Thursday, October 28, 2010

TAk Mau Kalah

PSMS besutan Suharto akan menguji ketangguhan dengan melawan Persiraja Banda Aceh, besok. Seakan tak mau kalah, PSMS Medan besutan Zulkarnain Pasaribu alias Bang Zul juga melakukan hal yang sama. Yakni melakukan uji coba hari ini melawan PTPN IV.

Ya, uji coba yang akan digelar sore hari di Stadion Teladan Medan ini direncanakan untuk pemantapan skuad. Karena itu, starter yang akan dipasang tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Punggawa Ayam Kinantan yang dipastikan absen hanya gelandang Zuanda Effendi. “Ya starter masih sama, mungkin Zuanda Effendi saja yang tak ikut, dia lagi demam,” ucap asisten pelatih PSMS Suyono.

Gaston Castano yang absen kala PSMS berlaga di Derby Deli melawan Pro Titan beberapa waktu lalu pun dipastikan akan merumput. Dengan begitu, kerinduan masyarakat Medan untuk menonton duet idaman, Kurniawan dan Gaston, kemungkinan besar akan terwujud. “Saya targetkan menang. Yang pasti dalam uji coba kali ini kita ingin melihat bagaimana sebuah gol tercipta melalui kerja sama tim,” tambah Suyono.

Sementara itu pemain PSMS Erwinsyah Hasibuan berharap mendapat kepercayaan pelatih. Dirinya ingin diturunkan agar bisa memberikan kontribusi pada PSMS. “Kalau saya turun, saya akan melakukan instruksi pelatih serta memberi penampilan terbaikku,” tutur pemain yang akrab dipanggil Monang tersebut sambil senyum

Rudi Keltjes Masih Punya Utang di PSMS

EDAN- Masih ingat Rudi William Keltjes? Ya, pelatih keenam PSMS dalam satu musim di zaman manajemen Sihar Sitorus itu tiba-tiba jadi buah bibir. Belakangan, namanya disebut-sebut akan kembali menukangi Ayam Kinantan musim mendatang.

Isu ini langsung dikonfirmasi kepada yang bersangkutan. Ketika dihubungi via telepon Rabu (27/10) malam, Rudi Keltjes tak menampik keinginan besar kembali ke Medan dan jadi arsitek PSMS. Namun, baru sekadar ingin. Tak ada konfirmasi yang diterimanya dari pengurus.

“Wah, mau sekali. Sekarang sedang tidak ada tim. Tapi yang coba kontak dan menawari banyak. Sayang PSMS belum ada menghubungi,” katanya kepada Sumut Pos.

Kalau benar ditawari melatih PSMS, bahkan Rudi bersedia digaji kecil. “Kembali melatih PSMS merupakan tanggung jawab,” katanya.

Tanggung jawab? Tentu saja, di masa kepelatihannya PSMS gagal bertahan di ISL. Sebagai pelatih keenam dalam satu musim, Rudi saat itu merasa mewarisi tim yang sudah bobrok. Maka itu, ia ingin kembali diberi kesempatan dari awal menukangi PSMS.

“Kalau dari awal abang dikasih kesempatan, pasti akan abang sanggupi. Urusan kontrak belakangan. Yang penting PSMS kembali ke ISL,” sambung Rudi.

Masa lalu kelam ketika gagal membawa PSMS bertahan di ISL, bahkan dikatakan Rudi masih menjadi mimpi buruknya. “Sampai saat ini abang masih tak enak tidur. Ingin kembali bersama-sama dengan fans dan pengurus, membawa PSMS bangkit,” ujarnya.

Ditanyakan soal ini kepada Benny Tomasoa, asisten manajer PSMS, didapat jawaban bahwa pengurus belum ada rencana mencari pelatih baru. “Wah, saya baru dengar kabar ini. Tampaknya belum ada rencana ke sana,” sebut Benny singkat.

Enam Pemain Ubah Status

Jadwal kick off kompetisi Divisi Utama telah diambang pintu. Seluruh klub peserta mulai melakukan pengurusan administrasi pemainnya ke PSSI, termasuk PSMS. Ya, meski belum juga pengurus menentukan tim mana yang akan diturunkan di kompetisi kelas dua tersebut.

Terlepas dari itu, tim besutan Zulkarnain Pasaribu tak ingin terlambat mengurus administrasi itu. Pasalnya, dari 25 pemain yang telah resmi berkostum Ayam Kinantan, enam diantaranya masih berstatus sebagai pemain amatir. Keenam pemain tersebut Juanda Effendi, Azuan Lubis, M Parlin, Alfian Habibi, Rinaldo, dan Mahadi Rais Syahputra. Hal itu dilakukan lantaran pemain yang boleh tampil di Indonesia Super League (ISL) harus pemain profesional, maka manajemen PSMS kemudian melakukan pengurus alih status enam pemain amatir tersebut menjadi pemain profesional ke PSSI, sebelum didaftarkan secara resmi sebagai bagian dari skuad PSMS musim kompetisi 2010/2011.

“Segala kelengkapan untuk mengurus alih status enam pemai itu sudah dipersiapkan. Mulai berkas berkas-berkas yang menjadi persyaratan alih status dari amatir ke profesional,” ucap Asisten Manajer PSMS Benny Tomasoa kemarin.
Dikatakannya, pihaknya hanya tinggal mengirimkan pengajuan alih status Rinaldo, Mahadi, Parlin, Juanda, Alfian, dan Azwan ke PSSI. Sedangkan untuk 19 pemain lainnya sudah berstatus pemain profesional. “Sesegera mungkin, kami akan segera daftarkan ke PT LI untuk disahkan,” ungkapnya.

Tidak hanya pemain lokal, pihaknya juga telah melengkapi berkas pengurusan Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) tiga pemain asing Vagner Luis Oliviera de Marins, Jose Sebastian dan striker Gaston Castano untuk segera diberikan kepada masing-masing agen pemain untuk diproses secepatnya

Tim Zulkarnain untuk Divisi Utama?

Tim yang akan diturunkan berlaga di Divisi Utama tampaknya mengarah kepada skuad yang diasuh Zulkarnain Pasaribu. Hal ini mengutip pernyataan Idris, Sekretaris Umum PSMS, menyinggung klub mana yang akan disiapkan untuk kompetisi.

Saat ditanyakan akan hal itu, Idris memang tak meresmikan pasti tim mana yang akan main di Divisi Utama atau Liga Primer Indonesia (LPI). Namun secara tersirat ada ungkapan yang mengarah ke sana.

“Belum dilakukan rapat pengurus tentang penetapan tersebut, namun kita akan tunjuk tim yang pantas dan layak serta mempunyai pengalaman yang tinggi,” kata Idris ketika dihubungi Senin (25/10). Idris sendiri saat ini masih berada di Jakarta menghadiri rapat LPI.

Diketahui bersama, skuad PSMS yang lebih dulu dibentuk adalah garapan Zulkarnain Pasaribu. Pemainnya pun sudah komplit termasuk tiga pemain asing. Sedangkan tim yang diasuh Suharto hingga kini masih berkutat dengan seleksi pemain. Soal pengalaman, skuad Zulkarnain juga dianggap paling layak. Selain dihuni pemain lokal yang rata-rata sudah sering main di Liga, pemain asing yang dipunya juga sudah kenyang asam garam Liga Indonesia. Sebut saja Gaston Castano misalnya. Tapi hal itu tak bergaransi hingga pengurus PSMS merapatkan hal itu.

Sementara itu, keikutsertaan PSMS di Divisi Utama sudah dipastikan. Namun Idris bilang pihaknya sejauh ini masih sebatas mendaftarkan tim sedangkan nama pemain belum.

PSMS Pakai Nama Bintang Medan di LPI

Kickoff Mulai 8 Januari 2011

Liga Primer Indonesia (LPI) terus bergerak. Minggu (24/10) siang kemarin, kompetisi sepak bola yang dicap illegal oleh PSSI ini dilaunching di E-Plaza, Semarang. Semua perwakilan calon peserta LPI hadir, termasuk tentu saja penggagas LPI Arifin Panigoro. Dalam kesempatan itu PSMS diwakili Sekretaris Agus Suryono.

Sebanyak 17 tim telah dinyatakan resmi bergabung ke dalam LPI. “Sebenarnya sudah ada 20 tim yang berminat berkompetisi di LPI. Namun masih ada tiga tim yang belum menandatangani kesepakatan tampil yaitu Persiba Bantul, Persisam Samarinda dan Deltras Sidoarjo,” kata General Manager LPI Bidang Liga, Arya Abhiseka.

Dalam launching tersebut juga diumumkan menurut jadwal, LPI sendiri akan mulai digulirkan 8 Januari 2011 mendatang. Mundurnya kick-off LPI dari jadwal semula yang direncanakan yakni 17 Oktober 2010 tersebut menurut Arya, karena LPI ini benar-benar harus dimatangkan konsepnya agar hasilnya sesuai rencana.

Penggagas LPI Arifin Panigoro menegaskan, konsep kompetisi yang digulirkan oleh LPI tersebut mengacu pada konsep pembangunan sepak bola Indonesia menuju ke arah yang lebih baik lagi.
Sekretaris Umum PSMS, Idris, ketika dikonfirmasi menyatakan kebenaran kabar tersebut. “Kita pakai nama Bintang Medan, jadi tidak PSMS,” ungkapnya kepada Sumut Pos.

Sayangnya, Idris belum bisa mengatakan skuad besutan siapa yang akan berlaga di LPI. “Sabarlah, kita akan rapatkan secepatnya dengan Ketua Umum. Yang jelas, masukan masyarakat Medan menjadi catatan bagi kita,” tambah Idris.(rmd/bas/smu/jpnn)

Kinantan Muda Tantang Generasi

PSMS Junior telah lelah menunggu jadwal pertandingan lanjutan dari Piala Suratin zona Sumatera. Namun, bukan berarti Kinantan Muda boleh bersantai. Buktinya, hari ini mereka akan uji tanding melawan SSB Generasi.
Laga persahabatan ini akan digelar di Lapangan Kosek, Rabu (27/10) sore. Dalam laga tersebut PSMS Junior dipastikan tetap menurunkan pemain andalanya yang turut mangantarkan mereka ke tangga Runner up di wilayah Sumut.
Pelatih PSMS Junior Iwan Karokaro mengatakan Dirinya selalu siap untuk mengantarkan PSMS Junior jadi juara Piala Suratin. Selanjutnya, untuk melakukan kekompakan serta persiapan yang matang dalam menghadapi tim lawan nantinya, setidaknya tim tersebut harus memiliki persiapan yang utuh. “Saya selalu berjuang buat PSMS Junior ini, serta bisa mengantarkannya jadi juara, namun perlu adanya persiapan yang matang,” kata Iwan Karokaro.

Persiapan tersebut tercermin dari pemain yang sering melakukan latihan serta laga uji coba dengan tim lain demi untuk membantu tim dalam melakukan evaluasi kelemahan, dan antisipasi terhadap kelemahan tersebut. “Persiapan kita haru matang agar semakin optimis dalam meraih kemenangan, serta evaluasi buat kelemahan tim,” tutupnya. (mag-5)