Saturday, December 27, 2008

Benny puji caleg potong gaji

MEDAN - Komisaris PT PSMS Drs Benny Tomasoa memuji salah seorang Caleg di Gresik yang rela menyisihkan gajinya sebesar Rp1 juta per bulan demi sepakbola, jika terpilih menjadi anggota DPRD. Hendaknya sikap itu dapat diikuti para Caleg di Medan.

"Gaji yang disisihkan tersebut dimaksudkan untuk pengembangan olahraga sepakbola di daerah Gresik. Itu merupakan sikap yang positif," ujar Benny di Medan. Rabu (24/12).

"Kalau Caleg di Medan ataupun di daerah lainnya di Sumut mau mengikuti jejak seperti itu untuk kegiatan pengembangan olahraga sepakbola, bukan mustahil sepakbola Medan khususnya maupun daerah Sumut lain tidak akan kesulitan dana," lanjut mantan pemain PSMS tersebut.

Benny juga mengakui PSMS Medan yang didanai PT Togos Gopas pimpinan Sihar Sitorus, 2009 nanti akan menghadapi tantangan dan tugas berat. Pasalnya, ada dua kompetisi yang harus diikuti tim Ayam Kinantan.

"Kompetisi yang wajib diikuti PSMS itu masing-masing Djarum Indonesia Super League dan Copa Dji Sam Soe Indonesia. Bahkan kedua kompetisi tersebut, waktunya hampir bersamaan sehingga pemain harus mengeluarkan kemampuannya secara maksimal," ujarnya.

Selain itu, para pemainnya dituntut bermain bagus, karena klub ini sudah punya nama di Indonesia sehingga prestasinya harus dipertahankan, kata dia lagi. Peserta Liga Super lainnya saat ini dipastikan juga telah mempersiapkan diri.

Dalam menyiapkan diri menghadapi lanjutan kompetisi, menurutnya pemain kesebelasan itu sekarang ini rutin melakukan latihan di bawah bimbingan pelatih
asal Brazil Luciano Leandro.

"Kami berharap dengan pembinaan intensif dan disiplin tersebut, kesebelasan ini mampu berprestasi sekaligus mempertahankan posisinya di Liga Super atau tidak terdegradasi," katanya lagi.
(wir)

Mantan pemain PSMS terima seragam baru

MEDAN - Keceriaan tampak jelas dari raut wajah beberapa mantan pemain PSMS Medan saat menerima seragam sepakbola baru yang diberikan H Khairuddinsyah SE di Sekretariat Mantan Pemain PSMS Kebun Bunga Medan, Jumat (26/12).

Pemberikan pengusaha yang akrab disapa H Buyung itu diterima mantan pemain PSMS, Juanda didampingi beberapa mantan lainnya. Pada kesempatan itu, Buyung mengatakan bahwa apa yang telah diberikan tidaklah terlalu berharga dibanding dengan jasa para mantan pemain PSMS yang telah berhasil mengangkat prestasi sepakbola Sumut di era tahuan 70 hingga 90-an.

"Jangan dipandang dari segi apa yang diberikan, tapi ini adalah wujud kepedulian kami kepada para mantan pemain PSMS yang hingga kini masih tetap aktif di dunia sepakbola Sumut," ujar Buyung didampingi Zulfikar SE dan H Muklis Mahmud.

Buyung juga berharap para mantan pemain PSMS dapat terus memberikan dukungan moril kepada tim PSMS Medan agar dapat berprestasi di ajang Copa Indonesia dan Liga Super.

"Kita sangat prihatin dengan nasib PSMS yang hingga kini belum dapat bermain di Medan khususnya untuk Liga Super. Tapi tentunya kita tidak boleh menyerah untuk terus mendukung tim kebanggaan Kota Medan itu untuk berprestasi di kompetisi nasional," katannya.

Juanda mewakili para mantan pemain PSMS menyatakan salut atas kepedulian H Buyung terhadap para mantan pemain PSMS. "Apa yang telah diberikan akan sangat bermanfaat bagi kami. Apalagi kami sering melakukan pentandingan persahabatan," ujar Juanda.

PSMS Minta PSSI Beri Kompensasi


Merasa dirugikan dengan keputusan mendadak PSSI, manajemen PSMS Medan meminta konpensasi terhadap dua pemainnya.


Oleh Yuslan Kisra

Keputusan PSSI menggelar pemusatan latihan timnas lebih awal dengan mengorbankan kepentingan klub, mendapat reaksi keras dari berbagai kalangan. Sebab hal itu dirasa sangat merugikan dan berbenturan dengan kepentingan klub yang sedang melakukan persiapan jelang tampil di putaran kedua Superliga 2008/09.

Salah satunya datang dari PSMS Medan. Manajemen Ayam Kinantan bahkan secara terbuka meminta agar otoritas sepakbola nasional itu memberikan konpensasi kepada dua pemainnya yang dipanggil mengikuti pemusatan latihan, yakni kiper Markus Horison dan gelandang Elie Aiboy (foto, kiri).

Menurut manajer PSMS Sihar Sitorus, keputusan mendadak PSSI itu telah berakibat pada kerugian terhadap persiapan klubnya. Untuk itu masih kata Sihar, sudah sewajarnya jika klub meminta konpensasi berupa pembayaran gaji kepada para pemain yang dipanggil masuk pelatnas.

"Kami hanya meminta agar gaji pemain selama bergabung di timnas di bayarkan PSSI. Terlebih karena kami sudah mengalami kerugian karena sudah memberikan uang muka kepada pengelolah Stadion Siliwangi, Bandung, yang sesuai rencana akan menjadi home base kami," katanya dihubungi wartawan kemarin.

Senada dengan Sihar, asisten manajer Persija Jakarta Ferry Indrasjarief menyatakan pihaknya mengalami pembengkakan biaya atas adanya keputusan PSSI menggelar pelatnas lebih awal. Bahkan untuk itu lanjut Ferry, pihaknya harus melakukan negosiasi ulang terhadap beberapa pemainnya yang ikut pelatnas.