompetisi. Tapi saya pastikan hak-hak pemain pasti dilunasi,” ungkapnya. Jika sumber pendanaan belum bisa memberikan solusi, lantas apa upaya manajemen? “Sebenarnya selain sponsorship tunggal dan dana untuk kontestan dari PT LI, kita berupaya mencari sponsor penggandeng. Tapi apa yang bisa kita tawarkan ke mereka dengan kondisi kompetisi yang seperti saat ini. Mereka menolak dan kita tidak bisa paksakan,” katanya. Sebelumnya Manajemen sempat menggelontorkan bonus Rp. 15 juta yang harus dibagi seluruh pemain pasca menahan imbang Persegres di Gresik. Namun jumlah itu tentu tak menjawab kegelisahan pemain. Soal dana talangan berupa pinjaman yang sempat dilakukan selama tiga kali, Idris pun tidak bisa memastikan. “Manajemen akan memberikan pinjaman. Tapi belum tahu kapan. Kita mau harapkan dari pemasukan tiket tidak mungkin karena itu digunakan untuk tur ke luar kota. Itupun masih kurang,” tambahnya. Masalah gaji ini tak dipungkiri sangat krusial dan mengganggu motivasi pemain. Penurunan performa itu terlihat jelas di putaran kedua ini. Beruntung para pemain masih mau bertanding. Bahkan bisa saja pemain melakukan upaya yang lebih ekstrim. Mogok atau sejenisnya. “Saya tidak tahu kalau seperti itu saya pun bingung,” tandasnya. “Ini situasi yang sangat sulit. Kami akan bicarakan ini saat mulai kembali latihan besok,” katanya salah seorang pemain yang enggan disebutkan namanya. (sp)

PSMS IPL tinggalkan juru kunci


MADIUN - Persija Jakarta gagal mewujudkan ambisi meraih angka penuh di kandang setelah dipaksa bermain imbang 1-1 saat menjamu PSMS Medan dalam lanjutan Indonesian Premier League (IPL) di Stadion Willis Madiun, Minggu malam. Raihan satu angka tidak membuat Persija beranjak dari peringkat delapan klasemen sementara dengan nilai 18 dari 16 pertandingan. Persija pun berada satu tangga di atas Arema Malang dengan keunggulan dua poin. Bagi PSMS, keberhasilan mencuri angka di kandang Persija membuat mereka kini tidak menduduki posisi juru kunci. PSMS mampu memperbaiki posisi satu tangga lebih baik ke peringkat 11 dengan menggusur Bontang FC. PSMS kini mengumpulkan 11 poin dari 16 pertandingan dan unggul satu angka dari Bontang FC. Pertandingan antara Persija dan PSMS berlangsung keras. Tuan rumah yang berusaha meraih kemenangan mencoba melakukan tekanan ke pertahanan PSMS, tapi tidak membuahkan hasil. Usaha Persija unggul membuahkan hasil selepas laga berjalan setengah jam. Persija membobol gawang PSMS yang dikawal Decky Ardian melalui gol Emanuel de Porras pada menit 36. Persija berusaha menggandakan keunggulannya dengan memasukkan Danilo Fernando dan menarik Cornelis Geddy di awal babak kedua. Namun perubahan itu tidak membuahkan hasil maksimal. Sebaliknya, tertinggal satu gol tidak membuat PSMS patah semangat. Sebaliknya Ayam Kinantan mulai bermain terbuka untuk mengejar defisit satu gol dari tuan rumah. Upaya tim tamu akhirnya membuahkan hasil di menit 69 lewat gol Safrudin Tahar.

Jecky Pasarela Tertantang Jebol Gawang Persiraja Lagi


Multi misi bakal menjadi bagian dari setiap skuad PSMS Medan kala menjamu Persiraja Banda Aceh di Stadion Teladan Medan (Rabu, 23/5) mendatang. Harapan lolos ke babak berikutnya akan seiring dengan target kembali menjinakkan tim berjuluk Laskar Rencong di hadapan pendukung setia tim Ayam Kinantan. Dua kali bertanding menghadapi Persiraja Banda Aceh di kandang lawan, PSMS disuguhkan sambutan yang kurang menyenangkan. Cederanya dua pilar, Jecky Pasarela dan Kiki Lussisanto, setelah menerima perlakuan buruk pemain Persiraja, dipastikan masih membekas di ingatan para pemain. Revans menjadi satu-satunya jalan untuk menghapus memori tersebut. Kali ini, kekuatan PSMS Medan lebih lengkap. Bergabungnya dua pilar, Jecky Pasarela dan Markus Haris Maulana menjadikan pilihan pemain PSMS Medan lebih beragam. Jecky yang tampil kurang agresif saat dijamu Semen Padang Senin (7/5) lalu lantaran belum pulih benar, diyakini bakal tampil trengginas menghadapi Persiraja. “Ya, alhamdulillah kondisi saya sudah pulih. Sekarang saya bisa fokus bersama tim. Tentunya sebagai pemain, saya berharap bisa membawa tim ini lebih baik,” ujar Jecky dikonfirmasi kemarin. Jecky menjadi pencetak gol satu-satunya PSMS saat mengalahkan Persiraja 1-0 di putaran pertama lalu. Ketika ditanyakan apakah berambisi melakukan hal yang sama pada pertandingan nanti, Jecky mengatakan, kelolosan PSMS menjadi harapannya. “Kalau saya bisa mencetak gol ke gawang Persiraja, kenapa tidak, tentunya saya akan berusaha. Tapi yang terpentting itu kemenangan tim. Bisa pemain mana saja yang mencetak gol. Yang penting, bagaimana tim bisa berorganisasi dengan baik di pertandingan nanti,” paparnya. PSMS punya rekor cukup baik ketika bermain di Stadion Teladan Medan. Kalah di dua laga perdana paruh pertama Indonesian Premier League (IPL), pasca ditangani entrenador asal Italia, Fabio Lopez, PSMS mencatatkan dua kali kemenangan dan dua seri dari empat pertandingan kandang terakhir. PSMS juga masih memiliki Julio Cesar Alcorse yangg siap menebar ancaman di area pertahanan lawan. Begitu juga andrea Abu bakar yang saat ini telah mencetak tiga gol bagi PSMS Medan di dua ajang yang diikuti. Belum lagi Ronaldo. Kendati belum mencetak gol, penyerang sayap yang piawai menyusur bola dari sisi kiri dan kanan pertahanan lawan ini beberapa kali memberikan assist matang yang mampu dikonversi menjadi gol. PSMS juga punya dua kiper mumpuni untuk menjaga gawang dari serangan striker lawan. Markus Haris Maulana dan Decky Ardian Cahyadi bakal bersaing ketat untuk menjadi pilihan utama. Di piala Indonesia, belum satupun pilar PSMS yang terancam absen lantaran akumulasi kartu, kondisi itu sedikit menjadi sinyal PSMS mampu lolos ke babak berikutnya. Betapa tidak, dua kekalahan dari Persiraja di dua kompetisi yang berbeda terjadi lantaran teror penonton tuan rumah, yang intimidasinya membuat motivasi pemain sedikit menurun. Di hadapan publik pendukung, motivasi pemain diyakini berlipat untuk lolos ke babak berikutnya. Asisten pelatih PSMS, M Khaidir mengatakan, kemungkinan kompletnya winning eleven PSMS Medan kala menghadapi Persiraja Banda Aceh menjadi sinyalemen positif. “Kami punya waktu recovery dan persiapan yang cukup menjelang pertandingan. Tentunya, segala kelemahan akan diperbaiki pada sisa waktu persiapan ini. Dan kami berharap, semua pemain bisa diturunkan di pertandingan nanti,” bebernya. (sindo)

Ujian Berat PSMS Di Laga Kandang


PSMS Medan tidak akan mudah melewati lima laga kandang di sisa putaran kedua Indonesian Premier League (IPL) 2011/2012. Pasalnya, beberapa lawan yang bakal dihadapi punya tren positif I beberapa pertandingan terakhir. Sebut saja Arema Indonesia yang bakal menjadi lawan PSMS Medan yang dijadwalkan Sabtu (26/5) mendatang atau mungkin mengalami penundaan. Tim yang saat ini ditukangi Dejan Antonic itu cukup punya rekor baik, di kandang, begitu juga di patai tandang. Roman Chmelo dkk sukses menahan imbang PSM Makassar 1-1 di Stadion Matttoanging Andi Mattallatta, Sabtu (12/5) lalu. Gol penyeimbang striker PSM ilija Spasojevic pun diperoleh dari titik putih buah keputusan kontroversi wasit Sulistyoko. Di kandang, Arema mencatatkan dua kemenangan beruntun di dua pertandingan terakhir menghadapi PSM di putaran pertama dengan skor 4-0, dan Persija (3-2) di awal putaran kedua. Kekalahan tipis 1-0 diraih saat bertandang ke Stadion Gajayana milik Persema Malang (26/3). Arema juga sukses melaju ke 16 besar Piala AFC sebagai runner-up setelah menaklukkan Navibank dengan skor telak 6-2. Sempat terpuruk di awal-awal masa kepelatihan Dejan Antonic lantaran masalah internal, kini, Arema menjadi salah satu ancaman serius. Begitu juga dengan Persema Malang yang berhasil menahan imbang runner-up klasemen sementara IPL, Persibo Bojonegoro tanpa gol. Di partai kandang, lima pertandingan terakhir berhasil dimenangkan. Irfan Bachdim cs juga mampu menahan Persebaya Surabaya di Stadio Gelora Bung Tomo surabaya putaran pertama lalu dan menang 2-1 di Stadion Gajayana 22 April silam. Persibo juga bukan lawan yang bisa diangggap remeh. Runner-up klasemen sementara IPL itu. Tig torehan positif laga tandang, satu seri dan dua kemenangan di delapan laga tandang yang sudah digelar mengisyaratkan Vagner Luis dkk harus berjuang ekstra keras mengamankan poin di kandang. Persiba dan Persijap memang relatif lebih mudah ditaklukkan. PSMS saat bertandang ke markas Persiba, Stadion sultan Agung Bantul DIY, mampu meraih satu poin setelah imbang 2-2. Rekor tandang tim besutan Sajuri Syarif ini cukup baik . Dari tujuh laga tandang, Ezeqiel Gonzales dkk mampu menang dua kali, seri satu kali dan sisanya kalah. Persijap menjadi lawan yang paling mudah ditaklukkan. Meraih dua kali seri saat dijamu Arema dan Bontang FC 1-1, rentetan kekalahan terjadi di lima partai tandang. Di pertandingan kandang, dua hasil seri, tiga kalah dan tiga kemenangan menjadi catatan yang harus diperbaiki. Bagi PSMS, selain Bontang FC, Persijap menjadi tim yang berpeluang besar untuk ditaklukkan. Namun, kesiapan pemain PSMS menjadi hal yang harus diperhatikan. Rekor buruk laga tandang yakin tujuh kali kekalahan harus mampu dibalas di kandang sendiri kalau tidak mau berakhir ke kasta kedua sepakbola Indonesia di musim depan. Saat ini, setiap perttandingan harus dilakoni layaknya final, lantaran jika tergelincir, harapan bangkit menjadi lebih sulit dicapai. “Kami memliki enam laga sisa termasuk lima laga kandang yang harus dimaksimalkan hinggga akhir musim. Kami optimistis bisa total di akhir kompetisi ini,” tekad Fabio Lopez. (sindo)

Thursday, May 10, 2012

IPL – PSMS Berambisi Curi Kemenangan Dari Persija


Menghadapi Persija Jakarta di Stadion Wilis Madiun Minggu (13/5) mendatang, PSMS Medan punya misi khusus. Mereka ingin mencuri poin dari tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut. Bukan hanya satu poin, PSMS Medan berharap bisa meraih poin penuh di lawatan tandang terakhir sebelum di pengujung musim menghadapi Persebaya Surabaya di Stadion Bung Tomo Surabaya. Rekor pertandingan kandang Persiraja yang kurang baik yakni dua kali kalah, tiga kali meraih kemenangan dan dua kali seri dianggap menjadi modal PSMS mencuri poin lebih terbuka. Dari tujuh pertandingan kandang yang telah digelar sejauh ini, Persiraja hanya meraih tiga kemenangan, unggul satu laga dengan PSMS yang baru memenangkan dua pertandingan dari enam laga tandang. “Persija juga bukan tim yang bagus. Mereka hanya mengandalkan Emmanuel de Porras di depan, sementara di lini belakang, mereka tidak terlalu baik,” ujarnya. Memang, di pertandingan terakhir, Persijap memang mampu dibekap dengan skor telak 6-1 oleh Persija di Stadion Wilis. Namun kemenangan tersebut menurut Khaidir bukan menjadi tolak ukur skuad Persija. Masalah internal Persijap menurut Khaidir menjadi penyebab kekalahan telak Laskar Kalinyamat-julukan Persijap. “Tapi kekalahan Persijap itu juga terjadi karena masalah internal tim tamu, bukan masalah kualitas yang jauh dari Persija,” beber Khaidir. Intinya menurut Khaidir, skuad PSMS Medan yang bakal tampil lebih komplet, tidak seperti saat menghadapi Semen padang di Stadion H Agus Salim Padang Senin (7/5) lalu, PSMS bisa berbuat. “Ya, syukurnya seluruh pemain mudah-mudahan bisa turun menghadapi Persija. Memang Andrea tidak ada, tapi kami optimis bisa berbuat lebih baik menghadapi Persija,” ungkap Khaidir. Menurut Khaidir, satu poin merupakan target wajar, namun harapan menuai poin penuh juga cukup terbuka. “Di Madiun bisa dibilang, pertandingan itu menjadi pertandingan di tempat netral bagi PSMS. Kami berharap maksimal,” tandasnya. (sindo)

Monday, May 7, 2012

Semen Padang Bidik Poin Penuh Atas PSMS


Duel beda kelas bakal tersaji di Stadion Haji Agus Salim, antara tuan rumah Semen Padang yang memuncaki klasemen sementara melawan PSMS Medan yang berada di dasar klasemen. Di pertandingan ini, Semen Padang akan berusaha untuk meraih kemenangan demi mempertahankan puncak klasemen , sedangkan PSMS Medan akan berusaha untuk meraih kemenangan atau sekedar mencuri poin untuk lepas dari jurang degradasi. Poin yang sama dengan peringkat kedua Indonesian Premier League, Persibo Bojonegoro tentu tak aman bagi Semen Padang yang mengincar trofi juara musim ini, meski tim Kabau Sirah masih menyisahkan dua pertandingan yang belum dilakoni. Poin penuh yang ditargetkan oleh Semen Padang pun tampaknya tak akan sulit diraih, pasalnya beberapa pemain kunci di lini belakang bisa bermain. David Ngan Pagbe yang sebelumnya terkendala imigrasi kini sudah selesai semua urusannya, dan bisa bermain. Selain itu, bek tangguh, Abdul Rahman juga bisa bermain setelah PSSI mengijinkannya untuk kembali dari pemusatan latihan Timnas. Pemain muda yang tengah bersinar, Yoshua Pahabol pun juga bisa dipinjam oleh Semen Padang untuk laga ini, pun demikian dengan kiper Jandia Eka Putra. Sementara itu, di kubu PSMS sendiri kini juga tengah berada pada periode positif, tambahan pemain yang sarat pengalaman, Markus Haris Maulana menjadi penyebabnya. Pemain yang menyeberang dari PSMS ISL itu resmi berkostum PSMS IPL. Dan apabila Markus sudah bisa bermain hal tersebut tentu sangat melegakan bagi PSMS menghadapi gempuran pemain-pemain Semen Padang seperti Edward Wilson Junior, Esteban Vizcara dan juga Elie Aiboy. Posisi mereka di dasar klasemen pun akan menjadi semangat tambahan bagi PSMS untuk mencuri poin di kandang Semen Padang, dan tak menutup kemungkinan bila tim Ayam Kinantan ini mengincar poin penuh untuk beranjak dari dasar klasemen. (bola) Perkiraan Susunan Pemain: Semen Padang: Syamsidar, Hengki Ardiles, David Ngan Pagbe, Abdulrahman, Tomi Rifka, Vendry Mofu, Elie Aiboy, Esteban Vizcara, Suheri Daud, Edward Wilson Junior, Yoshua Pahabol PSMS Medan: Markus Horison, Vagner Luis, Goran Ganchev, Safrudin Tahar, Fadli Hariri, Ahn Hyo Yeon, Hery Suwondo, Kiki Lissusanto, Andre Abubakar, Rinaldo, Julio Alcorse

Semen Padang Waspadai Kekuatan PSMS


Kesebelasan Semen Padang tetap mewaspadai kekuatan PSMS Medan dalam pertandingan kandang Liga Premier Indonesia (LPI) di Stadion Haji Agus Salim Padang, Sumatera Barat, Senin(7/5). “Seluruh pemain PSMS Medan sangat berbahaya mereka punya motivasi tinggi dalam menjalani setiap pertandingan dan Semen Padang harus konsentrasi dan mewaspadai setiap pemainnya,” kata Direktur Utama PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP) Erizal Anwar saat dihubungi ANTARA, Minggu. Ia menilai, keharusan mewaspadai pergerakan setiap pemain PSMS adalah karena lawan bermain dengan motivasi tinggi untuk bisa merebut poin dikandang tim kebanggaan “urang awak” tersebut. Selain itu katanya, berkaca dari hasil yang diraih Semen Padang dalam pertemuan pertama di Medan, pada 18 Maret lalu, membuktikan PSMS Medan punya kemauan untuk meraih kemenangan. Sebelumnya, dalam pertemuan putaran pertama LPI di Stadion Teladan Medan, PSMS Medan berhasil menahan imbang SP dengan skor akhir 1-1, gol bagi tim yang berjuluk Kabau Sirah tersebut dicetak oleh Ellie Aiboy, sementara PSMS Medan menyamakan kedudukan lewat pemain asingnya Ahn Hyo Yeon. Dalam pertandingan tersebut, Tommy Rifka, pemain belakang Semen Padang juga mendapat kartu merah dan dikenakan skorsing tidak boleh membela tim selama dua pertandingan oleh PSSI, karena menilai hal tersebut dilakukan dengan sengaja. “Hasil seri di Medan menjadi bahan evaluasi tim untuk menghadapi pertandingan besok, hasil tersebut tidak boleh terulang kembali dan tim harus bermain dengan konsentrasi tinggi,” katanya. Ia mengharapkan, target untuk bisa meraih kemenangan tersebut bisa direalisasikan mengingat tim bermain dikandang sendiri dan mendapat dukungan dari para suporter fanatiknya dan pencinta sepak bola di Sumbar. “Bermain dikandang sendiri selalu mempunyai semangat tersendiri bagi tim untuk bisa mempersembahkan kemenangan bagi pencinta SP,” katanya. Ia menambahkan, dengan hasil kemenangan tentunya akan tetap membuat Semen Padang bertahan di puncak klasemen LPI. (ant)

Thursday, May 3, 2012

Tiga Bulan Belum Gajian, Idris Minta Pemain PSMS Bersabar


Jelang laga menghadapi Persiba Balikpapan, skuad PSMS Medan diterpa kabar tak sedap. Hal ini terkait gaji para pemain yang belum dibayarkan oleh manajemen PSMS selama tiga bulan. salah seorang pemain yang tak mau namanya disebutkan mengeluh masalah gajinya yang belum juga turun. “Kami ini pemain sepak bola. Semua kebutuhan kami tergantung dari gaji kami bermain bola, kami memaklumi dan berharap manajemen membantu kesulitan ini,” ujar pemain tersebut. Sejatinya, para pemain PSMS menerima gaji per tanggal 27 setiap bulannya. Namun, hingga (2/5) gaji tiga bulan belum juga diturunkan oleh manajemen PSMS. “Pihak sponsor memang belum mencairkan dana untuk gaji para pemain. Kami berharap pemain bersabar, karena permasalahan seperti ini bukan hanya dihadapi oleh PSMS saja. Beberapa klub malah sudah empat bulan lebih belum gajian,” ujar CEO PSMS, Idris. Mengenai skuadnya, Idris mengatakan hal ini tidak akan menurunkan semangat juang para pemainnya yang akan berhadapan dengan tuan rumah Persiba Balikpapan, sabtu 4 mei 2012 mendatang. “Masalah ini tidak akan mempengaruhi para pemain saat di lapangan. Kami akan terus berupaya untuk mencari dana demi para pemain,” pungkasnya.