Tuesday, February 23, 2010

Bonus Menanti

ntuk membakar semangat para pemain menghadapi Persiraja Banda Aceh di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, Selasa (23/2) sore ini, pengurus dan manajemen PSMS menyediakan bonus. Beban Kustiono sebagai Pelatih PSMS pun sedikit berkurang.

“Saya sangat berterimakasih kepada Sekretaris Umum Idris SE dan Manager Hendra DS atas inisiatif tersebut. Pendekatan ini diharapkan dapat menambah semangat pemain untuk memberi yang terbaik,” ucap Kustiono yang dihubungi, Senin (22/2).

Berada di peringkat sembilan dengan koleksi 14 poin dari 15 pertandingan yang sudah dilakoni, PSMS membutuhkan tambahan minimal 11 poin untuk bisa bertahan di Divisi Utama. Sekalipun berat, pada pertandingan sore ini skuad berjuluk Ayam Kinantan harus bisa minimal mencuri poin. Namun Kustiono tampaknya punya perhitungan lain sehingga optimis untuk meraih poin penuh dari Tarmizi dkk.

Tri Yudha Handoko dan Ahmad Maulana Putra tampaknya akan diplot sebagai play maker menggantikan Faisal Azmi dan double stopper Heri Syahputra yang absen akibat akumulasi kartu. Selain itu, Kustiono juga menyiapkan dua pemain lainnya sebagai pelapis kedua yaitu Chico Maradona dan Heri Suwondo.

“Kita harapkan agar pemain yang menggantikan peran Faisal dan Syahputra memiliki semangat yang tinggi. Saya berharap absennya dua pemain tersebut justru bisa menjadi pemicu pemain pengganti untuk tampil lebih baik,” kata Kustiono.

“Peluang PSMS untuk mencuri poin dari tuan rumah sangat terbuka, mengingat M Affan Lubis dan kawan-kawan punya motivasi tinggi setelah kehadiran sekretaris umum baru PSMS Idris SE menggantikan Hardi Mulyono yang “cicing” (mundur) di saat klub milik kota Medan ini dalam kondisi memprihatinkan.

“Bersama manajer tim Drs Hendra DS, dia (Idris, Red) melakukan pendekatan dari hati ke hati kepada pemain, layaknya seorang ayah dengan anaknya,” tambah Kustiono.

Pada pertandingan hari ini Kustiono akan bermain terbuka dengan mengusung skema 3-5-2. Walau begitu, Kustiono mengatakan bahwa para pemainnya diharapkan dapat melakukan serangan balik dengan cepat andai lawan melakukan gempuran.

“Strategi ini akan memaksa mereka (Persiraja) untuk bermain cepat. Jika pada kenyataannya nanti lawan mampu mengantisipasi strategi ini, maka para pemain harus jeli melihat kondisi untuk berbalik melakukan serangan,” kata pelatih yang sukses mengantarkan PSAP Sigli ke kasta Divisi Utama Liga Indonesia ini.

Kustiono juga mengaku bila dari sisi materi pemain tim berjuluk Tanah Rencong memiliki pemain yang kuat di semua lini terutama di tengah dan depan. Untuk itu dirinya menginstruksikan seluruh pemain untuk berusaha mengimbangi permainan lawan. “Kita harus bersikap realistis saat main di kandang lawan. Apapun hasilnya di lapangan, itulah yang terbaik yang bisa kita capai,” tambah Kustiono.

Terkait posisi di bawah mistar gawang yang selama ini menjadi sorotan tajam pecinta tim Ayam Kianantan, Kustiono mengatakan bahwa untuk posisi ini M. Halim masih yang terbaik

Sikap Saha Bikin Geram

Menatap laga menghadapi Persiraja hari ini kubu Ayam Kinantan disibukkaan dengan sikap tidak professional yang diperlihatkan legiun asingnya Osas Saha.

Dikabarkan karena masalah keterangan izin tinggal sementara (Kitas) yang belum dibayar, pemain asal Nigeria itu ngambek dan menolak untuk diturunkan sore ini. Kustiono yang sempat geram pun nyaris memulangkan Saha ke Medan.

Begitupun, seperti yang disampaikan Kustiono Saha masih bergabung saat uji coba lapangan kemarin pagi. “Memang Saha sudah bisa merobah sikapnya dengan catatan ada pembicaraan mengenai Kitas sebelum pertandingan dimulai. Dirinya pun mencurigai adanya tekanan kepada Saha sehubungan dengan agen Saha yang merupakan putra daerah asal Aceh.

Sebagai antisipasi, Kustiono pun menyiapkan pemain pengganti. Anehnya, pemain itu adalah Afandi Lubis yang juga saudara kandung kapten PSMS M Affan Lubis yang selama ini di drop sebagai gelandang.

Rencana itu sendiri disambut baik Afandi. “Saatnya saya akan memperlihatkan siapa diri saya sebenarnya, dengan mempersembahkan gol buat PSMS,” kata Afandi Lubis.

Kepada Sumut Pos, Saha bahkan mengaku siap dilaporkan ke Komdis PSSI sehubungan dengan aksi boikot tersebut. “Saya punya semua bukti kalau Benny Tomasoa belum membayar uang Kitas saya. Dia bohong kepada Manager Hendra DS yang menyerahkan uang itu kepada Benny,” ucap Saha melalui telepon.

Dapat Dukungan dari Mantan Pemain

Mantan pemain nasional dan PSMS Medan Ismail Ruslan bersama pengurus KONI Medan Drs Azam Nasution MAP, Senin (22/2) sore meminta para pemain PSMS bersikap sebagai seorang pemain professional. Tidak cengeng bila ingin meraih kemenangan atas tim tuan rumah Persiraja Banda Aceh di stadion Harapan Bangsa, Selasa (23/2) sore ini.

“Pertandingan nanti bukan turnamen, tetapi kompetisi di Divisi Utama Liga Indonesia yang harus tetap konsisten dan siap membawa kemenangan,” kata pemain bertahan yang merumput di tahun 70-an ini.

Ismail Ruslan yang dikenal dengan permainan kerasnya berharap pertandingan nanti Jecky Pasarella dkk tidak terpengaruh oleh permainan lawan maupun ulah suporternya.
“Bermainlah dengan lepas tanpa beban serta tidak ikut langgam permainan lawan dan tetap harus sabar dalam arti kalau pertahanan lawan lagi rapat kita harus pancing mereka keluar dari daerahnya dengan bermain di daerah sendiri. Kalau sudah begini, pasti mereka keluar untuk menyerang dan disaat itulah kita langsung melakukan serangan,” kata Ismail Ruslan.
Disamping itu lanjut Ismail, pemain bawah dan tengah PSMS harus bisa membuat pihak lawan lebih dahulu frustasi sehingga permainan lawan tidak berkembang. Sementara Azam Nasution meminta kepada pelatih Kustiono jangan sungkan-sungkan ataupun ragu untuk menurunkan pemain-pemain muda

18 Pemain Saja


Akumulasi kartu membuat PSMS kehilangan dua pemain pilar, Hary Syahputra dan Faisal Azmi pada laga lanjutan Kompetisi Divisi Utama 2009/2010 menghadapi Persiraja Banda Aceh, Selasa (23/2) nanti. Ke-18 pemain pun coba dimaksimalkan untuk mencapai target yang dibuat.
Beda saat menghadapi PSDS, Pelatih PSMS Kustiono justru optimistis. Bahkan, tak ragu-ragu menirukan gaya pelatih AC Milan saat ini Jose Mourinho. “Gak ada istilah curi poin, harus poin penuh,” ucap Kustiono yang didampingi Asistennya Suyono saat ditemui di Bandar Udara Polonia Medan, Minggu (21/2).

Keyakinan pelatih berusia 48 tahun ini sehubungan dengan keberadaannya yang sempat menangani tim asal Negeri Rencong lainnya, PSAP Sigli. Ditambah lagi performa yang terus membaik di dua laga terakhir PSMS. Bagi Kustiono, Persiraja memiliki karakter bermain yang tidak jauh beda dengan PSDS Deli Serdang. Dengan demikian dirinya sudah punya gambaran strategi yang akan digunakan, Selasa (23/2) nanti.
Meskipun begitu dirinya tak sesumbar. Buktinya persiapan tetap digelar setiba di Hotel Sultan tempat skuad Ayam Kinantan menginap. “Sore nanti harus latihan sekalipun hanya untuk peregangan saja. Besok (hari ini, Red) kita akan uji lapangan jadi tidak ada bicara teknis. Tapi saya akan gelar konsolidasi dengan seluruh pemain dalam menentukan strategi untuk menghadapi Tarmizi dkk,” jelasnya.

Absennya Hary Syahputra dan Faisal Azmi pun dipastikan bukan merupakan satu masalah bagi tim. Malah dijadikan ajang kompetisi untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki masing-masing pemain. Apalagi Kustiono masih punya banyak pilihan yakni Maulana diplot mengisi posisi Hary begitu juga Tri Yudha Handoko yang dicalonkan di posisi Faisal. “Tinggal bagaimana pemain dapat mengadopsi hasil latihan dan coba memahami kebutuhan tim di lapangan,” tambah Kustiono seraya berharap pemain percaya diri.

Kustiono juga akan melakukan pembicaraan dengan striker asing PSMS Ikpefua Osas ‘Saha’ Marvellous yang belakangan ini jadi sorotan akibat penampilan buruk yang diperlihatkan di tiga laga terakhir. Kondisi saat ini tampaknya memaksa Kustiono untuk mempertahankan mantan striker PSDS ini. “Saya akan bicara empat mata. Bagaimanapun PSMS hanya memiliki satu striker yaitu Saha. Secara psikologis juga keberadaan pemain asing akan menjadi pertimbangan bagi pemain lawan sekaligus menjadi motivasi bagi tim secara keseluruhan,” tutur mantan pelatih PSAP Sigli ini.
Keinginan kuat untuk meraih poin penuh di kandang Persiraja Banda Aceh pun disuarakan Kapten PSMS, M Affan Lubis. Namun, dirinya juga tidak melupakan peranan wasit dalam pertandingan. “Bila saya lihat dari performa kawan-kawan, saya yakin kita bisa menang. Tinggal bagaimana wasit yang nanti memimpin lah. Karena faktor nonteknis perannya justru lebih besar dalam menentukan hasil pertandingan dibanding faktor teknis,” ketus Affan yang pagi itu diantar sang istri.

Skuad PSMS didampingi Sekretaris Umum PSMS Idris SE, Sekretaris Tim Fityan Hamdy. Tampak Manajer PSMS Hendra DS melepas keberangkatan tim di Bandar Udara Polonia Medan.

Manajer Beri Peringatan Keras

Manajer tim PSMS Medan Drs Hendra DS memberi warning kepada para pemain dengan sanksi berat apabila tidak bisa memperlihatkan permainan baiknya.

“Jangankan pemain, pelatih bersama para asistennya apabila tidak bisa membawa PSMS lebih baik lagi, manajemen akan meninjau kembali keberadaan mereka. Saya tidak mau lagi melihat penampilan PSMS seperti menghadapi PSDS Deli Serdang,,” kata Hendra di bandara Polonia Medan, Minggu (21/2) siang.

Menghadapi Persiraja, pengurus PSMS menyatukan visi untuk menyelamatkan Ayam Kinantan dari degradasi. “Seandainya kita sudah main baik tetapi akhirnya kalah juga itu bisa kita maklumi, karena dalam olahraga ada menang dan ada yang kalah atau seri,” sebutnya.
Kepada pelatih Kustiono dia minta supaya benar-benar menurunkan pemain yang dalam kondisi prima dan membuat strategi yang tepat. “Tolong catat siapa pemain yang tidak bermain serius dan tidak memiliki fanatisme terhadap timnya, biar kita usul kepada Ketua Umum supaya diberi sanksi,” tegasnya.

Sementara itu, setelah lama diam, akhirnya Saha angkat suara. Ditemui di Bandar Udara Polonia Medan, Minggu (21/2) Saha mengaku sedang resah. Pasalnya, hingga berita ini diturunkan dirinya belum mengurus perpanjangan Keterangan Izin Tinggal Sementara (Kitas). “Bagaimana saya mau buat gol dalam kondisi tidak tenang. Mereka (pengurus, Red) belum membayar uang Kitas saya sejak bertanding dari Semen Padang dulu,” ketus Saha.

Artinya sudah dua bulan Saha menunggak untuk mengurus Kitasnya. Dirinya mengkhawatirkan pihak imigrasi. Karena itu, Saha pun mengancam tidak akan turun menghadapi Persiraja nanti. “Kalau itu Kitas belum dibayar, saya tidak akan main. Tolong bilang itu sama Benny (asisten manajer, Red), mana uang Kitas saya,” kesal Saha.

Saat dikonfirmasi Sumut Pos, Benny mengatakan kontrak Saha di PSMS dengan nilai Rp250 juta sudah termasuk dengan pengurusan Kitas. Manajemen juga sudah menyerahkan Rp35 juta kepada Saha untuk tambahan pengurusan Kitas. “Tidak ada masalah untuk Kitas. Ini kambing hitam dia saja,” ucap Benny, Minggu (21/2)