Monday, April 27, 2009

Hari Buruh Tunda Laga Persib vs PSMS

Sekretaris Badan Pengelola (Bapola) Persib Bandung, Edi Djukardi, menjelaskan jika laga lanjutan Liga Super Indonesia menghadapi PSMS Medan pada 1 Mei mendatang, diundur karena bertepatan dengan Hari Buruh Sedunia.

"Karena bertepatan dengan Hari Buruh, pihak kepolisian tidak merekomendasikan pertandingan digelar, karena mereka berkonsentrasi mengantisipasi terjadinya aksi buruh yang selalu terjadi," ujar Edi.

Tadinya Persib menawarkan tanggal 30 April untuk menggantinya. Namun pihak PSMS menolak karena terlalu berdekatan dengan pertandingan sebelumnya menghadapi Persiba Balikpapan, Rabu (29/4).

Sedangkan bila dimajukan sehari (2 Mei), ada pertandingan lain yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, yakni Pelita Jaya melawan Persija Jakarta.

"Kami akan melayangkan surat ke Badan Liga Indonesia (BLI) untuk meminta penjadwalan ulang. Nantinya, BLI yang akan memutuskan kapan laga tunda dimainkan. Dalam surat tersebut, kemungkinan laga dilangsungkan antara 7-30 Mei" katanya.

Dengan demikian, ini menjadi laga kedua yang diundur setelah sebelumnya Persib juga gagal dijamu Persitara Jakarta Utara. Seharusnya pertandingan itu digelar Sabtu ini, namun Persitara tak mendapatkan izin.

Untuk laga menghadapi tuan rumah PSIS Semarang, Persib tetap memainkan pertandingan tersebut di Stadion Jatidiri, Semarang. Namun PSIS dilarang mendapat dukungan dari suporternya berdasarkan keputusan akhir Polda Jateng

Untuk Jumadi Abdi

Dua gol yang diciptakan Jossiah Seton yang melengkapi sebiji gol James Debbah menjadikan Bontang PKT menang 3-1 atas PSMS Medan. Ternyata, semua gol diciptakannya didedikasikan untuk Almarhum Jumadi Abdi.

"Ya, perjuangannya akan kami kenang. Gol untuk Jumadi," ujar Seton, pemain asing asal Liberia ini.

Meninggalnya Jumadi “Pele” Abdi pada 15 Maret lalu di Bontang setelah dirawat 8 hari setelah membela timnya berhadapan dengan Persela Lamongan, memang masih membekas. Bukan hanya bagi rekan satu tim, tapi juga persepakbolaan nasional.

Sebelum pertandingan menghadapi PSMS vs PKT kemarin, kembali digelar mengheningkan cipta. "Kita telah kehilangan aset bangsa dan satu pemain yang pantas dijadikan teladan. Untuk itu mari kita mengheningkan cipta bagi Almarhum Jumadi Abdi," begitu seruan melalui pengeras suara yang diucapkan MC pertandingan.

Sementara itu, keriuhan sontak meledak di ruang ganti tim PKT di Stadion Gelora Sriwijaya Jaka Baring. Para pemain, ofisial, pelatih, juga manajemen tim, tidak henti-hentinya berpelukan.

Bagi Fachri Husaini sendiri, kemenangan di Palembang menjawab keraguan publik bahwa ia pantas mendapatkan lisensi A sebagai syarat menjadi pelatih di Superliga. Prestasinya yang paling moncer adalah mengantar tim sepak bola Kaltim di PON VXVII dengan hasil medali perunggu.

"Ya, ini kemenangan pertama saya di Liga. Tapi ini bukan hanya untuk saya, tapi semua pencinta Bontang PKT," ujar Fachri. "Ini belum akhir kompetisi. Tapi raihan poin di kandang lawan bisa membuat kami sedikit lega. Ini modal untuk pertandingan-pertandingan berikutnya," lanjut Fachri.

Sementara bagi Asisten Manajer Andi Faisal Sofyan, kemenangan di kandang lawan dirasakannya sebagai juara. "Perjuangan belum selesai. Tapi kami merasa seperti juara. Performa bagus seperti ini harus dipertahankan di pertandingan berikutnya," ucapnya. [obi/kaltimpost]