Saturday, March 14, 2009

Persiba Bantul v PSMS Demi Menjaga Sebuah Tradisi

Lolos ke babak 8 besar buat PSMS Medan memiliki banyak makna. Selain demi mengembalikan reputasi dan obat pelipur lara, mencapai babak 8 besar Piala Indonesia juga membuka peluang menjaga tradisi Ayam Kinantan lolos ke semifinal.

Untuk misi tersebut sebenarnya tidak sulit. Tak perlu menang melawan Persiba Bantul di Stadio Sultan Agung sore ini. Cukup menahan seri, PSMS sudah berhak melenggang ke babak 8 besar.

“Kami tidak mau gegabah dengan second leg ini. Mereka (Persiba Bantul) wajib diwaspadai. Apalagi, mereka bermain di kandangnya sendiri. Mereka sudah pasti akan tampil ngotot. Kami tetap akan berusaha menjaga tradisi PSMS,” kata Listiadi, Pelatih PSMS, kemarin sore. Tapi, mengandalkan hasil seri tentu riskan, karena itu berisiko membuat Ayam Kinantan cenderung bertahan. Paling mungkin, PSMS harus tampil normal.

“Terlalu berbahaya kalau kami bertahan .Karena, kami akan mendapat tekanan terus. Dari babak pertama, kami akan bermain ofensif,” sebut Listiadi. Bertekad menyerang, Listiadi juga tak lupa menekankan pertahanan. “Pada menit-menit akhir kami sering melakukan kesalahan. Saya akan terus mengingatkan pemain untuk konsentrasi,” tambahnya. Pria asli Kota Medan ini juga mengungkapkan, sebagai pelatih, dia mengaku harus optimistis dalam setiap game.

“Semua pemain harus dipercayakan dalam setiap pertandingan. Pemain kami harus profesional dan siap diturunkan kapan saja,” kata Listiadi kemarin sore. Dia mengakui pertandingan melawan Persiba sangat penting. Apalagi, game yang menentukan langkah selanjutnya pada pergelaran di Piala Indonesia. “Yang terpenting, kami harus lolos demi menjaga tradisi PSMS sebelumnya,” tambahnya.

Di lain pihak, anak asuh Nandar Iskandar memang memikul beban berat pada laga ini jika mereka ingin melaju. Selain yang dihadapi adalah klub Liga Super, selisih gol besar jadi tanggungan tuan rumah. Namun, kondisi ini ternyata tidak menyurutkan ambisi skuad Laskar Sultan Agung.

Mereka tak tanggung-tanggung mengusung sasaran fantastis, Persiba menargetkan kemenangan 5-0 atas PSMS. Alasan target kemenangan itu tak lain ingin menghindari adu penalti. Kiper PSMS yang juga penjaga gawang timnas Indonesia Markus Horison jadi catatan alasan sasaran ini.

”Kami lebih suka lolos ke perempat final lewat dua kali 45 menit daripada harus ditentukan lewat adu tendangan penalti. Karena, itu hanya akan menyulitkan langkah kami. Kami tahu Markus punya kualitas yang cukup bagus,” sebut Sekretaris Persiba Wikan Werdo Kisworo

Ayam Kinantan Tatap 8 Besar

Perjalanan PSMS Medan menuju babak 8 besar Copa Indonesia 2008/2009 tinggal selangkah lagi. Karena itu, saat berhadapan dengan Persiba Bantul di leg kedua babak 16 besar, sore ini, Sabtu, 14 Maret 2009, Ayam Kinantan tak ingin terpeleset.

Di leg pertama, PSMS berhasil menekuk Persiba 5-1. Karena itu, untuk melenggang ke babak 8 besar, pasukan Liestiadi hanya perlu menghindari kekalahan dengan selisih di atas empat gol pada pertandingan yang digelar di di Stadion Sultan Agung, Bantul. Hasil imbang saja sudah cukup bagi PSMS untuk menyingkirkan tim asal Divisi Utama, Persiba.

Meski memiliki peluang cukup besar, PSMS tetap fokus menyambut laga kedua ini. Tim kebanggaan warga Sumatera Utara itu sama sekali tak meremehkan Persiba. Bahkan PSMS tetap memasang target menang saat tampil di kandang lawan.

“Semuanya bisa terjadi di lapangan. Kemenangan 5-1 bukan jaminan untuk lolos ke babak 8 besar. Kami tetap akan memberikan yang terbaik Sabtu nanti,” kata gelandang PSMS Elie Aiboy, Jumat, 13 Maret 2009.

Menurut Ellie, Persiba akan bermain menyerang untuk mengejar defisit gol. Pasalnya, mereka butuh kemenangan dengan skor 4-0 untuk membuat kejutan menyingkirkan tim Liga Super seperti saat menaklukkan Persik Kediri di 24 Besar.

Mengenai kekuatan lawan, Ellie menilai gelandang serang Seto Nurdiantoro akan menjadi andalan tuan rumah dalam memecah kebuntua. Karena itu Ellie menilai timnya wajib mengawasi pergerakan Seto bila tak ingin kebobolan. Selain Seto, ketajaman striker Ezequiel Gonzalez juga harus diwaspadai.

“Kami harus mengantisipasi Seto dan adiknya Yohanes. Selain itu masih ada Ezequiel yang tak main di leg pertama. Ini membuat kami hanya bisa meraba permainannya,” lanjut gelandang tim nasional ini.

Target menang juga ditegaskan pelatih Liestiadi. Karena itu, ia akan menurunkan tim terbaik untuk menghadapi Persiba.

Meski demikian, Liestiadi mengaku masih buta dengan kekuatan Persiba. Apalagi, di leg pertama Persiba tidak turun dengan tim terbaik. Karena itu, selama 20 menit pertama akan digunakan Liestiadi untuk memantau kekuatan dan kelemahan tuan rumah.

Dari situ akan membuat strategi lagi untuk bisa mempertahankan keunggulannya. “Saya tetap menurunkan formasi terbaik karena kami ingin menang. Hanya, kekuatan Persiba memang sulit ditebak. Sebenarnya saya ingin menurunkan pemain muda. Tapi, saya memilih memainkan tim inti,” katanya lagi.

Prakiraan Formasi
Persiba Bantul (3-5-2)
33-Ariesoma Krisandhi; 4-Kahudi Wahyu, 14-Hari Susanto, 32-Michael Ndubuisi Onwatuegwu; 16-Febi Martika, 8-Choirul Anam, 24-Wahyu Tri, 27-Seto Nurdiantoro, 3-Yohanes Yuniantara; 11-Cristiano de Oliviera, Ezequiel Gonzalez
Pelatih: Nandar Iskandar

PSMS (4-1-4-1)
Galih Sudharyono; 11-Edi Sibung, 4-Aun Carbiny,7-Reswandi, 3-Fadly Hariri; 5-Esteban Guillen; 88-Elie Aiboy, I Komang Adyana, 8-Afan Lubis ©, 17- Leonardo, Martins; 18-Alejnadro Costa
Pelatih: Liestiadi

Copa Indonesia Persiba Bantul Targetkan Bantai PSMS

Jelang pertemuan kedua kontra PSMS Medan di Copa Indonesia di Stadion Sultan Agung Bantul, Sabtu (14/3/2009), Persiba Bantul mengusung target fantastis. Targetnya sangat mengejutkan yaitu mencetak kemenangan 5-0.

Kemenangan 5-0 tersebut untuk memuluskan langkah satu-satunya wakil Provinsi DIY di ajang Copa Indonesia ini melangkah ke fase selanjutnya. Pasalnya, tim berjuluk Laskar Sultan Agung ini harus mengakui kehebatan tim Ayam Kinantan dengan skor 1-5.

Meski sebenarnya dengan skor 4-0 saja tim asuhan Nandar Iskandar ini bisa memuluskan langkahnya mendekati Senayan, namun manajemen Persiba tetap bertekad membalas kekalahan di Medan dengan skor yang lebih mencolok.

"Kita sangat mampu untuk mencetak skor itu dan saya sangat yakin semua pemain berada pada kondisi fit sehingga bisa menemukan permainan terbaiknya," tandas Sekretaris Persiba Bantul Wikan Werdo Kisworo Jumat (13/3/2009).

Selain bermodal semangat dan dukungan pendukung Paserbumi, keuntungan masa recovery yang lebih panjang dibandingkan sang lawan jelas menjadi keuntungan tersendiri yang dimiliki Persiba dalam menghadapi pertandingan krusial ini.

"Pemain kita setelah melawan PSIM kemarin gak ada pertandingan jadi bisa beristirahat dan memulihkan stamina. Sedangkan pihak lawan, mereka harus tour tandang saat Liga Super dan tandang ke luar negri saat kompetisi Liga Champion Asia," ujarnya.

Tekad kemenangan 5-0 yang dicanangkan manajemen Persiba tersebut merupakan bukti keseriusan tim yang identik dengan warna merah-merah ini untuk mencapai target yang sejak awal dicanangkan, yakni lolos ke Senayan di Copa Indonesia

Pindah kandang ke Palembang

MEDAN - PSMS Medan memindahkan markas ke Stadion Gelora Sriwijaya Jaka Baring Palembang, Sumatera Selatan, dalam melakoni laga home pada Piala AFC dan Liga Super Indonesia.

Demikian disampaikan Ketua Bidang Pelaksana Pertandingan PSMS Wahyu Wahab Usman kepada Waspada melalui telefon dari Palembang, Jumat. Kompetisi kali ini sungguh luar biasa bagi PSMS karena sudah lima kali pindah markas dalam semusim kompetisi.

Setelah Badan Liga Indonesia (BLI) memutuskan Stadion Teladan tidak layak menjadi home base di ajang LSI, PSMS menyewa Stadion Gelora Bung Karno kemudian berlanjut ke Stadion Jati Diri Semarang hingga akhir musim kompetisi putaran pertama.

Memasuki paruh kedua, PSMS mempergunakan Stadion Siliwangi Bandung dan terakhir akan berkandang di Stadion Gelora Sriwijaya Jaka Baring. Sementara pertandingan Copa Indonesia tetap digelar di Stadion Teladan Medan.

Wahyu merevisi pemberitaan selama ini di beberapa media ibukota dan lokal bahwa PSMS akan melakoni pertandingan home Piala AFC di Stadion Jalak Harupat Kabupaten Bandung. "PSMS bermarkas di Stadion Jaka Baring Palembang. AFC sendiri tidak mengizinkan Stadion Jalak Harupat sebagai home base," terang Wahyu.

Dia mengakui, padatnya jadwal pertandingan Piala AFC dan LSI, dengan begitu PSMS pindah home base. "Untuk pertandingan melawan Deltras dan PSM digelar di Stadion Jaka Baring. Itu pun kalau Kapolri memberikan izin pelaksana pertandingan saat masa kampanye," terangnya sambil menunggu perkembangan.