Saturday, June 6, 2009

Persaingan Menuju Playoff

Pemilik tiket playoff Liga Super 2008/2009 segera diketahui hari ini. PSMS Medan, Persitara Jakarta Utara, atau PKT Bontang tetap berpeluang sama.

Zona merah memang mencapai titik didih, imbas rivalitas Persipura Jayapura kontra PSMS, PKT melawan PSIS Semarang, dan Persija Jakarta versus Persitara. Tiket playoff sementara dipegang PKT yang terdampar di peringkat 15 dengan nilai 31 poin dari 32 pertandingan. Satu setrip di atasnya ada PSMS dengan nilai dan jumlah laga sama, tapi unggul produktivitas gol.

Posisi relatif aman justru dimiliki Persitara yang menempati peringkat 13 dengan nilai 33 dari 32 laga. Raihan hasil berbeda ketiga klub otomatis memengaruhi pergerakan klasemen. Rivalitas justru menjadi jenuh tatkala PSMS atau PKT menelan kekalahan, tapi Persitara tidak kehilangan angka. Hasil buruk kedua klub akan membenamkan mereka ke zona playoff.

Keseragaman hasil seri justru membuat posisi klasemen semakin membara sampai laga terakhir. Namun, alih-alih perhitungan teknis status PSMS terjepit karena dijamu juara Liga Super Persipura.

”Kami sadar, Persipura ingin menyempurnakan prestasi. Tapi, kami tidak ingin dipermalukan lagi. Kualitas individu kami memang kalah. Tapi, PSMS memiliki kebersamaan. Kami selalu berjuang bersama,” tandass Pelatih PSMS Rudy Williams Keltjes.

Ayam Kinantan, julukan PSMS, kalah 0-1 dari Persipura pada leg pertama. Dari lima pertemuan, mereka hanya sekali menang dan sekali seri, lalu menelan tiga kekalahan. Problem bertambah setelah Leonardo Martin Zada dan Mario Pinto absen dengan alasan berbeda.

”Ini masalah serius. Zada pengatur serangan. Esteban Gulien nanti akan berperan ganda. Kami harus berusaha agar posisi aman,” kata Rudy. Berbeda dengan PSMS, garansi tiga angka sepertinya dimiliki PKT. Performa PSIS yang berada di kerak degradasi memang kurang menjanjikan. Dari tiga pertemuan, PKT belum pernah kalah, yakni sekali menang dan dua kali seri.

”Kami akan bermain terbuka. Klub butuh kemenangan agar bisa menyalip Persitara. Kami harus mencari posisi aman. PKT akan turun full team karena tidak ada masalah pemain,” tutur Pelatih PKT Fachri Husaini. Bukan hanya terlibat rivalitas segitiga, tekanan juga datang dari Persita Tangerang yang dijamu Arema Malang.

Klub berjuluk Pendekar Cisadane tersebut mengaku siap menjadi duri. Berada di peringkat 17 dengan nilai 25 dari 32 pertandingan, mereka masih bermimpi playoff. ”Pilihan Persita adalah menang untuk membuka peluang playoff. Tapi, kami juga sangat tergantung hasil klub lain,” ungkap Manajer Persita Andi Mulyadi.

Okto cs batal gabung timnas

Skuad timnas U-23 proyeski SEA Games Laos dipastikan hanya bisa menambah satu pemain. Padahal sebelumnya, jajaran pelatih timnas junior ini merekomendasikan empat pemain baru.

Tiga dari empat pemain itu merupakan pilar PSMS Medan, yakni Octovianus Maniani, Andhika Yudistira dan Ghali Sudaryono. Sedangkan satu pemain yang masuk adalah D Tubun dari PKT Bontang. Dengan begitu, timnas U-23 yang sedang dipersiapkan melakoni ujicoba di Malaysia (13/6) dan Singapura (21/6) berkekuatan 21 pemain.

Menurut Wakil Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI Hamka B Kadi kepada Waspada di Sekertariat PSSI Senayan, Jakarta, Rabu (3/6), batalnya tiga pilar Ayam Kinantan tersebut bergabung karena pihak manajemen tim bersangkutan tidak melepasnya.

"Manajemen PSMS masih membutuhkan tenaga ketiganya di laga terakhir Superliga. Sebab, mereka saat ini tengah berjuang lolos dari zona degradasi. Untuk itu, kami tidak jadi memanggil ketiga pemain tadi," kata Hamka.

Masih kata Hamka, ketiga pemain PSMS tersebut masih bisa bergabung dengan timnas U-23. Hanya saja imbuhnya, semua tergantung kebutuhan dari skuad yang ada sekarang. Ditambahkanya, hal yang sama juga berlaku bagi pilar Persipura Jayapura Boaz Salossa dan Immanuel Wangai.

"Boaz dan Wanggai adalah pemain yang sudah siap pakai. Jadi kapan pun keduanya pasti ready. Karena itu, kedua pemain ini tidak perlu ikut masa persiapan," tutur Hamka.

Keltjes bantah main sabun

Pelatih PSMS Medan, Rudi William Keltjes, membantah Sriwijaya FC memberikan kemenangan atau main sabun ketika berhadapan dengan PSMS Medan dalam lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion Kanjuruan Malang, Selasa (2/6) lalu, yang berakhir 3-1 untuk PSMS.

"Saya menyatakan secara tegas laga ini tidak terjadi pengaturan hasil pertandingan yang mengindikasikan Sriwijaya FC membantu PSMS tidak terdegradasi ke," kata Keltjes ketika dihubungi Waspada, kemarin.

Menurutnya, kekalahan juara bertahan dan juara Copa Indonesia 2008 itu lebih disebabkan karena tim asuhan Rahmad Darmawan itu tidak diperkuat beberapa pemain utamanya.

Diakui Keltjes, sepanjang pertandingan lawan terus mendapat tekanan dari Leonardo Martins Zada cs. Begitu juga absennya beberapa pemain inti seperti Keith Kayamba, Tsimi dan Ambrizal yang terganjal kartu kuning plus cedera Isnan Ali. "Jadi wajar saja PSMS menuai hasil menggembirakan," ujarnya.

Keltjes sependapat dengan salah seorang ofisial SFC yang menyatakan anak-anak asal Medan itu bermain maksimal dan memiliki semangat luar biasa untuk meraih kemenangan. "PSMS mengusung semangat laga hidup mati, sehingga tampil habis-habisan dan ini membawa hasil Ayam Kinantan tampil lebih agresif," lanjutnya.

"Meskipun sama-sama merumput di daerah Sumatera, bukan berarti pihak lawan berbelas kasihan dan membantu kami. Tidak ada itu!" tegas Keltjes.

Secara terpisah, Wakil Manajer SFC Hendri Zainuddin membantah timnya sengaja memberikan kemenangan kepada PSMS. "Kami nyatakan secara tegas bahwa tidak terjadi pengaturan hasil dalam pertandingan," katanya.