Saturday, January 9, 2010

Aun, Fadli siap mudik

Untuk memuluskan langkah PSMS Medan menuju Liga Super Indonesia musim depan, manajemen berencana menambah lima pemain berkualitas dan dua di antaranya adalah dua pemain belakang, Fadli Hariri dan Aun Carbini.

Keduanya ketika dihubungi di Lamongan menyatakan, siap membela PSMS apabila manajemen Persela dan pihak PT Togos Gopas mengizinkannya. Rencana akan segera digelontorkannya dana hibah PSMS lewat APBD sebesar Rp6 miliar melalui KONI Medan membuat manajemen lebih berani mengupayakan perburuan pemain.

Menurut Manajer Tim PSMS Drs Hendra DS di Bogor, kurang maksimalnya hasil yang diperoleh Ayam Kinantan saat ini membuat pihaknya merasa perlu untuk mengupayakan perekrutan pemain baru.

“Kita akan ambil lima pemain untuk putaran kedua ini dan langsung lakukan setelah putaran pertama berakhir. Ini mengingat beberapa pemain yang ada tidak punya kontribusi yang memadai," ujarnya.

Selain Fadli dan Aun, Hendra enggan menyebutkan nama pemain-pemain lain namun ditegaskannya mereka adalah putra daerah Medan. "Yang jelas kita utamakan putra daerah. Kita harapkan mereka mau menerima tawaran kami," tukas mantan anggota DPRD Medan itu.

"Manajemen PSMS sudah menghubungi Aun dan Fadly, mereka bersedia danbilang bahwa urusan transfer dengan PT Togos Gopas diserahkan sepenuhnya kepada manajemen PSMS,” katanya

PSMS pulang tanpa hasil

Laga away terakhir PSMS Medan di putaran I kembali menuai hasil hampa. Dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia grup I, PSMS harus mengakui keunggulan Persikabo Bogor 0-1 di Stadion Persikabo, Jumat.

Layaknya di Tangerang ketika melawan Persita, kali ini gol kontroversial kembali bersarang di gawang Ayam Kinantan. Sundulan Roger Batoum itu sebenarnya berhasil dihalau Heri Suwondo yang berdiri persis di bawah mistar gawang M Halim, namun asisten wasit menyatakan bola melewati garis hingga wasit H Puji Suprayetno pun berpendapat demikian.

Menyadari sikap asisten wasit itu, para pemain PSMS memprotes sehingga sempat membuat pertandingan terhenti selama lima menit. Namun, wasit tetap pada keputusannya hingga Selamet Riyadi cs ‘terpaksa’ menerima gol tersebut dengan jiwa besar.

Secara keseluruhan, Persikabo tampil lebih mendominasi pertandingan, namun rapatnya lini pertahanan PSMS membuat setiap serangan tuan rumah berhasil dimentahkan. Apalagi M Halim menunjukkan kepiawaiannya di mistar gawang PSMS.

Pada temu pers usai pertandingan, Asisten Manajer PSMS Drs Benny Tomasoa kembali mengungkapkan kekecewaannya terhadap kepemimpinan wasit. Dikatakan, kemenangan Persikabo murni merupakan kesalahan asisten pelatih.

“Sekali lagi kami dikerjai, entah sudah berapa kali kepemimpinan wasit merugikan PSMS. Sudah capek kita protes, tapi tetap dikerjai juga,” ujar Benny kesal.

Sementara itu, pelatih fisik PSMS Nimrot Manalu mengungkapkan tidak mungkin Heri Suwondo menghalau bola jika sudah masuk dalam gawang. “Gol itu tidak sah!” tegas Nimrot.

Manajer Tim Drs Hendra DS menilai secara keseluruhan penampilan Jecky Pasarella cs cukup baik. “Biarlah orang yang menilai kinerja wasit. Sebagai seorang pembina, kita harus menerima apapun hasil pertandingan dengan jiwa besar,” katanya.

Iwan Setiawan berpendapat kemenangan tersebut merupakan jawaban dari
rumor tidak sedap yang selama ini terjadi pada tim asuhannya. Meski sebelumnya khawatir akan kedekatan pemain dengan sosok Suimin, Iwan mengaku puas dengan kemenangan timnya.

Kekalahan ketiga PSMS ini membuat posisi Ayam Kinantan bertahan di urutan keenam dengan nilai 12. Dengan demikian, target mencapai nilai 18 di putaran pertama gagal.