Monday, January 31, 2011

PSMS wajib revans

Balas dendam menjadi tajuk pertarungan PSMS Medan kontra Persipasi Bekasi Senin sore ini di Stadion Teladan Medan. Pasalnya musim lalu, Ayam Kinantan dua kali dipecundangi baik di kandang maupun di laga away.

Luka akibat kekalahan musim lalu tentu masih membekas di hati para punggawa tim. Di Bekasi, PSMS dipecundangi 3-1. Harapan untuk revans di Teladan juga harus pupus setelah PSMS kembali menyerah 1-2. Untuk itu pada laga kali ini PSMS tak boleh gagal lagi.

Selain faktor gengsi, The Killer-julukan lain PSMS- juga membutuhkan tambahan poin
untuk memperpanjang nafas dalam perburuan tiket ke ISL. "Sebagai tuan rumah kita tentu berharap bisa memetik poin penuh. Demi menjaga peluang ke ISL. Anak-anak akan berjuang maksimal," tukas Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa di Mess Kebun Bunga baru-baru ini.

Disadari Benny hal itu tentu tidak akan mudah. Persipasi diakui merupakan tim yang kuat dan sulit ditaklukkan. Kekalahan musim lalu merupakan bukti sahih. "Persipasi memang tin yang tangguh dan sulit ditundukkan. Tapi kita harus optimis dengan dukungan penuh masyarakat
Medan kita akan raih poin penuh," tukas Pria asal Ambon itu.

Keyakinan yang sama dilontarkan Pelatih PSMS, Suharto. "Musim lalu berbeda dengan musim ini. Kekuatan masih sama fifty-fifty. Tapi apapun ceritanya kita harus berjuang semaksimal mungkin untuk menang," ujar pemain PSMS di era akhir 80-an dan awal 90-an ini.

Untuk skema permainan Suharto akan kembali memasang formasi 4-4-2. Andi Setiawan semakin kokoh di bawah mistar tanpa sekalipun kebobolan di empat laga. Putra Habibi dan Vagner didampingi dua wing Ari Yuganda serta Rahmat akan membentengi Andi. Kehilangan Jose Sebastian di tengah akan ditutupi dengan peran Tri Yudha atau Alfian Habibi. Faisal Azmi, Zulkarnaen dan Affan ditugaskan menguatkan lini kedua.

Untuk posisi striker, Suharto bisa jadi kembali membuat kejutan. Saat menghadapi PSLS pekan lalu, ia mencadangkan Kurniawan dan lebih memilih Rinaldo mendampingi Gaston di depan. Si Kurus malah sama sekali tak tampil karena Suharto memilih memasukkan Mahadi Rais saat Rinaldo tampil kurang optimal. "Intinya saya selalu tekankan akan menurunkan pemain yang paling siap," tukas Suharto.

Sementara di kubu lawan, Persipasi tak kalah optimis. Tim asuhan Warta Kesuma ini cukup yakin bisa membawa pulang angka. Bahkan penghuni posisi lima klasemen sementara ini berjanji akan menampilkan permainan yang enak ditonton.

"Kita akan berusaha meraih hasil terbaik tentunya dengan permainan yang enak ditonton," tukas Sektim, Suherman.

Persipasi akan mengandalkan trio asing Roberto Kwarteh, Adebayor dan Stepen Mennoh untuk menjungkalkan lawan. "Secara keseluruhan tim kita siap sepenuhnya," tambahnya.

Liga Primer Indonesia Real Mataram Atasi Bintang Medan

Real Mataram berhasil melibas Bintang Medan 3-1 dalam pertandingan ke-25 musim 2011 Liga Primer Indonesia, Minggu (30/1/2011) di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Real Mataram selaku tuan rumah unggul setelah sempat bermain alot pada babak pertama.

Pada babak pertama, kedua kesebelasan bermain relatif imbang sehingga permaian terlihat sangat alot. Penempatan bola keduanya pun tak jauh beda. Real Mataram berhasil menempatkan bola sebanyak 55 kali sedangkan Bintang Medan sebanyak 45 kali.

Bahkan, pada babak pertama menit ke-17, Real Mataram sempat kebobolan satu gol hasil tendangan pemain depan Bintang Medan, Yoseph Ostanika. Pemain bernomor punggung 10 ini berhasil menyarangk an bola setelah mendapat umpan serangan balik dari rekannya Cosmin Van Sea.

Namun demikian, pada menit ke-37 gawang Bintang Medan jebol setelah pemain depan Real Mataram, Fernando Soler berhasil memanfaatkan tendangan bebas tidak langsung dari Eko Prastio dan Eko Wijayanto. Posisi keduanya pun kemudian berimbang 1:1.

Pada babak kedua, kepercayaan diri kesebelasan tuan rumah, Real Matara m semakin tinggi. Hal ini dibuktikan dengan gol kedua pada menit ke-31 yang kembali dipersembahkan oleh Fernando Soler.

Gol kedua bagi Real Mataram ini tercipta dari kombinasi umpan cerdik Zaenal Abidin. Setelah berhasil mempersembahkan dua gol, pelatih Real Mataram, J Bsualdo akhirnya menarik Fernando Soler ke luar lapangan dan menggantikannya dengan pemain bernomor punggung 29, Gatot Nurmansyah.

Hanya berselang tujuh menit, Real Mataram kembali melibas Bintang Medan dengan gol yang disarangkan Eko Prastio W, pemain bernomor punggung 25. Pada babak kedua menit ke-38, Eko berhasil memanfaatkan serangan balik dengan cepat dan menyarangkan tendangannya ke gawang kiper Bintang Medan, Decky Ardian.

Meski pertandingan sempat berlangsung alot, secara umum, laga antara Real Mataram dan Bintang Medang berlangsung sportif dan lancar. Sebanyak tiga kartu kuning diberikan wasit M Ahyar. Satu kartu kuning kepada pemain Real Mataram, Nandri Eka dan dua kartu kuning kepada pemain Bintang Medan, Amine Kanoun dan Merdyanto Welong.

Pelatih Bintang Medan, Michael F mengakui permainan Real Mataram lebih bagus dan unggul. Ia juga memuji lapangan tempat berlangsungnya pertandingan yang bagus.

Sementara itu, Pelatih Real Mataram J Basualdo mengatakan, tim asuhannya sempat lemah pada lini belakang. Karena itu, pada babak pertama gawang Real Mataram berhasil dijebol Bintang Medan.

"Pelan-pelan, tim kami langsung mengejar ketinggalan dan akhirnya kami berhasil unggul dengan tiga gol," ujarnya

Friday, January 28, 2011

Kinantan yakin sapu bersih

EDAN - Dua laga sisa di putaran pertama kontra Persipasi Bekasi (31 Januari) dan Persita Tangerang (4 Februari) menjadi fokus PSMS untuk dimenangkan.

Tak ada alasan lain selain mengejar posisi empat besar di klasemen akhir agar dapat melaju ke babak selanjutnya. Peluang untuk menyapu bersih dua laga itu pun terbuka lebar. Selain mental pemain yang cukup baik, kekuatan tim PSMS juga saat ini lebih baik.

“Di samping kami belum tahu kekuatan lawan seperti apa, calon lawan juga tidak mengetahui kekuatan kami seperti apa. Dengan bermain di Stadion Teladan juga, pemain akan lebih termotivasi. Tapi tetap, kami mengharapkan doa dan dukungan masyarakat Medan untuk PSMS,” pungkas Pelatih PSMS, Suharto, tadi sore.

Untuk mewujudkan target itu Suharto akan mempersolid timnya. Rasa optimis tinggi tentu juga harus dibarengi dengan kondisi teknis yang mendukung. “Kepercayaan diri pemain lebih baik dengan hasil imbang di dua laga sebelumnya. Yang jelas, di waktu yang tersisa ini, kami akan membenahi finishing sekaligus memperbaiki lini pertahanan,” tambahnya.

Harapan yang sama dilontarkan Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa. “Di dua laga terakhir nanti, tentunya kami berharap bisa meraih poin sempurna untuk memperbesar kesempatan kami naik ke papan atas klasemen sementara, kesempatan itu saya rasa masih terbuka,” ujar Benny.

Benny yakin dengan bermain di Teladan, PSMS akan mampu mempersembahkan kemenangan meskipun tim yang dihadapi cukup tangguh.

“Kenapa kami targetkan enam poin? PSMS bermain di hadapan pendukung sendiri di Stadion Teladan, siapaun lawannya, kemungkinan menang jelas lebih terbuka dibanding dengan laga tandang, ” sebutnya lagi.

Menurutnya, dengan raihan hasil 20 poin, upaya PSMS untuk meraih tiket promosi ke Liga Super akan semakin terbuka. Baru di putaran kedua, PSMS akan bisa leluasa melakukan kalkulasi untuk memperbesar peluang meraih target di akhir musim, Liga Super.

“Kalau target 20 ponin terpenuhi, jelas kita akan bisa lebih leluasa menatap putaran kedua. Saya yakin atmosfer positif yang saat ini berada pada pemain akan menjadi motivasi tersendiri bagi mereka menghadapi dua laga terakhir nanti,” sebut pengusaha ekspor-impor itu.

PSMS tutup Putaran I dengan 20 poin?

MEDAN - Asa menembus kembali ke Liga Super Indonesia masih terus ditiupkan PSMS Medan. Sudah 10 laga dilakoni Kurniawan Dwi Yulianto cs dan bertengger di posisi tujuh klasemen sementara dengan koleksi 14 poin dan Ayam Kinantan hanya punya dua laga sisa kontra Persipasi Bekasi dan Persita Tangerang untuk menyelesaikan putaran pertama.

Peluang besar dimiliki skuad asuhan Suharto ini karena dua laga terakhir, PSMS bermain di Stadion Teladan. Stadion yang angker bagi tim tamu. Hanya sekali PSMS terjungkal di tangan Persih Tembilahan. Selebihnyaberakhir dengan kemenangan yang keseluruhannya merupakan jumlah kemenangan PSMS sampai saat ini yakni empat kali.

Untuk itu, dua laga terakhir harus dimaksimalkan dengan raihan poin penuh. Jika kedua laga PSMS bisa melakukan sapu bersih, maka putaran pertama akan ditutup The Killer dengan 20 poin. Mampukah skuad hijau mencapai target terakhir ini?

Menurut Asisten Manajer PSMS Benny Tomasoa, hal itu bukan mustahil. Syaratnya, para pemain harus lebih bertanggung jawab memainkan peranannya masing-masing. Menurutnya, kondisi kondusif yang dibangun semenjak kehadiran Suharto diharapkan bisa membuat seluruh punggawa lebih konsentrasi pada pertandingan berikutnya.

“Itu artinya, dua laga terakhir putaran (pertama) ini, tim harus bisa meraih poin sempurna untuk memperbesar peluang lolos ke Liga Super. Dengan 20 poin di putaran pertama, hitungan-hitungan di putaran kedua bisa lebih jelas. Jadi kami harap pemain lebih konsentrasi,” ujar Benny kepada Waspada Online, tadi malam.

Apalagi, hasil di dua pertandingan tersebut menurutnya akan menentukan nasib pemain di putaran kedua nanti. PSMS akan melakuka evaluasi terhadap pemain. “Di putaran kedua, jelas akan ada evaluasi untuk pemain. Jadi kami minta kesungguhan pemain. Ini bukan ancaman tapi imbauan agar bisa lebih maksimal,” ungkap pria berdarah Ambon itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, rencananya di putaran kedua, PSMS akan menambah pemain untuk memperkuat tim yang ada. Kabarnya seorang gelandang asal klub Superliga tengah diincar.

Sementara itu, PSMS tetap bertekad mempertahankan rekor bagus di kandang musim ini (empat kali menang, sekali kalah), Satu hal yang menjadi perhatian Pelatih Suharto adalah sektor pertahanan. Meski PSMS mencatat clean sheet dalam empat laga terakhir, koordinasi antar pemain belakang masih kerap membahayakan gawang sendiri.

“Saya tidak mau menyalahkan pemain secara perorangan, karena di dalam sepakbola, mempertahankan daerah sendiri dari ancaman musuh menjadi tanggung jawab semua pemain. Yang jelas, ada evaluasi atas buruknya koordinasi di lini belakang,” ungkapnya lagi.

Namun bukan berarti lini lain tidak dievaluasi. Dikatakan, sektor tengah dan depan juga tidak optimal dalam dua laga terakhir. Para penggedor lini kedua dinilai kurang memberikan suplai bola ke depan yang berujung kebuntuan.

“Ya, kami mengakui lini tengah juga kurang kontribusi. Jadi, lini tengah dan depan juga akan dievaluasi di sisi waktu ini,” beber Suharto.

Bintang Medan Rekrut Pemain Korsel

Mantan pemain tim nasional Korea Selatan (Korsel), Ahn Hyo Yean, bergabung dengan klub sepak bola Bintang Medan FC untuk memperkuat klub tersebut berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI).

Pelatih Bintang Medan, Michael Feichtenbeiner, di Medan, Kamis (27/1/2011), mengatakan, menjelang batas tempo transfer pemain di LPI akhir Januari 2011 ini, Bintang Medan FC telah mengontrak mantan pemain timnas Korsel, Ahn Hyo Yean.

Ia mengatakan, pihaknya mendatangkan pemain gelandang serang itu untuk mengisi posisi penyerang di barisan depan Bintang Medan. Dengan demikian, daya gedor tim tersebut diharapkan akan lebih meningkat lagi menghadapi lawan-lawan yang pada pertandingan-pertandingan selanjutnya.

"Dia memang jago di tengah, khususnya untuk menyerang dari kiri ataupun kanan. Tapi, saya mau pakai dia sebagai striker di tim saya," kata mantan pelatih Stuttgart ini.

Selain mengontrak Ahn Hyo-Yeon yang sebelumnya sempat bergabung di Persela Lamongan, pelatih asal Jerman itu juga sempat mendatangkan Daniel untuk diuji kualifikasinya. Namun, akhirnya ia dipulangkan karena alasan posisi taktis.

"Saya sedang melihat kemungkinan pemain deep midfielder yang biasa bermain dari belakang," ujarnya.

Mengenai kesiapan Bintang Medan untuk laga keduanya melawan Real Mataram di Yogyakarta, Minggu (30/1/ 2011), menurut Feichtenbeiner, timnya siap dan yakin bermain semaksimal mungkin.

"Kami berharap dapat meraih kemenangan selanjutnya dengan skuad terbaik kami," katanya.

Sebelumnya, Bintang Medan telah memiliki dua pemain asing, yakni Amine Kamoun dari Tunisia dan Cosmin Vanesa dari Rumania. Kedua pemain asing ini juga telah membuktikan kontribusi yang cukup besar ketika Bintang Medan menaklukkan Aceh United 1-0, Sabtu (22/1/2011) di Stadion Teladan Medan. (antara)

Wednesday, January 26, 2011

PSMS beruntung miliki Andi Setiawan

PSMS Medan kembali gagal meraih poin penuh usai bermain imbang tanpa gol menghadapi PSLS di Stadion Tunas Bangsa Lhokseumawe tadi sore. Hasil imbang ini menjadi kedua kali setelah sebelumnya ditahan PSSB Bireuen. Tur ke tanah Aceh kali ini PSMS membawa pulang dua poin.

Pada laga tad sore, Pelatih PSMS, Suharto kembali memasang strategi berbeda. Kali ini bukan Kurniawan yang tampil berduet dengan Gaston Castano. Namun striker muda, Rinaldo yang untuk pertama kali tampil sebagai starter. Keduanya didukung Jose Sebastian, Zulkarnaen dan Affan Lubis sebagai penyuplai bola.

Gempuran PSMS dimulai sejak menit-menit awal. Belum genap satu menit Rinaldo mendapatkan peluang. Berawal dari tendangan bebas Jose Sebastian, striker berusia 25 tahun itu mendapatkan peluang di kotak penalti. Namun tendangannya terlalu lemah sehingga mudah diantisipasi Ali yang berdiri di bawah mistar.

Di menit 20, gantian tuan rumah yang mengancam gawang lawan. Salah pengertian antara Putra Habibi dan Ari Yuganda berbuah blunder yang hampir dimanfaatkan Taufik Hamid. Namun tendangannya melenceng di atas gawang Andi Setiawan. Kedudukan imbang tidak berubah hingga turun minum.

Di babak kedua, PSMS kembali tampil dengan pola serangan dari kaki ke kaki. Sementara tim lawan yang letih harus berjibaku mengamankan wilayahnya. Perlakuan kasar terhadap PSMS beberapa kali terjadi. Permainan kasar tim tuan rumah menyebabkan dua pemainnya Ervin dan Masdar harus diganjar kartu kuning wasit Ginanjar Rahman Latif asal
Bandung.

Top skor sementara PSMS, Gaston beraksi di menit 62. Namun tandukan striker Argentina itu masih tipis di atas mistar. Tiga menit kemudian ketegangan terjadi antara bek PSMS, Rahmad dan striker lawan Nurcholis Majid. Nurcholis gerah dan mendorong Rahmad menyusul tekel keras eks pemain Persiraja itu. Laga dilanjutkan setelah keduanya mereda.

Rinaldo yang gagal mencetak gol pada duel reuninya digantikan Suharto dengan Mahadi Rais. Namun pergantian tidak banyak menciptakan perubahan. Sebaliknya justru tuan rumah hampir saja menciptakan gol menit ke 71 ketika striker tuan rumah Anton Irawan tinggal berhadapan dengan kiper Andi Setiawan. Namun Andi melakukan aksi heroik dengan
menepis tendangan Anton. Hingga laga berakhir skor tetap imbang tanpa gol.

“Saya bersyukur dengan hasil ini. Sebenarnya kami ada masalah, Stamina tim kami melorot karena tidak pernah latihan. Bisa dibilang menghadapi PSMS kami kurang persiapan. Tapi saya tidak menyangka anak-anak bisa main bagus,” sebut Pelatih PSLS, Imran.
(dat04/wol)

Tuesday, January 25, 2011

PSMS bakal tambah pemain

MEDAN –Meski bursa transfer putaran kedua belum lagi dibuka, PSMS sudah mulai mewacanakan untuk menambah pemain.

Hal itu disampaikan Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa. Menurutnya PSMS tengah mengincar seorang gelandang untuk memperkuat skuad. Meskipun Benny enggan menyebutkan nama pemain tersebut. “Ada satu pemain. Tapi siapa namanya tidak usah disebutkan dulu lah, nanti saja. Kompetisi masih berjalan, tunggu sampai jeda nanti,” kata Benny kepada Waspada Online, hari ini.

Kabarnya saat itu sang pemain tengah merumput di kompetisi Liga Super Indonesia. Pemain tersebut juga kelahiran Medan. “Orang Medan, tapi dia sekarang main di luar untuk tim liga super. Pembicaraan sudah dilakukan, dia menyatakan mempertimbangkannya dan mengaku senang bisa dipercaya membela PSMS,” sebutnya lagi.

Namun mengapa PSMS berniat merekrut gelandang? Padahal pos striker sangat minim pemain. Saat ini PSMS hanya memiliki empat striker. Gaston Castano dan Kurniawan merupakan pilihan terbatas yang dimiliki pelatih. Dua lainnya, Rinaldo dan Mahadi dinilai minim pengalaman. Hal itu menyebabkan Gaston dan Kurniawan kerap dipaksakan main meski terkadang tampil tidak optimal.

“Kami tahu itu. Tapi yang jelas, penambahan pemain itu nanti dilakukan berdasarkan kebutuhan tim yang sesuai dengan harapan pelatih (Suharto). Pemain tengah itu salah satu diantaranya saja,” sebut Benny.

Suharto yang dikonfirmasi terkait hal tersebut tidak membantahnya. Tapi menurutnya, hal tersebut masih sebatas wacana. Yang terpenting baginya saat ini adalah mempersiapkan tim menjelang laga menghadapi PSLS Lhokseumawe Selasa (25/1) mendatang. “Yang paling penting itu bagaimana meraih hasil maksimal menghadapi PSLS Lhokseumawe. Saya yakin bisa, asal pemain sungguh-sungguh,” tandasnya.

PSMS andalkan senjata alternatif

MEDAN - Lawatan ke Bireuen pecan lalu, PSMS Medan gagal membawa pulang tiga poin. Kurniawan Dwi Yulianto cs harus puas berbagi angka satu dengan PSSB dalam laga tanpa gol tersebut. Kini PSLS Lhoukseumauwe yang dijadikan target poin penuh pertama PSMS di laga tandang Divisi Utama Liga Indonesia 2010//2011.

Namun laga di Stadion Nusa Bangsa ini diprediksi akan sulit. Meski merupakan debutan musim ini, PSLS mampu bersaing dan sempat menembus zona empat besar. Meskipun posisinya kini melorot di peringkat enam usai imbang 2-2 atas Pro Titan di laga sebelumnya.

Begitupun, optimisme tinggi tetap diusung The Killer. Arsitek tim Suharto siap memimpin anak asuhnya untuk bermain maksimal. “Tentunya tim siap tampil maksimal. Kondisi pemain dalam keadaan baik. Tidak ada yang cedera. Jadi kami berharap harapan bisa meraih poin maksimal bisa diraih,” kata Suharto tadi malam.

Pelatih yang sejak menangani PSMS gemar mencoba wajah baru ini kemungkinan akan kembali melakukan inovasi baru. Saat menghadapi PSSB, Suharto menurunkan striker muda Mahadi Rais menggantikan Kurniawan yang tampil kurang maksimal. Hasilnya, Mahadi tampil cukup baik dan nyaris mencetak gol.

Mahadi akan termasuk sebagai salah satu senjata alternatif jika lini depan PSMS yang akan diisi duet Gaston Castano-Kurniawan tak mampu memecah kebuntuan. Satu lagi striker yang bisa menjadi senjata alternatif adalah Rinaldo.

Yang perlu dicatat, Rinaldo merupakan pemain yang turut andil mengantarkan PSLS promosi dari Divisi I musim lalu. Duel ini tentu akan menjadi reuni pertamanya sejak hijrah ke PSMS. Striker yang punya akselerasi cepat ini kemungkinan besar diturunkan di babak kedua.

“Kalau diturunkan tentu saya akan berusaha tampil maksimal. Harus profesional ya mencetak gol,” tukas Rinaldo saat dikonfirmasi.

Para bomber itu akan didukung barisan tengah yang diisi Jose Sebastian, Affan, Faisal Azmi dan Zulkarnaen. Di belakang, Vagner Luiz akan membentengi gawang Andi Setiawan.

Satu hal yang harus diwaspadai tim yang menghadapi PSMS memiliki motivasi dan semangat berlipat. “Kami meminta pemain untuk tampil sepenuh hati besok,” tegas pemain PSMS era 1980-1990an itu.

Jika PSMS optimis, tuan rumah justru merendah. Didukung penuh publiknya tak membuat tim asuhan Imran Juned ini sesumbar. “Ya, kalau dilihat di atas kertas, PSMS bisa dibilang lebih unggul. Tapi tentunya penonton mengharapkan kami menang dan kami juga akan maksimal,” sebut Imran.

Meski tengah dikabarkan tengah didera masalah finansial, Imran membantahnya dan mengatakan bahwa kondisi itu tak mempengaruhi semangat skuadnya. “Kondisi pemain tak ada masalah, bisa dibilang cukup baik sekarang,” sebut Imran.

Jangan Terbebani Target Tandang

Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa menegaskan target empat poin yang harus diraih PSMS di tur tandang kedua di Bieruen dan Lhokseumawe. Meski demikian, Benny berharap tim tidak terbebani target tersebut dan tetap bermain baik.

Dari sudut pandang Benny, inilah saatnya Affan Lubis dan kawan-kawan menjaga reputasi PSMS dan harga diri Kota Medan. “Para pemain diminta tetap tampil sebaik mungkin. Kita harus konsen dengan prestise kita sebagai salah satu tim besar. Saya yakin para pemain mempunyai kapabilitas untuk melakukan hal tersebut dan mengembalikan reputasi PSMS,” tegas mantan penjaga gawang PSMS Junior itu.

Dengan kondisi tim saat ini, Benny yakin kalau target tersebut bisa tercapai. “Yang penting jangan terbebani,” sambungnya.

Dua tim yang bakal ditantang merupakan tim yang sulit kandas di kandang sendiri. Hal ini memang jadi batu sandungan tersendiri. Namun target membawa poin harus didapatkan, mengingat peluang PSMS lolos ke babak delapan besar untuk maju ke super liga mulai tertutup karena telah alami empat kekalahan. Tim akan bertolak ke Bieruen dan Lhoeksumawe pada Rabu (19/1) ini menggunakan bus. (ful)

Decky Adrian, tak Sangka Bisa Jadi Kiper Profesional

MEDAN-Dipercaya sebagai penjaga gawang utama Bintang Medan dalam perhelatan Liga Primer Indonesia, tak lantas membuat Decky Ardian Cahyadi berbesar hati.

Meskipun memiliki jam terbang yang terbilang tinggi, namun pria kelahiran Malang, 28 tahun silam itu mengaku tetap akan tampil maksimal untuk semua tim yang dibelanya. Hal itu disampaikan Decky saat dijambangi wartawan, Sabtu (22/1) siang di mess kebun bunga tempat dirinya berdomisili.

Awalnya Decky mengaku, sebelum menjadi penjaga gawang Bintang Medan, Decky pernah dipercaya sebagai penjaga gawang kedua di PSMS setelah Markus Horisson.

Pria dengan tinggi badan 181 cm dan berat badan 76 Kg itu, mengawali karirnya sebagai penjaga gawang di Persema Malang selama dua musim yaitu 2000-2002 di Liga Indonesia.

Selanjutnya Persisas Putera Samarinda 2003, Persebaya Surabaya ,2004, Persiba Balik Papan 2004-2005, Persmin Minahasa 2005, PSMS Medan 2006-2008, Persijap Jepara 2008-2009, dan saat ini Bintang Medan.
Kini ayah dua anak, Javier Alvero (5) dan M. Rafa Alvaro (2) itu tidak ingin bermimpi muluk untuk menjadi penjaga gawang timnas Indonesia. Selain itu menurut Decky, bisa menafkahi sang isteri Endang Brata dan kedua anaknya yang kini tinggal di Malang merupakan kebahagian yang tak ternilai harganya.

Dibalik kesuksesan karirnya, sesungguhnya Decky tak pernah menyangka jika dirinya akan berkarir sebagai seorang penjaga gawang profesional, sebab pria yang mencintai sepakbola sejak SMP kelas I ini sebelumnya adalah pemain bertahan.

Namun, pada sebuah kesempatan Decky tertarik untuk mencoba posisi baru yakni menjadi penjaga gawang. Setelah dicoba, Decky menemukan kepuasan lain yang sulit dilukiskan dnegan kata-kata, hingga akhirnya dirinya memutuskan untuk menekuni karir sebagai seorang penjaga gawang.

Sejak saat itu karir Decky pun terus beranjak, hingga akhirnya bisa seperti sekarang ini. (uma)

Masih Nervous

MEDAN- Bintang Medan sukses mengawali laga perdananya di Liga Primer Indonesia (LPI) dengan kemenangan, setelah menundukkan Aceh United 1-0 (0-0) di Stadion Teladan Medan, kemarin petang (22/1). Tendangan bebas Amin Kamoun di menit ke-31 menjadi satu-satunya gol kemenangan tim asuhan Michael Feichtenbeiner.

Sejak menit awal Bintang Medan tampil menyerang. Duet Yoseph Ostanika dan Cosmin Vance di barisan depan berhasil mengobrak abrik pertahanan Aceh United. Keduanya didukung Syamsul Bahri, Syafari, Fakhruddin dan Rahmat Dwi Adi dari lini kedua. Sementara Amin Kamoun mengomandoi lini belakang bersama Dodi, Rudi Hartono dan Dodi Rahwana.

Tuan rumah membuka peluang lewat kerjasama Yoseph dan Syafari, namun Yoseph terjatuh di kotak penalti dann
tidak digubris wasit. Niko, sapaan akrab Yoseph, lagi-lagi beraksi dengan menerobos kotak penalti lawan sebelum tendangan striker mungil ini diantisipasi Herman Batak yang berdiri di bawah mistar Aceh United.
Kebuntuan akhirnya pecah di menit ke-31. Tendangan bebas tidak langsung bek Tunisia, Amin Kamoun melesak ke sudut kiri gawang lawan tanpa mampu dihalau Herman. Tujuh menit kemudian, Cosmin yang mendapat umpan terobosan dari Niko gagal memaksimalkannya menjadi gol. Begitu juga dengan peluang Fakhruddin yang masih membentur tiang gawang.

Aceh United berusaha bangkit di babak kedua. Lewat duo Yum Dong Jin dan Park Dae Sik asal Korea, tim tamu berusaha menembus pertahanan tuan rumah. Masuknya Zamrony cukup meningkatkan daya dobrak tim, namun serangan berkali-kali kandas di kaki Amin Kamoun dkk.

Peluang terbaik yang dimiliki Aceh United lahir lewat tendangan bebas bek asal Kamerun, Pierre Njanka, yang masih membentur tiang gawang. Sementara Bintang Medan terus mengancam lawan. Tandukan kapten Syamsul Bahri masih mampu diamankan Herman. Begitu juga dengan Cosmin yang berkali-kali mendapatkan peluang di kotak penalti.
“Beberapa pemain tadi masih nervous (grogi), mungkin karena ini pertandingan perdananya. Yang pasti, saya sangat puas dengan kemenangan ini. Tapi ke depannya saya harus menambah beberapa pemain asing untuk memperkuat tim, apalagi kondisi lapangan cukup buruk hingga menyulitkan pemain untuk mengembangkan permainan,” ujar Pelatih Bintang Medan, Michael Feichtenbeiner.

Sementara itu, Pelatih Aceh United, Lionel Charbonnier mengaku kebersamaannya dengan tim yang singkat membuat Pierre Njanka dkk belum memahami betul skema yang dijalankan.
“Saya baru seminggu menangani tim. Kerjasama tim belum terlihat dan anak-anak belum benar-benar paham metode latihan,” tukas Pelatih asal Prancis itu. (uma)

Tuesday, January 18, 2011

Buta Kekuatan Lawan

MEDAN- PSMS akan melakoni laga away ke markas PSSB Bieuren dan PSLS Lhoeksumawe pada 21 dan 25 Januari mendatang. Pada lawatan kali ini, PSMS bertekad bawa empat poin.

Sayang, upaya untuk itu tampaknya bakal berat. Pasalnya pihak PSMS belum tahu pasti kekuatan bakal lawan. “Keseluruhan kita belum tahu, tapi sekadar informasi sudah saya dapatkan,” kata Suharto, arsitek PSMS Minggu (16/1).
Ditambahkan Suharto, informasi yang diperoleh terkait kekuatan lawan bisa saja tidak tepat. Maka itu, kesiapan timnya tetap jadi prioritas. “Belum tentu benar. Informasi bisa saja salah. Yang terpenting adalah tetap konsentrasi berlatih,” tambahnya.

Sejauh ini, kondisi psikis dan fisik PSMS berada dalam top performa. Kemenangan dua laga tak dipungkiri menambah kepercayaandiri punggawa Ayam Kinantan. Kalaupun ada yang kuran fit hanya Vagner Luis seorang. Bek impor asal Brasil itu alami cedera ringan di pahanya. “Tapi tak masalah, karena Vagner bisa pulih saat pertandingan,” tambah mantan pelatih PS AD itu.

Untuk tur away kedua ini, Suharto berencana membawa seluruh skuad PSMS yang kini berjumlah 21 pemain. Terlebih tim akan berangkat lewat jalur darat, sehingga ongkos perjalanan bisa ditekan. “Rencananya memang semua pemain ikut,” lanjutnya.

Sebelumnya Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa meminta agar pelatih dan pemain bisa membawa pulang poin dari lawatan tersebut.

Secara matematika, PSMS dianggap mampu meraih tiga angka ketika melawan PSSB Bieruen yang kondisinya tak lebih baik dari PSMS. Sedangkan melawan PSLS manajemen berharap PSMS bisa curi satu angka. (ful)

Saturday, January 15, 2011

PSMS Junior bawa 20 pemain ke Jakarta

Tim PSMS Junior (Jr) berkekuatan 20 pemain mengikuti babak 16 besar nasional Piala Suratin U-18 yang digelar di lapangan Tugu Jakarta, 18-21 Januari mendatang.

Demikian disampaikan Manajer Tim PSMS Jr Alexander Gho di Stadion Kebun Bunga Medan, Jumat. Alex didampingi pelatih Iwan Karo Karo, Azhari Tanjung dan Iskak menjelaskan sebelumnya di putaran ketiga zona Sumatera di Muba Banyuasin, Sumatera Selatan, diperkuat 23 pemain.

Menurut Alex, ke-20 pemain yang dibawa sesuai kebutuhan tim dalam melakoni babak 16 besar. Ke-20 pemain itu adalah Airlangga Pribadi, Dodi Pramudi, Yogi Novrizal, Dedi Nurdiansyah Nasution, Yuwandi, Zumanda, Madya Siregar, Dede Darmawan, Zainuddin Siregar, Bonny Farjer, Ade Rio Pratama, Tirta Maulana, M Imam Sakti Ritonga, Arsyad Habibi, Hendra Lubis, Suwandi Tarigan, M Wiranda, Supriyadi, Julius dan Zahlul.

Pada kesempatan itu, Alex menyampaikan terima kasih atas perhatian tokoh masyarakat Sumut khususnya Medan yang tidak ingin anak-anak PSMS Jr rutin menggelar latihan kalah sebelum bertanding di Piala Suratin.

Lantaran tidak semua tim bisa berpartisipasi dalam perebutan piala bergengsi di Indonesia tersebut, untuk mencari pemain yang berpotensi untuk masuk tim nasional Indonesia junior.
Selaku manajer tim, Alex mengharapkan pemain memikiri hal lain dalam menyongsong partai 16 nasional yang semakin dekat itu.

Alex melihat, PSMS Jr telah banyak kemajuan dalam soal stamina dan kerjasama tim. Dengan begitu, tim Ayam Kinantan muda ini diharapkan bisa masuk final dan bisa membawa pulang Piala Suratin tersebut ke kota Medan.

Untuk bisa memboyong Piala Suratin ke kota Medan, tentunya para pemain harus bekerja keras dan pantang menyerah dalam setiap pertandingan. "Kalau itu sudah tertanam kepada pemain, PSMS Junior sulit dikalahkan," paparnya.

Dia sangat bangga kepada timnya itu, pemain mempunyai disiplin dan kemauan kuat untuk mempersembahkan yang terbaik untuk masyarakat Medan."Mudah-mudahan Madya Siregar cs bisa main bagus di Jakarta," tandasnya.

Friday, January 14, 2011

PSMS MENANG LAGI

Derbi Deli edisi perdana antara PSMS versus Pro Titan akan tersaji malam ini di Stadion Teladan mulai pukul 19.00 WIB. Sebagai klub yang lebih dulu mapan, PSMS diunggulkan untuk meraih poin penuh. Tapi, apakah Pro Titan akan menyerah begitu saja?

Lewat perhitungan di atas kertas, Kuda Pegasus memang berat meraih angka maksimal. Bahkan, pihak manajemen Pro Titan terkesan sudah menyerah sebelum bertanding. Setidaknya, pihak klub pindahan dari Jogjakarta tersebut tak begitu bernafsu untuk menang. Ya, bila berhasil seri, maka Pro Titan sudah menganggap sebagai kemenangan. Setidaknya hal itu diutarakan Wahyu Wahab, asisten manajer Pro Titan saat temu pers Selasa (11/1) kemarin. “Kita tidak muluk-muluk. Berhasil seri sama dengan menang. Itu sudah bagus,” katanya.

Mental pemain Pro Titan pun dikhawatirkan sedang drop. Dua hari sebelum laga, pelatih Welly Podungge didepak karena gagal capai target angka dari manajemen. Namun, hal ini ditepis Wahyu Wahab. “Tidak ada masalah dengan pemain. Kita memang kalah materi pemain, tapi gaya main tetap dipertahankan,” jelasnya.

Namun ada sisi lain yang patut diwaspadai punggawa Ayam Kinantan. Meski bakal lawan tengah didera masalah kepercayaan diri usai tak pernah menang di enam laga terakhir, M Junaedi dkk diyakini punya tenaga ekstra untuk mencoba memberi kejutan bagi PSMS.

Hal itu sudah diwanti-wanti pihak PSMS, setidaknya lewat asisten manajer, Benny Tomasoa. “Kita harus mewaspadai semua lawan, termasuk Pro Titan. Mereka dihuni pemain muda dan bisa tampil sangat ngotot,” kata Benny.
Membedah kekuatan lawan, PSMS lebih unggul di segala posisi. Di belakang, PSMS punya bek asing, Vagner Luis yang punya postur bagus untuk menghentikan pergerakan striker Pro Titan yang berpostur kecil. Vagner akan didampingi bek lokal yang tak kalah besar, Novi Hendriawan.

Di lini tengah, PSMS punya gelandang sarat pengalaman. Sang kapten tim, Affan Lubis patut diwaspadai, sebab visi passing gelandang senior satu ini masih kerap menyulitkan pertahanan lawan. Kalau Jose Sebastian fit, bisa jadi gelandang asal Argentina ini dipasang sebagai starter. Dengan demikian, permainan lini tengah PSMS akan lebih dihidup. Terlebih bila dipadukan power Faisal Azmi dan Zulkarnaen. Kedua pemain ini memiliki stamina dan determinasi cukup baik. Kelebihan itu masih dilengkapi ketajaman bila sukses mengobrak-abrik pertahanan lawan.
Di lini depan, PSMS juga lebih diunggulkan. Duet Gaston Castano dan Kurniawan Dwi Yulianto semakin padu. Diyakini kerjasama kedua pemain ini akan kembali mencatatkan gol bagi Ayam Kinantan.

Sebaliknya, kekuatan Pro Titan musim ini hanya terfokus di lini belakang. Di bawah mistar, kualitas dua pemain, Mukti Ali Raja dan Dede Pranata sama baiknya. Meskipun belakangan Mukti jarang diturunkan, Dede berhasil mengawal gawang Kuda Pegasus-julukan Pro Titan dengan baik.

Barisan pertahanan, nama Suyatno masih jadi andalan Pro Titan. Iksan Sania di sisi kiri pertahanan juga jadi motor serangan balik. Ketangguhan lini belakang PSMS akan menjadi batu sandungan bagi Gaston dan Kurniawan. Namun striker sarat pengalaman seperti Gaston dan Kurniawan diyakini bisa melepaskan diri dari tekanan.
Ditanya soal peluang PSMS, Suharto sebagai pelatih lebih senang merendah. Menurutnya kedua tim memiliki peluang. “Yang jelas tim kami bakal tampil full team karena tidak ada yang cedera,” katanya. (ful)

Rangkap Lima Jabatan, Idris Terancam Sanksi PSSI

Idris SE kembali bikin sensasi. Bak tak puas merangkap tiga jabatan di PSMS sebagai Sekretaris Umum, Manajer Tim, dan Ketua paniti pelaksana (Panpel), kini dia menjabat General Manajer (GM) dan Ketua Panpel Bintang Medan yang berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI).

Kepastian kabar ini didapat dari Chief Executive Officer (CEO) PT Bintang Metropolitan, perusahaan yang mengelola Bintang Medan, Dityo Pramono. Dia menyebutkan Idris merupakan orang PSMS yang dilibatkan masuk ke dalam Bintang Medan. “Idris memang akan masuk ke Bintang Medan. Dia diposisikan sebagai GM Bintang Medan,” ujarnya.

Alasannya penunjukkan itu, menurut Dityo, PSMS sebagai pemegang lima persen saham Bintang Medan diberi hak tersebut. “Saham Bintang Medan itu 95 persen diantaranya dimiliki PT LPI sedangkan lima persen lagi milik PSMS,” katanya.

Tidak itu saja, sebagai ketua panpel pertandingan Bintang Medan nantinya, kemungkinan besar, Idris akan didaulat untuk menjalankannya. “Urusan pertandingan juga akan diurus Pak Idris,” sebut Dityo lagi.

Rangkap jabatan tersebut tergolong aneh. Apalagi, PSMS yang notabene merupakan peserta kompetisi resmi PT Liga Indonesia (LI) Divisi Utama, berseberangan dengan LPI. Bahkan, Manajer Administrasi Kompetisi PT LI Darwis Satmoko pernah mengatakan, pihaknya akan memberikan surat teguran kepada klub yang pengurusnya memiliki jabatan rangkap karena tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. “Kami akan memberikan teguran keras,” ujarnya.

Menurutnya, keputusan pengurus klub sepak bola untuk merangkap beberapa jabatan bukanlah hal yang disetujui otoritas liga sepak bola di tanah air ini. “Pada prinsipnya, PT LI tidak merekomendasikan rangkap jabatan di klub sepak bola. Karena akan mengganggu perputaran roda klub tersebut,” katanya.

Idris yang dikonfirmasi kemarin tidak membantah kabar tersebut. Dia mengaku memang menerima jabatan itu. “saya terima job itu, tapi saya tidak mau terlalu aktif,” bebernya.

Darwis yang kembali dikonfirmasi terkait rangkap jabatan ini, kemarin, mengaku telah mendengar informasi tersebut. Menurutnya, pihaknya akan melakukan investigasi terlebih dulu mengenai kabar tersebut. “Kami akan selidiki dulu. Kalau belum tahu keabsahannya, kami tidak mau sembarangan,” paparnya. Tapi dia memastikan, sanksi akan diberikan jika memang hal itu terbukti. “Kalau memang terbukti kita berikan sanksi. Itu akan jadi kerjaan komdis (komisi disiplin) PSSI,” tambahnya. (ful/sumutpos)

Tuesday, January 11, 2011

BONUS PERDANA

MEDAN - Bonus kemenangan yang dijanjikan pengurus PSMS untuk kerja keras pemain akhirnya terealisasi. Para pemain diguyur bonus menyusul kemenangan atas Persires 3-0 pada Jumat (7/1) lalu di Stadion Teladan.

Bonus sebesar 10 juta rupiah itu dikucurkan kepada 21 pemain. Juga kepada ofisial yang setia mendampingi tim. Hal itu dibenarkan Sekretaris Umum PSMS, Idris saat dikonfirmasi tadi
sore. Menurutnya, untuk menambah semangat pemain, pengurus merasa perlu memberikan apresiasi atas kemenangan menghadapi Persires.

“Bonus itu untuk menambah semangat bagi pemain. Bonus itu diberikan Sabtu kemarin,” kata Idris menambahkan pemberian dana tersebut dilakukan sebagai wujud rasa syukur pengurus atas kemenangan.

“Kebanggaan pemain juga kebahagiaan bagi kami pengurus. Jadi kita perlu apresiasi,” bebernya.

Meski tidak menjanjikan, Idris menyatakan jika meraih hasil yang baik pada laga berikutnya, pengurus tetap akan mempertimbangkan untuk memberi penghargaan atas jerih payah pemain.

“Kita tidak menjanjikan. Tapi kalau hasilnya bagus, bisa saja ada bonus lagi. Kalau pengurus punya rezeki lebih,” ungkapnya sambil berseloroh.

Biasanya, tim sepakbola akan melebihkan besaran bonus ketika tim menang di laga tandang. Tapi di PSMS, Idris menegaskan, jumlah nominal yang akan diberikan masih akan dipertimbangkan.

“Mungkin masih fluktuatif. Yang jelas, kalau pengurus punya rejeki nomplok, kenapa
tidak,” pungkasnya.

Benar saja, efek dari pemberian bonus itu pun terlihat pada sesi latihan tadi sore. Para pemain melakoni latihan dengan semangat. Artinya bonus perdana itu cukup berarti meningkatkan semangat para pemain. Apalagi menjelang laga penting kontra Pro Titan pada Rabu (12/1) mendatang.

Monday, January 10, 2011

Jelang PSMS v Pro Titan Derbi Deli Milik Siapa?

Tak lebih tiga hari sebelum Derbi Deli antara PSMS kontra Pro Titan digeber, persiapan PSMS untuk menang sudah dirancang. Hal itu terlihat dari sesi latihan Minggu (9/1) sore.

Laga itu sendiri akan kick off Rabu (12/1) malam. Inilah laga derbi perdana antara sesama tim sekota, setelah rival PSMS seperti Medan Jaya yang kini menjadi Madina Medan Jaya berlaga di Divisi 1 dan Pardedetex yang tak lagi eksis di dunia bola.

Di era sepak bola profesional, pertemuan PSMS dan Pro Titan dalam kancah resmi memang baru terjadi musim ini. Bakal lawan merupakan klub yang awalnya bernama Pro Duta Bandung. Klub itu lalu diakuisisi oleh pengusaha Sihar Sitorus dengan prediksi nilai Rp50 miliar.

Usai dikuasai seluruhnya, Pro Duta memilih berkompetisi di Sleman, Jogjakarta. Dan musim ini, Sihar memutuskan klub miliknya berkandang di Medan dengan nama Pro Titan. Maka, derbi perdana pun bakal tersaji, meski sebelumnya sempat dilaksanakan uji coba kedua tim yang dimenangkan PSMS dengan skor tipis 1-0.

Sayangnya, ketika kompetisi berjalan, suasana persaingan antara kedua tim cenderung tak bergaung. Memang, manajemen Pro Titan sempat menekan pelatih untuk meraih tiga angka melawan PSMS. Tapi, target itu bukan upaya perang urat syaraf. Sebab nyatanya Pro Titan gagal memaksimalkan dua laga di kandang sendiri.

Dari pihak PSMS, kondisi tim saat ini sedikit lebih baik. Usai meraih tiga angka dan sukses cetak tiga gol ke gawang Persires, mental pemain mendulang. Kondisi positif ini dimanfaatkan dengan baik oleh pelatih baru, Suharto. Menu latihan yang diberi mulai menjurus ke arah strategi.

Sore kemarin, Suharto berharap anak buahnya bisa memaksimalkan serangan lewat umpan silang. Ya, Suharto rupanya kerap mengamati perkembangan klub asuhan Welly Podungge itu.

Lini belakang Pro Titan, meski didominasi pemain muda, namun ada Mukti ALi Raja dan Suyatno yang sarat pengalaman. Postur tubuh juga lumayan bagus. Namun, masih ada celah yang bisa dimanfaatkan lewat upaya umpan silang maksimal.

Terlebih Suharto senang bermain dengan formasi 4-4-2, yang kerap memaksimalkan serangan lewat sayap. Tampaknya Suharto ingin mencari tahu, siapa pemain yang siap diplot sebagai pengumpan andal di kanan dan kiri. Sebelumnya, Suharto percayakan tugas ini kepada Ari Yuganda di kanan dan Faisal Azmi di kiri. Bertindak sebagai goal getter masih pada duet Kurniawan Dwi Yulianto dan Gaston Castano.

Sayang Suharto enggan berkomentar lebih banyak soal Derbi Deli perdana tersebut. “Ya kita lihat saja nanti. Yang jelas kita saat ini memaksimalkan umpan silang dulu,” katanya.

Sedangkan persiapan Pro Titan juga sudah digeber. Kekalahan menyakitkan di kandang sendiri sudah dilupakan. Welly menyatakan anak buahnya sudah dicekoki upaya untuk lebih tenang dalam menghadapi bola-bola mati. Utamanya ketika terjadi di daerah kotak penalti. Skuad yang didominasi darah muda tak harus jadi alasan. “Saya harap anak-anak bisa lebih tenang dalam setiap pertandingan,” ungkap Welly. (ful/sumutpos)

PSMS Medan Gaston-Kurniawan Makin Padu

Dalam beberapa kesempatan, duet lini depan PSMS antara Gaston Castano dengan Kurniawan Dwi Yulianto kian hangat saja. Keberadaan kedua striker ini bahkan kian tajam.

Terutama bagi Gaston. Kekasih artis Julia Perez ini kerap mencetak gol dari kerjasamanya dengan Kurniawan. Gaya main keduanya juga sudah mulai klop dan saling pengertian.

Pada laga kontra Persires yang berakhir 3-0 untuk kemenangan PSMS, Gaston sukses kemas dua gol. Kurniawan juga mencetak satu gol pada laga itu. “Saya senang sekali duet dengan Kurniawan,” kata Gaston saat dihubungi kemarin malam.

Awalnya, gaya main Gaston sempat tidak bisa diikuti dengan baik oleh para skuad PSMS. Praktis monopoli umpan kerap terjadi antara Jose Sebastian dan Gaston saja yang sama-sama berasal dari Argentina. Bahkan pada kesempatan latihan, kedua kerap berkomunikasi dengan bahasa mereka.

Namun seiring waktu, Gaston mulai menyatu dengan tim. “Saya pada dasarnya hanya mengikuti teman-teman. Semua bermain baik dan saya senang tim bisa meraih kemenangan,” katanya.

Kini Gaston telah mengoleksi lima gol dari tujuh penampilan. Atas perolehan ini, pemain bernomor punggung 32 itu mengaku punya target pribadi. Utamanya dalam urusan menggedor gawang lawan. Tapi Gaston enggan menarget jumlah gol. “Kalau itu saya pendam saja. Yang terpenting tim bisa menang. Itu sudah menyenangkan bagi kami,” lanjut mantan bintang iklan kondom Sutra itu.

Soal gonta-ganti pelatih di PSMS sejauh ini, Gaston mengaku tak ingin ambil pusing. Di bawah kepelatihan Suharto, Gaston dkk juga merasa baik-baik saja. Tapi ia juga menyayangkan pemberhentian Rudi Keltjes. “Tim tidak ada masalah. Semua kondusif, tapi saya pribadi menyayangkan pelatih bagus seperti Rudi Keltjes harus keluar. Tapi tidak ada masalah,” uingkap Gaston.

Lalu bagaimana soal dukungan kekasih hatinya Julia Perez? Menjawab masalah pribadi ini, Gaston sedikit lebih terbuka. “Ya hubungan kami baik-baik saja. Tapi mungkin dia belum akan mendukung PSMS secara langsung seperti kemarin karena dia sedang banyak urusan,” pungkasnya. (ful/sumutpos)

Saturday, January 8, 2011

PSMS Junior benahi fisik

MEDAN - Sukses melaju ke Putaran Final Piala Suratin U-18 , PSMS Junior langsung berbenah. Dengan kualitas lawan yang diyakini lebih baik, Ayam Kinantan Junior tentu tak ingin datang dengan kekuatan yang sama. Peningkatan kualitas coba dilakukan Arsitek tim, Iwan Karo-karo.

Sekembalinya dari Banyuasin, Iwan pun langsung menggeber skuadnya dengan latihan. Jika biasanya hanya tiga kali seminggu, kini Zumanda cs digeber dengan latihan setiap hari. Pasalnya meski belum ada jadwal pasti, skuad hijau-hijau akan berlaga di bulan Januari ini.

“Kita akan latihan setiap hari untuk meningkatkan performa anak-anak. Tak ada waktu lagi karena Bulan ini kita akan bertanding lagi,” tukas Iwan usai latihan di Stadion Kebun Bunga Medan.

Yang menjadi fokus perhatian Iwan adalah fisik anak asuhnya. Tak dipungkiri perjalanan jauh cukup menguras stamina anak asuhnya. Hal itu yang coba ditingkatkannya agar para pemainnya tidak lekas lelah dalam pertarungan nanti.

“Kita kan main di luar dan menempuh perjalanan jauh. Seperti ketika di Banyuasin kita menggunakan bus dan cukup membuat anak-anak kelelahan . Fisik mereka yang coba kita tingkatkan,” tambah eks stopper PSMS dan Medan Jaya ini.

Untuk masalah teknis lainnya menurut Iwan sudah tidak ada masalah. Lini depan yang awalnya dikhawatirkannya justru tampil tajam. Salah seorang strikernya, Dede Darmawan sudah mengemas empat gol saat berlaga di Banyuasin.

“Masalah lain tidak ada masalah. Hanya tinggal pematangan saja. Lini depan kita juga main bagus,” tambah pria berkumis ini.

PSMS Junior yang tampil sebagai runner up di Banyuasin, dikabarkan akan berada satu grup dengan Arema Junior, Villa 2000 Jakarta dan PS Payakumbuh di putaran final nanti. “Mudah-mudahan kita mampu melewatinya,” ujar Manajer tim, Alexander GHO.

Untuk itu, Alex meminta publik Medan mendukung penuh perjuangan PSMS Junior. “Kita bertarung demi nama baik PSMS dan Medan. Jadi kita harap masyarakat Medan mendukung baik lewat doa maupun suntikan moril,” tambah pria berkacamata ini.

Divisi Utama PSMS Sikat Persires 3-0

PSMS Medan berhasil memenuhi ambisinya mendulang raihan tiga angka setelah mengalahkan tamunya Persires Rengat 3-0 (1-0) dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2011/2011 putaran pertama di Stadion Teladan Medan, Jumat.

Kemenangan ini sekaligus merupakan kado manis buat pelatih baru PSMS, Suharto yang dipercaya menangani PSMS oleh manajemen pasca ditinggalkan pelatih sebelumnya Rudi Keltjes.

"Terimakasih buat anak-anak yang telah bermain maksimal. Dengan kemenangan ini, diharapkan kepercayaan publik terhadap PSMS kembali muncul," kata Pelatih PSMS Suharto usai pertandingan.

Ketiga gol PSMS tersebut masing-masing diciptakan Kurniawan Dwi Julianto di menit ke-5 dan pemain asingnya Cristian Gaston Castano di menit 57 dan 72.

Sebenarnya anak-anak PSMS dapat saja menang lebih dari tiga gol, melihat dari banyaknya peluang-peluang emas yang mereka ciptakan, namun peluang tersebut terbuang sia-sia akibat kurangnya kesabaran barisan depan PSMS dalam mengeksekusi bola.

Misalnya, di menit 22, Gaston gagal memanfaatkan hadiah penalti yang dihadiahkan buat PSMS setelah pemain belakang melakukan handsball di kotak terlarang. Namun sayang kesempatan ini disia-siakan Gaston, karena bola tendangannya yang diarahkan ke sudut kanan gawang terlalu lemah, sehingga bola dapat ditangkap kiper Persires.

Begitu juga di menit 43, Kurniawan yang sudah berhadapan dengan kiper Persires Rengat, gagal mencetak gol setelah bola sontekannya berhasil ditepis keluar lapangan.

Asisten pelatih PSMS, Edy Syahputra, mengatakan, kemenangan tersebut tidak terlepas dari kekompakan pemain dan kedisiplinan dalam memerankan tugasnya masing-masing.

"Sebenarnya kita bisa mencetak lebih dari tiga gol, namun berapa pun gol yang diciptakan ke jala lawan patut kita syukuri. Kemenangan ini sekaligus menjadi penambah kekuatan moral bagi anak-anak yang sempat drop pasca kalah dari Persih Tembilahan," katanya.

Manager Persires Rengat Zulfahmi Adrian, mengatakan, tim sudah bermain maksimal dan berjuang dengan sekuat tenaga menghadapi semangat juang anak-anak PSMS, apalagi PSMS memang bermain di hadapan pendukungnya.

"Cuma kalah 0-3 sudah lumayan, mengingat stok pemain kita sangat minim," katanya. (antara)

Friday, January 7, 2011

PSMS Medan Kalah, Suharto Bisa Diganti Lagi?

Keberadaan Idris SE di manajemen PSMS membawa dampak negatif. Sebagai manajer, Idris kerap membuat suasana tidak nyaman. Setidaknya hal ini diungkapkan pengurus PSSI Medan yang juga pengamat sepak bola, Asrul Batubara.

Menurut Asrul, tekanan dan intervensi Idris kepada pelatih diyakini sebagai penyebab anjloknya kepercayaan diri para pemain dan jajaran pelatih PSMS. “Bagaimana PSMS bisa maju kalau satu pertandingan saja pelatih langsung diganti. Memperbaiki butuh waktu, Jangan menimpakan kesalahan langsung pada pelatih,” kata Asrul kemarin.

Asrul juga heran melihat kinerja manajemen PSMS saat ini. Mundurnya Rudi Keltjes karena belum menandatangani kontrak hingga hampir sebulan di PSMS. Hal itu menurutnya merupakan pola pengelolaan yang tidak pada tempatnya. Dia menyatakan, selayaknya manajemen sadar, untuk mendapatkan kualitas lebih tentunya juga disertai dengan harga yang pantas pula. Sesuai dengan istilah profesional yang selama ini didengungkan pengurus dan manajemen PSMS.

”Bagaimana pelatih mau berkonsentrasi melatih dan bertahan kalau statusnya di PSMS juga belum jelas. Pelatih juga punya kebutuhan hidup yang jarus dipenuhi. Sudah sepantasnya dia menuntut haknya apabila setelah melaksanakan kewajiban sebagai pelatih,” katanya.

Sebelumnya, Parlin Siagian juga menyayangkan keputusan mendepak pelatih hanya dari satu pertandingan. Keberadaan manajer PSMS saat ini yang kerap intervensi pelatih sangat tidak profesional.

“Setelah mendepak Rudi Keltjes, Suharto ditunjuk. Kalau kalah lagi, apakah Suharto juga akan dipecat!” kata Parlin.

Di lain hal, Idris awalnya sempat menyatakan kalau sosok seorang manajer di PSMS harus bisa mendatangkan sponsor dan memiliki modal setidaknya Rp1 milyar. Hal itu diutarakannya saat PSMS belum memiliki manajer. Akhirnya, setelah jadi manajer, Idris tak terlihat melakukan apa yang diucapkannya. (ful/sumutpos)

Wednesday, January 5, 2011

Suporter sesalkan pergantian pelatih

MEDAN - Belum genap sebulan Rudy William Keltjes menangani PSMS, keadaan memaksanya hengkang lebih awal. Gagal mempersembahkan kemenangan di kesempatan pertamanya kontra Persih Tembilahan dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011 di Stadion Teladan kemarin.

Pengurus pun memutuskan untuk kembali melakukan pergantian pelatih. Suharto ditunjuk sebagai pengganti. Musim ini bukan kali pertama PSMS melakukan pergantian pelatih. Sebelumnya Zulkarnain Pasaribu lebih dulu merasakan tangan dingin pengurus. Pelatih yang akrab disapa Bang Zul ini dipecat usai melakoni lima laga kompetisi. Keltjes yang diplot sebagai pengganti malah hanya merasakan satu pertandingan.

Tak ayal pergantian ini sangat disesalkan supporter pendukung, PSMS Fans Club (PFC). Sekretaris Umum PFC Muh Mukhlis menyatakan, PFC kecewa dengan tindakan pengurus yang berulang kali mengganti pelatih.

“Kami PFC kecewa dengan pengurus yang telah mengganti pelatih beberapa kali. Seharusnya pengurus malu melakukan itu berulang-ulang. Kenapa tidak pengurusnya saja yang diganti?!” keluh Mukhlis.

Ke depan dia meminta pengurus berbenah diri untuk meloloskan target PSMS kembali ke jenjang tertinggi sepakbola tanah air, Super Liga. “Pengurus harus jelas dan transparan. Kalau memang tidak sanggup jadi pengurus, mundur saja. Masyarakat Medan meminta tahun depan PSMS bisa ke LIga Super, bukan dua atau tiga tahun lagi,” tambahnya.

Bukan musim ini saja PSMS gonta ganti pelatih. Musim sebelumnya tiga orang yang berbeda menempati kursi kepelatihan Ayam Kinantan. Mulai dari Suimin Diharja digantikan Kustiono hingga duet Zulkarnain Pasaribu dan Amrustian.

Padahal jika ditilik kinerja Keltjes tidak seburuk yang dinilai. Beberapa perubahan positif dibawanya dalam waktu singkat. Salah satunya disiplin yang kini mulai diterapkan Kurniawan cs.

"Disiplin itu penting. Saya harap itu bisa tetap dijaga pelatih selanjutnya," ujar Keltjes.

Rudi Keltjes Mundur

Kebersamaan Rudi William Keltjes dengan PSMS tak berlangsung lama. Pelatih asal Surabaya itu resmi mengundurkan diri dari kursi kepelatihan, Selasa (4/1).

Meski memutuskan mundur, Keltjes menampik kekalahan 2-3 kontra Persih Tembilahan jadi penyebab utamanya. “Saya tidak sanggup lagi berada di balik kepelatihan PSMS. Saya mundur bukan karena kekalahan kemarin,” kata Keltjes.

Keltjes berharap keputusannya mengundurkan diri bisa memberikan kesempatan kepada pelatih lain untuk menukangi PSMS. Dalam pertimbangan lainnya, dia menilai, di tangannya, PSMS tidak akan punya progres yang lebih baik dari pada saat ini. Menurutnya, mungkin kalau ditangani mantan pemain asli Medan, tim Ayam Kinantan bisa lebih baik. “Kalau saya di sini, saya melihat tim ini tidak akan lebih bagus,” sebutnya lagi.

Ditanyakan soal intervensi yang diberikan pihak pengurus, Keltjes pun menampiknya. Lagi-lagi ia menuturkan keputusan mundur murni pilihan pribadinya tanpa ada intervensi pihak manapun, termasuk pengurus dan manajemen PSMS. “Selama saya menukangi PSMS, saya tidak ada intervensi, begitu juga dengan pengunduran diri saya,” sambung mantan bintang Niac Mitra itu.

Apakah ada klub lain yang akan dibesut Keltjes? Menjawab itu, dengan tegas Keltjes mengatakan tidak. “Tampaknya tidak akan ada klub yang akan saya bela dalam waktu dekat ini,” lanjutnya.
Meski akan hengkang, Keltjes tetap menyatakan kecintaannya dengan PSMS.

Sementara pihak pengurus PSMS menyatakan keberadaan Keltjes memang tidak lagi diinginkan pengurus. Keltjes dianggap gagal oleh Idris, Sekretaris Umum PSMS yang juga manajer tim. “Dia gagal membawa kemenangan bagi PSMS. Pengurus sepakat mengakhiri tugasnya di PSMS,” kata Idris. Dikabarkan, pengurus telah menujuk Suharto untuk menjadi pelatih PSMS. Namun saat dihubungi, asisten pelatih Bintang Medan itu menampik kabar tersebut. (ful)

Ketua Umum Harus Bertindak Tegas

Kegagalan PSMS meraih sejumlah kemenangan, dikatakan sejumlah fans PSMS tak hanya mutlak salah pelatih. Unsur pengurus juga harus bertanggung jawab, termasuk Ketua Umum PSMS, Dzulmi Eldin.

“Kenapa PSMS selalu kalah? Karena pelatih mungkin saja salah, tapi kami juga melihat pemain tidak berdedikasi maksimal di lapangan. Kenapa begitu? Ya tentu saja karena kurangnya perhatian dari pengurus dan Ketua Umum PSMS,” koar Nata Simangunsong, ketua Suporter Medan Cinta Kinantan (SMeCK) Hooligan, Selasa (4/1).

Mundurnya Rudi Keltjes juga disayangkan pihak SMeCK. Dikatakan Nata, hendaknya pengurus evaluasi diri, kenapa PSMS bisa sampai seperti ini. “Unsur nonteknis tidak diperhatikan oleh pengurus. Setiap ada kekalahan, selalu menyalahkan pelatih atau pemain. Pengurus harus berkaca, karena semua pecinta bola di Medan sudah tahu benar kiprah pengurus,” lanjut Nata.

Kritikan kepada pengurus juga datang dari barisan suporter PSMS Medan Fans Club (PMFC). Sekretaris Umum PMFC, Muh Mukhlis menyatakan, pihaknya kecewa dengan tindakan pengurus yang berulang kali mengganti pelatih. “Kami sebagai kelompok suporter di PMFC kecewa dengan pengurus yang terus mengganti pelatih. Seharusnya pengurus malu melakukan itu berulang-ulang. Kenapa tidak pengurusnya saja yang diganti?” beber Mukhlis.

Ke depan dia meminta, pengurus berbenah diri untuk meloloskan target PSMS kembali ke jenjang tertinggi sepakbola tanah air, Liga Super Indonesia.

“Pengurus harus jelas dan transparan. Kalau memang tidak sanggup jadi pengurus, mundur saja. Mayarakat Medan meminta tahun depan PSMS bisa ke Liga Super, bukan dua atau tiga tahun lagi,” pungkasnya. (ful)

Teladan Tak Angker Lagi

MEDAN-Stadion Teladan tak angker lagi. Siapapun tim yang datang bisa saja membawa pulang tiga angka dari PSMS. Kisah yang berbalik 180 derajat jika dibandingkan dengan era perserikatan.

Tren kalah di kandang berlanjut ketika PSMS takluk di kandang sendiri kontra Persih Tembilahan, Senin (3/1). Sempat unggul 2-0 lewat Zulkarnain dan Gaston Castano, PSMS akhirnya kalah lewat sontekan Leonardo Veron di menit 45 dan 76 serta sontekan Friday Gbeneme di menit 61.

Di era perserikatan, dukungan fans di Stadion Teladan bagai air yang menyegarkan. Yel-yel dukungan selalu diberikan. Namun kini, caci maki kerap dilontarkan oleh fans sendiri jika PSMS kebobolan atau sedang main jelek.
Sejarah mulai mencatat, PSMS mulai mudah dikalahkan di kandang sendiri sejak era sepak bola memasuki profesionaln
Kali pertama PSMS kandas di hadapan pendukung sendiri adalah ketika takluk dari Persitara Jakarta Utara dengan skor tipis 0-1 pada Divisi Utama 2006.

Kekalahan selanjutnya di kandang terjadi 26 Agustus 2007 saat dipecundangi Persib 1-2. Selanjutnya, PSMS juga pernah takluk 1-3 dari Persikabo Bogor pada 10 Februari 2010 disusul oleh Persipasi 1-2 di tahun dan ajang yang sama.
Pelatih baru PSMS, Rudi William Keltjes menyebutkan kekalahan itu dikarenakan skuad tidak berhasil mempertahankan permainan. Hilangnya ciri khas keras ala Medan juga tak terlihat. “Malah sebaliknya tim lawan yang main keras. Sebaliknya PSMS ketakutan jika sedang kuasai bola,” kata Keltjes, usai laga. (ful)

PSMS KALAH KELAS

MEDAN- Di luar dugaan, PSMS takluk 2-3 dari tamunya Persih Tembilahan dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Teladan, Senin (3/1). PSMS sempat unggul lebih dulu lewat Zulkarnaen di menit 32 disusul gol Gaston Castano di menit 43.

Leading 2-0, PSMS lengah. Berselang dua menit, Leonardo Veron berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1 sebelum turun minum.

Di awal laga, PSMS main dengan tempo lambat. Namun Affan Lubis dkk berhasil menguasai jalannya pertandingan. Sentuhan-sentuhan pendek diperagakan para pemain.

Meski begitu, terlihat para pemain tidak sempurna memainkan pola baru ala arsitek Rudi William Keltjes. Memainkan formasi 4-2-3-1, Ayam Kinantan tidak bisa maksimal dalam menyerang dan bertahan.

Yang jadi sorotan besar adalah buruknya lini pertahanan. Ada kesan terlalu memaksakan Harry Syahputra untuk main di sisi kanan pertahanan. Harry pun main buruk. Dua gol Persih tercipta dari sisi yang dikawal Harry.
Penjaga gawang PSMS yang dikawal Syahbani pun tak bermain dengan performa terbaiknya. Gol pertama Persih tercipta akibat kesalahan lini belakang yang tidak berkomunikasi baik dengan kiper.

Di babak kedua, PSMS masih mencoba main menekan. Namun sebaliknya, tim tamu yang justru berhasil memainkan irama. Pada menit 61, petaka datang dari Friday Gbeneme. Ia berhasil melewati Harry Syahputra dan mencetak gol dari sudut sempit. Skor sama 2-2 membuat PSMS seperti kehilangan gaya permainan. Bola hanya berputar di tengah.
Malang tak dapat ditolak, PSMS malah balik ketinggalan. Kali ini Leonardo Veron yang berhasil menggetarkan gawang Syahbani untuk kali kedua. Gol ini juga tercipta dari kesalahan Harry Syahputra meskipun tak secara langsung. Sebelumnya, Harry dengan keras mengganjal pemain Persih. Bahkan ada unsur kesengajaan di sana, sehingga wasit memberikannya kartu kuning. Bola mati pun diambil oleh Friday yang langsung diterima Leonardo Veron untuk dikirim ke gawang PSMS. Skor berbalik 2-3 untuk keunggulan tim tamu.

Keadaan pun makin kacau. Tekanan dari penonton membuat permainan PSMS makin buruk. Padahal PSMS selalu berhasil memegang bola di saat-saat terakhir. Sayang, para pemain terburu-buru ingin mencetak gol sehingga bola dengan mudah dihadang bek lawan. Tambahan waktu tiga menit tak berhasil membuat PSMS menyamakan kedudukan. Hingga wasit meniupkan peluit panjang, skor 2-3.

“Saya tak menyangka akan kalah. Anak-anak pada dasarnya menguasai bola. Tapi tidak berhasil mempertahankan kemenangan,” kata Keltjes usai laga. “Kita memang benar-benar kalah kelas. Wajar kalah karena tim lawan memang lebih baik,” sambungnya. Pihak Persih sendiri meluapkan bahagianya bisa mengalahkan PSMS di kandang sendiri. “Saya percaya pada kemampuan anak-anak dan bisa membalas ketertinggalan,” kata Raja Faisal, asisten pelatih Persih. (ful)

Tuesday, January 4, 2011

Keltjes minta dukungan bukan makian

MEDAN - Kekalahan PSMS Medan di Stadion Teladan tak ayal memicu amarah publik Medan. Betapa tidak, harapan menggunung yang awalnya disandangkan di tangan pelatih baru, Rudy Keltjes untuk melihat PSMS lebih baik gagal terwujud.

Di ujian pertamanya, Keltjes gagal mempersembahkan kemenangan untuk Ayam Kinantan. Tak ayal suasana di Stadion Teladan memanas. Usai laga, beberapa lemparan botol air mineral diarahkan langsung ke bench pemain cadangan PSMS.

Teriakan-teriakan makian juga ditujukan kepada pelatih bertubuh jangkung ini. Beberapa di antaranya meminta Keltjes mundur. Para penonton juga mememecahkan kaca depan ruang pers. Keltjes yang awalnya mencoba tenang akhirnya tak tahan. Saat diamankan petugas keamanan menuju ruang ganti wajahnya tampak gusar.

“Saya juga tidak menyangka kita bisa kalah. Tapi harus saya akui lawan lebih baik. Kekalahan itu biasa dalam sepakbola,” tukasnya menambahkan jika tekanan terus ditujukan kepada dirinya, ia tak segan-segan angkat koper dari tim.

“Kalau saya berpikir itu wajar dalam sepakbola. Siapa yang mau melihat tim kalah di kandang sendiri. Tapi saya kan butuh waktu. Kalau terus menerus dimaki seperti ini mana bisa tahan. Bisa saja saya meninggalkan tim ini sekarang juga. Saya juga tidak ada ikatan kerja hitam di atas putih,” tukasnya.

Diakui Keltjes ia tidak berpikir tentang kontraknya. Tujuannya ke Medan tak lain untuk mengembalikan PSMS ke Liga Super Indonesia. Hutang yang coba dilunasinya setelah sebelumnya gagal di ISL 2008.

“Sejak awal saya cuma berpikir kalau Liga Super itu harus ada PSMS dan Persebaya. Itu yang membuat saya datang ke sini. Tapi tentunya saya butuh dukungan penuh dari publik Medan,” ujar pelatih yang pernah membesut Persebaya dan PSS Sleman ini.

Usai pertandingan, Keltjes mengakui timnya kalah kelas dari tim tamu. Permainan solid dan tak kenal menyerah dari Persih Tembilahan membuat pelatih bertubuh jangkung itu tak percaya tim lawan tidak punya persiapan panjang.

“Saya harus akui tim lawan lebih baik. Bohong kalau tim ini (Persih-red) hanya mempersiapkan diri secara singkat. Melihat permainan dan ketenangan mereka, sepertinya tim ini sudah dipersiapkan lama. Kita kalah kelas,” tukas Keltjes.

Apakah pola baru yang diterapkan Keltjes belum bisa diterapkan oleh anak asuhnya? Keltjes membantah hal itu. Menurutnya permainan yang diperagakan Kurniawan Dwi Yulianto cs sudah cukup baik.

“Tidak ada masalah dengan pola. Buktinya kita mampu menguasai permainan. Anak-anak mainnya enak dan aliran bola cukup baik. Hanya saja kita lengah. Kendati begitu, kekalahan ini akan menjadi evaluasi untuk tim. Ya, tentunya kalau kita kalah harus lebih baik selanjutnya. Saya yakin anak-anak bisa,” ujarnya

Persih Permalukan PSMS di Medan

PSMS Medan kembali menelan pil pahit. Ambisi memetik poin penuh di kandang harus dikubur dalam-dalam menyusul kekalahan dari Persih Tembilahan 2-3 di Stadion Teladan tadi malam.

Comeback Persih lewat dua gol Leonardo Veron dan satu dari Gbeneme Friday membuat pesta kemenangan tuan rumah batal. Sebelumnya, Ayam Kinantan lebih dulu unggul lewat Zulkarnaen dan Gaston Castano.

Didukung penuh publiknya plus Julia Perez yang menyaksikan permainan dari tribun VIP, PSMS gencar melakukan serangan sejak awal. Tampil dengan skema 4-2-3-1 andalan Keltjes dengan mengandalkan Gaston sebagai ujung tombak didukung Kurniawan, Jose Sebastian dan Ari Yuganda, PSMS mendominasi jalannya laga.

Peluang lewat tendangan spekulasi Jose dan M Affan Lubis namun masih bisa diamankan kiper lawan, Agus Salim. Tendangan akrobatik Ari Yuganda juga mengancam gawang lawan. Kebuntuan pun pecah di menit ke 32 lewat Zulkarnaen.

Sebelas menit berselang, PSMS memperbesar keunggulan. Kali ini giliran Gaston yang mengoyak jala lawan lewat tandukannya. Gol bermula dari umpan kepala Kurniawan yang diteruskan Ari Yuganda dengan tendangan voli. Bola rebound dan disambar striker Argentina itu lewat tandukan kepala.

Unggul 2-0, tuan rumah justru lengah di injury time babak pertama. Kemelut di depan gawang Sabani dimanfaatkan dengan baik oleh gelandang Argentina, Leonardo Veron. Gol tersebut menutup babak pertama dengan keunggulan PSMS 2-1.

Di babak kedua, dominasi PSMS berlanjut. Keasyikan menyerang, pertahanan PSMS melemah. Serangan balik Persih berbuah petaka untuk PSMS setelah Gbeneme Friday mampu lolos dari hadangan Harry Syahputra sebelum akhirnya menakhlukkan Sabani di menit 61.

Veron menciptakan neraka untuk PSMS setelah di menit ke 76 mampu memperdaya Sabani dan membalikkan keadaaan 3-2 untuk kemenangan Persih. Pergantian yang dilakukan Keltjes dengan memasukkan Tri Yudha Handoko dan Alfian Habibi tidak banyak merubah keadaan. Hingga laga berakhir PSMS menyerah 2-3.

Usai laga, kubu Persih menyambut kemenangan dengan suka cita. Asisten Pelatih Persih, Raja Faisal mengakui timnya sangat bersyukur bisa mencuri poin di kandang PSMS. “Kita sangat bersyukur bisa menang disini (Teladan-red). Anak-anak tidak panik sewaktu tertinggal 2-0 dan akhirnya tampil tenang,” ujar Raja. (dat04/wol/waspada)