Monday, March 1, 2010

INcar Mantan Pemain

Ada yang berbeda saat PSMS menggelar latihan, Sabtu (27/2) lalu. Yakni, pemain PSMS yang didepak usai putaran pertama lalu, M Abduh Juliandi, terlihat terlibat dalam latihan perdana usai Ayam Kinantan dikandaskan Persiraja Banda Aceh beberapa waktu yang lalu.

Usut punya usut, ternyata Abduh yang didepak karena dianggap tak punya kontribusi terhadap tim itu akan bergabung kembali. Tak pelak, hal ini menimbulkan banyak pertanyaan. Fans yang hadir di Stadion Kebun Bunga Medan tempat PSMS berlatih pun memunculkan wajah bingung.
Terlepas dari itu, tampaknya, manajemen memang mempertimbangkan kemungkinan untuk menarik M Abduh Juliandi kembali. Pertimbangan itu berhubungan dengan keputusan pengurus dan manajemen saat mendepak M Abduh usai putaran pertama lalu. Ketika itu M Abduh dinilai tidak punya kontribusi memadai selama putaran pertama Divisi Utama 2009/2010 lalu. Namun, kini, tak bisa pula dipungkiri bila salah satu kelemahan PSMS di musim ini adalah minimnya suplai bola dari sayap belakang ke lini depan. Kekurangan ini membuat serangan-serangan yang dibangun oleh striker PSMS kurang efektif.

Nah, sebagai pelatih Kustiono melihat M Abduh memiliki kemampuan untuk menutup kekurangan yang ada. Ditambah lagi pada latihan Sabtu (27/2) pagi itu pemain yang sempat merumput di Persibat Batang Jawa Tengah ini menunjukkan hasil yang sangat baik khususnya untuk ketahanan di lapangan. Hal itulah yang menjadi modal Kustiono saat menyampaikan usul tersebut kepada manajemen.

Meskipun begitu, Kustiono yang juga mengetahui perihal pemecatan M Abduh berjanji untuk tidak ceroboh. Menunggu keputusan manajemen, dirinya akan menyiapkan tiga tahapan tes yang harus dilalui M Abduh. Kabarnya, satu tahapan sudah dilalui dengan baik.

“Saya berharap manajemen menyetujui apalagi dengan kekurangan yang ada kita bisa mengandalkan pemain ini. Sehubungan dengan masalah M Abduh sebelumnya, kita akan siapkan tiga tahap tes bagi Abduh. Tes pertama yaitu tes Vo2 max sudah dilakukannya dan hasilnya sangat baik. Besok (hari ini, Red) kita akan lakukan tes fisik lagi dilanjutkan latihan simulasi pertandingan. Ini akan menjadi penentu dan kita akan terus pantau dia,” ungkap Kustiono.

Gaya bermain M Abduh pun turut menjadi fokus pantauan Kustiono. Hal itu dimaksudkan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki pemain tersebut. “Kita juga akan pantau, bagaimana karakter bermainnya, apa cocok dengan karakter PSMS, kalau iya, baru kita akan laporkan ke manajemen,” jelasnya.

Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa yang dihubungi menanggapi secara positif usul merekrut ulang pemain berusia 21 tahun ini. Status Abduh sebagai pemain yang sempat turun di putaran pertama pun tidak akan bertentangan dengan peraturan liga sekalipun pendaftaran pemain sudah ditutup 12 Februari lalu.

“Kita tidak ada masalah, selama itu untuk kepentingan tim ini, saya rasa pelatih punya hak untuk memanggil pemain untuk memperbaiki kekurangan. Apalagi asupan bola dari wing bek yang minim merupakan satu kelemahan PSMS selama ini,” ujar Benny.
Meskipun begitu, Benny mengharapkan pelatih harus bisa memastikan kondisi fisik pemain bersangkutan, karena didepaknya Abduh dari PSMS jelang putaran kedua lalu dikarenakan minimnya kontribusi terkait cedera pangkal paha yang berkepanjangan.
¨Sebelumnya saya juga sudah pernah berkonsultasi dengan pelatih terkait hal itu, namun yang patut dicek kembali adalah fisik pemain. Apalagi kita tahu sepanjang putaran pertama lalu dia tidak diturunkan karena cedera pangkal paha, kita tidak mau masalah serupa terjadi lagi,” ingat Benny

Mulai Kamis Gelar Uji Coba

Menjelang pertandingan menghadapi Persipasi Bekasi pada lanjutan kompetisi Divisi Utama 2009/2010, PSMS menyiapkan beberapa laga uji coba untuk mengisi waktu jeda yang panjang. Diharapkan dengan uji coba dapat meningkatkan performa skuad yang berjuang lepas dari degradasi ini.

Menurut Sekretaris Umum PSMS Idris SE, uji coba akan sangat bermanfaat sehubungan dengan penampilan M Affan Lubis dkk yang terus menurun. Khususnya dalam mengasah ketajaman para pemain barisan depan yang terkesan mandul. “Program yang sudah berjalan selama ini juga baik. Latihan pagi-sore dengan simulasi menjelang pertandingan. Nah tidak ada salahnya kita bersama pelatih akan mencoba hal yang baru, yaitu latihan uji coba dengan klub-klub lokal,” ucap Idris.
Sebenarnya laga uji coba ini pernah dilakukan PSMS terdahulu saat dibesut Suimin Dihardja dan efeknya dapat langsung dirasakan para pemain. Latihan ini juga efektif untuk mengasah kemampuan pemain untuk mencetak gol yang lebih banyak dibanding simulai dengan tim. “Yang jelas kalau simulasi dengan tim lain pemain bisa lebih termotivasi untuk menyarangkan banyak gol. Beda dengan simulasi antarpemain yang bisa jadi berdampak kurang maksimal,” ungkap Idris.
Pelatih Kustiono didampingi asisten Suyono pun mengaku telah menyiapkan program sehubungan laga uji coba itu. Tim-tim Divisi III seperti PS Putra Buana, Sumut FC, dan PS Telkom akan dijajal untuk memaksimalkan penampilan si Ayam Kinantan di lima laga sisa PSMS di putaran kedua ini.
“Tujuannya untuk memaksimalkan kemampuan tim setelah latihan pagi, rencananya pertandingan uji coba kita lakukan dengan beberapa tim Divisi III Mulai Kamis (4/3) nanti kita sudah mulai,” beber Kustiono.

Rencananya Kamis (4/3) mendatang, PSMS akan menjajal PS Telkom, disusul Putra Buana Jumat (5/3) dan Sumut FC (Sabtu (6/3) mendatang.

“Jadwal awalnya seperti itu, tapi tidak tertutup kemungkinan akan ada perubahan,” pungkas mantan pelatih PSAP Sigli itu

Ingin Agresif

Menatap laga sisa, Kustiono sebagai pelatih PSMS menargetkan permainan yang lebih agresif. Pemahaman baru pun akan diberikan kepada seluruh pemain PSMS. Demikian Kustiono kepada Sumut Pos saat ditemui di Mes PSMS, Sabtu (27/2).

“Para pemain harus sudah berpikir tidak sekedar latihan, tapi mereka bekerja di PSMS. Karena, kalau latihan hanya sebagai kewajiban tampa ada target yang ingin dicapai. Tapi, kalau kerja mereka akan memiliki rasa tanggung jawab seandainya target tak tercapai. Dan, dari laga sisa saya ingin permainan yang lebih agresif,” ucap Kustiono.

Permainan agresif itu yakin Kustiono merupakan satu-satunya jawaban atas kondisi PSMS saat ini. Dengan koleksi poin 15 dari 15 laga yang dilakoni, sisa laga yang ada harus menjadi lumbung poin bagi PSMS. Khususnya laga kandang menghadapi Persipasi Bekasi, Persih Tembilahan, dan Persires Rengat untuk menambahkan sembilan poin. Jadi hanya butuh satu poin dari dua laga tandang saat menghadapi PSAP Sigli dan PSSB Bireuen.

Untuk mewujudkan keinginannya itu, Kustiono pun bakal menegakkan disiplin di antara pemain. Dikabarkan usul sanksi kepada pemain yang bolos latihan sudah diusulkan kepada manajemen. “Saya akan terapkan reward point di setiap latihan. Jadi kalau ada pemain yang bolos latihan ataupun yang tidak menunjukkan keseriusan saya usulkan agar gajinya dipotong saja. Untuk apa dibayar mahal-mahal tapi tidak punya keinginan membela PSMS,” tegas mantan pelatih PSAP Sigli ini.

Selain itu, guna memanfaatkan waktu luang menjelang laga menghadapi Persipasi Bekasi di Stadion Teladan Medan, (13/3) nanti, Kustiono akan menggelar drill untuk memaksimalkan kinerja pemain. Latihan Sabtu (27/2) pagi di Stadion Kebun Bunga misalnya, digelar materi VO2Max untuk meningkatkan stamina pemain.

Dalam latihan tersebut beberapa pemain sudah menunjukkan peningkatan yang memuaskan. “Chico tampil sangat bagus, begitu juga Abdul Kamil. Saya harap ini bisa menjadi motivasi pemain untuk menunjukkan keseriusannya. Karena saya akan mengadakan perombakan komposisi pada laga nanti. Hanya pemain yang sungguh-sungguh yang saya turunkan,” bebernya.

Terhadap kekosongan posisi Nyeck, Kustiono sudah menyiapkan Harry Syahputra. Harry sendiri sudah menyampaikan kesiapannya kepada Kustiono. “Ya Harry sendiri siap untuk saya tempatkan sebagai libero menggantikan Nyeck. Kita juga masih punya Maulana dan Chico yang dari latihan pagi tadi terus menunjukkan peningkatan,” pungkasnya.

Nyeck Bolos Latihan

BEK Asing PSMS Nyeck Nyobe kembali berulah. Usai dikartu merah karena mendorong Wasit Tardianis, pemain asal Kamerun tersebut kembali melakukan tindakan tak profesional. Yakni, absen pada latihan PSMS kemarin.

Meski jeda cukup panjang hingga menghadapi Persipasi Bekasi Sabtu (13/3) mendatang, PSMS sudah mempersiapkan diri dengan latihan serius. Sayang, dikala PSMS ngebut melakukan persiapan, beberapa pemain absen, termasuk Nyeck Nyobe yang masih berada di kediamannya di Tangerang.

Hal itu pun mengundang reaksi dari Pelatih PSMS Kustiono, menurutnya, ketidakhadiran Nyeck Nyobe tanpa alasan tersebut menunjukkan sikap tidak profesional dan akan diberikan sanksi.

“Ada tiga pemain yang nggak datang latihan tadi pagi (kemarin), selain Nyeck, Faisal Azmi dan Osas Saha juga nggak datang, tapi mereka berdua permisi. Sementara, Nyeck tidak. Tindakan Nyeck itu akan kita kenakan sanksi,” ujar Kustiono di Mess Kebun Bunga kemarin.
Apa sanksi tersebut? Menurutnya, ada beberapa sanksi yang seharusnya diterima pemain dari manajemen dan sanksi tindakan indisipliner dari sang pelatih “Kalau dari saya, pasti ada sanksi untuk pemain yang nggak disiplin. Seperti, dia harus latihan dua kali lipat dari latihan yang kita buat tadi pagi (kemarin, Red). Kalau dari manajemen kita belum tahu sanksinya apa, mungkin sanksi administrasi pengurangan gaji,” bebernya.
Sebagai arsitek tim, pelatih 48 tahun menyatakan, ada sistem reward and punishment yang harus diterapkannya kepada pemain. Sehingga, tidak ada alasan untuk tidak memberikan hukuman dan penghargaan kepada pemain.

Sementara itu, Asisten Pelatih Suyono menyatakan, pihaknya memang tidak mendeadline ketidakhadiran Nyeck. Namun, menurutnya, tetap ada sanksi yang jelas untuk indisipliner yang ditunjukkan Nyeck Nyobe. “Kita tunggu dia datang baru kita kasih sanksi,” ucapnya